Tingginya Angka Kematian Ibu dan Perinatal di Indonesia masih tertinggi di ASEAN. Di Indonesia pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu 226 /100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi sebesar 25 /1.000 kelahiran hidup. Menurut Tim Kerja dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berprilaku tertentu adalah karena adanya 4 faktor pokok, yaitu Pemikiran dan Perasaan (thoughts and feeling) dimana 4 faktor tersebut terdiri dari yang pertama pengetahuan. Pengetahuan ini diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Yang kedua adalah kepercayaan dimana kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Yang ketiga adalah sikap yang mengambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Yang keempat yaitu sumber- sumber daya yang termasuk didalamnya fasilitas, uang, jarak dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Sungai Kabupaten Siak dengan rancangan penelitian deskriptif analitik. Populasi dan sampel adalah ibu hamil yang berada di wilayah Puskesmas Bandar Sungai yaitu sebanyak 98 responden. Data penelitian diambil pada bulan Januari 2014. Analisa data menggunakan uji statistic berupa Uji Kai Kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan tempat bersalin sebagian besar terdapat di rumah yaitu sebanyak 53 (54,1%). Dari kelima faktor yang diteliti terdapat tiga faktor mempengaruhi ibu dalam memilih tempat bersalin yaitu faktor pengetahuan (p = 0,046), jarak (0,001), dan kepercayaan (0,006). Sedangkan dua faktor lain seperti sikap dan pendapatan responden tidak mempengaruhi pemilihan tempat bersalin. Disarankan kepada Puskesmas Bandar Sungai Kabupaten Siak agar menyiapkan Transportasi khusus bagi ibu yang akan bersalin yang rumahnya jauh dari fasilitas kesehatan dan mampu memperbaiki mutu dalam memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bagi ibu yang melahirkan.
印尼的孕产妇和产妇死亡率仍然是东盟最高的。2007年在印度尼西亚,母亲死亡率为226 /10万新生儿,婴儿死亡率为25 / 1000新生儿。根据世界卫生组织(world health organization)的工作人员的说法,导致一个人行为的原因是,有四个主要因素,即思想和感觉(思想和感觉),其中四个因素包括第一知识。这些知识来自于自己的经历或他人的经历。其次是通常从父母、祖父母或祖父母那里获得的信任。一个人以信仰为基础,没有先证明的证据就接受了这种信任。第三种是对一个人对物体的喜欢或不喜欢的态度。第四种是包括设施、资金、距离等资源。该研究是在西亚克河畔的Puskesmas进行的具有分析性描述性研究草案。人口和样本包括在该市普斯基马斯地区的孕妇,共有98名受访者。研究数据于2014年1月提取。数据分析使用统计结果的Kai²测试。这项研究的结果显示,选择产妇主要是在家庭中,约为53(54.1%)。在这五种研究中,有三个因素影响母亲选择分娩地点的因素,即知识(p = 046)、距离(0.001)和信任(0.006)。另外两个因素,如受访者的态度和收入不影响产房的选择。建议西亚克县小湾为即将分娩的母亲准备一种特殊的交通工具,她们的家远离卫生设施,能够改善产妇的沟通、信息和教育能力。
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN IBU HAMIL DALAM MEMILIH TEMPAT BERSALIN DI PUSKESMAS BANDAR SUNGAI KABUPATEN SIAK","authors":"M. Mardiah, T. Ayu","doi":"10.36929/jpk.v5i1.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i1.47","url":null,"abstract":"Tingginya Angka Kematian Ibu dan Perinatal di Indonesia masih tertinggi di ASEAN. Di Indonesia pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu 226 /100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi sebesar 25 /1.000 kelahiran hidup. Menurut Tim Kerja dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berprilaku tertentu adalah karena adanya 4 faktor pokok, yaitu Pemikiran dan Perasaan (thoughts and feeling) dimana 4 faktor tersebut terdiri dari yang pertama pengetahuan. Pengetahuan ini diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Yang kedua adalah kepercayaan dimana kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Yang ketiga adalah sikap yang mengambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Yang keempat yaitu sumber- sumber daya yang termasuk didalamnya fasilitas, uang, jarak dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Sungai Kabupaten Siak dengan rancangan penelitian deskriptif analitik. Populasi dan sampel adalah ibu hamil yang berada di wilayah Puskesmas Bandar Sungai yaitu sebanyak 98 responden. Data penelitian diambil pada bulan Januari 2014. Analisa data menggunakan uji statistic berupa Uji Kai Kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan tempat bersalin sebagian besar terdapat di rumah yaitu sebanyak 53 (54,1%). Dari kelima faktor yang diteliti terdapat tiga faktor mempengaruhi ibu dalam memilih tempat bersalin yaitu faktor pengetahuan (p = 0,046), jarak (0,001), dan kepercayaan (0,006). Sedangkan dua faktor lain seperti sikap dan pendapatan responden tidak mempengaruhi pemilihan tempat bersalin. Disarankan kepada Puskesmas Bandar Sungai Kabupaten Siak agar menyiapkan Transportasi khusus bagi ibu yang akan bersalin yang rumahnya jauh dari fasilitas kesehatan dan mampu memperbaiki mutu dalam memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bagi ibu yang melahirkan.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125052809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Logam timbal (Pb) sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan zat beracun yang tidak bisa dihancurkan atau diubah bentuknya. Timbal (Pb) yang terdapat dalam asap-asap kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran terhadap buah-buahan yang dijual di pinggir jalan. Logam timbal (Pb) dapat masuk ke tubuh melalui makanan jajanan yang dijual di pinggir jalan dalam keadaan terbuka. Hal ini akan lebih berbahaya lagi apabila makanan tersebut dipajangkan dalam waktu yang lama. Buah pir merupakan buah yang sering dikonsumsi dengan menggunakan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) pada buah pir yang dijual di pinggir jalan simpang empat lampu merah jalan Soekarno Hatta Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dan analisis. Metode pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan mengambil sampel buah pir pada satu pedagang yang paling dekat dengan simpang empat lampu merah jalan Soekarno Hatta kota Pekanbaru. Pemaparan sampel pada pedagang dilakukan selama 0, 6 dan 12 hari. Setelah pemaparan sampel mendapat empat perlakuan yaitu tidak dicuci sama sekali, dicuci tanpa sabun, dicuci dengan sabun, dan dikupas kulitnya. Analisis timbal ditentukan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA). Hasil yang diperoleh menunjukkan kandungan timbal yang paling tinggi terdapat pada pemaparan 12 hari, kandungan timbal yang diperoleh pada buah pir tidak dicuci yaitu 18,5 mg/kg, pada perlakuan dicuci tanpa sabun 15,7 mg/kg, dicuci dengan sabun 9,6 mg/kg dan dikupas kulitnya yaitu 8,7 mg/kg. Semua sampel berada diatas ambang batas maksimum cemaran logam berat timbal dalam bahan pangan khususnya buah dan sayur yang ditetapkan berdasarkan BPOM Nomor HK.00.06.1.52.4011.
铅对人类来说是非常危险的,因为它是一种无法被破坏或改变形状的有毒物质。车辆烟雾中的铅是路边出售水果的污染来源之一。铅可以通过街头小贩提供的露天食品进入人体。如果食物长时间供应,情况就更糟了。梨是一种经常用皮革食用的水果。这项研究的目的是确定在北干巴鲁市Soekarno Hatta road 4号转弯处销售的梨的铅重金属含量。这是一种调查和分析。采用采样技术的采样方法是在北干新市苏加诺哈塔红灯区附近的一个商人身上采集梨样本。经销商的样本暴露持续了0、6和12天。在暴露后,样本有四种治疗方法,即不清洗,不使用肥皂清洗,用肥皂清洗,剥皮。铅分析是用原子吸收的光谱分析方法确定的。所得的结果显示,在12天的暴露中,铅含量最高的是18.5 mg/kg,在没有15.7 mg/kg肥皂的情况下进行洗涤,用9.6 mg/kg肥皂进行洗涤,果皮为8.7 mg/kg。所有的样品都超过了食品中铅重金属的最大杂质,尤其是根据香港BPOM编号006.6.1 .52.4011的规定。
{"title":"ANALISIS CEMARAN LOGAM TIMBAL (Pb) PADA BUAH PIR YANG DIJUAL DIPINGGIR JALAN SIMPANG EMPAT LAMPU MERAH JALAN SOEKARNO HATTA KOTA PEKANBARU","authors":"Lidya Novita, Esthy Rahman Asih, A. Aisyah","doi":"10.36929/jpk.v6i2.73","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v6i2.73","url":null,"abstract":"Logam timbal (Pb) sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan zat beracun yang tidak bisa dihancurkan atau diubah bentuknya. Timbal (Pb) yang terdapat dalam asap-asap kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran terhadap buah-buahan yang dijual di pinggir jalan. Logam timbal (Pb) dapat masuk ke tubuh melalui makanan jajanan yang dijual di pinggir jalan dalam keadaan terbuka. Hal ini akan lebih berbahaya lagi apabila makanan tersebut dipajangkan dalam waktu yang lama. Buah pir merupakan buah yang sering dikonsumsi dengan menggunakan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) pada buah pir yang dijual di pinggir jalan simpang empat lampu merah jalan Soekarno Hatta Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dan analisis. Metode pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan mengambil sampel buah pir pada satu pedagang yang paling dekat dengan simpang empat lampu merah jalan Soekarno Hatta kota Pekanbaru. Pemaparan sampel pada pedagang dilakukan selama 0, 6 dan 12 hari. Setelah pemaparan sampel mendapat empat perlakuan yaitu tidak dicuci sama sekali, dicuci tanpa sabun, dicuci dengan sabun, dan dikupas kulitnya. Analisis timbal ditentukan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA). Hasil yang diperoleh menunjukkan kandungan timbal yang paling tinggi terdapat pada pemaparan 12 hari, kandungan timbal yang diperoleh pada buah pir tidak dicuci yaitu 18,5 mg/kg, pada perlakuan dicuci tanpa sabun 15,7 mg/kg, dicuci dengan sabun 9,6 mg/kg dan dikupas kulitnya yaitu 8,7 mg/kg. Semua sampel berada diatas ambang batas maksimum cemaran logam berat timbal dalam bahan pangan khususnya buah dan sayur yang ditetapkan berdasarkan BPOM Nomor HK.00.06.1.52.4011.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129947777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang Penelitian, Sebagian besar ibu hamil mengalami kecemasan untuk menghadapi proses persalinan. Latihan yang dapat dilakukan ibu hamil untuk memperlancar proses persalinan seperti senam hamil, yoga hamil dan relaksasi. Salah satu latihan yang digemari ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil merupakan suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, serta otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Melalui latihan yang teratur senam hamil bertujuan untuk menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mempercepat proses persalinan. Senam hamil juga dapat membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan selama kehamilan, letak janin, mengurangi sesak nafas, menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan serta memberikan kenyamanan pada ibu saat persalinan sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan lancar (Yuliarti dalam Ekayanthi, I,G, dkk, 2014). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan kala II di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru. Metode penelitian ini adalah observasional (Non eksperimental) dengan rancangan Quasi Eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengikuti latihan senam hamil di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru sebanyak 32 orang. Penggunaan sampel pada penelitian ini 20 orang ibu hamil. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi dengan menggunakan lembar Partograf. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value sebesar 0.025 (p < 0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan kala II diPuskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru. Saran bagi tenaga kesehatan Meningkatkan pemberian pelatihan pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil agar proses persalinan berlangsung lebih cepat dan bagi ibu Dapat menerapkan pelaksanaan senam hamil secara teratur pada kehamilan berikutnya agar proses persalinan dapat lebih cepat.
研究的背景是,大多数孕妇对分娩过程都有焦虑。准妈妈可以做的训练来促进分娩过程,如产前瑜伽、产前瑜伽和放松。孕妇最喜欢的运动之一是孕妇体操。怀孕体操是一种锻炼的形式,以加强和保持与分娩有关的腹部壁肌肉、韧带和骨盆基础肌肉的弹性。通过定期锻炼孕妇,目的是保持有助于加速分娩过程的肌肉和关节状况。产前体操还可以培养良好的姿势,帮助克服怀孕期间的抱怨、胎儿的位置、减少呼吸困难、掌握分娩呼吸技术和为分娩母亲提供便利,从而顺利分娩(Ekayanthi、I、G、dkk, 2014)。这项研究的目的是确定在北干巴鲁市西多穆里奥住院治疗中心(Sidomulyo ward of Pekanbaru)的孕产前训练对早产期分娩的影响。本研究方法是观察性的,具有实验性质的设计。这项研究的人群包括所有在北干巴鲁市西多穆里奥住家接受怀孕体操训练的孕妇,共有32人。本研究采用了20名孕妇的样本。带固定采样的抽样取样。使用的工具是用帕托格表观察表。使用Chi Square测试分析数据。研究结果表明,p值为0.025 (p < 0.05)。这项研究的结论是,在北干巴鲁市西多穆莱奥住院治疗二世期间,孕妇体操对分娩过程的影响。卫生工作者的建议是增加对孕妇的产前管理培训,使分娩过程更快地进行,母亲可以在下一次怀孕时定期实施产前训练,以便更快地分娩。
{"title":"PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP PROSES PERSALINAN KALA II DI PUSKESMAS RAWAT INAP SIDOMULYO KOTA PEKANBARU","authors":"Hernitati Hernitati, Melly Melly, Magdalena Magdalena","doi":"10.36929/jpk.v5i2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i2.58","url":null,"abstract":"Latar Belakang Penelitian, Sebagian besar ibu hamil mengalami kecemasan untuk menghadapi proses persalinan. Latihan yang dapat dilakukan ibu hamil untuk memperlancar proses persalinan seperti senam hamil, yoga hamil dan relaksasi. Salah satu latihan yang digemari ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil merupakan suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, serta otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Melalui latihan yang teratur senam hamil bertujuan untuk menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mempercepat proses persalinan. Senam hamil juga dapat membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan selama kehamilan, letak janin, mengurangi sesak nafas, menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan serta memberikan kenyamanan pada ibu saat persalinan sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan lancar (Yuliarti dalam Ekayanthi, I,G, dkk, 2014). \u0000Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan kala II di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru. Metode penelitian ini adalah observasional (Non eksperimental) dengan rancangan Quasi Eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengikuti latihan senam hamil di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru sebanyak 32 orang. Penggunaan sampel pada penelitian ini 20 orang ibu hamil. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi dengan menggunakan lembar Partograf. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value sebesar 0.025 (p < 0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan kala II diPuskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru. Saran bagi tenaga kesehatan Meningkatkan pemberian pelatihan pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil agar proses persalinan berlangsung lebih cepat dan bagi ibu Dapat menerapkan pelaksanaan senam hamil secara teratur pada kehamilan berikutnya agar proses persalinan dapat lebih cepat.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130134221","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes Mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia, gangguan metabolisme serta masalah pada daya kerja insulin. Salah satu cara pengelolaan DM ialah kebiasaan makan, yang erat kaitannya dengan diet. Jumlah penderita DM di Indonesia menduduki rangking ke 4 terbesar setelah Amerika Serikat, India dan Cina. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan serat dan asupan vitamin C yang dikonsumsi oleh pasien DM. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2015 hingga Juli 2016 di Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik Penyakit Dalam) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Metode yang digunakan untuk mengukur asupan zat gizi yaitu wawancara dengan menggunakan kuesioner dan formulir food recall. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 39 orang responden. Pengolahan dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu responden dengan asupan karbohidrat lebih sebanyak 28,2%, baik sebanyak 23,1% dan kurang sebanyak 48,7%. Responden dengan asupan lemak lebih sebanyak 71,8%, yang asupannya kurang sebanyak 20,5% dan yang baik 7,7%. Seluruh asupan serat responden tergolong kurang. Responden dengan asupan vitamin C kurang sebanyak 23,1% dan cukup sebanyak 76,9%. Kepada pasien dan keluarga, agar lebih memilih sumber makanan karbohidrat kompleks dengan porsi yang cukup; mengganti cara pengolahan makanan yang mengandung sedikit lemak; mengkonsumsi sumber makanan tinggi serat terutama serat larut air; dan mengkonsumsi sumber makanan tinggi Vitamin C.
{"title":"GAMBARAN ASUPAN KARBOHIDRAT, LEMAK, SERAT DAN VITAMIN C PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU","authors":"Azizah Estu Putri, Yuliana Arsil, Muharni Muharni, Fitri Fitri","doi":"10.36929/jpk.v6i2.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v6i2.79","url":null,"abstract":"Diabetes Mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia, gangguan metabolisme serta masalah pada daya kerja insulin. Salah satu cara pengelolaan DM ialah kebiasaan makan, yang erat kaitannya dengan diet. Jumlah penderita DM di Indonesia menduduki rangking ke 4 terbesar setelah Amerika Serikat, India dan Cina. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan serat dan asupan vitamin C yang dikonsumsi oleh pasien DM. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2015 hingga Juli 2016 di Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik Penyakit Dalam) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Metode yang digunakan untuk mengukur asupan zat gizi yaitu wawancara dengan menggunakan kuesioner dan formulir food recall. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 39 orang responden. Pengolahan dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu responden dengan asupan karbohidrat lebih sebanyak 28,2%, baik sebanyak 23,1% dan kurang sebanyak 48,7%. Responden dengan asupan lemak lebih sebanyak 71,8%, yang asupannya kurang sebanyak 20,5% dan yang baik 7,7%. Seluruh asupan serat responden tergolong kurang. Responden dengan asupan vitamin C kurang sebanyak 23,1% dan cukup sebanyak 76,9%. Kepada pasien dan keluarga, agar lebih memilih sumber makanan karbohidrat kompleks dengan porsi yang cukup; mengganti cara pengolahan makanan yang mengandung sedikit lemak; mengkonsumsi sumber makanan tinggi serat terutama serat larut air; dan mengkonsumsi sumber makanan tinggi Vitamin C.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"299 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132490184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2007 berkisar 228/100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian ibu adalah persalinan lama karena kala II memanjang, tindakan mempercepat proses persalinan dan mengurangi nyeri persalinan salah satunya adalah dengan pemilihan metoda persalinan water birth. Rumah sakit PMC Pekanbaru merupakan satu-satunya rumah sakit yang menyediakan fasilitas persalinan water birth di pulau Sumatra. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan water birth dengan lama kala II primigravida dan perbedaan lama kala II primigravida water birth dan persalinan konvensional di RS PMC Pekanbaru periode 1 Januari 2010-31 Desember 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dan desain penelitian non eksperimental dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin primigravida yang menggunakan metoda bersalin konvensional (kontrol) dan menggunakan metoda water birth (kasus). Sampel berjumlah 36 kontrol dan 36 kasus dengan menggunakan teknik sistematik random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah partograf. Data penelitian adalah data sekunder, dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan penentuan odds ratio serta uji t. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ibu bersalin primigravida yang mengalami kala II lama pada water birth (kasus) sebanyak 2 orang (5,6%) lebih sedikit dari persalinan konvensional yaitu 9 orang (25%), dengan p value = 0,022 OR=0,18. Dan perbedaan lama kala II water birth rata-rata 32,28 menit sedangkan persalinan konvensional 67,78 menit, dengan p value = 0,002. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan water birth dengan lama kala II primigravida serta lama kala II primigravida water birth lebih pendek dari persalinan konvensional. Sehingga disarankan agar rumah sakit mempromosikan kepada masyarakat tentang kelebihan water birth serta diperlukan penelitian lebih lanjut tentang metoda persalinan lain yang mempengaruhi kala II.
2007年,印尼母亲(阿琪)的死亡率为228/10万名活着的婴儿。母亲死亡的原因之一是长期分娩,因为时间长,分娩加速过程和减轻分娩痛苦的措施之一是选择水分娩方法。PMC Pekanbaru医院是苏门答腊岛唯一提供水分娩设施的医院。本研究的目的是确定水产与旧的primigravida和旧的差动之间的关系,以及2014年1月1日至12月31日在PMC pekanrs的常规分娩之间的长期差异。这种研究类型是分析性描述性和非实验研究设计的案例控制方法。本研究的种群是primigravida产妇,她使用传统的产前方法和方法分娩。样本中有36种是有控制的,36种是使用随机抽样系统技术的。在这项研究中使用的工具是帕托格拉夫。继发性是研究数据,并分析了试验用的Chi-square和决心来测试ratio和t的境地。研究结果得到了primigravida分娩的母亲当时的经历,对水中分娩(II)久)共有2人(5.6%)的情况下比传统分娩少9人(25%),和p value = 0.022 OR = 0,18。传统分娩时间平均为32。28分钟,传统分娩时间为67.78分钟,p值= 0.002。我们可以得出这样的结论:水的出生与古早期的二世纪和古早期的两种形式的出生之间的关系比传统的分娩短。因此,建议医院向公众宣传多余的水分娩,并需要对影响II的其他生育方法进行进一步的研究。
{"title":"HUBUNGAN WATER BIRTH DAN PERSALINAN KONVENSIONAL DENGAN LAMA KALA II PRIMIGRAVIDA DI RS PMC PEKANBARU","authors":"Yan Sartika","doi":"10.36929/jpk.v5i1.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i1.48","url":null,"abstract":"Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2007 berkisar 228/100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian ibu adalah persalinan lama karena kala II memanjang, tindakan mempercepat proses persalinan dan mengurangi nyeri persalinan salah satunya adalah dengan pemilihan metoda persalinan water birth. Rumah sakit PMC Pekanbaru merupakan satu-satunya rumah sakit yang menyediakan fasilitas persalinan water birth di pulau Sumatra. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan water birth dengan lama kala II primigravida dan perbedaan lama kala II primigravida water birth dan persalinan konvensional di RS PMC Pekanbaru periode 1 Januari 2010-31 Desember 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dan desain penelitian non eksperimental dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin primigravida yang menggunakan metoda bersalin konvensional (kontrol) dan menggunakan metoda water birth (kasus). Sampel berjumlah 36 kontrol dan 36 kasus dengan menggunakan teknik sistematik random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah partograf. Data penelitian adalah data sekunder, dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan penentuan odds ratio serta uji t. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ibu bersalin primigravida yang mengalami kala II lama pada water birth (kasus) sebanyak 2 orang (5,6%) lebih sedikit dari persalinan konvensional yaitu 9 orang (25%), dengan p value = 0,022 OR=0,18. Dan perbedaan lama kala II water birth rata-rata 32,28 menit sedangkan persalinan konvensional 67,78 menit, dengan p value = 0,002. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan water birth dengan lama kala II primigravida serta lama kala II primigravida water birth lebih pendek dari persalinan konvensional. Sehingga disarankan agar rumah sakit mempromosikan kepada masyarakat tentang kelebihan water birth serta diperlukan penelitian lebih lanjut tentang metoda persalinan lain yang mempengaruhi kala II.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125627663","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sambal kacang merupakan bumbu utama pada pecel, gado-gado, sate dan ketoprak. Sambal kacang terbuat dari olahan kacang tanah, cabai, gula, garam, bawang, daun jeruk dan buah asam. Sambal kacang tidak bermerk yang dijual dipasar tradisional umumnya diproduksi dalam skala industri kecil. Proses pembuatannya pun juga secara tradisional yang memungkinkan adanya kontaminasi mikrobiologi baik pada proses pengolahan bahan, sumber air yang digunakan dan pada proses penyimpanan. Kontaminasi mikrobiologi yang umum terjadi adalah cemaran bakteri Escherichia Coli (E. coli) dan Salmonella sp. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi bakteri E. coli dan Salmonella sp pada sambal kacang tidak bermerek yang dijual di pasar tradisional kota Pekanbaru. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Metoda yang digunakan untuk identifikasi bakteri adalah metoda Pour Plate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima sampel positif tercemar bakteri E. coli dengan kadar sampel (1) 11.900 cfu/g, sampel (2) 1.287 cfu/g, sampel (3) 2.900 cfu/g, sampel (4) 465 cfu/g dan sampel (5) 95.000 cfu/g. Sedangkan 3 dari 5 sampel positif tercemar Salmonella sp dengan kadar sampel (1) 0 cfu/g, sampel (2) <25 cfu/g, sampel (3) 0 cfu/g, sampel (4) 150 cfu/g, sampel (5) 320 cfu/g.
{"title":"KEAMANAN SAMBAL KACANG TIDAK BERMEREK DI PASAR TRADISIONAL KOTA PEKANBARU DARI CEMARAN MIKROBIOLOGI","authors":"Lidya Novita, Yuliana Arsil, Aslis Wirda Hayati, Ninin Septiariza, Mila Astuti","doi":"10.36929/jpk.v6i2.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v6i2.72","url":null,"abstract":"Sambal kacang merupakan bumbu utama pada pecel, gado-gado, sate dan ketoprak. Sambal kacang terbuat dari olahan kacang tanah, cabai, gula, garam, bawang, daun jeruk dan buah asam. Sambal kacang tidak bermerk yang dijual dipasar tradisional umumnya diproduksi dalam skala industri kecil. Proses pembuatannya pun juga secara tradisional yang memungkinkan adanya kontaminasi mikrobiologi baik pada proses pengolahan bahan, sumber air yang digunakan dan pada proses penyimpanan. Kontaminasi mikrobiologi yang umum terjadi adalah cemaran bakteri Escherichia Coli (E. coli) dan Salmonella sp. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi bakteri E. coli dan Salmonella sp pada sambal kacang tidak bermerek yang dijual di pasar tradisional kota Pekanbaru. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Metoda yang digunakan untuk identifikasi bakteri adalah metoda Pour Plate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima sampel positif tercemar bakteri E. coli dengan kadar sampel (1) 11.900 cfu/g, sampel (2) 1.287 cfu/g, sampel (3) 2.900 cfu/g, sampel (4) 465 cfu/g dan sampel (5) 95.000 cfu/g. Sedangkan 3 dari 5 sampel positif tercemar Salmonella sp dengan kadar sampel (1) 0 cfu/g, sampel (2) <25 cfu/g, sampel (3) 0 cfu/g, sampel (4) 150 cfu/g, sampel (5) 320 cfu/g.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130307691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur. Dampak kejadian stunting pada masa yang datang diantaranya adalah pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang terhambat, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis yang tidak menular, serta persalinan dengan sectio caesarea karena dikaitkan dengan ukuran panggul yang tidak sesuai pada wanita dewasa yang memiliki tubuh pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-12 Bulan. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional yang dilaksanakan bulan September 2016-Juli 2017 di Kelurahan Kampung Tengah Kota Pekanbaru. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan periode Maret-Mei 2017 berjumlah 74 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 62 orang yang diambil menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square pada derajat kepercayaan 95% . Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara tinggi badan ibu (p=0,000), berat badan lahir (p=0,021), panjang badan lahir (p=0,039), ASI eksklusif (p=0,021) dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-12 bulan dan tidak ada hubungan antara usia ibu saat hamil (p=0,273) dan jarak kehamilan (p=1,000) dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-12 bulan. Disarankan kepada bidan untuk meningkatkan upaya pencegahan kejadian stunting pada bayi dengan cara deteksi dini di posyandu.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN KAMPUNG TENGAH KOTA PEKANBARU TAHUN 2017","authors":"Melinda Susanti S, Juraida Roito Hrp","doi":"10.36929/jpk.v6i1.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v6i1.66","url":null,"abstract":"Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur. Dampak kejadian stunting pada masa yang datang diantaranya adalah pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang terhambat, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis yang tidak menular, serta persalinan dengan sectio caesarea karena dikaitkan dengan ukuran panggul yang tidak sesuai pada wanita dewasa yang memiliki tubuh pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-12 Bulan. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional yang dilaksanakan bulan September 2016-Juli 2017 di Kelurahan Kampung Tengah Kota Pekanbaru. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan periode Maret-Mei 2017 berjumlah 74 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 62 orang yang diambil menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square pada derajat kepercayaan 95% . Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara tinggi badan ibu (p=0,000), berat badan lahir (p=0,021), panjang badan lahir (p=0,039), ASI eksklusif (p=0,021) dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-12 bulan dan tidak ada hubungan antara usia ibu saat hamil (p=0,273) dan jarak kehamilan (p=1,000) dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-12 bulan. Disarankan kepada bidan untuk meningkatkan upaya pencegahan kejadian stunting pada bayi dengan cara deteksi dini di posyandu.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115449814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah gizi pada balita yang diatasi oleh Pemerintah Indonesia belum mampu terlaksana secara optimal atau menghilangkan angka gizi kurang pada balita. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita di Posyandu. (Sakti, 2013). Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah salah satu bentuk kelembagaan yang berperan serta memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pemberian makanan tambahan di posyandu sebagian besar masih dianggap lemah. Suplai budjet Posyandu untuk pengadaan makanan tambahan terbatas. Untuk itu perlu diciptakan makanan bergizi yang lebih bervariasi yang diperoleh dari bahan makanan lokal, salah satunya adalah tempe. Pengenalan penggunaan tempe kepada masyarakat terutama ibu balita dan kader posyandu akan lebih efektif bila diterapkan sebagai bahan baku atau tambahan dalam pembuatan makanan yang sudah dikenal oleh masyarakat dan disukai oleh semua kelompok umur dari balita sampai dewasa diantaranya adalah brownies, donat,cake, risoles, pizza,dll. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya variasi menu untuk PMT serta memotivasi kader untuk berwirausaha dalam pemanfaatan dan pengolahan tempe. Metode yang dilaksanakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan, pelatihan pembuatan PMT dengan bahan dasar tempe, kunjungan, supervise dan bimbingan. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di posyandu wilayah kerja puskesmas Limapuluh, kota Pekanbaru. Berdasarkan hasil kunjungan dari enam posyandu, posyandu tersebut sudah menunjukkan peningkatan pengetahuan akan pentingnya variasi menu dalam PMT dimana keempat posyandu sudah menerapkan pembuatan makanan tambahan dengan bahan dasar tempe. Walapun masih ada beberapa Posyandu yang belum menerapkannya. Selain itu juga belum ada satupun kader yang sudah mewujudkan dan mengembangkankan pemanfaatan tempe untuk makanan ini dalam bentuk wirausaha.
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN BAHAN DASAR TEMPE UNTUK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMAPULUH KOTA PEKANBARU","authors":"Lily Restusari, Muharni Muharni, Fitri Fitri, Alkausyari Aziz, Hesti Atasasih","doi":"10.36929/jpk.v5i2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i2.59","url":null,"abstract":"Masalah gizi pada balita yang diatasi oleh Pemerintah Indonesia belum mampu terlaksana secara optimal atau menghilangkan angka gizi kurang pada balita. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita di Posyandu. (Sakti, 2013). Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah salah satu bentuk kelembagaan yang berperan serta memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pemberian makanan tambahan di posyandu sebagian besar masih dianggap lemah. Suplai budjet Posyandu untuk pengadaan makanan tambahan terbatas. Untuk itu perlu diciptakan makanan bergizi yang lebih bervariasi yang diperoleh dari bahan makanan lokal, salah satunya adalah tempe. Pengenalan penggunaan tempe kepada masyarakat terutama ibu balita dan kader posyandu akan lebih efektif bila diterapkan sebagai bahan baku atau tambahan dalam pembuatan makanan yang sudah dikenal oleh masyarakat dan disukai oleh semua kelompok umur dari balita sampai dewasa diantaranya adalah brownies, donat,cake, risoles, pizza,dll. \u0000Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya variasi menu untuk PMT serta memotivasi kader untuk berwirausaha dalam pemanfaatan dan pengolahan tempe. Metode yang dilaksanakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan, pelatihan pembuatan PMT dengan bahan dasar tempe, kunjungan, supervise dan bimbingan. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di posyandu wilayah kerja puskesmas Limapuluh, kota Pekanbaru. Berdasarkan hasil kunjungan dari enam posyandu, posyandu tersebut sudah menunjukkan peningkatan pengetahuan akan pentingnya variasi menu dalam PMT dimana keempat posyandu sudah menerapkan pembuatan makanan tambahan dengan bahan dasar tempe. Walapun masih ada beberapa Posyandu yang belum menerapkannya. Selain itu juga belum ada satupun kader yang sudah mewujudkan dan mengembangkankan pemanfaatan tempe untuk makanan ini dalam bentuk wirausaha.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128697071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingginya tingkat konsumsi minyak goreng oleh Masyarakat Indonesia menjadikan minyak goreng digunakan sebagai food vehiclepada program fortifikasi vitamin A.Program tersebut dilakukan untuk mengatasi Kekurangan vitamin A (KVA). KVAsangat mempengaruhi kelangsungan hidup anak dan standar upaya penyelamatan proses kehamilan dan persalinan. Namun pemanasan yang terjadi selama proses penggorenganpada minyak dapatmerusak jumlah vitamin A yang difortifikasi. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan nilai retensi vitamin A di dalam kentang yang digoreng dengan menggunakan minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan fortifikasi dengan pengaruh suhu dan waktu penggorengan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental disain rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor, suhu (140dan 170oC) dan waktu penggorengan (10 dan 15 menit) tanpa pengulangan.Sampel penelitian yang digunakan adalah kentang beku, minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan fortifikasi.Nilai retensi vitamin A kentang dan minyak goreng diukur dengan menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC).Analisis perbedaan dan interaksi variabel diolah dengan ANOVA dua arah. Berdasarkan luas area puncak vitamin A pada kromatogram sebelum dan setelah penggorengan, ditemukan kecenderungan penurunan persentase retensi vitamin A dari minyak goreng kemasan fortifikasi dibandingkan minyak goreng curah.Nilai retensi vitamin A pada kentang yang digoreng dengan minyak goreng curah adalah 217-251%,sedangkan retensivitamin A kentang yang digoreng dengan minyak goreng kemasan fortifikasi adalah 48-131%. Analisis ANOVA dua arah tanpa pengulangan untuk persen retensi vitamin A menunjukkan bahwa (p<0,05) variabel jenis minyak goreng berpengaruh secara nyata terhadap retensi vitamin A. Retensi vitamin A pada kentang goreng yang digoreng dengan minyak goreng curah jauh lebih tinggi dibanding minyak goreng kemasan fortifikasi
{"title":"Tingginya tingkat konsumsi minyak goreng oleh Masyarakat Indonesia menjadikan minyak goreng digunakan sebagai food vehiclepada program fortifikasi vitamin A.Program tersebut dilakukan untuk mengatasi Kekurangan vitamin A (KVA). KVAsangat mempengaruhi kela","authors":"Lily Restusari, Sri Widia Ningsih, Yuliana Arsil","doi":"10.36929/jpk.v5i1.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i1.50","url":null,"abstract":"Tingginya tingkat konsumsi minyak goreng oleh Masyarakat Indonesia menjadikan minyak goreng digunakan sebagai food vehiclepada program fortifikasi vitamin A.Program tersebut dilakukan untuk mengatasi Kekurangan vitamin A (KVA). KVAsangat mempengaruhi kelangsungan hidup anak dan standar upaya penyelamatan proses kehamilan dan persalinan. Namun pemanasan yang terjadi selama proses penggorenganpada minyak dapatmerusak jumlah vitamin A yang difortifikasi. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan nilai retensi vitamin A di dalam kentang yang digoreng dengan menggunakan minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan fortifikasi dengan pengaruh suhu dan waktu penggorengan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental disain rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor, suhu (140dan 170oC) dan waktu penggorengan (10 dan 15 menit) tanpa pengulangan.Sampel penelitian yang digunakan adalah kentang beku, minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan fortifikasi.Nilai retensi vitamin A kentang dan minyak goreng diukur dengan menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC).Analisis perbedaan dan interaksi variabel diolah dengan ANOVA dua arah. Berdasarkan luas area puncak vitamin A pada kromatogram sebelum dan setelah penggorengan, ditemukan kecenderungan penurunan persentase retensi vitamin A dari minyak goreng kemasan fortifikasi dibandingkan minyak goreng curah.Nilai retensi vitamin A pada kentang yang digoreng dengan minyak goreng curah adalah 217-251%,sedangkan retensivitamin A kentang yang digoreng dengan minyak goreng kemasan fortifikasi adalah 48-131%. Analisis ANOVA dua arah tanpa pengulangan untuk persen retensi vitamin A menunjukkan bahwa (p<0,05) variabel jenis minyak goreng berpengaruh secara nyata terhadap retensi vitamin A. Retensi vitamin A pada kentang goreng yang digoreng dengan minyak goreng curah jauh lebih tinggi dibanding minyak goreng kemasan fortifikasi","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130510369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Layanan Bimbingan konseling di perguruan tinggi merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia dan sangat diperlukan, mengingat problema yang dihadapi oleh mahasiswa dalam perkembangan studinya, dimana belajar di perguruan tinggi memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan. Karakteristik dari studi di perguruan tinggi adalah kemandirian, baik dalam kegiatan belajar dan pemilihan program studinya maupun dalam pengelolaan dirinya sebagai mahasiswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis jenis layanan bimbingan konseling dan faktor yang mempengaruhinya di Poltekkes Kemenkes Riau tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian triangulasi methode. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 02 November s.d 08 Desember 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau sebanyak 614 orang dan jumlah sampel sebesar 165 orang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Analisis data kualitatif menggunakan thematic analysis. Selanjutnya, pada tahapan kedua, data kuantitatif menggunakan analisis multivariat dengan pendekatan regresi logistik. Jenis layanan bimbingan dan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau adalah layanan penyuluhan Faktor yang mempengaruhi layanan bimbingan konseling adalah faktor Pendidikan yang meliputi faktor demokrasi (p value 0,00), faktor perubahan sistem pendidikan ( p value 0,004 ), dan faktor perluasan progaram pendidikan (p value 0,019). Faktor sosiokultural (p value 0,004), dan faktor psikologis ( p value 0,009). Faktor dominan yang mempengaruhi layanan bimbingan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau adalah faktor Pendidikan yaitu faktor demokrasi dengan peluang 4,49 kali mempengaruhi layanan konseling dibandingkan dengan pendidikan tanpa demokrasi (C.I. 1,49-13,52). Sedangkan variabel yang menjadi counfounding adalah variabel perluasan program pendidikan.Disarankan kepada seluruh dosen berperan aktif dalam mendukung program bimbingan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau sebagai bentuk perhatian terhadap kualitas layanan pendidikan.
{"title":"ANALISIS JENIS JENIS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU TAHUN 2015","authors":"Idayanti Idayanti, Ardenny Ardenny","doi":"10.36929/JPK.V5I1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/JPK.V5I1.43","url":null,"abstract":"Layanan Bimbingan konseling di perguruan tinggi merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia dan sangat diperlukan, mengingat problema yang dihadapi oleh mahasiswa dalam perkembangan studinya, dimana belajar di perguruan tinggi memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan. Karakteristik dari studi di perguruan tinggi adalah kemandirian, baik dalam kegiatan belajar dan pemilihan program studinya maupun dalam pengelolaan dirinya sebagai mahasiswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis jenis layanan bimbingan konseling dan faktor yang mempengaruhinya di Poltekkes Kemenkes Riau tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian triangulasi methode. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 02 November s.d 08 Desember 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau sebanyak 614 orang dan jumlah sampel sebesar 165 orang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Analisis data kualitatif menggunakan thematic analysis. Selanjutnya, pada tahapan kedua, data kuantitatif menggunakan analisis multivariat dengan pendekatan regresi logistik. Jenis layanan bimbingan dan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau adalah layanan penyuluhan Faktor yang mempengaruhi layanan bimbingan konseling adalah faktor Pendidikan yang meliputi faktor demokrasi (p value 0,00), faktor perubahan sistem pendidikan ( p value 0,004 ), dan faktor perluasan progaram pendidikan (p value 0,019). Faktor sosiokultural (p value 0,004), dan faktor psikologis ( p value 0,009). Faktor dominan yang mempengaruhi layanan bimbingan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau adalah faktor Pendidikan yaitu faktor demokrasi dengan peluang 4,49 kali mempengaruhi layanan konseling dibandingkan dengan pendidikan tanpa demokrasi (C.I. 1,49-13,52). Sedangkan variabel yang menjadi counfounding adalah variabel perluasan program pendidikan.Disarankan kepada seluruh dosen berperan aktif dalam mendukung program bimbingan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau sebagai bentuk perhatian terhadap kualitas layanan pendidikan. \u0000 ","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124408640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}