首页 > 最新文献

Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)最新文献

英文 中文
RETHINKING TYPOLOGY DESAIN RUANG KERJA DENGAN PENDEKATAN PANCA INDERA 用五感方法重新思考工作空间设计类型
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24263
Jason Brilliando, J. Rilatupa
Over time, the trend of working remotely, or what is commonly known as remote working is increasing. Work is an effort made to make a living from a financial standpoint. When working, workers often experience stress. A survey conducted by SIRCLO in October 2020 showed that around 50% of workers in Indonesia experience stress during WFH activities. The high number of work stress that occurs makes the issue of work stress cannot be ignored. The latest workspace design typologies, developing technology, and the internet have led to the option of working remotely so the need for flexible workspaces for workers and workers' welfare conditions are the main considerations in this era. However, the fact that 50% of workers experience work stress indicates that the workspace design is not optimal. The purpose of this writing is to create a workspace design that can relieve work stress and increase work productivity with a five-sensory approach. Humans can feel the space around them because of the five senses that receive information, such as color, sound, texture, temperature, darkness, and light space. This information will be received by the brain and affect emotions. The design method used is the multisensory design method and rethinking typology to assist the authors in producing designs. The research was conducted using qualitative research methods with the hope of finding office design elements to update existing standards. Keywords:  multi-sensory; remote workers; stress; typology; work space Abstrak   Seiring berjalannya waktu, tren bekerja jarak jauh atau yang biasa dikenal dengan remote working semakin meningkat. Bekerja adalah usaha yang dilakukan untuk menyambung kehidupan dari sisi finansial. Saat bekerja, pekerja sering kali mengalami stres. Survei yang dilakukan oleh SIRCLO pada bulan Oktober 2020 menunjukkan bahwa sekitar 50% pekerja di Indonesia mengalami stres selama kegiatan WFH. Tingginya angka stres kerja yang terjadi membuat isu stres kerja tidak dapat diabaikan. Tipologi desain ruang kerja terkini, teknologi dan internet yang berkembang menyebabkan opsi bekerja jarak jauh sehingga perlunya ruang kerja yang fleksibel bagi pekerja dan kondisi kesejahteraan pekerja menjadi pertimbangan utama pada era ini. Namun, fakta bahwa 50% pekerja mengalami stres kerja menunjukkan bahwa desain ruang kerja belum optimal. Tujuan penulisan ini adalah membuat desain ruang kerja yang dapat meredakan stres kerja dan meningkatkan produktivitas kerja dengan pendekatan panca indera. Manusia dapat merasakan ruang di sekitarnya karena panca indera yang menerima informasi, misalnya warna, suara, tekstur, suhu, gelap dan terang suatu ruang. Informasi-informasi tersebut akan diterima oleh otak dan memberikan pengaruh terhadap emosi. Metode desain yang digunakan adalah metode multisensory design dan rethinking typology untuk membantu penulis dalam menghasilkan desain. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan harapan menemukan elemen peranc
随着时间的推移,远程工作或通常所说的远程工作的趋势越来越明显。从经济角度看,工作是一种谋生的努力。工作时,工人往往会感到压力。SIRCLO 于 2020 年 10 月进行的一项调查显示,印度尼西亚约有 50%的工人在从事全时工作时会感到压力。大量工作压力的出现使得工作压力问题不容忽视。最新的工作空间设计类型、不断发展的技术和互联网使人们可以选择远程工作,因此,为工人提供灵活的工作空间和工人的福利条件是这个时代的主要考虑因素。然而,50% 的工人都有工作压力,这表明工作空间设计并不理想。本文的目的是通过五感方法,创造一种可以缓解工作压力、提高工作效率的工作空间设计。人之所以能感受到周围的空间,是因为人有五种感官接收信息,如颜色、声音、质地、温度、明暗和光照空间。这些信息会被大脑接收并影响情绪。使用的设计方法是多感官设计法和重新思考类型学,以帮助作者进行设计。研究采用定性研究方法,希望找到更新现有标准的办公室设计元素。关键词:多感官;远程工作者;压力;类型学;工作空间 摘要 随着时代的发展,远程工作的趋势越来越明显。从经济角度看,工作是为了谋生。在工作过程中,工人经常会感到压力。SIRCLO 于 2020 年 10 月进行的一项调查显示,印度尼西亚约有 50%的工人在从事全时工作时会感到压力。 工作压力的高发生率使得工作压力问题不容忽视。最新的工作空间设计类型、不断发展的技术和互联网带来了远程工作的选择,因此,在这个时代,为工人提供灵活的工作空间和工人福利条件是关键的考虑因素。然而,50% 的工人都有工作压力,这说明工作空间设计并不理想。本文的目的是通过五感方法,创造一种能够缓解工作压力、提高工作效率的工作空间设计。人类可以通过五感来感受周围的空间,因为五感可以接收空间的颜色、声音、质地、温度、明暗等信息。这些信息会被大脑接收并影响情绪。使用的设计方法是多感官设计法和重新思考类型学,以帮助作者进行设计。研究采用定性研究方法,希望找到更新现有标准的办公室设计元素。
{"title":"RETHINKING TYPOLOGY DESAIN RUANG KERJA DENGAN PENDEKATAN PANCA INDERA","authors":"Jason Brilliando, J. Rilatupa","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24263","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24263","url":null,"abstract":"Over time, the trend of working remotely, or what is commonly known as remote working is increasing. Work is an effort made to make a living from a financial standpoint. When working, workers often experience stress. A survey conducted by SIRCLO in October 2020 showed that around 50% of workers in Indonesia experience stress during WFH activities. The high number of work stress that occurs makes the issue of work stress cannot be ignored. The latest workspace design typologies, developing technology, and the internet have led to the option of working remotely so the need for flexible workspaces for workers and workers' welfare conditions are the main considerations in this era. However, the fact that 50% of workers experience work stress indicates that the workspace design is not optimal. The purpose of this writing is to create a workspace design that can relieve work stress and increase work productivity with a five-sensory approach. Humans can feel the space around them because of the five senses that receive information, such as color, sound, texture, temperature, darkness, and light space. This information will be received by the brain and affect emotions. The design method used is the multisensory design method and rethinking typology to assist the authors in producing designs. The research was conducted using qualitative research methods with the hope of finding office design elements to update existing standards. Keywords:  multi-sensory; remote workers; stress; typology; work space Abstrak   Seiring berjalannya waktu, tren bekerja jarak jauh atau yang biasa dikenal dengan remote working semakin meningkat. Bekerja adalah usaha yang dilakukan untuk menyambung kehidupan dari sisi finansial. Saat bekerja, pekerja sering kali mengalami stres. Survei yang dilakukan oleh SIRCLO pada bulan Oktober 2020 menunjukkan bahwa sekitar 50% pekerja di Indonesia mengalami stres selama kegiatan WFH. Tingginya angka stres kerja yang terjadi membuat isu stres kerja tidak dapat diabaikan. Tipologi desain ruang kerja terkini, teknologi dan internet yang berkembang menyebabkan opsi bekerja jarak jauh sehingga perlunya ruang kerja yang fleksibel bagi pekerja dan kondisi kesejahteraan pekerja menjadi pertimbangan utama pada era ini. Namun, fakta bahwa 50% pekerja mengalami stres kerja menunjukkan bahwa desain ruang kerja belum optimal. Tujuan penulisan ini adalah membuat desain ruang kerja yang dapat meredakan stres kerja dan meningkatkan produktivitas kerja dengan pendekatan panca indera. Manusia dapat merasakan ruang di sekitarnya karena panca indera yang menerima informasi, misalnya warna, suara, tekstur, suhu, gelap dan terang suatu ruang. Informasi-informasi tersebut akan diterima oleh otak dan memberikan pengaruh terhadap emosi. Metode desain yang digunakan adalah metode multisensory design dan rethinking typology untuk membantu penulis dalam menghasilkan desain. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan harapan menemukan elemen peranc","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"100 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139309154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENDEKATAN ARSITEKTUR MELALUI PERABAAN PADA SEKOLAH DASAR KHUSUS TUNANETRA 在一所视障人士专门小学通过触摸进行建筑设计
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24280
Graciela Graciela, Nafiah Solikhah
One part of society that needs attention is an extraordinary child, especially in terms of spatial design and circulation. This can be combined with a design that uses the healing therapeutic concept, namely the extraordinary abilities possessed by each extraordinary child, starting from social interaction, psychology and mindset. Extraordinary children need an education center with adequate facilities so that they can develop the potential of extraordinary children so that they can increase their self-confidence and be able to produce works that are useful for society. The educational facilities accommodated must think about a design according to their needs and adequate circulation to make it easier for them to move. To realize this, it is necessary to conduct research on space requirements and then realize these space requirements as a design plan. With the help of programs that stimulate other senses by special children, they will be more confident and independent in the outside environment and may not always depend on others. In this study, the authors presented the concept of healing therapeutics at this special education center for the blind by using a qualitative descriptive method, which means collecting data through literature studies and field observations. Keywords: education; extraordinary children; facilities; healing therapeutic Abstrak Salah satu bagian dari masyarakat yang perlu diperhatikan adalah anak luar biasa terutama dalam rancangan keruangan dan sirkulasinya. Hal ini dapat dipadukan dengan desain yang menggunakan konsep healing therapeutic yaitu dengan keluarbiasaan yang dimiliki oleh masing-masing anak luar biasa mulai dari hal interaksi sosial, psikologis dan pola pikir. Anak luar biasa perlu adanya pusat pendidikan yang fasilitasnya memadai sehingga dapat mengembangkan potensi dari anak luar biasa agar mereka bisa meningkatkan kepercayaan diri yang dapat menghasilkan karya yang berguna bagi masyarakat. Fasilitas pendidikan yang diwadahi harus memikirkan rancangan desain sesuai dengan kebutuhan mereka dan sirkulasi yang memadai untuk memudahkan mereka dalam mobilitas. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya penelitian dalam kebutuhan ruang lalu mewujudkan kebutuhan ruang tersebut sebagai rancangan desain. Dengan dibantu oleh program-program yang merangsang indera-indera lain oleh anak-anak luar biasa, mereka akan lebih percaya diri dan mandiri di lingkungan luar dan mungkin tidak selalu bergantung kepada orang lain. Dalam penelitian ini, penulis membawakan konsep healing therapeutic pada pusat pendidikan khusus tunanetra ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berarti mengumpulkan data yang dilakukan dengan studi literatur dan juga observasi lapangan.
社会中需要关注的一部分是超常儿童,特别是在空间设计和流通方面。在设计中可以结合使用治疗性的治疗理念,即从社会交往、心理和思维方式入手,发挥每个超常儿童所拥有的超常能力。超常儿童需要一个设施齐全的教育中心,这样他们才能开发出超常儿童的潜能,从而增强自信心,并能创作出对社会有用的作品。所容纳的教育设施必须考虑根据他们的需要进行设计,并有足够的通行能力,以方便他们的行动。为了实现这一点,有必要对空间需求进行研究,然后将这些空间需求作为设计计划加以实现。在特殊儿童刺激其他感官的计划的帮助下,他们在外部环境中会更加自信和独立,可能不会总是依赖他人。在本研究中,作者采用定性描述法,即通过文献研究和实地观察收集数据,介绍了该盲人特殊教育中心的愈合疗法概念。关键词:教育;特殊儿童;设施;治疗 摘要 特殊儿童是社会中需要考虑的一部分,尤其是在空间设计和流通方面。这可以与采用治疗概念的设计相结合,即从社会交往、心理和思维方式入手,考虑每个超常儿童所拥有的超常特性。超常儿童需要一个设施齐全的教育中心,这样才能开发超常儿童的潜能,增强他们的自信心,为社会做出有益的贡献。所容纳的教育设施在设计时必须考虑到特殊儿童的需求,并提供足够的通道以方便他们的行动。为了实现这一点,有必要对空间需求进行研究,然后将空间需求作为设计方案加以实现。在非凡儿童刺激其他感官计划的帮助下,他们在外部环境中会更加自信和独立,可能不会总是依赖他人。在这项研究中,作者采用了描述性定性方法,即通过文献研究和实地观察收集数据,将治疗学的概念引入了这所盲人特殊教育中心。
{"title":"PENDEKATAN ARSITEKTUR MELALUI PERABAAN PADA SEKOLAH DASAR KHUSUS TUNANETRA","authors":"Graciela Graciela, Nafiah Solikhah","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24280","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24280","url":null,"abstract":"One part of society that needs attention is an extraordinary child, especially in terms of spatial design and circulation. This can be combined with a design that uses the healing therapeutic concept, namely the extraordinary abilities possessed by each extraordinary child, starting from social interaction, psychology and mindset. Extraordinary children need an education center with adequate facilities so that they can develop the potential of extraordinary children so that they can increase their self-confidence and be able to produce works that are useful for society. The educational facilities accommodated must think about a design according to their needs and adequate circulation to make it easier for them to move. To realize this, it is necessary to conduct research on space requirements and then realize these space requirements as a design plan. With the help of programs that stimulate other senses by special children, they will be more confident and independent in the outside environment and may not always depend on others. In this study, the authors presented the concept of healing therapeutics at this special education center for the blind by using a qualitative descriptive method, which means collecting data through literature studies and field observations. Keywords: education; extraordinary children; facilities; healing therapeutic Abstrak Salah satu bagian dari masyarakat yang perlu diperhatikan adalah anak luar biasa terutama dalam rancangan keruangan dan sirkulasinya. Hal ini dapat dipadukan dengan desain yang menggunakan konsep healing therapeutic yaitu dengan keluarbiasaan yang dimiliki oleh masing-masing anak luar biasa mulai dari hal interaksi sosial, psikologis dan pola pikir. Anak luar biasa perlu adanya pusat pendidikan yang fasilitasnya memadai sehingga dapat mengembangkan potensi dari anak luar biasa agar mereka bisa meningkatkan kepercayaan diri yang dapat menghasilkan karya yang berguna bagi masyarakat. Fasilitas pendidikan yang diwadahi harus memikirkan rancangan desain sesuai dengan kebutuhan mereka dan sirkulasi yang memadai untuk memudahkan mereka dalam mobilitas. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya penelitian dalam kebutuhan ruang lalu mewujudkan kebutuhan ruang tersebut sebagai rancangan desain. Dengan dibantu oleh program-program yang merangsang indera-indera lain oleh anak-anak luar biasa, mereka akan lebih percaya diri dan mandiri di lingkungan luar dan mungkin tidak selalu bergantung kepada orang lain. Dalam penelitian ini, penulis membawakan konsep healing therapeutic pada pusat pendidikan khusus tunanetra ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berarti mengumpulkan data yang dilakukan dengan studi literatur dan juga observasi lapangan.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139309425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DESAIN PROTOTIPE SEKOLAH DASAR ANTI-PERUNDUNGAN MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR EMPATI DAN PERILAKU 通过移情和行为架构方法设计反欺凌小学原型
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24257
Jordan Agnios, Priscilla Epifania Ariaji
Most cases of bullying occurred in schools at the elementary level. This happens because most of the child's time is spent at school. This paper is about research in finding criteria for anti-bullying school prototypes. From an architectural point of view, negative space can influence a person's negative behavior. Some of the location points that are in the spotlight are the stairs, toilets, corridors, canteens, and classrooms. The data used in this study are secondary data obtained through interviews with psychologists, literature, and case studies. The data is used to design prototypes of school spaces that can help prevent cases of bullying. With this issue, the method that will be used is the architectural method of empathy, behavior, and psychology. These three deisgn methods are used with the aim of creating a school environment that avoids the creation of negative spaces so that bullying behavior can be controlled architecturally and the environment created feels safe as well as fun for children. The result of this study is a prototype of an anti-bullying elementary school that has the characteristics of a safe and comfortable environment for students. The elementary school environment is designed in such a way as to pay attention to social interactions between students, reduce negative spaces, and all rooms get passive supervision. In addition, social spaces are also designed to facilitate activities that can reduce stress and improve students' mental health as well as provide a place for parents in the school environment. Keywords: anti-bullying space; behavioral architecture; empathy architecture; negative space; prototype elements Abstrak Kasus perundungan terbanyak terjadi pada sekolah di tingkat SD (Sekolah Dasar). Hal ini terjadi karena sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah. Tulisan ini berisi tentang riset dalam mencari kriteria desain prototipe sekolah anti-perundungan. Dari segi arsitektur, ruang negatif dapat mempengaruhi perilaku negatif dari penghuninya. Beberapa titik lokasi yang menjadi sorotan adalah tangga, toilet, koridor, kantin, dan ruang kelas. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui wawancara dengan ahli psikologi, literatur, dan studi kasus. Data tersebut digunakan untuk merancang prototipe ruang sekolah yang dapat membantu mencegah kasus perundungan. Metode yang akan dipakai adalah dengan menggunakan pendekatan arsitektur empati, perilaku, dan psikologi. Ketiga pendekatan desain ini dipakai bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan sekolah yang menghindari terciptanya ruang negatif sehingga perilaku perundungan dapat dikontrol secara arsitektural serta lingkungan yang diciptakan terasa aman sekaligus menyenangkan bagi anak-anak. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah prototipe sekolah dasar anti-perundungan yang memiliki karakteristik lingkungan yang aman dan nyaman bagi para siswa. Lingkungan sekolah dasar dirancang sehingga memperhatikan interaksi sos
大多数欺凌事件发生在小学阶段的学校。这是因为孩子的大部分时间都是在学校度过的。本文将研究如何找到反欺凌学校原型的标准。从建筑学的角度来看,负面空间会影响人的负面行为。楼梯、厕所、走廊、食堂和教室是其中一些受关注的位置点。本研究使用的数据是通过与心理学家的访谈、文献和案例研究获得的二手数据。这些数据用于设计有助于预防欺凌事件的学校空间原型。在这个问题上,将使用的方法是移情、行为和心理的建筑方法。使用这三种设计方法的目的是创造一个避免产生负面空间的学校环境,从而从建筑学上控制欺凌行为,并使所创造的环境让孩子们感到安全和有趣。这项研究的成果是反欺凌小学的原型,它具有为学生提供安全舒适环境的特点。小学环境的设计注重学生之间的社交互动,减少消极空间,所有房间都有被动监督。此外,社交空间的设计还有利于开展活动,减轻学生的压力,提高学生的心理健康水平,并在学校环境中为家长提供一个场所。关键词:反欺凌空间;行为建筑;移情建筑;消极空间;原型元素 Abstrak Kasus perundungan terbanyak terjadi pada sekolah di tingkat SD (Sekolah Dasar).这是因为学校里有大量的学生在学习。该计划的目的是制定学校反暴力标准。在此过程中,负面影响会对学生造成负面影响。可提供膳食的场所包括厨房、厕所、浴室、卫生间和厨房用具。从笔试中获得的数据包括从心理学、文学和科学研究中获得的数据。这些数据旨在为学校提供原型,以确保学校的教学质量。该方法的主要内容包括经验、危险和心理学。这种方法可用于提高学校的教学质量,因为学校的教学质量可能会受到负面影响,而危险的教学质量可能会受到教学管理部门的控制,因为学校的教学质量可能会受到教师和学生的影响。这也是一所反暴力学校的基本原则,它为学生提供了一个良好的学习环境。学校的语言教育可以提高学生的社会交往能力,增强学生的消极情绪,并提高学生的自尊心。在这方面,社会影响也有助于加强学校的心理健康教育和提高学生的心理健康水平,以及改善学校中学生的心理状况。
{"title":"DESAIN PROTOTIPE SEKOLAH DASAR ANTI-PERUNDUNGAN MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR EMPATI DAN PERILAKU","authors":"Jordan Agnios, Priscilla Epifania Ariaji","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24257","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24257","url":null,"abstract":"Most cases of bullying occurred in schools at the elementary level. This happens because most of the child's time is spent at school. This paper is about research in finding criteria for anti-bullying school prototypes. From an architectural point of view, negative space can influence a person's negative behavior. Some of the location points that are in the spotlight are the stairs, toilets, corridors, canteens, and classrooms. The data used in this study are secondary data obtained through interviews with psychologists, literature, and case studies. The data is used to design prototypes of school spaces that can help prevent cases of bullying. With this issue, the method that will be used is the architectural method of empathy, behavior, and psychology. These three deisgn methods are used with the aim of creating a school environment that avoids the creation of negative spaces so that bullying behavior can be controlled architecturally and the environment created feels safe as well as fun for children. The result of this study is a prototype of an anti-bullying elementary school that has the characteristics of a safe and comfortable environment for students. The elementary school environment is designed in such a way as to pay attention to social interactions between students, reduce negative spaces, and all rooms get passive supervision. In addition, social spaces are also designed to facilitate activities that can reduce stress and improve students' mental health as well as provide a place for parents in the school environment. Keywords: anti-bullying space; behavioral architecture; empathy architecture; negative space; prototype elements Abstrak Kasus perundungan terbanyak terjadi pada sekolah di tingkat SD (Sekolah Dasar). Hal ini terjadi karena sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah. Tulisan ini berisi tentang riset dalam mencari kriteria desain prototipe sekolah anti-perundungan. Dari segi arsitektur, ruang negatif dapat mempengaruhi perilaku negatif dari penghuninya. Beberapa titik lokasi yang menjadi sorotan adalah tangga, toilet, koridor, kantin, dan ruang kelas. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui wawancara dengan ahli psikologi, literatur, dan studi kasus. Data tersebut digunakan untuk merancang prototipe ruang sekolah yang dapat membantu mencegah kasus perundungan. Metode yang akan dipakai adalah dengan menggunakan pendekatan arsitektur empati, perilaku, dan psikologi. Ketiga pendekatan desain ini dipakai bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan sekolah yang menghindari terciptanya ruang negatif sehingga perilaku perundungan dapat dikontrol secara arsitektural serta lingkungan yang diciptakan terasa aman sekaligus menyenangkan bagi anak-anak. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah prototipe sekolah dasar anti-perundungan yang memiliki karakteristik lingkungan yang aman dan nyaman bagi para siswa. Lingkungan sekolah dasar dirancang sehingga memperhatikan interaksi sos","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139306289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KRITERIA DESAIN KAMAR RAWAT PENDERITA SKIZOFRENIA 精神分裂症病房设计标准
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24254
David Priatama Sutarman, Fermanto Lianto
Mental disorders, including schizophrenia, are significant health challenges in Indonesia. Schizophrenia is a complex mental disorder that affects millions of adults globally. However, despite the relatively high prevalence of schizophrenia, the accessibility and quality of mental health services in Indonesia, especially Jakarta, remain problematic. This study aims to enhance the well-being of individuals with schizophrenia in Jakarta through architectural design that caters to their specific needs, particularly in room design criteria. The design methods are Spatial Perception and neuroarchitecture aspects that can contribute to creating an environment that supports the recovery of individuals with schizophrenia and facilitates their reintegration into society. Through literature review and case studies, this research seeks to identify the appropriate room design criteria and address critical aspects such as safety, functionality, lighting, ventilation, and open spaces for social interaction. Emphasizing the design criteria for the rooms can help reduce stress and improve comfort for individuals with schizophrenia, thus aiding in their overall recovery. This research endeavours to raise awareness in society about schizophrenia and mental health in general and prioritize the development of specialized spaces for individuals with schizophrenia in the construction of mental health facilities in Indonesia. Keywords:  architecture; designing; mental disorder; schizophrenia; society Abstrak   Gangguan mental, termasuk skizofrenia, merupakan salah satu tantangan kesehatan yang signifikan di Indonesia. Skizofrenia adalah gangguan mental kompleks yang mempengaruhi jutaan orang dewasa secara global. Namun, meskipun prevalensi skizofrenia yang cukup tinggi, aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan mental di Indonesia, terutama di Jakarta, masih menjadi permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penderita skizofrenia di Jakarta melalui perancangan arsitektural yang sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama dalam kriteria desain kamar. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah Spatial Perception dan neuroarsitektur yang dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan penderita skizofrenia dan memfasilitasi reintegrasi mereka ke dalam masyarakat. Melalui kajian literatur dan studi kasus, penelitian ini mencari kriteria desain kamar yang tepat dan memperhatikan aspek-aspek penting seperti keamanan, fungsi, pencahayaan, ventilasi, dan ruang terbuka yang memungkinkan interaksi sosial. Penekanan pada kriteria desain kamar ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kenyamanan bagi penderita skizofrenia, sehingga membantu pemulihan mereka secara keseluruhan. Melalui penelitian ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang skizofrenia dan kesehatan mental secara keseluruhan dapat meningkat, dan perhatian terhadap perancangan ruang khusus untuk penderita skizofrenia menjadi prioritas dalam pemba
包括精神分裂症在内的精神障碍是印度尼西亚在健康方面面临的重大挑战。精神分裂症是一种复杂的精神障碍,影响着全球数百万成年人。然而,尽管精神分裂症的发病率相对较高,但在印尼,尤其是雅加达,精神健康服务的可及性和质量仍然存在问题。本研究旨在通过建筑设计来满足雅加达精神分裂症患者的特殊需求,特别是在房间设计标准方面,从而提高他们的幸福感。设计方法包括空间感知和神经建筑学方面,这有助于创造一个支持精神分裂症患者康复并帮助他们重新融入社会的环境。通过文献综述和案例研究,本研究试图确定适当的房间设计标准,并解决安全、功能、照明、通风和社交互动开放空间等关键问题。强调房间的设计标准有助于减轻精神分裂症患者的压力,提高他们的舒适度,从而帮助他们全面康复。这项研究旨在提高社会对精神分裂症和精神健康的认识,并在印尼的精神健康设施建设中优先考虑为精神分裂症患者开发专门的空间。关键词:建筑;设计;精神障碍;精神分裂症;社会 摘要 包括精神分裂症在内的精神障碍是印度尼西亚面临的重大健康挑战之一。精神分裂症是一种复杂的精神障碍,影响着全球数百万成年人。然而,尽管精神分裂症的发病率很高,但在印度尼西亚,尤其是在雅加达,精神健康服务的可及性和质量仍然是一个问题。本研究旨在通过适合雅加达精神分裂症患者需求的建筑设计,特别是在房间设计标准方面,提高他们的幸福感。设计中使用的方法是空间感知和神经建筑学,这有助于创造一个支持精神分裂症患者康复的环境,并帮助他们重新融入社会。通过文献综述和案例研究,本研究寻求适当的房间设计标准,关注安全、功能、照明、通风和允许社交互动的开放空间等重要方面。对房间设计标准的重视有助于减轻精神分裂症患者的压力,提高他们的舒适度,从而帮助他们全面康复。通过这项研究,我们希望能提高公众对精神分裂症和整个精神健康的认识,并在印尼的精神健康设施建设中优先考虑为精神分裂症患者设计专门的空间。
{"title":"KRITERIA DESAIN KAMAR RAWAT PENDERITA SKIZOFRENIA","authors":"David Priatama Sutarman, Fermanto Lianto","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24254","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24254","url":null,"abstract":"Mental disorders, including schizophrenia, are significant health challenges in Indonesia. Schizophrenia is a complex mental disorder that affects millions of adults globally. However, despite the relatively high prevalence of schizophrenia, the accessibility and quality of mental health services in Indonesia, especially Jakarta, remain problematic. This study aims to enhance the well-being of individuals with schizophrenia in Jakarta through architectural design that caters to their specific needs, particularly in room design criteria. The design methods are Spatial Perception and neuroarchitecture aspects that can contribute to creating an environment that supports the recovery of individuals with schizophrenia and facilitates their reintegration into society. Through literature review and case studies, this research seeks to identify the appropriate room design criteria and address critical aspects such as safety, functionality, lighting, ventilation, and open spaces for social interaction. Emphasizing the design criteria for the rooms can help reduce stress and improve comfort for individuals with schizophrenia, thus aiding in their overall recovery. This research endeavours to raise awareness in society about schizophrenia and mental health in general and prioritize the development of specialized spaces for individuals with schizophrenia in the construction of mental health facilities in Indonesia. Keywords:  architecture; designing; mental disorder; schizophrenia; society Abstrak   Gangguan mental, termasuk skizofrenia, merupakan salah satu tantangan kesehatan yang signifikan di Indonesia. Skizofrenia adalah gangguan mental kompleks yang mempengaruhi jutaan orang dewasa secara global. Namun, meskipun prevalensi skizofrenia yang cukup tinggi, aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan mental di Indonesia, terutama di Jakarta, masih menjadi permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penderita skizofrenia di Jakarta melalui perancangan arsitektural yang sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama dalam kriteria desain kamar. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah Spatial Perception dan neuroarsitektur yang dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan penderita skizofrenia dan memfasilitasi reintegrasi mereka ke dalam masyarakat. Melalui kajian literatur dan studi kasus, penelitian ini mencari kriteria desain kamar yang tepat dan memperhatikan aspek-aspek penting seperti keamanan, fungsi, pencahayaan, ventilasi, dan ruang terbuka yang memungkinkan interaksi sosial. Penekanan pada kriteria desain kamar ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kenyamanan bagi penderita skizofrenia, sehingga membantu pemulihan mereka secara keseluruhan. Melalui penelitian ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang skizofrenia dan kesehatan mental secara keseluruhan dapat meningkat, dan perhatian terhadap perancangan ruang khusus untuk penderita skizofrenia menjadi prioritas dalam pemba","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139306442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENERAPAN KONSEP WATER SENSITIVE URBAN DESIGN TERHADAP PERENCANAAN PERUMAHAN PADA KAWASAN RAWAN BANJIR KECAMATAN PERIUK 将水敏感城市设计概念应用于 Periuk 分区洪水易发区的住房规划
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24341
Priska Stefani, B. Wipranata, Regina Suryadjaja, S. Santoso
Flooding in Periuk Sub-district has been a priority issue for the local government for a long time. Until now, flood control is still an annual work program of several related parties. Meanwhile, the population growth rate of Tangerang City is increasing, so the need for residential land is also increasing over time. As an area planned as an integrated residential area, Periuk Sub-district, which borders directly with Tangerang Regency (Pasarkemis Sub-district), has experienced good progress in the development of residential areas dominated by private developers. However, flood vulnerability is an important consideration in the development of new residential areas, as is the case with the vacant land of the study object between Situ Bulakan and Situ Gelam. With the land designation as housing based on spatial plan (RTRW) Tangerang City 2023, the vacant land has not been optimally utilized because it is included in the flood-prone area. By applying the concept of water sensitive urban design (WSUD), the spatial arrangement of the residential area will focus on water cycle management (Drainage) and public open space as water catchment areas. In addition, adjustments are also made to the requirements for residential development in flood-prone areas to produce recommendations for components that are most suitable for the characteristics of the study object. Keywords: housing planning; water sensitive urban design (WSUD); and flood-prone area Abstrak Kerawanan bencana banjir di Kecamatan Periuk sudah menjadi permasalahan prioritas pemerintah daerah dahulu. Hingga kini, pengendalian banjir masih  menjadi program kerja tahunan dari beberapa instansi atau pihak terkait. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan lahan hunian juga semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Sebagai wilayah yang direncanakan sebagai kawasan permukiman terpadu, Kecamatan Periuk yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Tangerang (Kecamatan Pasarkemis) mengalami perkembangan dalam pengembangan kawasan hunian yang cukup baik dan didominasi oleh pengembang swasta. Namun kerawanan bencana banjir menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan kawasan perumahan baru, seperti yang terjadi pada lahan kosong objek studi di antara Situ Bulakan dan Situ Gelam. Dengan peruntukan lahan sebagai perumahan berdasarkan RTRW Kota Tangerang tahun 2030, lahan kosong belum dimanfaatkan dengan optimal karena termasuk ke dalam kawasan rawan banjir. Dengan menerapkan konsep water sensitive urban design (WSUD), penataan ruang kawasan perumahan akan difokuskan pada pengelolaan siklus air (Drainase) dan ruang terbuka publik sebagai daerah resapan air. Selain itu juga dilakukan penyesuaian terhadap syarat pengembangan hunian pada kawasan rawan banjir untuk menghasilkan rekomendasi komponen yang paling sesuai dengan karakteristik objek studi.
长期以来,佩里乌克(Periuk)分区的洪水问题一直是当地政府优先考虑的问题。直到现在,防洪仍然是几个相关方面的年度工作计划。与此同时,丹吉尔港市的人口增长率在不断提高,因此对住宅用地的需求也在不断增加。作为一个规划为综合住宅区的地区,与丹吉尔县(Pasarkemis 分区)直接接壤的 Periuk 分区在私人开发商主导的住宅区开发方面取得了良好的进展。然而,在开发新的住宅区时,洪水脆弱性是一个重要的考虑因素,研究对象位于 Situ Bulakan 和 Situ Gelam 之间的空地就属于这种情况。根据丹吉尔港市 2023 年空间规划(RTRW),这块空地被指定为住宅用地,但由于属于洪水易发区,因此没有得到充分利用。 通过应用水敏感城市设计(WSUD)概念,住宅区的空间布局将侧重于水循环管理(排水)和作为集水区的公共开放空间。此外,还对洪水易发地区的住宅开发要求进行调整,提出最适合研究对象特点的构件建议。关键词:住房规划;水敏感型城市设计(WSUD);洪水易发区 摘要 Periuk 分区的洪水脆弱性在过去一直是当地政府优先考虑的问题。迄今为止,防洪仍是多个相关机构或各方的年度工作计划。与此同时,坦格朗市的人口增长率在不断提高,因此对住宅用地的需求也在不断增加。作为一个规划为综合住宅区的地区,与丹吉尔县(Pasarkemis 分区)直接接壤的 Periuk 分区在私人开发商主导的住宅区开发方面取得了良好的进展。然而,在开发新的住宅区时,洪水脆弱性是一个重要的考虑因素,研究对象位于 Situ Bulakan 和 Situ Gelam 之间的空地就属于这种情况。根据丹吉尔港市 2030 年的住宅用地规划(RTRW),这块空地属于洪水易发区,因此没有得到充分利用。通过应用水敏感城市设计(WSUD)的概念,住宅区的空间布局将侧重于水循环管理(排水)和作为集水区的公共开放空间。此外,还对洪水易发区的住宅开发要求进行了调整,以提出最适合研究对象特点的组件建议。
{"title":"PENERAPAN KONSEP WATER SENSITIVE URBAN DESIGN TERHADAP PERENCANAAN PERUMAHAN PADA KAWASAN RAWAN BANJIR KECAMATAN PERIUK","authors":"Priska Stefani, B. Wipranata, Regina Suryadjaja, S. Santoso","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24341","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24341","url":null,"abstract":"Flooding in Periuk Sub-district has been a priority issue for the local government for a long time. Until now, flood control is still an annual work program of several related parties. Meanwhile, the population growth rate of Tangerang City is increasing, so the need for residential land is also increasing over time. As an area planned as an integrated residential area, Periuk Sub-district, which borders directly with Tangerang Regency (Pasarkemis Sub-district), has experienced good progress in the development of residential areas dominated by private developers. However, flood vulnerability is an important consideration in the development of new residential areas, as is the case with the vacant land of the study object between Situ Bulakan and Situ Gelam. With the land designation as housing based on spatial plan (RTRW) Tangerang City 2023, the vacant land has not been optimally utilized because it is included in the flood-prone area. By applying the concept of water sensitive urban design (WSUD), the spatial arrangement of the residential area will focus on water cycle management (Drainage) and public open space as water catchment areas. In addition, adjustments are also made to the requirements for residential development in flood-prone areas to produce recommendations for components that are most suitable for the characteristics of the study object. Keywords: housing planning; water sensitive urban design (WSUD); and flood-prone area Abstrak Kerawanan bencana banjir di Kecamatan Periuk sudah menjadi permasalahan prioritas pemerintah daerah dahulu. Hingga kini, pengendalian banjir masih  menjadi program kerja tahunan dari beberapa instansi atau pihak terkait. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan lahan hunian juga semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Sebagai wilayah yang direncanakan sebagai kawasan permukiman terpadu, Kecamatan Periuk yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Tangerang (Kecamatan Pasarkemis) mengalami perkembangan dalam pengembangan kawasan hunian yang cukup baik dan didominasi oleh pengembang swasta. Namun kerawanan bencana banjir menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan kawasan perumahan baru, seperti yang terjadi pada lahan kosong objek studi di antara Situ Bulakan dan Situ Gelam. Dengan peruntukan lahan sebagai perumahan berdasarkan RTRW Kota Tangerang tahun 2030, lahan kosong belum dimanfaatkan dengan optimal karena termasuk ke dalam kawasan rawan banjir. Dengan menerapkan konsep water sensitive urban design (WSUD), penataan ruang kawasan perumahan akan difokuskan pada pengelolaan siklus air (Drainase) dan ruang terbuka publik sebagai daerah resapan air. Selain itu juga dilakukan penyesuaian terhadap syarat pengembangan hunian pada kawasan rawan banjir untuk menghasilkan rekomendasi komponen yang paling sesuai dengan karakteristik objek studi.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139306872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
WISATA BAHARI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN CISOLOK- PELABUHANRATU 海洋旅游业对西索洛克-皮拉布汉拉图渔民社会经济生活的影响
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24275
Jessica Jessica, Tony Winata
Cisolok is part of Pelabuhanratu Bay which is now part of UNESCO, where UNESCO wants to make Pelabuhanratu Bay a wonderful Indonesia-based tourism zone called Ciletuh-Geopark. Meanwhile, Tourism Development in the Pelabuhanratu Bay area is being designed in such a way that Pelabuhanratu has a tourist area development. This resulted in an idea for the development of marine tourism, especially in Cisolok. This marine tourism arises as a result of fishermen on the Cisolok coast who experience difficulties in carrying out their work and make their economic and social value decrease every year. Besides that, there are also several designs that failed, such as lobster cultivation to the construction of the cisolok dock. If this phenomenon is carried out further, it will make it more difficult for local fishermen to live their lives, especially in terms of social and economy. Even though the potential for fish and nature that they produce is quite a lot, with their beautiful geographical conditions, they can also be used as a place and identity for their region. So that one of the architectural solutions that can overcome this phenomenon is to change the development of the local area by providing advice and supporting infrastructure for fishermen, especially the Cisolok Pelabuhan Ratu fishermen so that local fishermen get supporting facilities both as a convenience for them to work and provide them with opportunities to attract the wider community to local fishermen through docks, tourist attractions, and fish markets. In this discussion, a marine tourism plan in the form of water and aquariums is designed to provide welfare for fishermen and the Cisolok Pelabuhan Ratu community without changing their living habits every day. Keywords:  Cisolok; fisherman; life; Pelabuhanratu; tourism Abstrak Cisolok merupakan bagian dari Teluk Pelabuhanratu yang sekarang menjadi bagian dari UNESCO, dimana UNESCO ini ingin menjadikan Teluk Pelabuhanratu menjadi zona wisata berbasis wonderful Indonesia yang bernamakan Ciletuh-Geopark. Sementara itu, Pengembangan Pariwisata pada daerah Teluk Pelabuhanratu ini sedang dirancang sedemikan rupa agar Pelabuhanratu memiliki pengembangan daerah wisata. Hal ini mengakibatkan, adanya ide untuk pengembangan wisata bahari khususnya di Cisolok. Wisata bahari ini muncul akibat para nelayan di pesisir pantai Cisolok yang mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaan mereka dan membuat nilai ekonomi dan sosial mereka menurun setiap tahunnya. Selain itu ada juga berapa perancangan yang gagal dilakukan seperti budidaya lobster hingga pembuatan dermaga cisolok. Fenomena ini jika dilaksanakan lebih lanjut akan membuat para nelayan setempat makin kesulitan dalam menjalani hidup terutama dalam segi sosial dan ekonomi. Padahal potensi ikan dan alam yang mereka hasilkan cukup banyak dengan kondisi geografis mereka yang indah juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat dan identitas wilayah mereka. Sehingga salah satu solusi arsitektur yang dapat m
西索洛克是伯拉奔努汉拉图海湾的一部分,伯拉奔努汉拉图海湾现在是联合国教科文组织的一部分,联合国教科文组织希望将伯拉奔努汉拉图海湾打造成一个以印度尼西亚为基地的奇妙的旅游区,称为西勒图地质公园(Ciletuh-Geopark)。与此同时,佩拉布汉拉图海湾地区的旅游开发正在设计之中,以便使佩拉布汉拉图成为一个旅游区。这就产生了发展海洋旅游业的想法,尤其是在西索洛克。由于西索洛克海岸的渔民在工作中遇到困难,他们的经济和社会价值逐年下降,因此海洋旅游应运而生。除此之外,还有一些设计也失败了,如从龙虾养殖到建造西索洛克码头。如果这种现象继续发展下去,将使当地渔民的生活更加困难,尤其是在社会和经济方面。尽管他们生产的鱼类和大自然的潜力相当大,但凭借其优美的地理条件,他们也可以作为本地区的一个地方和身份。因此,能够克服这一现象的建筑解决方案之一就是通过为渔民,特别是 Cisolok Pelabuhan Ratu 渔民提供建议和配套基础设施来改变当地的发展,使当地渔民获得配套设施,既方便他们工作,又为他们提供机会,通过码头、旅游景点和鱼市吸引更多的社区居民来当地渔民。在本次讨论中,设计了以水域和水族馆为形式的海洋旅游计划,在不改变渔民每天生活习惯的情况下,为渔民和 Cisolok Pelabuhan Ratu 社区提供福利。关键词 Cisolok;渔民;生活;Pelabuhanratu;旅游 摘要 Cisolok 是 Pelabuhanratu 海湾的一部分,而 Pelabuhanratu 海湾现在是联合国教科文组织的一部分,联合国教科文组织希望将 Pelabuhanratu 海湾打造成以印尼为基地的奇妙旅游区,称为 Ciletuh-Geopark。与此同时,佩拉布汉拉图海湾地区的旅游开发正在设计之中,使佩拉布汉拉图成为一个旅游开发区。这就产生了发展海洋旅游的想法,尤其是在西索洛克。西索洛克海岸的渔民在工作中遇到困难,经济和社会价值逐年下降,因此产生了海洋旅游。此外,从龙虾养殖到建造西索洛克码头等一系列设计都未能实施。这种现象如果进一步实施,将使当地渔民的生活更加困难,尤其是在社会和经济方面。而他们在优美的地理条件下生产的大量鱼类和大自然的潜力,也可以作为他们地区的一个地方和特征加以利用。因此,能够克服这一现象的建筑解决方案之一是通过为渔民,特别是 Cisolok Pelabuhan ratu 渔民提供支持性建议和基础设施来改变当地的发展,从而使当地渔民获得支持性设施,既为他们的工作提供便利,又为他们提供机会,通过码头、旅游景点和鱼市吸引更广泛的社会对当地渔民的关注。在本次讨论中,设计了一个以水域和水族馆为形式的海洋旅游计划,在不改变渔民日常生活习惯的情况下,为渔民和 Cisolok Pelabuhan Ratu 社区带来繁荣。
{"title":"WISATA BAHARI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN CISOLOK- PELABUHANRATU","authors":"Jessica Jessica, Tony Winata","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24275","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24275","url":null,"abstract":"Cisolok is part of Pelabuhanratu Bay which is now part of UNESCO, where UNESCO wants to make Pelabuhanratu Bay a wonderful Indonesia-based tourism zone called Ciletuh-Geopark. Meanwhile, Tourism Development in the Pelabuhanratu Bay area is being designed in such a way that Pelabuhanratu has a tourist area development. This resulted in an idea for the development of marine tourism, especially in Cisolok. This marine tourism arises as a result of fishermen on the Cisolok coast who experience difficulties in carrying out their work and make their economic and social value decrease every year. Besides that, there are also several designs that failed, such as lobster cultivation to the construction of the cisolok dock. If this phenomenon is carried out further, it will make it more difficult for local fishermen to live their lives, especially in terms of social and economy. Even though the potential for fish and nature that they produce is quite a lot, with their beautiful geographical conditions, they can also be used as a place and identity for their region. So that one of the architectural solutions that can overcome this phenomenon is to change the development of the local area by providing advice and supporting infrastructure for fishermen, especially the Cisolok Pelabuhan Ratu fishermen so that local fishermen get supporting facilities both as a convenience for them to work and provide them with opportunities to attract the wider community to local fishermen through docks, tourist attractions, and fish markets. In this discussion, a marine tourism plan in the form of water and aquariums is designed to provide welfare for fishermen and the Cisolok Pelabuhan Ratu community without changing their living habits every day. Keywords:  Cisolok; fisherman; life; Pelabuhanratu; tourism Abstrak Cisolok merupakan bagian dari Teluk Pelabuhanratu yang sekarang menjadi bagian dari UNESCO, dimana UNESCO ini ingin menjadikan Teluk Pelabuhanratu menjadi zona wisata berbasis wonderful Indonesia yang bernamakan Ciletuh-Geopark. Sementara itu, Pengembangan Pariwisata pada daerah Teluk Pelabuhanratu ini sedang dirancang sedemikan rupa agar Pelabuhanratu memiliki pengembangan daerah wisata. Hal ini mengakibatkan, adanya ide untuk pengembangan wisata bahari khususnya di Cisolok. Wisata bahari ini muncul akibat para nelayan di pesisir pantai Cisolok yang mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaan mereka dan membuat nilai ekonomi dan sosial mereka menurun setiap tahunnya. Selain itu ada juga berapa perancangan yang gagal dilakukan seperti budidaya lobster hingga pembuatan dermaga cisolok. Fenomena ini jika dilaksanakan lebih lanjut akan membuat para nelayan setempat makin kesulitan dalam menjalani hidup terutama dalam segi sosial dan ekonomi. Padahal potensi ikan dan alam yang mereka hasilkan cukup banyak dengan kondisi geografis mereka yang indah juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat dan identitas wilayah mereka. Sehingga salah satu solusi arsitektur yang dapat m","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139307042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STUDI INTEGRASI SERTA KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI UMUM DI KAWASAN STASIUN TENJO, KABUPATEN BOGOR 博格尔地区 Tenjo 车站地区公共交通设施和基础设施的整合与可用性研究
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24338
Alivia Putri Winata, Regina Suryadjaja, S. Santoso, B. Wipranata
Tenjo Station is the main public transportation mode in Tenjo District which is one of the mobillity centers in the area. Tenjo Station is a stopping place for the Commuter Line which requires support from other modes of transportation to reach it hence a high quality transportation infrastructure is needed to be able to create interdependent integration. In addition, regional development can be a benchmark that requires integration between modes in forming an area. Therefore, to find out the conditions of integration and the availability of transportation facilities and infrastructure, it is carried out through network and movement analysis and analysis of transportation facilities and infrastructure using a descriptive-qualitative methods such as observational data, interviews and secondary data obtained from Google Maps and the Moovit application. Network and movement analysis is carried out by processing road network data that can be accessed to reach Tenjo Station. While the analysis of transportation facilities and infrastructure is carried out by processing data on stop points and routes from transportation modes with assessment tools standardization of bus stop making. In order to find out these conditions that are supported by the results of the two analyzes, development recommendations can be carried out by adding transportation infrastructure in the form of bus stop as a place to switch modes in order to create integration. As well as recommendations for the improvement of Tenjo Station as the main station so that it is more adequate in its use. Keywords:  Tenjo Station; Integration of Transportation Mode; Availability of Transportation Facilities and Infrastructure Abstrak Stasiun Tenjo merupakan moda transportasi umum utama di Kecamatan Tenjo yang merupakan salah satu pusat mobilitas pada kawasan tersebut. Stasiun Tenjo adalah tempat pemberhentian Kereta Rel Listrik (KRL) yang memerlukan dukungan dari moda tranportasi lain untuk dapat mencapai Stasiun Tenjo sehingga dibutuhkan prasarana transportasi yang baik untuk dapat menciptakan integrasi yang saling bergantung. Selain itu, pengembangan kawasan dapat menjadi tolak ukur bahwa diperlukan integrasi antar moda dalam membentuk suatu kawasan. Dengan demikian, untuk mengetahui kondisi integrasi dan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi dilakukan melalui analisis jaringan dan pergerakan dan analisis sarana dan prasarana transportasi dengan metode deskriptif - kualitatif seperti data hasil observasi, wawancara serta data sekunder yang diperoleh dari Google Maps dan Aplikasi Moovit. Analisis jaringan dan pergerakan dilakukan dengan mengolah data jaringan jalan yang dapat diakses untuk mencapai             Stasiun Tenjo. Sedangkan analisis sarana dan prasarana transportasi dilakukan dengan mengolah data titik pemberhentian dan rute dari moda transportasi dengan alat penilaian standarisasi pembuatan bus stop. Dalam rangka mengetahui kondisi tersebut yang didukung dari hasil kedua an
天城站是天城地区的主要公共交通方式,也是该地区的交通中心之一。天城站是通勤线的停靠站,需要其他交通方式的支持才能到达,因此需要高质量的交通基础设施,以实现相互依存的一体化。此外,区域发展也是一个基准,需要各种交通方式在形成一个区域时相互融合。因此,为了了解一体化的条件以及交通设施和基础设施的可用性,我们采用了描述性定量方法,如观察数据、访谈以及从谷歌地图和 Moovit 应用程序中获取的二手数据,对交通设施和基础设施进行网络和移动分析。网络和移动分析是通过处理可到达天城站的道路网络数据进行的。而交通设施和基础设施分析则是通过处理交通方式的停靠点和路线数据,并利用公交站点标准化评估工具来进行的。为了找出这两项分析结果所支持的这些条件,可以通过增加交通基础设施的形式,将公交站点作为转换交通方式的场所,以实现一体化。此外,还可对作为主要车站的天城站提出改进建议,使其在使用中更加得心应手。关键词 天城站;交通模式的整合;交通设施和基础设施的可用性 Abstrak Stasiun Tenjo merupakan moda transportasi umum utama di Kecamatan Tenjo yang merupakan salah satu pusat mobilitas pada kawasan tersebut.天城地区交通局是 Kereta Rel Listrik (KRL) 的一个临时机构,负责管理当地的交通方式,以确保天城地区交通局的正常运作,同时也负责管理当地的交通系统,以确保该地区的综合交通系统正常运作。在此基础上,通过整合前沿技术来实现对整个行业的控制。据统计,通过谷歌地图和 Moovit 应用程序的数据观测、数据分析和数据挖掘,可实现对城市交通和公共交通的综合分析。这些数据可用于天城观测站的观测和分析。通过分析公交车站的交通状况,可以获得有关交通方式的交通流量和交通规则的数据。通过分析得出的数据表明,公交车站的交通管理建议将成为公交车站综合管理模式的一部分。此外,我们还推荐您在天鹅湖(Stasiun Tenjo)附近的公共交通站点开始工作。
{"title":"STUDI INTEGRASI SERTA KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI UMUM DI KAWASAN STASIUN TENJO, KABUPATEN BOGOR","authors":"Alivia Putri Winata, Regina Suryadjaja, S. Santoso, B. Wipranata","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24338","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24338","url":null,"abstract":"Tenjo Station is the main public transportation mode in Tenjo District which is one of the mobillity centers in the area. Tenjo Station is a stopping place for the Commuter Line which requires support from other modes of transportation to reach it hence a high quality transportation infrastructure is needed to be able to create interdependent integration. In addition, regional development can be a benchmark that requires integration between modes in forming an area. Therefore, to find out the conditions of integration and the availability of transportation facilities and infrastructure, it is carried out through network and movement analysis and analysis of transportation facilities and infrastructure using a descriptive-qualitative methods such as observational data, interviews and secondary data obtained from Google Maps and the Moovit application. Network and movement analysis is carried out by processing road network data that can be accessed to reach Tenjo Station. While the analysis of transportation facilities and infrastructure is carried out by processing data on stop points and routes from transportation modes with assessment tools standardization of bus stop making. In order to find out these conditions that are supported by the results of the two analyzes, development recommendations can be carried out by adding transportation infrastructure in the form of bus stop as a place to switch modes in order to create integration. As well as recommendations for the improvement of Tenjo Station as the main station so that it is more adequate in its use. Keywords:  Tenjo Station; Integration of Transportation Mode; Availability of Transportation Facilities and Infrastructure Abstrak Stasiun Tenjo merupakan moda transportasi umum utama di Kecamatan Tenjo yang merupakan salah satu pusat mobilitas pada kawasan tersebut. Stasiun Tenjo adalah tempat pemberhentian Kereta Rel Listrik (KRL) yang memerlukan dukungan dari moda tranportasi lain untuk dapat mencapai Stasiun Tenjo sehingga dibutuhkan prasarana transportasi yang baik untuk dapat menciptakan integrasi yang saling bergantung. Selain itu, pengembangan kawasan dapat menjadi tolak ukur bahwa diperlukan integrasi antar moda dalam membentuk suatu kawasan. Dengan demikian, untuk mengetahui kondisi integrasi dan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi dilakukan melalui analisis jaringan dan pergerakan dan analisis sarana dan prasarana transportasi dengan metode deskriptif - kualitatif seperti data hasil observasi, wawancara serta data sekunder yang diperoleh dari Google Maps dan Aplikasi Moovit. Analisis jaringan dan pergerakan dilakukan dengan mengolah data jaringan jalan yang dapat diakses untuk mencapai             Stasiun Tenjo. Sedangkan analisis sarana dan prasarana transportasi dilakukan dengan mengolah data titik pemberhentian dan rute dari moda transportasi dengan alat penilaian standarisasi pembuatan bus stop. Dalam rangka mengetahui kondisi tersebut yang didukung dari hasil kedua an","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139307610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENDEKATAN ALAM PADA PERANCANGAN FASILITAS EDUKASI DAN PERAWATAN PASCA MELAHIRKAN TERHADAP PENCEGAHAN POSTPARTUM DEPRESSION 设计产后教育和护理设施以预防产后抑郁症的自然方法
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24287
Jocelyn Elsa Angelia, Rudy Surya
Postpartum depression is a complication that commonly occurs in mothers after giving birth. It affects approximately 10-15% of women in the postpartum period and increases to 10-25% over the course of several years. Several factors contribute to the occurrence of postpartum depression, including lack of public awareness about postpartum depression, negative societal stigma towards depressed mothers, inadequate prioritization of maternal mental health in Indonesia, and limited availability of postpartum mental healthcare services. This research aims to prevent postpartum depression in mothers by using a nature-based approach in postpartum education and care facilities. The study employs qualitative research methods and an everyday architectural approach with a focus on nature. Postpartum depression can be prevented by increasing public awareness about postpartum depression and preparing future parents to adapt to their roles after giving birth, as well as through postpartum care. Incorporating natural elements into the design of education and postpartum care facilities through interactive gardens, water features, maximizing natural airflow and lighting through openings and voids in the space, using natural materials such as wood, and creating designs that foster a connection with nature can enhance the happiness of postpartum mothers and prevent postpartum depression. Keywords: depression; nature; postpartum; prevention Abstrak Postpartum depression atau depresi pasca persalinan merupakan masalah komplikasi seorang ibu setelah dirinya melahirkan yang umum terjadi pada angka 10-15% dari populasi wanita, dan meningkat menjadi 10-25% dalam kurun waktu beberapa tahun. Faktor-faktor yang memicu terjadinya postpartum depression antara lain kurangnya wawasan masyarakat tentang depresi pasca melahirkan, stigma negatif dari masyarakat terhadap ibu depresi, kesehatan mental ibu pasca melahirkan yang belum menjadi prioritas di Indonesia, dan didukung oleh pelayanan mental pasca melahirkan yang belum tersedia banyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya depresi pasca melahirkan yang dialami ibu dengan menggunakan pendekatan alam pada fasilitas edukasi dan perawatan pasca melahirkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif serta metode desain arsitektur keseharian dengan pendekatan alam. Depresi pasca melahirkan dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang depresi pasca melahirkan dan mempersiapkan calon orang tua menghadapi adaptasi peran setelah melahirkan, serta melalui perawatan pasca melahirkan. Pendekatan alam pada fasilitas edukasi dan perawatan pasca melahirkan dengan menghadirkan elemen-elemen alam pada objek rancangan dapat meningkatkan kebahagiaan ibu pasca melahirkan guna mencegah terjadinya postpartum depression, seperti menghadirkan interactive garden, fitur air, memaksimalkan aliran udara dan pencahayaan alami melalui bukaan dan void pada ruang, penggunaan material alami seperti kayu,
产后抑郁症是一种常见于产后母亲的并发症。约有 10-15% 的妇女在产后期间会受到影响,几年后这一比例会增加到 10-25%。导致产后抑郁症发生的因素有很多,包括公众对产后抑郁症缺乏认识、社会对抑郁母亲的负面评价、印尼对孕产妇心理健康的重视程度不够以及产后心理保健服务有限。本研究旨在通过在产后教育和护理设施中采用基于自然的方法来预防母亲产后抑郁。研究采用了定性研究方法和以自然为重点的日常建筑方法。可以通过提高公众对产后抑郁症的认识,让未来的父母做好产后适应角色的准备,以及通过产后护理来预防产后抑郁症。在教育和产后护理设施的设计中融入自然元素,如互动花园、水景、通过空间的开口和空隙最大限度地增加自然气流和采光、使用木材等天然材料,以及创造促进与自然联系的设计,这些都能提高产后母亲的幸福感,预防产后抑郁症。关键词:抑郁症;自然;产后;预防 摘要 产后抑郁症是母亲在分娩后出现的一种并发症,在女性人群中的发病率为 10%-15%,并在几年内增加到 10%-25%。引发产后抑郁症发生的因素包括公众对产后抑郁症缺乏了解、社会对抑郁症母亲的负面评价、产后母亲的心理健康在印尼未被列为优先事项,以及印尼产后心理服务尚未普及。本研究旨在通过在产后教育和护理机构中采用自然方法来预防母亲产后抑郁。本研究采用了定性研究方法以及以自然为本的日常建筑设计方法。可以通过提高公众对产后抑郁症的认识、帮助准父母做好产后角色适应的准备以及产后护理来预防产后抑郁症。在产后教育和护理设施中采用自然方法,在设计对象中呈现自然元素,可以提高产后母亲的幸福感,从而预防产后抑郁症,例如呈现互动花园、水景,通过空间的开口和空隙最大限度地增加空气流通和自然采光,使用木材等天然材料,以及与自然有联系的设计,可以提高产后母亲的幸福感,从而预防产后抑郁症。
{"title":"PENDEKATAN ALAM PADA PERANCANGAN FASILITAS EDUKASI DAN PERAWATAN PASCA MELAHIRKAN TERHADAP PENCEGAHAN POSTPARTUM DEPRESSION","authors":"Jocelyn Elsa Angelia, Rudy Surya","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24287","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24287","url":null,"abstract":"Postpartum depression is a complication that commonly occurs in mothers after giving birth. It affects approximately 10-15% of women in the postpartum period and increases to 10-25% over the course of several years. Several factors contribute to the occurrence of postpartum depression, including lack of public awareness about postpartum depression, negative societal stigma towards depressed mothers, inadequate prioritization of maternal mental health in Indonesia, and limited availability of postpartum mental healthcare services. This research aims to prevent postpartum depression in mothers by using a nature-based approach in postpartum education and care facilities. The study employs qualitative research methods and an everyday architectural approach with a focus on nature. Postpartum depression can be prevented by increasing public awareness about postpartum depression and preparing future parents to adapt to their roles after giving birth, as well as through postpartum care. Incorporating natural elements into the design of education and postpartum care facilities through interactive gardens, water features, maximizing natural airflow and lighting through openings and voids in the space, using natural materials such as wood, and creating designs that foster a connection with nature can enhance the happiness of postpartum mothers and prevent postpartum depression. Keywords: depression; nature; postpartum; prevention Abstrak Postpartum depression atau depresi pasca persalinan merupakan masalah komplikasi seorang ibu setelah dirinya melahirkan yang umum terjadi pada angka 10-15% dari populasi wanita, dan meningkat menjadi 10-25% dalam kurun waktu beberapa tahun. Faktor-faktor yang memicu terjadinya postpartum depression antara lain kurangnya wawasan masyarakat tentang depresi pasca melahirkan, stigma negatif dari masyarakat terhadap ibu depresi, kesehatan mental ibu pasca melahirkan yang belum menjadi prioritas di Indonesia, dan didukung oleh pelayanan mental pasca melahirkan yang belum tersedia banyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya depresi pasca melahirkan yang dialami ibu dengan menggunakan pendekatan alam pada fasilitas edukasi dan perawatan pasca melahirkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif serta metode desain arsitektur keseharian dengan pendekatan alam. Depresi pasca melahirkan dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang depresi pasca melahirkan dan mempersiapkan calon orang tua menghadapi adaptasi peran setelah melahirkan, serta melalui perawatan pasca melahirkan. Pendekatan alam pada fasilitas edukasi dan perawatan pasca melahirkan dengan menghadirkan elemen-elemen alam pada objek rancangan dapat meningkatkan kebahagiaan ibu pasca melahirkan guna mencegah terjadinya postpartum depression, seperti menghadirkan interactive garden, fitur air, memaksimalkan aliran udara dan pencahayaan alami melalui bukaan dan void pada ruang, penggunaan material alami seperti kayu, ","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139307816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENERAPAN ARSITEKTUR EMPATI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP NELAYAN DADAP TANGERANG 应用移情建筑改善丹吉朗达达普渔民的生活质量
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24237
Amara Felica Salim, F. Tatang, Hendra Pangestu
Indonesia is a maritime country with 17,000 islands and a coastline of more than 99,000 km so it has potential in the fisheries sector. Therefore, many people work as fishermen. Unfortunately, this potential has not been utilized properly due to the lack of balance of attention in development and development in coastal areas. This affects the living conditions of fishermen. The Dadap Tangerang Fisherman's Village was chosen as the object of observation because it is compatible with the issues raised. The research was carried out using the case study method in which the researcher made observations on a case that occurred in a certain place in a certain period of time. Data collection was carried out through literature, interviews, and observation with the focus of the study being fishermen on the Dadap coast. From the analysis and empathy strategies that have been carried out, it is found that fishermen have limitations in accessing resources which results in a low quality of life and welfare. The results of the case studies show that each fishing village has its own locality value. Therefore, architecture must be able to see opportunities for coastal areas by maintaining locality values and the area's relationship with the surrounding area. The role of empathetic architecture in solving this problem is to provide space that can improve the quality of life of fishing communities through improving the quality of living space for fishing communities without leaving their habits. Keywords: dadap; fishermen; life Abstrak Indonesia merupakan negara maritim dengan 17.000 pulau dan garis pantai lebih dari 99.000 km sehingga memiliki potensi dalam bidang perikanan. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Sayangnya potensi tersebut kurang dimanfaatkan dengan baik karena kurang seimbangnya perhatian dalam pembangunan dan pengembangan pada wilayah pesisir. Hal ini mempengaruhi kondisi kehidupan nelayan. Kampung Nelayan Dadap Tangerang dipilih sebagai objek pengamatan karena memiliki kecocokan terhadap masalah yang diangkat. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus dimana peneliti melakukan pengamatan pada suatu kasus yang terjadi di tempat tertentu dalam suatu periode waktu. Perolehan data dilakukan melalui literatur, wawancara, dan observasi dengan fokus studi merupakan nelayan di pesisir Dadap. Dari analisis dan strategi empati yang sudah dilakukan diperoleh hasil bahwa para nelayan memiliki keterbatasan dalam mengakses sumber daya yang mengakibatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya rendah. Hasil stiudi kasus menunjukkan bahwa setiap kampung nelayan memiliki nilai lokalitasnya masing - masing. Oleh karena itu, Arsitektur harus bisa melihat peluang wilayah pesisir dengan mempertahankan nilai lokalitasnya dan hubungan kawasan dengan kawasan sekitarnya. Peran arsitektur empati dalam menyelesaikan masalah ini adalah dengan menyediakan ruang yang dapat meningkatkan kualitas hidup komunitas nelayan melalui peningkatan kualit
印度尼西亚是一个海洋国家,拥有 17,000 个岛屿和 99,000 多公里长的海岸线,因此在渔业领域很有潜力。因此,许多人从事渔民工作。遗憾的是,由于对沿海地区的开发和发展缺乏平衡的关注,这一潜力并未得到妥善利用。这影响了渔民的生活条件。之所以选择 Dadap Tangerang 渔民村作为观察对象,是因为它与所提出的问题相符。研究采用个案研究法,即研究人员对某一特定时期发生在某一特定地点的个案进行观察。数据收集通过文献、访谈和观察进行,研究重点是达达普海岸的渔民。通过分析和移情策略发现,渔民在获取资源方面受到限制,导致生活和福利质量低下。案例研究结果表明,每个渔村都有自己的地域价值。因此,建筑必须能够看到沿海地区的机遇,保持地域价值和该地区与周边地区的关系。 共情建筑在解决这一问题中的作用是,通过改善渔民的生活空间质量,在不脱离渔民生活习惯的前提下,提供能够提高渔民生活质量的空间。关键词:Dadap;渔民;生活 摘 要 印度尼西亚是一个海洋国家,拥有 17000 个岛屿和 99000 多公里的海岸线,因此在渔业领域很有潜力。因此,许多人从事渔民工作。遗憾的是,由于对沿海地区的开发和发展缺乏均衡的关注,这一潜力没有得到很好的利用。这影响了渔民的生活条件。选择甘榜内拉扬达达普坦格朗作为观察对象,是因为它与所提出的问题相吻合。研究采用个案研究法,即研究人员观察某一特定地点在一段时间内发生的个案。通过文献、访谈和观察来获取数据,研究重点是达达普海岸的渔民。通过分析和移情策略,结果表明渔民在获取资源方面受到限制,导致生活质量和福利低下。案例研究结果表明,每个渔村都有自己的地域价值。因此,建筑必须能够看到沿海地区的机遇,保持地方性价值以及该地区与周边地区的关系。移情建筑在解决这一问题中的作用,就是在不脱离渔民生活习惯的前提下,通过改善渔民的生活空间质量,提供一个能够提高渔民生活质量的空间。
{"title":"PENERAPAN ARSITEKTUR EMPATI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP NELAYAN DADAP TANGERANG","authors":"Amara Felica Salim, F. Tatang, Hendra Pangestu","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24237","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24237","url":null,"abstract":"Indonesia is a maritime country with 17,000 islands and a coastline of more than 99,000 km so it has potential in the fisheries sector. Therefore, many people work as fishermen. Unfortunately, this potential has not been utilized properly due to the lack of balance of attention in development and development in coastal areas. This affects the living conditions of fishermen. The Dadap Tangerang Fisherman's Village was chosen as the object of observation because it is compatible with the issues raised. The research was carried out using the case study method in which the researcher made observations on a case that occurred in a certain place in a certain period of time. Data collection was carried out through literature, interviews, and observation with the focus of the study being fishermen on the Dadap coast. From the analysis and empathy strategies that have been carried out, it is found that fishermen have limitations in accessing resources which results in a low quality of life and welfare. The results of the case studies show that each fishing village has its own locality value. Therefore, architecture must be able to see opportunities for coastal areas by maintaining locality values and the area's relationship with the surrounding area. The role of empathetic architecture in solving this problem is to provide space that can improve the quality of life of fishing communities through improving the quality of living space for fishing communities without leaving their habits. Keywords: dadap; fishermen; life Abstrak Indonesia merupakan negara maritim dengan 17.000 pulau dan garis pantai lebih dari 99.000 km sehingga memiliki potensi dalam bidang perikanan. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Sayangnya potensi tersebut kurang dimanfaatkan dengan baik karena kurang seimbangnya perhatian dalam pembangunan dan pengembangan pada wilayah pesisir. Hal ini mempengaruhi kondisi kehidupan nelayan. Kampung Nelayan Dadap Tangerang dipilih sebagai objek pengamatan karena memiliki kecocokan terhadap masalah yang diangkat. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus dimana peneliti melakukan pengamatan pada suatu kasus yang terjadi di tempat tertentu dalam suatu periode waktu. Perolehan data dilakukan melalui literatur, wawancara, dan observasi dengan fokus studi merupakan nelayan di pesisir Dadap. Dari analisis dan strategi empati yang sudah dilakukan diperoleh hasil bahwa para nelayan memiliki keterbatasan dalam mengakses sumber daya yang mengakibatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya rendah. Hasil stiudi kasus menunjukkan bahwa setiap kampung nelayan memiliki nilai lokalitasnya masing - masing. Oleh karena itu, Arsitektur harus bisa melihat peluang wilayah pesisir dengan mempertahankan nilai lokalitasnya dan hubungan kawasan dengan kawasan sekitarnya. Peran arsitektur empati dalam menyelesaikan masalah ini adalah dengan menyediakan ruang yang dapat meningkatkan kualitas hidup komunitas nelayan melalui peningkatan kualit","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139307936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KONSEP SENSORIS TERAPEUTIK ARSITEKTUR PADA PERANCANGAN PLAYSCAPE BAGI ANAK TUNAGRAHITA 残疾儿童游戏景观设计中的感官治疗建筑概念
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24232
Jessica Juan Haryanto, Olga Nauli Komala
Children with intellectual retardation, including mentally retarded children, still do not have equal opportunities to acquire the same basic life skills as other children. Lack of function in the design of both indoor and outdoor spaces can hinder children's participation in school and can reduce their quality of life. This research will examine the design of play and learning spaces for mentally retarded children that are appropriate and in accordance with differences in sensory and motor responses. The method in this research is to use a descriptive research method with a qualitative approach that focuses on problems and facts found through observation and observation. In solving the problem the approach used in this design is through a sensory therapeutic architectural approach, namely by absorbing the environment and focusing on humans through the five senses. It is hoped that this multisensory approach will lead to better development in promoting social, cognitive and emotional development and encouraging them to engage easily in society. Keywords:  architectural; education; mental retardation; sensory therapeutic Abstrak Anak-anak dengan kondisi keterbelakangan intelektual termasuk anak tuna grahita masih tidak memiliki kesempatan yang setara untuk memperoleh keterampilan hidup dasar yang sama dengan anak lainnya. Minimnya fungsi dalam desain baik ruang dalam maupun ruang luar yang sesuai dapat menghalangi partisipasi anak di sekolah dan dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini akan mengkaji perancangan ruang bermain dan belajar bagi anak tunagrahita yang layak dan sesuai dengan perbedaan dalam respons sensorik dan motorik. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang difokuskan pada permasalahan dan fakta yang ditemukan melalui pengamatan dan observasi. Dalam penyelasaian masalah pendekatan yang digunakan dalam perancangan ini adalah melalui pendekatan sensori terapeutik arsitektur, yaitu dengan mengedepankan lingkungan dan berfokus pada manusia melalui panca indera. Pendekatan multisensor ini diharapkan akan mengarah pada pengembangan yang lebih baik dalam mempromosikan perkembangan sosial, kognitif, dan emosional  serta mendorong mereka untuk terlibat dengan mudah dalam masyarakat.
智力迟钝儿童,包括弱智儿童,仍然没有平等的机会获得与其他儿童相同的基本生活技能。室内和室外空间设计功能的缺失会阻碍儿童参与学校活动,并降低他们的生活质量。本研究将探讨如何根据弱智儿童感官和运动反应的差异,为他们设计合适的游戏和学习空间。本研究的方法是使用描述性研究方法,采用定性方法,重点关注通过观察和观察发现的问题和事实。在解决问题的过程中,本设计采用的方法是感官治疗建筑法,即通过五种感官吸收环境并关注人类。希望这种多感官方法能在促进社交、认知和情感发展方面带来更好的发展,并鼓励他们轻松地融入社会。关键词:建筑;教育;智障;感官治疗 摘要 包括智障儿童在内的智障儿童仍然没有平等的机会获得与其他儿童相同的基本生活技能。室内和室外空间设计缺乏功能性会阻碍儿童参与学校活动,并降低他们的生活质量。本研究将探讨如何为残疾儿童设计适合他们感官和运动反应差异的游戏和学习空间。本研究的方法是采用描述性研究方法,以定性方法为主,通过观察和观察发现问题和事实。在解决问题的过程中,本设计所采用的方法是通过建筑治疗感官方法,这种方法优先考虑环境,并通过五种感官关注人类。这种多感官方法有望在促进社交、认知和情感发展方面带来更好的发展,并鼓励他们轻松融入社会。
{"title":"KONSEP SENSORIS TERAPEUTIK ARSITEKTUR PADA PERANCANGAN PLAYSCAPE BAGI ANAK TUNAGRAHITA","authors":"Jessica Juan Haryanto, Olga Nauli Komala","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24232","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24232","url":null,"abstract":"Children with intellectual retardation, including mentally retarded children, still do not have equal opportunities to acquire the same basic life skills as other children. Lack of function in the design of both indoor and outdoor spaces can hinder children's participation in school and can reduce their quality of life. This research will examine the design of play and learning spaces for mentally retarded children that are appropriate and in accordance with differences in sensory and motor responses. The method in this research is to use a descriptive research method with a qualitative approach that focuses on problems and facts found through observation and observation. In solving the problem the approach used in this design is through a sensory therapeutic architectural approach, namely by absorbing the environment and focusing on humans through the five senses. It is hoped that this multisensory approach will lead to better development in promoting social, cognitive and emotional development and encouraging them to engage easily in society. Keywords:  architectural; education; mental retardation; sensory therapeutic Abstrak Anak-anak dengan kondisi keterbelakangan intelektual termasuk anak tuna grahita masih tidak memiliki kesempatan yang setara untuk memperoleh keterampilan hidup dasar yang sama dengan anak lainnya. Minimnya fungsi dalam desain baik ruang dalam maupun ruang luar yang sesuai dapat menghalangi partisipasi anak di sekolah dan dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini akan mengkaji perancangan ruang bermain dan belajar bagi anak tunagrahita yang layak dan sesuai dengan perbedaan dalam respons sensorik dan motorik. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang difokuskan pada permasalahan dan fakta yang ditemukan melalui pengamatan dan observasi. Dalam penyelasaian masalah pendekatan yang digunakan dalam perancangan ini adalah melalui pendekatan sensori terapeutik arsitektur, yaitu dengan mengedepankan lingkungan dan berfokus pada manusia melalui panca indera. Pendekatan multisensor ini diharapkan akan mengarah pada pengembangan yang lebih baik dalam mempromosikan perkembangan sosial, kognitif, dan emosional  serta mendorong mereka untuk terlibat dengan mudah dalam masyarakat.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139308303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1