Setelah Perang Korea berakhir membuat Selatan dan Utara menjadi terpisah. Kedua negara tidak serta menjadi damai bahkan terus terjadi eskalasi tensi di kawasan. Eskalasi tensi di Semenanjung Korea meningkat ketika Korea Utara dengan sengaja melakukan proliferasi nuklir dan adanya peningkatan uji coba rudal Korea Utara. Hal ini kemudian diimbangi dengan adanya Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) oleh Korea Selatan. Kerjasama militer dan joint exercise antara Amerika Serikat dan Korea Selatan juga menimbulkan tensi yang kuat di kawasan semenanjung. Tujuan penelitian ini yakni menganalisis dinamika konflik di kawasan Semenanjung Korea dari era Sunshine Policy pada tahun 1998 hinggatahun 2020 (New Southern Policy) dengan pendekatan unifikasi melalui keamanan regional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analisis untuk memberikan gambaran secara tepat mengenai keadaan di kawasan tersebut. Peneliti menganalisis penyelesaian konflik di Semenanjung Korea dengan Regional Security Complex Theory (RSCT). Dari penelitian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa entitas aktor lain di kawasan, ASEAN, dapat menjadi membantu dan memfasilitasi penyelesaian masalah.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi pemanfaatan sumber daya alam, PT. Cirebon Electric Power (CEP) telah melaksanakan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR), salah satunya ialah kegiatan penanganan sampah di Desa Pengarengan, Kabupaten Cirebon melalui kelompok Penggerak Wisata Pengarengan (PESPA). Program ini menjadi penting untuk dilihat dikarenakan memiliki keunikan tersendiri, yakni keberadaan multi-stakeholder di sana yang ikut berperan aktif dan berkolaborasi dalam mengupayakan keberhasilan kegiatan tersebut, mengingat persoalan sampah di sana cukup meresahkan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif yang dipadukan dengan teori implementasi CSR dan kerja sama multi-stakeholder. Data penelitian diperoleh melalui tiga tahap, yakni observasi, wawancara, dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran multi-stakeholder yang terlibat dalam kegiatan penanganan sampah ini antara lain: PT. CEP sebagai inisiator, enabler, mentor, dan controller; kelompok Formas PL sebagai implementer dan controller; Pemerintah Desa Pengarengan sebagai regulator dan controller; kelompok PESPA sebagai implementer; tokoh masyarakat sebagai enabler dan controller, dan; DLH Kabupaten Cirebon sebagai regulator dan sekaligus implementer. Namun demikian, kegiatan ini juga memiliki tantangannya tersendiri, yakni mengupayakan adanya konsistensi para stakeholder yang terlibat dan perlunya inovasi-inovasi pengembangan, seperti pemanfaatan sampah plastik menjadi berbagai macam kerajinan atau sampah organik menjadi pupuk kompos.
Semakin majunya desa adalah desa yang memiliki kelebihan untuk berkembang salah satunya melalui pembangunan tempat wisata, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari PembangunanAgrowisata Balek Kampoeng ditinjau dari Perubahan Sosial budaya dan Ekonomi Masyarakat Desa Kalimas. Metode kuliatatif deskripsi adalah metode yang digunakan pada penelitian ini, dengan medeskripsikan dan menganalisis dari hasil yang didapat dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian,Agrowisata Balek Kampoeng merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Desa Kalimas. Agrowisata Balek Kampoeng menarik bagi pengujung baik lokal maupun luar daerah, selain tempatnya yang strategis dapat dijangkau wisata ini memiliki ciri khas tersendiri dari objek wisata lainnya. Dalam aspek ekonomi, perubahan yang terjadi salah satunya adalah ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar desa Kalimas, terbukanya lapangan kerja dengan tujuan pengembangan perekonomian masyarakat sekitar dan pendapatan pemerintah desa. Dalam aspek sosial budaya juga terdapat perubahan, adanya relasi dan toleransi tanpa membedakan etnik/suku dan masyarakat lokal dengan masyarakat pendatang, adapun budaya lainnya adalah agrowisata ini memberikan pengetahuan organisasai dan manajemen serta yang tidak kalah menarik adalah menyajikan hidangan masakan tradisional khas Kalimantan Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Nilai-nilai Sejarah yang berbasis Local Wisdom Situs Batu Berak Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Lokasi Situs Batu Berak terletak di Pekon Pura Jaya, Kecamatan Kebun Tebu,Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, untuk analisis data menggunakan analisis model interaktif. Situs Batu Berak merupakan Situs bersejarah masa animisme yang dilindungi oleh Badan pelestarian Cagar Budaya. Sebagai sumber pembelajaran sejarah Situs Batu Berak memiliki Nilai – nilai Sejarah yang dapat dijadikan optimalisasi materi pembelajaran sejarah indonesia, khususnya masa praaksara dengan mengenal lebih dalam kebudayaan zaman batu. Situs Batu Berak sebagai sumber pembelajaran sejarah dapat memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran. selain hal tersebut, juga dapat menjadikan peserta didik untuk belajar sejarah melalui living history yakni belajar sejarah dari lingkungan sekitar. Situs Batu Berak juga berpotensi untuk para peserta didik untuk turut serta merawat dan melestarikan peninggalan - peninggalan bersejarah yang berada di sekitarnya.