This study aimed to determine the relationship between academic stress and academic procrastination in STIKES Notokusumo Yogyakarta students. The subjects of this study were 134 students of the Level 2 nursing education program from 4 different classes. This study used a quantitative data collection method using measuring devices in the shape of an academic procrastination scale and an academic stress scale. The Pearson Product Moment Correlation method of data analysis was employed in this investigation. According to the study, academic stress and procrastination have a significant inverse association. This is demonstrated by the correlation coefficient (r), which is -0.182 and has a significant level of 0.035 (p 0.05). This indicates that learning procrastination increases with reduced learning stress levels, while decreasing learning stress levels increases learning procrastination. The effective ratio of academic procrastination and academic stress is 3.3%, which means 3.3% of academic stress can reduce the occurrence of academic procrastination, while other behaviors are impacted by things like self-control or poor time management, resulting in delays. The findings of this study can be applied to student education to improve motivation among students. Other factors that should have been looked at in this study can be added by future researchers. Abstrak Memahami hubungan antara stres akademik dan penundaan akademik siswa STIKES Notokusumo Yogyakarta menjadi tujuan dari studi ini. Subyek penelitian ini adalah 134 mahasiswa program pendidikan keperawatan Tingkat 2 dari 4 kelas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif dengan instrumen berupa skala prokrastinasi akademik dan skala stres akademik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara stres akademik dengan prokrastinasi akademik. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) = -0,182 dengan nilai signifikansi 0,035 (p < 0,05). Artinya semakin rendah stres belajar maka semakin tinggi prokrastinasi belajar, sebaliknya semakin tinggi stres belajar maka semakin rendah prokrastinasi belajar. Rasio efektif prokrastinasi akademik dan stres akademik adalah 3,3% yang berarti 3,3% stres akademik dapat mengurangi terjadinya prokrastinasi akademik, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengendalian diri atau manajemen waktu yang kurang baik, sehingga terjadi keterlambatan. Rekomendasi penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pelatihan siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
本研究旨在探讨日惹日惹中学生学业压力与学业拖延的关系。本研究以4个不同班级的134名二级护理教育专业学生为研究对象。本研究以学业拖延量表和学业压力量表为测量工具,采用定量数据收集方法。本研究采用数据分析中的Pearson积矩相关法。研究表明,学业压力和拖延症呈显著的负相关。相关系数(r)为-0.182,显著水平为0.035 (p 0.05)。这表明学习拖延症随着学习压力水平的降低而增加,而学习压力水平的降低会增加学习拖延症。学业拖延和学业压力的有效比为3.3%,这意味着3.3%的学业压力可以减少学业拖延的发生,而其他行为则受到自我控制或时间管理不善等因素的影响,导致学业拖延。本研究结果可应用于学生教育,以提高学生的学习动机。在这项研究中应该考虑的其他因素可以由未来的研究人员添加。[摘要]日本日惹,日本日惹,日本日惹,日本日惹。Subyek penelitian ini adalah 134 mahasiswa程序pendidikan keperawatan Tingkat 2 dari 4 kelas yang berbeda。Penelitian ini menggunakan方法,种群数据,定量测量,仪器,研究,研究,研究,研究,研究,研究。Teknik分析数据yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Korelasi Pearson积矩。Berdasarkan hasil分析,diemukan adanya hubungan负阳显着,antara应力akademik dengan和prokastinasi akademik。Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) = -0,182 dengan nilai显著性= 0,035 (p < 0.05)。青蒿素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素素。Rasio efekif prokrasinasi akademik dan应力akademik adalah 3,3%应力akademik dapat mengurangi terjadinya prokrasinasi akademik 3,3%应力akademik dapat mengurangi terjadinya prokrasinasi akademik, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain perperti pengendalian diri atau管理waktu yang kurang baik, sehinga terjadi keterlambatan。推荐的翻译是:建议penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pelatihan siswa。Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang tidak diteliti dalam peneltitian ini。
{"title":"Hubungan Antara Stres Akademik dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Studi Keperawatan","authors":"Novi Widyastuti Rahayu, Dewi Novita Sari","doi":"10.37771/nj.v7i1.900","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.v7i1.900","url":null,"abstract":"This study aimed to determine the relationship between academic stress and academic procrastination in STIKES Notokusumo Yogyakarta students. The subjects of this study were 134 students of the Level 2 nursing education program from 4 different classes. This study used a quantitative data collection method using measuring devices in the shape of an academic procrastination scale and an academic stress scale. The Pearson Product Moment Correlation method of data analysis was employed in this investigation. According to the study, academic stress and procrastination have a significant inverse association. This is demonstrated by the correlation coefficient (r), which is -0.182 and has a significant level of 0.035 (p 0.05). This indicates that learning procrastination increases with reduced learning stress levels, while decreasing learning stress levels increases learning procrastination. The effective ratio of academic procrastination and academic stress is 3.3%, which means 3.3% of academic stress can reduce the occurrence of academic procrastination, while other behaviors are impacted by things like self-control or poor time management, resulting in delays. The findings of this study can be applied to student education to improve motivation among students. Other factors that should have been looked at in this study can be added by future researchers. \u0000Abstrak \u0000Memahami hubungan antara stres akademik dan penundaan akademik siswa STIKES Notokusumo Yogyakarta menjadi tujuan dari studi ini. Subyek penelitian ini adalah 134 mahasiswa program pendidikan keperawatan Tingkat 2 dari 4 kelas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif dengan instrumen berupa skala prokrastinasi akademik dan skala stres akademik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara stres akademik dengan prokrastinasi akademik. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) = -0,182 dengan nilai signifikansi 0,035 (p < 0,05). Artinya semakin rendah stres belajar maka semakin tinggi prokrastinasi belajar, sebaliknya semakin tinggi stres belajar maka semakin rendah prokrastinasi belajar. Rasio efektif prokrastinasi akademik dan stres akademik adalah 3,3% yang berarti 3,3% stres akademik dapat mengurangi terjadinya prokrastinasi akademik, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengendalian diri atau manajemen waktu yang kurang baik, sehingga terjadi keterlambatan. Rekomendasi penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pelatihan siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122757792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gabriella Alvira Bellji, Imanuel Sri Mei Wulandari
Typhoid fever is an acute inflammation of the small intestine caused by Salmonella typhi with symptoms that often appear are fever, abdominal discomfort, no appetite, constipation followed by diarrhea, dry cough, weakness, lethargy, fatigue, and rash with relative bradycardia. The purpose of this study was to determine the picture of the level of knowledge, behavior, prevention of Typhoid fever in nursing students of Adventist University of Indonesia. This research is a quantitative research, with a cross sectional approach method. The technique used was using purposive sampling, so that the sample in this study was 73 students where 17 were men and 56 women. The results showed that the majority of samples had positive preventive behavior with a value of 60.3% and negative preventive behavior with a value of 39.7%. There is also a strong and unidirectional significant relationship between the level of knowledge and prevention behavior of Typhoid fever, where the higher the level of knowledge of a person, the higher the level of preventive behavior. It is recommended for students to continue to adopt a healthy lifestyle in preventing the incidence of typhoid fever. Abstrak Demam tifoid adalah peradangan akut pada usus kecil yang disebabkan oleh Salmonella typhi dengan gejala yang sering muncul ialah demam, perut tidak nyaman, tidak nafsu makan, sembelit diikuti diare, batuk kering, lemas, lesu, lelah, dan ruam dengan bradikardia relatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, perilaku, pencegahan demam tifoid pada mahasiswa keperawatan Universitas Advent Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode pendekatan cross sectional. Teknik yang digunakan adalah menggunakan purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 mahasiswa dimana 17 laki-laki dan 56 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas sampel memiliki perilaku pencegahan yang positif dengan nilai 60.3% dan perilaku pencegahan negatif dengan nilai 39.7%. Terdapat hubungan signifikan yang kuat dan searah antara tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan demam tifoid, yang dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka akan tinggi pula tingkat perilaku pencegahannya. Direkomnediasi kepada mahasiswa untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dalam mencegah kejadian demam tifoid. Kata Kunci: Demam Tifoid, Perilaku Pencegahan, Tingkat Pengetahuan
{"title":"Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Demam Tifoid Pada Mahasiswa Keperawatan","authors":"Gabriella Alvira Bellji, Imanuel Sri Mei Wulandari","doi":"10.37771/nj.v7i1.927","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.v7i1.927","url":null,"abstract":"Typhoid fever is an acute inflammation of the small intestine caused by Salmonella typhi with symptoms that often appear are fever, abdominal discomfort, no appetite, constipation followed by diarrhea, dry cough, weakness, lethargy, fatigue, and rash with relative bradycardia. The purpose of this study was to determine the picture of the level of knowledge, behavior, prevention of Typhoid fever in nursing students of Adventist University of Indonesia. This research is a quantitative research, with a cross sectional approach method. The technique used was using purposive sampling, so that the sample in this study was 73 students where 17 were men and 56 women. The results showed that the majority of samples had positive preventive behavior with a value of 60.3% and negative preventive behavior with a value of 39.7%. There is also a strong and unidirectional significant relationship between the level of knowledge and prevention behavior of Typhoid fever, where the higher the level of knowledge of a person, the higher the level of preventive behavior. It is recommended for students to continue to adopt a healthy lifestyle in preventing the incidence of typhoid fever. \u0000Abstrak \u0000Demam tifoid adalah peradangan akut pada usus kecil yang disebabkan oleh Salmonella typhi dengan gejala yang sering muncul ialah demam, perut tidak nyaman, tidak nafsu makan, sembelit diikuti diare, batuk kering, lemas, lesu, lelah, dan ruam dengan bradikardia relatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, perilaku, pencegahan demam tifoid pada mahasiswa keperawatan Universitas Advent Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode pendekatan cross sectional. Teknik yang digunakan adalah menggunakan purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 mahasiswa dimana 17 laki-laki dan 56 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas sampel memiliki perilaku pencegahan yang positif dengan nilai 60.3% dan perilaku pencegahan negatif dengan nilai 39.7%. Terdapat hubungan signifikan yang kuat dan searah antara tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan demam tifoid, yang dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka akan tinggi pula tingkat perilaku pencegahannya. Direkomnediasi kepada mahasiswa untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dalam mencegah kejadian demam tifoid. \u0000Kata Kunci: Demam Tifoid, Perilaku Pencegahan, Tingkat Pengetahuan","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130950675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Online games are applications that can be used as entertainment and recreation however if done repeatedly for an excessive duration they can cause eye fatigue. Eyestrain or asthenopia is fatigue that occurs in the organ of vision. The purpose of this research is to know the relationship between the habit of playing online games with complaints of eye fatigue in Adolescents. The research design used is the descriptive correlation with a cross-sectional approach. The sample of this research amounted to 200 people and was taken using non-probability sampling, namely purposive sampling. The results of the study found that out of 200 teenagers, there were 189 people (94.5%) are in the high category, 11 people (5.5%) are in the medium category and there is no low category in the habit of playing online games. Meanwhile, 199 people (99.5%) experienced eye fatigue and 1 person (5.5%) did not experience eye fatigue. There is a significant relationship between the habit of playing online games and complaints of eye fatigue p-value = 0.000. With a value of r = 0.246, which means a correlation between the two is weak and has a positive direction. Recommendations for teenagers who play online games are expected to reduce time in playing online games and fill time free with positive things and fun hobbies. Abstrak Game online merupakan aplikasi yang dapat dijadikan hiburan dan rekreasi namun, apabila dilakukan secara berulang dalam durasi yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya kelelahan mata. Kelelahan mata atau astenopia merupakan kelelahan yang terjadi pada organ penglihatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan bermain game online dengan keluhan kelelahan mata pada Remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 200 orang yang diambil menggunakan non probability sampling yaitu purposive sampling. Hasil penelitian didapati dari 200 remaja ada sebanyak 189 remaja (94,5%) berada pada kategori tinggi, dan 11 remaja (5,5%) berada pada kategori sedang, dalam kebiasaan bermain game online. Sedangkan kelelahan mata ada 199 remaja (99,5%) mengalami keluhan kelelahan mata dan hanya 1 remaja (0,5%) tidak mengalami kelelahan mata. Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan bermain game online dengan keluhan kelelahan mata p-value = 0,000. Dengan nilai r = 0,246 yang artinya korelasi hubungan keduanya lemah serta memiliki arah positif. Rekomendasi bagi remaja yang bermain game online diharapkan untuk mengurangi waktu dalam bermain game online dan mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif dan melakukan hobi yang menyenangkan. Kata Kunci: Game Online, Kebiasaan, Keluhan, Kelelahan Mata.
网络游戏是一种可以作为娱乐和消遣的应用程序,但如果长时间反复玩,可能会导致眼睛疲劳。眼疲劳或视弱是发生在视觉器官的疲劳。本研究的目的是了解网络游戏习惯与青少年眼疲劳主诉之间的关系。使用的研究设计是描述性相关与横断面方法。本研究的样本为200人,采用非概率抽样,即目的抽样。研究结果发现,在200名青少年中,189人(94.5%)在玩网络游戏的习惯上属于高类别,11人(5.5%)在玩网络游戏的习惯上属于中类别,没有低类别。同时,199人(99.5%)有眼疲劳,1人(5.5%)没有眼疲劳。网络游戏习惯与眼疲劳主诉之间存在显著关系,p值= 0.000。r值为0.246,说明两者相关性较弱,呈正相关。对玩网络游戏的青少年的建议是减少玩网络游戏的时间,用积极的事情和有趣的爱好来填补空闲时间。摘要:游戏在线merupakan应用程序,apilkasi yang dapat dijadikan hiburan dan rekreasi namun, apabila dilakukan secara berulang dalam durasi yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya kelelahan mata。Kelelahan mata atau asenopia merupakan Kelelahan yang terjadi pada organ penglihatan。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan bermain游戏在线登干keluhan kelelahan mata pada Remaja。Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi denengan pendekatan横截面。山姆普尔penelitian ini berjumlah 200杨猩猩diambil menggunakan非概率抽样yaitu立意抽样。Hasil penelitian didapati dari 200 remaja ada sebanyak 189 remaja (94,5%) berada pada kategori tinggi, dan 11 remaja (5,5%) berada pada kategori sedang, dalam kebiasaan bermain游戏在线。Sedangkan kelelahan mata ada 199 remaja (99.5%) mengalami keluhan kelelahan mata dan hanya 1 remaja (0.5%) tidak mengalami kelelahan mataAda hubungan yang signifikan antara kebiasaan bermain game online dungan keluhan kelelahan mata p值= 0000。邓干nilai r = 0.246,阳关节炎korelasi hubungan keduanya lemah serta memiliki arah阳性。Rekomendasi bagi remaja yang bermain game online diharapkan untuk mengurangi waktu dalam bermain game online dan mengisi waktu luangan halhal yang positif dan melakukan hobi yang menyenangkan。Kata Kunci: Game Online, Kebiasaan, Keluhan, Kelelahan Mata。
{"title":"Kebiasaan Bermain Game Online dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Remaja","authors":"Sherryna Dien, Andreas Rantepadang","doi":"10.37771/nj.v7i1.916","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.v7i1.916","url":null,"abstract":"Online games are applications that can be used as entertainment and recreation however if done repeatedly for an excessive duration they can cause eye fatigue. Eyestrain or asthenopia is fatigue that occurs in the organ of vision. The purpose of this research is to know the relationship between the habit of playing online games with complaints of eye fatigue in Adolescents. The research design used is the descriptive correlation with a cross-sectional approach. The sample of this research amounted to 200 people and was taken using non-probability sampling, namely purposive sampling. The results of the study found that out of 200 teenagers, there were 189 people (94.5%) are in the high category, 11 people (5.5%) are in the medium category and there is no low category in the habit of playing online games. Meanwhile, 199 people (99.5%) experienced eye fatigue and 1 person (5.5%) did not experience eye fatigue. There is a significant relationship between the habit of playing online games and complaints of eye fatigue p-value = 0.000. With a value of r = 0.246, which means a correlation between the two is weak and has a positive direction. Recommendations for teenagers who play online games are expected to reduce time in playing online games and fill time free with positive things and fun hobbies. \u0000Abstrak \u0000Game online merupakan aplikasi yang dapat dijadikan hiburan dan rekreasi namun, apabila dilakukan secara berulang dalam durasi yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya kelelahan mata. Kelelahan mata atau astenopia merupakan kelelahan yang terjadi pada organ penglihatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan bermain game online dengan keluhan kelelahan mata pada Remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 200 orang yang diambil menggunakan non probability sampling yaitu purposive sampling. Hasil penelitian didapati dari 200 remaja ada sebanyak 189 remaja (94,5%) berada pada kategori tinggi, dan 11 remaja (5,5%) berada pada kategori sedang, dalam kebiasaan bermain game online. Sedangkan kelelahan mata ada 199 remaja (99,5%) mengalami keluhan kelelahan mata dan hanya 1 remaja (0,5%) tidak mengalami kelelahan mata. Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan bermain game online dengan keluhan kelelahan mata p-value = 0,000. Dengan nilai r = 0,246 yang artinya korelasi hubungan keduanya lemah serta memiliki arah positif. Rekomendasi bagi remaja yang bermain game online diharapkan untuk mengurangi waktu dalam bermain game online dan mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif dan melakukan hobi yang menyenangkan. \u0000Kata Kunci: Game Online, Kebiasaan, Keluhan, Kelelahan Mata.","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121748192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hypertension is a disease that can kill silently or is often called the silent killer because it has no symptoms but can increase the risk of stroke, aneurysm, heart failure, heart attack and other damage. One of the complementary therapies that can be used to lower blood pressure is hydrotherapy. The purpose of this study was to determine the description of blood pressure before and after being given hydrotherapy and the significant effect of hydrotherapy on blood pressure. This study used a pre-experiment one group pretest-posttest design. The sample used in this study was 30 people. Hydrotherapy is performed by soaking the feet in warm water at 40°C for 30 minutes for 6 days. The results of the study found that hydrotherapy had a significant effect on systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients. Hydrotherapy can be used to lower blood pressure, so researchers recommend hydrotherapy as a complementary therapy for non-pharmacological interventions for people with hypertension. Abstrak Hipertensi merupakan penyakit yang dapat membunuh secara diam-diam atau sering disebut the silent killer karena tidak memiliki gejala namun dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan lainnya. Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah yaitu hidroterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan hidroterapi dan pengaruh yang signifikan dari hidroterapi terhadap tekanan darah. Penelitian ini menggunakan desain pre-experiment one grup pretest-postest. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Hidroterapi dilakukan dengan merendam kaki menggunakan air hangat dengan suhu 40°C dengan durasi 30 menit selama 6 hari. Hasil penelitian mendapatkan bahwa hidroterapi pengaruh secara signifikan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Hidroterapi dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah sehingga peneliti merekomendasikan hidroterapi sebagai terapi komplementer untuk intervensi nonfarmakologi bagi penderita hipertensi. Kata kunci : hidroterapi, hipertensi, tekanan darah
{"title":"Pengaruh Hidroterapi Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi","authors":"Ismasia Nita Veronika Atti, I. G. Purnawinadi","doi":"10.37771/nj.v7i1.919","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.v7i1.919","url":null,"abstract":"Hypertension is a disease that can kill silently or is often called the silent killer because it has no symptoms but can increase the risk of stroke, aneurysm, heart failure, heart attack and other damage. One of the complementary therapies that can be used to lower blood pressure is hydrotherapy. The purpose of this study was to determine the description of blood pressure before and after being given hydrotherapy and the significant effect of hydrotherapy on blood pressure. This study used a pre-experiment one group pretest-posttest design. The sample used in this study was 30 people. Hydrotherapy is performed by soaking the feet in warm water at 40°C for 30 minutes for 6 days. The results of the study found that hydrotherapy had a significant effect on systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients. Hydrotherapy can be used to lower blood pressure, so researchers recommend hydrotherapy as a complementary therapy for non-pharmacological interventions for people with hypertension. \u0000Abstrak \u0000Hipertensi merupakan penyakit yang dapat membunuh secara diam-diam atau sering disebut the silent killer karena tidak memiliki gejala namun dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan lainnya. Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah yaitu hidroterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan hidroterapi dan pengaruh yang signifikan dari hidroterapi terhadap tekanan darah. Penelitian ini menggunakan desain pre-experiment one grup pretest-postest. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Hidroterapi dilakukan dengan merendam kaki menggunakan air hangat dengan suhu 40°C dengan durasi 30 menit selama 6 hari. Hasil penelitian mendapatkan bahwa hidroterapi pengaruh secara signifikan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Hidroterapi dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah sehingga peneliti merekomendasikan hidroterapi sebagai terapi komplementer untuk intervensi nonfarmakologi bagi penderita hipertensi. \u0000Kata kunci : hidroterapi, hipertensi, tekanan darah","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131523212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The high unemployment rate in Indonesia, especially for bachelor and diploma graduates in productive age level is a challenge for educational institutions to educate entrepreneurship students thus as graduates they can create jobs and not job seekers. The study aimed to investigate the entrepreneurial intentions of students in the nursing professional program at Klabat University with descriptive research design and convenience sampling and 102 participants enrolled. Furthermore, researchers adopted a valid questionnaire. The results of this study found that the entrepreneurship intention of students in the nursing professional program at Klabat University was moderate or tended to be high (M=4,45; SD=0,97), indicating that students proportionally chose to be employees and entrepreneurship and even tended to be entrepreneurs. In frequency, the majority of the students are in the category of “moderate” in their entrepreneurial intention (n=60; 58,82%). It is recommended for educational institutions to provide entrepreneurial training or apprenticeships for students so that the desire for entrepreneurship can be increased and for future researchers to compare the entrepreneurial intentions of two students from different faculties also to explore the factors influencing entrepreneurial intentions in nursing professional students. Abstrak Tingginya angka penggangguran di Indonesia terlebih lulusan sarjana dan diploma yang masuk dalam usia produktif menjadi tantangan bagi institusi pendidikan untuk mendidik mahasiswa berwirausaha sehingga ketika tamat dapat menciptakan lapangan kerja dan bukan pencari kerja. Itulah sebabnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners di Universitas Klabat dengan deskriptif sebagai desain penelitian dan convenience sampling. 102 partisipan bersedia untuk ikut serta dalam penelitian. Selanjutnya peneliti mengadopsi kuesioner valid dan reliabel. Hasil penelitian ini didapati bahwa niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners Universitas Klabat adalah sedang atau cenderung mengarah ketinggi (M=4,45; SD=0,97), yang artinya adalah mahasiswa secara proporsional memilih sebagai karyawan dan juga berwirausaha dan bahkan cenderung untuk berwirausaha. Dari hasil distribusi frekuensi juga, mayoritas mahasiswa juga berada pada kategori sedang (n=60; 58,82%). Direkomendasikan kepada institusi pendidikan untuk memberikan pelatihan atau magang wirausaha bagi mahasiswa sehingga niat wirausaha dapat ditingkatan dan bagi peneliti selanjutnya untuk membandingkan niat berwirausaha dari dua mahasiswa fakultas yang berbeda serta menggali faktor-faktor mempengaruhi niat berwirausaha pada mahasiswa profesi ners. Kata Kunci : niat berwirausaha, mahasiswa profesi ners
印度尼西亚的高失业率,特别是生产年龄的学士和文凭毕业生的失业率是教育机构教育创业学生的挑战,因此,作为毕业生,他们可以创造就业机会,而不是求职者。本研究采用描述性研究设计和方便抽样法,对克拉巴特大学护理专业学生的创业意向进行调查,共纳入102名被试。此外,研究者采用了有效的问卷调查。本研究结果发现,克拉巴特大学护理专业学生创业意向为中等或偏高(M=4,45;SD=0,97),说明学生比例选择成为雇员和企业家,甚至倾向于成为企业家。在频率上,大多数学生的创业意向属于“中等”类别(n=60;58岁的82%)。建议教育机构为学生提供创业培训或学徒制,以提高学生的创业意愿,并建议未来研究者比较两名不同院系学生的创业意愿,探讨影响护理专业学生创业意愿的因素。【摘要】印度尼西亚,印度尼西亚,terlebih, lulusan, sarjana, dani, masuk, dalam, usia, producttif, menjadi, tantanangan, bagi, institutei, pendidikan, untuk, mendidik, mahasiswa, berwirusaha, seingha, ketika, dapat, menciptakan, lapangan, kerja, bukan, pencari, kerja。Itulah sebabnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui niberwirirusaha mahasiswa程序的教授们在泰国大学登根分校编写了sebagai desainpenelitian dan方便抽样。102 . partipartian bersedia untuk ikut serta dalam penelitian。Selanjutnya peneliti mengadopsioner的有效性和可靠性。Hasil penelitian ini didapati bahwa niat berwirausaha mahasiswa项目教授,krabat adalah sedang atau cenderung mengarah ketingi (M=4,45;SD=0,97), yang artinya adalah mahasiswa secara proporsional memilih sebagai karyawan dan juga berwirusaha dan bahkan cenderung untuk berwirusaha。Dari hasil distribusi frekuensi juga, mayoritas mahasiswa juga berada ada kategori sedang (n=60;58岁的82%)。Direkomendasikan kepada institusi pendidikan为她memberikan pelatihan atau马钢wirausaha bagi mahasiswa sehingga根据wirausaha dapat ditingkatan丹bagi peneliti selanjutnya为她membandingkan根据berwirausaha达里语dua mahasiswa fakultas杨berbeda舒达menggali faktor-faktor mempengaruhi根据berwirausaha篇mahasiswa profesi合作伙伴。Kata Kunci: niat berwirausaha, mahasiswa教授
{"title":"Analisis Niat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Profesi Ners","authors":"G. Kaparang, Nova Langingi, Daniel Pintunaung","doi":"10.37771/nj.v7i1.934","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.v7i1.934","url":null,"abstract":"The high unemployment rate in Indonesia, especially for bachelor and diploma graduates in productive age level is a challenge for educational institutions to educate entrepreneurship students thus as graduates they can create jobs and not job seekers. The study aimed to investigate the entrepreneurial intentions of students in the nursing professional program at Klabat University with descriptive research design and convenience sampling and 102 participants enrolled. Furthermore, researchers adopted a valid questionnaire. The results of this study found that the entrepreneurship intention of students in the nursing professional program at Klabat University was moderate or tended to be high (M=4,45; SD=0,97), indicating that students proportionally chose to be employees and entrepreneurship and even tended to be entrepreneurs. In frequency, the majority of the students are in the category of “moderate” in their entrepreneurial intention (n=60; 58,82%). It is recommended for educational institutions to provide entrepreneurial training or apprenticeships for students so that the desire for entrepreneurship can be increased and for future researchers to compare the entrepreneurial intentions of two students from different faculties also to explore the factors influencing entrepreneurial intentions in nursing professional students. \u0000Abstrak \u0000Tingginya angka penggangguran di Indonesia terlebih lulusan sarjana dan diploma yang masuk dalam usia produktif menjadi tantangan bagi institusi pendidikan untuk mendidik mahasiswa berwirausaha sehingga ketika tamat dapat menciptakan lapangan kerja dan bukan pencari kerja. Itulah sebabnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners di Universitas Klabat dengan deskriptif sebagai desain penelitian dan convenience sampling. 102 partisipan bersedia untuk ikut serta dalam penelitian. Selanjutnya peneliti mengadopsi kuesioner valid dan reliabel. Hasil penelitian ini didapati bahwa niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners Universitas Klabat adalah sedang atau cenderung mengarah ketinggi (M=4,45; SD=0,97), yang artinya adalah mahasiswa secara proporsional memilih sebagai karyawan dan juga berwirausaha dan bahkan cenderung untuk berwirausaha. Dari hasil distribusi frekuensi juga, mayoritas mahasiswa juga berada pada kategori sedang (n=60; 58,82%). Direkomendasikan kepada institusi pendidikan untuk memberikan pelatihan atau magang wirausaha bagi mahasiswa sehingga niat wirausaha dapat ditingkatan dan bagi peneliti selanjutnya untuk membandingkan niat berwirausaha dari dua mahasiswa fakultas yang berbeda serta menggali faktor-faktor mempengaruhi niat berwirausaha pada mahasiswa profesi ners. \u0000Kata Kunci : niat berwirausaha, mahasiswa profesi ners","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126814215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.37771/nj.vol6.iss2.836
Frendy Fernando Pitoy, A. Tendean, Venisia Cindy Christine Rindengan
Abstrak Body Mass Index (BMI) is a simple anthropometric index to monitor nutritional status, especially about bodywight. Weight gain is often associated with poor sleep quality due to hormonal regulation in the hypothalamus, which causes an increase in amount of fat tissue which leads to obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between quality of sleep and body mass index in Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret adolescents. Descriptive correlation with a cross-sectional approach was used with purposive sampling on 61 adolescents. The results showed that there was a significant relationship between quality of sleep and body mass index with a p value of 0.003 and r value of 0.273, which is there was a one-way weak relationship, where the worse the quality of sleep of the participants, the greater the body mass index will obtaine. It is recommended for adolescents to be able to meet the good quality of sleep in order to maintain an ideal body weight and avoid the risk of various diseases. Kata kunci : Body Mass index, Quality of Sleep, Adolescent Abstrak Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu indeks anthropometri yang sederhana untuk memantau status gizi, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Kenaikan berat badan sering dikaitkan dengan kurangnya kualitas tidur dikarenakan adanya regulasi hormon di hipotalamus sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah jaringan lemak dalam tubuh yang mengarah pada kejadian obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan indeks masa tubuh pada remaja Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret. Metode yang digunakan yaitu descriptive correlation dengan pendekatan cross-sectional. Purposive sampling digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan 61 remaja. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan indeks massa tubuh dengan nilai P= 0.003 dan nilai keeratan r= 0,273 yang memiliki arti terdapat hubungan lemah dan searah, dimana semakin buruk kualitas tidur partisipan maka akan semakin besar indeks masa tubuh yang akan didapat. Direkomendasikan kepada remaja untuk dapat memenuhi kualitas tidur yang baik agar supaya dapat mempertahankan berat badan yang ideal dan terhindar dari resiko berbagai penyakit. Kata kunci : Kualitas Tidur, Indeks Massa Tubuh, Remaja
身体质量指数(BMI)是一种简单的人体测量指标,用于监测营养状况,尤其是体重。体重增加通常与睡眠质量差有关,因为下丘脑的荷尔蒙调节会导致脂肪组织增加,从而导致肥胖。本研究的目的是确定Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret青少年的睡眠质量与体重指数之间的关系。对61名青少年进行有目的抽样,采用描述性相关和横断面方法。结果表明,睡眠质量与体重指数之间存在显著相关关系,p值为0.003,r值为0.273,即存在单向弱关系,即参与者的睡眠质量越差,体重指数越大。建议青少年能够满足良好的睡眠质量,以保持理想的体重,避免各种疾病的风险。体质指数,睡眠质量,青少年[j] .体质指数,睡眠质量,青少年[j] .体质指数,睡眠质量,人体测量学。[j] .体质指数,睡眠质量,人体测量学。Kenaikan berat badan sering dikaitkan dengan kurangnya kualitas tidur dikarenakan adanya调节激素,hipotalamus seingga menyebabkan脑膜炎katnya jumlah jaringan和lemak dalam tubuh yang mengarah pada kejadian obesitas。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan indeks masa tubuh pada remaja Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret。方法杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯。有目的的抽样研究了61号岩浆岩。Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signfikan antara kualitas tidur dengan indeks massa tubuh dengan nilai P= 0.003 dan nilai keeratan r= 0.273 yang memiliki arti terdapat hubungan lemah dan searah, dimana semakin buruk kualitas tidur partisipan maka akan semakin besar indeks masa tubuh yang akan didapa。Direkomendasikan kepada remaja untuk dapat memenuhi kualitas tidur yang baik agar supaya dapat mempertahankan berat badan yang ideal dan terhindar dari resiko berbagai penyakit。Kata kunci: Kualitas Tidur, Indeks Massa Tubuh, Remaja
{"title":"KUALITAS TIDUR DAN INDEKS MASSA TUBUH PADA REMAJA","authors":"Frendy Fernando Pitoy, A. Tendean, Venisia Cindy Christine Rindengan","doi":"10.37771/nj.vol6.iss2.836","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.vol6.iss2.836","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Body Mass Index (BMI) is a simple anthropometric index to monitor nutritional status, especially about bodywight. Weight gain is often associated with poor sleep quality due to hormonal regulation in the hypothalamus, which causes an increase in amount of fat tissue which leads to obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between quality of sleep and body mass index in Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret adolescents. Descriptive correlation with a cross-sectional approach was used with purposive sampling on 61 adolescents. The results showed that there was a significant relationship between quality of sleep and body mass index with a p value of 0.003 and r value of 0.273, which is there was a one-way weak relationship, where the worse the quality of sleep of the participants, the greater the body mass index will obtaine. It is recommended for adolescents to be able to meet the good quality of sleep in order to maintain an ideal body weight and avoid the risk of various diseases. \u0000 \u0000Kata kunci : Body Mass index, Quality of Sleep, Adolescent \u0000 \u0000Abstrak \u0000Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu indeks anthropometri yang sederhana untuk memantau status gizi, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Kenaikan berat badan sering dikaitkan dengan kurangnya kualitas tidur dikarenakan adanya regulasi hormon di hipotalamus sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah jaringan lemak dalam tubuh yang mengarah pada kejadian obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan indeks masa tubuh pada remaja Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret. Metode yang digunakan yaitu descriptive correlation dengan pendekatan cross-sectional. Purposive sampling digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan 61 remaja. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan indeks massa tubuh dengan nilai P= 0.003 dan nilai keeratan r= 0,273 yang memiliki arti terdapat hubungan lemah dan searah, dimana semakin buruk kualitas tidur partisipan maka akan semakin besar indeks masa tubuh yang akan didapat. Direkomendasikan kepada remaja untuk dapat memenuhi kualitas tidur yang baik agar supaya dapat mempertahankan berat badan yang ideal dan terhindar dari resiko berbagai penyakit. \u0000 \u0000Kata kunci : Kualitas Tidur, Indeks Massa Tubuh, Remaja","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129528282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.37771/nj.vol6.iss2.831
Ailine Yoan Sanger, Anggraini Agustina Ayomi
AbstractAnxiety is a feeling of worry and fear experienced by individuals associated with laboratory practicums during the COVID-19 pandemic which can cause mental health problems if not addressed. In overcoming anxiety problems, individuals will use strategies in problem solving, namely coping mechanisms. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and coping mechanisms. The method used is cross sectional, with pearson correlation statistical test. The sampling technique used a probability sampling technique with a random sampling of 172 respondents. The results of the study was the majority 90 (52.3%) respondents experienced mild anxiety. In terms of anxiety, as many as 162 (94.2%) respondents used adaptive coping mechanisms. It was found that there was a significant relationship between anxiety and coping mechanisms in students with p = 0.000 and r = -0.381. This means that the lower a person's anxiety, the person's coping mechanism leads to an adaptive coping mechanism. The results of this study are expected to be a reference for further researchers in dealing with student anxiety during the COVID-19 pandemic in order to maintain adaptive coping mechanisms to overcome anxiety due to the pandemic.Keywords: Anxiety, COVID-19, Laboratory Practicums, PandemicAbstrakKecemasan merupakan perasaan khawatir dan takut, dialami individu yang berhubungan dengan praktikum laboratorium dimasa pandemi COVID-19 yang dapat menimbulkan masalah kesehatan mental jika tidak diatasi. Dalam mengatasi masalah kecemasan, individu akan menggunakan strategi dalam penyelesaian masalah yaitu mekanisme koping. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecemasan saat mengikuti praktikum laboratorium di masa pandemi COVID-19 dengan mekanisme koping. Metode yang digunakan yaitu cross sectional, dengan uji statistik pearson corellation. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan pengambilan sampel secara acak berjumlah 172 responden. Hasil penelitian didapati mayoritas 90 (52.3%) responden mengalami cemas ringan. Dalam hal kecemasan, sebanyak 162 (94.2%) responden menggunakan mekanisme koping yang adaptif. Didapati terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan mekanisme koping pada mahasiswa dengan nilai p = 0.000 dan nilai r = -0.381. Artinya adalah semakin rendah kecemasan seseorang, mekanisme koping seseorang mengarah kepada kepada mekanisme koping yang adaptif. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk peneliti selanjutnya dalam menghadapi kecemasan mahasiswa dimasa pandemi COVID-19 agar tetap mempertahankan mekanisme koping yang adaptif untuk mengatasi kecemasan akibat pandemic.Kata Kunci: COVID-19, Kecemasan, Pandemi, Praktikum Laboratorium
焦虑是指在2019冠状病毒病大流行期间,与实验室实习相关的个人所经历的一种担忧和恐惧情绪,如果不加以解决,可能会导致心理健康问题。在克服焦虑问题时,个体会使用解决问题的策略,即应对机制。本研究的目的是确定焦虑与应对机制之间的关系。采用横截面法,pearson相关统计检验。抽样技术采用概率抽样技术,随机抽样172人。研究结果显示,大多数90名(52.3%)受访者经历了轻度焦虑。在焦虑方面,多达162名(94.2%)受访者使用适应性应对机制。结果发现,大学生焦虑与应对机制存在显著相关,p = 0.000, r = -0.381。这意味着一个人的焦虑程度越低,他的应对机制就会转向适应性应对机制。本研究结果有望为后续研究人员应对新冠肺炎大流行期间学生焦虑提供参考,以维持适应性应对机制以克服大流行带来的焦虑。关键词:焦虑,新冠肺炎,实验室实习,大流行[关键词]焦虑,新冠肺炎,实验室实习,大流行[关键词]焦虑,新冠肺炎,实验室实习,大流行[关键词]焦虑,新冠肺炎Dalam mengatasi masalah kecemasan,个人,akan menggunakan战略,Dalam penyelesaian masalah yitu mekanisme koping。图juan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecemasan saat mengikuti praktium laboratorium di masa大流行COVID-19登根机制的雪平。方法杨地纳坎亚图横截面,登甘乌吉统计pearson相关。彭甘比兰抽样,孟古纳肯抽样,彭甘比兰抽样,彭甘比兰抽样,彭甘比兰抽样,彭甘比兰抽样,彭甘比兰抽样,彭甘比兰抽样。Hasil penelitian didapati mayoritas 90例(52.3%)有应答。Dalam hal kecemasan, sebanyak 162(94.2%)对menggunakan mekanisme koping yang adaptif有反应。Didapati terdapat hubungan yang显著性,antara keecemasan dengan mekanisme koping pada mahasiswa dengan nilai p = 0.000 dengan nilai r = -0.381。Artinya adalah semakin rendah keecemasan seseorang, mekanisme koping seseorang mengarah kepada kepada mekanisme koping yang adaptif。新冠肺炎(COVID-19) agar tetap(琼脂)成员(琼脂)mekanisme(琼脂)kooping yang(琼脂)适应性大流行(琼脂)Kata Kunci: COVID-19, Kecemasan,大流行,Praktikum实验室
{"title":"KECEMASAN SAAT MENGIKUTI PRAKTIKUM LABORATORIUM DIMASA PANDEMI COVID-19 DENGAN MEKANISME KOPING","authors":"Ailine Yoan Sanger, Anggraini Agustina Ayomi","doi":"10.37771/nj.vol6.iss2.831","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.vol6.iss2.831","url":null,"abstract":"AbstractAnxiety is a feeling of worry and fear experienced by individuals associated with laboratory practicums during the COVID-19 pandemic which can cause mental health problems if not addressed. In overcoming anxiety problems, individuals will use strategies in problem solving, namely coping mechanisms. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and coping mechanisms. The method used is cross sectional, with pearson correlation statistical test. The sampling technique used a probability sampling technique with a random sampling of 172 respondents. The results of the study was the majority 90 (52.3%) respondents experienced mild anxiety. In terms of anxiety, as many as 162 (94.2%) respondents used adaptive coping mechanisms. It was found that there was a significant relationship between anxiety and coping mechanisms in students with p = 0.000 and r = -0.381. This means that the lower a person's anxiety, the person's coping mechanism leads to an adaptive coping mechanism. The results of this study are expected to be a reference for further researchers in dealing with student anxiety during the COVID-19 pandemic in order to maintain adaptive coping mechanisms to overcome anxiety due to the pandemic.Keywords: Anxiety, COVID-19, Laboratory Practicums, PandemicAbstrakKecemasan merupakan perasaan khawatir dan takut, dialami individu yang berhubungan dengan praktikum laboratorium dimasa pandemi COVID-19 yang dapat menimbulkan masalah kesehatan mental jika tidak diatasi. Dalam mengatasi masalah kecemasan, individu akan menggunakan strategi dalam penyelesaian masalah yaitu mekanisme koping. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecemasan saat mengikuti praktikum laboratorium di masa pandemi COVID-19 dengan mekanisme koping. Metode yang digunakan yaitu cross sectional, dengan uji statistik pearson corellation. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan pengambilan sampel secara acak berjumlah 172 responden. Hasil penelitian didapati mayoritas 90 (52.3%) responden mengalami cemas ringan. Dalam hal kecemasan, sebanyak 162 (94.2%) responden menggunakan mekanisme koping yang adaptif. Didapati terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan mekanisme koping pada mahasiswa dengan nilai p = 0.000 dan nilai r = -0.381. Artinya adalah semakin rendah kecemasan seseorang, mekanisme koping seseorang mengarah kepada kepada mekanisme koping yang adaptif. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk peneliti selanjutnya dalam menghadapi kecemasan mahasiswa dimasa pandemi COVID-19 agar tetap mempertahankan mekanisme koping yang adaptif untuk mengatasi kecemasan akibat pandemic.Kata Kunci: COVID-19, Kecemasan, Pandemi, Praktikum Laboratorium","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123146009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.37771/nj.vol6.iss2.854
Metty Wuisang, Jonan Arzel Frans, G. Kaparang
Abstract Dysmenorrhea is still an unresolved public health problem that may negatively impact women's health, social relationships, school or work activities and psychological status. Managing dysmenorrhea can be done with self-care therapies or using complementary therapies to reduce pain with minimal side effects because of the natural ingredients. The purpose of this study was to determine the differences in types of complementary therapy with dysmenorrhea in students of the Faculty of Nursing at the Universitas Klabat. The study employing observational analytic research with a cross sectional approach. The sampling technique was accidental sampling and 223 female students approached to participate. The finding shown that majority of participants 103 (46.2%) experienced moderate pain dysmenorrhea. As for the type of complementary therapy used by female students, it was found that 6 female students (2.7%) used warm compress therapy, 4 female students (1.8%) used relaxation therapy, 2 participants (0.9%) used herbs, 68 (30.5%) used mineral water therapy, 2 (0.9%) did not do any therapy, 141 (63.2%) used combination therapy. Kruskal-Wallis statistical test showed that there was statistically significance difference between the types of complementary therapy and dysmenorrhea in nursing students at the Universitas Klabat with a p value of 0.003 (<.05). It is recommended for women that the usage of complementary therapies for the management of dysmenorrhea is applicable and for further research to research the most effective and efficient complementary therapies for dysmenorrhea. Keywords: complementary therapy, dysmenorrhea Abstrak Dismenore masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting yang dapat berdampak negatif pada kesehatan wanita, hubungan sosial, kegiatan sekolah atau pekerjaan dan status psikologis. Penanganan dismenore dapat dilakukan dengan perawatan mandiri atau menggunakan terapi komplementer untuk mengurangi rasa nyeri dengan efek samping minimal karena dari bahan alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jenis terapi komplementer dengan dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat. Metode penelitian. menggunakan jenis penelitian analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dan 223 mahasiswi bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Distribusi frekuensi dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat menunjukkan bahwa mayoritas mengalami nyeri sedang 103 (46,2%). Sedangkan untuk jenis terapi komplementer yang dipakai oleh mahasiswi didapati 6 mahasiswi (2,7%) menggunakan terapi kompres air hangat, 4 mahasiswi (1,8%) menggunakan terapi relaksasi, 2 mahasiswi (0,9%) menggunakan herbal, 68 mahasiswi (30,5%) menggunakan terapi minum air mineral, 2 mahasiswi (0,9%) tidak melakukan terapi apapun, 141 mahasiswi (63,2%) menggunakan terapi kombinasi. Uji statistik Kruskal-wallis menunjukkan bahw
痛经是一个尚未解决的公共卫生问题,可能会对女性的健康、社会关系、学习或工作活动以及心理状态产生负面影响。管理痛经可以通过自我护理疗法或使用补充疗法来减轻疼痛,副作用最小,因为天然成分。本研究的目的是确定喀拉巴特大学护理学院学生的痛经补充治疗类型的差异。本研究采用横断面方法的观察分析研究。抽样方法为随机抽样,共有223名女大学生主动参与。研究结果显示,大多数参与者103(46.2%)经历了中度痛经。女大学生使用的辅助疗法类型为:热敷疗法6人(2.7%)、放松疗法4人(1.8%)、草药疗法2人(0.9%)、矿泉水疗法68人(30.5%)、不做任何疗法2人(0.9%)、联合疗法141人(63.2%)。Kruskal-Wallis统计检验显示,辅助治疗类型与克拉巴特大学护生痛经差异有统计学意义,p值为0.003(< 0.05)。建议妇女使用补充疗法治疗痛经是适用的,并建议进一步研究最有效和最有效的补充疗法治疗痛经。【关键词】补习疗法;痛经;补习疗法;Penanganan dismenore dapat dilakukan dengan perawatan mandiri atau menggunakan terapi互补,untuk mengurangi rasa nyeri dengan efek采样最小karena dari bahan alami。在喀拉巴托大学的大学里,有一件事是很重要的。Metode penelitian。孟古纳坎jenis penpenelitian的分析观测是邓干pendekatan的横截面。尼泊尔技术公司的样本yyitu意外取样丹223 mahasiswi bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini。Distribusi frekuensore pada mahasiswi akultas Keperawatan di Universitas Klabat menunjukkan bahwa mayoritas mengalami nyeri sedang 103(46.2%)。Sedangkan untuk jenis terapi komplementer yang dipakai oleh mahasiswi didapati 6 mahasiswi (2.7%) menggunakan terapi kompres air hangat, 4 mahasiswi (1,8%) menggunakan terapi relaksasi, 2 mahasiswi (0,9%) menggunakan herbal, 68 mahasiswi (30.5%) menggunakan terapi minum air mineral, 2 mahasiswi (0,9%) tidak melakukan terapi apapun, 141 mahasiswi (63.2%) menggunakan terapi kombinasi。Uji统计数据Kruskal-wallis menunjukkan bahwa ada perbedaan and antara jenis terapi补品dengan dismenore pada mahasiswi Fakultas keperwatan and Universitas Klabat dengan nilai p = 0.003(< 0.05)。Rekomendasi kepada para wanita dapat menggunakan terapi kom补品untuk penanganan dismenore, untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti terapi kom补品yang paling ektif和efisien untuk dismenore。Kata Kunci:尺寸,terapi补体
{"title":"JENIS TERAPI KOMPLEMENTER DAN DISMENORE PADA MAHASISWI","authors":"Metty Wuisang, Jonan Arzel Frans, G. Kaparang","doi":"10.37771/nj.vol6.iss2.854","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.vol6.iss2.854","url":null,"abstract":"Abstract \u0000 \u0000Dysmenorrhea is still an unresolved public health problem that may negatively impact women's health, social relationships, school or work activities and psychological status. Managing dysmenorrhea can be done with self-care therapies or using complementary therapies to reduce pain with minimal side effects because of the natural ingredients. The purpose of this study was to determine the differences in types of complementary therapy with dysmenorrhea in students of the Faculty of Nursing at the Universitas Klabat. The study employing observational analytic research with a cross sectional approach. The sampling technique was accidental sampling and 223 female students approached to participate. The finding shown that majority of participants 103 (46.2%) experienced moderate pain dysmenorrhea. As for the type of complementary therapy used by female students, it was found that 6 female students (2.7%) used warm compress therapy, 4 female students (1.8%) used relaxation therapy, 2 participants (0.9%) used herbs, 68 (30.5%) used mineral water therapy, 2 (0.9%) did not do any therapy, 141 (63.2%) used combination therapy. Kruskal-Wallis statistical test showed that there was statistically significance difference between the types of complementary therapy and dysmenorrhea in nursing students at the Universitas Klabat with a p value of 0.003 (<.05). It is recommended for women that the usage of complementary therapies for the management of dysmenorrhea is applicable and for further research to research the most effective and efficient complementary therapies for dysmenorrhea. \u0000 \u0000Keywords: complementary therapy, dysmenorrhea \u0000Abstrak \u0000 \u0000Dismenore masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting yang dapat berdampak negatif pada kesehatan wanita, hubungan sosial, kegiatan sekolah atau pekerjaan dan status psikologis. Penanganan dismenore dapat dilakukan dengan perawatan mandiri atau menggunakan terapi komplementer untuk mengurangi rasa nyeri dengan efek samping minimal karena dari bahan alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jenis terapi komplementer dengan dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat. Metode penelitian. menggunakan jenis penelitian analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dan 223 mahasiswi bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Distribusi frekuensi dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat menunjukkan bahwa mayoritas mengalami nyeri sedang 103 (46,2%). Sedangkan untuk jenis terapi komplementer yang dipakai oleh mahasiswi didapati 6 mahasiswi (2,7%) menggunakan terapi kompres air hangat, 4 mahasiswi (1,8%) menggunakan terapi relaksasi, 2 mahasiswi (0,9%) menggunakan herbal, 68 mahasiswi (30,5%) menggunakan terapi minum air mineral, 2 mahasiswi (0,9%) tidak melakukan terapi apapun, 141 mahasiswi (63,2%) menggunakan terapi kombinasi. Uji statistik Kruskal-wallis menunjukkan bahw","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"22 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116825189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.37771/nj.vol6.iss2.855
Rouna Paoki, G. Kaparang
Abstract The "new normal" conditions due to the COVID-19 pandemic have forced all to work from home and many people are just lacking of the knowledge to organize an ergonomic workplace thus, opening the potential to produce new problems, one of which is repetitive strain injury. This study aims to investigate the description of computer ergonomics behavior and repetitive strain injury figures in employees of K university, Indonesia. With a descriptive method and a cross-sectional approach, a simple random sampling technique, this study was attended by a total of 78 people but only 65 participants filled in the data completely. RULA score and Nordic Body Pain are used as research instruments. The results showed that risky computer ergonomics behavior of the majority of employees (n=64; 98.5%) universities resulting in repetitive strain injury in the majority (n=70; 89.7%) of participants, with complaints of neck pain (n=54; 69.23%), right shoulder pain (n=33; 42.3%) and left shoulder pain (n=24; 30.7%) as the three most painful sites. Recommendations for university administrators to hold computer ergonomics training to their employees, and for subsequent research to continue research with an experimental approach to the handling of emerging RSI. Keywords: computer ergonomics, pandemic, repetitive strain injury, university employee Abstrak Kondisi “new normal” karena pandemi COVID-19 ini memaksa semua untuk bekerja dari rumah dan banyak orang yang minim dalam pengetahuan untuk mengatur tempat kerja yang ergonomis sehingga berpotensi menghasilkan masalah baru yang salah satunya adalah repetitive strain injury. Studi ini bertujuan melihat gambaran perilaku computer ergonomics dan angka repetitive strain injury pada pegawai universitas K, Indonesia. Dengan metode deskriptif dan pendekatan potong lintang, teknik pengambilan sampel simple random, penelitian ini diikuti oleh total 78 orang namun hanya 65 partisipan yang mengisi data dengan lengkap. RULA score dan Nordic Body Pain digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan perilaku computer ergonomics yang berisiko dari mayoritas pegawai (n=64; 98.5%) universitas sehingga mengakibatkan repetitive strain injury pada mayoritas (n=70; 89.7%) partisipan, dengan keluhan nyeri leher (n=54; 69.23%), nyeri bahu kanan (n=33; 42.3%) dan nyeri bahu kiri (n=24; 30.7%) sebagai tiga tempat terbanyak yang nyeri. Rekomendasi bagi administrator universitas untuk dapat memberikan pelatihan computer ergonomics pada pegawainya, dan untuk penelitian selanjutnya untuk dapat melanjutkan penelitian dengan pendekatan eksperimental untuk penanganan RSI yang muncul. Kata Kunci: computer ergonomics, pandemi, pegawai universitas, repetitive strain injury
COVID-19大流行导致的“新常态”条件迫使所有人都在家工作,许多人只是缺乏组织符合人体工程学的工作场所的知识,从而开辟了产生新问题的可能性,其中之一是重复性劳损。本研究旨在探讨印尼K大学员工的电脑人机工程学行为描述及重复性劳损数据。本研究采用描述性方法和横断面方法,一种简单的随机抽样技术,共有78人参加,但只有65人填写了完整的数据。使用RULA评分和北欧身体疼痛作为研究工具。结果表明,大多数员工(n=64;98.5%)造成重复性劳损的大学生占多数(n=70;89.7%的参与者有颈部疼痛的主诉(n=54;69.23%),右肩疼痛(n=33;42.3%)和左肩疼痛(n=24;30.7%)为最痛的三个部位。建议大学管理人员对其员工进行计算机人体工程学培训,并建议后续研究继续采用实验方法处理新出现的RSI。摘要Kondisi“新常态”karena大流行COVID-19 ini memaksa semua untuk bekerja dari rumah dan banyak orang yang迷你dalam pengetahuan untuk mengatur tempat kerja yang人机工程学sehingga berpotensi menghasilkan masalah baru yang salah satunya adalah重复性劳损损伤。重复劳损损伤的计算机工效学研究[j] .柏嘉外大学,印度尼西亚。邓安方法的数据显示,彭安样本简单随机,彭安样本共78只猩猩,65只猩猩,杨孟思数据邓安lengkap。RULA评分与北欧身体疼痛digunakan sebagai仪器。Hasil penelitian menunjukkan peraku计算机工效学yang berisiko dari mayoritas pegawai (n=64;98.5%)重复性劳损损伤(70例;89.7%),登干克鲁汗尼赫氏病(n=54;69.23%), nyeri bahu kanan (n=33;42.3%) Dan nyeri bahu kiri (n=24;30.7%) sebagai tiga tempat terbanyak Yang nyeri。大连理工大学计算机工人学研究员、计算机工人学研究员、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士、计算机工人学博士等。Kata Kunci:计算机人体工程学,流行性感冒,北大,重复性劳损
{"title":"COMPUTER ERGONOMICS DAN REPETITIVE STRAIN INJURY PADA PEGAWAI UNIVERSITAS SELAMA PANDEMI","authors":"Rouna Paoki, G. Kaparang","doi":"10.37771/nj.vol6.iss2.855","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.vol6.iss2.855","url":null,"abstract":"Abstract \u0000 \u0000The \"new normal\" conditions due to the COVID-19 pandemic have forced all to work from home and many people are just lacking of the knowledge to organize an ergonomic workplace thus, opening the potential to produce new problems, one of which is repetitive strain injury. This study aims to investigate the description of computer ergonomics behavior and repetitive strain injury figures in employees of K university, Indonesia. With a descriptive method and a cross-sectional approach, a simple random sampling technique, this study was attended by a total of 78 people but only 65 participants filled in the data completely. RULA score and Nordic Body Pain are used as research instruments. The results showed that risky computer ergonomics behavior of the majority of employees (n=64; 98.5%) universities resulting in repetitive strain injury in the majority (n=70; 89.7%) of participants, with complaints of neck pain (n=54; 69.23%), right shoulder pain (n=33; 42.3%) and left shoulder pain (n=24; 30.7%) as the three most painful sites. Recommendations for university administrators to hold computer ergonomics training to their employees, and for subsequent research to continue research with an experimental approach to the handling of emerging RSI. \u0000 \u0000Keywords: computer ergonomics, pandemic, repetitive strain injury, university employee \u0000 \u0000Abstrak \u0000 \u0000Kondisi “new normal” karena pandemi COVID-19 ini memaksa semua untuk bekerja dari rumah dan banyak orang yang minim dalam pengetahuan untuk mengatur tempat kerja yang ergonomis sehingga berpotensi menghasilkan masalah baru yang salah satunya adalah repetitive strain injury. Studi ini bertujuan melihat gambaran perilaku computer ergonomics dan angka repetitive strain injury pada pegawai universitas K, Indonesia. Dengan metode deskriptif dan pendekatan potong lintang, teknik pengambilan sampel simple random, penelitian ini diikuti oleh total 78 orang namun hanya 65 partisipan yang mengisi data dengan lengkap. RULA score dan Nordic Body Pain digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan perilaku computer ergonomics yang berisiko dari mayoritas pegawai (n=64; 98.5%) universitas sehingga mengakibatkan repetitive strain injury pada mayoritas (n=70; 89.7%) partisipan, dengan keluhan nyeri leher (n=54; 69.23%), nyeri bahu kanan (n=33; 42.3%) dan nyeri bahu kiri (n=24; 30.7%) sebagai tiga tempat terbanyak yang nyeri. Rekomendasi bagi administrator universitas untuk dapat memberikan pelatihan computer ergonomics pada pegawainya, dan untuk penelitian selanjutnya untuk dapat melanjutkan penelitian dengan pendekatan eksperimental untuk penanganan RSI yang muncul. \u0000 \u0000Kata Kunci: computer ergonomics, pandemi, pegawai universitas, repetitive strain injury","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127099766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.37771/nj.vol6.iss2.862
Idauli Simbolon, Albinur Limbong
Abstract Various cultural and religious traditions and practices associated with death. The nurse must ensure that any ritual is implied according to the client's belief and culture. The purpose of the study is to explore the cultural activities of care after the death of Christian elderly in Batak Tobanese culture in Indonesia. Method of this study is qualitative with an ethnography approach. Data is obtained by in-depth interviews with six traditional kings of the Batak Tobanese tribe. Informants were approached by snowballing. Data were analyzed using content analysis. Several themes and categories emerged: the level of death, personal care, position of the hands, wailing, piece of linen (Ulos), and cemetery. Care after death in Batak Tobanese culture is very unique and different from other tribes. Each symbol implies important meaning. Inappropriate in executing the meaning of these symbols may cause problems in the funeral procession. Therefore, nurses responsible for providing appropriate handling start from the beginning such as personal care and proper hand position according to the level of the death before the dead body is discharged from hospital. Key word: after death, Batak Toba, Care Abstrak Berbagai tradisi dan praktik budaya dan agama terkait dengan kematian. Perawat harus memastikan bahwa setiap ritual diaplikasikan sesuai dengan keyakinan dan budaya klien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kegiatan budaya perawatan setelah kematian lansia Kristen dalam budaya Batak Toba di Indonesia. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dengan enam raja adat suku Batak Toba. Informan didekati dengan cara snowballing. Data dianalisis menggunakan analisis isi. Beberapa tema dan kategori muncul: tingkat kematian, perawatan, posisi tangan, ratapan, kain ulos, dan kuburan. Perawatan setelah kematian dalam budaya Batak Toba sangat unik dan berbeda dengan suku-suku lainnya. Setiap simbol menyiratkan makna penting. Ketidaktepatan dalam melaksanakan makna simbol-simbol tersebut dapat menimbulkan masalah dalam prosesi pemakaman. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab untuk memberikan penanganan yang tepat mulai dari awal seperti perawatan diri dan posisi tangan yang tepat sesuai dengan tingkat kematian sebelum jenazah dipulangkan dari rumah sakit. Key word: Batak Toba, Perawatan, Setelah Kematian
与死亡有关的各种文化和宗教传统和习俗。护士必须确保任何仪式都是根据病人的信仰和文化进行的。本研究的目的是探讨印尼巴塔克托班文化中基督徒老人死后关怀的文化活动。本研究采用民族志定性方法。数据是通过深入采访巴塔克托巴纳部落的六位传统国王获得的。告密者被以滚雪球的方式接近。数据采用内容分析法进行分析。出现了几个主题和类别:死亡程度、个人护理、手的位置、哭泣、一块亚麻布(Ulos)和墓地。巴塔克托班人的死后照料文化非常独特,与其他部落不同。每个符号都蕴含着重要的意义。不恰当地执行这些符号的含义可能会在送葬队伍中造成问题。因此,在尸体出院之前,负责提供适当处理的护士从一开始就根据死亡程度进行个人护理和适当的手部位置等。关键词:死后;巴塔克托巴;护理文摘;巴塔克托巴;Perawat harus masastikan baha仪式diapplikasikan sesuai dengan keyakinan dan budaya klien。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kegiatan budaya perawatan setelah kematian lansia Kristen dalam budaya Batak Toba di Indonesia。方法penelitian的翻译结果:方法penelitian的翻译结果:方法penelitian的翻译结果:数据diperoleh dengan wawancara mendalam dengan enam raja adat suku Batak Toba。情报人员说:“这是滚雪球。”数据分析,蒙古纳坎分析。Beberapa tema dan kategori muncuan: tingkat kematian, perawatan, posisi tangan, ratapan, kain ulos, dan kuburan。马来亚人的家庭成员,他们的家庭成员,他们的家庭成员,他们的家庭成员,他们的家庭成员。设置符号menyiratkan makna penting。Ketidaktepatan dalam melaksanakan makna符号-符号简洁,但dapat menimbulkan masalah dalam procsesi pemakaman。马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员,马来亚州议会议员。关键词:Batak Toba, Perawatan, Setelah Kematian
{"title":"PERAWATAN SETELAH KEMATIAN DALAM BUDAYA SUKU BATAK TOBA: STUDI ETNOGRAFI","authors":"Idauli Simbolon, Albinur Limbong","doi":"10.37771/nj.vol6.iss2.862","DOIUrl":"https://doi.org/10.37771/nj.vol6.iss2.862","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Various cultural and religious traditions and practices associated with death. The nurse must ensure that any ritual is implied according to the client's belief and culture. The purpose of the study is to explore the cultural activities of care after the death of Christian elderly in Batak Tobanese culture in Indonesia. Method of this study is qualitative with an ethnography approach. Data is obtained by in-depth interviews with six traditional kings of the Batak Tobanese tribe. Informants were approached by snowballing. Data were analyzed using content analysis. Several themes and categories emerged: the level of death, personal care, position of the hands, wailing, piece of linen (Ulos), and cemetery. Care after death in Batak Tobanese culture is very unique and different from other tribes. Each symbol implies important meaning. Inappropriate in executing the meaning of these symbols may cause problems in the funeral procession. Therefore, nurses responsible for providing appropriate handling start from the beginning such as personal care and proper hand position according to the level of the death before the dead body is discharged from hospital. \u0000Key word: after death, Batak Toba, Care \u0000 \u0000 \u0000Abstrak \u0000Berbagai tradisi dan praktik budaya dan agama terkait dengan kematian. Perawat harus memastikan bahwa setiap ritual diaplikasikan sesuai dengan keyakinan dan budaya klien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kegiatan budaya perawatan setelah kematian lansia Kristen dalam budaya Batak Toba di Indonesia. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dengan enam raja adat suku Batak Toba. Informan didekati dengan cara snowballing. Data dianalisis menggunakan analisis isi. Beberapa tema dan kategori muncul: tingkat kematian, perawatan, posisi tangan, ratapan, kain ulos, dan kuburan. Perawatan setelah kematian dalam budaya Batak Toba sangat unik dan berbeda dengan suku-suku lainnya. Setiap simbol menyiratkan makna penting. Ketidaktepatan dalam melaksanakan makna simbol-simbol tersebut dapat menimbulkan masalah dalam prosesi pemakaman. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab untuk memberikan penanganan yang tepat mulai dari awal seperti perawatan diri dan posisi tangan yang tepat sesuai dengan tingkat kematian sebelum jenazah dipulangkan dari rumah sakit. \u0000Key word: Batak Toba, Perawatan, Setelah Kematian","PeriodicalId":132314,"journal":{"name":"Nutrix Journal","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114524007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}