Pub Date : 2021-07-26DOI: 10.31001/tekinfo.v9i2.848
Frisheila Sely Apriliana, B. Suhardi
Perpustakaan merupakan aspek penting yang harus ada dalam suatu lembaga pendidikan karena merupakan salah satu sumber pengetahuan dan belajar. Aktivitas membaca merupakan kegiatan utama yang dilakukan di perpustakaan, sehingga aspek pencahayaan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan untuk menciptakan lingkungan perpustakaan yang baik. Pemilihan lampu sebagai sumber cahaya buatan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan lampu dapat dilakukan menggunakan metode Multi Atribute Decission Making (MADM). Salah satu metode MADM yang digunakan untuk menganalisis parameter dan kriteria pengambil keputusan yaitu Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP). Metode Fuzzy AHP merupakan pengembangan dari metode AHP (Analytical Hierarchy Process) yang terdiri dari unsur-unsur matriks yang diwakili oleh bilangan fuzzy. Meskipun AHP bisa digunakan untuk menangani kriteria kuantitatif dan kualitatif pada MADM namun fuzzy AHP dianggap mampu mendeskripsikan keputusan yang samar dengan lebih baik dibandingkan AHP. Selain itu Fuzzy AHP juga mampu menutupi permasalahan subjektifitas pada AHP. Pada penelitian ini pihak yang menjadi responden yaitu beberapa orang yang dianggap ahli dalam memberikan penilaian maupun keputusan yang berhubungan dengan proses pemilihan lampu di perpustakaan. Pihak tersebut adalah Staff Bagian Rumah Tangga selaku pihak yang bertanggung jawab secara administrasi mengenai pengadaan barang di perpustakaan, staff Pengelola BMN bagian listrik selaku pihak yang bertanggung jawab secara teknis mengenai peralatan listrik yang ada di perpustakaan dan staff Unit Layanan Pengadaan selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pengadaan barang. Terdapat tiga alternatif merk lampu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Philips, Hannoch dan OSRAM. Tiga alternatif merk lampu tersebut digunakan karena memiliki produk dengan nilai lumen yang sesuai dengan kebutuhan lumen tiap lampu di Perpustakaan. Berdasarkan hasil perankingan menggunakan metode fuzzy AHP diperoleh hasil bahwa lampu yang terpilih pada prioritas satu yaitu Philips dengan bobot sebesar 43%, prioritas dua yaitu OSRAM dengan bobot sebesar 38%, dan prioritas tiga yaitu Hannoch dengan bobot sebesar 18%.
{"title":"Pemilihan Lampu Pada Sistem Pencahayaan Perpustakaan Menggunakan Metode Fuzzy AHP","authors":"Frisheila Sely Apriliana, B. Suhardi","doi":"10.31001/tekinfo.v9i2.848","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/tekinfo.v9i2.848","url":null,"abstract":"Perpustakaan merupakan aspek penting yang harus ada dalam suatu lembaga pendidikan karena merupakan salah satu sumber pengetahuan dan belajar. Aktivitas membaca merupakan kegiatan utama yang dilakukan di perpustakaan, sehingga aspek pencahayaan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan untuk menciptakan lingkungan perpustakaan yang baik. Pemilihan lampu sebagai sumber cahaya buatan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan lampu dapat dilakukan menggunakan metode Multi Atribute Decission Making (MADM). Salah satu metode MADM yang digunakan untuk menganalisis parameter dan kriteria pengambil keputusan yaitu Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP). Metode Fuzzy AHP merupakan pengembangan dari metode AHP (Analytical Hierarchy Process) yang terdiri dari unsur-unsur matriks yang diwakili oleh bilangan fuzzy. Meskipun AHP bisa digunakan untuk menangani kriteria kuantitatif dan kualitatif pada MADM namun fuzzy AHP dianggap mampu mendeskripsikan keputusan yang samar dengan lebih baik dibandingkan AHP. Selain itu Fuzzy AHP juga mampu menutupi permasalahan subjektifitas pada AHP. Pada penelitian ini pihak yang menjadi responden yaitu beberapa orang yang dianggap ahli dalam memberikan penilaian maupun keputusan yang berhubungan dengan proses pemilihan lampu di perpustakaan. Pihak tersebut adalah Staff Bagian Rumah Tangga selaku pihak yang bertanggung jawab secara administrasi mengenai pengadaan barang di perpustakaan, staff Pengelola BMN bagian listrik selaku pihak yang bertanggung jawab secara teknis mengenai peralatan listrik yang ada di perpustakaan dan staff Unit Layanan Pengadaan selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pengadaan barang. Terdapat tiga alternatif merk lampu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Philips, Hannoch dan OSRAM. Tiga alternatif merk lampu tersebut digunakan karena memiliki produk dengan nilai lumen yang sesuai dengan kebutuhan lumen tiap lampu di Perpustakaan. Berdasarkan hasil perankingan menggunakan metode fuzzy AHP diperoleh hasil bahwa lampu yang terpilih pada prioritas satu yaitu Philips dengan bobot sebesar 43%, prioritas dua yaitu OSRAM dengan bobot sebesar 38%, dan prioritas tiga yaitu Hannoch dengan bobot sebesar 18%.","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131288149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-17DOI: 10.31001/tekinfo.v9i2.1089
Bramantiyo Eko Putro, R. Ramdani
Eastern Modern Apparel (EMA) merupakan perusahaan tekstil di kawasan Cipeuyeum, Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak penerapan knowledge sharing terhadap kinerja karyawan di PT. EMA. Adanya beberapa divisi pada lingkungan kerja PT. EMA membuat knowledge sharing pada individunya masih kurang sehingga pengetahuan akan peningkatan kinerja karyawan belum sepenuhnya merata. Model yang digunakan merupakan pengembangan dari model Theory of Planned Behavior dengan penambahan beberapa faktor. Faktor tersebut adalah hubungan yang diharapkan, kontribusi yang diharapkan, kesenangan dalam membantu orang lain, kompetensi diri, ketersediaan sumber daya, teknologi, kepercayaan, sikap terhadap berbagi, niat berbagi serta dengan menambah beberapa faktor berbagi pengetahuan eksplisit dan berbagi pengetahuan implisit. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung maupun secara online. Data yang diperoleh digunakan untuk menguji model konseptual secara empiris menggunakan structural equation modeling. Model konseptual diuji dengan 220 sampel. Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan sumber daya, sikap terhadap berbagi, niat berbagi pengetahuan berdampak positif terhadap aktivitas berbagi pengetahuan eksplisit. Berbagi pengetahuan secara eksplisit dan implisit berdampak positif terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien 0,001 akan tetapi tidak signifikan. Kata kunci: berbagi pengetahuan, kinerja karyawan, SEM, industri tekstil
{"title":"Analisis Dampak Berbagi Pengetahuan Implisit dan Eksplisit terhadap Kinerja Karyawan di Industri Garmen","authors":"Bramantiyo Eko Putro, R. Ramdani","doi":"10.31001/tekinfo.v9i2.1089","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/tekinfo.v9i2.1089","url":null,"abstract":"Eastern Modern Apparel (EMA) merupakan perusahaan tekstil di kawasan Cipeuyeum, Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak penerapan knowledge sharing terhadap kinerja karyawan di PT. EMA. Adanya beberapa divisi pada lingkungan kerja PT. EMA membuat knowledge sharing pada individunya masih kurang sehingga pengetahuan akan peningkatan kinerja karyawan belum sepenuhnya merata. Model yang digunakan merupakan pengembangan dari model Theory of Planned Behavior dengan penambahan beberapa faktor. Faktor tersebut adalah hubungan yang diharapkan, kontribusi yang diharapkan, kesenangan dalam membantu orang lain, kompetensi diri, ketersediaan sumber daya, teknologi, kepercayaan, sikap terhadap berbagi, niat berbagi serta dengan menambah beberapa faktor berbagi pengetahuan eksplisit dan berbagi pengetahuan implisit. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung maupun secara online. Data yang diperoleh digunakan untuk menguji model konseptual secara empiris menggunakan structural equation modeling. Model konseptual diuji dengan 220 sampel. Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan sumber daya, sikap terhadap berbagi, niat berbagi pengetahuan berdampak positif terhadap aktivitas berbagi pengetahuan eksplisit. Berbagi pengetahuan secara eksplisit dan implisit berdampak positif terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien 0,001 akan tetapi tidak signifikan. \u0000Kata kunci: berbagi pengetahuan, kinerja karyawan, SEM, industri tekstil","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121286531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-14DOI: 10.31001/TEKINFO.V9I2.1182
M. Ridwan, H. Purnomo, Nancy Oktyajati
Ketersediaan beras lokal perlu diprediksi untuk memenuhi kebutuhan pasokan beras di Indonesia. Jawa Tengah sebagai penghasil beras terbesar ketiga di Indonesia merupakan salah satu penopang kebutuhan beras nasional. Besarnya produksi pangan di Indonesia menjadi faktor penting dalam penentuan persediaan pangan yang tepat. Peramalan produksi beras di Jawa Tengah menjadi diperlukan untuk mengetahui kondisi pangan ke depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model peramalan produksi beras di provinsi Jawa Tengah dan mengetahui perkiraan produksi beras di Provinsi Jawa Tengah 5 tahun ke depan. Metode time series forecasting digunakan dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil produksi beras dari tahun 1993 hingga tahun 2020. Dari hasil uji fungsi auto korelasi diketahui bahwa data produksi memiliki pola data tren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode double exponential smoothing dengan dua parameter (Holt’s Methods). Model peramalan yang optimal didapatkan dengan bantuan software solver pada Microsoft Excel. Dengan menggunakan bantuan solver Microsoft Excel diperoleh nilai konstanta optimal α sebesar 0,767 dan β sebesar 0,412 dengan nilai Mean Absolute Precentage Error sebesar 4,82%. Hasil peramalan dari tahun 2021 hingga 2025 diketahui menurun setiap tahunnya. Rata-rata penurunan produksi beras dalam 5 tahun ke depan diperkirakan sebanyak 4,4% per tahunnya. Kata kunci: beras, exponential smoothing, Jawa Tengah, peramalan
{"title":"Peramalan Produksi Beras di Provinsi Jawa Tengah","authors":"M. Ridwan, H. Purnomo, Nancy Oktyajati","doi":"10.31001/TEKINFO.V9I2.1182","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/TEKINFO.V9I2.1182","url":null,"abstract":"Ketersediaan beras lokal perlu diprediksi untuk memenuhi kebutuhan pasokan beras di Indonesia. Jawa Tengah sebagai penghasil beras terbesar ketiga di Indonesia merupakan salah satu penopang kebutuhan beras nasional. Besarnya produksi pangan di Indonesia menjadi faktor penting dalam penentuan persediaan pangan yang tepat. Peramalan produksi beras di Jawa Tengah menjadi diperlukan untuk mengetahui kondisi pangan ke depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model peramalan produksi beras di provinsi Jawa Tengah dan mengetahui perkiraan produksi beras di Provinsi Jawa Tengah 5 tahun ke depan. Metode time series forecasting digunakan dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil produksi beras dari tahun 1993 hingga tahun 2020. Dari hasil uji fungsi auto korelasi diketahui bahwa data produksi memiliki pola data tren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode double exponential smoothing dengan dua parameter (Holt’s Methods). Model peramalan yang optimal didapatkan dengan bantuan software solver pada Microsoft Excel. Dengan menggunakan bantuan solver Microsoft Excel diperoleh nilai konstanta optimal α sebesar 0,767 dan β sebesar 0,412 dengan nilai Mean Absolute Precentage Error sebesar 4,82%. Hasil peramalan dari tahun 2021 hingga 2025 diketahui menurun setiap tahunnya. Rata-rata penurunan produksi beras dalam 5 tahun ke depan diperkirakan sebanyak 4,4% per tahunnya. \u0000Kata kunci: beras, exponential smoothing, Jawa Tengah, peramalan","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115126761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-29DOI: 10.31001/TEKINFO.V9I2.1090
Jefry Antonius Karlia, Wawan Nurmansyah
The problem that often arises in insurance companies is the number of customers who do not smoothly pay premiums. The procedure that applies to the insurance during the grace period is 30 days. The insured customer must follow the premium payment procedure, if the customer does not pay the premium, the insurance policy will be canceled, this is part of the company's loss. An insurance company has a lot of data and this data can be processed to produce information on how to find out potential customer delays from a pattern formed using the C4.5 method. This research was conducted by applying the C4.5 algorithm using insurance customer data. The results of this study are a classification system for late payment of insurance premiums that can classify insurance customer premium payment status as a consideration for accepting insurance customers. The system test results show that the system can classify the status of insurance customer premium payments with a classification accuracy of 88%. Keywords: Algorithm C 4.5, Insurance, Classification, Premium
{"title":"Application of C4.5 Algorithm for Late Payment Classification of Insurance Premiums","authors":"Jefry Antonius Karlia, Wawan Nurmansyah","doi":"10.31001/TEKINFO.V9I2.1090","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/TEKINFO.V9I2.1090","url":null,"abstract":"The problem that often arises in insurance companies is the number of customers who do not smoothly pay premiums. The procedure that applies to the insurance during the grace period is 30 days. The insured customer must follow the premium payment procedure, if the customer does not pay the premium, the insurance policy will be canceled, this is part of the company's loss. An insurance company has a lot of data and this data can be processed to produce information on how to find out potential customer delays from a pattern formed using the C4.5 method. This research was conducted by applying the C4.5 algorithm using insurance customer data. The results of this study are a classification system for late payment of insurance premiums that can classify insurance customer premium payment status as a consideration for accepting insurance customers. The system test results show that the system can classify the status of insurance customer premium payments with a classification accuracy of 88%. \u0000Keywords: Algorithm C 4.5, Insurance, Classification, Premium","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132760075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-30DOI: 10.31001/tekinfo.v9i2.904
Atik Febriani, Violita Anggraini
Kredit merupakan hal utama pada lembaga keuangan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan lembaga tersebut. Lemahnya pengawasan dan manajemen dalam proses pemberian kredit kepada nasabah dapat menyebabkan tingginya kredit macet. Masalah ini terjadi pada salah satu lembaga keuangan yang memberikan kredit pada nasabah yaitu BMT X. Data tahun 2019 menunjukkan terdapat 600 ajuan kredit multiguna. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 76% menunjukkan kolektabilitas yang baik. Kondisi kolektabilitas kredit yang tidak maksimal menyebabkan BMT X harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengumpulkan angsuran yang harus dibayarkan oleh debitur secara langsung. Kredit macet ini menimbulkan kerugian pada lembaga keuangan yang bersangkutan. Untuk itu, dalam memberikan kredit, BMT X harus cerdas menilai kelayakan nasabah. Tujuan penelitian ini adalah menyusun rancangan kebijakan BMT X guna meminimasir kesalahan prediksi nasabah dengan kategori kredit macet. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu data mining klasifikasi dengan algoritma J.48. Untuk mengukur efektivitas suatu atribut dalam mengklasifikasikan kumpulan sampel data, harus dipilih atribut yang memiliki information gain terbesar yang akan diletakkan pada root node. Penelitian ini menghasilkan enam rule dengan tingkat akurasi sebesar 80,2% sehingga dapat digunakan pihak BMT X untuk menggali informasi kelayakan nasabah untuk mendapatkan kredit. Kata kunci: Algoritma J.48, data mining, pohon keputusan, resiko kredit
{"title":"Implementasi Algoritma Decision Tree (J.48) untuk Memprediksi Resiko Kredit pada BMT","authors":"Atik Febriani, Violita Anggraini","doi":"10.31001/tekinfo.v9i2.904","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/tekinfo.v9i2.904","url":null,"abstract":"Kredit merupakan hal utama pada lembaga keuangan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan lembaga tersebut. Lemahnya pengawasan dan manajemen dalam proses pemberian kredit kepada nasabah dapat menyebabkan tingginya kredit macet. Masalah ini terjadi pada salah satu lembaga keuangan yang memberikan kredit pada nasabah yaitu BMT X. Data tahun 2019 menunjukkan terdapat 600 ajuan kredit multiguna. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 76% menunjukkan kolektabilitas yang baik. Kondisi kolektabilitas kredit yang tidak maksimal menyebabkan BMT X harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengumpulkan angsuran yang harus dibayarkan oleh debitur secara langsung. Kredit macet ini menimbulkan kerugian pada lembaga keuangan yang bersangkutan. Untuk itu, dalam memberikan kredit, BMT X harus cerdas menilai kelayakan nasabah. Tujuan penelitian ini adalah menyusun rancangan kebijakan BMT X guna meminimasir kesalahan prediksi nasabah dengan kategori kredit macet. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu data mining klasifikasi dengan algoritma J.48. Untuk mengukur efektivitas suatu atribut dalam mengklasifikasikan kumpulan sampel data, harus dipilih atribut yang memiliki information gain terbesar yang akan diletakkan pada root node. Penelitian ini menghasilkan enam rule dengan tingkat akurasi sebesar 80,2% sehingga dapat digunakan pihak BMT X untuk menggali informasi kelayakan nasabah untuk mendapatkan kredit. \u0000Kata kunci: Algoritma J.48, data mining, pohon keputusan, resiko kredit","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134097381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-01-26DOI: 10.31001/TEKINFO.V9I1.1040
Warsino Warsino
Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan. Pandemi Covid-19 membuat seluruh aspek kehidupan manusia terimbas. Aktivitas yang biasa dilakukan diluar rumah, karena pandemi harus berubah dilakukan didalam rumah. Meningkatnya pemakaian internet oleh masyarakat, ditambah dengan kurangnya kepedulian akan keamanan komputer menjadikan peluang ini dimanfaatkan oleh para penjahat siber. Akibatnya, terjadi kenaikan serangan siber bukan hanya di Indonesia, tapi juga diseluruh dunia. Sampai dengan April 2020, telah terjadi kenaikan komulatif sebanyak 88.414.296 serangan, dengan dominasi serangan berupa Trojan sebanyak 56%, Information gathering sebanyak 43% dan Web Attack sebanyak 1%. Untuk itu, perlu pemahaman dan kewaspadaan dari seluruh pengguna internet agar menutup celah keamanan, sehingga masyarakat bisa bekerja dengan aman, tenang dan nyaman dari rumah masing-masing.
{"title":"Efek Pandemi Covid-19 Terhadap Kejahatan Siber di Indonesia","authors":"Warsino Warsino","doi":"10.31001/TEKINFO.V9I1.1040","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/TEKINFO.V9I1.1040","url":null,"abstract":"Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan. Pandemi Covid-19 membuat seluruh aspek kehidupan manusia terimbas. Aktivitas yang biasa dilakukan diluar rumah, karena pandemi harus berubah dilakukan didalam rumah. Meningkatnya pemakaian internet oleh masyarakat, ditambah dengan kurangnya kepedulian akan keamanan komputer menjadikan peluang ini dimanfaatkan oleh para penjahat siber. Akibatnya, terjadi kenaikan serangan siber bukan hanya di Indonesia, tapi juga diseluruh dunia. Sampai dengan April 2020, telah terjadi kenaikan komulatif sebanyak 88.414.296 serangan, dengan dominasi serangan berupa Trojan sebanyak 56%, Information gathering sebanyak 43% dan Web Attack sebanyak 1%. Untuk itu, perlu pemahaman dan kewaspadaan dari seluruh pengguna internet agar menutup celah keamanan, sehingga masyarakat bisa bekerja dengan aman, tenang dan nyaman dari rumah masing-masing.","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129417210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-14DOI: 10.31001/tekinfo.v8i2.854
Ai Komariah, F. Prasetyo, S Suprapto
Postur kerja operator dalam kegiatan produksi sangat penting untuk diperhatikan. Postur kerja yang ergonomis akan mendukung produktivitas kerja. Di UKM Las XYZ ada tiga postur kerja yang diadopsi oleh operator las yaitu berdiri membungkuk, duduk di kursi pendek, dan jongkok. Pekerjaan pengelasan adalah pekerjaan yang menimbulkan keluhan otot tertinggi dibanding pekerjaan lain di UKM ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai resiko postur kerja yang diadopsi operator las. Metode asesmen yang digunakan adalah Rappid User Limb Assesment (RULA) dan Nordic Body Map. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor akhir dari postur kerja berdiri membungkuk memiliki skor 7, yang berarti bahwa postur kerja ini perlu diinvestigasi dan diimplementasikan tindakan perbaikan. Postur kerja duduk di kursi pendek dan jongkok menghasilkan skor sebesar 6, yang berarti bahwa postur kerja ini perlu diinvestigasi lebih lanjut dan dilakukan perbaikan segera. Pengukuran keluhan otot menunjukkan bahwa bagian tubuh yang mengalami nyeri paling sakit adalah punggung dan pinggang, dengan rata-rata skor NBM sebesar 4 (sangat sakit). Hal ini disebabkan oleh postur kerja statis atau repetitif dengan frekuensi tinggi yang diadopsi oleh operator las.
操作员在生产活动中的工作姿势是至关重要的。符合人体工程学的工作姿势将促进工作效率。在UKM Las XYZ,焊工采用的三种工作姿势是弯着腰,坐在短椅子上,蹲着。焊接工作是一项比中小企业的其他工作更能引起肌肉收缩的工作。本研究的目的是评估焊工采用的工作环境的风险。评估方法包括Rappid用户Limb评估(RULA)和北欧体地图。研究表明,弯曲站立姿势的最终得分为7分,这意味着工作姿势需要调查和实施矫正措施。坐在矮椅子上而坐着的姿势得分为6分,这意味着我们需要对工作场所的姿势进行进一步的调查并立即进行改进。肌肉投诉的测量表明,身体最疼的部位是背部和腰部,NBM的平均得分为4(非常痛)。这是由于焊工采用的静态或重复频率的姿势。
{"title":"Analisis Postur Kerja Operator Las dengan Metode RULA : Studi kasus di UKM Las XYZ Karanganyar","authors":"Ai Komariah, F. Prasetyo, S Suprapto","doi":"10.31001/tekinfo.v8i2.854","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/tekinfo.v8i2.854","url":null,"abstract":"Postur kerja operator dalam kegiatan produksi sangat penting untuk diperhatikan. Postur kerja yang ergonomis akan mendukung produktivitas kerja. Di UKM Las XYZ ada tiga postur kerja yang diadopsi oleh operator las yaitu berdiri membungkuk, duduk di kursi pendek, dan jongkok. Pekerjaan pengelasan adalah pekerjaan yang menimbulkan keluhan otot tertinggi dibanding pekerjaan lain di UKM ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai resiko postur kerja yang diadopsi operator las. Metode asesmen yang digunakan adalah Rappid User Limb Assesment (RULA) dan Nordic Body Map. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor akhir dari postur kerja berdiri membungkuk memiliki skor 7, yang berarti bahwa postur kerja ini perlu diinvestigasi dan diimplementasikan tindakan perbaikan. Postur kerja duduk di kursi pendek dan jongkok menghasilkan skor sebesar 6, yang berarti bahwa postur kerja ini perlu diinvestigasi lebih lanjut dan dilakukan perbaikan segera. Pengukuran keluhan otot menunjukkan bahwa bagian tubuh yang mengalami nyeri paling sakit adalah punggung dan pinggang, dengan rata-rata skor NBM sebesar 4 (sangat sakit). Hal ini disebabkan oleh postur kerja statis atau repetitif dengan frekuensi tinggi yang diadopsi oleh operator las.","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128364934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-31DOI: 10.31001/tekinfo.v7i2.591
Nancy Oktyajati, S. Mayasari, Hardik Widananto
Tulisan ini membahas tentang studi kelayakan ekonomi dari proyek pengadaan perangkat komputer dan tablet pada perusahaan sebagai salah satu bagian usaha dalam paperless office. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan investasi untuk meningkatkan produktivitas, penghematan biaya, efisiensi tempat dan mengurangi dampak lingkungan. Perangkat komputer dan tablet digunakan untuk mengurangi biaya penggadaan dokumen yang biasanya dilakukan proses photocopy dan didistribusikan ke departemen lain. Pengukuran kelayakan investasi menggunakan Cost and Benefit Ratio Analysis. Perangkat ekonomi yang digunakan dalam studi kelayakan investasi ini antara lain Payback Period, Net Present Value (NPV), Return on Investment (ROI) dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil analisis ekonomi dengan menggunaka metode cost benefit ratio untuk proyek paperless office adalah bahwa proyek layak diterima.
{"title":"Mengukur Kelayakan Ekonomi Proyek Paperless Office Menggunakan Metode Cost & Benefits Analysis (Studi Kasus: Industri Garment)","authors":"Nancy Oktyajati, S. Mayasari, Hardik Widananto","doi":"10.31001/tekinfo.v7i2.591","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/tekinfo.v7i2.591","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas tentang studi kelayakan ekonomi dari proyek pengadaan perangkat komputer dan tablet pada perusahaan sebagai salah satu bagian usaha dalam paperless office. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan investasi untuk meningkatkan produktivitas, penghematan biaya, efisiensi tempat dan mengurangi dampak lingkungan. Perangkat komputer dan tablet digunakan untuk mengurangi biaya penggadaan dokumen yang biasanya dilakukan proses photocopy dan didistribusikan ke departemen lain. Pengukuran kelayakan investasi menggunakan Cost and Benefit Ratio Analysis. Perangkat ekonomi yang digunakan dalam studi kelayakan investasi ini antara lain Payback Period, Net Present Value (NPV), Return on Investment (ROI) dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil analisis ekonomi dengan menggunaka metode cost benefit ratio untuk proyek paperless office adalah bahwa proyek layak diterima.","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127631347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-31DOI: 10.31001/tekinfo.v7i2.599
Adhie Tri Wahyudi, Langgeng Vodka Riyanto, Ida Giyanti, Anita Indrasari
Psychology Bureau of Universitas Setia Budi (BP-USB) has a role in the life of the Surakarta city community as an officer carrying out child development checks using the KPSP form. Based on the results of interviews, BP-USB has obstacles in the process of examining the early childhood development, that the ineffectiveness of the inspection in terms of aspects: cost, energy and time. This study aims to build an early childhood development inspection based on android system using an expert system with the Forward Chaining Method based on KPSP to increase the effectiveness of examination time. The final results showed that the early childhood development expert system was able to shorten the examination time significantly. The effectiveness of examination time increased by 65%. Keywords: developmental pre-screening questionnaire, KPSP, expert system, forward chaining
{"title":"Early Childhood Development Detection based on Expert System and Developmental Pre-Screening Questionnaire","authors":"Adhie Tri Wahyudi, Langgeng Vodka Riyanto, Ida Giyanti, Anita Indrasari","doi":"10.31001/tekinfo.v7i2.599","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/tekinfo.v7i2.599","url":null,"abstract":"Psychology Bureau of Universitas Setia Budi (BP-USB) has a role in the life of the Surakarta city community as an officer carrying out child development checks using the KPSP form. Based on the results of interviews, BP-USB has obstacles in the process of examining the early childhood development, that the ineffectiveness of the inspection in terms of aspects: cost, energy and time. This study aims to build an early childhood development inspection based on android system using an expert system with the Forward Chaining Method based on KPSP to increase the effectiveness of examination time. The final results showed that the early childhood development expert system was able to shorten the examination time significantly. The effectiveness of examination time increased by 65%. \u0000Keywords: developmental pre-screening questionnaire, KPSP, expert system, forward chaining","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"357 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134521774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-31DOI: 10.31001/tekinfo.v7i2.607
Hardik Widananto, D. Nugraheni
Perusahaan X merupakan UMKM produsen tempe, aktivitas yang diteliti dalam proses produksi tempe yaitu aktivitas pencucian kedelai, pengangkatan keranjang dan pengemasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui beban kerja mental pada operator yang melakukan aktivitas produksi berupa pencucian kedelai, pengangkatan keranjang dan pengemasan. Penelitian ini menggunakan metode NASA-TLX dengan indikator berupa mental demand (MD), physical demand (PD), temporal demand (TD), performance (P), effort (E), dan frustration level (FR). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa aktivitas pencucian kedelai memiliki skor NASA-TLX sebesar 88, aktivitas pengangkatan keranjang memiliki skor sebesar 88,67, dan aktivitas pengemasan memiliki skor sebesar 90. Hasil skor tersebut menunjukkan bahwa beban kerja pada aktivitas pencucian kedelai, pengangkatan keranjang, dan pengemasan tergolong sangat tinggi untuk operator. Dari hasil tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan sistem kerja agar beban kerja mental operator dapat berkurang sehingga meningkatkan produktivitas dan kesehatan operator.
{"title":"Analisis Beban Kerja Mental Pada Pekerja Di Industri Pembuatan Tempe","authors":"Hardik Widananto, D. Nugraheni","doi":"10.31001/tekinfo.v7i2.607","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/tekinfo.v7i2.607","url":null,"abstract":"Perusahaan X merupakan UMKM produsen tempe, aktivitas yang diteliti dalam proses produksi tempe yaitu aktivitas pencucian kedelai, pengangkatan keranjang dan pengemasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui beban kerja mental pada operator yang melakukan aktivitas produksi berupa pencucian kedelai, pengangkatan keranjang dan pengemasan. Penelitian ini menggunakan metode NASA-TLX dengan indikator berupa mental demand (MD), physical demand (PD), temporal demand (TD), performance (P), effort (E), dan frustration level (FR). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa aktivitas pencucian kedelai memiliki skor NASA-TLX sebesar 88, aktivitas pengangkatan keranjang memiliki skor sebesar 88,67, dan aktivitas pengemasan memiliki skor sebesar 90. Hasil skor tersebut menunjukkan bahwa beban kerja pada aktivitas pencucian kedelai, pengangkatan keranjang, dan pengemasan tergolong sangat tinggi untuk operator. Dari hasil tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan sistem kerja agar beban kerja mental operator dapat berkurang sehingga meningkatkan produktivitas dan kesehatan operator.","PeriodicalId":133456,"journal":{"name":"Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125589932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}