Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan berbahasa anak usia dini melalui metode bercerita di TK Hidayatut Tholibin Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Metode bercerita diimplementasikan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan berbahasa anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai desain penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen terkait. Subjek penelitian ini adalah anak-anak usia dini di TK Hidayatut Tholibin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita memiliki dampak positif terhadap perkembangan berbahasa anak usia dini. Anak-anak menunjukkan peningkatan dalam hal kosa kata, struktur kalimat, dan pemahaman makna melalui partisipasi aktif dalam sesi bercerita. Interaksi antara guru dan anak-anak selama sesi bercerita juga berperan penting dalam membangun keterampilan berbicara dan mendengarkan anak. Selain itu, metode ini juga mendorong kreativitas dan imajinasi anak-anak. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam implementasi metode bercerita, seperti tingkat perhatian anak yang bervariasi, kemampuan bahasa awal yang berbeda, dan perbedaan preferensi cerita. Oleh karena itu, disarankan agar guru mengadopsi pendekatan yang beragam dan responsif terhadap kebutuhan individual anak-anak dalam sesi bercerita.
{"title":"Perkembangan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Di Tk Hidayatut Tholibin Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon","authors":"Nihayaturaochmah Nihayaturaochmah","doi":"10.58344/jmi.v2i8.391","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.391","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan berbahasa anak usia dini melalui metode bercerita di TK Hidayatut Tholibin Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Metode bercerita diimplementasikan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan berbahasa anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai desain penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen terkait. Subjek penelitian ini adalah anak-anak usia dini di TK Hidayatut Tholibin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita memiliki dampak positif terhadap perkembangan berbahasa anak usia dini. Anak-anak menunjukkan peningkatan dalam hal kosa kata, struktur kalimat, dan pemahaman makna melalui partisipasi aktif dalam sesi bercerita. Interaksi antara guru dan anak-anak selama sesi bercerita juga berperan penting dalam membangun keterampilan berbicara dan mendengarkan anak. Selain itu, metode ini juga mendorong kreativitas dan imajinasi anak-anak. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam implementasi metode bercerita, seperti tingkat perhatian anak yang bervariasi, kemampuan bahasa awal yang berbeda, dan perbedaan preferensi cerita. Oleh karena itu, disarankan agar guru mengadopsi pendekatan yang beragam dan responsif terhadap kebutuhan individual anak-anak dalam sesi bercerita.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121126706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pasal 106 dan Pasal 190 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur secara imperative kewajiban di setiap perusahaan untuk membentuk LKS Bipartit termasuk kemungkinan pengenaan sanksi. Secara kelembagaan keberadaan LKS Bipartit dapat menjadi instrument yang efektif pencegahan perselisihan hubungan industrial di tempat kerja. Namun dalam praktik pembentukan LKS Bipattit masih dihadapkan kepada banyak kendala/hambatan baik yang berasal dari pihak pengusaha maupun dari pihak pekerja/buruh.
{"title":"Pelembagaan Lks Bipartit Di Tingkat Perusahaan Sebagai Mekanisme Upaya Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial Di Tempat Kerja","authors":"Wahyudi Siswanto, Narita Adityaningrum, Reni Dwi Purnomowati","doi":"10.58344/jmi.v2i8.386","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.386","url":null,"abstract":"Pasal 106 dan Pasal 190 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur secara imperative kewajiban di setiap perusahaan untuk membentuk LKS Bipartit termasuk kemungkinan pengenaan sanksi. Secara kelembagaan keberadaan LKS Bipartit dapat menjadi instrument yang efektif pencegahan perselisihan hubungan industrial di tempat kerja. Namun dalam praktik pembentukan LKS Bipattit masih dihadapkan kepada banyak kendala/hambatan baik yang berasal dari pihak pengusaha maupun dari pihak pekerja/buruh.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115290752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stunting (tubuh pendek) merupakan hasil jangka panjang dari kurangnya asupan nutrisi yang ditandai dengan tinggi badan kurang dari (-2SD) kurva pertumbuhan anak. Indonesia dengan jumlah balita yang mengalami stunting atau tubuh pendek menempati urutan ketiga di Asia Tenggara dengan jumlah rata- rata (36,4%) tahun 2005-2017. Stunting mampu menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Saat ibu tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang sikap gizi maka sangat berpengaruh terhadap status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan orangtua tentang gizi seimbang dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Merakurak. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak usia 0-59 bulan dengan jumlah 70 orangtua, sampel yang digunakan seluruh populasi yang berjumlah 70 orangtua, dan teknik sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menujukkan hampir seluruhnya (81,4%) orangtua memiliki pengetahuan baik tentang gizi seimbang pada balita, sebagian besar balita mengalami stunting (52,9%). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan orangtua dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan didapatkan ? value = 0,819 yang berarti ? = 0,819 < 0,05. Kejadian stunting tidak ditentukan oleh satu faktor saja, akan tetapi kejadian stunting dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti pengalaman orangtua dalam mengasuh anak, keturunan, status gizi saat kehamilan, dan periode usia emas anak.
{"title":"Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi Seimbang Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Merakurak","authors":"Linggar Purwaningtyas","doi":"10.58344/jmi.v2i8.389","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.389","url":null,"abstract":"Stunting (tubuh pendek) merupakan hasil jangka panjang dari kurangnya asupan nutrisi yang ditandai dengan tinggi badan kurang dari (-2SD) kurva pertumbuhan anak. Indonesia dengan jumlah balita yang mengalami stunting atau tubuh pendek menempati urutan ketiga di Asia Tenggara dengan jumlah rata- rata (36,4%) tahun 2005-2017. Stunting mampu menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Saat ibu tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang sikap gizi maka sangat berpengaruh terhadap status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan orangtua tentang gizi seimbang dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Merakurak. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak usia 0-59 bulan dengan jumlah 70 orangtua, sampel yang digunakan seluruh populasi yang berjumlah 70 orangtua, dan teknik sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menujukkan hampir seluruhnya (81,4%) orangtua memiliki pengetahuan baik tentang gizi seimbang pada balita, sebagian besar balita mengalami stunting (52,9%). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan orangtua dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan didapatkan ? value = 0,819 yang berarti ? = 0,819 < 0,05. Kejadian stunting tidak ditentukan oleh satu faktor saja, akan tetapi kejadian stunting dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti pengalaman orangtua dalam mengasuh anak, keturunan, status gizi saat kehamilan, dan periode usia emas anak.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116912775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gastritis merupakan peradangan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor infeksi dan iritasi pada mukosa lambung. Gastritis dapat disembuhkan dan dapat dicegah, tetapi faktanya banyak penderita gastritis yang mengalami kekambuhan. Di Inodneia angka kejadian gastritis dibeberapa daerah cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh faktor stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres dan kekambuhan gastritis pada penderita gastritis Di Desa Tlogowaru di Wilayah Kerja Puskesmas Temandang. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectiona. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh penderita gastritis di Desa Tlogowaru Wilayah Kerja Puskesmas Temandang sebanyak 54 penderita, teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Dengan Variabel penelitian tingkat stres dan kekambuhan gastritis. Analisa data dengan menggunakan tabel distrubusi frekuensi, dan persentase. Teknik pengumpulan data menggunakan kueisioner DASS untuk tingkan stress dan kueisionar kekambuhan gastritis. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar penderita dengan tingkat stress sedang mengalami kekambuhan gastritis berjumlah 17 orang (73,9%), dan sebagian kecil penderita yang tidak stres mengalami kekambuhan gastritis berjumlah 2 penderita (16,7%). Stres merupakan penyebab terjadinya kekambuhan gastritis, karena stres memiliki dampak yang negatif terhadap sistem pencernaan khususnya peningkatan asam lambung. Pada saat mengalami stres maka akan terjadi perubahan hormonal dalam tubuh sehingga dapat meramgsang sel-sel dalam tubuh memproduksi asam secara berlebih.
{"title":"Tingkat Stres Dan Kekambuhan Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Desa Tlogowaru Wilayah Kerja Puskesmas Temandang","authors":"Uswatun Nur Afida","doi":"10.58344/jmi.v2i8.381","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.381","url":null,"abstract":"Gastritis merupakan peradangan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor infeksi dan iritasi pada mukosa lambung. Gastritis dapat disembuhkan dan dapat dicegah, tetapi faktanya banyak penderita gastritis yang mengalami kekambuhan. Di Inodneia angka kejadian gastritis dibeberapa daerah cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh faktor stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres dan kekambuhan gastritis pada penderita gastritis Di Desa Tlogowaru di Wilayah Kerja Puskesmas Temandang. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectiona. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh penderita gastritis di Desa Tlogowaru Wilayah Kerja Puskesmas Temandang sebanyak 54 penderita, teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Dengan Variabel penelitian tingkat stres dan kekambuhan gastritis. Analisa data dengan menggunakan tabel distrubusi frekuensi, dan persentase. Teknik pengumpulan data menggunakan kueisioner DASS untuk tingkan stress dan kueisionar kekambuhan gastritis. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar penderita dengan tingkat stress sedang mengalami kekambuhan gastritis berjumlah 17 orang (73,9%), dan sebagian kecil penderita yang tidak stres mengalami kekambuhan gastritis berjumlah 2 penderita (16,7%). Stres merupakan penyebab terjadinya kekambuhan gastritis, karena stres memiliki dampak yang negatif terhadap sistem pencernaan khususnya peningkatan asam lambung. Pada saat mengalami stres maka akan terjadi perubahan hormonal dalam tubuh sehingga dapat meramgsang sel-sel dalam tubuh memproduksi asam secara berlebih.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130788784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penambahan kasus harian Covid-19 menggambarkan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih belum optimal dilaksanakan oleh siswa yang melaksanaan pembelajaran di rumah. Mereka memanfaatkan hal tersebut dengan pergi berlibur, menonton bioskop atau pergi ke puncak. Kementrian Kesehatan mencatat terkonfirmasi Covid-19 terbanyak pada siswa usia 16-18 tahun yang duduk dibangku SMA sebanyak 99.937 jiwa. Akibat dari ketidakpatuhan protokol kesehatan mengakibatkan virus Covid-19 yang terus mengalami penyebaran, tentu banyak membawa dampak negatif di berbagai sektor, baik di sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, maupun politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan siswa tentang Covid-19 dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan di masa new normal pada siswa SMA Negeri 2 Tuban. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Tuban kelas XI tahun ajaran 2021/2022, dengan besar sampel 167 siswa. Teknik pengambilan sampel simple random sampling, variabel penelitian pengetahuan siswa tentang Covid-19 dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan, alat pengumpulan data berupa kuesioner, setelah data terkumpul kemudian diolah dan ditabulasi secara deskriptif dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir seluruh (80,2%), siswa memiliki pengetahuan yang baik, dan sebagian besar (58,7%), siswa patuh menerapkan protokol kesehatan. Hasil uji menunjukkan p value = 0,003 maka ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan. Siswa yang memiliki pengetahuan baik dan patuh menerapkan protokol kesehatan menyebabkan tidak adanya kasus terkonfirmasi Covid-19 di SMA Negeri 2 Tuban. Upaya untuk mempertahankan dengan sosialisasi tentang menerapkan protokol kesehatan dan memberi sanksi kepada siswa apabila melanggar protokol kesehatan.
{"title":"Pengetahuan Remaja Tentang Covid-19 Dengan Kepatuhan Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan di Masa New Normal Pada Siswa Sma Negeri 2 Tuban","authors":"Ilma Aprillia Ika Putri","doi":"10.58344/jmi.v2i8.380","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.380","url":null,"abstract":"Penambahan kasus harian Covid-19 menggambarkan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih belum optimal dilaksanakan oleh siswa yang melaksanaan pembelajaran di rumah. Mereka memanfaatkan hal tersebut dengan pergi berlibur, menonton bioskop atau pergi ke puncak. Kementrian Kesehatan mencatat terkonfirmasi Covid-19 terbanyak pada siswa usia 16-18 tahun yang duduk dibangku SMA sebanyak 99.937 jiwa. Akibat dari ketidakpatuhan protokol kesehatan mengakibatkan virus Covid-19 yang terus mengalami penyebaran, tentu banyak membawa dampak negatif di berbagai sektor, baik di sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, maupun politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan siswa tentang Covid-19 dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan di masa new normal pada siswa SMA Negeri 2 Tuban. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Tuban kelas XI tahun ajaran 2021/2022, dengan besar sampel 167 siswa. Teknik pengambilan sampel simple random sampling, variabel penelitian pengetahuan siswa tentang Covid-19 dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan, alat pengumpulan data berupa kuesioner, setelah data terkumpul kemudian diolah dan ditabulasi secara deskriptif dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir seluruh (80,2%), siswa memiliki pengetahuan yang baik, dan sebagian besar (58,7%), siswa patuh menerapkan protokol kesehatan. Hasil uji menunjukkan p value = 0,003 maka ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan. Siswa yang memiliki pengetahuan baik dan patuh menerapkan protokol kesehatan menyebabkan tidak adanya kasus terkonfirmasi Covid-19 di SMA Negeri 2 Tuban. Upaya untuk mempertahankan dengan sosialisasi tentang menerapkan protokol kesehatan dan memberi sanksi kepada siswa apabila melanggar protokol kesehatan.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129387232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang sangat tidak efektif, namun sangat banyak yang menyukai salah satu cara melampiaskan stress dengan cara merokok. Jumlah perokok samakin meningkat dan usia perokok semakin bertamabah muda, karena para perokok percaya bahwa rokok memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka cemas maupun stress (Hutapea, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Almaidah pada tahun 2021 dengan judul "Survei Faktor Penyebab Perokok Remaja Mempertahankan Perilaku Merokok” yang dilakukan untuk mengidentifikasi alasan remaja di Surabaya berusia 15-19 tahun mempertahankan perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis Hubungan Antara Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki Laki Di SMA Negeri 2 Tuban. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban kelas X dan XI tahun ajaran 2021/2022, dengan besar sampel 144 siswa. Teknik pengambilan sampel simple random sampling, variabel penelitian tingkat stress dengan perilaku merokok, alat pengumpulan data berupa kuesioner, setelah data terkumpul kemudian diolah dan ditabulasi secara deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan Hampir setengah dari siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban tidak mengalami stress (43%) dan hampir seluruhnhya siswa laki-laki di SMA Negeri 2 Tuban tidak memiliki perilaku merokok (96%) sejumlah 138 siswa. Dari hasil uji Man Whitney didapatkan hasil 0,271 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok. Dengan siswa yang tidak mengalami stress dan tidak memiliki perilaku merokok sehingga perlu mempertahankan hal tersebut dengan edukasi dari pihak konseling agar terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang ditimbulkan dari merokok.
吸烟是一种非常无效的管理策略的一个例子,但很多人喜欢通过吸烟来发泄他们的压力。吸烟者的人数不断增加,吸烟者的年龄也越来越年轻,因为他们相信香烟在焦虑和压力下具有镇静作用(Hutapea, 2013)。2016年,菲特丽·阿迈达(Fitri Almaidah)进行的一项研究,标题是“青少年吸烟保留行为的因素调查”,以确定15-19岁的泗水青少年保持吸烟行为的原因。本研究的目的是分析SMA Negeri 2 Tuban的压力与吸烟行为之间的关系。研究设计利用对跨分段方法的相互关联的分析。研究对象是十年级和二年级十一年级的公立高中男生,样本最多144名学生。简单的抽样采样技术,带有吸烟行为压力的研究变量,数据收集工具的问卷,一旦收集起来,然后进行详细的整理和筛选。根据这项研究,只有近一半的2班中学生没有压力(43%),几乎所有2班高中的男性学生都没有吸烟行为(96%)的138名学生。从测试中,惠特尼得到了0.271,我们可以得出结论,压力水平与吸烟行为没有关系。对于那些没有压力和吸烟行为的学生来说,有必要通过咨询机构的教育来保护他们,以避免吸烟带来的健康问题。
{"title":"Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki-Laki Di Sma Negeri 2 Tuban","authors":"V. Widianto","doi":"10.58344/jmi.v2i8.376","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.376","url":null,"abstract":"Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang sangat tidak efektif, namun sangat banyak yang menyukai salah satu cara melampiaskan stress dengan cara merokok. Jumlah perokok samakin meningkat dan usia perokok semakin bertamabah muda, karena para perokok percaya bahwa rokok memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka cemas maupun stress (Hutapea, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Almaidah pada tahun 2021 dengan judul \"Survei Faktor Penyebab Perokok Remaja Mempertahankan Perilaku Merokok” yang dilakukan untuk mengidentifikasi alasan remaja di Surabaya berusia 15-19 tahun mempertahankan perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis Hubungan Antara Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki Laki Di SMA Negeri 2 Tuban. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban kelas X dan XI tahun ajaran 2021/2022, dengan besar sampel 144 siswa. Teknik pengambilan sampel simple random sampling, variabel penelitian tingkat stress dengan perilaku merokok, alat pengumpulan data berupa kuesioner, setelah data terkumpul kemudian diolah dan ditabulasi secara deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan Hampir setengah dari siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban tidak mengalami stress (43%) dan hampir seluruhnhya siswa laki-laki di SMA Negeri 2 Tuban tidak memiliki perilaku merokok (96%) sejumlah 138 siswa. Dari hasil uji Man Whitney didapatkan hasil 0,271 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok. Dengan siswa yang tidak mengalami stress dan tidak memiliki perilaku merokok sehingga perlu mempertahankan hal tersebut dengan edukasi dari pihak konseling agar terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang ditimbulkan dari merokok.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"67 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130768877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anemia tercatat sebagai penyebab tertinggi nomer dua adanya kecacatan. Kejadian tersebut menjadikan anemia sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia. Prevalensi anemia di Indonesia, yaitu 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 57% berumur 15-24 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Dengan Konsumsi Makan Sehat di SMP Negeri 2 Tuban. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian analitik korelatif, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja putri kelas 8 di SMP Negeri 2 Tuban dengan jumlah sampel sebanyak 98 siswi. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-square. Variabel independen penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang anemia dan variabel dependen adalah konsumsi makanan sehat. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir setengahnya (41,8 %) remaja putri memiliki pengetahuan baik dan cukup tentang anemia dan sebagian besar (60,2%) remaja putri mengkonsumsi makanan sehat. Hasil uji antara pengetahuan remaja putri tentang anemia dengan konsumsi makanan sehat di SMP Negeri 2 Tuban didapatkan p value < 0,05 maka hipotesis diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang anemia dengan konsumsi makananan sehat. P value = 0,001. Remaja putri yang berpengetahuan baik juga mengkonsumsi makanan sehat, hal ini dikarenakan mudahnya remaja untuk mencari informasi yang sudah banyak dibahas di platform sehingga meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia. SMP Negeri 2 Tuban merupakan sekolah adiwiyata dimana mengharuskan untuk kantin sekolah menyediakan makanan sehat sehingga remaja putri mengonsumsi makanan sehat.
贫血是存在缺陷的第二大原因。贫血是全球最严重的公共卫生问题。印度尼西亚贫血的流行程度为21.7%,5-14岁贫血的患病率为26.4%,57%为15-24岁。本研究的目的是了解年轻女性关于贫血和健康饮食在SMP Negeri 2 Tuban的知识关系。这类研究是一种量化的分析相关研究设计,该研究的对象是国中所有8年级的年轻女性,样本总数为98名女学生。采用的抽样技术是简单的随机抽样技术,采用问卷调查技术收集数据。使用chi square进行数据分析。这项研究的独立变量是年轻女性贫血和依赖变量的知识是健康饮食。这项研究发现,近一半(41.8%)的年轻女性对贫血有很好的了解,其中大部分(60% . 2%)的年轻女性吃健康食品。在公立小学2班获得p值< 0.05的健康食品和年轻女性贫血知识之间的测试结果被接受,这一假设意味着年轻女性贫血知识与健康饮食饮食之间存在联系。P值= 001。消息灵通的年轻女性也很擅长吃有益健康的食物,这是因为青少年很容易在平台上找到已经讨论过的信息,从而增加年轻女性贫血的知识。SMP Negeri 2 Tuban是一所adiwiyata学校,学校食堂必须提供健康的食物,这样年轻女性必须吃健康的食物。
{"title":"Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Dengan Konsumsi Makanan Sehat Di Smp Negeri 2 Tuban","authors":"Erika Dwi Cahyani","doi":"10.58344/jmi.v2i8.375","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.375","url":null,"abstract":"Anemia tercatat sebagai penyebab tertinggi nomer dua adanya kecacatan. Kejadian tersebut menjadikan anemia sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia. Prevalensi anemia di Indonesia, yaitu 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 57% berumur 15-24 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Dengan Konsumsi Makan Sehat di SMP Negeri 2 Tuban. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian analitik korelatif, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja putri kelas 8 di SMP Negeri 2 Tuban dengan jumlah sampel sebanyak 98 siswi. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-square. Variabel independen penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang anemia dan variabel dependen adalah konsumsi makanan sehat. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir setengahnya (41,8 %) remaja putri memiliki pengetahuan baik dan cukup tentang anemia dan sebagian besar (60,2%) remaja putri mengkonsumsi makanan sehat. Hasil uji antara pengetahuan remaja putri tentang anemia dengan konsumsi makanan sehat di SMP Negeri 2 Tuban didapatkan p value < 0,05 maka hipotesis diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang anemia dengan konsumsi makananan sehat. P value = 0,001. Remaja putri yang berpengetahuan baik juga mengkonsumsi makanan sehat, hal ini dikarenakan mudahnya remaja untuk mencari informasi yang sudah banyak dibahas di platform sehingga meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia. SMP Negeri 2 Tuban merupakan sekolah adiwiyata dimana mengharuskan untuk kantin sekolah menyediakan makanan sehat sehingga remaja putri mengonsumsi makanan sehat.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129767068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang masih jarang diketahui gejala dan faktor risikonya. Faktor risiko seperti status gizi yang tergolong lebih, pola makan yang tinggi lemak, tinggi natrium, rendah kalium, rendah serat dan adanya riwayat keluarga penderita hipertensi berisiko menyebabkan hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi, pola makan dan riwayat keluarga terhadap kejadian hipertensi pada usia 45-64 tahun di wilayah kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda. Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 82 orang berusia 45-64 tahun, menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi tekanan darah dan status gizi, serta wawancara terkait kuesioner data karakteristik demografi responden dan formulir Food Frequency Questionnaire (FFQ). Analisis data menggunakan uji Chi square dengan ? < 0,05. Hasil: ada hubungan antara status gizi (p=0.002, r=0.371), pola makan sumber lemak (p=0.034, r=0.262), natrium (p=0.007, r=0.330), kalium (p=0.009, r= -0.316), serat (p=0.047, r= -0.250), dan riwayat keluarga (p=0.034, r=0.266) dengan kejadian hipertensi pada usia 45-64 tahun di wilayah kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi, pola makan dan riwayat keluarga terhadap kejadian hipertensi pada usia 45-64 tahun di wilayah kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda.
{"title":"Hubungan Status Gizi, Pola Makan Dan Riwayat Keluarga Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Usia 45-64 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru","authors":"Nanda Molani Br. Manik","doi":"10.58344/jmi.v2i8.373","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.373","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang masih jarang diketahui gejala dan faktor risikonya. Faktor risiko seperti status gizi yang tergolong lebih, pola makan yang tinggi lemak, tinggi natrium, rendah kalium, rendah serat dan adanya riwayat keluarga penderita hipertensi berisiko menyebabkan hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi, pola makan dan riwayat keluarga terhadap kejadian hipertensi pada usia 45-64 tahun di wilayah kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda. Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 82 orang berusia 45-64 tahun, menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi tekanan darah dan status gizi, serta wawancara terkait kuesioner data karakteristik demografi responden dan formulir Food Frequency Questionnaire (FFQ). Analisis data menggunakan uji Chi square dengan ? < 0,05. Hasil: ada hubungan antara status gizi (p=0.002, r=0.371), pola makan sumber lemak (p=0.034, r=0.262), natrium (p=0.007, r=0.330), kalium (p=0.009, r= -0.316), serat (p=0.047, r= -0.250), dan riwayat keluarga (p=0.034, r=0.266) dengan kejadian hipertensi pada usia 45-64 tahun di wilayah kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi, pola makan dan riwayat keluarga terhadap kejadian hipertensi pada usia 45-64 tahun di wilayah kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117066839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Komplikasi dari diabetes, jika dibiarkan untuk waktu yang lama, sangat banyak. Ulkus diabetik adalah konsekuensi umum di antarap pasien yang menderita DM tipe 2. Risiko kerusakan jaringan akibat gula darah yang berlebihan dapat dievaluasi dengan tes seperti HbA1c Kontrol glikemik yang optimal, termasuk kontrol HbA1c, dapat mengurangi komplikasi diabetes penderita DM. Penelitian ini tujuannya mengetahui karakterisasi kadar HbA1c pada pasien di RSUP Adam Malik Medan yang menderita DM tipe 2 dan mengalami komplikasi ulkus diabetikum. Jenis penelitian observasional deskriptif, sampel pasien DM tipe 2 dengan komplikasi ulkus diabetik yang berobat ke RSUP Adam Malik Medan tahun 2022 dimasukkan sebagai populasi penelitian. 50 catatan pasien ditinjau, semuanya memiliki diabetes mellitus tipe 2 dan ulkus diabetik sebagai konsekuensi dari penyakit mereka. Berlandaskan data yang terkumpul, diketahui bahwa sebagian besar pasien di RSUP Adam Malik Medan yang mengalami DM tipe 2 dan komplikasi ulkus diabetik adalah pria (70%) dan berusia antara 51 sampai 60 tahun 28 pasien, mayoritas pasien berjenis kelamin laki – laki yaitu sebayak 35 orang dan sebagian besar pasien memiliki ulkus grade 1 yaitu 13 pasien. Tiga dari 47 pasien dengan DM tipe 2 dan komplikasi ulkus diabetik di Rumah Sakit Umum Adam Malik Medan memiliki kadar HbA1c normal. Terdapat hubungan kadar HbA1c pada pasien diabetes mellitus Tipe 2 dengan komplikasi ulkus diabetikum di RSU Adam Malik Medan p - value < 0,05.
糖尿病的并发症,如果离开很长一段时间,是非常严重的。糖尿病溃疡是2型DM患者中常见的症状。组织损伤过多的血糖可以造成风险评估和最佳的HbA1c控制glikemik这样的测试,包括HbA1c控制,可以减少糖尿病并发症DM患者。这项研究目的知道HbA1c水平描述在RSUP亚当·马利克的病人患有2型DM的地形和并发症diabetikum溃疡。2022年,由Adam Malik Medan RSUP的具有糖尿病性溃疡并发症的DM患者样本被列为研究对象。50名患者的记录显示,他们都患有2型糖尿病和糖尿病溃疡。收集的数据为基础,发现大部分病人在亚当RSUP DM马利克的地形有2型糖尿病和并发症溃疡是男人(70%)和51至60岁男性病人,但大多数男性——28即sebayak 35人死亡,大多数病人有溃疡等级1,即13。亚当马利克棉兰将军医院47名患有2型DM和糖尿病溃疡并发症的患者中有3人的HbA1c水平正常。HbA1c水平关系有并发症的2型糖尿病病人mellitus溃疡diabetikum在亚当·马利克将军地形p - value < 0。05。
{"title":"Gambaran Hba1c Pada Pasien Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Ulkus Diabetikum Di Rsu Adam Malik Medan Tahun 2022","authors":"Monisa Olivia Zulri","doi":"10.58344/jmi.v2i8.370","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.370","url":null,"abstract":"Komplikasi dari diabetes, jika dibiarkan untuk waktu yang lama, sangat banyak. Ulkus diabetik adalah konsekuensi umum di antarap pasien yang menderita DM tipe 2. Risiko kerusakan jaringan akibat gula darah yang berlebihan dapat dievaluasi dengan tes seperti HbA1c Kontrol glikemik yang optimal, termasuk kontrol HbA1c, dapat mengurangi komplikasi diabetes penderita DM. Penelitian ini tujuannya mengetahui karakterisasi kadar HbA1c pada pasien di RSUP Adam Malik Medan yang menderita DM tipe 2 dan mengalami komplikasi ulkus diabetikum. Jenis penelitian observasional deskriptif, sampel pasien DM tipe 2 dengan komplikasi ulkus diabetik yang berobat ke RSUP Adam Malik Medan tahun 2022 dimasukkan sebagai populasi penelitian. 50 catatan pasien ditinjau, semuanya memiliki diabetes mellitus tipe 2 dan ulkus diabetik sebagai konsekuensi dari penyakit mereka. Berlandaskan data yang terkumpul, diketahui bahwa sebagian besar pasien di RSUP Adam Malik Medan yang mengalami DM tipe 2 dan komplikasi ulkus diabetik adalah pria (70%) dan berusia antara 51 sampai 60 tahun 28 pasien, mayoritas pasien berjenis kelamin laki – laki yaitu sebayak 35 orang dan sebagian besar pasien memiliki ulkus grade 1 yaitu 13 pasien. Tiga dari 47 pasien dengan DM tipe 2 dan komplikasi ulkus diabetik di Rumah Sakit Umum Adam Malik Medan memiliki kadar HbA1c normal. Terdapat hubungan kadar HbA1c pada pasien diabetes mellitus Tipe 2 dengan komplikasi ulkus diabetikum di RSU Adam Malik Medan p - value < 0,05.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116251544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, ekspor menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Beberapa teori indikator perdangangan internasional seperti teori keunggulan komparatif dan teori keunggulan kompetitif bisa menjadi acuan dasar dalam mempelajari perdagangan internasional. Penelitian ini dibuat untuk bisa mengetahui bagaimana perkembangan ekspor kentang Indonesia di pasar ASEAN periode 2017-2021, dan menganalisis daya saing ekspor kentang Indonesia di pasar ASEAN periode 2017-2021. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah nilai ekspor total dan komoditas kentang segar (HS 070190) dunia, nilai ekspor dan impor komoditas kentang Indonesia, dan nilai ekspor total Indonesia pada tahun 2017-2021. Adapun data yang dipakai diperoleh dari website resmi Food and Agriculture Organization, United Nation Commodity Trade dan Badan Pusat Statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas komoditas kentang di Indonesia selama 5 tahun dari periode 2017 – 2022 sebesar 18,3 ton/ha dan laju pertumbuhan (growth rate) sebesar 0,88 %. Rata – rata nilai Billateral Revealed Comparative Advantage (BRCA) komoditas kentang Indonesia adalah sebesar 2,9931 dengan laju persentase pertumbuhan (growth rate) sebesar 3,56%. Rata – rata nilai Export Competitiveness Index (ECI) komoditas kentang Indonesia adalah sebesar 1,0432 dengan laju persentase pertumbuhan (growth rate) sebesar 7,42%. Dengan memiliki keunggulan komparatif dengan nilai RCA 2,9931 > 1 dan keunggulan kompetitif dengan nilai ECI 1,0432 > 1 diatas rata – rata ASEAN, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa daya saing ekspor produk kentang Indonesia terhadap pasar ASEAN berdaya saing sangat kuat.
{"title":"Analisis Daya Saing Ekspor Produk Kentang Indonesia Terhadap Pasar ASEAN","authors":"Kevin Aria Erlangga","doi":"10.58344/jmi.v2i8.358","DOIUrl":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.358","url":null,"abstract":"Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, ekspor menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Beberapa teori indikator perdangangan internasional seperti teori keunggulan komparatif dan teori keunggulan kompetitif bisa menjadi acuan dasar dalam mempelajari perdagangan internasional. Penelitian ini dibuat untuk bisa mengetahui bagaimana perkembangan ekspor kentang Indonesia di pasar ASEAN periode 2017-2021, dan menganalisis daya saing ekspor kentang Indonesia di pasar ASEAN periode 2017-2021. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah nilai ekspor total dan komoditas kentang segar (HS 070190) dunia, nilai ekspor dan impor komoditas kentang Indonesia, dan nilai ekspor total Indonesia pada tahun 2017-2021. Adapun data yang dipakai diperoleh dari website resmi Food and Agriculture Organization, United Nation Commodity Trade dan Badan Pusat Statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas komoditas kentang di Indonesia selama 5 tahun dari periode 2017 – 2022 sebesar 18,3 ton/ha dan laju pertumbuhan (growth rate) sebesar 0,88 %. Rata – rata nilai Billateral Revealed Comparative Advantage (BRCA) komoditas kentang Indonesia adalah sebesar 2,9931 dengan laju persentase pertumbuhan (growth rate) sebesar 3,56%. Rata – rata nilai Export Competitiveness Index (ECI) komoditas kentang Indonesia adalah sebesar 1,0432 dengan laju persentase pertumbuhan (growth rate) sebesar 7,42%. Dengan memiliki keunggulan komparatif dengan nilai RCA 2,9931 > 1 dan keunggulan kompetitif dengan nilai ECI 1,0432 > 1 diatas rata – rata ASEAN, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa daya saing ekspor produk kentang Indonesia terhadap pasar ASEAN berdaya saing sangat kuat.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117023705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}