Mustaqim Hamdan, Edy . Susanto, Arif Arya Hertanto
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang penerapan manajemen agribisnis dan pemasaran ternak domba pada peternakan rakyat di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan, apakah metode ini berkembang dengan baik di masyarakat, karena secara konseptual agribisnis sudah dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat yang berkecimpung di sektor peternakan. Materi yang dilakukan adalah wawancara kepada responden peternak domba sebanyak 60 orang. Dengan menggunakan metode survey dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Variabel yang diamati adalah penerapan manajemen agribisnis dan pemasaran ternak domba. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan manajemen agribisnis ternak domba di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan dari sisi unsur subsistem, a) agribisnis hulu : Sarana Prasarana 60%, bibit 20%, pakan 20%, obat-obatan 5%, b) agribisnis On Farm : intensif 75%, c) agribisnis hilir : jual hidup 100%, jual daging 5%, jual produk olahan 1,7%, dan d) jasa layanan pendukung : keswan 0,00%, bantuan pemerintah 0,00%, lembaga keuangan 8,3%, penyuluhan 0,00%. Metode pemasaran ternak domba di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan mayoritas masih dilakukan menggunakan metode taksiran/jogrogan dengan persentase 96,6%, dengan jalur pemasaran mayoritas melalui bakul/blantik lokal sebanyak 70%.
{"title":"Analisis Penerapan Manajemen Agribisnis dan Pemasaran Ternak Domba Pada Peternakan Rakyat di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan","authors":"Mustaqim Hamdan, Edy . Susanto, Arif Arya Hertanto","doi":"10.30736/ijasc.v2i03.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ijasc.v2i03.49","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang penerapan manajemen agribisnis dan pemasaran ternak domba pada peternakan rakyat di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan, apakah metode ini berkembang dengan baik di masyarakat, karena secara konseptual agribisnis sudah dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat yang berkecimpung di sektor peternakan. Materi yang dilakukan adalah wawancara kepada responden peternak domba sebanyak 60 orang. Dengan menggunakan metode survey dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Variabel yang diamati adalah penerapan manajemen agribisnis dan pemasaran ternak domba. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan manajemen agribisnis ternak domba di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan dari sisi unsur subsistem, a) agribisnis hulu : Sarana Prasarana 60%, bibit 20%, pakan 20%, obat-obatan 5%, b) agribisnis On Farm : intensif 75%, c) agribisnis hilir : jual hidup 100%, jual daging 5%, jual produk olahan 1,7%, dan d) jasa layanan pendukung : keswan 0,00%, bantuan pemerintah 0,00%, lembaga keuangan 8,3%, penyuluhan 0,00%. Metode pemasaran ternak domba di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan mayoritas masih dilakukan menggunakan metode taksiran/jogrogan dengan persentase 96,6%, dengan jalur pemasaran mayoritas melalui bakul/blantik lokal sebanyak 70%. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"292 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76483255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jumlah anak (Litter Size) terhadap bobot lahir, mortalitas selama menyusu dan bobot sapih anakan kelinci lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara Litter size (r = -0,005) terhadap bobot lahir pada anakan kelinci lokal dengan korelasi determinasi 2,631 dan persamaan regresi Y-8,121 + X-0,035 dan berkorelasi nyata terhadap bobot sapih(r = -0,030) pada anakan kelinci local dengan korelasi determinasi -0,0009 dan persamaan regresi Y 1.112,90 + X -10,94. Namun tidak terdapat hubungan yang nyata antara litter size (r = 0,142) terhadap mortalitas selama menyusu pada anakan kelinci lokal. Dengan korelasi determinasi -0,020 dan persamaan regresi 0,91 + 0,155.
{"title":"Hubungan Jumlah Kelahiran Anak (Litter Size) terhadap Bobot Lahir, Mortalitas Selama Menyusu dan Bobot Sapih Anakan Kelinci Lokal","authors":"M. Hakim, Edy . Susanto, Dyah Wahyuning Aspriati","doi":"10.30736/IJASC.V2I03.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/IJASC.V2I03.48","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jumlah anak (Litter Size) terhadap bobot lahir, mortalitas selama menyusu dan bobot sapih anakan kelinci lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara Litter size (r = -0,005) terhadap bobot lahir pada anakan kelinci lokal dengan korelasi determinasi 2,631 dan persamaan regresi Y-8,121 + X-0,035 dan berkorelasi nyata terhadap bobot sapih(r = -0,030) pada anakan kelinci local dengan korelasi determinasi -0,0009 dan persamaan regresi Y 1.112,90 + X -10,94. Namun tidak terdapat hubungan yang nyata antara litter size (r = 0,142) terhadap mortalitas selama menyusu pada anakan kelinci lokal. Dengan korelasi determinasi -0,020 dan persamaan regresi 0,91 + 0,155.","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"51 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91437094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Dani Nur Sugianto, M. Dahlan, Qabillah Cita Kurnia Nastiti Seomarsono
Penelitian ini dilaksanakan di UPT Agri Science Tecknopark Universitas Islam Lamongan. Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kersen (Muntingia calabura L.) pada pakan komersial terhadap kualitas fisik telur puyuh. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan 3 kali ulangan sehingga diperlukan 12 petak 1 petak akan diisi dengan jumlah 11 ekor burung puyuh sehingga total membutuhkan 132 burung puyuh. Adapun perlakuan dalam penelitian ini ialah penambahan tepung daun kersen pada pakan komersial dengan dosis sebagai berikut :P0: Pemberikan pakan tanpa perlakuan atau sebagai kontrol P1: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 3% P2: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 5% P3: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 7%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan memperoleh hasil bahwa pemberian tepung daun kersen sebanyak 3%, 5%, serta 7% pada pakan tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas fisik telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica).
{"title":"Pengaruh Pemberian Tepung Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Pada Pakan Komersial Terhadap Kualitas Fisik Telur Burung Puyuh (Coturnix - Coturnix Japonica)","authors":"Muhammad Dani Nur Sugianto, M. Dahlan, Qabillah Cita Kurnia Nastiti Seomarsono","doi":"10.30736/ijasc.v2i04.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ijasc.v2i04.57","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan di UPT Agri Science Tecknopark Universitas Islam Lamongan. Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kersen (Muntingia calabura L.) pada pakan komersial terhadap kualitas fisik telur puyuh. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan 3 kali ulangan sehingga diperlukan 12 petak 1 petak akan diisi dengan jumlah 11 ekor burung puyuh sehingga total membutuhkan 132 burung puyuh. Adapun perlakuan dalam penelitian ini ialah penambahan tepung daun kersen pada pakan komersial dengan dosis sebagai berikut :P0: Pemberikan pakan tanpa perlakuan atau sebagai kontrol P1: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 3% P2: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 5% P3: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 7%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan memperoleh hasil bahwa pemberian tepung daun kersen sebanyak 3%, 5%, serta 7% pada pakan tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas fisik telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica).","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"17 35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90731616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Latifah, Dyah Wahyuning Aspriati, Edy . Susanto
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui alur tata niaga sapi siap potong dan menganalisis keuntungan tata niaga sapi potong dengan metode taksiran panca indera dan taksiran pita ukur rondo di pasar hewan Babat. Penentuan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan Sampel Nonprobabilitas dengan menggunakan Convenience Sampling dimana seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tersebut berada di tempat tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan studi kasus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga t tabel dengan db = N-1 = 20-1 = 19, dengan taraf signifikan (α) 5% dengan harga t tabel = 2,09. T-hitung = 0,75 < dari t-tabel sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, artinya jika dilakukan penghitungan untuk menghitung keuntungan ternak sapi dengan dua cara yang berbeda yakni metode taksiran panca indera dan taksiran pita ukur rondo tidak berbeda nyata.
{"title":"Analisis Keuntungan Tata Niaga Sapi Siap Potong Dengan Metode Taksiran Panca Indera Dan Taksiran Pita Ukur Rondo Di Pasar Hewan Babat","authors":"F. Latifah, Dyah Wahyuning Aspriati, Edy . Susanto","doi":"10.30736/ijasc.v2i03.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ijasc.v2i03.51","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui alur tata niaga sapi siap potong dan menganalisis keuntungan tata niaga sapi potong dengan metode taksiran panca indera dan taksiran pita ukur rondo di pasar hewan Babat. Penentuan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan Sampel Nonprobabilitas dengan menggunakan Convenience Sampling dimana seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tersebut berada di tempat tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan studi kasus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga t tabel dengan db = N-1 = 20-1 = 19, dengan taraf signifikan (α) 5% dengan harga t tabel = 2,09. T-hitung = 0,75 < dari t-tabel sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, artinya jika dilakukan penghitungan untuk menghitung keuntungan ternak sapi dengan dua cara yang berbeda yakni metode taksiran panca indera dan taksiran pita ukur rondo tidak berbeda nyata.","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89192945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Niafatus Sholihah, M. Dahlan, Dyah Wahyuning Aspriati
Penelitian dilakukan di Peternakan Ayam Tiara jantan di Toko Unggas Desa Dadapan, Kecamatan Solokuro, Lamongan. Populasi ayam 6.000 periode pemeliharaan 2 bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan Return Cost Ratio (R/C), Benefit Cost Ratio (B/C), BEP (Break Even Point). Metode yang digunakan adalah metode jenis survei. Data yang digunakan dalam penelitihan adalah data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel menggunakan sampel nonprobabilitas sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan tabel deskriptif dari angka-angka yang tersedia, kemudian dilakukan deskripsi dengan menggunakan rumus rumus ekonomi sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian adalah peternakan ayam jantan Toko Unggas Tiara mengalami kenaikan pendapatan yang tidak menentu meskipun untung. Keuntungan setiap periode dengan rata-rata Rp 12.518.741. Analisis R/C bahwa usaha pemeliharaan ayam pejantan mengalami keuntungan karena nilai R/C> 1, dengan rata-rata 1,11. Analisis B/C, B/C ratio layak jika diuntungkan jika nilai B/C>0, dengan rata-rata 0,11. Analisa produk BEP dan harga dalam 2 tahun terakhir cenderung beransur membaik, baik itu produk BEP maupun harga BEP. Meski kurun waktu tertentu mengalami penurunan. Namun usaha tani yang masih mengalami impas, tidak mengalami untung rugi. Kesimpulannya adalah hasil telaah analisis yang diteliti oleh penulis, usaha tersebut masih layak untuk dijalankan dan dikembangkan. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini di Toko Unggas Unggas pejantan Tiara adalah dengan membuat campuran konsentrat pakan itu sendiri dimana persentase rate pakannya memiliki tingkat tertinggi yaitu 85,9%. Sehingga diharapkan dengan membuat pakan konsentrat saja dapat menekan biaya pengeluaran pakan.
{"title":"Analisis Kelayakan Usaha Ayam Pejantan di Peternakan Tiara Poultry Shop Desa Dadapan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan","authors":"Niafatus Sholihah, M. Dahlan, Dyah Wahyuning Aspriati","doi":"10.30736/ijasc.v2i03.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ijasc.v2i03.50","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan di Peternakan Ayam Tiara jantan di Toko Unggas Desa Dadapan, Kecamatan Solokuro, Lamongan. Populasi ayam 6.000 periode pemeliharaan 2 bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan Return Cost Ratio (R/C), Benefit Cost Ratio (B/C), BEP (Break Even Point). Metode yang digunakan adalah metode jenis survei. Data yang digunakan dalam penelitihan adalah data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel menggunakan sampel nonprobabilitas sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan tabel deskriptif dari angka-angka yang tersedia, kemudian dilakukan deskripsi dengan menggunakan rumus rumus ekonomi sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian adalah peternakan ayam jantan Toko Unggas Tiara mengalami kenaikan pendapatan yang tidak menentu meskipun untung. Keuntungan setiap periode dengan rata-rata Rp 12.518.741. Analisis R/C bahwa usaha pemeliharaan ayam pejantan mengalami keuntungan karena nilai R/C> 1, dengan rata-rata 1,11. Analisis B/C, B/C ratio layak jika diuntungkan jika nilai B/C>0, dengan rata-rata 0,11. Analisa produk BEP dan harga dalam 2 tahun terakhir cenderung beransur membaik, baik itu produk BEP maupun harga BEP. Meski kurun waktu tertentu mengalami penurunan. Namun usaha tani yang masih mengalami impas, tidak mengalami untung rugi. Kesimpulannya adalah hasil telaah analisis yang diteliti oleh penulis, usaha tersebut masih layak untuk dijalankan dan dikembangkan. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini di Toko Unggas Unggas pejantan Tiara adalah dengan membuat campuran konsentrat pakan itu sendiri dimana persentase rate pakannya memiliki tingkat tertinggi yaitu 85,9%. Sehingga diharapkan dengan membuat pakan konsentrat saja dapat menekan biaya pengeluaran pakan.","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"99 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81302219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-10DOI: 10.11648/J.IJAST.20190301.13
D. Alemu, E. Tekletsadik, Mekonnen Yirga, M. Tareke
Using multi-stage purposive sampling technique, 270 households who owned cattle were selected from three agro-ecologies to assess feed resources potential and to evaluate the nutritional quality majorly used feed resources. Structured questionnaire, field observation and focus group discussion were used to collect detailinformation. Conversion factors were used to quantify each feed recourse yield potential per a year in the district. Ten majorly usedcattle feed sampleswere taken to evaluate their nutritional quality. Collected data were analyzed using SAS version 9.2 software packages. Natural pastures, crop residues, stable grazing and hay were the available feed resources in the study area. The cattle population in the district was estimated 1,520 TLU which required an estimated of 13,871 tons of DM for maintenance per annum. The overall estimated DMYof the feed resources in the district was 366,719 tons per year. By assuming 20% of the feed resources wasted during transportation, storage and feeding, 293,375 tons of DM could be utilized as livestock feed per annum. Major feed resources in the district were grouped under poor quality. In conclusion, the feed resources potential in the district could satisfy the cattle population DM maintenance requirement. However, whether the remaining DMY could satisfy the DM requirement of the entire livestockpopulationin the district needs further investigation. The nutritional quality of feed resources needs improvement through treatment. Moreover, supplementary feeding is needed to satisfy the entire nutrientrequirements of the livestock population in the district.
{"title":"Feed Resources Potential and Nutritional Quality of Major Feed Stuffs in Raya Kobo District, North Wollo Zone, Ethiopia","authors":"D. Alemu, E. Tekletsadik, Mekonnen Yirga, M. Tareke","doi":"10.11648/J.IJAST.20190301.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.11648/J.IJAST.20190301.13","url":null,"abstract":"Using multi-stage purposive sampling technique, 270 households who owned cattle were selected from three agro-ecologies to assess feed resources potential and to evaluate the nutritional quality majorly used feed resources. Structured questionnaire, field observation and focus group discussion were used to collect detailinformation. Conversion factors were used to quantify each feed recourse yield potential per a year in the district. Ten majorly usedcattle feed sampleswere taken to evaluate their nutritional quality. Collected data were analyzed using SAS version 9.2 software packages. Natural pastures, crop residues, stable grazing and hay were the available feed resources in the study area. The cattle population in the district was estimated 1,520 TLU which required an estimated of 13,871 tons of DM for maintenance per annum. The overall estimated DMYof the feed resources in the district was 366,719 tons per year. By assuming 20% of the feed resources wasted during transportation, storage and feeding, 293,375 tons of DM could be utilized as livestock feed per annum. Major feed resources in the district were grouped under poor quality. In conclusion, the feed resources potential in the district could satisfy the cattle population DM maintenance requirement. However, whether the remaining DMY could satisfy the DM requirement of the entire livestockpopulationin the district needs further investigation. The nutritional quality of feed resources needs improvement through treatment. Moreover, supplementary feeding is needed to satisfy the entire nutrientrequirements of the livestock population in the district.","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90823881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muchmammad Ulul Albab, Dyah Wahyuning Aspriati, Arif Aria Hertanto
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni sampai dengan tanggal 12 Juli 2015 dipasar tradisional kota Lamongan yaitu Pasar Sidoharjo, pasar Lamongan Indah (LI) dan pasar ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga jual terhadap volume penjualan pada pedagang pengecer telur ayam ras di pasar tradisional kota lamongan. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi untuk para pedagang dalam meningkatkan volume penjualan telur ayam ras dipasar tradisional kota lamongan. Materi penelitian adalah Metode kuesioner terbuka digunakan untuk mengetahui pengaruh harga jual terhadap volume penjualan pedagang pengecer telur ayam ras di pasar tradisional kota Lamongan yaitu pasar sidoharjo sebanyak 18 responden, pasar lamongan indah (LI) sebanyak 6 responden dan pasar Ikan sebanyak 5 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis (eksplanatori). Penelitian ini akan menjelaskan tentang hubungan kausal antara variabel independen yaitu harga jual terhadap variabel dependen yaitu volume penjualan pedagang pengecer telur ayam ras di pasar tradisional kota Lamongan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan data primer yang akurat dan terpercaya. Pertanyaan dalam kuesioner tersebut berupa pertanyaan terbuka dan tertutup serta dengan cara observasi yaitu pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian dalam hal ini pedagang pengecer di pasar tradisional Kota Lamongan. Analisa data yang digunakan adalah statistik inference yang bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan. Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan, pengaruh harga jual terhadap volume penjualan pedagang pengecer telur ayam ras dipasar tradisional kota lamongan adalah r hitung > dari r tabel 5 % ataupun 1 % yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pengaruh harga jual terhadap volume penjualan pedagang pengecer telur ayam ras di pasar tradisional kota lamongan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima (terdapat pengaruh).
{"title":"Pengaruh Harga Jual terhadap Volume Penjualan Pedagang Pengecer Telur Ayam Ras di Pasar Tradisional Kota Lamongan","authors":"Muchmammad Ulul Albab, Dyah Wahyuning Aspriati, Arif Aria Hertanto","doi":"10.30736/ijasc.v2i02.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ijasc.v2i02.45","url":null,"abstract":"Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni sampai dengan tanggal 12 Juli 2015 dipasar tradisional kota Lamongan yaitu Pasar Sidoharjo, pasar Lamongan Indah (LI) dan pasar ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga jual terhadap volume penjualan pada pedagang pengecer telur ayam ras di pasar tradisional kota lamongan. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi untuk para pedagang dalam meningkatkan volume penjualan telur ayam ras dipasar tradisional kota lamongan. Materi penelitian adalah Metode kuesioner terbuka digunakan untuk mengetahui pengaruh harga jual terhadap volume penjualan pedagang pengecer telur ayam ras di pasar tradisional kota Lamongan yaitu pasar sidoharjo sebanyak 18 responden, pasar lamongan indah (LI) sebanyak 6 responden dan pasar Ikan sebanyak 5 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis (eksplanatori). Penelitian ini akan menjelaskan tentang hubungan kausal antara variabel independen yaitu harga jual terhadap variabel dependen yaitu volume penjualan pedagang pengecer telur ayam ras di pasar tradisional kota Lamongan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan data primer yang akurat dan terpercaya. Pertanyaan dalam kuesioner tersebut berupa pertanyaan terbuka dan tertutup serta dengan cara observasi yaitu pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian dalam hal ini pedagang pengecer di pasar tradisional Kota Lamongan. Analisa data yang digunakan adalah statistik inference yang bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan. Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan, pengaruh harga jual terhadap volume penjualan pedagang pengecer telur ayam ras dipasar tradisional kota lamongan adalah r hitung > dari r tabel 5 % ataupun 1 % yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pengaruh harga jual terhadap volume penjualan pedagang pengecer telur ayam ras di pasar tradisional kota lamongan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima (terdapat pengaruh).","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75400123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian dilakukan terhadap para petani peternak sapi potong yang berada di kecamatan Dukun Kabupaten Gresik tanggal 01 sampai 30 Juni 2015. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan angka calving rate antara kawin alami dengan IB di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah responden peternak yang memiliki sapi potong jenis Peranakan Ongole (PO) dan berjenis kelamin betina diwilayah Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif analitis. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel di ambil secara purposive yaitu untuk peternak 30 responden yang memiliki minimal satu ekor sapi betina yang pernah beranak. Data diperoleh dengan wawancara dibantu dengan daftar pertanyaan (kuisioner). Berdasarkan analisis dan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan secara umum bahwa terdapat perbedaan angka calving rate t hitung (9,15) > t tabel (2,048) dengan selisih perhitungan statistik 7,102 antara kawin alami dan IB di Kecamatan Dukun Kabupaten gresik. Sementara itu persentase angka calving rate kawin alami di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik lebih tinggi daripada inseminasi buatan yakni mencapai 80% dengan rata-rata S/C 1,33, sedangkan inseminasi buatan hanya mencapai 65% dengan rata-rata S/C 1,5.
{"title":"Analisis Perbandingan Angka Calving Rate Sapi Potong Antara Kawin Alami dengan Inseminasi Buatan di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik","authors":"Ainur Rosikh, Arif Aria, M. Qomaruddin","doi":"10.30736/ijasc.v2i02.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ijasc.v2i02.44","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan terhadap para petani peternak sapi potong yang berada di kecamatan Dukun Kabupaten Gresik tanggal 01 sampai 30 Juni 2015. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan angka calving rate antara kawin alami dengan IB di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah responden peternak yang memiliki sapi potong jenis Peranakan Ongole (PO) dan berjenis kelamin betina diwilayah Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif analitis. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel di ambil secara purposive yaitu untuk peternak 30 responden yang memiliki minimal satu ekor sapi betina yang pernah beranak. Data diperoleh dengan wawancara dibantu dengan daftar pertanyaan (kuisioner). Berdasarkan analisis dan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan secara umum bahwa terdapat perbedaan angka calving rate t hitung (9,15) > t tabel (2,048) dengan selisih perhitungan statistik 7,102 antara kawin alami dan IB di Kecamatan Dukun Kabupaten gresik. Sementara itu persentase angka calving rate kawin alami di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik lebih tinggi daripada inseminasi buatan yakni mencapai 80% dengan rata-rata S/C 1,33, sedangkan inseminasi buatan hanya mencapai 65% dengan rata-rata S/C 1,5.","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82160341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendugaan umur dan bobot badan ternak menjadi sangat penting bagi peternak dan pedagang ternak sehingga tidak terjadi kecurang-curangan yang merugikan sebelah pihak. Salah satu cara untuk memperkirakan bobot badan adalah dengan mengukur lingkar dada ternak karena lingkar dada seekor ternak memiliki kolerasi yang sangat kuat untuk menduga bobot hidup ternak. Pita ukur Rondo merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menduga bobot hidup ternak dari hasil pengukuran lingkar dada. Namun ketepatan hasil terhadap ternak kambing belum banyak diketahui karena pita ukur merk Rondo ditujukan untuk ternak sapi dan babi sehingga perlu diketahui seberapa besar nilai penyimpangan dalam pendugaan bobot badan kambing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kecocokan pendugaan bobot badan kambing Peranakan Etawa jantan antara penggunaan pita ukur merk Rondo dengan hasil timbangan Digital di Pasar Hewan Babat. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Babat. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Peranakan Etawa jantan sebanyak 35 ekor. Penelitian ini menggunakan metode survei dan studi kasus. Metode penggambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling. Besarnya sampel yang digunakan ditentukan berdasarkan rumus Slovin.Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji Chi Kuadrat. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Chi Kuadrat hitung (X2) antara pita ukur Rondo dengan timbangan Digital lebih besar dari Chi Tabel (X20,05) yaitu (X2 = 78,8 ≥ X20,05 = 49,8). Nilai prosentase penyimpangan antara pita ukur Rondo dengan timbangan Digital sebesar 26,02%. Besarnya nilai penyimpangan tersebut menandakan bahwa pita ukur merk Rondo tidak cocok digunakan dalam pendugaan bobot badan kambing Peranakan Etawa jantan di Pasar Hewan Babat.
{"title":"Analisis Kecocokan Pendugaan Bobot Badan Kambing Peranakan Etawa (PE) Jantan Antara Penggunaan Pita Ukur Merk Rondo Dengan Timbangan Digital di Pasar Hewan Babat","authors":"Eka Purwono, Edy . Susanto, Ratna Kumala Dewi","doi":"10.30736/ijasc.v2i02.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ijasc.v2i02.43","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Pendugaan umur dan bobot badan ternak menjadi sangat penting bagi peternak dan pedagang ternak sehingga tidak terjadi kecurang-curangan yang merugikan sebelah pihak. Salah satu cara untuk memperkirakan bobot badan adalah dengan mengukur lingkar dada ternak karena lingkar dada seekor ternak memiliki kolerasi yang sangat kuat untuk menduga bobot hidup ternak. Pita ukur Rondo merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menduga bobot hidup ternak dari hasil pengukuran lingkar dada. Namun ketepatan hasil terhadap ternak kambing belum banyak diketahui karena pita ukur merk Rondo ditujukan untuk ternak sapi dan babi sehingga perlu diketahui seberapa besar nilai penyimpangan dalam pendugaan bobot badan kambing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kecocokan pendugaan bobot badan kambing Peranakan Etawa jantan antara penggunaan pita ukur merk Rondo dengan hasil timbangan Digital di Pasar Hewan Babat. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Babat. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Peranakan Etawa jantan sebanyak 35 ekor. Penelitian ini menggunakan metode survei dan studi kasus. Metode penggambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling. Besarnya sampel yang digunakan ditentukan berdasarkan rumus Slovin.Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji Chi Kuadrat. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Chi Kuadrat hitung (X2) antara pita ukur Rondo dengan timbangan Digital lebih besar dari Chi Tabel (X20,05) yaitu (X2 = 78,8 ≥ X20,05 = 49,8). Nilai prosentase penyimpangan antara pita ukur Rondo dengan timbangan Digital sebesar 26,02%. Besarnya nilai penyimpangan tersebut menandakan bahwa pita ukur merk Rondo tidak cocok digunakan dalam pendugaan bobot badan kambing Peranakan Etawa jantan di Pasar Hewan Babat. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85304012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian dilaksanakan di Desa Kedungpring Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik mulai tanggal 15 sampai 30 April 2015. Permasalahan yang ingin diketahui adalah apakah petani menggunakan sistem manajemen reproduksi yang tepat pada ternak sapi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang manajemen reproduksi pada ternak sapi. Materi yang dilakukan adalah wawancara kepada responden petani ternak sebanyak 60 orang. Dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara purposing sampling dan variabel yang diamati adalah faktor-faktor karakteristik antara lain pendidikan, usia, dan lama beternak. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis statistik uji t didapatkan bahwa tingkat pendidikan, usia dan lama beternak berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan manajemen reproduksi dengan hasil masing-masing pendidikan t hitung (0,069) < t tabel (2,002), usia t hitung (4.093,46) > t tabel (2,002) dan lama beternak t hitung (6.222,91) > t tabel (2,002). Berdasarkan hasil pengamatan disarankan agar dalam perencanaan program penyuluhan lebih memperhatikan faktor-faktor karakteristik individu karena diketahui mudah dalam mengadopsi inovasi.
该研究于2015年4月15日至30日在格雷斯克县班朗烘焙区Kedungpring village进行。需要知道的问题是农民是否在牛身上使用了正确的生殖管理系统。本研究的目的是了解社区对牛生殖管理的知识。这些资料是对一名农场工人进行的60人的采访。通过采用采样方法和采样方法,采样和可变因素包括教育、年龄和畜牧业。根据研究结果统计分析t测试得到了教育水平、年龄和饲养时间,对管理知识的显著影响生殖教育各自的结果表数(0,069)< t t t(2,002),年龄数(4.093,46)> t(2,002)和养殖时间t表数(6.222,91)> t(2,002表)。在观察结果的基础上,建议在推广计划中更加关注个人的特征因素,因为他们很容易接受创新。
{"title":"Pengaruh Tingkat Pendidikan, Usia, dan Lama Beternak terhadap Pengetahuan Manajemen Reproduksi Ternak Sapi Potong di Desa Kedungpring Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik","authors":"Waris Waris, Nuril Badriyah, Dyah Wahyuning Aspriati","doi":"10.30736/ijasc.v2i02.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ijasc.v2i02.46","url":null,"abstract":"Penelitian dilaksanakan di Desa Kedungpring Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik mulai tanggal 15 sampai 30 April 2015. Permasalahan yang ingin diketahui adalah apakah petani menggunakan sistem manajemen reproduksi yang tepat pada ternak sapi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang manajemen reproduksi pada ternak sapi. Materi yang dilakukan adalah wawancara kepada responden petani ternak sebanyak 60 orang. Dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara purposing sampling dan variabel yang diamati adalah faktor-faktor karakteristik antara lain pendidikan, usia, dan lama beternak. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis statistik uji t didapatkan bahwa tingkat pendidikan, usia dan lama beternak berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan manajemen reproduksi dengan hasil masing-masing pendidikan t hitung (0,069) < t tabel (2,002), usia t hitung (4.093,46) > t tabel (2,002) dan lama beternak t hitung (6.222,91) > t tabel (2,002). Berdasarkan hasil pengamatan disarankan agar dalam perencanaan program penyuluhan lebih memperhatikan faktor-faktor karakteristik individu karena diketahui mudah dalam mengadopsi inovasi.","PeriodicalId":13766,"journal":{"name":"International Journal of Animal Science and Technology","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84583340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}