Pub Date : 2024-02-13DOI: 10.59141/comserva.v3i10.1187
Frengky Desiroto, Hudi Yusuf
Narkotika merupakan sumbangsih terbesar dalam mendukung perusakan kualitas generasi muda suatu negara, hal ini dikarenakan dampak yang dihasilkan dari narkotika berimbas pada pembentukan atau stagnasi kaum muda untuk memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa perkara narkotika dengan menggunakan pendekatan perbandingan dengan yurisprudensi dalam melihat faktor keadilan yang didapatkan terdakwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 372/Pid.Sus/2022/PN. Jkt Pst. Dalam beberapa diskursus ditemukan bahwa untuk perkara yang sama perlu melihat dari putusan pengadilan sebelumnya sehingga perlu dikaitkan antara sisi independensi hakim dengan kebiasaan dalam melihat yurisprudensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif atau doctrinal dan didapatkan hasil berupa bahwa penggunaan pendekatan perbandingan sangatlah penting untuk digunakan, namun dalam perkara a quo hakim memiliki pertimbangan lain dalam menjatuhkan vonis hukuman bagi terdakwa. Kemudian hasil yang kedua didapatkan bahwa dalam pemberian putusan untuk perkara narkotika, aspek pemberian keadilan sangatlah penting untuk dipertimbangkan karena akan menyangkut bagaimana arah pemberantasan tindak pidana narkotika di Indonesia.
{"title":"Analisis Pendekatan Perbandingan dengan Yurisprudensi dalam Putusan Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 372/Pid.Sus/2022/Pn. Jkt Pst)","authors":"Frengky Desiroto, Hudi Yusuf","doi":"10.59141/comserva.v3i10.1187","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i10.1187","url":null,"abstract":"Narkotika merupakan sumbangsih terbesar dalam mendukung perusakan kualitas generasi muda suatu negara, hal ini dikarenakan dampak yang dihasilkan dari narkotika berimbas pada pembentukan atau stagnasi kaum muda untuk memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa perkara narkotika dengan menggunakan pendekatan perbandingan dengan yurisprudensi dalam melihat faktor keadilan yang didapatkan terdakwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 372/Pid.Sus/2022/PN. Jkt Pst. Dalam beberapa diskursus ditemukan bahwa untuk perkara yang sama perlu melihat dari putusan pengadilan sebelumnya sehingga perlu dikaitkan antara sisi independensi hakim dengan kebiasaan dalam melihat yurisprudensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif atau doctrinal dan didapatkan hasil berupa bahwa penggunaan pendekatan perbandingan sangatlah penting untuk digunakan, namun dalam perkara a quo hakim memiliki pertimbangan lain dalam menjatuhkan vonis hukuman bagi terdakwa. Kemudian hasil yang kedua didapatkan bahwa dalam pemberian putusan untuk perkara narkotika, aspek pemberian keadilan sangatlah penting untuk dipertimbangkan karena akan menyangkut bagaimana arah pemberantasan tindak pidana narkotika di Indonesia.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"56 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139841788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-13DOI: 10.59141/comserva.v3i11.1197
Fredy Agustono, Hudi Yusuf
Tindakan yang sering kali terungkap di negara Indonesia adalah tindakan menyimpan atau mengedarkan barang narkotika yang seringkali dilakukan oleh masyarakat dengan perekonomian yang tidak stabil dengan maksud menjadi jalan pintas dalam meraup berbagai keuntungan atau dimaksudkan untuk menambah kekayaan secara pribadi. Penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas dakwaan alternatif sebagai instrumen hukum dalam menangani kasus tindak pidana narkotika, terutama dalam konteks pembuktian dan penerapan hukum pidana. Penelitian ini dikhususkan untuk menganalisa Putusan Pengadilan Depok nomor 375/Pid.Sus/2023/PN.Dpk mengenai narcotics crime yang melibatkan terdakwa Syah Hamzah alias Sate bin Syah Hamka dalam dua aspek, aspek yang pertama adalah mengenai penggunaan dakwaan alternatif oleh penuntut umum dan aspek kedua adalah mengenai pertimbangan hakim dalam memutus perkara a quo. Dalam penelitian ini dikaji melalui metoode penelitian normatif atau doctrinal dengan analys methode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hal tersebut didapatkan hasil penelitian berupa penggunaan dakwaan alternatif yang didakwakan oleh Prosecutor atau penuntut umum dengan dalil Pasal 114 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sudah tepat berdasarkan KUHAP. Hasil yang kedua mengenai pertimbangan hakim mengenai perkara a quo perlu dengan membuktikan Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sudah mememuhi unsur, sehingga dakwaan alternatif lainnya tidak perlu diperiksa kembali.
{"title":"Analisis Yuridis Penerapan Pasal 112 Ayat 1 Undang-undang 35 Tahun 2009 (Studi Kasus Putusan PN Depok Nomor: 375/PID.SUS/2023/PN. Dpk)","authors":"Fredy Agustono, Hudi Yusuf","doi":"10.59141/comserva.v3i11.1197","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i11.1197","url":null,"abstract":"Tindakan yang sering kali terungkap di negara Indonesia adalah tindakan menyimpan atau mengedarkan barang narkotika yang seringkali dilakukan oleh masyarakat dengan perekonomian yang tidak stabil dengan maksud menjadi jalan pintas dalam meraup berbagai keuntungan atau dimaksudkan untuk menambah kekayaan secara pribadi. Penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas dakwaan alternatif sebagai instrumen hukum dalam menangani kasus tindak pidana narkotika, terutama dalam konteks pembuktian dan penerapan hukum pidana. Penelitian ini dikhususkan untuk menganalisa Putusan Pengadilan Depok nomor 375/Pid.Sus/2023/PN.Dpk mengenai narcotics crime yang melibatkan terdakwa Syah Hamzah alias Sate bin Syah Hamka dalam dua aspek, aspek yang pertama adalah mengenai penggunaan dakwaan alternatif oleh penuntut umum dan aspek kedua adalah mengenai pertimbangan hakim dalam memutus perkara a quo. Dalam penelitian ini dikaji melalui metoode penelitian normatif atau doctrinal dengan analys methode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hal tersebut didapatkan hasil penelitian berupa penggunaan dakwaan alternatif yang didakwakan oleh Prosecutor atau penuntut umum dengan dalil Pasal 114 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sudah tepat berdasarkan KUHAP. Hasil yang kedua mengenai pertimbangan hakim mengenai perkara a quo perlu dengan membuktikan Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sudah mememuhi unsur, sehingga dakwaan alternatif lainnya tidak perlu diperiksa kembali.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"45 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139839587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-13DOI: 10.59141/comserva.v3i10.1186
Fredy Agustono, Hudi Yusuf
Perkara narkotika selalu menjadi problematika yang tidak pernah ada habisnya hingga pada abad ini, masih seringkali ditemukan bahwasanya terdapat kegiatan transaksi jual beli narkotika yang dilakukan secara tersembunyi di berbagai kawasan. Dengan adanya penelitian ini ditujukan untuk menganalisis adanya kontradiksi antara unsur pemaaf atau (Schulduitsluitingsgrond) dengan ancaman pidana oleh penuntut umum melalui tuntutannya dalam perkara narkotika Putusan Pengadilan Negeri Nomor 355/Pid. Sus/PN.JKT Pst. dalam penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui mengenai kontradiksi antara alasan pemaaf dengan ancaman pidana oleh penuntut umum dalam perkara narkotika dalam putusan Pengadilan Negeri nomor 355/Pid.Sus/PN.JKT Pst dan mengetahui pertimbangan hakim dalam menilai adanya unsur pemaaf dengan ancaman pidana dari penuntut umum untuk dijadikan sebagai putusan. Guna menemukan jawabannya maka dilakukan penelitian doctrinal atau normatif untuk menganalisa putusan ini. Sehingga didapatkan hasil yang pertama, bahwa kontradiksi antara alasan pemaaf dengan ancaman pidana oleh penuntut umum seperti dua sisi mata koin yang berbeda, alasan pemaaf bersifat meringankan hukuman terdakwa, sedangkan ancaman pidana oleh penuntut umum sebagai pemberat pidana bagi terdakwa. Dan hasil yang kedua, bahwa pertimbangan hakim perlu secara ideal dan berkontruksi hukum dalam membuat suatu pertimbangan untuk menjatuhkan putusan agar memberikan aspek keadilan berdasarkan keadilan Tuhan Yang Maha Esa.
{"title":"Analisis Kontradiksi Unsur Schulduitsluitingsgrond (Alasan Pemaaf) dengan Ancaman Pidana oleh Penuntut Umum dalam Perkara Narkotika","authors":"Fredy Agustono, Hudi Yusuf","doi":"10.59141/comserva.v3i10.1186","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i10.1186","url":null,"abstract":"Perkara narkotika selalu menjadi problematika yang tidak pernah ada habisnya hingga pada abad ini, masih seringkali ditemukan bahwasanya terdapat kegiatan transaksi jual beli narkotika yang dilakukan secara tersembunyi di berbagai kawasan. Dengan adanya penelitian ini ditujukan untuk menganalisis adanya kontradiksi antara unsur pemaaf atau (Schulduitsluitingsgrond) dengan ancaman pidana oleh penuntut umum melalui tuntutannya dalam perkara narkotika Putusan Pengadilan Negeri Nomor 355/Pid. Sus/PN.JKT Pst. dalam penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui mengenai kontradiksi antara alasan pemaaf dengan ancaman pidana oleh penuntut umum dalam perkara narkotika dalam putusan Pengadilan Negeri nomor 355/Pid.Sus/PN.JKT Pst dan mengetahui pertimbangan hakim dalam menilai adanya unsur pemaaf dengan ancaman pidana dari penuntut umum untuk dijadikan sebagai putusan. Guna menemukan jawabannya maka dilakukan penelitian doctrinal atau normatif untuk menganalisa putusan ini. Sehingga didapatkan hasil yang pertama, bahwa kontradiksi antara alasan pemaaf dengan ancaman pidana oleh penuntut umum seperti dua sisi mata koin yang berbeda, alasan pemaaf bersifat meringankan hukuman terdakwa, sedangkan ancaman pidana oleh penuntut umum sebagai pemberat pidana bagi terdakwa. Dan hasil yang kedua, bahwa pertimbangan hakim perlu secara ideal dan berkontruksi hukum dalam membuat suatu pertimbangan untuk menjatuhkan putusan agar memberikan aspek keadilan berdasarkan keadilan Tuhan Yang Maha Esa.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"127 50","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139780948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-05DOI: 10.59141/comserva.v3i09.1178
Ahmad Robani
Zakat ialah ibadah yang memiliki posisi strategis dari aspek religius, ekonomi, sosial dan memiliki peran yang sangat besar dalam proses menyejahterakan ummat islam. Salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian mustahik adalah dengan zakat produktif. Perbedaan pendapat ulama klasik dan kontemporer dalam fikih muamalat serta Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 yang mengatur tentang bagaimana implementasi zakat produktif tersebut. LAZ Zakat Sukses Depok merupakan salah satu lembaga pengelola zakat produktif.Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi pendistribusian zakat produktif dalam perspektif fikih muamalat dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011. Penelitian ini adalah kualitatif berupa studi kasus. Data primer diperoleh melalui wawancara pengelola zakat di LAZ Zakat Sukses Depok dan dokumen LAZ Zakat Sukses Depok sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal dan website. Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama mekanisme implementasi penyaluran zakat produktif dalam perspektif fikih muamalat adalah: 1. Fikih muamalat tidak mengatur detail mustahik 2. Metode pendistribusian zakat produktif kepada orang yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha maka diberikan pelatihan tambahan modal 3. Pelatihan dan pendampingan hal yang lazim dilakukan bagi para mustahik. Kedua, Mekanisme implementasi penyaluran zakat produktif dalam perspektif Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 adalah; 1. Pendistribusian wajib diberikan kepada mustahik sesuai syariat, 2. Pendayagunaan zakat dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik terpenuhi, 3. Pendistribusian dilakukan oleh lembaga yang mendapatkan izin dari pemerintah. Ketiga, pendistribusian zakat yang dilakukan LAZ Zakat Sukses dianggap sudah sesuai dengan mekanisme penerapan dalam fikih muamalat dan UU. Faktanya LAZ melakukan pendataan mustahik, menerapkan sistem pendataan, pembinaan, pelatihan dalam meningkatkan perekonomian para mustahik.
{"title":"Implementasi Fikih Muamalah dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 pada Pendistribusian Zakat Produktif","authors":"Ahmad Robani","doi":"10.59141/comserva.v3i09.1178","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i09.1178","url":null,"abstract":"Zakat ialah ibadah yang memiliki posisi strategis dari aspek religius, ekonomi, sosial dan memiliki peran yang sangat besar dalam proses menyejahterakan ummat islam. Salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian mustahik adalah dengan zakat produktif. Perbedaan pendapat ulama klasik dan kontemporer dalam fikih muamalat serta Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 yang mengatur tentang bagaimana implementasi zakat produktif tersebut. LAZ Zakat Sukses Depok merupakan salah satu lembaga pengelola zakat produktif.Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi pendistribusian zakat produktif dalam perspektif fikih muamalat dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011. Penelitian ini adalah kualitatif berupa studi kasus. Data primer diperoleh melalui wawancara pengelola zakat di LAZ Zakat Sukses Depok dan dokumen LAZ Zakat Sukses Depok sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal dan website. Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama mekanisme implementasi penyaluran zakat produktif dalam perspektif fikih muamalat adalah: 1. Fikih muamalat tidak mengatur detail mustahik 2. Metode pendistribusian zakat produktif kepada orang yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha maka diberikan pelatihan tambahan modal 3. Pelatihan dan pendampingan hal yang lazim dilakukan bagi para mustahik. Kedua, Mekanisme implementasi penyaluran zakat produktif dalam perspektif Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 adalah; 1. Pendistribusian wajib diberikan kepada mustahik sesuai syariat, 2. Pendayagunaan zakat dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik terpenuhi, 3. Pendistribusian dilakukan oleh lembaga yang mendapatkan izin dari pemerintah. Ketiga, pendistribusian zakat yang dilakukan LAZ Zakat Sukses dianggap sudah sesuai dengan mekanisme penerapan dalam fikih muamalat dan UU. Faktanya LAZ melakukan pendataan mustahik, menerapkan sistem pendataan, pembinaan, pelatihan dalam meningkatkan perekonomian para mustahik.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"97 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139803040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-05DOI: 10.59141/comserva.v3i09.1178
Ahmad Robani
Zakat ialah ibadah yang memiliki posisi strategis dari aspek religius, ekonomi, sosial dan memiliki peran yang sangat besar dalam proses menyejahterakan ummat islam. Salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian mustahik adalah dengan zakat produktif. Perbedaan pendapat ulama klasik dan kontemporer dalam fikih muamalat serta Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 yang mengatur tentang bagaimana implementasi zakat produktif tersebut. LAZ Zakat Sukses Depok merupakan salah satu lembaga pengelola zakat produktif.Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi pendistribusian zakat produktif dalam perspektif fikih muamalat dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011. Penelitian ini adalah kualitatif berupa studi kasus. Data primer diperoleh melalui wawancara pengelola zakat di LAZ Zakat Sukses Depok dan dokumen LAZ Zakat Sukses Depok sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal dan website. Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama mekanisme implementasi penyaluran zakat produktif dalam perspektif fikih muamalat adalah: 1. Fikih muamalat tidak mengatur detail mustahik 2. Metode pendistribusian zakat produktif kepada orang yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha maka diberikan pelatihan tambahan modal 3. Pelatihan dan pendampingan hal yang lazim dilakukan bagi para mustahik. Kedua, Mekanisme implementasi penyaluran zakat produktif dalam perspektif Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 adalah; 1. Pendistribusian wajib diberikan kepada mustahik sesuai syariat, 2. Pendayagunaan zakat dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik terpenuhi, 3. Pendistribusian dilakukan oleh lembaga yang mendapatkan izin dari pemerintah. Ketiga, pendistribusian zakat yang dilakukan LAZ Zakat Sukses dianggap sudah sesuai dengan mekanisme penerapan dalam fikih muamalat dan UU. Faktanya LAZ melakukan pendataan mustahik, menerapkan sistem pendataan, pembinaan, pelatihan dalam meningkatkan perekonomian para mustahik.
{"title":"Implementasi Fikih Muamalah dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 pada Pendistribusian Zakat Produktif","authors":"Ahmad Robani","doi":"10.59141/comserva.v3i09.1178","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i09.1178","url":null,"abstract":"Zakat ialah ibadah yang memiliki posisi strategis dari aspek religius, ekonomi, sosial dan memiliki peran yang sangat besar dalam proses menyejahterakan ummat islam. Salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian mustahik adalah dengan zakat produktif. Perbedaan pendapat ulama klasik dan kontemporer dalam fikih muamalat serta Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 yang mengatur tentang bagaimana implementasi zakat produktif tersebut. LAZ Zakat Sukses Depok merupakan salah satu lembaga pengelola zakat produktif.Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi pendistribusian zakat produktif dalam perspektif fikih muamalat dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011. Penelitian ini adalah kualitatif berupa studi kasus. Data primer diperoleh melalui wawancara pengelola zakat di LAZ Zakat Sukses Depok dan dokumen LAZ Zakat Sukses Depok sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal dan website. Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama mekanisme implementasi penyaluran zakat produktif dalam perspektif fikih muamalat adalah: 1. Fikih muamalat tidak mengatur detail mustahik 2. Metode pendistribusian zakat produktif kepada orang yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha maka diberikan pelatihan tambahan modal 3. Pelatihan dan pendampingan hal yang lazim dilakukan bagi para mustahik. Kedua, Mekanisme implementasi penyaluran zakat produktif dalam perspektif Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 adalah; 1. Pendistribusian wajib diberikan kepada mustahik sesuai syariat, 2. Pendayagunaan zakat dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik terpenuhi, 3. Pendistribusian dilakukan oleh lembaga yang mendapatkan izin dari pemerintah. Ketiga, pendistribusian zakat yang dilakukan LAZ Zakat Sukses dianggap sudah sesuai dengan mekanisme penerapan dalam fikih muamalat dan UU. Faktanya LAZ melakukan pendataan mustahik, menerapkan sistem pendataan, pembinaan, pelatihan dalam meningkatkan perekonomian para mustahik.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"133 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139862796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-29DOI: 10.59141/comserva.v3i09.1175
A. Kurniawan, Nurul Latifatul Inayati, Iflahul Kamal, Dede Satria Putra, Ilham Khoiri, Muhammad Rasyid Ridlo
Pembelajaran Al-Qur’an dengan tartil dan tilawah diakui dengan melalui penghargaan dalam bentuk ibadah, seni, dan budaya. Banyak Muslim Indonesia yang berusaha untuk mempelajari dan menguasai teknik-teknik qiraat yang benar, termasuk cara melafalkan huruf-huruf Arab dengan tepat, memahami tajwid (aturan bacaan Alqur’an), serta memperindah bacaan mereka dengan intonasi yang baik. Penelitian ini bertujuan menelaah lebih dalam evaluasi pembelajaran tartil dan tilawah al-Quran yang ideal dengan konsep talaqqi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Adapun teknik pengambilan data menggunakan data observasi, wawancara serta referensi terkait. Serta teknik analisis data juga menggunakan empat tahapan, yaitu reduksi data, klasifikasi data dengan menstrukturkan beberapa poin analisis terkait hingga kesimpulan pada analisis. Adapun hasil dari penelitian ini, (1) hanya sebagian guru yang melaksanakan konsep talaqqi. (2) Sedangkan kurikulum di Yayasan Bina Pendidikan Irmuna Cirebon sudah tersistematis dengan baik.
通过 tartil 和 tilawah 学习《古兰经》在礼拜、艺术和文化方面得到了认可。许多印尼穆斯林努力学习和掌握正确的 qiraat 技巧,包括如何正确发音阿拉伯字母、理解 tajweed(《古兰经》诵读规则)以及用良好的语调美化诵读。本研究旨在更深入地探讨对理想的塔尔提尔(tartil)和以塔拉奇(talaqi)为概念的《古兰经》诵读学习的评价。本研究采用现象学的定性描述方法。数据收集技术采用观察数据、访谈和相关参考资料。数据分析技术也采用了四个阶段,即数据还原、通过结构化几个相关分析点进行数据分类以及分析结论。本研究的结果是:(1)只有部分教师实施了 talaqi 概念。(2)虽然 Irmuna Cirebon Bina Pendidikan 基金会的课程非常系统化。
{"title":"Evaluasi Pembelajaran Tartil dan Tilawah Al-Qur’an dengan Konsep Talaqqi (Studi Analisis Metode Kempek di Yayasan Bina Pendidikan Irmuna Cirebon)","authors":"A. Kurniawan, Nurul Latifatul Inayati, Iflahul Kamal, Dede Satria Putra, Ilham Khoiri, Muhammad Rasyid Ridlo","doi":"10.59141/comserva.v3i09.1175","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i09.1175","url":null,"abstract":"Pembelajaran Al-Qur’an dengan tartil dan tilawah diakui dengan melalui penghargaan dalam bentuk ibadah, seni, dan budaya. Banyak Muslim Indonesia yang berusaha untuk mempelajari dan menguasai teknik-teknik qiraat yang benar, termasuk cara melafalkan huruf-huruf Arab dengan tepat, memahami tajwid (aturan bacaan Alqur’an), serta memperindah bacaan mereka dengan intonasi yang baik. Penelitian ini bertujuan menelaah lebih dalam evaluasi pembelajaran tartil dan tilawah al-Quran yang ideal dengan konsep talaqqi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Adapun teknik pengambilan data menggunakan data observasi, wawancara serta referensi terkait. Serta teknik analisis data juga menggunakan empat tahapan, yaitu reduksi data, klasifikasi data dengan menstrukturkan beberapa poin analisis terkait hingga kesimpulan pada analisis. Adapun hasil dari penelitian ini, (1) hanya sebagian guru yang melaksanakan konsep talaqqi. (2) Sedangkan kurikulum di Yayasan Bina Pendidikan Irmuna Cirebon sudah tersistematis dengan baik.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"55 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140487620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2020, jumlah kasus kanker mulut global mencapai lebih dari 377 ribu, dengan angka kematian mencapai lebih dari 177 ribu. Kanker mulut seringkali didiagnosis pada tahap lanjut karena gejalanya yang tidak spesifik. Kurangnya ketelitian dan tingkat pengetahuan dalam diagnosis, menyebabkan keterlambatan diagnosis. Alat deteksi dini, mampu mengoptimalkan diagnosis kanker mulut pada stadium awal. Tujuan penelitian ini untuk membahas peran dan mekanisme nanobiosensor dalam sistem deteksi dini kanker mulut melalui berbagai metode. Metode penelitian ini merupakan systematic review dengan pencarian research gap menggunakan strategi PICO di database PubMed, Google Scholar, dan Science Direct. Kanker mulut adalah jenis kanker yang terjadi pada saluran aerodigestif atas, melibatkan jenis tumor ganas, termasuk karsinoma dari epitel dan sarkoma. Nanobiosensor adalah sensor yang menggunakan elemen biologis sebagai komponen diagnostik dan elektroda sebagai transduser. Alat deteksi dini kanker mulut berbasis nanobiosensor mengikat antibodi pada droplet saliva berukuran nano. Biomarker Carcinoembryonic Antigen (CEA) dan Cytokeratin fragment 19 (CYFRA 21-1) dalam air liur memiliki konsentrasi yang lebih tinggi pada pasien kanker. Nanostruktur ZrO2 pada permukaan kaca akan berikatan dengan antibodi, menghasilkan respons arus. Ada berbagai metode yang dapat digunakan dalam sistem ini, seperti OFNASET, kromatografi kertas sederhana, Surface-enhanced Raman scattering (SERS), teknologi profil multi-analitik Luminex (xMAP), asai immunosorbent metal-linked (MeLISA), dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kesimpulan: Alat deteksi dini kanker mulut berbasis nanobiosensor dengan pengenalan cancer biomarker dalam saliva merupakan sistem yang dapat diterapkan dalam tata laksana diagnosis kanker mulut dengan hasil akurat dan valid.
{"title":"Potensi Nanobiosensor sebagai Basis Alat Deteksi Dini OSCC Melalui Pengenalan Saliva Cancer Biomarker Kanker Air Liur (CEA): Tinjauan Sistematis","authors":"Nazhifa Najmi Mumtaz S, Ghaitsa Farah Najla Aidah, Fadia Amalina Putri","doi":"10.59141/comserva.v3i09.1143","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i09.1143","url":null,"abstract":"Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2020, jumlah kasus kanker mulut global mencapai lebih dari 377 ribu, dengan angka kematian mencapai lebih dari 177 ribu. Kanker mulut seringkali didiagnosis pada tahap lanjut karena gejalanya yang tidak spesifik. Kurangnya ketelitian dan tingkat pengetahuan dalam diagnosis, menyebabkan keterlambatan diagnosis. Alat deteksi dini, mampu mengoptimalkan diagnosis kanker mulut pada stadium awal. Tujuan penelitian ini untuk membahas peran dan mekanisme nanobiosensor dalam sistem deteksi dini kanker mulut melalui berbagai metode. Metode penelitian ini merupakan systematic review dengan pencarian research gap menggunakan strategi PICO di database PubMed, Google Scholar, dan Science Direct. Kanker mulut adalah jenis kanker yang terjadi pada saluran aerodigestif atas, melibatkan jenis tumor ganas, termasuk karsinoma dari epitel dan sarkoma. Nanobiosensor adalah sensor yang menggunakan elemen biologis sebagai komponen diagnostik dan elektroda sebagai transduser. Alat deteksi dini kanker mulut berbasis nanobiosensor mengikat antibodi pada droplet saliva berukuran nano. Biomarker Carcinoembryonic Antigen (CEA) dan Cytokeratin fragment 19 (CYFRA 21-1) dalam air liur memiliki konsentrasi yang lebih tinggi pada pasien kanker. Nanostruktur ZrO2 pada permukaan kaca akan berikatan dengan antibodi, menghasilkan respons arus. Ada berbagai metode yang dapat digunakan dalam sistem ini, seperti OFNASET, kromatografi kertas sederhana, Surface-enhanced Raman scattering (SERS), teknologi profil multi-analitik Luminex (xMAP), asai immunosorbent metal-linked (MeLISA), dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kesimpulan: Alat deteksi dini kanker mulut berbasis nanobiosensor dengan pengenalan cancer biomarker dalam saliva merupakan sistem yang dapat diterapkan dalam tata laksana diagnosis kanker mulut dengan hasil akurat dan valid.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"88 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139601811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-23DOI: 10.59141/comserva.v3i09.1151
Muhammad Imran Mauludi, Holyness N. Singadimedja, Agus Mulya Karsona
Penelitian ini menganalisis permasalahan hukum yang timbul dari perjanjian kerja yang memuat klausul arbitrase yang bertentangan dengan undang - undang dengan mengkaji Putusan Nomor 19/Pdt.Sus-PHI/2020/PN. Tpg. Kasus perkara pada putusan berawal dari pekerja yang mengajukan gugatan kepada Pengadilan Hubungan Industrial karena merasa tidak puas atas tindakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan. Tetapi pengadilan memutus gugatan sebagai tidak dapat diterima atau Niet Ontvankelijke Verklaard (NO) karena pengadilan tidak berwenangan untuk mengadili gugatan akibat para pihak terikat perjanjian arbitrase yang mengsampingkan kewenangan pengadilan untuk mengadili sengketa. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahu dan memahami akibat hukum dari perjanjian arbitrase yang bertentangan dengan Undang – Undang Ketenagakerjaan. Melalui penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan yuridis normatif, hasil penelitian menunjukan bahwa perjanjian kerja yang menjadi perjanjian pokok merupakan sah secara hukum karena telah memenuhi syarat sah perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata dan Pasal 52 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003. Namun klausul arbitrase di dalam perjanjian menjadi batal karena bertentangan dengan undang - undang.
{"title":"Analisis Yuridis Keabsahan Perjanjian Kerja Yang Mengatur Penyelesaian Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja Melalui Arbitrase","authors":"Muhammad Imran Mauludi, Holyness N. Singadimedja, Agus Mulya Karsona","doi":"10.59141/comserva.v3i09.1151","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i09.1151","url":null,"abstract":"Penelitian ini menganalisis permasalahan hukum yang timbul dari perjanjian kerja yang memuat klausul arbitrase yang bertentangan dengan undang - undang dengan mengkaji Putusan Nomor 19/Pdt.Sus-PHI/2020/PN. Tpg. Kasus perkara pada putusan berawal dari pekerja yang mengajukan gugatan kepada Pengadilan Hubungan Industrial karena merasa tidak puas atas tindakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan. Tetapi pengadilan memutus gugatan sebagai tidak dapat diterima atau Niet Ontvankelijke Verklaard (NO) karena pengadilan tidak berwenangan untuk mengadili gugatan akibat para pihak terikat perjanjian arbitrase yang mengsampingkan kewenangan pengadilan untuk mengadili sengketa. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahu dan memahami akibat hukum dari perjanjian arbitrase yang bertentangan dengan Undang – Undang Ketenagakerjaan. Melalui penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan yuridis normatif, hasil penelitian menunjukan bahwa perjanjian kerja yang menjadi perjanjian pokok merupakan sah secara hukum karena telah memenuhi syarat sah perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata dan Pasal 52 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003. Namun klausul arbitrase di dalam perjanjian menjadi batal karena bertentangan dengan undang - undang.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"73 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140498646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-23DOI: 10.59141/comserva.v3i09.1147
Dinda Rembulan
Jurnal ini membahas tentang bentuk rezim produksi pada saat sebelum dan setelah adanya kontroversi di balik pengesahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Omnibus Law Cipta Kerja oleh pemerintah dan DPR-RI. Dengan menggunakan metode kualitatif berupa studi literatur, jurnal ini menemukan bahwa terjadi pergeseran rezim produksi di Indonesia dari yang semula bersifat rezim produksi despotic menjadi despotic-hegemonic regime. Sejak rezim produksi despotik hingga berubah menjadi despotic-hegemonic regime para buruh cenderung tetap mengalami tekanan dan eksploitasi oleh pihak pengusaha. Kemudian berkaitan dengan pengesahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Omnibus Law Cipta Kerja, dapat dikatakan bahwa para buruh cenderung memiliki sikap menolak dengan tegas peraturan tersebut karena dinilai semakin merugikan dan jauh dari mensejahterakan kehidupan para buruh. Selain itu, di dalam situasi pandemi Covid-19 yang sempat terjadi beberapa waktu ke belakang, sebagian kalangan buruh harus mengalami PHK secara sepihak oleh perusahaan yang memanfaatkan momentum pandemi serta terdapat juga yang masih bekerja dengan pelindung, meskipun dengan beban kerja yang tetap relatif berat.
{"title":"Rezim Produksi Pra dan Pasca Kontroversi Pengesahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Omnibus Law Cipta Kerja Oleh Pemerintah dan DPR-RI","authors":"Dinda Rembulan","doi":"10.59141/comserva.v3i09.1147","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i09.1147","url":null,"abstract":"Jurnal ini membahas tentang bentuk rezim produksi pada saat sebelum dan setelah adanya kontroversi di balik pengesahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Omnibus Law Cipta Kerja oleh pemerintah dan DPR-RI. Dengan menggunakan metode kualitatif berupa studi literatur, jurnal ini menemukan bahwa terjadi pergeseran rezim produksi di Indonesia dari yang semula bersifat rezim produksi despotic menjadi despotic-hegemonic regime. Sejak rezim produksi despotik hingga berubah menjadi despotic-hegemonic regime para buruh cenderung tetap mengalami tekanan dan eksploitasi oleh pihak pengusaha. Kemudian berkaitan dengan pengesahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Omnibus Law Cipta Kerja, dapat dikatakan bahwa para buruh cenderung memiliki sikap menolak dengan tegas peraturan tersebut karena dinilai semakin merugikan dan jauh dari mensejahterakan kehidupan para buruh. Selain itu, di dalam situasi pandemi Covid-19 yang sempat terjadi beberapa waktu ke belakang, sebagian kalangan buruh harus mengalami PHK secara sepihak oleh perusahaan yang memanfaatkan momentum pandemi serta terdapat juga yang masih bekerja dengan pelindung, meskipun dengan beban kerja yang tetap relatif berat.","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140498380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-23DOI: 10.59141/comserva.v3i09.1139
I. Gunawan, Putu Nugrahaeni Widiasavitri
Peran gender merupakan konstruk sosial mengenai perilaku individu berdasarkan identitas gender yang dimiliki. Peran gender umumnya sudah disosialisasikan sejak dini terhadap individu, namun dikarenakan terjadi puberta, akan terjadi perubahan secara hormonal dan emosional yang mempengaruhi pandangannya terhadap gender. Budaya Bali merupakan budaya yang memiliki pemahamannya tersendiri terhadap peran gender. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh berbagai macam aspek latar belakang individu bagi pandangannya terhadap peran gender. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner berisi enam pertanyaan, dengan dua pertanyaan terbuka dan empat pertanyaan tertutup, kepada anak-anak dan praremaja yang berdomisili di Bali. Sebanyak 236 partisipan mengisi kuesioner berasal dari daerah Denpasar, Tabanan, Singaraja, Gianyar, dan Badung. Berdasarkan jawaban pada kuesioner, dapat dilihat bagaimana pengaruh latar belakang seperti keluarga, budaya, kondisi SES, dan teman sebaya mempengaruhi bagaimana pandangan partisipan terhadap peran gender. Hasil yang ditemukan adalah keluarga terutama orang tua, memiliki pengaruh yang paling besar terhadap pandangan anak-anak dan praremaja terhadap peran gender. Selain itu ditemukan bahwa hampir seluruh partisipan memiliki pandangan peran gender yang cenderung egalitarian, selain itu cara mereka menyerap informasi ataupun belajar adalah melalui cara bermain dengan teman sebaya. Oleh karena itu akan dilakukan studi lebih mendalam mengenai bagaimana penghayatan praremaja di Bali terhadap peran gender.
{"title":"Studi Pendahuluan Gambaran Peran Gender Bagi Praremaja di Bali","authors":"I. Gunawan, Putu Nugrahaeni Widiasavitri","doi":"10.59141/comserva.v3i09.1139","DOIUrl":"https://doi.org/10.59141/comserva.v3i09.1139","url":null,"abstract":"Peran gender merupakan konstruk sosial mengenai perilaku individu berdasarkan identitas gender yang dimiliki. Peran gender umumnya sudah disosialisasikan sejak dini terhadap individu, namun dikarenakan terjadi puberta, akan terjadi perubahan secara hormonal dan emosional yang mempengaruhi pandangannya terhadap gender. Budaya Bali merupakan budaya yang memiliki pemahamannya tersendiri terhadap peran gender. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh berbagai macam aspek latar belakang individu bagi pandangannya terhadap peran gender. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner berisi enam pertanyaan, dengan dua pertanyaan terbuka dan empat pertanyaan tertutup, kepada anak-anak dan praremaja yang berdomisili di Bali. Sebanyak 236 partisipan mengisi kuesioner berasal dari daerah Denpasar, Tabanan, Singaraja, Gianyar, dan Badung. Berdasarkan jawaban pada kuesioner, dapat dilihat bagaimana pengaruh latar belakang seperti keluarga, budaya, kondisi SES, dan teman sebaya mempengaruhi bagaimana pandangan partisipan terhadap peran gender. Hasil yang ditemukan adalah keluarga terutama orang tua, memiliki pengaruh yang paling besar terhadap pandangan anak-anak dan praremaja terhadap peran gender. Selain itu ditemukan bahwa hampir seluruh partisipan memiliki pandangan peran gender yang cenderung egalitarian, selain itu cara mereka menyerap informasi ataupun belajar adalah melalui cara bermain dengan teman sebaya. Oleh karena itu akan dilakukan studi lebih mendalam mengenai bagaimana penghayatan praremaja di Bali terhadap peran gender.\u0000 ","PeriodicalId":138026,"journal":{"name":"COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"74 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140498155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}