Kisah Panji merupakan sastra lisan yang bercerita tentang kisah cinta Raden Panji Asmarabangun, seorang putra mahkota Kerajaan Jenggala, dengan Dewi Sekartaji seorang putri Kerajaan Panjalu. Perjalanan romantika kedua tokoh ini tidak berjalan dengan mulus, namun banyak terjadi petualangan dan penyamaran sehingga kisah Panji ini tersebar dengan berbagai macam versi berupa dongeng dan cerita rakyat lainnya. Cerita Panji ditampilkan dalam bentuk karya sastra dan seni pertunjukan. Cerita ini juga muncul dalam beragam versi. Perbedaan versi tersebut secara umum disebabkan oleh kreativitas personal penyadur, kelenturan cerita dalam bentuk tradisi lisan, dan pengadaptasian cerita pada mitos dan legenda di setiap daerah persebarannya. Dari beragam jenis cerita yang dipentaskan oleh berbagai daerah, Malang merupakan salah satu daerah yang memiliki kesenian khas yaitu wayang topeng Malang. Wayang topeng adalahsebuah pertunjukan jenis drama yang mengedepankan aspek tari sebagai sajian utamanya dan dalang sebagai pengatur cerita. Setiap penari memakai topeng yang berbeda sesaui dengan karakter yang dimainkannya. Kesenian wayang topeng Malang telah menjadi kesenian yang melekat di masyarakat daerah Malang sejak dahulu dan menjadi bagian identitas masyarakat Malang. Dalam penelitian ini, penulis memaparkan bagaimana proses perancangan video seni dengan berdasarkan pada cerita wayang topeng Malang dengan judul “Panji Romance”.
{"title":"Penciptaan Video Seni “Panji Romance”","authors":"Didit Prasetyo Nugroho","doi":"10.33479/cd.v1i01.198","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v1i01.198","url":null,"abstract":"Kisah Panji merupakan sastra lisan yang bercerita tentang kisah cinta Raden Panji Asmarabangun, seorang putra mahkota Kerajaan Jenggala, dengan Dewi Sekartaji seorang putri Kerajaan Panjalu. Perjalanan romantika kedua tokoh ini tidak berjalan dengan mulus, namun banyak terjadi petualangan dan penyamaran sehingga kisah Panji ini tersebar dengan berbagai macam versi berupa dongeng dan cerita rakyat lainnya. Cerita Panji ditampilkan dalam bentuk karya sastra dan seni pertunjukan. Cerita ini juga muncul dalam beragam versi. Perbedaan versi tersebut secara umum disebabkan oleh kreativitas personal penyadur, kelenturan cerita dalam bentuk tradisi lisan, dan pengadaptasian cerita pada mitos dan legenda di setiap daerah persebarannya. Dari beragam jenis cerita yang dipentaskan oleh berbagai daerah, Malang merupakan salah satu daerah yang memiliki kesenian khas yaitu wayang topeng Malang. Wayang topeng adalahsebuah pertunjukan jenis drama yang mengedepankan aspek tari sebagai sajian utamanya dan dalang sebagai pengatur cerita. Setiap penari memakai topeng yang berbeda sesaui dengan karakter yang dimainkannya. Kesenian wayang topeng Malang telah menjadi kesenian yang melekat di masyarakat daerah Malang sejak dahulu dan menjadi bagian identitas masyarakat Malang. Dalam penelitian ini, penulis memaparkan bagaimana proses perancangan video seni dengan berdasarkan pada cerita wayang topeng Malang dengan judul “Panji Romance”.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115828652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada zaman sekarang, persaingan bisnis tidak lagi mengacu pada masalah kualitas produk melainkan pada masalah brand. Brand yang bagus akan meningkatkan kualitas produk dimata konsumen dengan sendirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis brand strategy dalam brand “Starbucks” dengan menggunakan pendekatan brand roadmap. Dari analisis yang telah dilakukan berdasarkan kontekstual internal (nilai inti) dan eksternal (pesan inti, kepribadian, dan ikon). Brand Starbucks Coffee menggambarkan bahwa Starbucks sebagai brand yang sangat konsisten dalam memberikan gambaran pada publik sehingga brand Starbucks konsekuen dan profesional. Manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang bagaimana menyampaikan pengetahuan brand sehingga mudah dikomunikasikan dan dipahami oleh setiap orang baik itu, pegawai, rekan, pelanggan, atau investor yang berinteraksi dengan brand tersebut.
{"title":"Kajian Brand Strategy Roadmap (Studi Kasus Starbucks Coffee)","authors":"Sultan Arif Rahmadianto","doi":"10.33479/cd.v1i01.199","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v1i01.199","url":null,"abstract":"Pada zaman sekarang, persaingan bisnis tidak lagi mengacu pada masalah kualitas produk melainkan pada masalah brand. Brand yang bagus akan meningkatkan kualitas produk dimata konsumen dengan sendirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis brand strategy dalam brand “Starbucks” dengan menggunakan pendekatan brand roadmap. Dari analisis yang telah dilakukan berdasarkan kontekstual internal (nilai inti) dan eksternal (pesan inti, kepribadian, dan ikon). Brand Starbucks Coffee menggambarkan bahwa Starbucks sebagai brand yang sangat konsisten dalam memberikan gambaran pada publik sehingga brand Starbucks konsekuen dan profesional. Manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang bagaimana menyampaikan pengetahuan brand sehingga mudah dikomunikasikan dan dipahami oleh setiap orang baik itu, pegawai, rekan, pelanggan, atau investor yang berinteraksi dengan brand tersebut.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129308144","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian yang dilakukan terhadap lukisan Raden Saleh “Gouvernour-generaal Daendels en de Grote Postweg” (1838) ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan pendekatan teori Ikonologi dan Ikonografi Erwin Panofsky. Studi kepustakaan, atau pencarian sumber dilakukan di pusat-pusat dokumentasi atau arsip seni rupa. Kesimpulan yang didapat dalam kajian ini yang pertama adalah; makna primer yang terbentuk dari makna faktual dan ekspresional pada lukisan ini adalah adalah otoritas atau superioritas Daendels sebagai Gubernur Jenderal yang mampu menghasilkan “mahakarya” monumental berupa Jalan Raya Pos Anyer – Panarukan yang dilukiskan dalam gaya atau aliran Romantikisme. Yang keduatema lukisan ini berusaha mengungkap konflik politik dan tragedi yang ditimbulkan oleh penindasan kolonialisme dan imperialisme, atau konsep dasar tentang penindasan. Yang ketiga, lukisan yang dihasilkan merupakan kristalisasi simbol dari kritik atau perlawanan terhadap penindasan oleh pemerintah Hindia-Belanda. Adapun ungkapan tersebut “disamarkan” oleh Raden Saleh dalam bentuk lukisan potret.
Raden Saleh的“gouvernoural Daendels en Grote Postweg”(1838)使用了历史研究方法,采用了宗教理论和Erwin Panofsky图标理论的方法。文献研究或资源研究是在美术文献或档案中心进行的。这项研究得出的第一个结论是:这幅画的真实和表象意义的主要意义是,戴恩德斯作为总州长,能够创造出“伟大的杰作”这两幅画都试图揭露殖民主义和帝国主义的压迫所带来的政治冲突和悲剧,或压迫的基本概念。第三,这幅画是荷兰兴登华政府批评或反对压迫的象征的结晶。至于这些表达,由拉登·萨利赫以肖像画的形式“伪装”。
{"title":"Kajian Ikonografi dan Ikonologi Lukisan Raden Saleh : “Gouvernour-Generaal Daendels en De Grote Postweg” (1838)","authors":"Aditya Nirwana","doi":"10.33479/cd.v1i01.197","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v1i01.197","url":null,"abstract":"Kajian yang dilakukan terhadap lukisan Raden Saleh “Gouvernour-generaal Daendels en de Grote Postweg” (1838) ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan pendekatan teori Ikonologi dan Ikonografi Erwin Panofsky. Studi kepustakaan, atau pencarian sumber dilakukan di pusat-pusat dokumentasi atau arsip seni rupa. Kesimpulan yang didapat dalam kajian ini yang pertama adalah; makna primer yang terbentuk dari makna faktual dan ekspresional pada lukisan ini adalah adalah otoritas atau superioritas Daendels sebagai Gubernur Jenderal yang mampu menghasilkan “mahakarya” monumental berupa Jalan Raya Pos Anyer – Panarukan yang dilukiskan dalam gaya atau aliran Romantikisme. Yang keduatema lukisan ini berusaha mengungkap konflik politik dan tragedi yang ditimbulkan oleh penindasan kolonialisme dan imperialisme, atau konsep dasar tentang penindasan. Yang ketiga, lukisan yang dihasilkan merupakan kristalisasi simbol dari kritik atau perlawanan terhadap penindasan oleh pemerintah Hindia-Belanda. Adapun ungkapan tersebut “disamarkan” oleh Raden Saleh dalam bentuk lukisan potret.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132114756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Iklan memegang peranan penting laku tidaknya sebuah produk. Berbagai cara digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat para pelanggan. Berbagai jenis media digunakan sebagai cara untuk mencapai hasil yang memuaskan seperti iklan cetak, baliho sampai menggunakan mobile advertising. Iklan yang dikaji berupa mobile advertising dari Kecap Bango seri Eat Locally diteliti menggunakan teori konsep tanda hipersemiotika. Analisis data diuraikan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian meliputi pengumpulan berbagai data dari subjek penelitian dan sumber yang relevan. Kemudian data dianalisis untuk mendapatkan pemahaman tentang objek kajian yang dihadapi. Beberapa kegiatan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dengan cara observasi. Kemudian memilah dan menganalisa data. Kemudian diakhiri dengan membuat kesimpulan dari penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan memaparkan konsep tanda Hipersemiotika yang tersaji pada Iklan Kecap Bango Eat Locally. Selain itu, diharapkan memperkaya pengetahuan dan pengembangan dalam dunia periklanan.
{"title":"Kajian Konsep Tanda Hipersemiotika pada Iklan Kecap Bango Seri Eat Locally","authors":"Arif Ardy Wibowo","doi":"10.33479/cd.v1i01.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v1i01.157","url":null,"abstract":"Iklan memegang peranan penting laku tidaknya sebuah produk. Berbagai cara digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat para pelanggan. Berbagai jenis media digunakan sebagai cara untuk mencapai hasil yang memuaskan seperti iklan cetak, baliho sampai menggunakan mobile advertising. \u0000Iklan yang dikaji berupa mobile advertising dari Kecap Bango seri Eat Locally diteliti menggunakan teori konsep tanda hipersemiotika. Analisis data diuraikan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian meliputi pengumpulan berbagai data dari subjek penelitian dan sumber yang relevan. Kemudian data dianalisis untuk mendapatkan pemahaman tentang objek kajian yang dihadapi. Beberapa kegiatan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dengan cara observasi. Kemudian memilah dan menganalisa data. Kemudian diakhiri dengan membuat kesimpulan dari penelitian ini. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan memaparkan konsep tanda Hipersemiotika yang tersaji pada Iklan Kecap Bango Eat Locally. Selain itu, diharapkan memperkaya pengetahuan dan pengembangan dalam dunia periklanan.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134150883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Topeng Malangan merupakan salah satu warisan budaya kota Malang yang terancam punah. Hal ini dibuktikan dengan semakin berkurangnya jumlah padepokan yang menjaga keberadaan budaya topeng ini, dari yang dulunya ada 8 desa kini tinggal 4 desa saja yang masih bertahan. Salah satu penyebabnya adalah masalah produksi dan pemasaran produk Topeng Malangan di tengah pasar yang memiliki kebutuhan akan budaya yang telah jauh berbeda dari masanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa model bisnis pelaku budaya Topeng Malangan sehingga bisa menjadi acuan untuk mengambil langkah strategis yang relevan dengan tantangan zaman. Melalui metode deskprisi analitis yang didapat dari wawancara dan studi literasi, peneliti melakukan analisa SWOT yang bertujuan untuk mendapatkan strategi pengembangan produk Topeng Malangan sehingga bisa lebih adaptif dengan kebutuhan pasar saat ini. Beberapa penelitian yang terkait dengan keberadaan topeng malanganan telah dilakukan. Namun masih sedikit di antaranya yang berfokus pada strategi pengembangan produk budaya ini sebagai ujung tombak sebuah bisnis.
{"title":"Landasan Strategis Pengembangan Topeng Malangan dalam Bidang Desain","authors":"Erik Armayuda","doi":"10.33479/cd.v1i01.195","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v1i01.195","url":null,"abstract":"Topeng Malangan merupakan salah satu warisan budaya kota Malang yang terancam punah. Hal ini dibuktikan dengan semakin berkurangnya jumlah padepokan yang menjaga keberadaan budaya topeng ini, dari yang dulunya ada 8 desa kini tinggal 4 desa saja yang masih bertahan. Salah satu penyebabnya adalah masalah produksi dan pemasaran produk Topeng Malangan di tengah pasar yang memiliki kebutuhan akan budaya yang telah jauh berbeda dari masanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa model bisnis pelaku budaya Topeng Malangan sehingga bisa menjadi acuan untuk mengambil langkah strategis yang relevan dengan tantangan zaman. Melalui metode deskprisi analitis yang didapat dari wawancara dan studi literasi, peneliti melakukan analisa SWOT yang bertujuan untuk mendapatkan strategi pengembangan produk Topeng Malangan sehingga bisa lebih adaptif dengan kebutuhan pasar saat ini. Beberapa penelitian yang terkait dengan keberadaan topeng malanganan telah dilakukan. Namun masih sedikit di antaranya yang berfokus pada strategi pengembangan produk budaya ini sebagai ujung tombak sebuah bisnis.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128540736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Howard in his book entitled Human Visual Orientation explains that humans are visual creatures, humans also often associate certain visual things with certain meanings, for example when the sky is cloudy it will mean that soon it will rain, humans also connote colors to different personalities. This also applies to the use of certain clothing, where certain types of clothing are able to give rise to perceptions in the human mind, in this case focusing on the perception of the level of creativity of an individual when wearing certain attire. The following research is important to confirm the perception of the people in Malang about the clothes worn, in the collection can be done by random sampling, where 220 speakers were randomly selected to order the clothes that have been selected from the most creative to the least creative ones. From the results of the analysis, it can be processed into a diagram for later analysis. The results obtained show that the use of informal clothing (non-conforming behavior) gives the impression of being unprofessional in the community.
{"title":"Studi Persepsi Hubungan Non-Conforming Fashion Behavior dengan Tingkat Kreativitas Terhadap Masyarakat di Kota Malang","authors":"B. Pp","doi":"10.33479/cd.v1i01.196","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v1i01.196","url":null,"abstract":"Howard in his book entitled Human Visual Orientation explains that humans are visual creatures, humans also often associate certain visual things with certain meanings, for example when the sky is cloudy it will mean that soon it will rain, humans also connote colors to different personalities. This also applies to the use of certain clothing, where certain types of clothing are able to give rise to perceptions in the human mind, in this case focusing on the perception of the level of creativity of an individual when wearing certain attire. The following research is important to confirm the perception of the people in Malang about the clothes worn, in the collection can be done by random sampling, where 220 speakers were randomly selected to order the clothes that have been selected from the most creative to the least creative ones. From the results of the analysis, it can be processed into a diagram for later analysis. The results obtained show that the use of informal clothing (non-conforming behavior) gives the impression of being unprofessional in the community.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115143530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
“Asat” adalah kata yang diambil dari bahasa Jawa yang berarti kering. “ASAT” digunakan sebagai judul pada seni video instalasi ini. Karya seni ini berdurasi 4 menit hingga 5 menit yang disajikan dengan teknik looping. Karya seni visual ini adalah sebuah instalasi sumur tradisional yang disatukan dengan video diproyeksikan menggunakan proyektor optik video ke dalam instalasi lubang sumur kemudian disajikan langsung kepada penonton. Sehingga setiap penonton yang menonton karya seni ini meluhat kedalam lubang sumur seperti pada sumur sesungguhnya. Konsep visual dari video yang diproyeksikan ke instalasi membuat perspektif nyata sumur. Bekaitan dengan masalah lingkungan yang merupakan kerusakan lingkungan kekeringan akibat ulah manusia yang tidak melindungi lingkungannya dengan Hotel, Mall, Apartemen dan bangunan besar lainnya yang merusak lingkungan, membuat sumur-sumur di sekitar menjadi kering. Dengan proses visualisasi mengeringkan sumur dengan tanda di visual video, setiap penonton dituntun untuk ikut merasakan bagaiman proses kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitarnya, juga efek yang didapat dari kerusakan tersebut. Konsep video instalasi dipilih untuk penciptaan karya ini, bertujuan untuk menciptakan hubungan yang erat antara penonton dengan karya seni, sehingga spekulasi nyata akan terasa oleh setiap masyarakat, sehingga akan menciptakan emosi yang mendalam kepada para penonton yang menikmati karya seni ini. Melalui karya seni ini dengan segala konsepnya sehingga karya ini memiliki peran yang besar dalam menyampaikan pesan moral kepada para penonton untuk selalu menjaga lingkungannya agar dapat menjaga keberlangsungan kehidupan setiap makhluk di bumi.
{"title":"“Asat” Seni Video Instalasi","authors":"H. Nugroho","doi":"10.33479/cd.v2i01.285","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v2i01.285","url":null,"abstract":"“Asat” adalah kata yang diambil dari bahasa Jawa yang berarti kering. “ASAT” digunakan sebagai judul pada seni video instalasi ini. Karya seni ini berdurasi 4 menit hingga 5 menit yang disajikan dengan teknik looping. Karya seni visual ini adalah sebuah instalasi sumur tradisional yang disatukan dengan video diproyeksikan menggunakan proyektor optik video ke dalam instalasi lubang sumur kemudian disajikan langsung kepada penonton. Sehingga setiap penonton yang menonton karya seni ini meluhat kedalam lubang sumur seperti pada sumur sesungguhnya. Konsep visual dari video yang diproyeksikan ke instalasi membuat perspektif nyata sumur. \u0000Bekaitan dengan masalah lingkungan yang merupakan kerusakan lingkungan kekeringan akibat ulah manusia yang tidak melindungi lingkungannya dengan Hotel, Mall, Apartemen dan bangunan besar lainnya yang merusak lingkungan, membuat sumur-sumur di sekitar menjadi kering. Dengan proses visualisasi mengeringkan sumur dengan tanda di visual video, setiap penonton dituntun untuk ikut merasakan bagaiman proses kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitarnya, juga efek yang didapat dari kerusakan tersebut. Konsep video instalasi dipilih untuk penciptaan karya ini, bertujuan untuk menciptakan hubungan yang erat antara penonton dengan karya seni, sehingga spekulasi nyata akan terasa oleh setiap masyarakat, sehingga akan menciptakan emosi yang mendalam kepada para penonton yang menikmati karya seni ini. Melalui karya seni ini dengan segala konsepnya sehingga karya ini memiliki peran yang besar dalam menyampaikan pesan moral kepada para penonton untuk selalu menjaga lingkungannya agar dapat menjaga keberlangsungan kehidupan setiap makhluk di bumi.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126519425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}