East Sumba has a great potential for natural and cultural tourism. Currently, East Sumba is one of the potential tourist attractions that appeals for both domestic and foreign tourists to come and visit the region of East Nusa Tenggara, particularly Sumba Island. In addition to natural tourism, East Sumba also possesses an iconic commodity that is also an ancestral heritage, which is the kain tenun ikat woven fabric of East Sumba. With currently existing technologies, people have become more facilitated in seeking information. In a documentary video, the angle of shooting utilized the extreme close-up cinematography technique in certain parts of the creation process for the kain tenun. The shooting of the film with the extreme close-up technique is expected to be able to bring out or enhance the details of the creation process for the kain tenun ikat of East Sumba. The documentary film that shows the process of making the kain tenun ikat of East Sumba is expected to become a film that can engage the interests of youths and local tourists to learn about and participate in preserving the cultural heritage of the kain tenun ikat from East Sumba.
{"title":"Produksi Film Dokumenter Kain Tenun Ikat Sumba Timur dengan Menggunakan Teknik Sinematografi Extreme Close-Up","authors":"Jonathan Febrian Lius","doi":"10.33479/cd.v2i02.671","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v2i02.671","url":null,"abstract":"East Sumba has a great potential for natural and cultural tourism. Currently, East Sumba is one of the potential tourist attractions that appeals for both domestic and foreign tourists to come and visit the region of East Nusa Tenggara, particularly Sumba Island. In addition to natural tourism, East Sumba also possesses an iconic commodity that is also an ancestral heritage, which is the kain tenun ikat woven fabric of East Sumba. With currently existing technologies, people have become more facilitated in seeking information. In a documentary video, the angle of shooting utilized the extreme close-up cinematography technique in certain parts of the creation process for the kain tenun. The shooting of the film with the extreme close-up technique is expected to be able to bring out or enhance the details of the creation process for the kain tenun ikat of East Sumba. The documentary film that shows the process of making the kain tenun ikat of East Sumba is expected to become a film that can engage the interests of youths and local tourists to learn about and participate in preserving the cultural heritage of the kain tenun ikat from East Sumba.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116175160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Logo tersebut memiliki nilai estetika sesuai dengan unsur-unsur seni yang terdapat pada desainnya. Keunikan dari logo puspitasari adalah berhubungan dengan ciri khas dari sanggar tersebut. Logo menjadi penentu atau bahkan sebagai simbol keberadaan suatu tempat pelatihan. Logo yang digunakan pada Puspitasari terdiri dari logotype dan logogram. Hal ini terlihat pada penggunaan teknik lettering yang dikombinasikan dengan elemen gambar. Logo Pupitasari didominasikan oleh tulisan karena mengandung kata, huruf, slogan. Dari klasifikasi bentuk yang terdapat pada logo, dai segi konstruksinya Puspitasari termasuk pada picture mark sekaligus lettermark. Tanda tersebut saling melengkapi dengan kombinasi penggunaan logogram dan logotype sudah dapat dikatakan mewakili dari identitas sanggar tari Puspitasari. Ciri khas yang ditampilkanpada logo tersebut mewakili dari bentuk tubuh sang penari dan lambing kelopak bunga mewakili dari nama sanggar tari tersebut yaitu sanggar tari Puspitasari.
{"title":"Analisis Tanda dan Makna pada Desain Logo Sanggar Tari Puspitasari","authors":"Rina Nurfitri","doi":"10.33479/cd.v3i01.424","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v3i01.424","url":null,"abstract":"Logo tersebut memiliki nilai estetika sesuai dengan unsur-unsur seni yang terdapat pada desainnya. Keunikan dari logo puspitasari adalah berhubungan dengan ciri khas dari sanggar tersebut. Logo menjadi penentu atau bahkan sebagai simbol keberadaan suatu tempat pelatihan. Logo yang digunakan pada Puspitasari terdiri dari logotype dan logogram. Hal ini terlihat pada penggunaan teknik lettering yang dikombinasikan dengan elemen gambar. Logo Pupitasari didominasikan oleh tulisan karena mengandung kata, huruf, slogan. Dari klasifikasi bentuk yang terdapat pada logo, dai segi konstruksinya Puspitasari termasuk pada picture mark sekaligus lettermark. Tanda tersebut saling melengkapi dengan kombinasi penggunaan logogram dan logotype sudah dapat dikatakan mewakili dari identitas sanggar tari Puspitasari. Ciri khas yang ditampilkanpada logo tersebut mewakili dari bentuk tubuh sang penari dan lambing kelopak bunga mewakili dari nama sanggar tari tersebut yaitu sanggar tari Puspitasari.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122361753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Warisan budaya dan warisan alam semakin terancam dengan kehancuran tidak hanya oleh penyebab vandalisme, tetapi juga oleh perubahan kondisi sosial dan ekonomi yang memperburuk situasi dengan fenomena tangguh bahkan lebih dari kerusakan atau kehancuran yang diakibatkan oleh alam. Situs Trowulan merupakan tempat satu-satunya kota zaman klasik Hindu-Budha di Indonesia yang masih dapat ditemukan. Situs ini meliputi wilayah 11 km x 9 km, yang meliputi Kecamatan Trowulan dan Sooko di Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno bawah Kabupaten Jombang. Situs kota bekas ibukota Kerajaan Majapahit ini dibangun di atas medan datar di kaki tiga gunung, yaitu Penanggungan, Welirang, dan Gunung Anjasmara. Secara geografis, wilayah Trowulan cocok untuk pemukiman manusia karena didukung oleh topografi dengan air tanah yang relatif dangkal. Ratusan ribu sisa-sisa arkeologi kota tua di Situs Trowulan ditemukan terkubur di bawah tanah serta pada permukaan dalam bentuk: artefak, eko-fakta, dan fitur. Pemeliharaan pascakonservasi perlu dilakukan untuk merawat secara rutin situs-situs yang telah dipugar agar lebih terawat. Namun pada kenyataannya kegiatan pascakonseravasi terhambat akibat dari keterbatasan. Keterbatasan tersebut adalah keterbatasan sarana dan prasarana akibat minimnya anggaran, keterbatasan tenaga juru rawat yang memenuhi standar yang ditetapkan dan juga keterbatasan pemahaman akan hakikat pelestarian benda cagar budaya yang dimiliki yang berakibat kurangnya peran serta masyarakat terhadap pelestarian benda cagar budaya. DAFTAR PUSTAKA Asmar, Teguh. 1982. Pemeliharaan Dan Perlindungan Benda-Benda Sejarah dan Purbakala. Jakarta: Palem Jaya. Ardya W, Okky. 2008. Environment Graphic Design – Ketika Grafis tak Sekedar Pelengkap. Vol 04 Edisi 23. Concept. Dupont, “Libraries, Archives, and Museums in the Twenty-First Century: Intersecting Missions, Converging Futures?,” RBM A J. Rare Books, Manuscripts, Cult. Herit., vol. 8, no. 1, pp. 13–19, 2007, doi: 10.5860/rbm.8.1.271. Langer, Suzanne K. 2006. Problematika Seni. Sunan Ambu Press. Bandung. Martinet, Jeanne. 2010. Semiologi / Kajian teori tanda Saussuran. Yogyakarta : Jalasutra. Soekmono, R. .1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius. 2008. Agenda Terbaru: Perlindungan/Pelestarian Situs Purbakala Sarwono, Jonathan. Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta. Andi offset. Safanayong, Yongky. 2006. Desain komunikasi visual terpadu. Jakarta Barat : Arte Intermedia Tinarbuko, Sumbo. 2010. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Widagdo, “Estetika dalam Perjalanan Sejarah – Arti dan Perannya dalam Desain, Simposium Internasional Ilmu Desain, di ITB, 2005
文化遗产和自然遗产不仅受到破坏的原因的破坏,而且还受到社会和经济环境的变化的威胁,这些变化使自然造成的有害现象更加恶化。特鲁瓦兰遗址是印尼唯一一个至今仍能找到的古代印度教和佛教城市。该遗址占地11公里9公里(7英里),包括Mojokerto区的Trowulan和Sooko地区,以及Mojoagung和Mojowarno street of Jombang area。这个曾经是马贾希里特王国的首都的遗址建在三座山脚下的平坦地带,那就是纳冈冈、魏良朗和安贾斯马拉山。地理上,特鲁瓦兰地区适合人类居住,因为地形提供了相对浅水的土壤支持。在特鲁巴兰遗址发现的数十万古代城市考古遗迹被埋在地下和地表:人工制品、生态事实和特征。必须进行术后维护,以定期维护经修复的遗址。但事实上,由于限制,发育不良。这些限制是由于预算不足造成的设施和基础设施的限制,护士达到既定标准的限制,以及对保护保护区材料的本质的理解的限制,这导致社会对保护保护区材料的缺乏参与。1982年的阿玛尔图书目录。历史文物的维护和保护。雅加达:Jaya捏造。Ardya W, ok, 2008年。环境设计——当图形不仅仅是一个补充。第04卷第23期。理念。杜邦先生,《二十世纪的图书馆、档案和博物馆》RBM A . J. Rare Books,手稿,Cult。Herit。第8卷第8卷1、pp 13—19、2007,doi: 10.5860/rbm. 8.1271。兰格,苏珊娜·K·2006年。一些问题艺术。山南Ambu出版社。万隆。马丁尼,珍妮,2010年。符号学/高级抵押理论研究。日惹:贾拉丝。索基蒙,1973年。印尼文化历史概论2。日惹:Kanisius, 2008年乔纳森,保护/保护原始沙野遗址。哈里·鲁比斯,2007年。视觉通信设计的研究方法。日惹。安迪偏移。Safanayong,永基,2006年。集成视觉通信设计。雅加达西部:Arte Intermedia Tinarbuko, Sumbo. 2010年。视觉交流的符号学。日惹:Jalasutra。Widagdo,“美学历史之旅——设计的意义和作用,2005年的国际设计研讨会
{"title":"Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Perlindungan Situs Majapahit","authors":"Mohammad Arifian Rohman","doi":"10.33479/cd.v3i01.407","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v3i01.407","url":null,"abstract":"Warisan budaya dan warisan alam semakin terancam dengan kehancuran tidak hanya oleh penyebab vandalisme, tetapi juga oleh perubahan kondisi sosial dan ekonomi yang memperburuk situasi dengan fenomena tangguh bahkan lebih dari kerusakan atau kehancuran yang diakibatkan oleh alam. Situs Trowulan merupakan tempat satu-satunya kota zaman klasik Hindu-Budha di Indonesia yang masih dapat ditemukan. Situs ini meliputi wilayah 11 km x 9 km, yang meliputi Kecamatan Trowulan dan Sooko di Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno bawah Kabupaten Jombang. Situs kota bekas ibukota Kerajaan Majapahit ini dibangun di atas medan datar di kaki tiga gunung, yaitu Penanggungan, Welirang, dan Gunung Anjasmara. Secara geografis, wilayah Trowulan cocok untuk pemukiman manusia karena didukung oleh topografi dengan air tanah yang relatif dangkal. Ratusan ribu sisa-sisa arkeologi kota tua di Situs Trowulan ditemukan terkubur di bawah tanah serta pada permukaan dalam bentuk: artefak, eko-fakta, dan fitur. Pemeliharaan pascakonservasi perlu dilakukan untuk merawat secara rutin situs-situs yang telah dipugar agar lebih terawat. Namun pada kenyataannya kegiatan pascakonseravasi terhambat akibat dari keterbatasan. Keterbatasan tersebut adalah keterbatasan sarana dan prasarana akibat minimnya anggaran, keterbatasan tenaga juru rawat yang memenuhi standar yang ditetapkan dan juga keterbatasan pemahaman akan hakikat pelestarian benda cagar budaya yang dimiliki yang berakibat kurangnya peran serta masyarakat terhadap pelestarian benda cagar budaya. DAFTAR PUSTAKA Asmar, Teguh. 1982. Pemeliharaan Dan Perlindungan Benda-Benda Sejarah dan Purbakala. Jakarta: Palem Jaya. Ardya W, Okky. 2008. Environment Graphic Design – Ketika Grafis tak Sekedar Pelengkap. Vol 04 Edisi 23. Concept. Dupont, “Libraries, Archives, and Museums in the Twenty-First Century: Intersecting Missions, Converging Futures?,” RBM A J. Rare Books, Manuscripts, Cult. Herit., vol. 8, no. 1, pp. 13–19, 2007, doi: 10.5860/rbm.8.1.271. Langer, Suzanne K. 2006. Problematika Seni. Sunan Ambu Press. Bandung. Martinet, Jeanne. 2010. Semiologi / Kajian teori tanda Saussuran. Yogyakarta : Jalasutra. Soekmono, R. .1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius. 2008. Agenda Terbaru: Perlindungan/Pelestarian Situs Purbakala Sarwono, Jonathan. Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta. Andi offset. Safanayong, Yongky. 2006. Desain komunikasi visual terpadu. Jakarta Barat : Arte Intermedia Tinarbuko, Sumbo. 2010. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Widagdo, “Estetika dalam Perjalanan Sejarah – Arti dan Perannya dalam Desain, Simposium Internasional Ilmu Desain, di ITB, 2005","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129885629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diaz Tri Mustikaningrum, Aditya Rahman Yani, Masnuna Masnuna
Fenomena perdukunan masih berjalan di era modern ini karena sebagian masyarakat masih mempercayainya. Meminta bantuan dari dukun yang berkaitan dengan hal-hal ghaib termasuk perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Jika perbuatan syirik tersebut dilakukan hukumnya dosa besar dalam Al-Quran. Salah satu upaya untuk menghindari yang berhubungan dengan dunia ghaib yaitu dengan cara metode Ruqyah Syari’yyah. Metode ini sudah ada sejak jaman nabi. Bahkan Rasulullah SAW pun juga pernah melakukan ruqyah. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka dirancanglah sebuah buku ilustrasi yang bertujuan untuk berbagi pengalaman orang-orang yang pernah melakukan ruqyah yang dapat dijadikan pelajaran untuk target audiens karena usia target audiens sudah memasuki kehidupan yang kompleks seperti pengalaman orang-orang ruqyah yaitu dalam bidang pekerjaan, rumah tangga dan sebagainya. Buku ini disertai ilustrasi yang mewakili tiap cerita supaya terlihat menarik dan tidak mudah bosan.
{"title":"Perancangan Buku Ilustrasi Kisah Pasien Ruqyah Syar’iyyah untuk Usia 23-27 Tahun","authors":"Diaz Tri Mustikaningrum, Aditya Rahman Yani, Masnuna Masnuna","doi":"10.33479/cd.v3i01.385","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v3i01.385","url":null,"abstract":"Fenomena perdukunan masih berjalan di era modern ini karena sebagian masyarakat masih mempercayainya. Meminta bantuan dari dukun yang berkaitan dengan hal-hal ghaib termasuk perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Jika perbuatan syirik tersebut dilakukan hukumnya dosa besar dalam Al-Quran. Salah satu upaya untuk menghindari yang berhubungan dengan dunia ghaib yaitu dengan cara metode Ruqyah Syari’yyah. Metode ini sudah ada sejak jaman nabi. Bahkan Rasulullah SAW pun juga pernah melakukan ruqyah. \u0000Untuk mengatasi permasalahan ini, maka dirancanglah sebuah buku ilustrasi yang bertujuan untuk berbagi pengalaman orang-orang yang pernah melakukan ruqyah yang dapat dijadikan pelajaran untuk target audiens karena usia target audiens sudah memasuki kehidupan yang kompleks seperti pengalaman orang-orang ruqyah yaitu dalam bidang pekerjaan, rumah tangga dan sebagainya. Buku ini disertai ilustrasi yang mewakili tiap cerita supaya terlihat menarik dan tidak mudah bosan.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114872473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perilaku Vandalisme telah mengancam identitas dan representasi Kota Yogyakrta sebagai kota budaya. Vandalisme merupakan cikal bakal masalah kejahatan yang lebih serius. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sinergisitas dari pemerintah, dan masyarakat Yogyakarta. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang dapat ditawarkan oleh Desain Komunikasi Visual adalah dengan merancang sebuah kampanye sosial. Kampanye sosial yang dilakukan harus memenuhi tiga kriteria yaitu berpotensi berkembang menjadi gerakan yang masif, memiliki ciri khas Jogja, familiar dan dapat dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat terutama anak muda Yogyakarta. Berdasarkan uraian tesebut maka, kampanye sosial “Jogja Melawan Vandalisme” dapat menjadi alternatif media perlawanan vandalisme bagi masyarakat Yogyakarta. Target sasaran primer dalam kampanye ini adalah remaja sekolah menengah yang menjadi pelaku aktif vandalisme atau memiliki kecenderungan menjadi pelaku. Target sasaran sekunder adalah seluruh masyarakat Yogyakarta. Kampanye ini akan dirancang dengan metode desain modern yang dituangkan dalam triadik DKV, meliputi empat tahapan yaitu identifikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Teori utama yang digunakan adalah teori kriminologi broken window, teori psikologi vandalisme, dan teori tentang street art. Landasan yuridis yang melegalisasi perancangan ini adalah Peraturan Daerah No. 18 tahun 2002, tentang Pengelolaan Kebersihan, walikota Yogyakarta menginstruksikan Dinas Ketertiban untuk melakukan penanganan aksi vandalisme, dalam Pasal 16 huruf c. Teori pendukung yang digunakan adalah teori komunikasi masaa, teori periklanan dan kampanye sosial, teori periklanan SUPER”A”, teori perilaku konsumen AISAS, serta teori dasar Desain Komunikasi Visual. Tema kampanye yang diusung adalah “Jogja Melavan”, difokuskan untuk menyampaikan empat pesan yaitu larangan vandalisme, sosialisasi sanksi hukum, ajakan bersih-bersih, serta himbauan untuk mengisi masa remaja dengan hal yang bermanfaat. Keempat pesan akan disampaikan melalui bauran media konvensional dan non konvensional yang terdiri dari media utama dan media pendukung. Gaya desain terbuka pada berbagai gaya dan mengedepankan gaya desain yang cerah, rapi, clean, khas anak muda, dengan meminjam ikon prajurit keraton Yogyakarta yang biasa disebut Bregada.
{"title":"Perancangan Desain Mural Sebagai Media Utama Kampanye Sosial “Jogja Melawan Vandalisme”","authors":"Nuria Indah Kurnia Dewi","doi":"10.33479/cd.v3i01.406","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v3i01.406","url":null,"abstract":"Perilaku Vandalisme telah mengancam identitas dan representasi Kota Yogyakrta sebagai kota budaya. Vandalisme merupakan cikal bakal masalah kejahatan yang lebih serius. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sinergisitas dari pemerintah, dan masyarakat Yogyakarta. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang dapat ditawarkan oleh Desain Komunikasi Visual adalah dengan merancang sebuah kampanye sosial. Kampanye sosial yang dilakukan harus memenuhi tiga kriteria yaitu berpotensi berkembang menjadi gerakan yang masif, memiliki ciri khas Jogja, familiar dan dapat dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat terutama anak muda Yogyakarta. Berdasarkan uraian tesebut maka, kampanye sosial “Jogja Melawan Vandalisme” dapat menjadi alternatif media perlawanan vandalisme bagi masyarakat Yogyakarta. \u0000Target sasaran primer dalam kampanye ini adalah remaja sekolah menengah yang menjadi pelaku aktif vandalisme atau memiliki kecenderungan menjadi pelaku. Target sasaran sekunder adalah seluruh masyarakat Yogyakarta. Kampanye ini akan dirancang dengan metode desain modern yang dituangkan dalam triadik DKV, meliputi empat tahapan yaitu identifikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Teori utama yang digunakan adalah teori kriminologi broken window, teori psikologi vandalisme, dan teori tentang street art. Landasan yuridis yang melegalisasi perancangan ini adalah Peraturan Daerah No. 18 tahun 2002, tentang Pengelolaan Kebersihan, walikota Yogyakarta menginstruksikan Dinas Ketertiban untuk melakukan penanganan aksi vandalisme, dalam Pasal 16 huruf c. Teori pendukung yang digunakan adalah teori komunikasi masaa, teori periklanan dan kampanye sosial, teori periklanan SUPER”A”, teori perilaku konsumen AISAS, serta teori dasar Desain Komunikasi Visual. \u0000Tema kampanye yang diusung adalah “Jogja Melavan”, difokuskan untuk menyampaikan empat pesan yaitu larangan vandalisme, sosialisasi sanksi hukum, ajakan bersih-bersih, serta himbauan untuk mengisi masa remaja dengan hal yang bermanfaat. Keempat pesan akan disampaikan melalui bauran media konvensional dan non konvensional yang terdiri dari media utama dan media pendukung. Gaya desain terbuka pada berbagai gaya dan mengedepankan gaya desain yang cerah, rapi, clean, khas anak muda, dengan meminjam ikon prajurit keraton Yogyakarta yang biasa disebut Bregada.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130708306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nadia Sigi Prameswari, M. D. Haq, Gunadi Gunadi, Pratama Bayu Widagdo
Perkembangan sektor ekonomi menjadikan persaingan yang ketat pada pelaku UKM. Kondisi persaingan pasar menunjukkan semakin banyaknya UKM yang menawarkan produk yang sama namun dengan desain kemasan yang menarik dan beragam. Dengan persaingan yang semakin ketat, desain kemasan yang seadanya kurang dapat menarik minat para konsumen. Saat ini desain kemasan memiliki pengaruh yang besar bagi sebuah merek, kemasan menjadi salah satu faktor yang membuat konsumen menginginkan suatu produk. Hal ini mengakibatkan terjadinya ketimpangan omset penjualan antar produk. Perancangan desain kemasan selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas desain dalam hal nilai perlindungan, juga ingin meningkatkan brand awareness sehingga dapat memiliki nilai untuk lebih bersaing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek penelitian ini adalah kemasan produk makanan “Sabilla Djaya”. Pada kemasan makanan “Sabilla Djaya” yang telah ada, ditemui beberapa kelemahan, salah satunya mengenai kemampuan kemasan dalam melindungi isi produk dan kualitas tampilan desain kemasan yang kurang sesuai dengan harga jual serta target marketnya. Perancangan desain kemasan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan pada kemasan sebelumnya dan diharapkan melalui perancangan desain kemasan ini mampu meningkatkan citra dan kualitas dari produk di mata konsumen yang berakibat pada peningkatan penjualan. Hasil penelitian ini adalah penciptaan desain kemasan makanan UKM “Sabilla Djaya” untuk menyesuaikan karakteristik yang dibutuhkan dengan mengacu pada prinsip-prinsip desain agar menghasilkan desain yang baik. Karya desain final yang dihasikan diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat agar produk UKM Sabilla Djaya diminati oleh orang dan pasar serta untuk meningkatkan nilai penjualan dari produk stick snack Sabilla Djaya di pasaran.
{"title":"Strategi Pembentukan Citra Produk UKM melalui Perancangan Desain Kemasan Stick Snack “Sabilla Djaya”","authors":"Nadia Sigi Prameswari, M. D. Haq, Gunadi Gunadi, Pratama Bayu Widagdo","doi":"10.33479/cd.v3i01.357","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v3i01.357","url":null,"abstract":"Perkembangan sektor ekonomi menjadikan persaingan yang ketat pada pelaku UKM. Kondisi persaingan pasar menunjukkan semakin banyaknya UKM yang menawarkan produk yang sama namun dengan desain kemasan yang menarik dan beragam. Dengan persaingan yang semakin ketat, desain kemasan yang seadanya kurang dapat menarik minat para konsumen. Saat ini desain kemasan memiliki pengaruh yang besar bagi sebuah merek, kemasan menjadi salah satu faktor yang membuat konsumen menginginkan suatu produk. Hal ini mengakibatkan terjadinya ketimpangan omset penjualan antar produk. Perancangan desain kemasan selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas desain dalam hal nilai perlindungan, juga ingin meningkatkan brand awareness sehingga dapat memiliki nilai untuk lebih bersaing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek penelitian ini adalah kemasan produk makanan “Sabilla Djaya”. Pada kemasan makanan “Sabilla Djaya” yang telah ada, ditemui beberapa kelemahan, salah satunya mengenai kemampuan kemasan dalam melindungi isi produk dan kualitas tampilan desain kemasan yang kurang sesuai dengan harga jual serta target marketnya. Perancangan desain kemasan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan pada kemasan sebelumnya dan diharapkan melalui perancangan desain kemasan ini mampu meningkatkan citra dan kualitas dari produk di mata konsumen yang berakibat pada peningkatan penjualan. Hasil penelitian ini adalah penciptaan desain kemasan makanan UKM “Sabilla Djaya” untuk menyesuaikan karakteristik yang dibutuhkan dengan mengacu pada prinsip-prinsip desain agar menghasilkan desain yang baik. Karya desain final yang dihasikan diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat agar produk UKM Sabilla Djaya diminati oleh orang dan pasar serta untuk meningkatkan nilai penjualan dari produk stick snack Sabilla Djaya di pasaran.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132899439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sarah Zhafirah, Masnuna Masnuna, Aditya Rahman Yani
Sangat sedikit remaja yang sadar akan pentingnya mengenali konsep kepribadian diri di Indonesia, meskipun ini adalah salah satu hal penting yang harus dipahami remaja sehingga mereka dapat memaksimalkan masa remajanya dan mengatur jalan hidup mereka sedini mungkin. Sebagian besar buku tentang kepribadian terdiri dari teks yang membosankan dan bahasa yang sulit dipahami remaja dan tidak menarik bagi mereka. Banyak kerugian dari tidak memahami konsep kepribadian, termasuk penciptaan reaksi sosial. Berdasarkan wawancara dan kuesioner, remaja tidak mengetahui kepribadian dan tipe kepribadian mereka sehingga mereka tidak dapat mengenali dan memaksimalkan potensi mereka. Mengatasi masalah ini akhirnya dirancang sebuah buku ilustrasi yang bertujuan untuk menyederhanakan pesan tentang pentingnya mengenali kepribadian seseorang dan memahami 4 jenis kepribadian. Ilustrasi bersifat komunikatif dan memudahkan pembaca untuk memahami pesan melalui visual.
{"title":"Buku Ilustrasi 4 Macam Kepribadian Remaja 16-18 Tahun","authors":"Sarah Zhafirah, Masnuna Masnuna, Aditya Rahman Yani","doi":"10.33479/cd.v2i02.323","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v2i02.323","url":null,"abstract":"Sangat sedikit remaja yang sadar akan pentingnya mengenali konsep kepribadian diri di Indonesia, meskipun ini adalah salah satu hal penting yang harus dipahami remaja sehingga mereka dapat memaksimalkan masa remajanya dan mengatur jalan hidup mereka sedini mungkin. Sebagian besar buku tentang kepribadian terdiri dari teks yang membosankan dan bahasa yang sulit dipahami remaja dan tidak menarik bagi mereka. Banyak kerugian dari tidak memahami konsep kepribadian, termasuk penciptaan reaksi sosial. Berdasarkan wawancara dan kuesioner, remaja tidak mengetahui kepribadian dan tipe kepribadian mereka sehingga mereka tidak dapat mengenali dan memaksimalkan potensi mereka. Mengatasi masalah ini akhirnya dirancang sebuah buku ilustrasi yang bertujuan untuk menyederhanakan pesan tentang pentingnya mengenali kepribadian seseorang dan memahami 4 jenis kepribadian. Ilustrasi bersifat komunikatif dan memudahkan pembaca untuk memahami pesan melalui visual.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123956530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zeitgeis (jiwa zaman) memberikan pengaruh yang besar terhadap karakteristik hasil karya seni baik berupa lukisan, patung, relief-relief, ilustrasi, tulisan hingga berkembang menjadi iklan. Iklan merupakan salah satu karya seni yang muncul pada abad-17. Pada tahun 1880-an, beberapa produsen atau perusahaan mengadaptasi teknik-teknik yang penampilan iklan pada poster. Berbagai produsen makanan, minuman, obat dan peralatan mandi mulai memperkenalkan produknya melalui iklan poster. Pada tahun 1886 berdirilah The Coca-Cola Company di Amerika. Tahun 1906, William D'Arcy bergabung sebagai Creative Team yang merencanakan konsep iklan Coke dan memiliki pandangan bahwa "iklan Coca-Cola harus membuat adegan yang menarik orang-orang dalam dan membuat mereka bagian dari selingan menyenangkan dari kehidupan sehari-hari". Kajian ini merupakan tinjauan historis pengaruh gaya pada zaman Antiquity, Mediaeval, Renaissance, dan Baroque terhadap perkembangan gaya visual iklan cetak (print ad) Coca-Cola. Zeitgeis memberikan transisi terhadap perkembangan gaya visual iklan cetak Coca-Cola di setiap periode zaman.
{"title":"Tinjauan Histori pada Gaya Visual Iklan Cetak Coca-Cola","authors":"Nadia Sigi Prameswari","doi":"10.33479/cd.v2i02.381","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v2i02.381","url":null,"abstract":"Zeitgeis (jiwa zaman) memberikan pengaruh yang besar terhadap karakteristik hasil karya seni baik berupa lukisan, patung, relief-relief, ilustrasi, tulisan hingga berkembang menjadi iklan. Iklan merupakan salah satu karya seni yang muncul pada abad-17. Pada tahun 1880-an, beberapa produsen atau perusahaan mengadaptasi teknik-teknik yang penampilan iklan pada poster. Berbagai produsen makanan, minuman, obat dan peralatan mandi mulai memperkenalkan produknya melalui iklan poster. Pada tahun 1886 berdirilah The Coca-Cola Company di Amerika. Tahun 1906, William D'Arcy bergabung sebagai Creative Team yang merencanakan konsep iklan Coke dan memiliki pandangan bahwa \"iklan Coca-Cola harus membuat adegan yang menarik orang-orang dalam dan membuat mereka bagian dari selingan menyenangkan dari kehidupan sehari-hari\". Kajian ini merupakan tinjauan historis pengaruh gaya pada zaman Antiquity, Mediaeval, Renaissance, dan Baroque terhadap perkembangan gaya visual iklan cetak (print ad) Coca-Cola. Zeitgeis memberikan transisi terhadap perkembangan gaya visual iklan cetak Coca-Cola di setiap periode zaman.","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121431919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kopi adalah salah satu hal yang menjadi daya tarik Indonesia di mata negara lain. Cita rasa yang unik dan beragam membuat kopi Indonesia bisa sukses mendunia. Tidak hanya itu, budaya dan bisnis kopi di Indonesia sendiri mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun ada efek negatif dari munculnya fenomena ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa seni dan kualitas kopi di Indonesia mulai menurun karena adanya persaingan bisnis yang sangat tinggi. Hal ini membuat para pengusaha lebih mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas untuk bertahan. Selain itu, banyak orang yang memulai usaha kopi tanpa dasar pemahaman yang benar mengenai kopi. Tujuan dari perancangan ini adalah membuat video feature yang menceritakan proses pengolahan dari kopi mulai dari tahap penanaman hingga penyajian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif deskriptif. Kemudian dalam perancangan akan digunakan metode perancangan video. Dari perancangan ini diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang proses pengolahan kopi serta memaknai kopi sebagai suatu minuman yang memiliki kualitas dan seni yang tinggi Hasil akhir dari perancangan ini adalah sebuah video feature berdurasi 05:08 menit, lima buah video teaser dengan durasi kurang lebih 15-30 detik, serta satu set buku foto essai Perjalanan Biji Kopi.
{"title":"Perancangan Video Feature Perjalanan Biji Kopi sebagai Media Informasi Pengolahan Kopi","authors":"Septian Evan Prasetya","doi":"10.33479/cd.v2i02.383","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v2i02.383","url":null,"abstract":"Kopi adalah salah satu hal yang menjadi daya tarik Indonesia di mata negara lain. Cita rasa yang unik dan beragam membuat kopi Indonesia bisa sukses mendunia. Tidak hanya itu, budaya dan bisnis kopi di Indonesia sendiri mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun ada efek negatif dari munculnya fenomena ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa seni dan kualitas kopi di Indonesia mulai menurun karena adanya persaingan bisnis yang sangat tinggi. Hal ini membuat para pengusaha lebih mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas untuk bertahan. Selain itu, banyak orang yang memulai usaha kopi tanpa dasar pemahaman yang benar mengenai kopi. Tujuan dari perancangan ini adalah membuat video feature yang menceritakan proses pengolahan dari kopi mulai dari tahap penanaman hingga penyajian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif deskriptif. Kemudian dalam perancangan akan digunakan metode perancangan video. Dari perancangan ini diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang proses pengolahan kopi serta memaknai kopi sebagai suatu minuman yang memiliki kualitas dan seni yang tinggi Hasil akhir dari perancangan ini adalah sebuah video feature berdurasi 05:08 menit, lima buah video teaser dengan durasi kurang lebih 15-30 detik, serta satu set buku foto essai Perjalanan Biji Kopi. \u0000 ","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133369565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Industri pariwisata adalah salah satu sektor yang efektif dalam meningkatkan devisa di Indonesia, serta sistem otonomi daerah yang mewajibkan untuk membangun perekonomian daerah secara mandiri. Kota Singkawang memiliki potensi pariwisata yang besar, namun belum diketahui oleh masyarakat dikarenakan brand communication yang lemah. Dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara, kajian pustaka, kuesioner, dan observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kuesioner, analisis matriks perbandingan, dan analisis SWOT. Data yang diperoleh digunakan sebagai acuan dalam perancangan strategi dan visualisasi brand communication Kota Singkawang. Berdasarkan hasil data, Kota Singkawang membutuhkan strategi promosi dan re-branding dengan Brand Proposition lively diversity dengan lively singkawang sebagai nama brand. Visualisasi menggunakan unsur budaya Kota Singkawang dengan tampilan modern yang diterapkan pada logo dan media promosi. Hasil perancangan ini adalah upaya dalam mendukung program Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang dan meningkatkan awareness masyarakat terhadap pariwisata yang dimiliki Kota Singkawang. Kata Kunci : Kota Singkawang, Brand communication, Pariwisata
{"title":"Perancangan Visual Brand Communication Kota Singkawang","authors":"Febry Valiansyah, A. N. Fadilla","doi":"10.33479/cd.v2i02.330","DOIUrl":"https://doi.org/10.33479/cd.v2i02.330","url":null,"abstract":"Industri pariwisata adalah salah satu sektor yang efektif dalam meningkatkan devisa di Indonesia, serta sistem otonomi daerah yang mewajibkan untuk membangun perekonomian daerah secara mandiri. Kota Singkawang memiliki potensi pariwisata yang besar, namun belum diketahui oleh masyarakat dikarenakan brand communication yang lemah. Dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara, kajian pustaka, kuesioner, dan observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kuesioner, analisis matriks perbandingan, dan analisis SWOT. Data yang diperoleh digunakan sebagai acuan dalam perancangan strategi dan visualisasi brand communication Kota Singkawang. Berdasarkan hasil data, Kota Singkawang membutuhkan strategi promosi dan re-branding dengan Brand Proposition lively diversity dengan lively singkawang sebagai nama brand. Visualisasi menggunakan unsur budaya Kota Singkawang dengan tampilan modern yang diterapkan pada logo dan media promosi. Hasil perancangan ini adalah upaya dalam mendukung program Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang dan meningkatkan awareness masyarakat terhadap pariwisata yang dimiliki Kota Singkawang. \u0000Kata Kunci : Kota Singkawang, Brand communication, Pariwisata","PeriodicalId":142161,"journal":{"name":"Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124121470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}