Pub Date : 2023-03-02DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.1147
Perananan Zakat, Produktif Dalam Peningkatan, Ekonomi Mustahik, Pada Badan, Amil Zakat, Kabupaten Bengkalis, Suci Tri Rezeki
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui peranan zakat produktif dalam peningkatan ekonomi mustahik di Kota Bengkalis dan untuk mengetahui analisis swot (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) terhadap peranan zakat produktif dalam peningkatan ekonomi mustahik di Kota Bengkalis. Penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif yang menggambarkan peranan zakat produktif dalam Peningkatan ekonomi mustahiq. Di mana penelitian ini memberikan kajian seputar zakat produktif dalam Peningkatan ekonomi mustahiq. Bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan, melakukan eksplorisasi dan menjelaskan fenomena selama kajian berlangsung.Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data. Dalam penelitian ini sumber data utama penulis adalah devisi perindistribusian Baznas Kota Bengkalis dan Mustahik. Peneliti akan memilih sebagian mustahiq yaitu 50 mustahiq. Peneliti memilih mustahiq tersebut karena mereka telah meperoleh dana zakat produktif sebanyak 3 kali dengan program bengkalis sejahtera (tambahan modal usaha) yang menurut peneliti lebih kompeten dalam penyampaian informasi. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam hal ini sumber data sekunder bisa meliputi dokumen-dokumen terkait dengan peranan zakat produktif dalam Peningkatan usaha mokro dan Peningkatan ekonomi mustahik, serta foto dan video wawancara dan kegiatan. Hasil Penelitian ini adalah Semua penerima zakat produktif antusias mengikuti program yang direncanakan oleh pihak Baznas, karena sifatnya satu arah, atau hanya penyerahan bantuan secara simbolis. Dapat disimpulkan dalam melakukan komunikasi dengan informan, persentase nya kecil terkait pengetahuan informan terkait peningkatan ekonomi, karena sebagian informan memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Dengan keterbatasan pengetahuan tersebut, para informan berperan aktif dalam mengikuti program bengkalis sejahtera yang dilaksanakan oleh Baznas, misalnya dalam membangun perekonomian masyarakat atau tiap informan. dan ada yang tidak mengikuti peran aktif sekitar 13 informan. Penyelesaian program yang masuk dalam perencanaan Baznas itu terlaksana dengan baik, dikarenakan sebagian program dilakukannya evaluasi, sehingga setiap program dapat diukur tingkat keberhasilannya sesuai indikator yang telah disusun.
{"title":"PERANANAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENINGKATAN EKONOMI MUSTAHIK PADA BADAN AMIL ZAKAT KABUPATEN BENGKALIS","authors":"Perananan Zakat, Produktif Dalam Peningkatan, Ekonomi Mustahik, Pada Badan, Amil Zakat, Kabupaten Bengkalis, Suci Tri Rezeki","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i2.1147","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i2.1147","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui peranan zakat produktif dalam peningkatan ekonomi mustahik di Kota Bengkalis dan untuk mengetahui analisis swot (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) terhadap peranan zakat produktif dalam peningkatan ekonomi mustahik di Kota Bengkalis. Penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif yang menggambarkan peranan zakat produktif dalam Peningkatan ekonomi mustahiq. Di mana penelitian ini memberikan kajian seputar zakat produktif dalam Peningkatan ekonomi mustahiq. Bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan, melakukan eksplorisasi dan menjelaskan fenomena selama kajian berlangsung.Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data. Dalam penelitian ini sumber data utama penulis adalah devisi perindistribusian Baznas Kota Bengkalis dan Mustahik. Peneliti akan memilih sebagian mustahiq yaitu 50 mustahiq. Peneliti memilih mustahiq tersebut karena mereka telah meperoleh dana zakat produktif sebanyak 3 kali dengan program bengkalis sejahtera (tambahan modal usaha) yang menurut peneliti lebih kompeten dalam penyampaian informasi. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam hal ini sumber data sekunder bisa meliputi dokumen-dokumen terkait dengan peranan zakat produktif dalam Peningkatan usaha mokro dan Peningkatan ekonomi mustahik, serta foto dan video wawancara dan kegiatan. Hasil Penelitian ini adalah Semua penerima zakat produktif antusias mengikuti program yang direncanakan oleh pihak Baznas, karena sifatnya satu arah, atau hanya penyerahan bantuan secara simbolis. Dapat disimpulkan dalam melakukan komunikasi dengan informan, persentase nya kecil terkait pengetahuan informan terkait peningkatan ekonomi, karena sebagian informan memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Dengan keterbatasan pengetahuan tersebut, para informan berperan aktif dalam mengikuti program bengkalis sejahtera yang dilaksanakan oleh Baznas, misalnya dalam membangun perekonomian masyarakat atau tiap informan. dan ada yang tidak mengikuti peran aktif sekitar 13 informan. Penyelesaian program yang masuk dalam perencanaan Baznas itu terlaksana dengan baik, dikarenakan sebagian program dilakukannya evaluasi, sehingga setiap program dapat diukur tingkat keberhasilannya sesuai indikator yang telah disusun.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124063497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-02DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.1170
Nurhadi Abdillah
Kedudukan saksi non muslim terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perkara yang dialami oleh umat Islam merupakan hal yang dilematis karena perkembangan arus globalisasi yang terus berkembang sehingga menimbulkan peristiwa muamalah antara sesama umat Islam dan umat non muslim. Oleh karena itu, dalam hal ini mengharuskan ada orang yang mempersaksikan peristiwa tersebut sementara tidak bisa dipastikan hanya orang yang beragama Islam saja yang ada pada peristiwa tersebut, terkadang ada orang yang tidak beragama Islam, sementara masih terjadi perbedaan pendapat di antara ulama dalam memberikan hukum terhadap keadaan tersebut. Penelitian ini membahas tentang kedudukan saksi non muslim terhadap perkara umat Islam dalam persepektif hukum Islam dengan mengumpulkan beberapa pendapat ulama kemudian menguraikan pendapat yang paling kuat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapat yang paling kuat adalah kedudukan saksi non muslim dalam perkara yang dihadapi oleh umat Islam tidak boleh meskipun ada ulama yang mengecualikan dalam hal wasiat di perjalanan dan itu pun dalam keadaan terpaksa. Dengan kata lain, dalam kondisi normal saksi non muslim tidak diterima (tidak sah).
{"title":"Kedudukan Saksi Non Muslim Terhadap Perkara Umat Islam Dalam Perspektif Hukum Islam","authors":"Nurhadi Abdillah","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i2.1170","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i2.1170","url":null,"abstract":"Kedudukan saksi non muslim terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perkara yang dialami oleh umat Islam merupakan hal yang dilematis karena perkembangan arus globalisasi yang terus berkembang sehingga menimbulkan peristiwa muamalah antara sesama umat Islam dan umat non muslim. Oleh karena itu, dalam hal ini mengharuskan ada orang yang mempersaksikan peristiwa tersebut sementara tidak bisa dipastikan hanya orang yang beragama Islam saja yang ada pada peristiwa tersebut, terkadang ada orang yang tidak beragama Islam, sementara masih terjadi perbedaan pendapat di antara ulama dalam memberikan hukum terhadap keadaan tersebut. Penelitian ini membahas tentang kedudukan saksi non muslim terhadap perkara umat Islam dalam persepektif hukum Islam dengan mengumpulkan beberapa pendapat ulama kemudian menguraikan pendapat yang paling kuat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapat yang paling kuat adalah kedudukan saksi non muslim dalam perkara yang dihadapi oleh umat Islam tidak boleh meskipun ada ulama yang mengecualikan dalam hal wasiat di perjalanan dan itu pun dalam keadaan terpaksa. Dengan kata lain, dalam kondisi normal saksi non muslim tidak diterima (tidak sah).","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131124236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-24DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.1138
Nursania Dasopang
BMT merupakan lembaga keuangan syari’ah non-bank, yang dalam fungsi dan perannya juga melakukukan aktivitas bank. BMT menjadi solusi bagi rakyat kecil yang mengalami hambatan psikologis dalam berinteraksi dengan Bank, untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi demi mewujudkan kesejahteraan hidup. Di satu sisi BMT membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak sosialnya sebagai kaum duafa melalui dana konsumtif, dan di sisi lain secara produktif memberi fasilitas bisnis melalui produk-produk yang tersedia, berupa pembiayaaan dan simpanan.Melihat prinsip-prinsip dan karakter BMT, lembaga ini mestinya ditumbuhkembangkan untuk dapat menjangkau masyaakat kecil seluas-luasnya. BMT dapat menjadi lembaga andalan yang berada di garda terdepan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup berdasarkan prinsipprinsip syari’ah. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian dan pengaturan yang jelas terhadap lembaga ini agar dapat mengoptimalkan fungsinya secara ril di masyarakat.
{"title":"BMT SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH","authors":"Nursania Dasopang","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i2.1138","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i2.1138","url":null,"abstract":"BMT merupakan lembaga keuangan syari’ah non-bank, yang dalam fungsi dan perannya juga melakukukan aktivitas bank. BMT menjadi solusi bagi rakyat kecil yang mengalami hambatan psikologis dalam berinteraksi dengan Bank, untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi demi mewujudkan kesejahteraan hidup. Di satu sisi BMT membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak sosialnya sebagai kaum duafa melalui dana konsumtif, dan di sisi lain secara produktif memberi fasilitas bisnis melalui produk-produk yang tersedia, berupa pembiayaaan dan simpanan.Melihat prinsip-prinsip dan karakter BMT, lembaga ini mestinya ditumbuhkembangkan untuk dapat menjangkau masyaakat kecil seluas-luasnya. BMT dapat menjadi lembaga andalan yang berada di garda terdepan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup berdasarkan prinsipprinsip syari’ah. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian dan pengaturan yang jelas terhadap lembaga ini agar dapat mengoptimalkan fungsinya secara ril di masyarakat.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133956167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-10DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.1052
Idris
Permasalahan anak yang berkonflik dengan hukum sangatlah merisaukan, untuk itu diperlukanya suatu sistem pradilan yang menjamin perlindungan anak yang berhadapan dengan hukum. Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang melakukan tindak pidana atau yang anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan dilarang bagi anak baik menurut perundang-undagan maupun menurut peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.Proses penanganan anak dapat menimbulkan permasalahan karena mereka harus ditangani secara hukum.Tingkah laku yang demikian disebabkan karena dalam masa pertumbuhan sikap dan mental anak belum stabil, dan juga tidak terlepas dari lingkungan tempat anak bergaul. Pendekatan ini dilakukan dengan meneliti data sekunder yang berhubungan dengan obyek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian langsung dilapangan.Selanjutnya data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Perlindungan Anak sudah diimplementasikan oleh Polres Padangsidimpuan dalam kasus pencurian yang dilakukan oleh anak, Polres Padangsidimpuan tidak melakukan penangkapan dan penahanan sepanjang ada orang tua/keluarga yang bisa menjamin. Dalam penanganan perkara ini Polres Padangsidimpuan juga berhasil dalam mengupayakan proses diversi. Kata Kunci :Perlindungan Hukum, Anak, Tindak Pidana, Pencurian, Diversi
{"title":"PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MENJADI PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN DI PADANGSIDIMPUAN","authors":"Idris","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i2.1052","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i2.1052","url":null,"abstract":"Permasalahan anak yang berkonflik dengan hukum sangatlah merisaukan, untuk itu diperlukanya suatu sistem pradilan yang menjamin perlindungan anak yang berhadapan dengan hukum. Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang melakukan tindak pidana atau yang anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan dilarang bagi anak baik menurut perundang-undagan maupun menurut peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.Proses penanganan anak dapat menimbulkan permasalahan karena mereka harus ditangani secara hukum.Tingkah laku yang demikian disebabkan karena dalam masa pertumbuhan sikap dan mental anak belum stabil, dan juga tidak terlepas dari lingkungan tempat anak bergaul. Pendekatan ini dilakukan dengan meneliti data sekunder yang berhubungan dengan obyek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian langsung dilapangan.Selanjutnya data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Perlindungan Anak sudah diimplementasikan oleh Polres Padangsidimpuan dalam kasus pencurian yang dilakukan oleh anak, Polres Padangsidimpuan tidak melakukan penangkapan dan penahanan sepanjang ada orang tua/keluarga yang bisa menjamin. Dalam penanganan perkara ini Polres Padangsidimpuan juga berhasil dalam mengupayakan proses diversi. \u0000Kata Kunci :Perlindungan Hukum, Anak, Tindak Pidana, Pencurian, Diversi","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121473826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-10DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.1110
Nurdiana - -
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep Al Musaqah terhadap praktik perjanjian pengelolaan kebun karet di desa Jambur Baru Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai perjanjian pengelolaan kebun karet menurut konsep al musaqah di tinjau dari fiqih muamalah di Desa Jambur Baru, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal. Perjanjian pengelolaan kebun karet di Desa Jambur Baru menggunakan konsep kerjasama dalam bentuk akad musaqah yaitu pembagian hasil dilakukan menurut adat kebiasaan yang telah menjadi ketentuan hukum adat telah disetujui dan dijalankan oleh masyarakat di Desa Jambur Baru. Perjanjian secara lisan menurut mereka bersifat mengikat dengan adanya itikad baik dan pribadi yang dipercaya antara pemilik dan penggarap kebun karet. Tinjauan fiqih muamalah terhadap sistem pelaksanaan akad musaqah antara pemilik dan penggarap kebun di Desa Jambur Baru ada yang menggunakan ½:½, dan 1/3:1/3, sementara di kajian fiqih muamalah seharusnya perjanjian musaqah umumnya adalah ½:½, karena benih sudah disediakan oleh pemilik lahan, sehingga pelaksanaan akad musaqah di Desa Jambur Baru tidak sesuai dengan prinsip keadilan dalam Ekonomi Islam, karena ada pembagiannya 1/3:2/3.
本研究的目的是确定Al Musaqah的概念,反对贾布伦摄政圣诞节主题公园管理橡胶花园的做法。这类研究包括实地研究。这项研究具有描述性质的性质,根据Jambur new village、Mandailing Natal bar的圣诞节习俗《al穆萨卡姆》(al穆萨卡)对橡胶管理协议的描述和描述。新的Jambur村的橡胶管理协议采用了阿卡穆萨卡形式的合作概念,即根据根据当地习俗制定的习俗,在新竹村的人民已经批准和执行。他们认为口头协议具有约束力,是出于诚意和信任的私人主人之间的橡皮园。fiqih回顾muamalah对系统实施和耕种果园的主人之间的阿卡德语musaqah Jambur新村庄有人用½:½,1/3:1/3在研究fiqih muamalah musaqah协议通常应该是½:½,因为土地所有者提供了种子,所以执行新村里的阿卡德语musaqah Jambur伊斯兰经济中不符合正义的原则,因为有分歧1/3:2/3。
{"title":"ANALISIS KONSEP AL MUSAQAH TERHADAP PRAKTIK PERJANJIAN PENGELOLAAN KEBUN KARET DI DESA JAMBUR BARU KECAMATAN BATANG NATAL KABUPATEN MANDAILING NATAL","authors":"Nurdiana - -","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i2.1110","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i2.1110","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep Al Musaqah terhadap praktik perjanjian pengelolaan kebun karet di desa Jambur Baru Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal. \u0000Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai perjanjian pengelolaan kebun karet menurut konsep al musaqah di tinjau dari fiqih muamalah di Desa Jambur Baru, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal. \u0000Perjanjian pengelolaan kebun karet di Desa Jambur Baru menggunakan konsep kerjasama dalam bentuk akad musaqah yaitu pembagian hasil dilakukan menurut adat kebiasaan yang telah menjadi ketentuan hukum adat telah disetujui dan dijalankan oleh masyarakat di Desa Jambur Baru. Perjanjian secara lisan menurut mereka bersifat mengikat dengan adanya itikad baik dan pribadi yang dipercaya antara pemilik dan penggarap kebun karet. \u0000Tinjauan fiqih muamalah terhadap sistem pelaksanaan akad musaqah antara pemilik dan penggarap kebun di Desa Jambur Baru ada yang menggunakan ½:½, dan 1/3:1/3, sementara di kajian fiqih muamalah seharusnya perjanjian musaqah umumnya adalah ½:½, karena benih sudah disediakan oleh pemilik lahan, sehingga pelaksanaan akad musaqah di Desa Jambur Baru tidak sesuai dengan prinsip keadilan dalam Ekonomi Islam, karena ada pembagiannya 1/3:2/3.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131985327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-10DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.1019
Titi Martini Harahap
Abstrak Hak Milik merupakan penguasaan seseorang terhadap suatu harta sehingga seseorang mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta tersebut. Hak milik merupakan konsep hubungan manusia terhadap harta beserta hukum, manfaat,dan akibat yang terkait dengannya. Adapun fakta yang terjadi dalam hak kepemilikan pohon durian di atas tanah orang lain dalam kenyataannya masih ditemukan di Desa Hutarimbaru Panyabungan Timur yang sangat merugikan si pemilik tanah karena terjadi kerusakan tumbuh-tumbuhan di sekitar pohon durian yang di sebabkan karena jatuhnya ranting durian dan dirusak orang lain pada saat musim durian. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban dari persoalan pokok, yaitu bagaimana hak kepemilikan pohon durian di atas tanah orang lain di Desa Hutarimbaru Kecamatan Panyabungan Timur dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap hal tersebut Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan sifat dan pendekatan kualitatif deskriptif serta menggunakan sumber data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dengan para pemilik tanah dan pohon durian, adapun sumber data sekunder didapatkan dari buku buku dan jurnal atau artikel yang berkaitan dengan judul penelitian. Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan pohon durian di atas tanah orang lain di Desa Hutarimbaru Kecamatan Panyabungan Timur, walaupun tanahnya sudah diperjualbelikan penanam pohon durian tetap merasa memiliki sekalipun dia hanya keturunan penanam terdahulu dengan dalih sudah menjadi adat kebiasaan yang sudah turun temurun. Adapun pandangan hukum Islam terhadap permasalahan ini menyatakan bahwa ini termasuk kepada kepemilikan yang tidak shahih karena tidak ada izin dari pemilik yang baru dan termasuk dalam urf fasid karena tidak sesuai dengan syariat Islam. Kata Kunci : Hak Milik, Pohon durian, Urf Fasid
{"title":"TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KEPEMILIKAN POHON DURIAN DIATAS TANAH ORANG LAIN","authors":"Titi Martini Harahap","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i2.1019","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i2.1019","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Hak Milik merupakan penguasaan seseorang terhadap suatu harta sehingga seseorang mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta tersebut. Hak milik merupakan konsep hubungan manusia terhadap harta beserta hukum, manfaat,dan akibat yang terkait dengannya. Adapun fakta yang terjadi dalam hak kepemilikan pohon durian di atas tanah orang lain dalam kenyataannya masih ditemukan di Desa Hutarimbaru Panyabungan Timur yang sangat merugikan si pemilik tanah karena terjadi kerusakan tumbuh-tumbuhan di sekitar pohon durian yang di sebabkan karena jatuhnya ranting durian dan dirusak orang lain pada saat musim durian. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban dari persoalan pokok, yaitu bagaimana hak kepemilikan pohon durian di atas tanah orang lain di Desa Hutarimbaru Kecamatan Panyabungan Timur dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap hal tersebut \u0000 \u0000Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan sifat dan pendekatan kualitatif deskriptif serta menggunakan sumber data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dengan para pemilik tanah dan pohon durian, adapun sumber data sekunder didapatkan dari buku buku dan jurnal atau artikel yang berkaitan dengan judul penelitian. \u0000Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan pohon durian di atas tanah orang lain di Desa Hutarimbaru Kecamatan Panyabungan Timur, walaupun tanahnya sudah diperjualbelikan penanam pohon durian tetap merasa memiliki sekalipun dia hanya keturunan penanam terdahulu dengan dalih sudah menjadi adat kebiasaan yang sudah turun temurun. Adapun pandangan hukum Islam terhadap permasalahan ini menyatakan bahwa ini termasuk kepada kepemilikan yang tidak shahih karena tidak ada izin dari pemilik yang baru dan termasuk dalam urf fasid karena tidak sesuai dengan syariat Islam. \u0000Kata Kunci : Hak Milik, Pohon durian, Urf Fasid","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117100958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.963
Rajab Ritonga, Asrul Hamid, Mawaddah
Wakaf merupakan bagian dari amal tabbarru’ yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Prosesi wakaf ketika dilakukannya ikrar dari wakif untuk melepas hak milik pribadinya menjadi hak milik umum. Oleh karena itu, sejatinya bahwa hak milik yang sudah diwakafkan telah menjadi lepas kepemilikannya dari wakif dan berubah menjadi milik penerima wakaf melalui nadzir wakaf. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis terkait penarikan wakaf yang dilakukan oleh ahli waris di desa Sigalapang Julu setelah wakif meninggal dunia. Adapaun jenis penelitian ini adalah studi lapangan dengan sifat deskriptif. Pendekatan dilakukan dengan menggunakan hukum normatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Temuan data-data dianalisis dengan menunggunakan dalil nas dan pendapat ulama. Hasil penelitian menjelaskan bahwa praktik penarikan wakaf yang dilakukan oleh ahli waris di desa Sigalapang Julu pasca meninggalnya wakif bertolak belakang dengan aturan dalam ajaran Islam, sebab harta yang sudah diwakafkan secara otomatis menjadi milik umat Islam. Kata Kunci: Wakaf, Wakif, Nadzir, Tabarru’. Abstrac Waqf is part of the tabbarru 'charity which is recommended in Islamic teachings. The waqf procession is when a pledge is made from the wakif to release his private property rights into public property. Therefore, it is true that the property rights that have been waqf have become free of ownership from the wakif and turned into the property of the waqf recipient through the waqf nadzir. This study aims to describe and analyze related to waqf withdrawals carried out by heirs in Sigalapang Julu village after the wakif died. The type of this research is a field study with a descriptive nature. The approach is carried out using normative law. Collecting data through observation, interviews, documentation and literature study. The findings of the data were analyzed by waiting for the arguments of the texts and the opinions of scholars. The results of the study explain that the practice of waqf withdrawal carried out by heirs in Sigalapang Julu village after the death of the wakif is contrary to the rules in Islamic teachings, because the property that has been waqf automatically becomes the property of Muslims. Keywords: Waqf, Wakif, Nadzir, Tabarru'.
一部分wakf tabbarru对伊斯兰教义中推荐的慈善机构。wakf队伍的时候,他誓言wakif解开我的权利属于个人成为公共财产。因此,确实保留的财产被剥夺了wakif的所有权,并通过nadzir wakaf被移交给了wakaf的受益人。提现这项研究旨在描述和分析相关的wakf由村里的继承人Sigalapang Julu wakif去世后。Adapaun这种研究是一个性格描述性的实地考察。方法采用法律规范。通过观察、采访文档和数据收集文献研究。数据分析发现menunggunakan nas定理和学者的意见。wakf提现解释实践的研究结果是由村里的继承人Sigalapang Julu wakif去世后与伊斯兰教义中规定形成了鲜明对比,因为已经自动diwakafkan属于穆斯林的宝藏。关键词:Wakaf, Wakif, Nadzir, Tabarru '。抽象主义是伊斯兰教所提倡的慈善捐赠的一部分。《waqf队伍是当一个誓言是制造从《wakif到发行他的私人财产权利进入公共财产。这就是《财产权利,它是真的这就是那个被waqf拥有成为free of ownership从《wakif and财产》变成了waqf recipient穿过waqf nadzir。这个研究aims to描述and to analyze相关waqf withdrawals carried out by heirs in Sigalapang Julu村(time after the wakif死了。这研究之类型a field study with a descriptive自然。《劳接近的地方是用normative carried out。muensterberger数据通过observation, interviews documentation和文学研究。findings》是analyzed由等待数据延伸出来》(opinions》和学者。results》学习实践》解释那waqf戒断carried out by heirs in Sigalapang Julu村wakif is contrary to death》之后的《伊斯兰teachings规则,因为物业的物业》已被waqf自动变成了穆斯林。安装:Waqf Wakif、Nadzir Tabarru”。
{"title":"ANALISIS HUKUM ISLAM TERKAIT PENARIKAN WAKAF OLEH AHLI WARIS PASCA WAKIF MENINGGAL DUNIA DI DESA SIGALAPANG JULU","authors":"Rajab Ritonga, Asrul Hamid, Mawaddah","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i2.963","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i2.963","url":null,"abstract":"Wakaf merupakan bagian dari amal tabbarru’ yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Prosesi wakaf ketika dilakukannya ikrar dari wakif untuk melepas hak milik pribadinya menjadi hak milik umum. Oleh karena itu, sejatinya bahwa hak milik yang sudah diwakafkan telah menjadi lepas kepemilikannya dari wakif dan berubah menjadi milik penerima wakaf melalui nadzir wakaf. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis terkait penarikan wakaf yang dilakukan oleh ahli waris di desa Sigalapang Julu setelah wakif meninggal dunia. Adapaun jenis penelitian ini adalah studi lapangan dengan sifat deskriptif. Pendekatan dilakukan dengan menggunakan hukum normatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Temuan data-data dianalisis dengan menunggunakan dalil nas dan pendapat ulama. Hasil penelitian menjelaskan bahwa praktik penarikan wakaf yang dilakukan oleh ahli waris di desa Sigalapang Julu pasca meninggalnya wakif bertolak belakang dengan aturan dalam ajaran Islam, sebab harta yang sudah diwakafkan secara otomatis menjadi milik umat Islam. \u0000Kata Kunci: Wakaf, Wakif, Nadzir, Tabarru’. \u0000Abstrac \u0000Waqf is part of the tabbarru 'charity which is recommended in Islamic teachings. The waqf procession is when a pledge is made from the wakif to release his private property rights into public property. Therefore, it is true that the property rights that have been waqf have become free of ownership from the wakif and turned into the property of the waqf recipient through the waqf nadzir. This study aims to describe and analyze related to waqf withdrawals carried out by heirs in Sigalapang Julu village after the wakif died. The type of this research is a field study with a descriptive nature. The approach is carried out using normative law. Collecting data through observation, interviews, documentation and literature study. The findings of the data were analyzed by waiting for the arguments of the texts and the opinions of scholars. The results of the study explain that the practice of waqf withdrawal carried out by heirs in Sigalapang Julu village after the death of the wakif is contrary to the rules in Islamic teachings, because the property that has been waqf automatically becomes the property of Muslims. \u0000Keywords: Waqf, Wakif, Nadzir, Tabarru'.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130744729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-01DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.978
Erna Dewi, Khairul Bahri Nasution, Nur Hasimah
The practice of borrowing, both in the form of money and gold, has often occurred, even most of the people require the provision of rice fields as collateral for the loan by the lender. As happened in Ajian Jior village, people in Adian Jior Village, Panyabungan District, practiced borrowing both in the form of money and gold by requiring the provision of rice fields as collateral for the loan. When someone borrows gold or money, they will give their rice fields as collateral from the debt with a time limit of two harvests or 1-2 years or according to the agreed time. During the loan and loan, the paddy field is under the power of the lender and he has the right to manage and benefit from the paddy field. And everything related to the rice field is within the power of the lender. This research is included in the field research category (Field Research), this research is descriptive using a qualitative approach, because the problems in this study are by examining social symptoms that occur in society. The results obtained are based on the researcher's analysis that the practice of conditional borrowing that occurred in Adian Jior Village was invalidated due to conditions that were contrary to Islamic laws. And the practice of borrowing enters into usury because of the addition of the loan and the form of control over other people's property.
{"title":"PRAKTIK PINJAM MEMINJAM BERSYARAT DI DESA ADIAN JIOR","authors":"Erna Dewi, Khairul Bahri Nasution, Nur Hasimah","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i2.978","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i2.978","url":null,"abstract":"The practice of borrowing, both in the form of money and gold, has often occurred, even most of the people require the provision of rice fields as collateral for the loan by the lender. As happened in Ajian Jior village, people in Adian Jior Village, Panyabungan District, practiced borrowing both in the form of money and gold by requiring the provision of rice fields as collateral for the loan. When someone borrows gold or money, they will give their rice fields as collateral from the debt with a time limit of two harvests or 1-2 years or according to the agreed time. During the loan and loan, the paddy field is under the power of the lender and he has the right to manage and benefit from the paddy field. And everything related to the rice field is within the power of the lender. \u0000This research is included in the field research category (Field Research), this research is descriptive using a qualitative approach, because the problems in this study are by examining social symptoms that occur in society. \u0000The results obtained are based on the researcher's analysis that the practice of conditional borrowing that occurred in Adian Jior Village was invalidated due to conditions that were contrary to Islamic laws. And the practice of borrowing enters into usury because of the addition of the loan and the form of control over other people's property.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"7 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129536337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-06DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i1.661
Ade
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh 5C (Character, capacity, capital, collateral,dan condition) sebagai ukuran repayment capacity sebelum diberikannya pembiayaandi PT Bank Sumut Kantor Cabang Syariah Medan.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penyebaran angket. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik, regresi linear berganda, dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 22. Berdasarkan pengujian hipotesis (uji t) , terdapat pengaruh yang signifikan antara character (X1) terhadap pemberian pembiayaan dengan nilai thitung sebesar 4,853 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 .Capacity (X2) juga berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaan dengan nilai thitung 4,666 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Selanjutnya capital (X3) juga berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaan dengan nilai thitung2,128 dan nilai signifikansi 0,039. Kemudian collateral (X4) juga berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaan dengan nilai thitung2,261 dan nilai signifikansi 0,029 . Serta condition juga (X5) berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaandengan nilai thitung2,034dan nilai signifikansi 0,034.Secara simultan character, capacity, capital, collateral, condition berpengaruh positif secara signifikan terhadap pemberian pembiayaan sebesar 21,926 dan nilai signifikansi 0,000. Dan dapat dilihat dari uji koefisien determinasi sebesar 72,8%, menunjukkan bahwa 72,8% pemberian pembiayaan dipengaruhi oleh character, capacity, capital, collateral,dan condition sedangkan sisanya 27,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Kata kunci: Character, Capacity, Capital, Collateral, Pemberian Pembiayaan
本研究的目的是确定5C (Character、capacity、capital、collasion和condition)在向伊斯兰Medan委托PT Bank Sumut分公司进行评估之前的再融资能力。所采用的数据收集技术是一次快速部署。本研究使用的分析技术包括有效性、可靠性、经典假设、线性倍数回归和使用SPSS 22的假设测试。根据假设测试(t测试),character (X1)对thitung值为4.53的融资产生了重大影响,34.53年的融资意义(X2年)对thitung 4.666的融资分配和10000年的意义意义也产生了重大影响。进一步的资本(X3)对thitung2,128的附加值和0.039的意义价值的融资也有重大影响。然后,间接融资(X4)也对thitung2,261和0.029的实际价值的融资产生了重大影响。及条件(X5)对thitung2,034g值及0.034显著赋值也有重大影响。与此同时,character、capacity、capital、侧边股、condition对21,926的融资和重要性重要性产生了积极的影响。从确定性系数测试结果来看,72.8%的筹资结果表明,72.8%的筹资资金受到了character、capacity、capital、collision和condition的影响,而剩下的27.2%受到本研究未研究的其他因素的影响。关键词:Character, Capacity, Capital, collabo,融资
{"title":"ANALISIS PENGARUH REPAYMENT CAPACITY TERHADAP PEMBERIAN PEMBIAYAAN IB SERBAGUNA KONSUMSI DAN MODAL KERJA (STUDI KASUS PT BANK SUMUT KANTOR CABANG SYARIAH MEDAN)","authors":"Ade","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i1.661","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i1.661","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh 5C (Character, capacity, capital, collateral,dan condition) sebagai ukuran repayment capacity sebelum diberikannya pembiayaandi PT Bank Sumut Kantor Cabang Syariah Medan.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penyebaran angket. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik, regresi linear berganda, dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 22. Berdasarkan pengujian hipotesis (uji t) , terdapat pengaruh yang signifikan antara character (X1) terhadap pemberian pembiayaan dengan nilai thitung sebesar 4,853 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 .Capacity (X2) juga berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaan dengan nilai thitung 4,666 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Selanjutnya capital (X3) juga berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaan dengan nilai thitung2,128 dan nilai signifikansi 0,039. Kemudian collateral (X4) juga berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaan dengan nilai thitung2,261 dan nilai signifikansi 0,029 . Serta condition juga (X5) berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaandengan nilai thitung2,034dan nilai signifikansi 0,034.Secara simultan character, capacity, capital, collateral, condition berpengaruh positif secara signifikan terhadap pemberian pembiayaan sebesar 21,926 dan nilai signifikansi 0,000. Dan dapat dilihat dari uji koefisien determinasi sebesar 72,8%, menunjukkan bahwa 72,8% pemberian pembiayaan dipengaruhi oleh character, capacity, capital, collateral,dan condition sedangkan sisanya 27,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. \u0000 \u0000Kata kunci: Character, Capacity, Capital, Collateral, Pemberian Pembiayaan \u0000 ","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123144229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-06DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i1.552
Imam Muttaqin
For certain circles, zakat on palm oil is considered not obligatory to pay zakat, because zakat on palm oil does not include plants for which zakat must be issued, such as dates and grapes, parts of grains, namely wheat, rice, fennel nuts and all selected staple foods, based on this issue. , the first question arises how is the law to issue palm oil zakat in a fiqh review, secondly how is the regulation of palm oil zakat in the zakat management law. In this study, the author uses a normative/doctrinal legal research method, namely discussing and reviewing the law contained in fiqh books or laws. Based on this research, it is known that oil palm can be categorized as a plant for which zakat must be issued. Because in terms of the Syafi'i school, palm oil is not a staple food, but includes the type of food that is stored and grown by humans, in terms of the laws and regulations in force in Indonesia. There is one law related to zakat, namely Law no. 23 of 2011 concerning the management of zakat. In Article 4 paragraph 2, zakat mal as referred to in paragraph 1 covers, among others, agriculture, plantation, and forestry. In detail, oil palm is not mentioned, but in Indonesia, oil palm is a plantation product.
{"title":"HUKUM MENGELUARKAN ZAKAT SAWIT DALAM TINJAUAN FIKIH DAN UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN ZAKAT","authors":"Imam Muttaqin","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i1.552","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i1.552","url":null,"abstract":"For certain circles, zakat on palm oil is considered not obligatory to pay zakat, because zakat on palm oil does not include plants for which zakat must be issued, such as dates and grapes, parts of grains, namely wheat, rice, fennel nuts and all selected staple foods, based on this issue. , the first question arises how is the law to issue palm oil zakat in a fiqh review, secondly how is the regulation of palm oil zakat in the zakat management law. In this study, the author uses a normative/doctrinal legal research method, namely discussing and reviewing the law contained in fiqh books or laws. Based on this research, it is known that oil palm can be categorized as a plant for which zakat must be issued. Because in terms of the Syafi'i school, palm oil is not a staple food, but includes the type of food that is stored and grown by humans, in terms of the laws and regulations in force in Indonesia. There is one law related to zakat, namely Law no. 23 of 2011 concerning the management of zakat. In Article 4 paragraph 2, zakat mal as referred to in paragraph 1 covers, among others, agriculture, plantation, and forestry. In detail, oil palm is not mentioned, but in Indonesia, oil palm is a plantation product.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121383197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}