Pub Date : 2022-08-01DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i1.852
Martua Nasution
Penelitian ini membahas jual beli kuini dengan sistem tebasan di DesaIparbondar dan pandangan hukum Islam terhadap jual beli kuini secara tebasa.Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research metode penelitian kualitatif. Adapun hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa system jual beli tebasan di Desa Iparbondar terjadi setelah adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Dalam akad jual beli ini, kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi jual beli tidak menuangkan kesepakatan yang tercapai pada sebuah perjanjian yang tertulis, artinya kesepakatan antara kedua belah pihak hanya secara lisan yang dijadikan dasar transaksi jual beli dari awal sampai akhir. Dalam hal ini, pemilik pohon kuini memberikan kepercayaan atau amanah sepenuhnya kepada pembeli untuk memetik kuini yang sudah tua atau layak untuk dipetik, dari sejumlah pohon kuini yang sudah ditentukan oleh penjual atau pemilik pohon.Praktek jual beli menurut hukum Islam adalah sah, karena telah memenuhi semua rukun dan syaratnya. Jual beli tebasan ini merupakan bentuk yang sederhana dan praktis dengan tujuan untuk memperlancar pelaksanaan penyelenggaraan jual beli kuini. Jual beli kuini secara tebasan ini didalamnya mengandung manfaat atau kemaslahatan yang dicapai dengan madharat yang ditimbulkan tetapi akan lebih baik apabila memelihara kemaslahatan atau manfaat tersebut dengan mengesampingkan madharat yang ditimbulkan selama tidak melenceng dari tujuan syara’.
{"title":"PRAKTEK JUAL BELI KUINI SECARA TEBASAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM","authors":"Martua Nasution","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i1.852","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i1.852","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas jual beli kuini dengan sistem tebasan di DesaIparbondar dan pandangan hukum Islam terhadap jual beli kuini secara tebasa.Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research metode penelitian kualitatif. Adapun hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa system jual beli tebasan di Desa Iparbondar terjadi setelah adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Dalam akad jual beli ini, kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi jual beli tidak menuangkan kesepakatan yang tercapai pada sebuah perjanjian yang tertulis, artinya kesepakatan antara kedua belah pihak hanya secara lisan yang dijadikan dasar transaksi jual beli dari awal sampai akhir. Dalam hal ini, pemilik pohon kuini memberikan kepercayaan atau amanah sepenuhnya kepada pembeli untuk memetik kuini yang sudah tua atau layak untuk dipetik, dari sejumlah pohon kuini yang sudah ditentukan oleh penjual atau pemilik pohon.Praktek jual beli menurut hukum Islam adalah sah, karena telah memenuhi semua rukun dan syaratnya. Jual beli tebasan ini merupakan bentuk yang sederhana dan praktis dengan tujuan untuk memperlancar pelaksanaan penyelenggaraan jual beli kuini. Jual beli kuini secara tebasan ini didalamnya mengandung manfaat atau kemaslahatan yang dicapai dengan madharat yang ditimbulkan tetapi akan lebih baik apabila memelihara kemaslahatan atau manfaat tersebut dengan mengesampingkan madharat yang ditimbulkan selama tidak melenceng dari tujuan syara’.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114415846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-01DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i1.657
Budiman Wijaya
ABSTRACK Wakaf tunai adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang dan lembaga atau badan hukum dalam bentuk secara tunai. Juga termasuk kedalam pengertian uang adalah surat-surat berharga, seperti saham, cek dan lainnya. Dari data yang didapat pada Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara dapat diketahui kurangnya persepsi Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara terhadap cash wakaf dan adanya faktor penyebab persepsi Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara sebagian mahasiswa tidak mengetahui apa itu Cash Wakaf. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data berupa wawancara secara mendalam (indepth interview) dan didukung oleh studi kepustakaan, Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data primer diperoleh secara langsung dari Mahasiswa dan data skunder yang peneliti gunakan berupa dokumen, buku-buku, serta jurnal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hanya sebagian Mahasiswa yang paham mengenai cash wakaf akan tetapi belum memahami sepenuhnya terkait, macam-wakaf wakaf, pengelolaan, manfaat dan tujuan wakaf. Bahkan sebagian besar mahasiswa berpemahaman bahwa wakaf itu sekedar tanah dan bangunan. faktor penyebab persepsi Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara sebagian mahasiswa tidak mengetahui apa itu Cash Wakaf di karenakan faktor yaitu: kurangnya materi wakaf dalam pada masa perkuliahan saat ini, belum adanya mempelajari materi tersebut, tidak mengingatnya materi tersebut karna di bahas semester lalu dan kurangnya dosen penyampaian materi tersebut sehingga mahasiswa tidak paham tentang materi wakaf. Kata kunci : Persepsi, Cash Wakaf, dan Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara
{"title":"PERSEPSI MAHASISWA FEBI UIN SUMATERA UTARA TERHADAP CASH WAKAF","authors":"Budiman Wijaya","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i1.657","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i1.657","url":null,"abstract":"ABSTRACK \u0000Wakaf tunai adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang dan lembaga atau badan hukum dalam bentuk secara tunai. Juga termasuk kedalam pengertian uang adalah surat-surat berharga, seperti saham, cek dan lainnya. Dari data yang didapat pada Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara dapat diketahui kurangnya persepsi Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara terhadap cash wakaf dan adanya faktor penyebab persepsi Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara sebagian mahasiswa tidak mengetahui apa itu Cash Wakaf. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data berupa wawancara secara mendalam (indepth interview) dan didukung oleh studi kepustakaan, Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data primer diperoleh secara langsung dari Mahasiswa dan data skunder yang peneliti gunakan berupa dokumen, buku-buku, serta jurnal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hanya sebagian Mahasiswa yang paham mengenai cash wakaf akan tetapi belum memahami sepenuhnya terkait, macam-wakaf wakaf, pengelolaan, manfaat dan tujuan wakaf. Bahkan sebagian besar mahasiswa berpemahaman bahwa wakaf itu sekedar tanah dan bangunan. faktor penyebab persepsi Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara sebagian mahasiswa tidak mengetahui apa itu Cash Wakaf di karenakan faktor yaitu: kurangnya materi wakaf dalam pada masa perkuliahan saat ini, belum adanya mempelajari materi tersebut, tidak mengingatnya materi tersebut karna di bahas semester lalu dan kurangnya dosen penyampaian materi tersebut sehingga mahasiswa tidak paham tentang materi wakaf. \u0000 \u0000Kata kunci : Persepsi, Cash Wakaf, dan Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128190300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-01DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i1.658
Muhammad Rinaldi
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pengentasan kemiskinan di Kab. Aceh Tamiang dan untuk mengetahui Bagaimana hasil Analisis Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pengentasan kemiskinan menurut kajian Ekonomi Islam (Studi Kasus Kab. Aceh Tamiang. Jenis penelitian ini adalah kulitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pengentasan kemiskinan di Kab. Aceh Tamiang terbagi atas kesehatan dan pendidikan Diantaranya ibu hamil, anak usia dini (Balita), anak sekolah SD, SMP, SMA, disabilitas berat dan lanjut usia. Kemudian Analisis Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pengentasan Kemiskinan Menurut Kajian Ekonomi Islam (Studi Kasus Kab. Aceh Tamiang) Mereka juga berharap agar PKH terus dilanjutkan karena sangat membantu masyarakat dalam menanggulangi keluarga miskin baik dalam kesehatan maupun pendidikan. Kata Kunci : Program Keluarga Harapan (PKH), Kemiskinan, dan Penerim PKH Kabupaten Aceh Tamiang
{"title":"ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN MENURUT KAJIAN EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Kab. Aceh Tamiang)","authors":"Muhammad Rinaldi","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i1.658","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i1.658","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pengentasan kemiskinan di Kab. Aceh Tamiang dan untuk mengetahui Bagaimana hasil Analisis Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pengentasan kemiskinan menurut kajian Ekonomi Islam (Studi Kasus Kab. Aceh Tamiang. Jenis penelitian ini adalah kulitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pengentasan kemiskinan di Kab. Aceh Tamiang terbagi atas kesehatan dan pendidikan Diantaranya ibu hamil, anak usia dini (Balita), anak sekolah SD, SMP, SMA, disabilitas berat dan lanjut usia. Kemudian Analisis Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pengentasan Kemiskinan Menurut Kajian Ekonomi Islam (Studi Kasus Kab. Aceh Tamiang) Mereka juga berharap agar PKH terus dilanjutkan karena sangat membantu masyarakat dalam menanggulangi keluarga miskin baik dalam kesehatan maupun pendidikan. \u0000Kata Kunci : Program Keluarga Harapan (PKH), Kemiskinan, dan Penerim PKH Kabupaten Aceh Tamiang","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129567535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-25DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i1.659
Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Go food terhadap meningkat atau tidaknya penjualan gerai makanan di kecamatan Medan area dan juga penerapan Go food dalam membantu persaingan dalam bisnis kuliner pada gerai kuliner di kecamatan Medan Area setelah bergabung dengan Go Food. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya aplikasi Go Food yang digunakan oleh pengusaha bisnis kuliner tidak dapat membantudalam meningkatkan omset penjualan bagi beberapa pelmilik bisnis kuliner. Beberapa pemilik bisnis kulinr menyatakan bahwa dengan bergabung dengan layanan Go Food tidak memberikan dampak yang signifikan terhadapat hasil penjualan, dikarenakan beberapa alasan seperti ongkos kirim yang mahal, keterlambatan driver menjemput makanan sehingga terlambat sampai ke konsumen dan faktor eksternal seperti adanya pendemi Virus corona. Ada juga 2 pemilik bisnis kuliner yang menyatakan sampai sekarang masih menerima dampak positif bergabung dengan layanan Go Food. Kata kunci: Go Food, Penjualan dan Bisnis Kuliner
{"title":"DAMPAK GO FOOD TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN BISNIS KULINER (Studi Kasus Usaha Bisnis Kuliner di Kecamtan Medan Area)","authors":"Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i1.659","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i1.659","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Go food terhadap meningkat atau tidaknya penjualan gerai makanan di kecamatan Medan area dan juga penerapan Go food dalam membantu persaingan dalam bisnis kuliner pada gerai kuliner di kecamatan Medan Area setelah bergabung dengan Go Food. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya aplikasi Go Food yang digunakan oleh pengusaha bisnis kuliner tidak dapat membantudalam meningkatkan omset penjualan bagi beberapa pelmilik bisnis kuliner. Beberapa pemilik bisnis kulinr menyatakan bahwa dengan bergabung dengan layanan Go Food tidak memberikan dampak yang signifikan terhadapat hasil penjualan, dikarenakan beberapa alasan seperti ongkos kirim yang mahal, keterlambatan driver menjemput makanan sehingga terlambat sampai ke konsumen dan faktor eksternal seperti adanya pendemi Virus corona. Ada juga 2 pemilik bisnis kuliner yang menyatakan sampai sekarang masih menerima dampak positif bergabung dengan layanan Go Food. \u0000Kata kunci: Go Food, Penjualan dan Bisnis Kuliner","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127997913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i1.729
Muhammad Naufal, Alfauzil Marpaung, Tuti Anggraini, N. Jannah, Program Bina, Mustahik Efektif Usaha Miskin
Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang masalah apakah program bina usaha miskin untuk usaha kelompok yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Asahan sudah berjalan efektif atau belum efektif untuk meningkatkan penghasilan mustahik penerima bantuan. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana pendayagunaan zakat yang diterapkan oleh Baznas Kabupaten Asahan khususnya pada program bina usaha miskin usaha kelompok yang ada di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Asahan, serta bagaimana dampak pemberian program bina usaha miskin dalam meningkatkan penghasilan penerima bantuan dan juga apakah program bina usaha miskin yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Asahan sudah efektif atau belum efektif jika di pandang dalam meningkatkan penghasilan mustahik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif, sehingga analisis data yang digunakan adalah analisis Kualitatif Deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program bina usaha miskin yang dilakukan oleh Baznas Kabupaten Asahan belum efektif dalam meningkatkan penghasilan mustahik tetapi efektif dalam menumbuhkan ekonomi penerima bantuan. Terbukti karena penerima bantuan menjadikan usaha kelompok sebagai usaha sampingan yang hasilnya tidak berdampak pada penghasilan utama tetapi sangat membantu untuk menambah pendapatan dari hasil usaha kelompok yang dilakukan tersebut. Kata kunci : Program Bina Usaha Miskin, Mustahik, Efektif
本研究的背景是,Asahan摄政阿卡米·扎卡特国民党(Amil Zakat national council of Asahan)的“贫困企业”项目是否已经有效地或没有有效地增加了不可能获得援助的收入。本研究的目的是将zakat的使用方式应用于Asahan县的Baznas地区,特别是在Asahan省Amil zakat的小组建设项目上,以及通过非营利建筑项目对增加受助人收入的影响,以及Asahan县阿卡米·扎卡特国家行政机构(Amil Zakat national council of Asahan)实施的穷困建筑项目是否有效,如果从非营利收入的角度来看,是否有效。本研究采用描述性的方法与定性研究类型,因此所使用的数据分析是描述性分析。这项研究的结果表明,Asahan选区火箭筒nas的贫困努力项目并没有有效地促进非可有可无的收入,而是有效地促进援助受助人的经济。事实证明,受助人将集体企业视为次要企业,其结果对主要收入没有影响,但对增加企业收益大有帮助。关键词:不如建造企业,不可能,有效
{"title":"EFEKTIVITAS PROGRAM BINA USAHA MISKIN PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGHASILAN MUSTAHIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN ASAHAN","authors":"Muhammad Naufal, Alfauzil Marpaung, Tuti Anggraini, N. Jannah, Program Bina, Mustahik Efektif Usaha Miskin","doi":"10.56874/islamiccircle.v3i1.729","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v3i1.729","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang masalah apakah program bina usaha miskin untuk usaha kelompok yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Asahan sudah berjalan efektif atau belum efektif untuk meningkatkan penghasilan mustahik penerima bantuan. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana pendayagunaan zakat yang diterapkan oleh Baznas Kabupaten Asahan khususnya pada program bina usaha miskin usaha kelompok yang ada di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Asahan, serta bagaimana dampak pemberian program bina usaha miskin dalam meningkatkan penghasilan penerima bantuan dan juga apakah program bina usaha miskin yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Asahan sudah efektif atau belum efektif jika di pandang dalam meningkatkan penghasilan mustahik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif, sehingga analisis data yang digunakan adalah analisis Kualitatif Deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program bina usaha miskin yang dilakukan oleh Baznas Kabupaten Asahan belum efektif dalam meningkatkan penghasilan mustahik tetapi efektif dalam menumbuhkan ekonomi penerima bantuan. Terbukti karena penerima bantuan menjadikan usaha kelompok sebagai usaha sampingan yang hasilnya tidak berdampak pada penghasilan utama tetapi sangat membantu untuk menambah pendapatan dari hasil usaha kelompok yang dilakukan tersebut. \u0000Kata kunci : Program Bina Usaha Miskin, Mustahik, Efektif \u0000 ","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115247034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-22DOI: 10.56874/islamiccircle.v1i2.687
Diba Aris, Lokot Zein Nasution
Abstrak Pembiayaan mikro syariah telah diakui secara global mampu menciptakan penguatan daya saing UMKM. Keunggulan yang ditawarkan diantaranya adalah menghindari riba, penerapan sistem bagi hasil, mempromosikan keadilan, menghindari ketidakpastian, dan menghindari spekulasi. Meski demikian, kinerja pembiayaan mikro syariah sampai saat ini belum optimal karena masih tingginya tantangan yang dihadapi. Untuk itu, dibutuhkan terobosan inovasi untuk menciptakan optimalisasi peranan pembiayaan mikro syariah bagi penguatan daya saing UMKM. Berdasarkan hasil studi literatur dan deskripsi yang mendalam, inovasi pengembangan pembiayaan mikro syariah dapat dibedakan menjadi tiga ruang lingkup, yaitu: (i) inovasi dari penguatan karakteristik kelembagaan pembiayaan mikro syariah; (ii) inovasi dari penguatan prinsip dan nilai dalam pembiayaan mikro syariah; dan (iii) inovasi penguatan produk dan layanan pembiayaan mikro syariah. Untuk mempercepat ketiga ruang lingkup inovasi tersebut, dibutuhkan tiga langkah strategis yang harus dilakukan, yaitu: (i) percepatan edukasi dan literasi pembiayaan mikro syariah; (ii) penguatan infrastruktur pendukung; dan (iii) penguatan kapasitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam menghasilkan efisiensi usaha. Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan rekayasa inovasi pengembangan pembiayaan mikro syariah bagi penguatan daya saing UMKM yang berkelanjutan. Kata Kunci : Daya Saing UMKM, Inovasi Pembiayaan Mikro Syariah, LKMS Abstract Sharia microfinance has been recognized globally as being able to strengthen the competitiveness of SMEs. The advantages offered include avoiding usury, implementing a profit-sharing system, promoting fairness, avoiding uncertainty, and avoiding speculation. However, the performance of sharia microfinance has not yet been optimal due to the high challenges faced. For this reason, innovation breakthroughs are needed to optimize the role of sharia microfinance for strengthening the competitiveness of MSMEs. Based on the results of a literature study and an in-depth description, innovations in the development of sharia microfinance can be divided into three scopes, namely: (i) innovations from strengthening the characteristics of sharia microfinance institutions; (ii) innovation from strengthening principles and values in sharia microfinance; and (iii) innovation to strengthen sharia microfinance products and services. To accelerate the three scopes of innovation, three strategic steps must be taken, namely: (i) acceleration of Islamic microfinance education and literacy; (ii) strengthening of supporting infrastructure; and (iii) strengthening the capacity of Islamic Microfinance Institutions (LKMS) in generating business efficiency. These steps are expected to be able to optimize engineering innovations for the development of sharia microfinance to strengthen the sustainable competitiveness of SMEs. Keywords : SMEs Competitiveness, Sharia Microfinanc
{"title":"Determinan Penentu Inovasi Pengembangan Pembiayaan Mikro Syariah bagi Penguatan Daya Saing UMKM","authors":"Diba Aris, Lokot Zein Nasution","doi":"10.56874/islamiccircle.v1i2.687","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v1i2.687","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pembiayaan mikro syariah telah diakui secara global mampu menciptakan penguatan daya saing UMKM. Keunggulan yang ditawarkan diantaranya adalah menghindari riba, penerapan sistem bagi hasil, mempromosikan keadilan, menghindari ketidakpastian, dan menghindari spekulasi. Meski demikian, kinerja pembiayaan mikro syariah sampai saat ini belum optimal karena masih tingginya tantangan yang dihadapi. Untuk itu, dibutuhkan terobosan inovasi untuk menciptakan optimalisasi peranan pembiayaan mikro syariah bagi penguatan daya saing UMKM. Berdasarkan hasil studi literatur dan deskripsi yang mendalam, inovasi pengembangan pembiayaan mikro syariah dapat dibedakan menjadi tiga ruang lingkup, yaitu: (i) inovasi dari penguatan karakteristik kelembagaan pembiayaan mikro syariah; (ii) inovasi dari penguatan prinsip dan nilai dalam pembiayaan mikro syariah; dan (iii) inovasi penguatan produk dan layanan pembiayaan mikro syariah. Untuk mempercepat ketiga ruang lingkup inovasi tersebut, dibutuhkan tiga langkah strategis yang harus dilakukan, yaitu: (i) percepatan edukasi dan literasi pembiayaan mikro syariah; (ii) penguatan infrastruktur pendukung; dan (iii) penguatan kapasitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam menghasilkan efisiensi usaha. Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan rekayasa inovasi pengembangan pembiayaan mikro syariah bagi penguatan daya saing UMKM yang berkelanjutan. \u0000 \u0000Kata Kunci : Daya Saing UMKM, Inovasi Pembiayaan Mikro Syariah, LKMS \u0000 \u0000Abstract \u0000Sharia microfinance has been recognized globally as being able to strengthen the competitiveness of SMEs. The advantages offered include avoiding usury, implementing a profit-sharing system, promoting fairness, avoiding uncertainty, and avoiding speculation. However, the performance of sharia microfinance has not yet been optimal due to the high challenges faced. For this reason, innovation breakthroughs are needed to optimize the role of sharia microfinance for strengthening the competitiveness of MSMEs. Based on the results of a literature study and an in-depth description, innovations in the development of sharia microfinance can be divided into three scopes, namely: (i) innovations from strengthening the characteristics of sharia microfinance institutions; (ii) innovation from strengthening principles and values in sharia microfinance; and (iii) innovation to strengthen sharia microfinance products and services. To accelerate the three scopes of innovation, three strategic steps must be taken, namely: (i) acceleration of Islamic microfinance education and literacy; (ii) strengthening of supporting infrastructure; and (iii) strengthening the capacity of Islamic Microfinance Institutions (LKMS) in generating business efficiency. These steps are expected to be able to optimize engineering innovations for the development of sharia microfinance to strengthen the sustainable competitiveness of SMEs. \u0000 \u0000Keywords : SMEs Competitiveness, Sharia Microfinanc","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120980790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-20DOI: 10.56874/islamiccircle.v2i1.498
Jannus Tambunan
Increased accountability zakat management institutions are urgently required, as zakat management institutions accountable, will be able to increase confidence muzakki that pay their zakat through zakat management institutions, so that the utilization of zakat can be measured and properly channeled. Increased accountability zakat management institutions can be done through increased supervision and internal control systems.
{"title":"MEMAKSIMALKAN POTENSI ZAKAT MELALUI PENINGKATAN AKUNTABILITAS LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT","authors":"Jannus Tambunan","doi":"10.56874/islamiccircle.v2i1.498","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v2i1.498","url":null,"abstract":"Increased accountability zakat management institutions are urgently required, as zakat management institutions accountable, will be able to increase confidence muzakki that pay their zakat through zakat management institutions, so that the utilization of zakat can be measured and properly channeled. Increased accountability zakat management institutions can be done through increased supervision and internal control systems.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128125732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-16DOI: 10.56874/islamiccircle.v2i1.483
Anjur Perkasa Alam, Jureid
The purpose of this study is to find out how the influence of facilities, promotions and products of Islamic Bank Indonesia affects non-Muslims to become customers. The sampling method used by the researcher is Non Probability Sampling, which is a technique where every member of the sample in the population has the same opportunity to become a member of the sample. An example of a purposive sampling technique (Judgement Sampling) is a sampling technique based on an assessment of the characteristics of the sample members that is adjusted to the researcher's goals. Based on the research results, the most powerful factors influencing non-Muslims to become customers at Bank Syariah Indonesia are promotions, products and facilities. The first strong influence is promotion with a significance of 0.371, both products 0.528 have a strong influence and the last 0.467 facilities have that influence
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON MUSLIM MENJADI NASABAH BANK SYARIAH INDONESIA DI MEDAN","authors":"Anjur Perkasa Alam, Jureid","doi":"10.56874/islamiccircle.v2i1.483","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v2i1.483","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to find out how the influence of facilities, promotions and products of Islamic Bank Indonesia affects non-Muslims to become customers. The sampling method used by the researcher is Non Probability Sampling, which is a technique where every member of the sample in the population has the same opportunity to become a member of the sample. An example of a purposive sampling technique (Judgement Sampling) is a sampling technique based on an assessment of the characteristics of the sample members that is adjusted to the researcher's goals. Based on the research results, the most powerful factors influencing non-Muslims to become customers at Bank Syariah Indonesia are promotions, products and facilities. The first strong influence is promotion with a significance of 0.371, both products 0.528 have a strong influence and the last 0.467 facilities have that influence","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123186649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-16DOI: 10.56874/islamiccircle.v2i1.489
Nurhusnah Siregar
Sharia financial institutions were first established, namely Islamic banking in 1991. However, this financial institution has experienced good growth. Seeing the development of Islamic banks so far, which makes sharia principles the main foundation in running their business, it is necessary to have regulatory and supervisory institutions for Islamic banks in order to minimize the occurrence of fraud from various parties that can harm the wider community. The institution that regulated and supervised Islamic banks before 2014 was regulated and supervised by Bank Indonesia, then since 2014 it has been regulated and supervised by the OJK. In addition, Islamic banks are regulated and supervised by the DSN, which then represents the DPS in Islamic banking to supervise the activities of islamic banks in accordance with or not with syriah principles.
{"title":"PENGATURAN DAN PENGAWASAN BANK SYARIAH","authors":"Nurhusnah Siregar","doi":"10.56874/islamiccircle.v2i1.489","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v2i1.489","url":null,"abstract":"Sharia financial institutions were first established, namely Islamic banking in 1991. However, this financial institution has experienced good growth. Seeing the development of Islamic banks so far, which makes sharia principles the main foundation in running their business, it is necessary to have regulatory and supervisory institutions for Islamic banks in order to minimize the occurrence of fraud from various parties that can harm the wider community. \u0000The institution that regulated and supervised Islamic banks before 2014 was regulated and supervised by Bank Indonesia, then since 2014 it has been regulated and supervised by the OJK. In addition, Islamic banks are regulated and supervised by the DSN, which then represents the DPS in Islamic banking to supervise the activities of islamic banks in accordance with or not with syriah principles.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133446265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-16DOI: 10.56874/islamiccircle.v2i1.469
Muhazir
The problem of zakat is still a phenomenon that will always exist along with the times. Of course, as a Muslim community, we understand that zakat is one of the pillars of Islam that must be fulfilled as explained in the Qur'an and al-Hadith. Professional zakat is still being debated, this is because there is no evidence in the Qur'an and Hadith that implicitly confirms professional zakat. This paper is the result of library research with a maqashid sharia approach. The results of the study show that professional zakat when viewed from the maqashid sharia aspect contains many benefits both in terms of maintaining a property, life, and religion. Not only that, even professional zakat can be used to help the community's economy in meeting the needs of life if it is managed properly and is not only consumptive.
{"title":"Zakat Profesi Perspektif Hukum Islam","authors":"Muhazir","doi":"10.56874/islamiccircle.v2i1.469","DOIUrl":"https://doi.org/10.56874/islamiccircle.v2i1.469","url":null,"abstract":"The problem of zakat is still a phenomenon that will always exist along with the times. Of course, as a Muslim community, we understand that zakat is one of the pillars of Islam that must be fulfilled as explained in the Qur'an and al-Hadith. Professional zakat is still being debated, this is because there is no evidence in the Qur'an and Hadith that implicitly confirms professional zakat. This paper is the result of library research with a maqashid sharia approach. The results of the study show that professional zakat when viewed from the maqashid sharia aspect contains many benefits both in terms of maintaining a property, life, and religion. Not only that, even professional zakat can be used to help the community's economy in meeting the needs of life if it is managed properly and is not only consumptive.","PeriodicalId":143943,"journal":{"name":"Islamic Circle","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117067426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}