首页 > 最新文献

Keadilan最新文献

英文 中文
IMPLIKASI HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 20/PUU-XIV/ 2016 TERHADAP PEMBUKTIAN PERDATA DI INDONESIA 宪法法院裁决的法律含义没有。20 . PUU-XIV/ 2016
Pub Date : 2023-02-19 DOI: 10.37090/keadilan.v21i1.708
Fitria Dewi Navisa, Aldi Yudistira
Abstrak Mahkamah Konstitusi pada tahun 2016 menjatuhkan putusannya No. 20/PUU-XIV/2016 yang menyatakan bahwa Frasa “Informasi Elekronik dan/atau Dokumen Elektronik dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 44 huruf b UU ITE dan Pasal 26A UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah bertentangan dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai sebagai alat bukti dilakukan dalam rangka penegakan hukum atas permintaan kepolisian, kejaksaan, dan atau/atau institusi penegak hukum lainnya yang ditetapkan berdasarkan undang-undang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 31 ayat (3) UU ITE. Dengan diakuinya bukti informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagai alat bukti yang sah di persidangan merupakan perluasan makna dari alat bukti yang sah sesuai dengan hukum acara yang berlaku di Indonesia, serta berdasarkan pemberian interprestasi oleh Mahkamah Konstitusi  untuk memberikan kepastian dan kejelasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif  dengan menggunakan pendekatan konseptual, (conseptual approach), pendekatan ini dilakukan dengan menelaah peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan yang berkaitan dengan permasalahan. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, maka Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya diterima sebagai alat bukti dalam hukum acara yang berlaku. Ketentuan tersebut juga memperkuat pengaturan tentang alat bukti dalam bentuk digital yang sebelumnya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan yang menyatakan bahwa; “Dokumen Perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah” dan memperkuat pengaturan tentang alat bukti dalam bentuk digital.    Kata Kunci : Pembuktian, alat bukti, Putusan Mahkamah Konstitusi  
摘要2016年宪法法院推翻判决的2016年20号- PUU-XIV指出短语a€œ销量最高的电子信息和/或电子文件一章5节(1)和(2)节和第44章字母b法案还不错章26A根除腐败重罪是违背宪法法案自1945年印度尼西亚共和国的国家和没有法律约束力的力量都由不作为证据在框架内进行执法的要求根据第31条(3)条规定的法律规定的警察、检察官和/或其他执法机构。随着电子信息和/或电子文件和/或打印作为有效证据在法庭上的有效证据工具的承认,这增加了法律证据在印尼有效事件法律上的意义,并根据宪法法院的内部成就提供了确定性和清晰度。这类研究是通过概念性方法进行的规范法研究,是通过研究法律法规和与问题相关的司法裁决来实现的。自从2008年第11条关于电子信息和交易的法律生效以来,电子信息和/或电子文件和/或打印结果被视为有效事件法律的证据。该条款还加强了1997年第8条中对该公司文件声明的数字证据设置:a€œ缩微胶片的公司已载于文件或其他媒体中所提到的章12节(1)或打印好的是证据的工具只€和加强关于工具设置数字形式的证据。关键词:证据证据,宪法法院判决
{"title":"IMPLIKASI HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 20/PUU-XIV/ 2016 TERHADAP PEMBUKTIAN PERDATA DI INDONESIA","authors":"Fitria Dewi Navisa, Aldi Yudistira","doi":"10.37090/keadilan.v21i1.708","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v21i1.708","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Mahkamah Konstitusi pada tahun 2016 menjatuhkan putusannya No. 20/PUU-XIV/2016 yang menyatakan bahwa Frasa “Informasi Elekronik dan/atau Dokumen Elektronik dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 44 huruf b UU ITE dan Pasal 26A UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah bertentangan dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai sebagai alat bukti dilakukan dalam rangka penegakan hukum atas permintaan kepolisian, kejaksaan, dan atau/atau institusi penegak hukum lainnya yang ditetapkan berdasarkan undang-undang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 31 ayat (3) UU ITE. Dengan diakuinya bukti informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagai alat bukti yang sah di persidangan merupakan perluasan makna dari alat bukti yang sah sesuai dengan hukum acara yang berlaku di Indonesia, serta berdasarkan pemberian interprestasi oleh Mahkamah Konstitusi  untuk memberikan kepastian dan kejelasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif  dengan menggunakan pendekatan konseptual, (conseptual approach), pendekatan ini dilakukan dengan menelaah peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan yang berkaitan dengan permasalahan. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, maka Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya diterima sebagai alat bukti dalam hukum acara yang berlaku. Ketentuan tersebut juga memperkuat pengaturan tentang alat bukti dalam bentuk digital yang sebelumnya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan yang menyatakan bahwa; “Dokumen Perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah” dan memperkuat pengaturan tentang alat bukti dalam bentuk digital. \u0000  \u0000 Kata Kunci : Pembuktian, alat bukti, Putusan Mahkamah Konstitusi \u0000 ","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132393899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING MELALUI PENDEKATAN PENCUCIAN UANG 通过洗钱方法打击非法犯罪记录
Pub Date : 2023-02-15 DOI: 10.37090/keadilan.v21i1.749
F. Dwiarti, Bainal Huri
Illegal logging kegiatan di bidang kehutanan atau yang merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penebangan, pengangkutan, pengolahan hingga kegiatan jual beli (termasuk ekspor-impor) kayu yang tidak sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, atau perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan dan menyebabkan pencemaran hutan sehingga ekosistem dan keragaman hayati didalamnya dapat punah,  perbuatan tersebut adalah merupakan perbuatan tindak pidana di bidang kehutanan. Beberapa pranata hukum di Indonesia selama ini seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, hanya mampu menjerat pelaku lapangan dan belum mampu menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Diundangkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) menjadi momentum bagi penegak hukum untuk menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Diharapkan melalui UU TPPU penegak hukum dapat menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Melalui pendekatan ini pemberantasan tindak pidana illegal logging tidak hanya berfokus pada pelaku lapangan semata, namun juga potensial dalam mengembalikan kerugian negara akibat praktik illegal logging. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Jenis data yang digunakan berupa data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bahan pustaka dan peraturan perundang-undangan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa saja modus operandi pencucian uang pada tindak pidana illegal logging dan bagaimanakah model pemberantasan tindak pidana illegal logging melalui pendekatan anti pencucian uang. Illegal logging kegiatan di bidang kehutanan atau yang merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penebangan, pengangkutan, pengolahan hingga kegiatan jual beli (termasuk ekspor-impor) kayu yang tidak sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, atau perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan dan menyebabkan pencemaran hutan sehingga ekosistem dan keragaman hayati didalamnya dapat punah,  perbuatan tersebut adalah merupakan perbuatan tindak pidana di bidang kehutanan. Beberapa pranata hukum di Indonesia selama ini seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, hanya mampu menjerat pelaku lapangan dan belum mampu menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Diundangkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) menjadi momentum bagi penegak hukum untuk menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Diharapkan melalui UU TPPU penegak hukum dapat menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Melalui pendekatan ini pemberantasan tindak pidana ill
林业领域的非法伐木活动或发生的一系列活动包括采伐、运输到加工的买卖不合法的木材(包括进出口)、违反规定的适用的法律或行为可以造成森林和森林造成污染的生物多样性和生态系统里面可以灭绝行为,这些行为是在林业领域重罪。印尼的一些法律条款,如2013年《防止森林破坏法》第18条和2009年《保护与环境管理法》第32条,只能诱捕野外工作者,而不能诱捕知识分子伐木行为者。2010年,打击犯罪的第8条立法成为执法部门诱捕非法知识分子行为记录者的动力。预计通过TPPU执法法案,将诱捕非法的知识分子行为行为者。通过这种打击非法伐木犯罪的方法,不仅将重点放在野外工作人员身上,而且还将有可能扭转非法伐木对国家造成的损害。本研究采用规范核法进行研究。用于次要数据的类型,由主要、次要和第三法律材料组成。本研究中使用的数据来源库材料和法律法规。其目的是了解非法跟踪犯罪的洗钱模式,以及如何通过反洗钱方法打击非法犯罪的模式。林业领域的非法伐木活动或发生的一系列活动包括采伐、运输到加工的买卖不合法的木材(包括进出口)、违反规定的适用的法律或行为可以造成森林和森林造成污染的生物多样性和生态系统里面可以灭绝行为,这些行为是在林业领域重罪。印尼的一些法律条款,如2013年《防止森林破坏法》第18条和2009年《保护与环境管理法》第32条,只能诱捕野外工作者,而不能诱捕知识分子伐木行为者。2010年,打击犯罪的第8条立法成为执法部门诱捕非法知识分子行为记录者的动力。预计通过TPPU执法法案,将诱捕非法的知识分子行为行为者。通过这种打击非法伐木犯罪的方法,不仅将重点放在野外工作人员身上,而且还将有可能扭转非法伐木对国家造成的损害。本研究采用规范核法进行研究。用于次要数据的类型,由主要、次要和第三法律材料组成。本研究中使用的数据来源库材料和法律法规。其目的是了解非法跟踪犯罪的洗钱模式,以及如何通过反洗钱方法打击非法犯罪的模式。
{"title":"PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING MELALUI PENDEKATAN PENCUCIAN UANG","authors":"F. Dwiarti, Bainal Huri","doi":"10.37090/keadilan.v21i1.749","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v21i1.749","url":null,"abstract":"Illegal logging kegiatan di bidang kehutanan atau yang merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penebangan, pengangkutan, pengolahan hingga kegiatan jual beli (termasuk ekspor-impor) kayu yang tidak sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, atau perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan dan menyebabkan pencemaran hutan sehingga ekosistem dan keragaman hayati didalamnya dapat punah,  perbuatan tersebut adalah merupakan perbuatan tindak pidana di bidang kehutanan. Beberapa pranata hukum di Indonesia selama ini seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, hanya mampu menjerat pelaku lapangan dan belum mampu menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Diundangkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) menjadi momentum bagi penegak hukum untuk menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Diharapkan melalui UU TPPU penegak hukum dapat menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Melalui pendekatan ini pemberantasan tindak pidana illegal logging tidak hanya berfokus pada pelaku lapangan semata, namun juga potensial dalam mengembalikan kerugian negara akibat praktik illegal logging. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Jenis data yang digunakan berupa data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bahan pustaka dan peraturan perundang-undangan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa saja modus operandi pencucian uang pada tindak pidana illegal logging dan bagaimanakah model pemberantasan tindak pidana illegal logging melalui pendekatan anti pencucian uang. \u0000Illegal logging kegiatan di bidang kehutanan atau yang merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penebangan, pengangkutan, pengolahan hingga kegiatan jual beli (termasuk ekspor-impor) kayu yang tidak sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, atau perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan dan menyebabkan pencemaran hutan sehingga ekosistem dan keragaman hayati didalamnya dapat punah,  perbuatan tersebut adalah merupakan perbuatan tindak pidana di bidang kehutanan. Beberapa pranata hukum di Indonesia selama ini seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, hanya mampu menjerat pelaku lapangan dan belum mampu menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Diundangkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) menjadi momentum bagi penegak hukum untuk menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Diharapkan melalui UU TPPU penegak hukum dapat menjerat aktor intelektual praktik illegal logging. Melalui pendekatan ini pemberantasan tindak pidana ill","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131419379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TANGGUNG GUGAT BALAI LELANG TERHADAP PENJUALAN OBJEK LELANG SECARA ONLINE 这是拍卖行对在线拍卖物体销售的投诉
Pub Date : 2023-02-14 DOI: 10.37090/keadilan.v21i1.803
Erniyati Erniyati, Susilawati Susilawati
Keberadaan Balai Lelang yang melakukan penjualan objek lelang melalui online merupakan sesuatu yang sangat diminati masyarakat, terlebih dengan usaha lelang, maka perlu adanya kepastian hukum dalam suatu kontrak elektronik, hal tersebut menyangkut tanggung gugat Balai Lelang dikarenakan pelaksanaan objek lelang secara online tentu tidak dapat terhindarkan seperti wansprestasi yang menyebabkan kerugian bagi pemenang lelang.Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dapat diketahui bahwa proses lelang secara online yang dilakukan oleh Balai Lelang dimulai dari pemohon lelang mengajukan permohonan penjualan, pengumuman lelang, pendafatar calon pembeli lelang, penyetoran jaminan/uang deposito, penawaran objek lelang, mengumumkan pemenang lelang, pembayaran lelang dan menginginkan barang hasil lelang. Balai Lelang bertanggung gugat atas penjualan objek lelang secara online jika Balai Lelang tidak melaksanakan prestasinya dengan baik dimana Balai Lelang tidak memberikan informasi secara benar, jelas dan jujur mengenai kualitas dan spesifikasi objek lelang di website Balai Lelang sehingga apabila terdapat kecacatan terhadap barang yang dikirim ke pemenang lelang, keterlambatan pengiriman barang hasil lelang, adanya iktikad kurang baik dari Balai Lelang serta adanya ketidaksesuain barang dengan dokumen objek lelang maka pemenang lelang berhak untuk mengajukan gugatan kepada Balai Lelang untuk meminta ganti rugi ataupun pembatalan pembelian.Kata Kunci: Tanggung Gugat, Objek Lelang, Online
做销售的拍卖大厅的存在通过网上拍卖的对象是社会需求量很大的东西,尤其是由于拍卖企业,就需要有电子合同的法律确定性,这涉及责任提起诉讼,由于执行拍卖大厅网上拍卖的对象当然无法避免像wansprestasi造成的中标者。使用法例研究方法,可以发现拍卖大厅的在线拍卖过程始于竞标者申请销售、宣布拍卖、竞标者注册、潜在拍卖买家注册、保证金存款存款、拍卖物品投标、宣布拍卖赢家、拍卖付款以及对拍卖商品的需求。拍卖大厅网上拍卖销售对象负有提起诉讼,如果拍卖大厅没有很好地执行成就拍卖大厅提供正确的信息,不清楚在哪里和诚实的关于质量和规格的网站上拍卖,拍卖大厅,当物体有缺陷的东西送到拍卖中标者,结果延迟交货,由于拍卖大厅的iktikad和拍卖对象文件不一致,获胜者有权向拍卖会要求赔偿或取消购买。关键词:配件拍卖,在线
{"title":"TANGGUNG GUGAT BALAI LELANG TERHADAP PENJUALAN OBJEK LELANG SECARA ONLINE","authors":"Erniyati Erniyati, Susilawati Susilawati","doi":"10.37090/keadilan.v21i1.803","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v21i1.803","url":null,"abstract":"Keberadaan Balai Lelang yang melakukan penjualan objek lelang melalui online merupakan sesuatu yang sangat diminati masyarakat, terlebih dengan usaha lelang, maka perlu adanya kepastian hukum dalam suatu kontrak elektronik, hal tersebut menyangkut tanggung gugat Balai Lelang dikarenakan pelaksanaan objek lelang secara online tentu tidak dapat terhindarkan seperti wansprestasi yang menyebabkan kerugian bagi pemenang lelang.\u0000Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dapat diketahui bahwa proses lelang secara online yang dilakukan oleh Balai Lelang dimulai dari pemohon lelang mengajukan permohonan penjualan, pengumuman lelang, pendafatar calon pembeli lelang, penyetoran jaminan/uang deposito, penawaran objek lelang, mengumumkan pemenang lelang, pembayaran lelang dan menginginkan barang hasil lelang. Balai Lelang bertanggung gugat atas penjualan objek lelang secara online jika Balai Lelang tidak melaksanakan prestasinya dengan baik dimana Balai Lelang tidak memberikan informasi secara benar, jelas dan jujur mengenai kualitas dan spesifikasi objek lelang di website Balai Lelang sehingga apabila terdapat kecacatan terhadap barang yang dikirim ke pemenang lelang, keterlambatan pengiriman barang hasil lelang, adanya iktikad kurang baik dari Balai Lelang serta adanya ketidaksesuain barang dengan dokumen objek lelang maka pemenang lelang berhak untuk mengajukan gugatan kepada Balai Lelang untuk meminta ganti rugi ataupun pembatalan pembelian.\u0000Kata Kunci: Tanggung Gugat, Objek Lelang, Online","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121859942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KONVERGENSI HUKUM PERSAINGAN USAHA TERHADAP KOMUNIKASI BISNIS DI SEKTOR EKONOMI DIGITAL 商业竞争法在数字经济部门对商业交流的融合
Pub Date : 2023-02-09 DOI: 10.37090/keadilan.v21i1.889
T. Karsa, S. Suhaimi, R. Rohani
Persaingan usaha dalam era ekonomi digital seperti saat ini, telah menuntut para pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan usahanya secara daring. Dalam hal ini komunikasi bisnis diperlukan  dalam suatu persaingan usaha yang sehat dan hukum persaingan usaha menjadi salah satu yang memungkina Akibat dari itu, para pembeli juga akan melakukan pembelian secara daring. Hal ini, implikasinya akan berdampak pada persaingan usaha. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan usaha Tidak Sehat dalam hal ini belum mengakomodasi terkait dampak komunikasi bisnis dalam persaingan usaha  ekonomi digital  Maka dengan itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum persaingan usaha terhadap komunikasi bisnis di sektor ekonomi digital. Penelitian ini mengunakan yuridis normatif. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam dunia bisnis dan usaha, dibutuhkan yang namanya aspek penunjang komunikasi yang baik dan belum adanya regulasi yang mengatur tentang pasar digital sangat disayangkan mengingat hal ini sangat urgent untuk diperhatikan oleh pemerintah sebab struktur pasar ini sangat berbeda dalam segala aspeknya dengan pasar konvensional yang telah dikenal, dan sangat berpotensi untuk dikembangkan karena hukum persaingan usaha dalam komunikasi bisnis  merupakan cara dimana bagaimana menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan dengan melihat keadaan situasional usaha yang semakin berkompetisi satu dan lainnya melalui upaya yang strategis.
在像今天这样的数字经济时代,商业竞争已经迫使企业企业在网上开展业务。在这种情况下,健康的商业竞争需要商业交流,商业竞争法将成为可能的结果之一,买家也将在网上购买。这将影响商业竞争。1999年禁止专营权和商业竞争的第5条法律在这方面是不健康的,目前还不能适应商业通信对数字经济竞争的影响。本研究的目的是了解数字经济部门商业交流的商业竞争法则。本研究采用规范司法管辖区。因此可以得出结论,在商界和努力中,需要维持良好的沟通方面的数字和管理关于市场的监管还存在非常不幸,记住这一点非常急政府的注意,因为这个市场结构非常不同,在所有重要方面众所周知的传统市场,这是一种很有潜力的发展,因为商业交流中的商业竞争法则是一种通过战略努力将信息从通信者传达给通信者的方式。
{"title":"KONVERGENSI HUKUM PERSAINGAN USAHA TERHADAP KOMUNIKASI BISNIS DI SEKTOR EKONOMI DIGITAL","authors":"T. Karsa, S. Suhaimi, R. Rohani","doi":"10.37090/keadilan.v21i1.889","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v21i1.889","url":null,"abstract":"Persaingan usaha dalam era ekonomi digital seperti saat ini, telah menuntut para pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan usahanya secara daring. Dalam hal ini komunikasi bisnis diperlukan  dalam suatu persaingan usaha yang sehat dan hukum persaingan usaha menjadi salah satu yang memungkina Akibat dari itu, para pembeli juga akan melakukan pembelian secara daring. Hal ini, implikasinya akan berdampak pada persaingan usaha. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan usaha Tidak Sehat dalam hal ini belum mengakomodasi terkait dampak komunikasi bisnis dalam persaingan usaha  ekonomi digital  Maka dengan itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum persaingan usaha terhadap komunikasi bisnis di sektor ekonomi digital. Penelitian ini mengunakan yuridis normatif. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam dunia bisnis dan usaha, dibutuhkan yang namanya aspek penunjang komunikasi yang baik dan belum adanya regulasi yang mengatur tentang pasar digital sangat disayangkan mengingat hal ini sangat urgent untuk diperhatikan oleh pemerintah sebab struktur pasar ini sangat berbeda dalam segala aspeknya dengan pasar konvensional yang telah dikenal, dan sangat berpotensi untuk dikembangkan karena hukum persaingan usaha dalam komunikasi bisnis  merupakan cara dimana bagaimana menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan dengan melihat keadaan situasional usaha yang semakin berkompetisi satu dan lainnya melalui upaya yang strategis.","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132165636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA GRATIFIKASI (Studi Putusan Nomor 18/Pid.Sus-TPK/2017/PN.Tjk) 对gradecision犯罪者的刑事责任分析(裁决编号18/Pid. su - tpk /2017/PN Tjk)
Pub Date : 2022-08-31 DOI: 10.37090/keadilan.v20i2.728
Erniyati Erniyati, D. Novrian Syahputra, Riko Herdiansah
Social phenomenon is still going on cases of criminal gratification that need to be optimized law enforcement in the field of the field. One of them is gratification crime of making land sale and purchase documents in Case Number: 18 / Pid.Sus-TPK / 2017 / PN.Tjk. The results of the study and discussion show that the factors causing the perpetrators of gratification crime on Decision Case Number 18 / Pid.Sus-TPK / 2017 / PN.Tjk include: intrinsic and extrinsic factors, lack of supervision of the use of funds, the gap to mark up all costs projects, lack of accountability and transparency of budget usage, lack of community control, nepotism-influenced governance structures. Criminal liability of perpetrators of gratification crime based on Case Decision Number 18 / Pid.Sus-TPK / 2017 / PN.Tjk implemented by punishment against Defendant. The judges shall impose a 1 (one) year imprisonment and a fine of Rp 50,000,000.00 (five million rupiahs) on the condition that the unpaid penalty may be replaced by a one-month imprisonment. Legal status of evidence against gratification crime pursuant to Decision Case Number 18 / Pid.Sus-TPK / 2017 / PN.Tjk that is in accordance with the court decision that the evidence in the form of document of evidence proof letter remain attached in file case, to the Defendant while goods butki Cash Rp. 25.000.000, - shall be returned to the eligible as stated in Court Decision. Keywords: Criminal Responsibility, Crime, Gratification
社会现象仍在继续,犯罪满足案件需要在执法领域进行优化。其中之一是案件号:18 / Pid的制作土地买卖文件受贿罪。su - tpk / 2017 / PN.Tjk。研究和讨论的结果表明,在判决案件号18 / Pid上,满足犯罪行为人的成因。su - tpk / 2017 / PN。这些因素包括:内在和外在因素、缺乏对资金使用的监督、对所有成本项目加价的差距、预算使用缺乏问责制和透明度、缺乏社区控制、裙带关系影响的治理结构。从18 / Pid号判决书看满足犯行为人的刑事责任。su - tpk / 2017 / PN。通过对被告的惩罚来实施Tjk。法官应判处1(1)年监禁和5000万卢比(500万卢比)的罚款,条件是可以用一个月的监禁代替未付的罚款。第18 / Pid号判案对贪欲罪证据的法律地位。su - tpk / 2017 / PN。根据法院判决,证据证明文件或证明函形式的证据仍以卷宗形式附属于被告,而货物(现金Rp. 25000.000)应退还给法院判决中规定的合格人员。关键词:刑事责任,犯罪,满足
{"title":"ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA GRATIFIKASI (Studi Putusan Nomor 18/Pid.Sus-TPK/2017/PN.Tjk)","authors":"Erniyati Erniyati, D. Novrian Syahputra, Riko Herdiansah","doi":"10.37090/keadilan.v20i2.728","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v20i2.728","url":null,"abstract":"Social phenomenon is still going on cases of criminal gratification that need to be optimized law enforcement in the field of the field. One of them is gratification crime of making land sale and purchase documents in Case Number: 18 / Pid.Sus-TPK / 2017 / PN.Tjk. The results of the study and discussion show that the factors causing the perpetrators of gratification crime on Decision Case Number 18 / Pid.Sus-TPK / 2017 / PN.Tjk include: intrinsic and extrinsic factors, lack of supervision of the use of funds, the gap to mark up all costs projects, lack of accountability and transparency of budget usage, lack of community control, nepotism-influenced governance structures. Criminal liability of perpetrators of gratification crime based on Case Decision Number 18 / Pid.Sus-TPK / 2017 / PN.Tjk implemented by punishment against Defendant. The judges shall impose a 1 (one) year imprisonment and a fine of Rp 50,000,000.00 (five million rupiahs) on the condition that the unpaid penalty may be replaced by a one-month imprisonment. Legal status of evidence against gratification crime pursuant to Decision Case Number 18 / Pid.Sus-TPK / 2017 / PN.Tjk that is in accordance with the court decision that the evidence in the form of document of evidence proof letter remain attached in file case, to the Defendant while goods butki Cash Rp. 25.000.000, - shall be returned to the eligible as stated in Court Decision. \u0000Keywords: Criminal Responsibility, Crime, Gratification","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131191569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERDAGANGAN PRODUK BARANG ILEGAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN 根据1999年第8号关于消费者保护的法律,对非法产品贸易的执法
Pub Date : 2022-08-31 DOI: 10.37090/keadilan.v20i2.727
Winda Yunita, Riza Yudha Patria
Article 62 of the Criminal Code states that trading in illegal goods is a crime, and this is enforced in conjunction with other laws that protect consumers. How is law enforcement against trade in illegal goods products based on Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. What are the disincentives for law enforcement efforts against the crime of counterfeiting illegal products? This study uses a legal-regulatory approach. Based on the results of the study and discussion, it shows that law enforcement in relation to trade in illegal commercial products based on Law Number 8 of 1999 "Consumer Protection" is carried out through the application of criminal law (criminal law enforcement) and peer review by the National Police and the Food and Drug Supervisory Agency ( BPOM). The perpetrators of trafficking in illegal goods are handled legally at the judicial level based on legal provisions and one of its enforcement is carried out by a decision with a permanent res judicata (inkracht van gewijsde) in order to obtain criminal sanctions and guarantees of legal certainty. others: The criminal sanctions of Article 62(1) in conjunction with Article 8 and Article 9(2) of the Consumer Protection Law Number 8 of 1999 do not have a deterrent effect.  Keywords: Trade, Illegal Goods Products, Consumer Protection.
《刑法》第62条规定,买卖非法商品是一种犯罪行为,这是与保护消费者的其他法律一起执行的。根据1999年关于保护消费者的第8号法律,执法部门如何打击非法商品贸易?打击假冒非法产品罪行的执法工作有何阻碍因素?本研究采用法律监管方法。根据研究和讨论的结果,它表明,根据1999年第8号法律“消费者保护”,与非法商业产品贸易有关的执法是通过适用刑法(刑事执法)和国家警察和食品药品监督局(BPOM)的同行审查来进行的。根据法律规定,在司法一级对贩运非法货物的肇事者进行合法处理,其中一项执法是通过具有永久既判权的决定进行的,以便获得刑事制裁和法律确定性的保证。其他:1999年第8号消费者保护法第62(1)条与第8条和第9(2)条的刑事制裁不具有威慑作用。关键词:贸易,非法商品,消费者保护
{"title":"PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERDAGANGAN PRODUK BARANG ILEGAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN","authors":"Winda Yunita, Riza Yudha Patria","doi":"10.37090/keadilan.v20i2.727","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v20i2.727","url":null,"abstract":"Article 62 of the Criminal Code states that trading in illegal goods is a crime, and this is enforced in conjunction with other laws that protect consumers. How is law enforcement against trade in illegal goods products based on Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. What are the disincentives for law enforcement efforts against the crime of counterfeiting illegal products? This study uses a legal-regulatory approach. Based on the results of the study and discussion, it shows that law enforcement in relation to trade in illegal commercial products based on Law Number 8 of 1999 \"Consumer Protection\" is carried out through the application of criminal law (criminal law enforcement) and peer review by the National Police and the Food and Drug Supervisory Agency ( BPOM). The perpetrators of trafficking in illegal goods are handled legally at the judicial level based on legal provisions and one of its enforcement is carried out by a decision with a permanent res judicata (inkracht van gewijsde) in order to obtain criminal sanctions and guarantees of legal certainty. others: The criminal sanctions of Article 62(1) in conjunction with Article 8 and Article 9(2) of the Consumer Protection Law Number 8 of 1999 do not have a deterrent effect. \u0000 Keywords: Trade, Illegal Goods Products, Consumer Protection.","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129889398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IMPLEMENTASI PASAL 55 UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS KOTA BANDAR LAMPUNG)
Pub Date : 2022-08-31 DOI: 10.37090/keadilan.v20i2.724
Sultan Ali Sabana, Baharuddin Baharuddin, Anggalana Anggalana
Health quarantine is an effort to prevent the impact of infectious disease outbreaks that can attack a place, region, even a country, by closing access in and out and limiting the activities or activities of people in the area that is implementing quarantine. For the sake of implementing a proper health quarantine, it is necessary to pay attention to and consider several factors, such as the economic condition of the community, health services, educational services, and working conditions. The implementation of health quarantine is the responsibility of the Government as a manifestation of the State to be able to fulfill all the factors that can support the implementation of health quarantine in an area without causing new problems in people's lives. The government enforces health quarantine with various patterns, such as the implementation of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) to the Enforcement of Restrictions on Community Activities (PPKM). As a state of law, Indonesia certainly underlies the implementation of health quarantine by referring to the constitution of the State of Indonesia, namely Law number 6 of 2018 concerning Health Quarantine. The purpose of this study is to analyze the implementation of Article 55 of Law Number 6 of 2018 concerning Health Quarantine in Bandar Lampung City and analyze the fulfillment of citizens' rights in the implementation of Community Activity Restrictions (PPKM) in Bandar Lampung City. The method used in this research is normative juridical and empirical juridical. The data that has been systematically arranged were analyzed qualitatively. In this data analysis process, a series of data that has been systematically arranged according to its classification, is then described and analyzed in a normative and empirical juridical manner, namely the approach taken based on the main legal material by examining theories, concepts, principles and laws and regulations related to this research as well as the results of interviewing parties related to the results of this study.  Keywords : health quarantine, Covid-19, PPKM, Government, Peopel
卫生检疫是通过关闭进出通道和限制实施检疫地区人员的活动,防止可能袭击一个地方、地区甚至一个国家的传染病暴发的影响。为了实施适当的卫生检疫,有必要注意和考虑几个因素,如社区的经济状况、卫生服务、教育服务和工作条件。实施卫生检疫是政府的责任,这是国家能够在不给人民生活造成新问题的情况下满足在一个地区实施卫生检疫的所有因素的一种表现。政府从实施大规模社会限制(PSBB)到实施社区活动限制(PPKM)等多种形式实施卫生检疫。作为一个法治国家,印度尼西亚参照印度尼西亚国家宪法,即2018年关于卫生检疫的第6号法律,当然是实施卫生检疫的基础。本研究的目的是分析南榜市2018年第6号法律第55条关于卫生检疫的实施情况,并分析在南榜市实施社区活动限制(PPKM)时公民权利的实现情况。本研究使用的方法是规范法和实证法。对系统整理的资料进行定性分析。在这个数据分析过程中,通过考察与本研究相关的理论、概念、原则和法律法规,以及与本研究结果相关的当事人访谈结果,对一系列按照分类进行系统整理的数据,采用规范的、实证的司法方式,即基于主要法律材料的方法进行描述和分析。关键词:卫生检疫,新冠肺炎,PPKM,政府,人民
{"title":"IMPLEMENTASI PASAL 55 UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS KOTA BANDAR LAMPUNG)","authors":"Sultan Ali Sabana, Baharuddin Baharuddin, Anggalana Anggalana","doi":"10.37090/keadilan.v20i2.724","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v20i2.724","url":null,"abstract":"Health quarantine is an effort to prevent the impact of infectious disease outbreaks that can attack a place, region, even a country, by closing access in and out and limiting the activities or activities of people in the area that is implementing quarantine. For the sake of implementing a proper health quarantine, it is necessary to pay attention to and consider several factors, such as the economic condition of the community, health services, educational services, and working conditions. The implementation of health quarantine is the responsibility of the Government as a manifestation of the State to be able to fulfill all the factors that can support the implementation of health quarantine in an area without causing new problems in people's lives. The government enforces health quarantine with various patterns, such as the implementation of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) to the Enforcement of Restrictions on Community Activities (PPKM). As a state of law, Indonesia certainly underlies the implementation of health quarantine by referring to the constitution of the State of Indonesia, namely Law number 6 of 2018 concerning Health Quarantine. The purpose of this study is to analyze the implementation of Article 55 of Law Number 6 of 2018 concerning Health Quarantine in Bandar Lampung City and analyze the fulfillment of citizens' rights in the implementation of Community Activity Restrictions (PPKM) in Bandar Lampung City. The method used in this research is normative juridical and empirical juridical. The data that has been systematically arranged were analyzed qualitatively. In this data analysis process, a series of data that has been systematically arranged according to its classification, is then described and analyzed in a normative and empirical juridical manner, namely the approach taken based on the main legal material by examining theories, concepts, principles and laws and regulations related to this research as well as the results of interviewing parties related to the results of this study. \u0000 Keywords : health quarantine, Covid-19, PPKM, Government, Peopel","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122842033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAJIAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN EKSEKUSI ANAK OLEH PENGADILAN AGAMA DALAM SUATU PUTUSAN PERCERAIAN 宗教法庭对执行儿童死刑的法律审查是离婚判决
Pub Date : 2022-08-31 DOI: 10.37090/keadilan.v20i2.725
Rai Mantili
Execution as a legal action taken by the court to the losing party in a case is a further rule and procedure of the case examination process. Execution or execution of a decision is an act carried out by force against the losing party in a case. Not all court decisions have executive power, not all court decisions can be executed. In a divorce case in the Religious Courts, if the judge has given a decision that one of the parties has been won as the holder of custody, then the party who must voluntarily hand over his custody rights to the winning party voluntarily. This is a lot in practice, often parties who do not want to give up custody of their children to the winning party. The results of this study indicate that the execution of child custody has two kinds of obstacles. The first obstacle is the "psychological obstacle of the child", because the child is not an object that can be executed and the second obstacle is a matter of cost, if the child is on the losing side but the losing party does not want to give up custody of the child to the winning party, who will will pay a fee if requesting the services of the police to force the child, because there is no state budget for the execution of child custody.  Keywords: Divorce, religious courts, execution of children.
执行作为法院对案件败诉方采取的法律行动,是案件审查过程的进一步规则和程序。判决的执行是对案件败诉方强制执行的行为。并不是所有的法院判决都具有执行力,也不是所有的法院判决都可以执行。在宗教法院审理的离婚案件中,如果法官判决一方当事人胜诉为监护权持有人,则一方当事人必须自愿将其监护权移交给胜诉一方。这种情况在实践中很多,当事人往往不愿意将孩子的监护权交给胜诉一方。本研究结果表明,儿童监护权的执行存在两种障碍。第一个障碍是儿童“心理障碍”,因为孩子不是一个对象可以执行第二个障碍是成本的问题,如果孩子失去一侧但败诉一方不想放弃孩子的监护权获胜的政党,谁将会支付费用,如果请求的服务警察强迫孩子,因为没有国家预算执行的孩子的监护权。关键词:离婚,宗教法庭,执行子女。
{"title":"KAJIAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN EKSEKUSI ANAK OLEH PENGADILAN AGAMA DALAM SUATU PUTUSAN PERCERAIAN","authors":"Rai Mantili","doi":"10.37090/keadilan.v20i2.725","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v20i2.725","url":null,"abstract":"Execution as a legal action taken by the court to the losing party in a case is a further rule and procedure of the case examination process. Execution or execution of a decision is an act carried out by force against the losing party in a case. Not all court decisions have executive power, not all court decisions can be executed. In a divorce case in the Religious Courts, if the judge has given a decision that one of the parties has been won as the holder of custody, then the party who must voluntarily hand over his custody rights to the winning party voluntarily. This is a lot in practice, often parties who do not want to give up custody of their children to the winning party. The results of this study indicate that the execution of child custody has two kinds of obstacles. The first obstacle is the \"psychological obstacle of the child\", because the child is not an object that can be executed and the second obstacle is a matter of cost, if the child is on the losing side but the losing party does not want to give up custody of the child to the winning party, who will will pay a fee if requesting the services of the police to force the child, because there is no state budget for the execution of child custody. \u0000 Keywords: Divorce, religious courts, execution of children.","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125290669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN KORBAN MONOPOLI KARTEL (STUDI KASUS: PUTUSAN Nomor 04/KPPU-I/2016) 打击贩毒集团垄断消费者的法律保护(案例研究:第04/ kppui - _2016)
Pub Date : 2022-06-22 DOI: 10.37090/keadilan.v20i1.598
Matthew Husada Matthew Husada
Bidang usaha ini unik dan akan terus eksis dari waktu ke waktu. Dimana dalam dunia bisnis akan selalu ada persaingan bisnis. Persaingan ini bisa dinilai baik bagi para pelaku usaha untuk terus berinovasi. Demikian juga konsumen diuntungkan dari persaingan bisnis. Karena akan semakin banyak pilihan yang bisa dipilih konsumen, mulai dari harga dan kualitas setiap produk atau jasa yang diberikan oleh kedua pelaku usaha tersebut. Padahal sudah ada peraturan perundang-undangan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Praktek monopoli masih ada, salah satunya yang terjadi yaitu kartel antara Yamaha dan Honda. Kedua belah pihak sepakat menaikkan harga skuter matik di atas harga pasar. Sehingga konsumen juga harus membayar lebih dari yang seharusnya. Artikel ini menggunakan metode penelitian normatif dan pengumpulan data sekunder melalui literatur dan artikel hukum. Keputusan KPPU tidak menguntungkan konsumen yang menjadi korban. Putusan No 04/KPPU-I/2016 tidak menyebutkan bahwa Honda dan Yamaha harus membayar ganti rugi. KPPU sendiri tidak berwenang menyelesaikan putusan ganti rugi korban kartel antara Yamaha dan Honda. Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, Persaingan Usaha, Penegakan Hukum  
这个行业是独一无二的,将会随着时间的推移而存在。商业世界中总有竞争。这种竞争对经营者来说是好的。从商业竞争中受益的消费者也是如此。因为它会越来越多的消费者可以选择的选择,从价格和质量每狂徒这些企业提供的产品或服务。1999年,印度尼西亚共和国的宪法第5条禁止了垄断和不健康的商业竞争。垄断行为仍然存在,雅马哈和本田之间的贩毒集团就是其中之一。双方同意涨价杂种高于市场价格的摩托车。所以也应该付出更多的消费者。本文采用了规范研究和次要数据收集的方法,通过文献和法律文章。KPPU对消费者不利的决定,成为受害者。根据2016年04年的判决,本田和雅马哈没有义务赔偿。KPPU本人无权结束雅马哈和本田之间的贩毒集团的赔偿判决。关键词:消费者保护,商业竞争,执法
{"title":"PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN KORBAN MONOPOLI KARTEL (STUDI KASUS: PUTUSAN Nomor 04/KPPU-I/2016)","authors":"Matthew Husada Matthew Husada","doi":"10.37090/keadilan.v20i1.598","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v20i1.598","url":null,"abstract":"Bidang usaha ini unik dan akan terus eksis dari waktu ke waktu. Dimana dalam dunia bisnis akan selalu ada persaingan bisnis. Persaingan ini bisa dinilai baik bagi para pelaku usaha untuk terus berinovasi. Demikian juga konsumen diuntungkan dari persaingan bisnis. Karena akan semakin banyak pilihan yang bisa dipilih konsumen, mulai dari harga dan kualitas setiap produk atau jasa yang diberikan oleh kedua pelaku usaha tersebut. Padahal sudah ada peraturan perundang-undangan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Praktek monopoli masih ada, salah satunya yang terjadi yaitu kartel antara Yamaha dan Honda. Kedua belah pihak sepakat menaikkan harga skuter matik di atas harga pasar. Sehingga konsumen juga harus membayar lebih dari yang seharusnya. Artikel ini menggunakan metode penelitian normatif dan pengumpulan data sekunder melalui literatur dan artikel hukum. Keputusan KPPU tidak menguntungkan konsumen yang menjadi korban. Putusan No 04/KPPU-I/2016 tidak menyebutkan bahwa Honda dan Yamaha harus membayar ganti rugi. KPPU sendiri tidak berwenang menyelesaikan putusan ganti rugi korban kartel antara Yamaha dan Honda. \u0000Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, Persaingan Usaha, Penegakan Hukum \u0000 ","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122779197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS YURIDIS PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI TINJAU DARI PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA 从人权的角度来看,对纵火犯的刑事司法分析正在被审查
Pub Date : 2022-06-22 DOI: 10.37090/keadilan.v20i1.599
Nurbaiti Syarif, Winda Yunita
Hukuman mati adalah sanksi pidana terberat yang terdapat  dalam hukum  positif Indonesia yang dijatuhkan kepada terpidana. Hukuman mati diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 10. Hukuman mati diberikan kepada terpidana yang sudah melakukan kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes). Metode  pendekatan    yang  di    gunakan    dalam  penelitian    ini    adalah    normatif  dan  empiris dengan deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan Pelaksanaan pidana mati di Indonesia pada mulanya dilaksanakan menurut ketentuan dalam Pasal 11 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yang pelaksanaanya secara rinci dijelaskan pada Undang-Undang No. 2 (PNPS) Penetapan Presiden Tahun 1964. kesimpulan, tindak pidana Narkotika merupakan salah satu bagian dari kejahatan khusus atau kejahatan luar biasa (Extra Ordinary Crime). Hukuman mati terhadap pelaku tindak pidana narkotika harus dilakukan. Agar dapat memberikan rasa aman bagi semua masyakat Indonesia, sekaligus juga melindungi masyarakat demi tercapainya kedaulatan hukum, keadilan dan kepastian hukum yang telah dirumuskan melalui peraturan Perundang-Undangan khususnya Undang-Undang Narkotika yang berlaku. Kata kunci : Pidana Mati, Pelaku Narkotika, Hak Asasi Manusia.
死刑是对印尼刑法对罪犯的最严厉的刑罚。死刑是根据刑法第10条规定的。对犯下滔天罪行的罪犯处以死刑。本研究采用的方法是规范性和分析性经验。研究表明,印尼的死刑最初是根据1964年《刑法》第11条(PNPS)的《刑法》执行的。结论:麻醉品重罪是一种特殊或特殊罪行的一部分。对犯重罪的麻醉品的死刑必须执行。以便提供安全感masyakat印尼,同时也保护社会的一切都是为了实现法律的主权,正义和法律确定性制定通过了立法尤其是麻醉品的法律规则的适用。关键词:死刑,麻醉品,人权。
{"title":"ANALISIS YURIDIS PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI TINJAU DARI PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA","authors":"Nurbaiti Syarif, Winda Yunita","doi":"10.37090/keadilan.v20i1.599","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/keadilan.v20i1.599","url":null,"abstract":"Hukuman mati adalah sanksi pidana terberat yang terdapat  dalam hukum  positif Indonesia yang dijatuhkan kepada terpidana. Hukuman mati diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 10. Hukuman mati diberikan kepada terpidana yang sudah melakukan kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes). Metode  pendekatan    yang  di    gunakan    dalam  penelitian    ini    adalah    normatif  dan  empiris dengan deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan Pelaksanaan pidana mati di Indonesia pada mulanya dilaksanakan menurut ketentuan dalam Pasal 11 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yang pelaksanaanya secara rinci dijelaskan pada Undang-Undang No. 2 (PNPS) Penetapan Presiden Tahun 1964. kesimpulan, tindak pidana Narkotika merupakan salah satu bagian dari kejahatan khusus atau kejahatan luar biasa (Extra Ordinary Crime). Hukuman mati terhadap pelaku tindak pidana narkotika harus dilakukan. Agar dapat memberikan rasa aman bagi semua masyakat Indonesia, sekaligus juga melindungi masyarakat demi tercapainya kedaulatan hukum, keadilan dan kepastian hukum yang telah dirumuskan melalui peraturan Perundang-Undangan khususnya Undang-Undang Narkotika yang berlaku. \u0000Kata kunci : Pidana Mati, Pelaku Narkotika, Hak Asasi Manusia.","PeriodicalId":143961,"journal":{"name":"Keadilan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121898166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Keadilan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1