Inisiasi menyusu dini adalah segera meletakan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan kulit bayinya sekurang-kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan kepada bayi menyusu segera mungkin). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempegaruhi pengetahuan ibu gravida 1 tentang Inisiasi menyusui dini di Puskesmas Sa’dan Kab. Toraja utara tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif, jumlah Sampel 25 0rang. Hasil penelitian menunjukan ibu pengetahuan baik tidak sekolah 1 (4%), pendidikan dasar 8 (32%), pendidikan menengah 9 (36%), dan perguruan tinggi 2 (8%). pengetahuan cukup tidak sekolah 1 (4%), pendidikan dasar 1 (4%), pendidikan menengah 2 (8%). Sedangkan pengetahuan kurang tidak sekolah 1 (4). Ibu dengan pengetahuan baik mendapat informasi melalui media cetak 4 (16%), media elektronik 6 (24%), penyuluhan 5 (20%) pengetahuan cukup mendapat informasi melalui media cetak 4 (16%), media elektronik 1 (4%), dan yang dari penyuluhan 4 (16%), sedangkan pengetahuan kurang mendapat informasi melalui penyuluhan 1 (4%). Ibu dengan pengetahuan baik bekerja 2 (8%), dan tidak bekerja 14 (56%) ibu pengetahuan cukup tidak bekerja 8 (32%), sedangkan ibu pengetahuan kurang tidak bekerja 1 (4%). Serta Ibu dengan pengetahuan baik umur < 20 tahun 3 (12%), dan umur 20-35 tahun 13 (52%), sedangkan pengetahuan cukup umur < 20 tahun 4 (16%), dan umur 20-35 tahun 5 (20%), sedangkan pengetahuan kurang umur < 20 tahun 1 (4%). Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu gavida I tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah pendidikan dengan besar responden berada pada tingkat pengetahuan menegah (52%), sumber informasi tentang IMD paling banyak dari media elektronik (40%), Pekerjaan responden tidak bekerja (IRT) sebanyak (92%), dan umur dengar rata-rata umur 20-30 tahun paling banyak adalah 18 orang (72%). Pada petugas kesehatan lebih aktif dengan kegiatan sosialisai dan edukasi IMD kepada masyarakat perluh lebih ditingkatkan lagi dengan melibatkan peran serta tenaga kesehatan.
{"title":"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Gavida I Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Puskesmas Sa’dan Kab. Toraja Utara Tahun 2018","authors":"Sumarce Bongga","doi":"10.31934/MPPKI.V2I2.563","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V2I2.563","url":null,"abstract":"Inisiasi menyusu dini adalah segera meletakan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan kulit bayinya sekurang-kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan kepada bayi menyusu segera mungkin). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempegaruhi pengetahuan ibu gravida 1 tentang Inisiasi menyusui dini di Puskesmas Sa’dan Kab. Toraja utara tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif, jumlah Sampel 25 0rang. Hasil penelitian menunjukan ibu pengetahuan baik tidak sekolah 1 (4%), pendidikan dasar 8 (32%), pendidikan menengah 9 (36%), dan perguruan tinggi 2 (8%). pengetahuan cukup tidak sekolah 1 (4%), pendidikan dasar 1 (4%), pendidikan menengah 2 (8%). Sedangkan pengetahuan kurang tidak sekolah 1 (4). Ibu dengan pengetahuan baik mendapat informasi melalui media cetak 4 (16%), media elektronik 6 (24%), penyuluhan 5 (20%) pengetahuan cukup mendapat informasi melalui media cetak 4 (16%), media elektronik 1 (4%), dan yang dari penyuluhan 4 (16%), sedangkan pengetahuan kurang mendapat informasi melalui penyuluhan 1 (4%). Ibu dengan pengetahuan baik bekerja 2 (8%), dan tidak bekerja 14 (56%) ibu pengetahuan cukup tidak bekerja 8 (32%), sedangkan ibu pengetahuan kurang tidak bekerja 1 (4%). Serta Ibu dengan pengetahuan baik umur < 20 tahun 3 (12%), dan umur 20-35 tahun 13 (52%), sedangkan pengetahuan cukup umur < 20 tahun 4 (16%), dan umur 20-35 tahun 5 (20%), sedangkan pengetahuan kurang umur < 20 tahun 1 (4%). Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu gavida I tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah pendidikan dengan besar responden berada pada tingkat pengetahuan menegah (52%), sumber informasi tentang IMD paling banyak dari media elektronik (40%), Pekerjaan responden tidak bekerja (IRT) sebanyak (92%), dan umur dengar rata-rata umur 20-30 tahun paling banyak adalah 18 orang (72%). Pada petugas kesehatan lebih aktif dengan kegiatan sosialisai dan edukasi IMD kepada masyarakat perluh lebih ditingkatkan lagi dengan melibatkan peran serta tenaga kesehatan. ","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114868959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketuban pecah dini atau premature rufture of membran (PROM) pecahnya ketuban sebelum adanya tanda persalinan, pecahnya ketuban sebelum adanya inpartu dengan pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dan anemia dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan Retrospektif dengan metode case control, pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang mungkin terjadi kemudian diketahui penyebabnya atau variabel dan membandingkan kelompok kasus dan control secara yang diambil secara random sampling. Analisis bivariate yaitu chi square. Hasil analisis didapatkan yang mengalami KPD sebanyak 60 orang (60.0%) sedangkan paritas berisiko 24 orang (40.0%), dan anemia berisiko 26 orang (43.3%), hubungan kejadian anemia dan paritas dengan ketuban pecah dini, hasil uji statistic chi square dalam penelitian ini di peroleh nilai p-value sebesar 0.011 dan 0.001 ( p-value < 0.05) OR 2.765 dan 0.286. Sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dan anemia dengan ketuban pecah dini (KPD) di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Diharapkan bagi ibu hamil disarankan untuk secara teratur melakukan pemeriksaan ANC selama kehamilan dan meminum tablet tambah darah secara teratur untuk mencegah komplikasi kehamilan akibat dari anemia yang salah satunya adalah ketuban pecah dini, dan disarankan menikah pada usia reproduktif (20-35 tahun).
{"title":"Hubungan Paritas Dan Anemia Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) Pada Ibu Bersalin Di RSUD Panembahan Senopati Bantul","authors":"Faridha Natsir","doi":"10.31934/MPPKI.V2I2.562","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V2I2.562","url":null,"abstract":"Ketuban pecah dini atau premature rufture of membran (PROM) pecahnya ketuban sebelum adanya tanda persalinan, pecahnya ketuban sebelum adanya inpartu dengan pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dan anemia dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan Retrospektif dengan metode case control, pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang mungkin terjadi kemudian diketahui penyebabnya atau variabel dan membandingkan kelompok kasus dan control secara yang diambil secara random sampling. Analisis bivariate yaitu chi square. Hasil analisis didapatkan yang mengalami KPD sebanyak 60 orang (60.0%) sedangkan paritas berisiko 24 orang (40.0%), dan anemia berisiko 26 orang (43.3%), hubungan kejadian anemia dan paritas dengan ketuban pecah dini, hasil uji statistic chi square dalam penelitian ini di peroleh nilai p-value sebesar 0.011 dan 0.001 ( p-value < 0.05) OR 2.765 dan 0.286. Sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dan anemia dengan ketuban pecah dini (KPD) di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Diharapkan bagi ibu hamil disarankan untuk secara teratur melakukan pemeriksaan ANC selama kehamilan dan meminum tablet tambah darah secara teratur untuk mencegah komplikasi kehamilan akibat dari anemia yang salah satunya adalah ketuban pecah dini, dan disarankan menikah pada usia reproduktif (20-35 tahun). ","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134205280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor Yang Berhubugan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sanrobone Kabupaten Takalar, seperti pola makan, pantangan makanan, konsumsi tablet fe dan Asupan gizi ibu hamil. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional study yaitu untuk mengetahui hubungan variabel Independen dengan variabel dependen yang diamati pada periode waktu yang sama. Lokasi dan waktu Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sanrobone Kabupaten Takalar dan dilakukan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya sebanyak 97 Orang dan Sampel dalam penelitian ini adalah dari keseluruhan ibu hamil yang mengalami kejadian Anemia 60 Orang. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling (ada pada saat penelitian berlangsung). Instrument penelitian ini berupa kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi suare (X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan (nilai p = 0,757) tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sedangkan pantangan makanan (nilai p = 0,005), konsumsi tablet Fe (nilai p = 0,000), asupan Gizi (nilai p = 0,000) berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Dari ketiga variabel tersebut variabel yang paling berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah variabel pemberian tablet Fe dengan nilai expected = 7.712.
{"title":"Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sanrobone Kabupaten Takalar","authors":"S. AyuSunarti, Andi Kartini","doi":"10.31934/MPPKI.V2I2.570","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V2I2.570","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor Yang Berhubugan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sanrobone Kabupaten Takalar, seperti pola makan, pantangan makanan, konsumsi tablet fe dan Asupan gizi ibu hamil. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional study yaitu untuk mengetahui hubungan variabel Independen dengan variabel dependen yang diamati pada periode waktu yang sama. Lokasi dan waktu Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sanrobone Kabupaten Takalar dan dilakukan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya sebanyak 97 Orang dan Sampel dalam penelitian ini adalah dari keseluruhan ibu hamil yang mengalami kejadian Anemia 60 Orang. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling (ada pada saat penelitian berlangsung). Instrument penelitian ini berupa kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi suare (X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan (nilai p = 0,757) tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sedangkan pantangan makanan (nilai p = 0,005), konsumsi tablet Fe (nilai p = 0,000), asupan Gizi (nilai p = 0,000) berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Dari ketiga variabel tersebut variabel yang paling berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah variabel pemberian tablet Fe dengan nilai expected = 7.712. ","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133013565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kader merupakan ujung tombak dalam kegiatan yang mendukung permasalahan kesehatan.Kader merupakan angggota masyarakat yang mau bekerja untuk menggerakkan masyarakat untuk menanggulangi masalah kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran kader Posyandu dalam pelayanan terpadu wanita prakonsepsi. Jenis penelitian adalah kualitatif rancangan studi kasus (case study). Jumlah informan sebanyak 7 orang kader. Teknik yang digunakan adalah In-Depth Interview dan observasi. hasil penelitian menunjukan dalam mendapatkan informasi tentang warganya yang akan menikah, ada beberapa jalur yang dapat digunakan oleh kader yaitu kader dari TOMA atau pasanagan itu sendiri dan kader menjaring wanita prakonsepsi serta menjadi perantara petugas dimana kader mampu menjaring dan mendampingi wanita prakonsepsi sebanyak 6 orang (86%). Disarankan agar lebih meningkatkan kepatuhan konsumsi kapsul multi zat gizi mikro wanita prakonsepsi, fungsi dari pengawas minum obat (PMO) perlu ditingkatkan serta Kader harus lebih berperan aktif dalam pemantauan dan pendampingan wanita prakonsepsi.
{"title":"Peran Kader Posyandu Pada Pelayanan Terpadu Wanita Prakonsepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa","authors":"Puspita Rini, Jemmi Jemmi","doi":"10.31934/MPPKI.V2I2.571","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V2I2.571","url":null,"abstract":"Kader merupakan ujung tombak dalam kegiatan yang mendukung permasalahan kesehatan.Kader merupakan angggota masyarakat yang mau bekerja untuk menggerakkan masyarakat untuk menanggulangi masalah kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran kader Posyandu dalam pelayanan terpadu wanita prakonsepsi. Jenis penelitian adalah kualitatif rancangan studi kasus (case study). Jumlah informan sebanyak 7 orang kader. Teknik yang digunakan adalah In-Depth Interview dan observasi. hasil penelitian menunjukan dalam mendapatkan informasi tentang warganya yang akan menikah, ada beberapa jalur yang dapat digunakan oleh kader yaitu kader dari TOMA atau pasanagan itu sendiri dan kader menjaring wanita prakonsepsi serta menjadi perantara petugas dimana kader mampu menjaring dan mendampingi wanita prakonsepsi sebanyak 6 orang (86%). Disarankan agar lebih meningkatkan kepatuhan konsumsi kapsul multi zat gizi mikro wanita prakonsepsi, fungsi dari pengawas minum obat (PMO) perlu ditingkatkan serta Kader harus lebih berperan aktif dalam pemantauan dan pendampingan wanita prakonsepsi. ","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117008283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi serta prosesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara umum gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswi tingkat I tentang kesehatan reproduksi di Akademi Kebidanan Sinar Kasih Toraja tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode accidental sampling, populasi seluruh mahasiswi tingkat I di Akademi Kebidanan Sinar Kasih Toraja sebanyak 144 mahasiswi dan sampel adalah 56 mahasiswi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan diolah secara manual menggunakan kalkulator dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 mahasiswi yang menjadi sampel penelitian terdapat 15 (26,8%) mahasiswi yang berpengetahuan baik, 30 (53,6%) mahasiswi yang berpengetahuan cukup dan 11 (19,6%) mahasiswi yang berpengetahuan kurang. Dari 56 mahasiswi yang menjadi sampel penelitian terdapat 32 (57,1%) bersikap positif dan 24 (42,9%) bersikap negative. Saran dari penelitian ini diharapkan mahasisiwi semakin meningkatkan pengetahuannya dengan memperoleh informasi yang tepat dan akurat dari sumber-sumber terpercaya dan mengikuti kegiatan seminar mengenai kesehatan reproduksi karena sebagian besar mahasiswi masih berpengetahuan cukup.
{"title":"Gambaran Pengetahuan dan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Kesehatan Reproduksi Di Akademi Kebidanan Sinar Kasih Toraja Tahun 2018","authors":"Edwinn Sallipadang","doi":"10.31934/MPPKI.V2I2.565","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V2I2.565","url":null,"abstract":"Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi serta prosesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara umum gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswi tingkat I tentang kesehatan reproduksi di Akademi Kebidanan Sinar Kasih Toraja tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode accidental sampling, populasi seluruh mahasiswi tingkat I di Akademi Kebidanan Sinar Kasih Toraja sebanyak 144 mahasiswi dan sampel adalah 56 mahasiswi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan diolah secara manual menggunakan kalkulator dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 mahasiswi yang menjadi sampel penelitian terdapat 15 (26,8%) mahasiswi yang berpengetahuan baik, 30 (53,6%) mahasiswi yang berpengetahuan cukup dan 11 (19,6%) mahasiswi yang berpengetahuan kurang. Dari 56 mahasiswi yang menjadi sampel penelitian terdapat 32 (57,1%) bersikap positif dan 24 (42,9%) bersikap negative. Saran dari penelitian ini diharapkan mahasisiwi semakin meningkatkan pengetahuannya dengan memperoleh informasi yang tepat dan akurat dari sumber-sumber terpercaya dan mengikuti kegiatan seminar mengenai kesehatan reproduksi karena sebagian besar mahasiswi masih berpengetahuan cukup. ","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130600737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dampak anemia dapat menyebabkan berkurangnya daya konsentrasi, kemampuan akademik menurun, mudah merasa letih, jantung berdetak lebih cepat, warna kulit menjadi pucat, latergi, ganguan pada janin yang di kandung, menghambat pertumbuhan fisik, dampak menimbulkan resiko bayi lahir dengan berat badan yang kurang. Faktor yang menyebabkan terjadinya anemia adalah faktor lingkungan, perilaku, genetik, dan pelayanan kesehatan sendiri Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Angka Kejadian Anemia Kehamilan Pada Kunjungan Pertama Berdasarkan Umur, Gravid, Paritas, Dan Riwayat Abortus Di Puskesmas Makale Pada Bulan Februari, Maret, Dan April Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas makale pada Tanggal 18 Januari 2018. Metode dalam penelitian ini adalah pengambilan data sekunder dan analisis deskriptif dengan menggunakan metode porpusive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan karakteristik sesuai dengan ketentuan variabel independen ibu hamil yang memeriksa kehamilan pada kunjungan pertama (K.1) di Puskesmas Makale dengan jumlah 48 orang selama bulan Februari, Maret, dan April. dan namanya tercatat dalam buku register ANC. Dari hasil penelitian didapatkan 48 sampel yang tercatat dan ibu hamil yang anemia ada 29 orang (60,42%) dan yang tidak anemia ada 19 orang (39,58%). Dari kesimpulan diatas disarankan perlunya dukungan dari berbagai pihak yang terkait untuk mencari solusi dalam mencegah terjadinya anemia pada masa kehamilan
{"title":"Gambaran Angka Kejadian Anemia Kehamilan Pada Kunjungan Pertama Berdasarkan Umur, Gravid, Paritas, Dan Riwayat Abortus Di Puskesmas Makale Pada Bulan Februari, Maret, Dan April Tahun 2017","authors":"Mariany Sampe","doi":"10.31934/MPPKI.V2I2.566","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V2I2.566","url":null,"abstract":"Dampak anemia dapat menyebabkan berkurangnya daya konsentrasi, kemampuan akademik menurun, mudah merasa letih, jantung berdetak lebih cepat, warna kulit menjadi pucat, latergi, ganguan pada janin yang di kandung, menghambat pertumbuhan fisik, dampak menimbulkan resiko bayi lahir dengan berat badan yang kurang. Faktor yang menyebabkan terjadinya anemia adalah faktor lingkungan, perilaku, genetik, dan pelayanan kesehatan sendiri Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Angka Kejadian Anemia Kehamilan Pada Kunjungan Pertama Berdasarkan Umur, Gravid, Paritas, Dan Riwayat Abortus Di Puskesmas Makale Pada Bulan Februari, Maret, Dan April Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas makale pada Tanggal 18 Januari 2018. Metode dalam penelitian ini adalah pengambilan data sekunder dan analisis deskriptif dengan menggunakan metode porpusive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan karakteristik sesuai dengan ketentuan variabel independen ibu hamil yang memeriksa kehamilan pada kunjungan pertama (K.1) di Puskesmas Makale dengan jumlah 48 orang selama bulan Februari, Maret, dan April. dan namanya tercatat dalam buku register ANC. Dari hasil penelitian didapatkan 48 sampel yang tercatat dan ibu hamil yang anemia ada 29 orang (60,42%) dan yang tidak anemia ada 19 orang (39,58%). Dari kesimpulan diatas disarankan perlunya dukungan dari berbagai pihak yang terkait untuk mencari solusi dalam mencegah terjadinya anemia pada masa kehamilan ","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127903037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Nurhaeda, Resky Wahyuni, A. Sinrang, Wema Nontji
Di Negara berkembang termasuk Indonesia kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak dan diperkirakan setiap tahun dijumpai 500.000 penderita baru di seluruh dunia khususnya dinegara berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia nikah, penggunaan kontrasepsi hormonal, dan personal hygiene dengan kejadian displasia serviks melalui pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di Puskesmas Bara-baraya Makassar. Desain penelitian ini berupa cross sectional. Sampel adalah Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal sebanyak 62 orang yang diambil secara purposive sampling. Data dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang usia nikah dini 53 orang (85,5%), pengunaan kontrasepsi hormonal yang berisiko 46 orang (74,2) dan personal hygiene kurang 59 orang (95,2%) sementara usia nikah yang ideal 9 orang (14,5%), pengguna kontrasepsi yang tidak berisiko 16 orang (25,8%), dan personal Hygiene baik hanya 3 orang (4,8%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square ada hubungan usia nikah dengan kejadian displasia serviks (p=0,002). Namun didapatkan tidak ada hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian displasia serviks (p=0,1000). juga tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian displasia serviks (p=0,1000). Pernikahan pada usia dini < 20 tahun dengan penggunaan kontrasepsi hormonal > 4 tahun dan personal hygiene yang kurang dapat memicu terjadianya displasia serviks.
{"title":"Hubungan Usia Nikah Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Displasia Serviks Melalui Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Puskesmas Bara-Baraya Makassar","authors":"N. Nurhaeda, Resky Wahyuni, A. Sinrang, Wema Nontji","doi":"10.31934/MPPKI.V2I2.568","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V2I2.568","url":null,"abstract":"Di Negara berkembang termasuk Indonesia kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak dan diperkirakan setiap tahun dijumpai 500.000 penderita baru di seluruh dunia khususnya dinegara berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia nikah, penggunaan kontrasepsi hormonal, dan personal hygiene dengan kejadian displasia serviks melalui pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di Puskesmas Bara-baraya Makassar. Desain penelitian ini berupa cross sectional. Sampel adalah Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal sebanyak 62 orang yang diambil secara purposive sampling. Data dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang usia nikah dini 53 orang (85,5%), pengunaan kontrasepsi hormonal yang berisiko 46 orang (74,2) dan personal hygiene kurang 59 orang (95,2%) sementara usia nikah yang ideal 9 orang (14,5%), pengguna kontrasepsi yang tidak berisiko 16 orang (25,8%), dan personal Hygiene baik hanya 3 orang (4,8%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square ada hubungan usia nikah dengan kejadian displasia serviks (p=0,002). Namun didapatkan tidak ada hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian displasia serviks (p=0,1000). juga tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian displasia serviks (p=0,1000). Pernikahan pada usia dini < 20 tahun dengan penggunaan kontrasepsi hormonal > 4 tahun dan personal hygiene yang kurang dapat memicu terjadianya displasia serviks. ","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131094409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang penulisan karya ilmiah Sebagian remaja sudah mengalami kematangan organ reproduksi dan dapat berfungsi atau bereproduksi, namun secara sosial dan mental mereka belum dewasa. Remaja akan mengalami banyak masalah jika pendidikan dan pengasuhan seksualitas dan reproduksinya terabaikan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri kelas VII tentang menstruasi di SMPN 2 KapalaPitu Kec. KapalaPitu, Kab. Toraja Utara Tahun 2018. Metode Penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif dengan menggunakan tekhnik Non Probality Sampling dengan metode Purposive Sampling dengan jumlah 46 sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan variable di teliti adalah pengetahuan dan sikap siswa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 46 siswi yang menjadi responden penelitian, terdapat 10 (21,74%) siswi yang pengetahuan kurang, 26 (56,52%) siswi yang pengetahuan cukup dan 10 (21,74%) siswi yang pengetahuan baik. Dan dari 46 siswi yang menjadi responden penelitian, terdapat 13 (28,26%) siswi yang bersikap negatif dan 33 (71,74%) siswi yang bersikap positif. Kesimpulan dan Saran dari penelitian ini adalah masih terdapat siswi di SMPN 2 KapalaPitu yang berpengetahuan kurang dan bersikap negatif tentang menstruasi sehingga diharapkan kepada Kepala Sekolah dan Guru di sekolah untuk bekerjasama dengan tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan khususnya tentang menstruasi.
{"title":"Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 2 Kapala Pitu Tahun 2018","authors":"Albertin Rapa","doi":"10.31934/MPPKI.V2I2.564","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V2I2.564","url":null,"abstract":"Latar Belakang penulisan karya ilmiah Sebagian remaja sudah mengalami kematangan organ reproduksi dan dapat berfungsi atau bereproduksi, namun secara sosial dan mental mereka belum dewasa. Remaja akan mengalami banyak masalah jika pendidikan dan pengasuhan seksualitas dan reproduksinya terabaikan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri kelas VII tentang menstruasi di SMPN 2 KapalaPitu Kec. KapalaPitu, Kab. Toraja Utara Tahun 2018. Metode Penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif dengan menggunakan tekhnik Non Probality Sampling dengan metode Purposive Sampling dengan jumlah 46 sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan variable di teliti adalah pengetahuan dan sikap siswa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 46 siswi yang menjadi responden penelitian, terdapat 10 (21,74%) siswi yang pengetahuan kurang, 26 (56,52%) siswi yang pengetahuan cukup dan 10 (21,74%) siswi yang pengetahuan baik. Dan dari 46 siswi yang menjadi responden penelitian, terdapat 13 (28,26%) siswi yang bersikap negatif dan 33 (71,74%) siswi yang bersikap positif. Kesimpulan dan Saran dari penelitian ini adalah masih terdapat siswi di SMPN 2 KapalaPitu yang berpengetahuan kurang dan bersikap negatif tentang menstruasi sehingga diharapkan kepada Kepala Sekolah dan Guru di sekolah untuk bekerjasama dengan tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan khususnya tentang menstruasi.","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125249659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Metode vasektomi salah satu metode kontrasepsi yang cocok untuk pasangan usia subur yang menginjak usia diatas 35 tahun atau pada masa mengakhiri bertambahnya anak. Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh media SMS (Short Message Service) reminder terhadap peningkatan pengetahuan tentang vasektomi. Penelitian ini menggunakan disain kuasi eksperimen dengan rancangan rancangan one group pretest-posttest. Populasi adalah Pasangan Usia Subur/Suami yang berusia 30 tahun keatas dengan jumlah 473 orang. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 54 orang yang memenuhi kriteria inkulusi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks test. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada perbedaan pengetahuan vasektomi sebelum dan setelah mendapatkan sms reminder. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini diharapkan agar pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Maoutong dapat mempertimbangkan pemanfaatan media sms reminder dalam kegiatan intervensi yang berkenaan dengan peningkatan pengetahuan Vasektomi.
{"title":"Pengaruh Media SMS Reminder Terhadap Pengetahuan Suami Tentang Vasektomi Di Puskesmas Parigi Kabupaten Parigi Moutong","authors":"Zhanaz Tasya, A. Yani","doi":"10.31934/mppki.v2i1.528","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/mppki.v2i1.528","url":null,"abstract":"Metode vasektomi salah satu metode kontrasepsi yang cocok untuk pasangan usia subur yang menginjak usia diatas 35 tahun atau pada masa mengakhiri bertambahnya anak. Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh media SMS (Short Message Service) reminder terhadap peningkatan pengetahuan tentang vasektomi. Penelitian ini menggunakan disain kuasi eksperimen dengan rancangan rancangan one group pretest-posttest. Populasi adalah Pasangan Usia Subur/Suami yang berusia 30 tahun keatas dengan jumlah 473 orang. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 54 orang yang memenuhi kriteria inkulusi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks test. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada perbedaan pengetahuan vasektomi sebelum dan setelah mendapatkan sms reminder. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini diharapkan agar pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Maoutong dapat mempertimbangkan pemanfaatan media sms reminder dalam kegiatan intervensi yang berkenaan dengan peningkatan pengetahuan Vasektomi.","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128075200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan penyakit yang sering muncul di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia dengan angka pen-derita komplikasi hipertensi sekitar 9,4 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Kecamatan Manyeuw Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2016 menunjukkan 35 kasus hipertensi, meningkat pada tahun 2017 sebanyak 40 penderita, serta tahun 2018 berjumlah 45 kasus. Adapun dari 10 jenis penyakit terbanyak pada Bulan Maret tahun 2018 hipertensi berada pada urutan kedua setelah penyakit ISPA. Dari survey awal berdasarkan wawancara dari jumlah 182 pasien lansia dengan hipertensi 10 dian-taranya kurang mengetahui tentang diet garam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan study kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat meyakini bahwa penyakit hipertensi disebabkan oleh stress serta konsumsi ma-kanan dengan kadar garam yang berlebihan. Selain itu, masyarakat meyakini bahwa penyakit ini dapat diatasi dengan cara men-gonsumsi makanan yang alami, berolahraga secara teratur, serta membiasakan berdoa sebelum makan.
{"title":"Keyakinan Masyarakat Terhadap Penyebab Hipertensi, Dan Upaya Penanggulangannya","authors":"K. Kurniawan, Lisye Renjaan, A. Yani","doi":"10.31934/mppki.v2i1.521","DOIUrl":"https://doi.org/10.31934/mppki.v2i1.521","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyakit yang sering muncul di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia dengan angka pen-derita komplikasi hipertensi sekitar 9,4 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Kecamatan Manyeuw Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2016 menunjukkan 35 kasus hipertensi, meningkat pada tahun 2017 sebanyak 40 penderita, serta tahun 2018 berjumlah 45 kasus. Adapun dari 10 jenis penyakit terbanyak pada Bulan Maret tahun 2018 hipertensi berada pada urutan kedua setelah penyakit ISPA. Dari survey awal berdasarkan wawancara dari jumlah 182 pasien lansia dengan hipertensi 10 dian-taranya kurang mengetahui tentang diet garam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan study kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat meyakini bahwa penyakit hipertensi disebabkan oleh stress serta konsumsi ma-kanan dengan kadar garam yang berlebihan. Selain itu, masyarakat meyakini bahwa penyakit ini dapat diatasi dengan cara men-gonsumsi makanan yang alami, berolahraga secara teratur, serta membiasakan berdoa sebelum makan.","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"279 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132296317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}