Rasa nasionalisme dikalangan peserta didik semakin menurun seiring maraknya pengaruh budaya asing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui proyek “Ayo Budayakan Cinta Daerahmu (ABCD)”. Penelitian dilaksanakan di SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan lembar observasi. Jumlah responden sebanyak 236 peserta didik. Analisis data dilakukan menggunakan mixed methods. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat diupayakan melalui Proyek “ABCD”. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terwujud melalui pengintegrasian konsep Profil Pelajar Pancasila, baik melalui tahapan utama maupun tahapan pelengkap proyek. Proyek ini juga dapat meningkatkan pengetahuan, kecintaan dan kebanggaan akan budaya daerah/lokal. Proyek ABCD memfasilitasi peserta didik untuk menghasilkan ragam seni dan karya yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka yang beragam. Proyek ABCD dapat menjadi opsi bagi guru bimbingan konseling dalam upaya penguatan Profil Pelajar Pancasila dan membudayakan rasa cinta pada budaya daerah/lokal.
随着外来文化的普遍影响,学习者的民族主义精神正在衰退。本研究的目的是了解潘卡西拉学生的努力,通过“让我们了解你所在地区的文化爱”项目。研究在SMAN Titian H. Abdurrahman sayotio进行。数据收集是通过扣篮和观察表进行的。受访者中有236名学习者。使用混合方法进行的数据分析。研究结果表明,学生潘卡西拉的资料可以通过“ABCD”项目来获得。强化潘卡西拉学习者资料的方法是将潘卡西拉学生资料的概念综合起来,通过项目的主体和辅助阶段实现。该项目还可以增加地方/地方文化的知识、热爱和自豪感。ABCD项目促进学习者创作各种符合他们不同兴趣和能力的艺术和作品。ABCD项目可以是加强学生潘卡西拉概况和对当地文化文化开放的咨询教师的选择。
{"title":"Proyek “ABCD” Sebagai Upaya Penguatan Profil Pelajar Pancasila","authors":"Andika Syahputra","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.587","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.587","url":null,"abstract":"Rasa nasionalisme dikalangan peserta didik semakin menurun seiring maraknya pengaruh budaya asing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui proyek “Ayo Budayakan Cinta Daerahmu (ABCD)”. Penelitian dilaksanakan di SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan lembar observasi. Jumlah responden sebanyak 236 peserta didik. Analisis data dilakukan menggunakan mixed methods. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat diupayakan melalui Proyek “ABCD”. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terwujud melalui pengintegrasian konsep Profil Pelajar Pancasila, baik melalui tahapan utama maupun tahapan pelengkap proyek. Proyek ini juga dapat meningkatkan pengetahuan, kecintaan dan kebanggaan akan budaya daerah/lokal. Proyek ABCD memfasilitasi peserta didik untuk menghasilkan ragam seni dan karya yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka yang beragam. Proyek ABCD dapat menjadi opsi bagi guru bimbingan konseling dalam upaya penguatan Profil Pelajar Pancasila dan membudayakan rasa cinta pada budaya daerah/lokal.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125650844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rendahnya pendidikan karakter jiwa nasionalisme siswa ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang tidak mengikuti upacara bendera karena alasan yang sederhana, banyaknya siswa yang kurang disiplin berangkat ke sekolah, penggunaan bahasa Indonesia kurang baik dan benar, kurang khidmatnya siswa dalam mengikuti upacara bendera setiap hari senin, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan karakter jiwa nasionalisme melalui media peta tokoh dan mengetahui tantangan pelaksanaan layanan klasikal. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Media yang digunakan disini adalah media peta tokoh yang dibuat oleh penulis. Melalui program Bimbingan dan Konseling (BK) berbasis karakter yang diberikan secara terprogram dan berkelanjutan diharapkan dapat membantu mewujudkan nilai-nilai karakter jiwa nasionalisme pada siswa SMA. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 3 tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak 35 orang siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, sedangkan teknik analisis data penelitian dilakukan dengan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi, disimpulkan bahwa melalui media peta tokoh dapat meningkatkan pendidikan karakter jiwa nasionalisme siswa SMA Negeri 1 Blora Tahun semester gasal tahun pelajaran 2022/2023.
{"title":"Meningkatkan Pendidikan Karakter Jiwa Nasionalisme Siswa Melalui Media Peta Tokoh","authors":"Rina Widyaningsih","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.472","url":null,"abstract":"Rendahnya pendidikan karakter jiwa nasionalisme siswa ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang tidak mengikuti upacara bendera karena alasan yang sederhana, banyaknya siswa yang kurang disiplin berangkat ke sekolah, penggunaan bahasa Indonesia kurang baik dan benar, kurang khidmatnya siswa dalam mengikuti upacara bendera setiap hari senin, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan karakter jiwa nasionalisme melalui media peta tokoh dan mengetahui tantangan pelaksanaan layanan klasikal. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Media yang digunakan disini adalah media peta tokoh yang dibuat oleh penulis. Melalui program Bimbingan dan Konseling (BK) berbasis karakter yang diberikan secara terprogram dan berkelanjutan diharapkan dapat membantu mewujudkan nilai-nilai karakter jiwa nasionalisme pada siswa SMA. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 3 tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak 35 orang siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, sedangkan teknik analisis data penelitian dilakukan dengan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi, disimpulkan bahwa melalui media peta tokoh dapat meningkatkan pendidikan karakter jiwa nasionalisme siswa SMA Negeri 1 Blora Tahun semester gasal tahun pelajaran 2022/2023.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123150826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui bagaimana Implementasi pendidikan Inklusif di SMAN 11 Tebo, 2) memaparkan bagaimana KAJUMANJI dapat mewujudkan profil pelajar pancasila, dan 3) memaparkan Bagaimana tantangan Implementasi KAJUMANJI dalam melaksanakan pendidikan Inklusi di SMAN 11 Tebo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian. Data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis secara interaktif dengan cara reduksi, sajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menemukan bahwa 1) Untuk melaksanakan pendidikan inklusif sekolah melakukan dua macam modifikasi yaitu modifikasi pada tata tertib kelas dan modifikasi pada kegiatan diluar pembelajaran yang berupa KAJUMANJI, 2) KAJUMANJI adalah salah satu kegiatan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila pada dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dengan cara melakukan kegiatan ekstrakurikuler Kamis Jumat mengaji, 3) tantangan yang dihadapi adalah (a) Minimnya sarana dan prasarana, (b) Tidak adanya guru pembimbing Khusus, (c) Tidak adanya insentif dan dana yang memadai untuk melaksanakan pendidikan inklusif, (d) rendahnya pengetahuan orang tua siswa tentang anak berkebutuhan khusus. Implementasi KAJUMANJI sebagai sebuah kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 11 Tebo telah berhasil membantu pelaksanaan pendidikan inklusif sekaligus mewujudkan profil pelajar pancasila.
{"title":"Implementasi Pendidikan Inklusif Dengan KAJUMANJI Untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila","authors":"M. Amir","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.593","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.593","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui bagaimana Implementasi pendidikan Inklusif di SMAN 11 Tebo, 2) memaparkan bagaimana KAJUMANJI dapat mewujudkan profil pelajar pancasila, dan 3) memaparkan Bagaimana tantangan Implementasi KAJUMANJI dalam melaksanakan pendidikan Inklusi di SMAN 11 Tebo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian. Data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis secara interaktif dengan cara reduksi, sajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menemukan bahwa 1) Untuk melaksanakan pendidikan inklusif sekolah melakukan dua macam modifikasi yaitu modifikasi pada tata tertib kelas dan modifikasi pada kegiatan diluar pembelajaran yang berupa KAJUMANJI, 2) KAJUMANJI adalah salah satu kegiatan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila pada dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dengan cara melakukan kegiatan ekstrakurikuler Kamis Jumat mengaji, 3) tantangan yang dihadapi adalah (a) Minimnya sarana dan prasarana, (b) Tidak adanya guru pembimbing Khusus, (c) Tidak adanya insentif dan dana yang memadai untuk melaksanakan pendidikan inklusif, (d) rendahnya pengetahuan orang tua siswa tentang anak berkebutuhan khusus. Implementasi KAJUMANJI sebagai sebuah kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 11 Tebo telah berhasil membantu pelaksanaan pendidikan inklusif sekaligus mewujudkan profil pelajar pancasila.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"2020 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114577155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lebih dari 50 persen alumni empat tahun terakhir SMAN 6 Sidrap tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk program layanan bimbingan dan konseling karir yang dibutuhkan oleh peserta didik di SMAN 6 Sidrap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, FGD dan dokumentasi. Analisis penelitian menggunakan metode triangulasi data dan peer review. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hasil kuesioner kebutuhan peserta didik akan layanan BK Karir adalah layanan klasikal dengan rata-rata 8,2 poin, layanan konseling dengan rata-rata 0,8 poin, pamflet dengan rata-rata 4,6 poin, mading karir dengan rata-rata 5,3 poin, narasumber dengan rata-rata 8,9 poin, kunjungan lapangan dengan rata-rata 8,3 poin, website karir dengan rata-rata 3,2 poin, dan kunjungan ke kampus dengan rata-rata 9,0 poin; (2) hasil FGD yang menyimpulkan bahwa merencanakan karir adalah hal sangat penting bagi peserta didik sebelum lulus; peserta didik butuh informasi tentang dunia kuliah dan wirausaha; peserta didik menginginkan bentuk layanan yang lebih bervariatif; peserta didik berpendapat bahwa mereka butuh informasi dari informan profesional secara langsung; membaca adalah hal yang dapat meningkatkan wawasan peserta didik mengenai dunia kampus dan dunia usaha; berkunjung ke tempat atau lokasi industri adalah hal menarik bagi peserta didik untuk dilaksanakan; dan peserta didik merasa bahwa konseling individu tidak terlalu mereka butuhkan untuk informasi karir; (3) Layanan bimbingan dan konseling karir berdiferensiasi yang dibutuhkan oleh peserta didik adalah layanan klasikal yang mengadaptasi pembelajaran berbasis proyek, studi lapangan, menghadirkan narasumber dan melakukan bibliokonseling.
{"title":"Bimbingan Dan Konseling Karir Berdiferensiasi Dalam Kurikulum Merdeka Belajar (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMAN 6 Sidrap)","authors":"Edil Wijaya Nur","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.570","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.570","url":null,"abstract":"Lebih dari 50 persen alumni empat tahun terakhir SMAN 6 Sidrap tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk program layanan bimbingan dan konseling karir yang dibutuhkan oleh peserta didik di SMAN 6 Sidrap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, FGD dan dokumentasi. Analisis penelitian menggunakan metode triangulasi data dan peer review. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hasil kuesioner kebutuhan peserta didik akan layanan BK Karir adalah layanan klasikal dengan rata-rata 8,2 poin, layanan konseling dengan rata-rata 0,8 poin, pamflet dengan rata-rata 4,6 poin, mading karir dengan rata-rata 5,3 poin, narasumber dengan rata-rata 8,9 poin, kunjungan lapangan dengan rata-rata 8,3 poin, website karir dengan rata-rata 3,2 poin, dan kunjungan ke kampus dengan rata-rata 9,0 poin; (2) hasil FGD yang menyimpulkan bahwa merencanakan karir adalah hal sangat penting bagi peserta didik sebelum lulus; peserta didik butuh informasi tentang dunia kuliah dan wirausaha; peserta didik menginginkan bentuk layanan yang lebih bervariatif; peserta didik berpendapat bahwa mereka butuh informasi dari informan profesional secara langsung; membaca adalah hal yang dapat meningkatkan wawasan peserta didik mengenai dunia kampus dan dunia usaha; berkunjung ke tempat atau lokasi industri adalah hal menarik bagi peserta didik untuk dilaksanakan; dan peserta didik merasa bahwa konseling individu tidak terlalu mereka butuhkan untuk informasi karir; (3) Layanan bimbingan dan konseling karir berdiferensiasi yang dibutuhkan oleh peserta didik adalah layanan klasikal yang mengadaptasi pembelajaran berbasis proyek, studi lapangan, menghadirkan narasumber dan melakukan bibliokonseling.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"209 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127112585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aimed to improve students’ activities and learning achievement through the Project Based Learning (PjBL) model that is integrated with IT based learning media on Virtual Local Area Network (VLAN) subject. The IT based learning media used are google workspace for education, AnyDesk and Canva Applications which are used to create online and collaborative projects. The sample of the study was 36 students of class XI TKJ SMKN 4 Palembang. The research method was classroom action research which was divided into several stages of planning, action, observation and reflection which were carried out in three cycles. The result showed that students learning activities in the first cycle were 70.31%, the second cycle was 74.58% and in the third cycle increased to 85.06% while for the learning achievement in the pre cycle with an average value of 52.44, in the first cycle after being given an action in the form of an IT based PjBL model amount of 70.31, the second cycle of 74,58 and in the third cycle it increased 85.06. The finding showed that using the PjBL learning model that is integrated with IT based learning media could significantly improve students’ activities and learning achievement.
本研究以虚拟局域网(Virtual Local Area Network, VLAN)科目为研究对象,透过专案式学习(Project Based learning, PjBL)模式与资讯科技为基础的学习媒体相结合,改善学生的活动与学习成果。使用的基于IT的学习媒体是用于创建在线和协作项目的google workspace for education、AnyDesk和Canva Applications。研究方法是课堂行动研究,分为计划、行动、观察和反思三个阶段,分三个周期进行。结果表明,学生在第一周期的学习活动为70.31%,第二周期为74.58%,第三周期增加到85.06%,而前周期的学习成就平均为52.44,第一周期以基于IT的PjBL模型形式给予动作后的学习成就为70.31,第二周期为74,58,第三周期为85.06。研究结果表明,使用与基于IT的学习媒体相结合的PjBL学习模式可以显著提高学生的活动水平和学习成绩。
{"title":"Enhancing Students Activities And Learning Achievement Through IT Project Based Learning Model","authors":"A. Badri","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.487","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.487","url":null,"abstract":"This research aimed to improve students’ activities and learning achievement through the Project Based Learning (PjBL) model that is integrated with IT based learning media on Virtual Local Area Network (VLAN) subject. The IT based learning media used are google workspace for education, AnyDesk and Canva Applications which are used to create online and collaborative projects. The sample of the study was 36 students of class XI TKJ SMKN 4 Palembang. The research method was classroom action research which was divided into several stages of planning, action, observation and reflection which were carried out in three cycles. The result showed that students learning activities in the first cycle were 70.31%, the second cycle was 74.58% and in the third cycle increased to 85.06% while for the learning achievement in the pre cycle with an average value of 52.44, in the first cycle after being given an action in the form of an IT based PjBL model amount of 70.31, the second cycle of 74,58 and in the third cycle it increased 85.06. The finding showed that using the PjBL learning model that is integrated with IT based learning media could significantly improve students’ activities and learning achievement.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122140684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi Bahasa Inggris berbasis Android Wonderful Nganjuk untuk peserta didik kelas XI SMKN 1 Nganjuk yang bisa diakses secara offline. Sumber belajar ini diharapkan dapat membantu peserta didik mencapai prestasi belajar keterampilan Bahasa Inggris. Aplikasi Wonderful Nganjuk ini diharapkan dapat membantu mereka memahami teks Factual Report yang dipadukan dengan budaya Nganjuk sebagai materi. Artikel ini menjelaskan bagaimana aplikasi media pembelajaran Bahasa Inggris berbasis Android Wonderful Nganjuk dapat dikembangkan guna membantu peserta didik mengatasi masalah belajar Bahasa Inggris selama masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas peserta didik selama pembelajaran sangat baik dan seluruh peserta didik berhasil menyelesaikan pembelajaran. Kata Kunci: pengajaran mandiri, aplikasi, offline
{"title":"Pengembangan Aplikasi Berbasis Android “Wonderful Nganjuk”","authors":"Santi Kusuma Dewi","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.503","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi Bahasa Inggris berbasis Android Wonderful Nganjuk untuk peserta didik kelas XI SMKN 1 Nganjuk yang bisa diakses secara offline. Sumber belajar ini diharapkan dapat membantu peserta didik mencapai prestasi belajar keterampilan Bahasa Inggris. Aplikasi Wonderful Nganjuk ini diharapkan dapat membantu mereka memahami teks Factual Report yang dipadukan dengan budaya Nganjuk sebagai materi. Artikel ini menjelaskan bagaimana aplikasi media pembelajaran Bahasa Inggris berbasis Android Wonderful Nganjuk dapat dikembangkan guna membantu peserta didik mengatasi masalah belajar Bahasa Inggris selama masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas peserta didik selama pembelajaran sangat baik dan seluruh peserta didik berhasil menyelesaikan pembelajaran.\u0000Kata Kunci: pengajaran mandiri, aplikasi, offline","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":" 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120941822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemahaman orang tua tentang pengembangan diri dalam merawat diri bagi peserta didik dalam belajar di rumah selama pandemi dinilai rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media interaktif merawat diri bagi orang tua peserta didik dengan hambatan kecerdasan. Penelitian ini dilakukan di rumah dari orang tua peserta didik yang dijadikan partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan pemahaman orang tua tentang pengembangan diri menunjukan bahwa orang tua sendiri masih banyak yang belum memahami pentingnya pengembangan diri bagi peserta didik. Pada aspek peran orang tua dalam mengajarkan pengembangan diri untuk peserta didik dengan hambatan kecerdasan ditemukan peran serta orang tua yang rendah dalam mengajarkan pengembangan diri.
{"title":"Media Interaktif Merawat Diri Bagi Orang Tua Peserta Didik Dengan Hambatan Kecerdasan","authors":"Dirham Gumawang Andipurnama","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.456","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.456","url":null,"abstract":"Pemahaman orang tua tentang pengembangan diri dalam merawat diri bagi peserta didik dalam belajar di rumah selama pandemi dinilai rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media interaktif merawat diri bagi orang tua peserta didik dengan hambatan kecerdasan. Penelitian ini dilakukan di rumah dari orang tua peserta didik yang dijadikan partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan pemahaman orang tua tentang pengembangan diri menunjukan bahwa orang tua sendiri masih banyak yang belum memahami pentingnya pengembangan diri bagi peserta didik. Pada aspek peran orang tua dalam mengajarkan pengembangan diri untuk peserta didik dengan hambatan kecerdasan ditemukan peran serta orang tua yang rendah dalam mengajarkan pengembangan diri.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123865555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SMAS Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh belum menjadi sekolah inklusi, namun 10% peserta didiknya berkebutuhan khusus (PDBK). PDBK tersebut diantaranya slow learner, tuna wicara, low vision dan autisme. Pelaksanaan pembelajaran di kelas masih menggunakan metode yang sama untuk semua peserta didik sehingga pembelajaran belum maksimal bagi PDBK yang berpengaruh pada proses dan hasil belajar PDBK termasuk pembelajaran kimia. Salah satu media pembelajaran kimia dalam kelas inklusi adalah Chembeable (Chemistry Cube Puzzle)/puzzle kubus sistem periodik kimia. Pembuatan media ini memanfaat 6 sisi kubus untuk menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran sistem periodik dan kimia unsur untuk PDBK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media Chembeable terhadap hasil belajar dan minat belajar PDBK. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan one group pre test-post test design. Data hasil belajar dianalisis menggunakan N-Gain dan data minat belajar dianalisis dengan persentase keterlaksanaan. Hasil penelitian didapatkan nilai N-Gain 0,78 dengan kategori tinggi dan persentase minat belajar PDBK 90 %. Artinya, media chembeable meningkatkan hasil belajar dan minat belajar kimia peserta didik berkebutuhan khusus.
{"title":"CHEMBEABLE (Chemistry Cube Puzzle) Media Pembelajaran Kimia Untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus","authors":"Yani Pinta","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.558","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.558","url":null,"abstract":"SMAS Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh belum menjadi sekolah inklusi, namun 10% peserta didiknya berkebutuhan khusus (PDBK). PDBK tersebut diantaranya slow learner, tuna wicara, low vision dan autisme. Pelaksanaan pembelajaran di kelas masih menggunakan metode yang sama untuk semua peserta didik sehingga pembelajaran belum maksimal bagi PDBK yang berpengaruh pada proses dan hasil belajar PDBK termasuk pembelajaran kimia. Salah satu media pembelajaran kimia dalam kelas inklusi adalah Chembeable (Chemistry Cube Puzzle)/puzzle kubus sistem periodik kimia. Pembuatan media ini memanfaat 6 sisi kubus untuk menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran sistem periodik dan kimia unsur untuk PDBK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media Chembeable terhadap hasil belajar dan minat belajar PDBK. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan one group pre test-post test design. Data hasil belajar dianalisis menggunakan N-Gain dan data minat belajar dianalisis dengan persentase keterlaksanaan. Hasil penelitian didapatkan nilai N-Gain 0,78 dengan kategori tinggi dan persentase minat belajar PDBK 90 %. Artinya, media chembeable meningkatkan hasil belajar dan minat belajar kimia peserta didik berkebutuhan khusus.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132513670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan literasi sains siswa melalui pembelajaran Fisika berbasis STEM terintegrasi kearifan lokal di SMAN 1 Seluma. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus pada kelas XI MIPA 4 SMAN 1 Seluma tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 35 siswa. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setelah dilaksanakan tindakan, ketercapaian literasi sains siswa pada aspek pengetahuan siklus I yaitu 70%, pada siklus II aspek pengetahuan 81%, aspek kompetensi pada siklus I yaitu 68% pada siklus II aspek kompetensi yaitu 85% aspek sikap sains siklus I yaitu 61%, sikap sains siklus II yaitu 77%, aspek kontek siklus I yaitu 65% dan aspek konteks siklus II yaitu 79%, Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasannya menunjukkan bahwa pembelajaran pembelajaran Fisika berbasis STEM terintegrasi kearifan lokal dapat meningkatkan literasi sains siswa SMAN 1 Seluma.
{"title":"Peningkatan Literasi Sains Melalui Pembelajaran Fisika Berbasis STEM Terintegrasi Kearifan Lokal Menggunakan Alat Deteksi Banjir","authors":"Indah Herawati","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.492","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.492","url":null,"abstract":"Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan literasi sains siswa melalui pembelajaran Fisika berbasis STEM terintegrasi kearifan lokal di SMAN 1 Seluma. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus pada kelas XI MIPA 4 SMAN 1 Seluma tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 35 siswa. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setelah dilaksanakan tindakan, ketercapaian literasi sains siswa pada aspek pengetahuan siklus I yaitu 70%, pada siklus II aspek pengetahuan 81%, aspek kompetensi pada siklus I yaitu 68% pada siklus II aspek kompetensi yaitu 85% aspek sikap sains siklus I yaitu 61%, sikap sains siklus II yaitu 77%, aspek kontek siklus I yaitu 65% dan aspek konteks siklus II yaitu 79%, Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasannya menunjukkan bahwa pembelajaran pembelajaran Fisika berbasis STEM terintegrasi kearifan lokal dapat meningkatkan literasi sains siswa SMAN 1 Seluma.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132765155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam penelitian ini telah diimplementasikan pendekatan scaffolding berbantuan Web 2.0 dalam pembelajaran fisika pada konsep momen gaya. Tahapan pendekatan scaffolding dalam penelitian ini terdiri dari sense making, process management, articulation and reflection. Tahapan ini dijabarkan dalam bahan ajar berbasis Web 2.0 berupa simulasi aplikasi Scratch dan articulate storyline yang terintegrasi dalam google site pada konsep momen gaya. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar, digunakan mètode quasi eksperimen one group pretèst postest dengan anàlisis signifikansi uji t skor pretèst dan postest serta anàlisis efektivitas pembelajaran berdasarkan normalized gain score. Sedangkan untuk mengetahui aktivitas peserta didik selama pembelajaran digunakan mètode observasi dan penilaian portofolio. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas peserta didik selama pembelajaran sangat baik dan seluruh peserta didik berhasil menyelesaikan pembelajaran momen gaya meskipun waktu penyelesaian berbeda-beda. Ada pun hasil analisis signifikansi uji t antara skor pretèst dan postest menunjukan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan dengan thitung lebih besar dari ttabel. Sedangkan efektivitas pembelajarannya pada kategori tinggi dengan gain skor ternormalisasi sebesar 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan scaffolding berbantuan Web 2.0 dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran fisika pada konsep momen gaya yang mampu meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik.
{"title":"Implementasi Pendekatan Scaffolding Berbantuan Web 2.0 Pada Konsep Momen Gaya","authors":"Lia Laela Sarah","doi":"10.47239/jgdd.v6i1.457","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v6i1.457","url":null,"abstract":"Dalam penelitian ini telah diimplementasikan pendekatan scaffolding berbantuan Web 2.0 dalam pembelajaran fisika pada konsep momen gaya. Tahapan pendekatan scaffolding dalam penelitian ini terdiri dari sense making, process management, articulation and reflection. Tahapan ini dijabarkan dalam bahan ajar berbasis Web 2.0 berupa simulasi aplikasi Scratch dan articulate storyline yang terintegrasi dalam google site pada konsep momen gaya. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar, digunakan mètode quasi eksperimen one group pretèst postest dengan anàlisis signifikansi uji t skor pretèst dan postest serta anàlisis efektivitas pembelajaran berdasarkan normalized gain score. Sedangkan untuk mengetahui aktivitas peserta didik selama pembelajaran digunakan mètode observasi dan penilaian portofolio. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas peserta didik selama pembelajaran sangat baik dan seluruh peserta didik berhasil menyelesaikan pembelajaran momen gaya meskipun waktu penyelesaian berbeda-beda. Ada pun hasil analisis signifikansi uji t antara skor pretèst dan postest menunjukan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan dengan thitung lebih besar dari ttabel. Sedangkan efektivitas pembelajarannya pada kategori tinggi dengan gain skor ternormalisasi sebesar 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan scaffolding berbantuan Web 2.0 dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran fisika pada konsep momen gaya yang mampu meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131474122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}