Penelitian tindakan ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS2 SMA N 1 Godean. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah menggunakan media video mampu meningkatkan aktivitas belajar dari skor rerata 70,7% pada siklus I menjadi 77,6% pada siklus II. Prestasi belajar ekonomi meningkat dari 70% mencapai KKM pada siklus I menjadi 83% pada siklus II. Dengan demikian, pembelajaran berbasis masalah menggunakan media video terbukti meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean.
{"title":"PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI","authors":"Tri Ismiyati","doi":"10.47239/jgdd.v1i2.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v1i2.74","url":null,"abstract":"Penelitian tindakan ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS2 SMA N 1 Godean. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah menggunakan media video mampu meningkatkan aktivitas belajar dari skor rerata 70,7% pada siklus I menjadi 77,6% pada siklus II. Prestasi belajar ekonomi meningkat dari 70% mencapai KKM pada siklus I menjadi 83% pada siklus II. Dengan demikian, pembelajaran berbasis masalah menggunakan media video terbukti meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131149560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian tindakan kelas ini adalah bertujuan untuk meningkatkan literasi matematika dan karakter mandiri siswa melalui pembelajaran kumima berbantuan schoology pada materi transformasi geometri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non-tes. Rata-rata kemampuan literasi matematika pada kondisi awal, siklus 1, dan 2 masing-masing 58,48 dengan ketuntasan 19%, 71,71 dengan ketuntasan 23%, dan 79,23 dengan ketuntasan 71%. Karakter mandiri siswa pada kondisi awal, siklus 1, dan 2 masing-masing mencapai 66%, 70%, dan 77%. Disimpulkan bahwa melalui pembelajaran kumima berbantuan schoology dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika dan karakter mandiri siswa pada materi transformasi geometri bagi siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2016/2017.
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN KARAKTER MANDIRI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KUMIMA BERBANTUAN SCHOOLOGY PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI","authors":"Siti Sriyatun","doi":"10.47239/jgdd.v1i2.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v1i2.85","url":null,"abstract":"Penelitian tindakan kelas ini adalah bertujuan untuk meningkatkan literasi matematika dan karakter mandiri siswa melalui pembelajaran kumima berbantuan schoology pada materi transformasi geometri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non-tes. Rata-rata kemampuan literasi matematika pada kondisi awal, siklus 1, dan 2 masing-masing 58,48 dengan ketuntasan 19%, 71,71 dengan ketuntasan 23%, dan 79,23 dengan ketuntasan 71%. Karakter mandiri siswa pada kondisi awal, siklus 1, dan 2 masing-masing mencapai 66%, 70%, dan 77%. Disimpulkan bahwa melalui pembelajaran kumima berbantuan schoology dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika dan karakter mandiri siswa pada materi transformasi geometri bagi siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2016/2017.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115810283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian pengembangan adalah menghasilkan bahan ajar materi laju reaksi dengan pendekatan Inkuiri Terbimbing yang layak dan efektif diterapkan pada pembelajaran kimia serta mengetahui persepsi peserta didik terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Metode pengembangan bahan ajar menggunakan model 4D dari Thiagarajan dkk (1974), tetapi tanpa tahap keempat. Hasil penilaian para ahli menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan sangat layak pada aspek isi dan media serta layak pada aspek keterbacaan. Pada uji efektivitas menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dibanding bahan ajar lain. Secara umum peserta didik memberikan respons positif terhadap bahan ajar hasil pengembangan.
{"title":"PENGEMBANGAN DAN EFEKTIFITAS BAHAN AJAR LAJU REAKSI DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA","authors":"Diah . Purwaningtyas","doi":"10.47239/jgdd.v1i2.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v1i2.76","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian pengembangan adalah menghasilkan bahan ajar materi laju reaksi dengan pendekatan Inkuiri Terbimbing yang layak dan efektif diterapkan pada pembelajaran kimia serta mengetahui persepsi peserta didik terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Metode pengembangan bahan ajar menggunakan model 4D dari Thiagarajan dkk (1974), tetapi tanpa tahap keempat. Hasil penilaian para ahli menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan sangat layak pada aspek isi dan media serta layak pada aspek keterbacaan. Pada uji efektivitas menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dibanding bahan ajar lain. Secara umum peserta didik memberikan respons positif terhadap bahan ajar hasil pengembangan.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126688181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran trigonometri model kooperatif dengan menggunakan eksplorasi applet GeoGebra dapat meningkatkan pemahaman konsep dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Mesin SMK N 2 Wonosari sebanyak 32 siswa. Data pemahaman konsep dan hasil belajar diambil dengan tes dan wawancara. Data hasil tes dan wawancara diolah serta disajikan secara deskriptif. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus mencakup empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah: (1) Adanya peningkatan pemahaman konsep, (2) Adanya peningkatan prestasi belajar yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai tes yaitu sekurang-kurangnya 80% siswa dapat memperoleh nilai di atas batas ketuntasan minimal (78). Hasil penelitian menunjukkan, setelah melewati proses pembelajaran 2 siklus yang didalaminya dilaksanakan refleksi, terlihat adanya peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar. Terlihat dari proses awal sampai siklus terakhir, kedua indikator kinerja tercapai. Jadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran trigonometri dengan model kooperatif berbantuan applet GeoGebra tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XI Mesin SMK N 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015.
这项研究是集体诉讼研究。本研究的目的是通过使用applet GeoGebra勘探来确定合作模型三角学习是否可以提高概念理解和提高学生的学习成绩。本研究的题目是十一年级机器SMK N 2 Wonosari,共有32名学生。概念理解数据和学习结果通过测试和采访。测试和采访的数据是经过整理和描述性呈现的。研究过程在两个循环中进行。每个周期包括四个阶段,包括计划阶段、行动阶段、观察阶段和思考阶段。本研究的绩效指标如下:(1)概念理解有所增加,(2)考试平均成绩有所提高,即至少80%的学生可以在最低减化率(78)以上获得分数。研究结果显示,在经历了反射式的2个周期的学习过程后,研究结果的反义词明显增加了。从初始过程到最后一个循环,这两个性能指标都达到了。
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN APPLET GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI BELAJAR TRIGONOMETRI","authors":"Ika Wulandari","doi":"10.47239/jgdd.v1i2.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v1i2.84","url":null,"abstract":"Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran trigonometri model kooperatif dengan menggunakan eksplorasi applet GeoGebra dapat meningkatkan pemahaman konsep dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Mesin SMK N 2 Wonosari sebanyak 32 siswa. Data pemahaman konsep dan hasil belajar diambil dengan tes dan wawancara. Data hasil tes dan wawancara diolah serta disajikan secara deskriptif. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus mencakup empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah: (1) Adanya peningkatan pemahaman konsep, (2) Adanya peningkatan prestasi belajar yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai tes yaitu sekurang-kurangnya 80% siswa dapat memperoleh nilai di atas batas ketuntasan minimal (78). Hasil penelitian menunjukkan, setelah melewati proses pembelajaran 2 siklus yang didalaminya dilaksanakan refleksi, terlihat adanya peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar. Terlihat dari proses awal sampai siklus terakhir, kedua indikator kinerja tercapai. Jadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran trigonometri dengan model kooperatif berbantuan applet GeoGebra tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XI Mesin SMK N 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Tahun Pelajaran 2014/2015. \u0000 ","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117082074","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan intelektual. Hambatan intelektualnya memberikan tuntutan agar pendidikan bagi mereka ditekankan pada pengembangan potensi keterampilan vokasionalnya agar bisa mandiri. Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 47 Tahun 2010 SLB memiliki 8 tugas pokok dan fungsi di antaranya adalah penyelenggaraan latihan kerja bagi anak didik berkebutuhan khusus dalam persiapan memasuki dunia kerja. Seharusnya anak tunagrahita lulusan SLB memiliki keterampilan dan memiliki kesiapan memasuki dunia kerja. Namun kenyataan mereka masih menganggur belum diberdayakan di masyarakat. Salah satu penyebabnya karena belum optimalnya pembelajaran keterampilan. Sekolah belum banyak melibatkan pihak orangtua dan pengusaha dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, serta masih minimnya kegiatan magang kerja bagi siswa SMALB. Melalui implementasi model manajemen dengan spesifikasi pengelompokan rombongan belajar berdasarkan jurusan keterampilan; materi keterampilan vokasional berdasarkan analisis kurikulum dari pusat dan disesuaikan dengan masukan/kebutuhan pelaku DUDI; pendekatan proses pembelajaran tematik fungsional dengan tema-tema keterampilan; pelaksanaan PKL dan magang kerja; pelaksanaan kerjasama dengan pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri. Hasil implementasi bahwa telah terlaksana pengelompokan rombongan belajar berdasarkan jurusan keterampilan; materi keterampilan telah disesuaikan dengan masukan atau kebutuhan pelaku DUDI; menggunakan pendekatan tematik dengan tema-tema keterampilan; pelaksanaan PKL dan magang kerja; serta terlaksana kerjasama dengan pelaku DUDI, yang berdampak pada meningkatnya kesiapan anak memasuki dunia kerja dan bertambahnya jumlah anak yang dapat bekerja. Kepada SLB yang ada menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunagrahita disarankan untuk secara bertahap dapat menerapkan model manajemen pembelajaran keterampilan untuk menyiapkan anak tunagrahita ringan memasuki dunia kerja ini.
{"title":"IMPLEMENTASI MODEL MANAJEMEN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN VOKASIONAL UNTUK MENYIAPKAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MEMASUKI DUNIA KERJA","authors":"Rejokirono Rejokirono","doi":"10.47239/jgdd.v1i2.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.47239/jgdd.v1i2.72","url":null,"abstract":"Anak tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan intelektual. Hambatan intelektualnya memberikan tuntutan agar pendidikan bagi mereka ditekankan pada pengembangan potensi keterampilan vokasionalnya agar bisa mandiri. Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 47 Tahun 2010 SLB memiliki 8 tugas pokok dan fungsi di antaranya adalah penyelenggaraan latihan kerja bagi anak didik berkebutuhan khusus dalam persiapan memasuki dunia kerja. Seharusnya anak tunagrahita lulusan SLB memiliki keterampilan dan memiliki kesiapan memasuki dunia kerja. Namun kenyataan mereka masih menganggur belum diberdayakan di masyarakat. Salah satu penyebabnya karena belum optimalnya pembelajaran keterampilan. Sekolah belum banyak melibatkan pihak orangtua dan pengusaha dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, serta masih minimnya kegiatan magang kerja bagi siswa SMALB. Melalui implementasi model manajemen dengan spesifikasi pengelompokan rombongan belajar berdasarkan jurusan keterampilan; materi keterampilan vokasional berdasarkan analisis kurikulum dari pusat dan disesuaikan dengan masukan/kebutuhan pelaku DUDI; pendekatan proses pembelajaran tematik fungsional dengan tema-tema keterampilan; pelaksanaan PKL dan magang kerja; pelaksanaan kerjasama dengan pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri. Hasil implementasi bahwa telah terlaksana pengelompokan rombongan belajar berdasarkan jurusan keterampilan; materi keterampilan telah disesuaikan dengan masukan atau kebutuhan pelaku DUDI; menggunakan pendekatan tematik dengan tema-tema keterampilan; pelaksanaan PKL dan magang kerja; serta terlaksana kerjasama dengan pelaku DUDI, yang berdampak pada meningkatnya kesiapan anak memasuki dunia kerja dan bertambahnya jumlah anak yang dapat bekerja. Kepada SLB yang ada menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunagrahita disarankan untuk secara bertahap dapat menerapkan model manajemen pembelajaran keterampilan untuk menyiapkan anak tunagrahita ringan memasuki dunia kerja ini.","PeriodicalId":147200,"journal":{"name":"Jurnal Guru Dikmen dan Diksus","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129485583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}