Stockpile batubara merupakan tempat penimbunan sementara di lokasi Pengolahan Batubara sebelum batubara diangkut ke Dermaga / pengguna akhir. Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi (> 3000 mm/tahun), sehingga sangat memungkinkan timbul limbah cair saat musim hujan sebagai akibat dari adanya air larian (run off) yang menggerus tanah atau mencuci batubara. Air larian ini membawa padatan tersuspensi dan berpotensi mempengaruhi kualitas air dan kualitas lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengkaji pelaksanaan pengelolaan limbah cair stockpile batubara yang dilakukan oleh PT. X yang berlokasi di Sumatera. Hasil penelitian menunjukkan tahapan proses pengelolaan limbah cair stockpile batubara yang memiliki kandungan TSS yang tinggi tersebut berlangsung melalui proses koagulasi dan netralisasi. Penggunaan koagulan dalam bentuk bongkahan besar menyebabkan proses pencampuran koagulan dengan partikel tersuspensi tidak berlangsung sempurna. Jika langkah pertama tidak berlangsungsempurna maka langkah selanjutnya akan menjadi kurang efektif, dan kurang efisien.. Agar proses pengolahan limbah berlangsung efektif dan efisien, maka tahapan pengolahan limbah disarankan melalui proses koagulasi, flokulasi, pengadukan, sedimentasi dan netralisasi.
{"title":"INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI STOCKPILE BATUBARA PT. X","authors":"Shenny Linggasari","doi":"10.31315/jtp.v8i2.9287","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v8i2.9287","url":null,"abstract":"Stockpile batubara merupakan tempat penimbunan sementara di lokasi Pengolahan Batubara sebelum batubara diangkut ke Dermaga / pengguna akhir. Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi (> 3000 mm/tahun), sehingga sangat memungkinkan timbul limbah cair saat musim hujan sebagai akibat dari adanya air larian (run off) yang menggerus tanah atau mencuci batubara. Air larian ini membawa padatan tersuspensi dan berpotensi mempengaruhi kualitas air dan kualitas lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengkaji pelaksanaan pengelolaan limbah cair stockpile batubara yang dilakukan oleh PT. X yang berlokasi di Sumatera. Hasil penelitian menunjukkan tahapan proses pengelolaan limbah cair stockpile batubara yang memiliki kandungan TSS yang tinggi tersebut berlangsung melalui proses koagulasi dan netralisasi. Penggunaan koagulan dalam bentuk bongkahan besar menyebabkan proses pencampuran koagulan dengan partikel tersuspensi tidak berlangsung sempurna. Jika langkah pertama tidak berlangsungsempurna maka langkah selanjutnya akan menjadi kurang efektif, dan kurang efisien.. Agar proses pengolahan limbah berlangsung efektif dan efisien, maka tahapan pengolahan limbah disarankan melalui proses koagulasi, flokulasi, pengadukan, sedimentasi dan netralisasi.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133729577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}