Faizal Agung Riyadi, Shenny Linggasari, Heru Suharyadi
Keberlanjutan suatu operasi penambangan tidak terlepas dari banyak aspek dalam tahap perencanaan dan rencana yang sesuai untuk mengatasi potensi permasalahan yang ada, salah satunya adalah aspek hidrologi. Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam suatu masalah hidrologi adalah terkait dengan drainase dan upaya untuk mengantisipasi potensi masalah yang dapat timbul saat penambangan berlangsung. Pada daerah yang dekat dengan sungai, potensi luapan sungai atau banjir menjadi hal yang sangat penting dan perlu diantisipasi dalam perencanaan tambang. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan membuat tanggul untuk menghalau luapan air atau banjir dari aliran sungai memasuki wilayah tambang. Penelitian ini akan membahas suatu metode yang diajukan untuk memprediksi kebutuhan tinggi tanggul dengan cara mengkorelasikan data sejarah banjir dan curah hujan. Dengan adanya model fungsi antara curah hujan dengan tinggi elevasi air sungai, diharapkan mampu memberikan petunjuk terkait dengan kebutuhan tanggul yang diperlukan untuk mengantisipasi luapan air sungai dan banjir di sekitar daerah penelitian.
{"title":"Penentuan Tinggi Tanggul Penahan Banjir Berdasarkan Model Sejarah Tinggi Air Sungai dan Data Curah Hujan","authors":"Faizal Agung Riyadi, Shenny Linggasari, Heru Suharyadi","doi":"10.31315/jtp.v8i2.9155","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v8i2.9155","url":null,"abstract":"Keberlanjutan suatu operasi penambangan tidak terlepas dari banyak aspek dalam tahap perencanaan dan rencana yang sesuai untuk mengatasi potensi permasalahan yang ada, salah satunya adalah aspek hidrologi. Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam suatu masalah hidrologi adalah terkait dengan drainase dan upaya untuk mengantisipasi potensi masalah yang dapat timbul saat penambangan berlangsung. Pada daerah yang dekat dengan sungai, potensi luapan sungai atau banjir menjadi hal yang sangat penting dan perlu diantisipasi dalam perencanaan tambang. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan membuat tanggul untuk menghalau luapan air atau banjir dari aliran sungai memasuki wilayah tambang. Penelitian ini akan membahas suatu metode yang diajukan untuk memprediksi kebutuhan tinggi tanggul dengan cara mengkorelasikan data sejarah banjir dan curah hujan. Dengan adanya model fungsi antara curah hujan dengan tinggi elevasi air sungai, diharapkan mampu memberikan petunjuk terkait dengan kebutuhan tanggul yang diperlukan untuk mengantisipasi luapan air sungai dan banjir di sekitar daerah penelitian.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125304016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hafiz Nabila Ramadhani, Abdul Rauf, Anton Sudianto, Agris Setiawan
Wilayah Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan mempunyai potensi sumberdaya mineral yang cukup melimpah. Terdapat komoditas unggul dipertambangan batuan yang masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat di daerah sekitar, sehingga pemanfaatan dari potensi tersebut belum optimal. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya dan cadangan mineral di Wilayah Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan perlu dilakukan dengan inventarisasi, evaluasi dan perhitungan statistik terhadap potensi tersebut sehingga tercipta pengelolaan bahan galian secara baik, benar, bijaksana, efektif dan efisien. Langkah optimalisasi didasarkan pada prinsip pengelolaan sumberdaya mineral yang meliputi, aspek sosial, budaya dan lingkungan hidup mikro maupun makro selaras dengan konsep pembangunan berkelanjutan untuk memperoleh manfaat yang optimal dan berkesinambungan bagi kepentingan masyarakat secara luas. Dampak positif dari adanya neraca sumberdaya dan cadangan berfungsi sebagaialat memantau dan mengontrol sumberdaya dan cadangan secara berkesinambungan,. Selain itu, dengan adanya neraca sumberdaya dan cadangan mineral dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta iklim investasi di bidang pertambangan umum. Penelitian ini terdiri dari 3 Kabupaten yang ada di seluruh Wilayah Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan.
{"title":"Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral di WilayahKendeng Selatan Dalam Rangka Peningkatan Penerimaan Pajak dan Investasi","authors":"Hafiz Nabila Ramadhani, Abdul Rauf, Anton Sudianto, Agris Setiawan","doi":"10.31315/jtp.v7i2.9120","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v7i2.9120","url":null,"abstract":"Wilayah Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan mempunyai potensi sumberdaya mineral yang cukup melimpah. Terdapat komoditas unggul dipertambangan batuan yang masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat di daerah sekitar, sehingga pemanfaatan dari potensi tersebut belum optimal. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya dan cadangan mineral di Wilayah Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan perlu dilakukan dengan inventarisasi, evaluasi dan perhitungan statistik terhadap potensi tersebut sehingga tercipta pengelolaan bahan galian secara baik, benar, bijaksana, efektif dan efisien. Langkah optimalisasi didasarkan pada prinsip pengelolaan sumberdaya mineral yang meliputi, aspek sosial, budaya dan lingkungan hidup mikro maupun makro selaras dengan konsep pembangunan berkelanjutan untuk memperoleh manfaat yang optimal dan berkesinambungan bagi kepentingan masyarakat secara luas. Dampak positif dari adanya neraca sumberdaya dan cadangan berfungsi sebagaialat memantau dan mengontrol sumberdaya dan cadangan secara berkesinambungan,. Selain itu, dengan adanya neraca sumberdaya dan cadangan mineral dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta iklim investasi di bidang pertambangan umum. Penelitian ini terdiri dari 3 Kabupaten yang ada di seluruh Wilayah Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130462676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
K. Saputro, Hendy Roesma Wardhana, Faizal Agung Riyadi
Kegiatan Reklamasi pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan. Dasar dari pelaksanaan kegiatan kegiatan reklamasi tersebut adalah peraturan menteri ESDM no 1827 tahun 2018 tentang teknis kaidah pertambangan yang baik. PT. ABC selaku perusahaan tambang batubara yang memiliki rencana untuk melakukan perencanaan terhadap kegiatan reklamasi terhadap lahan bekas tambang. Rencana reklamasi tersebut disusun selama lima tahun yaitu dari tahun 2022-2026 dengan total luas lahan bekas tambang yang akan direklamasi sebesar 56,48 ha. Kegiatan reklamasi yang dilakukan adalah penataan lahan dan revegetasi. Penataan lahan dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis berupa 1 buah dozer Komatsu D7G, 5 buah dump truck Hino FM 260, dan 2 buah excavator Komatsu PC 200. Kegiatan revegetasi yang dilakukan adalah penanaman tanaman perintis berupa legume cover crop (LCC) atau famili polongan kemudian dilakukan penanaman pohon sengon. Dari kedua kegiatan tersebut didapatkan besar biaya langsung sejumlah Rp 3.220.195.600,00. Dari perhitungan biaya langsung tersebut didapatkan jumlah biaya tidak langsung sebesar Rp844.574.344,00 sehingga didapatkan total biaya reklamasi sebesar Rp4.064.769.944,00.
采矿和煤炭项目的填海活动是必须进行的。填海活动的基础是2018年ESDM部长关于良好采矿法规的规定。PT. ABC作为一家煤矿公司,该公司计划对原矿山的填海活动进行规划。填海计划花了五年的时间,从2022-2026年开始,将填海造地总面积为56.48公顷。填海活动是土地种植和重新种植。土地分配使用一种机械设备,包括一辆推土机高松D7G,五辆横置卡车,调频260和两辆Komatsu PC 200挖掘机。再生活动包括种植柳树皮(LCC)或桑农科的先锋植物,然后种植桑农树。这两项活动的直接成本为322024,600.00卢比。从直接成本计算中获得的间接成本为rp844,574,344.00,因此填海成本总计为rp404,769,944.00。
{"title":"Kajian Rencana Reklamasi pada Area Penambangan Batubara PT. ABC di Kecamatan Laung Tuhup dan Barito Tuhup Raya, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah","authors":"K. Saputro, Hendy Roesma Wardhana, Faizal Agung Riyadi","doi":"10.31315/jtp.v8i2.9156","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v8i2.9156","url":null,"abstract":"Kegiatan Reklamasi pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan. Dasar dari pelaksanaan kegiatan kegiatan reklamasi tersebut adalah peraturan menteri ESDM no 1827 tahun 2018 tentang teknis kaidah pertambangan yang baik. PT. ABC selaku perusahaan tambang batubara yang memiliki rencana untuk melakukan perencanaan terhadap kegiatan reklamasi terhadap lahan bekas tambang. Rencana reklamasi tersebut disusun selama lima tahun yaitu dari tahun 2022-2026 dengan total luas lahan bekas tambang yang akan direklamasi sebesar 56,48 ha. Kegiatan reklamasi yang dilakukan adalah penataan lahan dan revegetasi. Penataan lahan dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis berupa 1 buah dozer Komatsu D7G, 5 buah dump truck Hino FM 260, dan 2 buah excavator Komatsu PC 200. Kegiatan revegetasi yang dilakukan adalah penanaman tanaman perintis berupa legume cover crop (LCC) atau famili polongan kemudian dilakukan penanaman pohon sengon. Dari kedua kegiatan tersebut didapatkan besar biaya langsung sejumlah Rp 3.220.195.600,00. Dari perhitungan biaya langsung tersebut didapatkan jumlah biaya tidak langsung sebesar Rp844.574.344,00 sehingga didapatkan total biaya reklamasi sebesar Rp4.064.769.944,00.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123914769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Before being part of a certain department of a certain qualified college, one should prepare himself to look forward anything related to his dreamt department, at least knowing and understanding the commonly used terms related to that. when you have a dream being part of mining engineering department, you should know and understand about commonly used mining engineering. So, in this occasion, the author wants to know the first semester students of mining engineering understand about commonly used mining terms. The result of this little research indicates that the first semester students of mining engineering have good basic understanding and mastering about commonly used mining terms. It can be shown by the total number of the group which has answer type of A is about 73 members of the total population of 175, it’s about 41.7%. The group which has answer type of A is categorized having excellent answers, because the manner, attitude, tone, and language style that they show is very nice, chill out, but straight to the points. Their answers indicate that they understand and master the commonly used mining terms tested.
{"title":"The Basic Understanding Of First Semester Students Of Mining Engineering About Commonly Used Mining Terminologies","authors":"Indri Lesta Siwidiani","doi":"10.31315/jtp.v7i2.9121","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v7i2.9121","url":null,"abstract":"Before being part of a certain department of a certain qualified college, one should prepare himself to look forward anything related to his dreamt department, at least knowing and understanding the commonly used terms related to that. when you have a dream being part of mining engineering department, you should know and understand about commonly used mining engineering. So, in this occasion, the author wants to know the first semester students of mining engineering understand about commonly used mining terms. The result of this little research indicates that the first semester students of mining engineering have good basic understanding and mastering about commonly used mining terms. It can be shown by the total number of the group which has answer type of A is about 73 members of the total population of 175, it’s about 41.7%. The group which has answer type of A is categorized having excellent answers, because the manner, attitude, tone, and language style that they show is very nice, chill out, but straight to the points. Their answers indicate that they understand and master the commonly used mining terms tested.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115139233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abdul Ghani IF Ghani IF, Nurkhamim Nurkhamim, Juanita R. Horman, R. Hariyanto
PT. Alfa Riung Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara yang berlokasi di Desa Batalang, Kecamatan Djorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. PT. Alfa Riung Jaya menetapkan target produksi batubara untuk jobsite Pit C sebesar 150.000 ton/bulan menggunakan kombinasi alat mekanis 2 unit excavator Caterpillar 340DL dan 7 unit dump truck Scania P380CB dengan jarak pengangkutan menuju stockpile 984 meter. Permasalahan yang dihadapi adalah belum tercapainya produksi dari alat muat dan alat angkut sehingga target produksi belum tercapai, terutama pada jobsite Pit C PT. Alfa Riung Jaya. Kemampuan produksi saat ini untuk alat muat sebesar 271.711,96 ton/bulan dan untuk alat angkut sebesar 126.410,76 ton/bulan. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara menambah 1 kali pengisian bucket dump truck serta perbaikan di faktor – faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi. Setelah dilakukan perbaikan, kemampuan penangkutan batubara meningkat dari 271.711,96 ton/bulan menjadi 305.675,96 ton/bulan untuk alat muat dan 126.410,76 ton/bulan menjadi 179.884,96 ton/bulan untuk alat angkut.
{"title":"Optimalisasi Produksi Peralatan Gali-Muat dan Angkut pada Penambangan Batubara di PT. Alfa Riung Jaya Tanah Laut Kalimantan Selatan","authors":"Abdul Ghani IF Ghani IF, Nurkhamim Nurkhamim, Juanita R. Horman, R. Hariyanto","doi":"10.31315/jtp.v7i2.9114","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v7i2.9114","url":null,"abstract":"PT. Alfa Riung Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara yang berlokasi di Desa Batalang, Kecamatan Djorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. PT. Alfa Riung Jaya menetapkan target produksi batubara untuk jobsite Pit C sebesar 150.000 ton/bulan menggunakan kombinasi alat mekanis 2 unit excavator Caterpillar 340DL dan 7 unit dump truck Scania P380CB dengan jarak pengangkutan menuju stockpile 984 meter. Permasalahan yang dihadapi adalah belum tercapainya produksi dari alat muat dan alat angkut sehingga target produksi belum tercapai, terutama pada jobsite Pit C PT. Alfa Riung Jaya. Kemampuan produksi saat ini untuk alat muat sebesar 271.711,96 ton/bulan dan untuk alat angkut sebesar 126.410,76 ton/bulan. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara menambah 1 kali pengisian bucket dump truck serta perbaikan di faktor – faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi. Setelah dilakukan perbaikan, kemampuan penangkutan batubara meningkat dari 271.711,96 ton/bulan menjadi 305.675,96 ton/bulan untuk alat muat dan 126.410,76 ton/bulan menjadi 179.884,96 ton/bulan untuk alat angkut.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125255097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ferian Putra Pratama, Untung Sukamto, Indun Titisariwati
PT. Harmak Indonesia adalah salah satu perusahaan pertambangan yang memiliki unit peremuk andesit dengan menghasilkan ukuran butir tertentu.Unit peremuk tempat penelitian ini dilakukan terletak di Dusun Clapar III, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji permasalahan secara teknis dari rangkaian unit peremuk andesit. Proses peremukan tahap petama (primary crushing) batu andesit menggunakan jaw crusher Shaorui SJ 600-900, untuk peremukan tahap kedua (secondary crushing) menggunakan jaw crusher Shaorui SJ 250-1200, dan untuk tahap peremukan ketiga (tertiary crushing) menggunakan cone crusher Shaorui SC – 110. Terdapat 3 fraksi produk akhir peremukan yaitu ukuran -20 +10 mm atau disebut produk split -10 +5 mm atau disebut produk chipping dan -5mm atau disebut produk abu batu. Hasil dari analisis menunjukkan tidak tercapainya persentase fraksi yang diinginkan dimana saat ini baru mencapai 24,7 ton/jam dan kurangnya fraksi -20 +10 mm atau produk split yang merupakan produk utama dari unit peremuk PT. Harmak Indonesia dengan target produksi yang diinginkan sebesar ≥70% sehingga dan diperlukan adanya peningkatan produksi guna mencapai target produksi perusahaan sebesar 55,5 ton/jam. Kajian produksi unit peremuk PT. Harmak Indonesia, membutuhkan analisis mengenai distribusi umpan dan produk tiap alat peremuk, efektifitas alat, efisiensi screen, reduction ratio dan waktu kerja efektif. Perbaikan yang dilakukan untuk memenuhi target produksi dari perusahaan yaitu adanya penambahan umpan yang sebelumnya 45,5ton/jam menjadi 55,5 ton/jam dan perubahan setting pada salah satu alat peremuk yaitu teritary cone crusher, dimana semulanya close setting yang digunakan adalah 20 mm dinaikan menjadi 25 mm. Dari adanya perbaikan tersebut maka akan terjadi perubahan pada reduction ratio dari alat tersebut terhadap produk yang dihasilkan. Hasil yang didapatkan dari alternatif perbaikan yang diberikan, yaitu target produksi meningkat menjadi 55,5 ton/jam dan presentase produk yang dihasilkan yaitu dari fraksi -20+10 mm atau disebut produk split mengalami kenaikan ≥70%, kemudian fraksi -10+5 mm atau produk chipping menjadi ≤15% dan fraksi -5 mm atau produk abu batu sebesar ≤15%. Hal ini tentunya sudah sesuai dengan yang diharapkan perusahan.
{"title":"KAJIAN TEKNIS UNIT PEREMUK ANDESIT DI PT.HARMAK INDONESIA KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Ferian Putra Pratama, Untung Sukamto, Indun Titisariwati","doi":"10.31315/jtp.v7i2.9115","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v7i2.9115","url":null,"abstract":"PT. Harmak Indonesia adalah salah satu perusahaan pertambangan yang memiliki unit peremuk andesit dengan menghasilkan ukuran butir tertentu.Unit peremuk tempat penelitian ini dilakukan terletak di Dusun Clapar III, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji permasalahan secara teknis dari rangkaian unit peremuk andesit. Proses peremukan tahap petama (primary crushing) batu andesit menggunakan jaw crusher Shaorui SJ 600-900, untuk peremukan tahap kedua (secondary crushing) menggunakan jaw crusher Shaorui SJ 250-1200, dan untuk tahap peremukan ketiga (tertiary crushing) menggunakan cone crusher Shaorui SC – 110. Terdapat 3 fraksi produk akhir peremukan yaitu ukuran -20 +10 mm atau disebut produk split -10 +5 mm atau disebut produk chipping dan -5mm atau disebut produk abu batu. Hasil dari analisis menunjukkan tidak tercapainya persentase fraksi yang diinginkan dimana saat ini baru mencapai 24,7 ton/jam dan kurangnya fraksi -20 +10 mm atau produk split yang merupakan produk utama dari unit peremuk PT. Harmak Indonesia dengan target produksi yang diinginkan sebesar ≥70% sehingga dan diperlukan adanya peningkatan produksi guna mencapai target produksi perusahaan sebesar 55,5 ton/jam. Kajian produksi unit peremuk PT. Harmak Indonesia, membutuhkan analisis mengenai distribusi umpan dan produk tiap alat peremuk, efektifitas alat, efisiensi screen, reduction ratio dan waktu kerja efektif. Perbaikan yang dilakukan untuk memenuhi target produksi dari perusahaan yaitu adanya penambahan umpan yang sebelumnya 45,5ton/jam menjadi 55,5 ton/jam dan perubahan setting pada salah satu alat peremuk yaitu teritary cone crusher, dimana semulanya close setting yang digunakan adalah 20 mm dinaikan menjadi 25 mm. Dari adanya perbaikan tersebut maka akan terjadi perubahan pada reduction ratio dari alat tersebut terhadap produk yang dihasilkan. Hasil yang didapatkan dari alternatif perbaikan yang diberikan, yaitu target produksi meningkat menjadi 55,5 ton/jam dan presentase produk yang dihasilkan yaitu dari fraksi -20+10 mm atau disebut produk split mengalami kenaikan ≥70%, kemudian fraksi -10+5 mm atau produk chipping menjadi ≤15% dan fraksi -5 mm atau produk abu batu sebesar ≤15%. Hal ini tentunya sudah sesuai dengan yang diharapkan perusahan.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133643246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Deri Indra Kristian, Wawong Dwi Ratminah, H. Hartono
PT. Mineral Daya Gemilang berlokasi di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo , Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan ini bergerak pada usaha pertambangan Andesit menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode kuari. Kegiatan yang dilakukan adalah pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan. Setiap tahapan yang dilaksanakan memiliki potensi bahaya yang dapat berisiko mengakibatkan kecelakaan yang terjadi karena tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman. Penelitian yang dilakukan pada lokasi penambangan PT. Mineral Daya Gemilang diperoleh persentase tindakan tidak aman sebesar 58,34% dan kondisi tidak aman sebesar 41,6%. Untuk menghindari dan mengurangi risiko yang dapat terjadi maka diperlukan manajemen risiko yaitu dengan identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian risiko (risk assessment), serta pengendalian risiko (risk control). Identifikasi bahaya pada penelitian ini dilakukan di kegiatan pembongkaran dan pengangkutan untuk selanjutnya diketahui hasil penilaian risiko serta pengendalian yang dapat digunakan. Dari hasil penelitian tersebut pada kegiatan penambangan PT. Mineral Daya Gemilang didapatkan 38,46% tingkat risiko rendah, 46,15% risiko sedang, 15,39% risiko tinggi. Dari hasil risiko tersebut ditentukan pengendalian risiko untuk mengurangi dan menghilangkan potensi tersebut.. Untuk menjamin keselamatan dan Kesehatan pekerja selain dengan adanya manajamen risiko juga diterapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh PT. Mineral Daya Gemilang yaitu penyediaan Alat Pelindung Diri sesuai dengan jumlah pekerja, pemasangan rambu-rambu, Pemeliharaan dan Perawatan Harian (P2H), dan Safety Talk. Namun dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal sehingga.
{"title":"Kajian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Penambangan Batu Andesit Di PT. Mineral Daya Gemilang Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogy","authors":"Deri Indra Kristian, Wawong Dwi Ratminah, H. Hartono","doi":"10.31315/jtp.v7i2.9117","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v7i2.9117","url":null,"abstract":"PT. Mineral Daya Gemilang berlokasi di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo , Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan ini bergerak pada usaha pertambangan Andesit menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode kuari. Kegiatan yang dilakukan adalah pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan. Setiap tahapan yang dilaksanakan memiliki potensi bahaya yang dapat berisiko mengakibatkan kecelakaan yang terjadi karena tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman. Penelitian yang dilakukan pada lokasi penambangan PT. Mineral Daya Gemilang diperoleh persentase tindakan tidak aman sebesar 58,34% dan kondisi tidak aman sebesar 41,6%. Untuk menghindari dan mengurangi risiko yang dapat terjadi maka diperlukan manajemen risiko yaitu dengan identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian risiko (risk assessment), serta pengendalian risiko (risk control). Identifikasi bahaya pada penelitian ini dilakukan di kegiatan pembongkaran dan pengangkutan untuk selanjutnya diketahui hasil penilaian risiko serta pengendalian yang dapat digunakan. Dari hasil penelitian tersebut pada kegiatan penambangan PT. Mineral Daya Gemilang didapatkan 38,46% tingkat risiko rendah, 46,15% risiko sedang, 15,39% risiko tinggi. Dari hasil risiko tersebut ditentukan pengendalian risiko untuk mengurangi dan menghilangkan potensi tersebut.. Untuk menjamin keselamatan dan Kesehatan pekerja selain dengan adanya manajamen risiko juga diterapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh PT. Mineral Daya Gemilang yaitu penyediaan Alat Pelindung Diri sesuai dengan jumlah pekerja, pemasangan rambu-rambu, Pemeliharaan dan Perawatan Harian (P2H), dan Safety Talk. Namun dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal sehingga.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126673161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Heru Suharyadi, Oktarian Wisnu Lusantono, Ifa Aulia Cusna, Wahyu Idi Pangestu, Lutfie Qaushar
Air asam tambang (AAT) adalah salah satu produk dari kegiatan penambangan yang dapat menimbulkan gangguan pada lingkungan. Air asam tambang ini terjadi akibat adannya paparan mineral sulfida seperti pirit oleh air dan udara yang kemudian terjadi oksidasi dan menghasilkan sulfat yang bersifat asam. Kondisi ini sangat tidak baik bagi lingkungan dan perlu dilakukan remediasi untuk mengurangi cemaran pada lingkungan tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode aktif dan pasif. Metode aktif dilakukan dengan penambangan senyawa alkali pada air maupun tanah yang mengalami pencemaran. Sementara metode pasif dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alami wilayah untuk melakukan remediasi baik secara biologis. Pada penelitian ini dilakukan metode secara aktif dengan membuat rawa buatan/ Conctructed Wetland (CW) yang ditanami lembang (Typha Angustifolia). Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman lembang ini merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pitoremediasi pada lahan pertambangan dimana dapat menurunkan kadar Fe dan Mn yang merupakan logam yang terdapat pada AAT dan Tanah dan merupakan logam cemaran. Berdasarkan hasil diketahui tanaman rembang ini dapat mereduksi Konsentrasi Fe dan Mn di inlet CW berturut-turut adalah 0,341 ± 0,318 dan 0,019 ± 0,013 mg/L. Air dialirkan ke CW melalui saluran terbuka, diproses selama 30 hari, dan akumulasi Fe dan Mn pada tanaman adalah 137,86 dan 87,15 mg/Kg. Konsentrasi Fe dan Mn tertinggi pada hasil perlakuan pasif di Setling Pond (SP) masing-masing adalah 0,12 ± 0,08 dan 0,008 ± 0,006 mg/L. Penelitian ini menunjukkan bahwa Typha angustifolia dapat menurunkan konsentrasi Fe dan Mn secara maksimal sebesar 82,5% dan 70,7%.
{"title":"Pemanfaatan Rawa Buatan (Conctructed Wetland) dengan Menggunakan Tanaman Lembang (Typha Angustifolia) untuk Remediasi di Wilayah Tambang","authors":"Heru Suharyadi, Oktarian Wisnu Lusantono, Ifa Aulia Cusna, Wahyu Idi Pangestu, Lutfie Qaushar","doi":"10.31315/jtp.v8i2.9288","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v8i2.9288","url":null,"abstract":"Air asam tambang (AAT) adalah salah satu produk dari kegiatan penambangan yang dapat menimbulkan gangguan pada lingkungan. Air asam tambang ini terjadi akibat adannya paparan mineral sulfida seperti pirit oleh air dan udara yang kemudian terjadi oksidasi dan menghasilkan sulfat yang bersifat asam. Kondisi ini sangat tidak baik bagi lingkungan dan perlu dilakukan remediasi untuk mengurangi cemaran pada lingkungan tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode aktif dan pasif. Metode aktif dilakukan dengan penambangan senyawa alkali pada air maupun tanah yang mengalami pencemaran. Sementara metode pasif dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alami wilayah untuk melakukan remediasi baik secara biologis. Pada penelitian ini dilakukan metode secara aktif dengan membuat rawa buatan/ Conctructed Wetland (CW) yang ditanami lembang (Typha Angustifolia). Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman lembang ini merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pitoremediasi pada lahan pertambangan dimana dapat menurunkan kadar Fe dan Mn yang merupakan logam yang terdapat pada AAT dan Tanah dan merupakan logam cemaran. Berdasarkan hasil diketahui tanaman rembang ini dapat mereduksi Konsentrasi Fe dan Mn di inlet CW berturut-turut adalah 0,341 ± 0,318 dan 0,019 ± 0,013 mg/L. Air dialirkan ke CW melalui saluran terbuka, diproses selama 30 hari, dan akumulasi Fe dan Mn pada tanaman adalah 137,86 dan 87,15 mg/Kg. Konsentrasi Fe dan Mn tertinggi pada hasil perlakuan pasif di Setling Pond (SP) masing-masing adalah 0,12 ± 0,08 dan 0,008 ± 0,006 mg/L. Penelitian ini menunjukkan bahwa Typha angustifolia dapat menurunkan konsentrasi Fe dan Mn secara maksimal sebesar 82,5% dan 70,7%.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"268 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122175202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alvin Faza Ramadhani, Abdul Rauf, R. Hariyanto, Oktarian Wisnu Lusantono
PT. Djava Berkah Mineral (PT. DBM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bagian kontraktor. PT. Djava Berkah Mineral terletak di Kecamatan Petasia timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Sistem penambangan yang diterapkan pada penambangan nikel tersebut adalah tambang terbuka dengan metode open cast. Pentingnya memperkirakan produksi dari alat muat dan alat angkut ini karena ada kaitannya dengan target produksi yang harus dicapai oleh perusahaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah target produksi ETO EFO sebesar 71.500 Ton/bulan sudah tercapai serta apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas alat muat dan alat angkut dan bagaimana mengupayakan peningkatan target produksi berdasarkan match factor dan teori antrian sehingga jumlah alat yang digunakan optimal.Tujuan penelitian dilakukan untuk mengkaji kemampuan produksi alat muat dan alat angkut yang digunakan dan faktor yang mempengaruhi pada produksi ETO EFO serta mengetahui jumlah alat optimal yang digunakan berdasarkan match factor dan teori antrian serta upaya peningkatan produksi yang ditentukan dapat tercapai menggunakan metode match factor atau teori antrian. Setelah melakukan pengambilan data dan pengolahan data ternyata target produksi ETO EFO belum tercapai dengan kekurangan sebesar 2.544 ton/bulan. Kondisi yang mempengaruhi produktivitas alat mekanis sehingga tidak tercapainya target produksi pada alat angkut adalah kehilangan waktu kerja yang diakibatkan oleh hujan, slippery, standby dan tidak adanya kegiatan barging. Upaya peningkatan produksi untuk mencapai target produksi sebesar 71.500 Ton/bulan dilakukan dengan berdasarkan teori antrian sehingga produksi yang diperoleh mencapai 91.273,39 Ton/bulan mencapai 127,66% dari target produksi
PT. Djava是一家专注于采矿承包商的公司。PT. Djava祝福矿物位于苏拉威西省北部莫罗瓦利区东部街道。镍矿的开采系统是一个露天矿场。估计这些货物和运输工具的产量的重要性,与企业应达到的生产目标有关。这项研究的问题公式是,是否已经达到了71500吨/一个月的ETO EFO生产目标,以及影响工具和运输生产力的因素,以及如何根据匹配因子和行理论寻求增加生产目标,从而确定最佳使用工具的数量。研究的目的是评估所使用的装载机生产的能力以及影响ETO EFO生产的因素,并根据匹配因子和队列理论以及通过匹配因子或队列理论确定使用的最佳工具数量。在数据挖掘和处理之后,ETO EFO的产量达到了每月2544吨的不足。影响机械设备生产目标无法达到的条件是由于降雨、滑球、待命和缺乏工作。根据线理论,增加到71500吨/月的生产目标的生产努力,使每月生产达到91,273.39吨/月生产达到127.66%
{"title":"Kajian Produktivas Alat Muat Dan Alat Angkut Berdasarkan Match Factor Dan Teori Antrian Pada Kegiatan Pengangkutan Ore (Eto Efo) Di PT Djava Berkah Mineral Site PT Bumanik, Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah","authors":"Alvin Faza Ramadhani, Abdul Rauf, R. Hariyanto, Oktarian Wisnu Lusantono","doi":"10.31315/jtp.v8i2.9153","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v8i2.9153","url":null,"abstract":"PT. Djava Berkah Mineral (PT. DBM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bagian kontraktor. PT. Djava Berkah Mineral terletak di Kecamatan Petasia timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Sistem penambangan yang diterapkan pada penambangan nikel tersebut adalah tambang terbuka dengan metode open cast. Pentingnya memperkirakan produksi dari alat muat dan alat angkut ini karena ada kaitannya dengan target produksi yang harus dicapai oleh perusahaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah target produksi ETO EFO sebesar 71.500 Ton/bulan sudah tercapai serta apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas alat muat dan alat angkut dan bagaimana mengupayakan peningkatan target produksi berdasarkan match factor dan teori antrian sehingga jumlah alat yang digunakan optimal.Tujuan penelitian dilakukan untuk mengkaji kemampuan produksi alat muat dan alat angkut yang digunakan dan faktor yang mempengaruhi pada produksi ETO EFO serta mengetahui jumlah alat optimal yang digunakan berdasarkan match factor dan teori antrian serta upaya peningkatan produksi yang ditentukan dapat tercapai menggunakan metode match factor atau teori antrian. Setelah melakukan pengambilan data dan pengolahan data ternyata target produksi ETO EFO belum tercapai dengan kekurangan sebesar 2.544 ton/bulan. Kondisi yang mempengaruhi produktivitas alat mekanis sehingga tidak tercapainya target produksi pada alat angkut adalah kehilangan waktu kerja yang diakibatkan oleh hujan, slippery, standby dan tidak adanya kegiatan barging. Upaya peningkatan produksi untuk mencapai target produksi sebesar 71.500 Ton/bulan dilakukan dengan berdasarkan teori antrian sehingga produksi yang diperoleh mencapai 91.273,39 Ton/bulan mencapai 127,66% dari target produksi","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122784632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PT Banyan Koalindo Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara dengan metode penambangan strip mine pada lahan seluas 10.980 ha di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Daerah penelitian ini memiliki sistem penyaliran mine dewatering berupa saluran terbuka, sumuran, pompa, dan kolam pengendapan. Sumber air tambang berasal dari air hujan dan air limpasan yang masuk dalam lokasi penambangan. Air tersebut dicegah dengan cara membuat saluran terbuka yang dialirkan menuju sungai. Data curah hujan yang digunakan dalam penelitian ini diambil selama 10 tahun terakhir dari tahun 2011 – 2020 dengan Periode Ulang Hujan 11 tahun, curah hujan rata – rata sebesar 155,5 mm/hari, curah hujan rencana sebesar 230,92 mm/hari dan intensitas curah hujan sebesar 57,43 mm/jam. Metode yang digunakan untuk menentukan curah hujan rencana distribusi Gumbell. Lokasi penelitian terbagi menjadi 4 daerah tangkapan hujan dan terdapat 4 saluran terbuka. 4 saluran terbuka di lokasi penelitian memiliki dimensi dan debit air limpasan yang berbeda. Sumuran yang ada di lokasi penelitian memerlukan penambahan dimensi untuk menghindari potensi air yang meluap. Air yang berada pada sumuran dialirkan menuju kolam pengendapan dengan menggunakan 1 pompa yaitu jenis Multiflo CF48H. Volume sumuran yang dibutuhkan untuk menampung debit air sebesar 27.070,52 m3, dengan besar debit pompa sebesar 575,32 m3/jam, dan kapasitas kolam pengendapan yang dibutuhkan sebesar 28.672,04 m3.
{"title":"KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG BATUBARA DI PT BANYAN KOALINDO LESTARI, MUSI RAWAS UTARA, SUMATERA SELATAN","authors":"Hasywir Thaib Siri, Ilfani Widiastuti, Gunawan Nusanto, Yasmina Amalia","doi":"10.31315/jtp.v7i2.9118","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/jtp.v7i2.9118","url":null,"abstract":"PT Banyan Koalindo Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara dengan metode penambangan strip mine pada lahan seluas 10.980 ha di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Daerah penelitian ini memiliki sistem penyaliran mine dewatering berupa saluran terbuka, sumuran, pompa, dan kolam pengendapan. Sumber air tambang berasal dari air hujan dan air limpasan yang masuk dalam lokasi penambangan. Air tersebut dicegah dengan cara membuat saluran terbuka yang dialirkan menuju sungai. Data curah hujan yang digunakan dalam penelitian ini diambil selama 10 tahun terakhir dari tahun 2011 – 2020 dengan Periode Ulang Hujan 11 tahun, curah hujan rata – rata sebesar 155,5 mm/hari, curah hujan rencana sebesar 230,92 mm/hari dan intensitas curah hujan sebesar 57,43 mm/jam. Metode yang digunakan untuk menentukan curah hujan rencana distribusi Gumbell. Lokasi penelitian terbagi menjadi 4 daerah tangkapan hujan dan terdapat 4 saluran terbuka. 4 saluran terbuka di lokasi penelitian memiliki dimensi dan debit air limpasan yang berbeda. Sumuran yang ada di lokasi penelitian memerlukan penambahan dimensi untuk menghindari potensi air yang meluap. Air yang berada pada sumuran dialirkan menuju kolam pengendapan dengan menggunakan 1 pompa yaitu jenis Multiflo CF48H. Volume sumuran yang dibutuhkan untuk menampung debit air sebesar 27.070,52 m3, dengan besar debit pompa sebesar 575,32 m3/jam, dan kapasitas kolam pengendapan yang dibutuhkan sebesar 28.672,04 m3.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116915499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}