Pada sebuah industri rumah tangga untuk pengirisan/pemotongan buah-buahan (Singkong, Sukun, Pisang, Ketela, Kentang, Pepaya, Nenas, Mangga; Nangka; semangka dan lain-lain) untuk dijadikan makanan ringan dalam bentuk keripik dan asinan masih secara manual dengan menggunakan tenaga manusia: 10 orang pekerja menghasilkan minimal 90 kg/hari hingga mencapai 100 kg/hari keripik/asinan. Wakiu pengirisan yang dibutuhkan 5 menit/kg (jika menggunakan irisan 3 mala potong sekali jalan atau 15 menit kg irisan 1 mala potong pekerja yang mahir/ahli). Penggunaan mesin yang menggabungkan mekanis dan elektris sangat efisien dalam mengoptimalisasi kinerja pengirisan/pemotongan dan peningkatan kapasitas produksi. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi kerja mesin mencapai perbandingan 1 unit mesin-mesin setara dengan 3-4 orang pekerja yang mahir/ahli dengan kemampuan untuk variasi bentuk pemotongan dan ukuran dengan system maia potong yang dapat ditukar sesuai dengan kebutuhan sehingga dapai meminimalkan waktu penyelesaian proses pengirisan dan menekan biaya dan ongkos produksi.
{"title":"Rancang bangun mesin serba guna pengiris buah-buahan dan umbi-umbian dengan variasi bentuk profil irisan.","authors":"S. Sumardi","doi":"10.30811/jpl.v3i2.1451","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jpl.v3i2.1451","url":null,"abstract":"Pada sebuah industri rumah tangga untuk pengirisan/pemotongan buah-buahan (Singkong, Sukun, Pisang, Ketela, Kentang, Pepaya, Nenas, Mangga; Nangka; semangka dan lain-lain) untuk dijadikan makanan ringan dalam bentuk keripik dan asinan masih secara manual dengan menggunakan tenaga manusia: 10 orang pekerja menghasilkan minimal 90 kg/hari hingga mencapai 100 kg/hari keripik/asinan. Wakiu pengirisan yang dibutuhkan 5 menit/kg (jika menggunakan irisan 3 mala potong sekali jalan atau 15 menit kg irisan 1 mala potong pekerja yang mahir/ahli). Penggunaan mesin yang menggabungkan mekanis dan elektris sangat efisien dalam mengoptimalisasi kinerja pengirisan/pemotongan dan peningkatan kapasitas produksi. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi kerja mesin mencapai perbandingan 1 unit mesin-mesin setara dengan 3-4 orang pekerja yang mahir/ahli dengan kemampuan untuk variasi bentuk pemotongan dan ukuran dengan system maia potong yang dapat ditukar sesuai dengan kebutuhan sehingga dapai meminimalkan waktu penyelesaian proses pengirisan dan menekan biaya dan ongkos produksi.","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"2018 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117124912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kait (Jakal) merupakan salah satu komponen terpenting pada semua alat angkat. Tegangan kait merupakan salah satu hal yang menarik untuk dianalisa. Tegangan kait rata-rata dari kait (Ơ adalah (330+ 600) kg/cm. Dari tegangan tarik yang timbul didapat diameter dalam ulir (d1 ≥ 4,63 cm dan diameter lain dapat dilihat pada table ukuran standar ulir kasar metris berdasarkan harga d1. pemeriksaan tegangan yang terjadi dilakukan pada penampang yang paling berbahaya, dimana penampang yang paling berbahaya tersebut timbul tegangan tarik dan tegangan geser. Tegangan tarik terjadi pada penampang A-B, karena pada penampang A - B mengalami dua macam pembebanan. Sehingga menyebabkan sisi sebelah dalam tertarik dan sisi sebelah Iuar tertekan. Pada penampang C - D akan terjadi tegangan geser, ini disebabkan gaya yang bekerja sejajar dengan penampangnya.
{"title":"Analisa tegangan kait pada overhead travelling crane","authors":"Fakhirza Fakhirza","doi":"10.30811/jpl.v3i2.1447","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jpl.v3i2.1447","url":null,"abstract":"Kait (Jakal) merupakan salah satu komponen terpenting pada semua alat angkat. Tegangan kait merupakan salah satu hal yang menarik untuk dianalisa. Tegangan kait rata-rata dari kait (Ơ adalah (330+ 600) kg/cm. Dari tegangan tarik yang timbul didapat diameter dalam ulir (d1 ≥ 4,63 cm dan diameter lain dapat dilihat pada table ukuran standar ulir kasar metris berdasarkan harga d1. pemeriksaan tegangan yang terjadi dilakukan pada penampang yang paling berbahaya, dimana penampang yang paling berbahaya tersebut timbul tegangan tarik dan tegangan geser. Tegangan tarik terjadi pada penampang A-B, karena pada penampang A - B mengalami dua macam pembebanan. Sehingga menyebabkan sisi sebelah dalam tertarik dan sisi sebelah Iuar tertekan. Pada penampang C - D akan terjadi tegangan geser, ini disebabkan gaya yang bekerja sejajar dengan penampangnya.","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121512719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan sinar matahari sebagai sumber energi untuk. mengeringkan ikan tidak dapat dimanfaatkan setiap saat terutama pada saat musim hujan. Hal ini menyebabkan banyak ikan yang terbuang sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan dilapangan dengan membuat alat pengering (collector) dengan ukuran 8 x 6 x 1,8 meter yang bertujuan unluk dapat mengeringkan ikan pada musim hujan. Ikan yang telah dikeringkan dengan alat pengering collector kemudian dianalisa kadar basahnya dengan system oven di laboratorium kimia fisika Politeknik Negeri Lhokseumawe. Adapun metode penelitian ini dipakai adalah eksperimen bujur sangkar 3 x3, dimana setiap kali perlakuan diamati tiga kali;sehingga berjumlah 27 sampel. Dari hasil pengolahan data statistic dapai disimpulkan bahwa ketebalan dan waktu penjemuran sangat mempengaruhi kekeringan lkan teri, dan tingkat kadar basah ikan yang sesuai adalah pada ketebalan diwaktu penjemuran 1cm dan 6jam.
{"title":"Alat pengering ikan teri dengan intensitas tenaga matahari (solar energy).","authors":"Ramli Idris, Zuhaimi Zuhaimi, Hasrin Hasrin","doi":"10.30811/jpl.v3i2.1448","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jpl.v3i2.1448","url":null,"abstract":"Penggunaan sinar matahari sebagai sumber energi untuk. mengeringkan ikan tidak dapat dimanfaatkan setiap saat terutama pada saat musim hujan. Hal ini menyebabkan banyak ikan yang terbuang sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan dilapangan dengan membuat alat pengering (collector) dengan ukuran 8 x 6 x 1,8 meter yang bertujuan unluk dapat mengeringkan ikan pada musim hujan. Ikan yang telah dikeringkan dengan alat pengering collector kemudian dianalisa kadar basahnya dengan system oven di laboratorium kimia fisika Politeknik Negeri Lhokseumawe. Adapun metode penelitian ini dipakai adalah eksperimen bujur sangkar 3 x3, dimana setiap kali perlakuan diamati tiga kali;sehingga berjumlah 27 sampel. Dari hasil pengolahan data statistic dapai disimpulkan bahwa ketebalan dan waktu penjemuran sangat mempengaruhi kekeringan lkan teri, dan tingkat kadar basah ikan yang sesuai adalah pada ketebalan diwaktu penjemuran 1cm dan 6jam.","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132722743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengaruh medan magnit terhadap gerak ayunan bersirip dilakukan untuk mendapatkan perbedaan redaman medan magnit terhadap gerakan ayunan logam bersirip dengan logam yang berbentuk pejal. Untuk besar medan magnit yang sama waktu ayunan logam pejal lebih singkat dibandingkan dengon logan bersirip. Pada waktu medan magnit nol atau tegangan belum diberikan waktu ayunan logam bersirip dengan logam yang pejal adalah tidak terhingga. Hubungan antara tegangan dengan waktu ayunan adalah berbentuk eksponensial.
{"title":"Pengaruh redaman meda magnit terhadap ayunan von waltenhoven dan piringan logam berputar","authors":"Nurlaili Nurlaili, S. Sumardi","doi":"10.30811/jop.v2i1.1407","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jop.v2i1.1407","url":null,"abstract":"Pengaruh medan magnit terhadap gerak ayunan bersirip dilakukan untuk mendapatkan perbedaan redaman medan magnit terhadap gerakan ayunan logam bersirip dengan logam yang berbentuk pejal. Untuk besar medan magnit yang sama waktu ayunan logam pejal lebih singkat dibandingkan dengon logan bersirip. Pada waktu medan magnit nol atau tegangan belum diberikan waktu ayunan logam bersirip dengan logam yang pejal adalah tidak terhingga. Hubungan antara tegangan dengan waktu ayunan adalah berbentuk eksponensial.","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116812006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan serat alami sebagai pengisi (filler) dan penguat (reinforcement) pada pembuatan komposit merupakan suatu paradigma untuk mengahasilkan suatu material bio-komposit yang ramah lingkungan. Serat almi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terdapat dalam jumlah yang sangat potensial di Indonesia yang bisa diproses menjadi serat bio-komposit berkekuatan tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh komposisi dan ukuran filler serbuk kayu terhadap sifat mekanik pada pembuatan komposit polyester serbuk kayu. Material komposit dibuat dengan proses hand lay-up satu tahap .dengan memvariasikan ukuran dan komposisi filler. Filler serbuk kayu diberikan perlakuan awal untuk mendapatkan ukuran dan sifat yang seragam. Dimensi dan konsfigurasi specimen uji dibuat mengikuti standar ASTM D 79() -RI. Proses pengujian dilakukan menggunakan Universal Testing Machine dengan uji bending tiga titik untuk menentukan tegangan bending. modulus elastisitas. regangan bending dan sudut defleksi . Dart hasil penelitian diperoleh harga tegangan bending tertinggi 15.3 Pa. dan modulus elastisitas tertinggi 65.362 MPa. regangan terbesar 2.25 % dan sudut defeleksi terbesar 6. 67. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ukuran dan komposisi filler serbuk kayu mempengaruhi sifat mekanik komposit dimana sifat mekanik yang baik akan didapat bila filler terdistribusi secara merata di dalam matriks. Permukaan patah static menunjukkan perpatahan yang terjadi secara umum adalah patah matrik .juga terdapat gejala debonding. fiber breaking serta pengaruh voids.
使用天然纤维作为填充物和加强合成材料的合成材料是生产一种环保生物复合材料的典范。来自植物的almi纤维在印尼是非常有潜力的,可以加工成高能生物复合纤维。本研究是为了研究木屑复合材料的成分和大小对木屑复合材料复合材料的机械特性的影响。复合材料是用手垫的一个阶段进行的,通过改变过滤器的大小和组成。木屑过滤器被提前处理以获得统一的大小和特性。尺寸和结构测试模型遵循标准ASTM D D 79() -RI。测试过程是使用一个三点弯曲测试的通用机器来确定弯曲电压。modulus弹性。拉伸和偏转角。研究结果是最高的弯曲电压价格为15.3 Pa。最高弹性模子65,362 MPa。最大的菌株2.25%和最大的弯曲角6。67. 这项研究得出的结论是,木屑过滤器的大小和组成影响了复合材料的机械性质,在这种复合材料中,当矩阵中均匀分布时,可以得到好的机械特性。静电碎裂的表面表现为断层,但也有退化的迹象。纤维断裂和声纹影响。
{"title":"Kaji eksperimental pengaruh ukuran dan komposisi filler komposit polyster serbuk kayu terhadap sifat mekanik dan permukaan patahan statik.","authors":"Azwar Azwar, B. Bukhari","doi":"10.30811/jop.v2i1.1410","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jop.v2i1.1410","url":null,"abstract":"Penggunaan serat alami sebagai pengisi (filler) dan penguat (reinforcement) pada pembuatan komposit merupakan suatu paradigma untuk mengahasilkan suatu material bio-komposit yang ramah lingkungan. Serat almi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terdapat dalam jumlah yang sangat potensial di Indonesia yang bisa diproses menjadi serat bio-komposit berkekuatan tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh komposisi dan ukuran filler serbuk kayu terhadap sifat mekanik pada pembuatan komposit polyester serbuk kayu. Material komposit dibuat dengan proses hand lay-up satu tahap .dengan memvariasikan ukuran dan komposisi filler. Filler serbuk kayu diberikan perlakuan awal untuk mendapatkan ukuran dan sifat yang seragam. Dimensi dan konsfigurasi specimen uji dibuat mengikuti standar ASTM D 79() -RI. Proses pengujian dilakukan menggunakan Universal Testing Machine dengan uji bending tiga titik untuk menentukan tegangan bending. modulus elastisitas. regangan bending dan sudut defleksi . Dart hasil penelitian diperoleh harga tegangan bending tertinggi 15.3 Pa. dan modulus elastisitas tertinggi 65.362 MPa. regangan terbesar 2.25 % dan sudut defeleksi terbesar 6. 67. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ukuran dan komposisi filler serbuk kayu mempengaruhi sifat mekanik komposit dimana sifat mekanik yang baik akan didapat bila filler terdistribusi secara merata di dalam matriks. Permukaan patah static menunjukkan perpatahan yang terjadi secara umum adalah patah matrik .juga terdapat gejala debonding. fiber breaking serta pengaruh voids.","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124477054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam makalah ini dipresentaasikan sebuah program pembaca file gambar autocad yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis dan dimensi feature pemesinan yang ada pada gambar tersebut file gambar autocad yang berformat. DWG (drawing) terlebih dahulu dirubah dalam format DXF (drawing interchange format). Format file DXF ini merupakan input data yang secara otomatis akan dibaca dari awal hingga akhir, yang kemudian disimpan dalam sebuah buffer data. Pada tahap selanjutnya buffer data tersebut akan diekstraksi guna pendefinisian jenis feature, dan dimensi feature. Berdasarkan dua informasi data tersebut maka program identifikasi jenis feature pemesinan ini akan menghasilkan output berupa data produk jenis feature serta dimensinya.
{"title":"Identifikasi jenis feature pemesinan secara otomatis berdasarkan gambar input autocad 2 dimensi","authors":"B. Bukhari, A. Anwar","doi":"10.30811/jop.v2i1.1411","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jop.v2i1.1411","url":null,"abstract":"Dalam makalah ini dipresentaasikan sebuah program pembaca file gambar autocad yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis dan dimensi feature pemesinan yang ada pada gambar tersebut file gambar autocad yang berformat. DWG (drawing) terlebih dahulu dirubah dalam format DXF (drawing interchange format). Format file DXF ini merupakan input data yang secara otomatis akan dibaca dari awal hingga akhir, yang kemudian disimpan dalam sebuah buffer data. Pada tahap selanjutnya buffer data tersebut akan diekstraksi guna pendefinisian jenis feature, dan dimensi feature. Berdasarkan dua informasi data tersebut maka program identifikasi jenis feature pemesinan ini akan menghasilkan output berupa data produk jenis feature serta dimensinya.","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129899039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Seleksi minyak pelumas yang tepat dicampur dengan oil treatment pada motor bensin 1290 cc","authors":"Samsani Samsani, M. Mawardi","doi":"10.30811/JOP.V2I1.1408","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/JOP.V2I1.1408","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"645 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123347906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa pengaruh gaya potong terhadap defleksi pahat miling dengan menggunakan metode elemen hingga","authors":"M. Marzuki, Syukran Syukran","doi":"10.30811/jop.v2i1.1412","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jop.v2i1.1412","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"725 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122003311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baja adalah logarn yang mudah mengalami korosi, untuk menghambat laju korosi dari baja. biasanya dilakukan pelapisan dengan logam mulia. Salah satu pelapisan baja yang banyak dilakukan yaitu pelapisan baja dengan menggunakan logam nikel secara Elektroplating (lapis listrik), Bila ditinjau dari hasil kualitas lapisan ada beberapa factor yang mempengaruhi mutu hasil pelapisan yaitu besarnya arus listrik, konsenlrasi larutan dan lamanya waktu pelapisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika arus listrik bertambah, maka berat logam yang rnengendap juga bertambah, dan lamanya waktu pelapisan sangat berpengaruh juga dengan jumlah logam yang diendapkan yaitu pertambahan endapan nikel pada baja.
{"title":"Pelapisan baja menggunakan logam nikel sebagai penghambat laju korosi baja melalui proses electroplating","authors":"Y. Yuniati","doi":"10.30811/jop.v2i1.1406","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jop.v2i1.1406","url":null,"abstract":"Baja adalah logarn yang mudah mengalami korosi, untuk menghambat laju korosi dari baja. biasanya dilakukan pelapisan dengan logam mulia. Salah satu pelapisan baja yang banyak dilakukan yaitu pelapisan baja dengan menggunakan logam nikel secara Elektroplating (lapis listrik), Bila ditinjau dari hasil kualitas lapisan ada beberapa factor yang mempengaruhi mutu hasil pelapisan yaitu besarnya arus listrik, konsenlrasi larutan dan lamanya waktu pelapisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika arus listrik bertambah, maka berat logam yang rnengendap juga bertambah, dan lamanya waktu pelapisan sangat berpengaruh juga dengan jumlah logam yang diendapkan yaitu pertambahan endapan nikel pada baja.","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121295084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Faktor gesekan F merupakan salah satu variable yang menentukan besarnya penurunan tekanan pada aliran fluida dalam pipa. Untuk aliran gas dalam pipa korelasi yang sering digunakan di lapangan adalah persamaan Weymouth untuk diameter pipa kecil dan panhandable.B untuk pipa diameter besar. Korelasi yang dapat digunakan pada selang ukuran pipa yang lebih besar adalah persamaan Chen memerlukan banyak input variable yang tidak mudah di jumpai dilapangan.
{"title":"Penetuan persamaan faktor gesekan baru dengan menggunakan metode regresi multi variable bertolak ukur pada persamaan faktor gesekan chen","authors":"Jenne Syarif","doi":"10.30811/jop.v2i1.1405","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/jop.v2i1.1405","url":null,"abstract":"Faktor gesekan F merupakan salah satu variable yang menentukan besarnya penurunan tekanan pada aliran fluida dalam pipa. Untuk aliran gas dalam pipa korelasi yang sering digunakan di lapangan adalah persamaan Weymouth untuk diameter pipa kecil dan panhandable.B untuk pipa diameter besar. Korelasi yang dapat digunakan pada selang ukuran pipa yang lebih besar adalah persamaan Chen memerlukan banyak input variable yang tidak mudah di jumpai dilapangan.","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115786898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}