Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v7i1.832
P. Purwadi, Ari Widyantoro
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan kepercayaan diri. Mengingat remaja merupakan tahapan perkembangan yang paling unik, termasuk dalam hal membangun kepercayaan diri. Remaja juga mengalami perkembangan yang unik dalam kehidupan keberagamaannya, sehingga diduga memiliki hubungan dengan kepercayaan dirinya.Responden penelitian ini adalah remaja yang menjadi santri di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, yang diambil secara cluster random samping. Data penelitian diambil dengan skala religiusitas dan skala kepercayaan diri, kemudian dianalisis dengan teknik korelasi product moment. Hasil analisis korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,456; danp= ˂ 0,01.Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara religiusitas dengan kepercayaan diri.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEPERCAYAAN DIR","authors":"P. Purwadi, Ari Widyantoro","doi":"10.15548/alqalb.v7i1.832","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v7i1.832","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan kepercayaan diri. Mengingat remaja merupakan tahapan perkembangan yang paling unik, termasuk dalam hal membangun kepercayaan diri. Remaja juga mengalami perkembangan yang unik dalam kehidupan keberagamaannya, sehingga diduga memiliki hubungan dengan kepercayaan dirinya.Responden penelitian ini adalah remaja yang menjadi santri di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, yang diambil secara cluster random samping. Data penelitian diambil dengan skala religiusitas dan skala kepercayaan diri, kemudian dianalisis dengan teknik korelasi product moment. Hasil analisis korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,456; danp= ˂ 0,01.Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara religiusitas dengan kepercayaan diri.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129490554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v9i1.853
Ahmad Afiif, Wahyuni Ismail, Sukma Nurdin
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui gambaran kecerdasan emosional Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar, (2) mengetahui gambaran interaksi teman sebaya Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar, (3) mengetahui gambaran penyesuaian sosial Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar dan (4) mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial pada Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan biologi angkatan 2015 dan 2016 sebanyak 180 orang. Sedangkan sampelnya adalah 50% atau 90 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan skala kecerdasan emosional, skala interaksi teman sebaya dan skala penyesuaian sosial. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kecerdasan emosional mahasiswa pendidikan biologi berada pada kategori sedang dengan persentase 72,22%, interaksi teman sebaya mahasiswa pendidikan biologi berada pada kategori sedang dengan persentase 73,33% dan penyesuaian sosial mahasiswa pendidikan bologi berada pada kategori sedang dengan persentase 52,55%. Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi product moment diperoleh nilai r2 0,600 dan nilai thitung ttabel atau 7,035 1,987. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Emosional dan Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Sosial pada Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islams Negeri Aalauddin Makassar, maka H0 ditolak H1 diterima.
{"title":"HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA","authors":"Ahmad Afiif, Wahyuni Ismail, Sukma Nurdin","doi":"10.15548/alqalb.v9i1.853","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i1.853","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui gambaran kecerdasan emosional Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar, (2) mengetahui gambaran interaksi teman sebaya Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar, (3) mengetahui gambaran penyesuaian sosial Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar dan (4) mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial pada Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan biologi angkatan 2015 dan 2016 sebanyak 180 orang. Sedangkan sampelnya adalah 50% atau 90 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan skala kecerdasan emosional, skala interaksi teman sebaya dan skala penyesuaian sosial. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kecerdasan emosional mahasiswa pendidikan biologi berada pada kategori sedang dengan persentase 72,22%, interaksi teman sebaya mahasiswa pendidikan biologi berada pada kategori sedang dengan persentase 73,33% dan penyesuaian sosial mahasiswa pendidikan bologi berada pada kategori sedang dengan persentase 52,55%. Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi product moment diperoleh nilai r2 0,600 dan nilai thitung ttabel atau 7,035 1,987. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Emosional dan Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Sosial pada Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islams Negeri Aalauddin Makassar, maka H0 ditolak H1 diterima.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133493238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v9i2.856
Fadhilah Fadhilah
Tema psikologi Islam pada skripsi mahasiswa bisa mengambarkan sejauhmana terjadi proses integrasi Islam dan psikologi di kampus PTKIN. Komparasi dua kampus UIN Padang dan UIN Pekanbaru menarik dilihat. Tema psikologi Islam skripsi mahasiswa di Jurusan Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Padang dan Prodi Psikologi Fakultas Psikologi UIN Pekanbaru menunjukkan bahwa integrasi Islam dan psikologi justru belum sepenuhnya terjadi. Alih-alih memperkuat integrasi Islam dan psikologi, tema skripsi psikologi di kedua kampus justru mengambarkan kegamangan, kekaburan dan bahkan kekurangpahaman mahasiswa terhadap konsep dan implementasi psikologi Islam itu sendiri.
{"title":"TANTANGAN PSIKOLOGI ISLAM: MENILIK SKRIPSI PSIKOLOGI ISLAM","authors":"Fadhilah Fadhilah","doi":"10.15548/alqalb.v9i2.856","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i2.856","url":null,"abstract":"Tema psikologi Islam pada skripsi mahasiswa bisa mengambarkan sejauhmana terjadi proses integrasi Islam dan psikologi di kampus PTKIN. Komparasi dua kampus UIN Padang dan UIN Pekanbaru menarik dilihat. Tema psikologi Islam skripsi mahasiswa di Jurusan Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Padang dan Prodi Psikologi Fakultas Psikologi UIN Pekanbaru menunjukkan bahwa integrasi Islam dan psikologi justru belum sepenuhnya terjadi. Alih-alih memperkuat integrasi Islam dan psikologi, tema skripsi psikologi di kedua kampus justru mengambarkan kegamangan, kekaburan dan bahkan kekurangpahaman mahasiswa terhadap konsep dan implementasi psikologi Islam itu sendiri.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123944880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v9i2.857
Murisal Murisal, Diana Arianti
Al-Qur'an which was revealed to change the thoughts, attitudes and human behavior and pointed at them. So that humans can avoid the downturn in the face of life problems. Each individual has a different response to the problem it faces. Some choose to avoid problems and some struggle to resolve the issue. This is seen from the toughness or the individual's Adveristy Quotient. Adversity Quotient is one form of intelligence that underlies one's success in facing a challenge in the event of difficulty or failure. In this case reading the Qur'an that is reflected to the teenager to get motivation and understanding of his views on the problems they face. As well as through reading the Qur'an will contribute to the improvement of adolescent Adversity Quotient.The research method used is pure experimental method, with pretest-posttest control group design design with 38 subjects. Subjects were selected based on randomization measured using Adveristy Quotient scale, divided into two groups: the experimental group and the control group, each group was 19 people. The experimental group was given the treatment of reading al-Qur'an, while the control group did not. Based on the pretest results, the experimental group and the control group showed moderate category Adversity Quotient. In the posttest results, the experimental group experienced improvement after treatment. While the untreated control group did not increase, even the decrease of Adversity QuotientThe result of the research proves that the giving of treatment in reading al-Qur'an has an effect on the increase of Adversity Quotient to the students of hostel Siti Khadijah MAN Koto Baru Solok. Adversity Quotient scale proves that the implementation of reading al-Qur'an takes place smoothly for the participants.
《古兰经》的启示改变了人们的思想、态度和行为,并指出了这些。使人类在面对生活问题时能够避免低迷。每个人面对问题都有不同的反应。有些人选择避免问题,有些人则努力解决问题。这可以从韧性或个人的逆境商中看出。逆境商是一种智力形式,它是一个人在困难或失败的情况下成功面对挑战的基础。在这种情况下,阅读《古兰经》反映给青少年,以获得动力和理解他对他们面临的问题的看法。以及通过阅读古兰经将有助于提高青少年的逆境商。研究方法采用纯实验方法,采用前测后测对照组设计,共38名受试者。采用逆境商量表随机选取受试者,分为实验组和对照组两组,每组19人。实验组给予阅读《古兰经》的治疗,而对照组则没有。在前测结果的基础上,实验组和对照组的类别逆境商均为中等。后测结果显示,实验组治疗后症状有所改善。本研究结果证明,在诵读《古兰经》方面给予治疗,对Siti Khadijah MAN Koto Baru Solok旅舍学生的逆境商有所增加。逆境商量表证明了诵读《古兰经》对参与者的执行是顺利的。
{"title":"PENGARUH MEMBACA AL-QUR’AN TERHADAP PENINGKATAN ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWI ASRAMA SITI KHADIJAH","authors":"Murisal Murisal, Diana Arianti","doi":"10.15548/alqalb.v9i2.857","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i2.857","url":null,"abstract":"Al-Qur'an which was revealed to change the thoughts, attitudes and human behavior and pointed at them. So that humans can avoid the downturn in the face of life problems. Each individual has a different response to the problem it faces. Some choose to avoid problems and some struggle to resolve the issue. This is seen from the toughness or the individual's Adveristy Quotient. Adversity Quotient is one form of intelligence that underlies one's success in facing a challenge in the event of difficulty or failure. In this case reading the Qur'an that is reflected to the teenager to get motivation and understanding of his views on the problems they face. As well as through reading the Qur'an will contribute to the improvement of adolescent Adversity Quotient.The research method used is pure experimental method, with pretest-posttest control group design design with 38 subjects. Subjects were selected based on randomization measured using Adveristy Quotient scale, divided into two groups: the experimental group and the control group, each group was 19 people. The experimental group was given the treatment of reading al-Qur'an, while the control group did not. Based on the pretest results, the experimental group and the control group showed moderate category Adversity Quotient. In the posttest results, the experimental group experienced improvement after treatment. While the untreated control group did not increase, even the decrease of Adversity QuotientThe result of the research proves that the giving of treatment in reading al-Qur'an has an effect on the increase of Adversity Quotient to the students of hostel Siti Khadijah MAN Koto Baru Solok. Adversity Quotient scale proves that the implementation of reading al-Qur'an takes place smoothly for the participants.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127388161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v9i1.854
N. Yusri, Mutia Farida
Polisi wanita memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan polisi laki laki sebagian waktunya dihabiskan di tempat kerja, tuntutan untuk meluangkan waktu bersama keluarga tidak terpenuhi, maka hal ini akan menimbulkan konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh signifikan terhadap keharmonisan keluarga. Penelitian ini menjelaskan bahwa kondisi stres didiagnosa berdasarkan 3 jenis gejala yaitu gejala fisik, perilaku, dan tempat kerja, dimana gejala-gejala tersebut dapat membuat individu waspada terhadap kenyataan bahwa berada di bawah pengaruh stres yang mempengaruhi kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ada atau tidaknya stres kerja pada polisi wanita di kepolisian resor kota Padang”. Metode yang digunakan kuantitatif dengan teknik analisis data yaitu analisis korelasi Pearson. Populasi penelitian yakni polisi wanita yang bertugas di kepolisian resor kota Padang dengan ketentuan yang sudah menikah yang berjumlah 48 orang. Sampel pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala gejala stres kerja. Hasil analisis data penelitian menunjukkan stres kerja polisi wanita kepolisian resor kota Padang memiliki tingkat stres kerja yang rendah yaitu sebesar 2%.
{"title":"GAMBARAN STRES KERJA PADA POLISI WANITA DI KEPOLISIAN RESOR KOTA PADANG","authors":"N. Yusri, Mutia Farida","doi":"10.15548/alqalb.v9i1.854","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i1.854","url":null,"abstract":"Polisi wanita memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan polisi laki laki sebagian waktunya dihabiskan di tempat kerja, tuntutan untuk meluangkan waktu bersama keluarga tidak terpenuhi, maka hal ini akan menimbulkan konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh signifikan terhadap keharmonisan keluarga. Penelitian ini menjelaskan bahwa kondisi stres didiagnosa berdasarkan 3 jenis gejala yaitu gejala fisik, perilaku, dan tempat kerja, dimana gejala-gejala tersebut dapat membuat individu waspada terhadap kenyataan bahwa berada di bawah pengaruh stres yang mempengaruhi kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ada atau tidaknya stres kerja pada polisi wanita di kepolisian resor kota Padang”. Metode yang digunakan kuantitatif dengan teknik analisis data yaitu analisis korelasi Pearson. Populasi penelitian yakni polisi wanita yang bertugas di kepolisian resor kota Padang dengan ketentuan yang sudah menikah yang berjumlah 48 orang. Sampel pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala gejala stres kerja. Hasil analisis data penelitian menunjukkan stres kerja polisi wanita kepolisian resor kota Padang memiliki tingkat stres kerja yang rendah yaitu sebesar 2%.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125517645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v9i1.852
A. Aziz, Alimatus Sahra, S NurFachmiBudi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan teamwork melalui pelatihan komunikasi interpersonal. Hipotesis penelitian ini yaitu, terdapat perbedaan teamwork pada karyawan antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan komunikasi interpersonal pada kelompok eksperimen, dimana tingat teamwork karyawan setelah diberi pelatihan komunikasi interpersonal lebih tinggi dibanding tingkat teamwork karyawan sebelum diberikan pelatihan komunikasi interpersonal .hipotesis kedua ,terdapat perbedaan tingkat teamwork posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dimana posttest kelompok teamwork pada eskperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. penelitian ini adalah karyawan produksi di PT,X. Karakteristik subjek penelitian ini adalah karyawan yang memiliki tingkat teamwork dan komunikasi interpersonal pada ketegori sangat rendah, rendah dan sedang. Disain yang digunakan adalah pretest-postest Control Group, sedangkan data yang dikumpulkan skala teamwork kemudian dianalisis menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan skor antara kelompok eksperimen yang diberi pelatihan komuniasi interpersonal dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan pelatihan komunikai interpersonal. Selanjutnya dilanjutan uji Wilcoxon untuk melihat skor kelompok eksperimen antara sebelum dan dan sesudah diberikan pelatihan komunikasi interpersonal. Berdasaran hasil uji Mann Whitney ditemunakan Z= -3,790 (p<0,01), artinya ada perbedaan skor kelompok eksperimen yang diberikan pelatihan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi pelatihan. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon ditemukan ada perbdaan antara skor antara teamwork karyawan kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan komunikai interpersonal dengan Z= -3,827 (p<0,01).
{"title":"PELATIHAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENINGKATKAN TEAMWORK KARYAWANPADA PT.X","authors":"A. Aziz, Alimatus Sahra, S NurFachmiBudi","doi":"10.15548/alqalb.v9i1.852","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i1.852","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan teamwork melalui pelatihan komunikasi interpersonal. Hipotesis penelitian ini yaitu, terdapat perbedaan teamwork pada karyawan antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan komunikasi interpersonal pada kelompok eksperimen, dimana tingat teamwork karyawan setelah diberi pelatihan komunikasi interpersonal lebih tinggi dibanding tingkat teamwork karyawan sebelum diberikan pelatihan komunikasi interpersonal .hipotesis kedua ,terdapat perbedaan tingkat teamwork posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dimana posttest kelompok teamwork pada eskperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. penelitian ini adalah karyawan produksi di PT,X. Karakteristik subjek penelitian ini adalah karyawan yang memiliki tingkat teamwork dan komunikasi interpersonal pada ketegori sangat rendah, rendah dan sedang. Disain yang digunakan adalah pretest-postest Control Group, sedangkan data yang dikumpulkan skala teamwork kemudian dianalisis menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan skor antara kelompok eksperimen yang diberi pelatihan komuniasi interpersonal dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan pelatihan komunikai interpersonal. Selanjutnya dilanjutan uji Wilcoxon untuk melihat skor kelompok eksperimen antara sebelum dan dan sesudah diberikan pelatihan komunikasi interpersonal. Berdasaran hasil uji Mann Whitney ditemunakan Z= -3,790 (p<0,01), artinya ada perbedaan skor kelompok eksperimen yang diberikan pelatihan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi pelatihan. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon ditemukan ada perbdaan antara skor antara teamwork karyawan kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan komunikai interpersonal dengan Z= -3,827 (p<0,01).","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123819653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/ALQALB.V9I1.850
Widia Sri Ardias, M. A Bagus Riyono
Rendahnya tingkat turnover menjadi salah satu penentu performa perusahaan. Munculnya turnover diawali dengan adanya intensi karyawan untuk berpisah dari organisasi yang disebut dengan intensi turnover. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah terjadinya turnover adalah dengan menekan tingkat intensinya. Anteseden intensi turnover yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah job stress dan perceived organizational support. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran job stress terhadap munculnya intensi turnover yang dimoderasi oleh perceived organizational support. Metode pengambilan data dilakukan melalui survei dengan menyebarkan skala job stress, skala perceived organizational support, dan skala intensi turnover. Subjek penelitian ini adalah 78 karyawan yang terdiri dari 33 orang auditor bank dan 45 auditor pemerintahan yang bertugas di kota Pekanbaru. Uji moderator dan hipotesis dilakukan melalui multiple regression. Hipotesis penelitian ini diterima karena membuktikan bahwa perceived organizational support memoderasi pengaruh job stress terhadap intensi turnover dengan R = 0,691; F = 22.299 (p < 0,01). Saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah menekan intensi turnover dengan cara modifikasi stressor di lingkungan kerja melalui work design dengan pendekatan sosioteknikal.
{"title":"PERAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT SEBAGAI MODERATOR PADA HUBUNGAN JOB STRESS DENGAN INTENSI TURNOVER","authors":"Widia Sri Ardias, M. A Bagus Riyono","doi":"10.15548/ALQALB.V9I1.850","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/ALQALB.V9I1.850","url":null,"abstract":"Rendahnya tingkat turnover menjadi salah satu penentu performa perusahaan. Munculnya turnover diawali dengan adanya intensi karyawan untuk berpisah dari organisasi yang disebut dengan intensi turnover. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah terjadinya turnover adalah dengan menekan tingkat intensinya. Anteseden intensi turnover yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah job stress dan perceived organizational support. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran job stress terhadap munculnya intensi turnover yang dimoderasi oleh perceived organizational support. Metode pengambilan data dilakukan melalui survei dengan menyebarkan skala job stress, skala perceived organizational support, dan skala intensi turnover. Subjek penelitian ini adalah 78 karyawan yang terdiri dari 33 orang auditor bank dan 45 auditor pemerintahan yang bertugas di kota Pekanbaru. Uji moderator dan hipotesis dilakukan melalui multiple regression. Hipotesis penelitian ini diterima karena membuktikan bahwa perceived organizational support memoderasi pengaruh job stress terhadap intensi turnover dengan R = 0,691; F = 22.299 (p < 0,01). Saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah menekan intensi turnover dengan cara modifikasi stressor di lingkungan kerja melalui work design dengan pendekatan sosioteknikal.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123535377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v9i1.851
Hasneli Hasneli, Fitra Meri Aulia Riska
Penderita tuna netra sejak lahir, dengan berbagai kemampuan yang dimilikinya mampu mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Dia bangkit dengan terus menggali potensi-potensi yang terdapat dalam dirinya dan berupaya mengembangkan potensi tersebut semaksimal mungkin walaupun berawal dari ketidakmungkinan dan menghadapi berbagai rintangan, yang berat, akan tetapi semua proses yang dilalui akhirnya mengantarkannya kepada pencapaian aktualisasi diri yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktualisasi diri yang dilakukan oleh Boy Sandi dan faktor yang mendorong Boy Sandi mengaktualisasikan diri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik purposive sampling sebagai penetapan sampel. Subjek dalam penelitian ini adalah Boy Sandi dan sebagai informan adalah istri Boy Sandi, ibu mertua dan tetangganya. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Boy Sandi mampu mencapai tingkat kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Dalam hal ini Boy Sandi adalah orang yang terbuka pada pengalaman, memiliki kehidupan eksistensial, memiliki kepercayaan diri, kreatif, spontanitas dan memiliki sifat humor. Faktor yang mendorong Boy Sandi mampu mengaktualisasikan diri adalah karena Boy Sandi mampu menerima takdir Allah tanpa menyesali diri dengan kekurangan yang dimiliki disertai dengan keinginan dari dalam diri, kegigihan, semangat, cita-cita. Di samping itu karena faktor ekonomi dan orientasi masa depan serta adanya dukungan sosial dari orang-orang terdekatnya.
{"title":"GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PENYANDANG TUNA NETRA (Studi pada Boy Sandi Penyanyi Minang)","authors":"Hasneli Hasneli, Fitra Meri Aulia Riska","doi":"10.15548/alqalb.v9i1.851","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i1.851","url":null,"abstract":"Penderita tuna netra sejak lahir, dengan berbagai kemampuan yang dimilikinya mampu mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Dia bangkit dengan terus menggali potensi-potensi yang terdapat dalam dirinya dan berupaya mengembangkan potensi tersebut semaksimal mungkin walaupun berawal dari ketidakmungkinan dan menghadapi berbagai rintangan, yang berat, akan tetapi semua proses yang dilalui akhirnya mengantarkannya kepada pencapaian aktualisasi diri yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktualisasi diri yang dilakukan oleh Boy Sandi dan faktor yang mendorong Boy Sandi mengaktualisasikan diri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik purposive sampling sebagai penetapan sampel. Subjek dalam penelitian ini adalah Boy Sandi dan sebagai informan adalah istri Boy Sandi, ibu mertua dan tetangganya. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Boy Sandi mampu mencapai tingkat kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Dalam hal ini Boy Sandi adalah orang yang terbuka pada pengalaman, memiliki kehidupan eksistensial, memiliki kepercayaan diri, kreatif, spontanitas dan memiliki sifat humor. Faktor yang mendorong Boy Sandi mampu mengaktualisasikan diri adalah karena Boy Sandi mampu menerima takdir Allah tanpa menyesali diri dengan kekurangan yang dimiliki disertai dengan keinginan dari dalam diri, kegigihan, semangat, cita-cita. Di samping itu karena faktor ekonomi dan orientasi masa depan serta adanya dukungan sosial dari orang-orang terdekatnya.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116852336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v9i2.861
Masnida Khairat, N. Yusri, S. Yuliana
Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda masing-masing. Salah satunya adalah gaya hidup hedonis. Gaya hidup hedonis merupakan pola hidup yang cenderung mencari dan mengejar kesenangan sebagai tujuan hidupnya. Ketika seseorang menerapkan pola hidup seperti ini di dalam dirinya, maka akan menyebabkan seseorang tersebut menunjukkan perilaku konsumtif. Yaitu membelanjakan uangnya untuk suatu hal atau barang secara berlebihan di luar batas kebutuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori dari gaya hidup hedonis pada mahasiswi, untuk mengetahui kategori dari perilaku konsumtif pada mahasiswi, dan untuk mengetahui hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif mahasiswi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis data yaitu analisis Pearson Correlation. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 108 orang dengan sampel sebanyak 84 orang. Penarikan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi, yang berpedoman pada modifikasi skala Likert, yaitu skala gaya hidup hedonis dan skala perilaku konsumtif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang memiliki tingkat gaya hidup hedonis yang tinggi, mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang memiliki tingkat perilaku konsumtif yang tinggi, dan ada hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang.
{"title":"HUBUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI","authors":"Masnida Khairat, N. Yusri, S. Yuliana","doi":"10.15548/alqalb.v9i2.861","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i2.861","url":null,"abstract":"Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda masing-masing. Salah satunya adalah gaya hidup hedonis. Gaya hidup hedonis merupakan pola hidup yang cenderung mencari dan mengejar kesenangan sebagai tujuan hidupnya. Ketika seseorang menerapkan pola hidup seperti ini di dalam dirinya, maka akan menyebabkan seseorang tersebut menunjukkan perilaku konsumtif. Yaitu membelanjakan uangnya untuk suatu hal atau barang secara berlebihan di luar batas kebutuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori dari gaya hidup hedonis pada mahasiswi, untuk mengetahui kategori dari perilaku konsumtif pada mahasiswi, dan untuk mengetahui hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif mahasiswi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis data yaitu analisis Pearson Correlation. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 108 orang dengan sampel sebanyak 84 orang. Penarikan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi, yang berpedoman pada modifikasi skala Likert, yaitu skala gaya hidup hedonis dan skala perilaku konsumtif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang memiliki tingkat gaya hidup hedonis yang tinggi, mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang memiliki tingkat perilaku konsumtif yang tinggi, dan ada hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"246 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129604974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.15548/alqalb.v9i2.858
H. Hasnawati, Elyusra Ulfah, Putri Dewi Anggraini
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya mahasiswi yang mengalami gangguan menstruasi. Mahasiswi mengalami gangguan menstruasi seperti merasakan sakit dan nyeri yang berlebihan, merasakan takut dan cemas saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui subjective well being pada mahasiswi saat mengalami menstruasi ditinjau dari komponen kepuasan hidup secara keseluruhan, komponen afek positif dan komponen afek negatif.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model penelitian fenomenologi. Subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling (sesuai tujuan penelitian) yaitu dua orang mahasiswi yang mengalami gangguan menstruasi. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara. Analisis data dalam penelitian ini mengacu kepada analisis model interaktif menurut Miles & Huberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari komponen kepuasan hidup secara keseluruhan, subjek yang mengalami gangguan menstruasi dapat menerima kondisi yang dirasakannya dan berpikir positif terhadap diri, serta memiliki harapan yang tinggi untuk menghilangkan rasa sakit saat mengalami gangguan menstruasi. Dilihat dari komponen afek positif, subjek berusaha untuk berpikir positif dan mendapat dukungan serta arahan dari orangtua saat mengalami gangguan menstruasi seperti dengan meminum obat herbal saat mengalami gangguan menstruasi. Dilihat dari komponen afek negatif, subjek merasakan takut can cemas saat mengalami gangguan menstruasi dan khawatir memeriksakan kondisinya ke dokter.
研究结果支持有月经问题的女学生。女大学生有月经功能障碍,如感到疼痛和疼痛,月经期间感到恐惧和焦虑。本研究旨在探讨subjective well身为女生时(united nations high commissioner for refugees)表示月经总体生活满意度组件,组件亚非克积极和消极成分亚非克。这项研究使用定性研究方法与研究现象学模型。研究对象用purposive抽样技术定义(根据研究目的)就是两个人患有月经的女生。研究数据收集是通过采访进行的。本研究中的数据分析是基于迈尔斯·胡伯曼(Miles & Huberman)对交互式模型的分析。研究结果表明,从总体生活满意度成分来看,患有严重的月经的对象可以接受他的条件,积极思考、对自己有很高的期望止痛的时候患有严重的月经。从积极的亚非克成分来看,受试者在经期紊乱时寻求积极的思考,并在经期疾病时寻求父母的支持和指导。从亚非克消极成分,受刑人患有严重的月经时能感到恐惧焦虑,担心检查情况去看医生。
{"title":"SUBJECTIVE WELL BEING MAHASISWI SAAT MENGALAMI GANGGUAN MENSTRUASI","authors":"H. Hasnawati, Elyusra Ulfah, Putri Dewi Anggraini","doi":"10.15548/alqalb.v9i2.858","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/alqalb.v9i2.858","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya mahasiswi yang mengalami gangguan menstruasi. Mahasiswi mengalami gangguan menstruasi seperti merasakan sakit dan nyeri yang berlebihan, merasakan takut dan cemas saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui subjective well being pada mahasiswi saat mengalami menstruasi ditinjau dari komponen kepuasan hidup secara keseluruhan, komponen afek positif dan komponen afek negatif.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model penelitian fenomenologi. Subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling (sesuai tujuan penelitian) yaitu dua orang mahasiswi yang mengalami gangguan menstruasi. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara. Analisis data dalam penelitian ini mengacu kepada analisis model interaktif menurut Miles & Huberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari komponen kepuasan hidup secara keseluruhan, subjek yang mengalami gangguan menstruasi dapat menerima kondisi yang dirasakannya dan berpikir positif terhadap diri, serta memiliki harapan yang tinggi untuk menghilangkan rasa sakit saat mengalami gangguan menstruasi. Dilihat dari komponen afek positif, subjek berusaha untuk berpikir positif dan mendapat dukungan serta arahan dari orangtua saat mengalami gangguan menstruasi seperti dengan meminum obat herbal saat mengalami gangguan menstruasi. Dilihat dari komponen afek negatif, subjek merasakan takut can cemas saat mengalami gangguan menstruasi dan khawatir memeriksakan kondisinya ke dokter.","PeriodicalId":169560,"journal":{"name":"Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128402871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}