Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.24252/jdt.v23i2.30230
N. Hariani, Abdul
Studi ini bertujuan mendeskripsikan kecenderungan konteks kajian film islami di Indonesia menggunakna metode Literatur Review. Hasil studi ini memiliki argumen bahwa kajian film islami di Indonesia memiliki kecenderungan konteks penelitian yakni Representasi, Resepsi, Isi Pesan Dakwah, Interpretasi dan Resistensi. Pertama konteks Representasi termasuk dominan dan dapat dibedah melalui hampir semua pendekatan kajian teks media film. Kedua, konteks Resepsi memiliki konsistensi teori Resepsi Stuart Hall dan paradigma Hermeneutika. Ketiga, konteks Isi Pesan Dakwah dominan dihubungkan dengan teknik analisis isi (content analysis) dan semiotika. Keempat, konteks interpretasi diidentifikasi sebagai konteks penelitian bertujuan mengkontruksi makna berdasarkan suatu objek maupun subjek. Kelima, konteks Resistensi menjadi rekomendasi bila penelitian bertujuan mengkaji labih dalam fenomena konflik sosial berupa upaya merubah stigma atau stereotype. Penelitian resistensi pada film islami menjadi urgensi tersendiri bila dihubungan pada realitas saat ini, dimana masih banyak isu sosial yang mengaitkan agama Islam. Kata Kunci : Kajian Film Islami, Representasi, Resepsi, Isi Pesan Dakwah, Interpretasi, Resistensi
{"title":"KECENDERUNGAN KONTEKS KAJIAN FILM ISLAMI DI INDONESIA : LITERATURE REVIEW","authors":"N. Hariani, Abdul","doi":"10.24252/jdt.v23i2.30230","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.30230","url":null,"abstract":"Studi ini bertujuan mendeskripsikan kecenderungan konteks kajian film islami di Indonesia menggunakna metode Literatur Review. Hasil studi ini memiliki argumen bahwa kajian film islami di Indonesia memiliki kecenderungan konteks penelitian yakni Representasi, Resepsi, Isi Pesan Dakwah, Interpretasi dan Resistensi. Pertama konteks Representasi termasuk dominan dan dapat dibedah melalui hampir semua pendekatan kajian teks media film. Kedua, konteks Resepsi memiliki konsistensi teori Resepsi Stuart Hall dan paradigma Hermeneutika. Ketiga, konteks Isi Pesan Dakwah dominan dihubungkan dengan teknik analisis isi (content analysis) dan semiotika. Keempat, konteks interpretasi diidentifikasi sebagai konteks penelitian bertujuan mengkontruksi makna berdasarkan suatu objek maupun subjek. Kelima, konteks Resistensi menjadi rekomendasi bila penelitian bertujuan mengkaji labih dalam fenomena konflik sosial berupa upaya merubah stigma atau stereotype. Penelitian resistensi pada film islami menjadi urgensi tersendiri bila dihubungan pada realitas saat ini, dimana masih banyak isu sosial yang mengaitkan agama Islam. \u0000Kata Kunci : Kajian Film Islami, Representasi, Resepsi, Isi Pesan Dakwah, Interpretasi, Resistensi","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123248515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.24252/jdt.v23i2.30806
Sadhriany Pertiwi Saleh
Abstrak Artikel ini membahas bagaimana Makassar Berkebun, sebuah komunitas urban farming di Makassar Sulawesi-selatan, mengkomunikasikan pesan lingkungan mereka, melalui analisis kualitatif strategi dan model komunikasi lingkungan dalam Memperkenalkan Konsep Pertanian Perkotaan. Artikel ini juga membahas bagaimana strategi komunikasi yang digunakan berkontribusi untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Pertanian perkotaan dan Perkebunan di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana data diperoleh dari hasil wawancara dan penelitian literatur yang disampaikan secara deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Ilmu Komunikasi Lingkungan dan konsep Urban Agriculture. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat jenis strategi komunikasi yang diterapkan Oleh Masyarakat Makassar dalam mewujudkan visi dan misi masyarakat,yaitu; Sosialisasi, Kampanye, Pendidikan, dan Pelatihan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa model komunikasi yang digunakan untuk menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan oleh Komunitas Berkebun Makassar adalah model komunikasi mekanistik dan interaksional, yaitu model komunikasi David K Berlo (1960) dan model komunikasi Schramm (1954). Kata kunci: komunikasi lingkugan; pertanian perkotaan, urban agriculture
这篇文章的摘要讨论了Makassar园艺,一个位于南望加锡的城市农村社区,如何通过战略分析和病房沟通模式来介绍城市农业概念。这篇文章还讨论了过去的沟通策略如何有助于增加知识、理解和公众参与马卡萨城市和种植园活动。本研究是一项定性研究,从访谈和描述性文献研究中获得数据。所使用的方法是环境通信科学和城市农业概念。本研究的结果表明,Makassar社区正在采用四种沟通策略来实现社区的愿景和使命,即:社会化、竞选、教育和培训。该研究还表明,用于分析马卡萨花园社区应用的沟通策略的沟通模式是机械和相互沟通模式,即David K Berlo通信模式(1960年)和Schramm通信模式(1954年)。关键词:内部交流;城市农业
{"title":"ENVIRONMENTAL COMMUNICATION MODELS AND STRATEGIES OF MAKASSAR BERKEBUN COMMUNITY IN INTRODUCING THE CONCEPT OF URBAN AGRICULTURE","authors":"Sadhriany Pertiwi Saleh","doi":"10.24252/jdt.v23i2.30806","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.30806","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Artikel ini membahas bagaimana Makassar Berkebun, sebuah komunitas urban farming di Makassar Sulawesi-selatan, mengkomunikasikan pesan lingkungan mereka, melalui analisis kualitatif strategi dan model komunikasi lingkungan dalam Memperkenalkan Konsep Pertanian Perkotaan. Artikel ini juga membahas bagaimana strategi komunikasi yang digunakan berkontribusi untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Pertanian perkotaan dan Perkebunan di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana data diperoleh dari hasil wawancara dan penelitian literatur yang disampaikan secara deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Ilmu Komunikasi Lingkungan dan konsep Urban Agriculture. \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat jenis strategi komunikasi yang diterapkan Oleh Masyarakat Makassar dalam mewujudkan visi dan misi masyarakat,yaitu; Sosialisasi, Kampanye, Pendidikan, dan Pelatihan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa model komunikasi yang digunakan untuk menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan oleh Komunitas Berkebun Makassar adalah model komunikasi mekanistik dan interaksional, yaitu model komunikasi David K Berlo (1960) dan model komunikasi Schramm (1954). \u0000Kata kunci: komunikasi lingkugan; pertanian perkotaan, urban agriculture \u0000 ","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126587834","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.24252/jdt.v23i2.30866
Ibnu Azka
Menjalankan aktivitas dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim, gerakan dakwah sebagai agen perubahan sosial akan dihadapkan pada berbagai persoalan sesuai dengan tuntutan era kekinian. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia yang semakin maju dan beradab. Tulisan ini mencoba mengeksplorasi gerakan dakwah dengan strategi komunikasi dakwah An-Nadzir dengan pendekatan kajian sosial profetik Kuntowijoyo. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang di terapkan An-Nadzir memiliki prinsip profetik yaitu humanisasi, liberasi dan transendensi sehingga dakwahnya efektif dalam menciptakan komunitas yang stabil.
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH AN-NADZIR MELALUI KAJIAN PROFETIK","authors":"Ibnu Azka","doi":"10.24252/jdt.v23i2.30866","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.30866","url":null,"abstract":"Menjalankan aktivitas dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim, gerakan dakwah sebagai agen perubahan sosial akan dihadapkan pada berbagai persoalan sesuai dengan tuntutan era kekinian. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia yang semakin maju dan beradab. Tulisan ini mencoba mengeksplorasi gerakan dakwah dengan strategi komunikasi dakwah An-Nadzir dengan pendekatan kajian sosial profetik Kuntowijoyo. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang di terapkan An-Nadzir memiliki prinsip profetik yaitu humanisasi, liberasi dan transendensi sehingga dakwahnya efektif dalam menciptakan komunitas yang stabil.","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132262501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.24252/jdt.v23i2.33224
M. Anshar
Public service is the main task of government agencies and public bodies. The principle of good governance provides effective, efficient, transparent, and accountable public services. The Makassar city government has used the website https://makassarkota.go.id/ as digital media for public services. This website provides various information such as logos, names, history, potential, innovations, regional organizations, sub-districts, and news. The website displays the name of the agencies and sub-district in Makassar city with the office address, email, and website. With this facility, the public can obtain information and interact with the Makassar city government electronically. According to Gartner's research, website facilities are in the second stage, namely (1) presence, and (2) interaction. To improve public services, the website needs to be updated, and add transaction facilities (the third stage). Several official websites and sub-district offices that have not been active should be activated to provide services to the residents of Makassar. Keywords Public services, digital media, websites, Makassar City Government
{"title":"MAKASSAR CITY GOVERNMENT WEBSITE AS A DIGITAL MEDIA FOR PUBLIC SERVICES","authors":"M. Anshar","doi":"10.24252/jdt.v23i2.33224","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.33224","url":null,"abstract":"Public service is the main task of government agencies and public bodies. The principle of good governance provides effective, efficient, transparent, and accountable public services. The Makassar city government has used the website https://makassarkota.go.id/ as digital media for public services. This website provides various information such as logos, names, history, potential, innovations, regional organizations, sub-districts, and news. The website displays the name of the agencies and sub-district in Makassar city with the office address, email, and website. With this facility, the public can obtain information and interact with the Makassar city government electronically. According to Gartner's research, website facilities are in the second stage, namely (1) presence, and (2) interaction. To improve public services, the website needs to be updated, and add transaction facilities (the third stage). Several official websites and sub-district offices that have not been active should be activated to provide services to the residents of Makassar. \u0000Keywords \u0000Public services, digital media, websites, Makassar City Government","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121108943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pariwisata di Indonesia terus dikelola dengan serius oleh pemerintah Indonesia guna meningkatkan dan mengembangkan objek-objek wisata yang ada di Indonesia dengan maksud dan tujuan tidak lain untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik dari wisatawan mancanegara ataupun nusantara. Pariwisata di Indonesia sendiri dikelola oleh Kementerian Pariwisata Indonesia yang memiliki branding “Wonderful Indonesia” yang ditujukan bagi wisatawan mancanegara dan “Pesona Indonesia” yang ditujukan untuk wisatawan nusantara. Pesona Indonesia dalam youtube menggunakan kampanye digital yang didukung dengan penggunaan endorse berupa artis ataupun vlogger guna meningkatkan ketertarikan khalayak, baik menyaksikan video yang ada di youtube ataupun melakukan perjalanan wisata. Pariwisata merupakan salah satu bidang potensial dalam hal pembangunan sebuah negara, hal itu dikarenakan pariwisata dianggap mampu memberikan dampak postif sebagai penggerak kegiatan ekonomi rakyat. Dampak positif yang paling terasa adalah pariwisata berperan penting sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan dalam hal pembangunan di suatu daerah. Kota Makassar sendiri memiliki beragam potensi wisata, mulai dari wisata alam, budaya, buatan sampai wisata minat khusus, karena itulah banyak wisata lokal ataupun mancanegara yang berkunjung ke Kota Makassar. Salah satunya ialah objek wisata peninggalan bersejarah, yaitu Benteng Fort Rotterdam. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang pelestarian cagar budaya yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan. BPCB bertugas melaksanakan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya yang berada di wilayah kerjanya. BPCB Sulsel sebagai unit pengelola Benteng Fort Rotterdam harus tahu betul bagaimana cara dalam penyebarluasan informasi mengenai situs budaya terutama di era digital. Faktor utama yang harus diperhatikan untuk meningkatkan minat kunjungan adalah merumuskan dan menerapkan strategi komunikasi yang terarah, karena kunci dari semua aktivitas manusia adalah komunikasi, dan strategi adalah cara yang tepat untuk menghadapi semua aktivitas tersebut guna mencapai tujuan dan menghilangkan hambatan. mengatasi. Meskipun terdapat banyak tempat wisata di Makassar, jika wisatawan asing tidak mengetahui informasi ini, mereka tidak akan dapat menikmati perkembangan pariwisata. Penelitian ini menggunakan merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yaitu observasi, wawacara, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Kemudian dilakukan pengecekan validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan menggunakan empat tahapan, yaitu
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI DIGITAL BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SULAWESI SELATAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN, STUDI KASUS: FORT ROTTERDAM","authors":"Soraya Firdausy, Ibnu Qayyim Na'iem, Yusmanizar, Nasrullah","doi":"10.24252/jdt.v23i2.32709","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.32709","url":null,"abstract":"Pariwisata di Indonesia terus dikelola dengan serius oleh pemerintah Indonesia guna meningkatkan dan mengembangkan objek-objek wisata yang ada di Indonesia dengan maksud dan tujuan tidak lain untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik dari wisatawan mancanegara ataupun nusantara. Pariwisata di Indonesia sendiri dikelola oleh Kementerian Pariwisata Indonesia yang memiliki branding “Wonderful Indonesia” yang ditujukan bagi wisatawan mancanegara dan “Pesona Indonesia” yang ditujukan untuk wisatawan nusantara. Pesona Indonesia dalam youtube menggunakan kampanye digital yang didukung dengan penggunaan endorse berupa artis ataupun vlogger guna meningkatkan ketertarikan khalayak, baik menyaksikan video yang ada di youtube ataupun melakukan perjalanan wisata. Pariwisata merupakan salah satu bidang potensial dalam hal pembangunan sebuah negara, hal itu dikarenakan pariwisata dianggap mampu memberikan dampak postif sebagai penggerak kegiatan ekonomi rakyat. Dampak positif yang paling terasa adalah pariwisata berperan penting sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan dalam hal pembangunan di suatu daerah. Kota Makassar sendiri memiliki beragam potensi wisata, mulai dari wisata alam, budaya, buatan sampai wisata minat khusus, karena itulah banyak wisata lokal ataupun mancanegara yang berkunjung ke Kota Makassar. Salah satunya ialah objek wisata peninggalan bersejarah, yaitu Benteng Fort Rotterdam. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang pelestarian cagar budaya yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan. BPCB bertugas melaksanakan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya yang berada di wilayah kerjanya. BPCB Sulsel sebagai unit pengelola Benteng Fort Rotterdam harus tahu betul bagaimana cara dalam penyebarluasan informasi mengenai situs budaya terutama di era digital. Faktor utama yang harus diperhatikan untuk meningkatkan minat kunjungan adalah merumuskan dan menerapkan strategi komunikasi yang terarah, karena kunci dari semua aktivitas manusia adalah komunikasi, dan strategi adalah cara yang tepat untuk menghadapi semua aktivitas tersebut guna mencapai tujuan dan menghilangkan hambatan. mengatasi. Meskipun terdapat banyak tempat wisata di Makassar, jika wisatawan asing tidak mengetahui informasi ini, mereka tidak akan dapat menikmati perkembangan pariwisata. Penelitian ini menggunakan merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yaitu observasi, wawacara, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Kemudian dilakukan pengecekan validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan menggunakan empat tahapan, yaitu ","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133602894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.24252/jdt.v23i2.31861
Patmawati, Hesty Nurrahmi, Fitri Susanti Ilyas
This research aimed to reveal the role of the local scholars in the spread of Islam in Borneo. The only famous cleric in Borneo is Muhammad Arsyad al-Banjari from South Kalimantan. Each region in Kalimantan has its scholars, the local cleric of West Kalimantan who will be discussed in this paper is Ismail Mundu to-panrita (a scholar, religious leader, and knowledgeable person, who has worked for the benefit of the community), as a cleric and mufti of the Kubu Kingdom. The research method used in this study was the historical method by taking the following steps, namely: heuristics, criticism, auffassung, and desterliung. The results of the study found that Ismail Mundu as a scholar had practiced his knowledge in educating the community and creating a religious and peaceful society. He was appointed to be the Mufti of the Kubu Kingdom due to his success in eradicating ignorance in the community. After the Kubu Kingdom ended and merged with the Republic of Indonesia, Ismail Mundu was elected to be a judge of the Kubu Court. Ismail Mundu as mufti gave fatwas and explanations to the public regarding religious issues, which can be seen in his various works, including interpretations of the holy book Al-Quran in Bugis translation, collections of Isra' mi'raj stories, collections of sermons, collections of wirid, Remembrance of Tauhidiyah, Mukhtasar al-Mannan 'ala al-'Aqidat al-Rahman, Book of Mukhtasar Aqaid, Faidah Istighfar Rajab, Schedule of Al-Nikah, Majmu' al-Mirats fi hukmi al-Faraid. The classification of Ismail Mundu's works includes interpretation, monotheism, tasawuf, fiqh, and history.
{"title":"ISMAIL MUNDU TO-PANRITA AS A SCHOLAR AND MUFTI OF THE KUBU KINGDOM IN WEST KALIMANTAN","authors":"Patmawati, Hesty Nurrahmi, Fitri Susanti Ilyas","doi":"10.24252/jdt.v23i2.31861","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.31861","url":null,"abstract":"This research aimed to reveal the role of the local scholars in the spread of Islam in Borneo. The only famous cleric in Borneo is Muhammad Arsyad al-Banjari from South Kalimantan. Each region in Kalimantan has its scholars, the local cleric of West Kalimantan who will be discussed in this paper is Ismail Mundu to-panrita (a scholar, religious leader, and knowledgeable person, who has worked for the benefit of the community), as a cleric and mufti of the Kubu Kingdom. The research method used in this study was the historical method by taking the following steps, namely: heuristics, criticism, auffassung, and desterliung. The results of the study found that Ismail Mundu as a scholar had practiced his knowledge in educating the community and creating a religious and peaceful society. He was appointed to be the Mufti of the Kubu Kingdom due to his success in eradicating ignorance in the community. After the Kubu Kingdom ended and merged with the Republic of Indonesia, Ismail Mundu was elected to be a judge of the Kubu Court. Ismail Mundu as mufti gave fatwas and explanations to the public regarding religious issues, which can be seen in his various works, including interpretations of the holy book Al-Quran in Bugis translation, collections of Isra' mi'raj stories, collections of sermons, collections of wirid, Remembrance of Tauhidiyah, Mukhtasar al-Mannan 'ala al-'Aqidat al-Rahman, Book of Mukhtasar Aqaid, Faidah Istighfar Rajab, Schedule of Al-Nikah, Majmu' al-Mirats fi hukmi al-Faraid. The classification of Ismail Mundu's works includes interpretation, monotheism, tasawuf, fiqh, and history.","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123549800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.24252/jdt.v23i2.31934
Muhammad Khalil Gunawan
Pernikahan melalui budaya ta’aruf di Wahdah Islamiyah telah menjadi kewajiban bagi setiap kader binaan yang telah terbina oleh Murobbi dan memiliki keinginan untuk menikah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran Murobbi sebagai mediator dan Co-Pemilik Informasi Pribadi yang di pertukarkan pada pasangan ta’aruf yang ingin menikah. Pembukaan pribadi yang terjadi pada pasangan ta’aruf Wahdah Islamiyah kepada Murobbi dengan menjaga keprivasiannya Fenomena ini berusaha di kaji dengan teori Manajemen Privasi Komunikasi. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dua jenis sumber data yang digunakan dalam tahap penelitian ini yitu data primer dan data skunder, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan data analisis Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa biodata dan Foto sebagai informasi pribadi yang dipertukarkan oleh Murobbi (Co-Pemilik informasi pribad)i dalam mengontrol pertukarkan informasi pada calon pasangan ta’aruf melalui peran-peran yang dibangun murobbi yakni sebagai orangtua, guru, sahabat, dan pemimpin menunjukkan bahwa 1) kepercayaan yang diberi dalam pemilihan jodoh 2) menjaga batasan komunikasi dan privasi foto, 3) pengontrolan akses terhadap informasi privat, 4) pengelolaan pengungkapan informasi pribadi dalam pemberian solusi bagi calon pasangan ta’aruf.
{"title":"PERAN MUROBBI DALAM MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI UNTUK MEMPERTEMUKAN JODOH","authors":"Muhammad Khalil Gunawan","doi":"10.24252/jdt.v23i2.31934","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.31934","url":null,"abstract":"Pernikahan melalui budaya ta’aruf di Wahdah Islamiyah telah menjadi kewajiban bagi setiap kader binaan yang telah terbina oleh Murobbi dan memiliki keinginan untuk menikah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran Murobbi sebagai mediator dan Co-Pemilik Informasi Pribadi yang di pertukarkan pada pasangan ta’aruf yang ingin menikah. Pembukaan pribadi yang terjadi pada pasangan ta’aruf Wahdah Islamiyah kepada Murobbi dengan menjaga keprivasiannya Fenomena ini berusaha di kaji dengan teori Manajemen Privasi Komunikasi. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dua jenis sumber data yang digunakan dalam tahap penelitian ini yitu data primer dan data skunder, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan data analisis Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa biodata dan Foto sebagai informasi pribadi yang dipertukarkan oleh Murobbi (Co-Pemilik informasi pribad)i dalam mengontrol pertukarkan informasi pada calon pasangan ta’aruf melalui peran-peran yang dibangun murobbi yakni sebagai orangtua, guru, sahabat, dan pemimpin menunjukkan bahwa 1) kepercayaan yang diberi dalam pemilihan jodoh 2) menjaga batasan komunikasi dan privasi foto, 3) pengontrolan akses terhadap informasi privat, 4) pengelolaan pengungkapan informasi pribadi dalam pemberian solusi bagi calon pasangan ta’aruf. \u0000 ","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116718406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.24252/jdt.v23i2.31743
Abdurrahman
Religious teachings originating from the Qur'an will certainly be increasingly accepted by mankind if the delivery method is appropriate, as did the Prophet Musa to his people, especially to Pharaoh in QS Taha/20: 42–44. Regardless of the results of the prophet's da'wah Moses to Pharaoh, the method used should be an example for the preachers in modern era, some of which are colored with hate speech, insults, and fake news. This paper is expressed descriptively and qualitatively by explaining the verse in tahlili to know in depth the correct and appropriate way of da'wah, such as the method used by the Prophet Moses, namely by using qaulan layyina̅, meaning the da'wah delivered by the prophet Moses. gently, but that does not mean that it seems to weaken the preacher. qaulan layyina̅ can be interpreted as a gentle da'wah, with a pleasant voice, a good attitude, and pleasant behavior.
{"title":"DAKWAH DI ERA MODERN (Tinjauan Tafsir terhadap Ayat tentang Dakwah Nabi Musa as. kepada Fir’aun dalam QS T̩a̅ha̅/20 : 42-44)","authors":"Abdurrahman","doi":"10.24252/jdt.v23i2.31743","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.31743","url":null,"abstract":"Religious teachings originating from the Qur'an will certainly be increasingly accepted by mankind if the delivery method is appropriate, as did the Prophet Musa to his people, especially to Pharaoh in QS Taha/20: 42–44. Regardless of the results of the prophet's da'wah Moses to Pharaoh, the method used should be an example for the preachers in modern era, some of which are colored with hate speech, insults, and fake news. This paper is expressed descriptively and qualitatively by explaining the verse in tahlili to know in depth the correct and appropriate way of da'wah, such as the method used by the Prophet Moses, namely by using qaulan layyina̅, meaning the da'wah delivered by the prophet Moses. gently, but that does not mean that it seems to weaken the preacher. qaulan layyina̅ can be interpreted as a gentle da'wah, with a pleasant voice, a good attitude, and pleasant behavior.","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122179072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.24252/jdt.v23i2.29934
Sulih Nur Barokah, Arsam, D. Saputro, Ulul Aedi
Jihad is not always by taking up arms and going to war. Today, jihad is perceived and practiced in a variety of approaches. One of them is with literary works. The use of literary works as a medium for proselytizing has recently been widely loved because the message conveyed through the text indirectly affects the reader. Thus, the purpose of this study is to identify the meaning of jihad through literary works. The object of this study is the novel Conqueror of the Storm by Aguk Irawan MN which is considered appropriate to be used as a source related to jihad. This research uses Paul Ricoeur's hermeneutic theory and methods, namely objective, reflective, and existential. The results of the text analysis were obtained through three stages, namely objectively, and reflectively, to extensively produce 3 meanings of jihad, namely jihad meaning proselytizing, science, and meaning physical jihad. Jihad means proselytizing is related to the enforcement of Amar Makruf Nahi Munkar, jihad is jihad to become mujtahid, and jihad means physical is the jihad of love of the homeland in defending sovereignty.
{"title":"JIHAD SASTRA: ANALISIS HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR PADA NOVEL PENAKLUK BADAI KARYA AGUK IRAWAN MN","authors":"Sulih Nur Barokah, Arsam, D. Saputro, Ulul Aedi","doi":"10.24252/jdt.v23i2.29934","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.29934","url":null,"abstract":"Jihad is not always by taking up arms and going to war. Today, jihad is perceived and practiced in a variety of approaches. One of them is with literary works. The use of literary works as a medium for proselytizing has recently been widely loved because the message conveyed through the text indirectly affects the reader. Thus, the purpose of this study is to identify the meaning of jihad through literary works. The object of this study is the novel Conqueror of the Storm by Aguk Irawan MN which is considered appropriate to be used as a source related to jihad. This research uses Paul Ricoeur's hermeneutic theory and methods, namely objective, reflective, and existential. The results of the text analysis were obtained through three stages, namely objectively, and reflectively, to extensively produce 3 meanings of jihad, namely jihad meaning proselytizing, science, and meaning physical jihad. Jihad means proselytizing is related to the enforcement of Amar Makruf Nahi Munkar, jihad is jihad to become mujtahid, and jihad means physical is the jihad of love of the homeland in defending sovereignty.","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130888241","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.24252/jdt.v23i2.32179
Syamsuddin Ab
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan polarisasi dakwah internal keluarga inti dalam mendidik anak dari aspek agama. Polarisasi yang dilakukan keluarga inti sebagai upaya pembentukan anak pesisir pantai yang berkualitas berlandaskan iman dan taqwah. Jenis penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data bersifat natural setting (kondisi yang alamiah) disamping itu dikumpulkan data yang bersifat deskriptif, wawancara mendalam, observasi (tanggapan yang cermat pada tingkat keinderaan yang murni), dan studi dokumentasi dan, teknik analisis data dengan model Miles and Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; sistem polarisasi dakwah internal kelurga inti pesisir pantai dilakukan saat masa pembuahan, dan masa kelahiran dengan penyambutan suara adzan dan qamat, dan selanjutnya menyanyikan lagu yabe lale, salawat badar, sebagai motivasi hidup, aqiqah, dan mengajarkan do’a, bersikap jujur. Kata Kunci. Pola, Dakwah Internal, Anak, Agama
{"title":"POLA DAKWAH INTERNAL KELUARGA INTI PADA ANAK PESISIR PANTAI DI SINJAI","authors":"Syamsuddin Ab","doi":"10.24252/jdt.v23i2.32179","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jdt.v23i2.32179","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan polarisasi dakwah internal keluarga inti dalam mendidik anak dari aspek agama. Polarisasi yang dilakukan keluarga inti sebagai upaya pembentukan anak pesisir pantai yang berkualitas berlandaskan iman dan taqwah. Jenis penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data bersifat natural setting (kondisi yang alamiah) disamping itu dikumpulkan data yang bersifat deskriptif, wawancara mendalam, observasi (tanggapan yang cermat pada tingkat keinderaan yang murni), dan studi dokumentasi dan, teknik analisis data dengan model Miles and Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; sistem polarisasi dakwah internal kelurga inti pesisir pantai dilakukan saat masa pembuahan, dan masa kelahiran dengan penyambutan suara adzan dan qamat, dan selanjutnya menyanyikan lagu yabe lale, salawat badar, sebagai motivasi hidup, aqiqah, dan mengajarkan do’a, bersikap jujur. \u0000Kata Kunci. Pola, Dakwah Internal, Anak, Agama","PeriodicalId":173924,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Tabligh","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128031214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}