Pub Date : 2022-06-06DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2159
Yan Sukmawan, B. Utoyo, Dewi Riniarti, Riswansyah Riswansyah
Pohon induk merupakan tanaman yang ditanam pada areal tertentu sebagai sumber bahan tanam. Pemberian pupuk dengan dosis yang cukup pada tanaman lada diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dosis pupuk NPK yang terbaik bagi pertumbuhan tanaman induk lada tahun kedua. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Analisis Kimia Politeknik Negeri Lampung. Penelitian dimulai pada Oktober 2019 sampai dengan Agustus 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan empat perlakuan dan setiap percobaan diulang tiga kali sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas tiga tanaman. Perlakuan dosis pupuk NPK terdiri atas tiga taraf, yaitu 287,5 g.tanaman-1.tahun-1 (P1), 575 g.tanaman-1.tahun-1 (P2), 862,5 g.tanaman-1.tahun-1 (P3), dan sebagai kontrol menggunakan pupuk tunggal dengan dosis pupuk yaitu urea sebesar 200 g.tanaman-1.tahun-1, SP-36 96 g.tanaman-1.tahun-1,dan KCl 40 g.tanaman-1.tahun-1 (P0).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK sampai dosis tertinggi belum mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman induk lada pada tahun kedua, kecuali pada indeks kehijauan daun dosis 575 g.tanaman-1.tahun-1 dengan nilai rata-rata tertinggi 41,42.
{"title":"Pengaruh Pupuk NPK pada Pertumbuhan Tanaman Induk Lada (Piper nigrum L.) Tahun Kedua","authors":"Yan Sukmawan, B. Utoyo, Dewi Riniarti, Riswansyah Riswansyah","doi":"10.35329/agrovital.v7i1.2159","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2159","url":null,"abstract":"Pohon induk merupakan tanaman yang ditanam pada areal tertentu sebagai sumber bahan tanam. Pemberian pupuk dengan dosis yang cukup pada tanaman lada diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dosis pupuk NPK yang terbaik bagi pertumbuhan tanaman induk lada tahun kedua. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Analisis Kimia Politeknik Negeri Lampung. Penelitian dimulai pada Oktober 2019 sampai dengan Agustus 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan empat perlakuan dan setiap percobaan diulang tiga kali sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas tiga tanaman. Perlakuan dosis pupuk NPK terdiri atas tiga taraf, yaitu 287,5 g.tanaman-1.tahun-1 (P1), 575 g.tanaman-1.tahun-1 (P2), 862,5 g.tanaman-1.tahun-1 (P3), dan sebagai kontrol menggunakan pupuk tunggal dengan dosis pupuk yaitu urea sebesar 200 g.tanaman-1.tahun-1, SP-36 96 g.tanaman-1.tahun-1,dan KCl 40 g.tanaman-1.tahun-1 (P0).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK sampai dosis tertinggi belum mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman induk lada pada tahun kedua, kecuali pada indeks kehijauan daun dosis 575 g.tanaman-1.tahun-1 dengan nilai rata-rata tertinggi 41,42.","PeriodicalId":174502,"journal":{"name":"AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115119827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-03DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2020
S. Sumardi, Rochmah Agustrina, Bambang Irawan, Siti Mardiana
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh isolat bakteri fotosintetik anoksigenik (BFA) terhadap pertumbuhan padi ( Oryza sativa L.) Varietas Inpari 34. Isolat BFA yang digunakan adalah dari bagian supernatan dan pelet sel BFA pada sumber yang sama. Parameter yang diamati adalah daya kecambah, pertumbuhan kecambah dan pertumbuhan padi pada lumpur mangrove yang salin. Analisis data daya kecambah hanya diketahui berdasarkan persentase perkecambahan. Data pertumbuhan kecambah dan pertumbuhan tanamanan dianalisis dengan ANOVA pada α = 0,05. Perlakuan pelet sel BFA dan supernatan BFA menghasilkan daya kecambah 96– 100%. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa pemberian isolat BFA dalam bentuk pelet dan supernatan memberikan hasil pertumbuhan kecambah yang signifikan. Isolat BFA dari pelet
本研究的目的是了解光合细菌分离物anoksigenik (BFA)对增长的影响水稻(Oryza sativa L .)34种蝠鲼。BFA的异类是由超自然的部分和BFA细胞的小球在同一源头使用的。观察到的参数包括复制的红树林泥中的豆芽、芽生长和水稻生长。只有通过种子的百分比来分析豆芽功率数据。数据增长tanamanan发芽和成长的ANOVA分析α= 0。05。BFA和BFA的治疗小球产生96 - 100%的芽。ANOVA的结果表明,以小球和超自然的形式提供异花BFA,提供了幼苗显著生长的结果。BFA的小球的隔离
{"title":"Pengaruh Bakteri Fotosintetik Anoksigenik terhadap Pertumbuhan Padi (Oryza sativa l.) Inpari 34 pada Media Salin","authors":"S. Sumardi, Rochmah Agustrina, Bambang Irawan, Siti Mardiana","doi":"10.35329/agrovital.v7i1.2020","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2020","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh isolat bakteri fotosintetik anoksigenik (BFA) terhadap pertumbuhan padi ( Oryza sativa L.) Varietas Inpari 34. Isolat BFA yang digunakan adalah dari bagian supernatan dan pelet sel BFA pada sumber yang sama. Parameter yang diamati adalah daya kecambah, pertumbuhan kecambah dan pertumbuhan padi pada lumpur mangrove yang salin. Analisis data daya kecambah hanya diketahui berdasarkan persentase perkecambahan. Data pertumbuhan kecambah dan pertumbuhan tanamanan dianalisis dengan ANOVA pada α = 0,05. Perlakuan pelet sel BFA dan supernatan BFA menghasilkan daya kecambah 96– 100%. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa pemberian isolat BFA dalam bentuk pelet dan supernatan memberikan hasil pertumbuhan kecambah yang signifikan. Isolat BFA dari pelet","PeriodicalId":174502,"journal":{"name":"AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"138 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128768154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-03DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2915
Najmah Ali, Besse Mahbubah We Tenrigading, Irma Susanti, S. Nuraliah, Abd. Jamal
Ketersediaan bahan pakan umumnya berfluktuasi sepanjang tahun, yaitu melimpah pada saat musim penghujan dan terbatas pada saat musim kemarau. Kondisi seperti itu adalah merupakan permasalahan pelit yang dihadapi petani dari masa ke masa untuk tetap eksis dalam mencukupi kebutuhan pakannya. Untuk mengatasi kondisi ini maka petani selalu berusaha mencari sumber-sumber pakan yang bisa jadi alternatif untuk mencukupi kebutuhan ternaknya, termasuk mengeksplorasi sumber pakan yang berasal dari limbah tanaman pangan. Jerami padi adalah adalah salah satu jenis limbah tanaman pangan yang potensil dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Satu hal yang mendasar bahwa Jerami padi mempunyai keterbatasan karena mengandung serat kasar yang tinggi, protein kasar yang rendah, dan ketersediaannya dipengaruhi oleh musim panen yang berlangsung hampir bersamaan di suatu daerah. Untuk meningkatkan nilai gizi jerami maka cara yang tepat dilakukan yaitu dengan cara fermentasi. Pembuatan pakan komplit berbahan dasar jerami fermentasi dapat menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan pakan ternak pada musim-musim tertentu. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan inovasi teknologi pengolahan pakan yang bernilai gizi tinggi dan tersedia sepanjang waktu. Bahan pakan berbentuk wafer pakan komplit merupakan solusi untuk mengatasi karena disamping zat-zat gizinya terpenuhi juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga penerapan teknologi pakan menjadi suatu gerakan masyarakat untuk dapat mencukupi kebutuhan pakan sapi potong secara memadai sepanjangtahun. Ketersediaan pakan yang memadai. Tujuan penelitian adalah untuk menerapkan inovasi teknologi pengolahan limbah jerami padi fermentasi menjadi bahan pakan yang ketersediaannya berkesinambungan sepanjang tahun.Tahapan metode penelitian : 1. Waktu dan tempat penelitian : Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Hasanudddin dari Bulan November-Desember 2022. 2. Koleksi jerami padi yang merupakan limbah tanaman pangan yang ada di wilayah Kabupaten Majene. 3. Fermentasi jerami padi sebagai bahan dasar pembuatan wafer. 4. Pembuatan ransum komplit bentuk wafer.5. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan ransum dan tiga ulangan. P0= 0% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P1= 025% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P2= 50% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P3= 75% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P4= 100% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea Parameter yang diukur adalah Kadar Air dan kerapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi jerami dalam pembuatan kukis pakan komplit berpengaruh terhadap kandungan bahan kering dan kerapatan. Bahan kering tertinggi dan tingkat kerapatan wafer yang paling kompak terdapat pa
{"title":"Uji Kualitas Fisik Kukis Pakan Ternak Dengan Level Penggunaan Jerami Padi fermentasi Yang Berbeda","authors":"Najmah Ali, Besse Mahbubah We Tenrigading, Irma Susanti, S. Nuraliah, Abd. Jamal","doi":"10.35329/agrovital.v7i1.2915","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2915","url":null,"abstract":"Ketersediaan bahan pakan umumnya berfluktuasi sepanjang tahun, yaitu melimpah pada saat musim penghujan dan terbatas pada saat musim kemarau. Kondisi seperti itu adalah merupakan permasalahan pelit yang dihadapi petani dari masa ke masa untuk tetap eksis dalam mencukupi kebutuhan pakannya. Untuk mengatasi kondisi ini maka petani selalu berusaha mencari sumber-sumber pakan yang bisa jadi alternatif untuk mencukupi kebutuhan ternaknya, termasuk mengeksplorasi sumber pakan yang berasal dari limbah tanaman pangan. Jerami padi adalah adalah salah satu jenis limbah tanaman pangan yang potensil dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Satu hal yang mendasar bahwa Jerami padi mempunyai keterbatasan karena mengandung serat kasar yang tinggi, protein kasar yang rendah, dan ketersediaannya dipengaruhi oleh musim panen yang berlangsung hampir bersamaan di suatu daerah. Untuk meningkatkan nilai gizi jerami maka cara yang tepat dilakukan yaitu dengan cara fermentasi. Pembuatan pakan komplit berbahan dasar jerami fermentasi dapat menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan pakan ternak pada musim-musim tertentu. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan inovasi teknologi pengolahan pakan yang bernilai gizi tinggi dan tersedia sepanjang waktu. Bahan pakan berbentuk wafer pakan komplit merupakan solusi untuk mengatasi karena disamping zat-zat gizinya terpenuhi juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga penerapan teknologi pakan menjadi suatu gerakan masyarakat untuk dapat mencukupi kebutuhan pakan sapi potong secara memadai sepanjangtahun. Ketersediaan pakan yang memadai. Tujuan penelitian adalah untuk menerapkan inovasi teknologi pengolahan limbah jerami padi fermentasi menjadi bahan pakan yang ketersediaannya berkesinambungan sepanjang tahun.Tahapan metode penelitian : 1. Waktu dan tempat penelitian : Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Hasanudddin dari Bulan November-Desember 2022. 2. Koleksi jerami padi yang merupakan limbah tanaman pangan yang ada di wilayah Kabupaten Majene. 3. Fermentasi jerami padi sebagai bahan dasar pembuatan wafer. 4. Pembuatan ransum komplit bentuk wafer.5. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan ransum dan tiga ulangan. P0= 0% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P1= 025% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P2= 50% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P3= 75% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P4= 100% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea Parameter yang diukur adalah Kadar Air dan kerapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi jerami dalam pembuatan kukis pakan komplit berpengaruh terhadap kandungan bahan kering dan kerapatan. Bahan kering tertinggi dan tingkat kerapatan wafer yang paling kompak terdapat pa","PeriodicalId":174502,"journal":{"name":"AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115443730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan varietas sawi terhadap beberapa sistem hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Tagrimart BPTP Aceh pada bulan Oktober sampai bulan November. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari dua faktor (3x3) masing masing diulang 3 kali. yaitu faktor pertama sebagai petak utama adalah sistem hidroponik dengan taraf H1 = Sistem Datar, H2 = Sistem DFT, H3 = Sistem Bertingkat, (H1 dan H3 = sistem NFT), dan anak petak yaitu Varietas dengan taraf V1 sawi pakcoy, V2 sawi caisim, V3 sawi hijau, yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem hidroponik berpengaruh nyata terhadap rata rata tinggi tanaman umur 7 HST, berpengaruh sangat nyata terhadap rata rata jumlah daun umur 21 HST. Pada perlakuan varietas berpengaruh sangat nyata terhadap rata rata tinggi tanaman umur 21 HST, jumlah daun umur 7 dan 14 HST, berat daun pertanaman dan berat basah per tanaman. Keywords : varietas; sistem hidroponik; produksi; sawi.
{"title":"UJI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS SAWI (BRASSICA CHINENSIS. L) PADA BERBAGAI SISTEM HIDROPONIK","authors":"Rizky Jui Tamara Siregar, Eka Fitria, Chairuddin Chairuddin","doi":"10.35329/agrovital.v7i1.2743","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2743","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan varietas sawi terhadap beberapa sistem hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Tagrimart BPTP Aceh pada bulan Oktober sampai bulan November. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari dua faktor (3x3) masing masing diulang 3 kali. yaitu faktor pertama sebagai petak utama adalah sistem hidroponik dengan taraf H1 = Sistem Datar, H2 = Sistem DFT, H3 = Sistem Bertingkat, (H1 dan H3 = sistem NFT), dan anak petak yaitu Varietas dengan taraf V1 sawi pakcoy, V2 sawi caisim, V3 sawi hijau, yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem hidroponik berpengaruh nyata terhadap rata rata tinggi tanaman umur 7 HST, berpengaruh sangat nyata terhadap rata rata jumlah daun umur 21 HST. Pada perlakuan varietas berpengaruh sangat nyata terhadap rata rata tinggi tanaman umur 21 HST, jumlah daun umur 7 dan 14 HST, berat daun pertanaman dan berat basah per tanaman. Keywords : varietas; sistem hidroponik; produksi; sawi. ","PeriodicalId":174502,"journal":{"name":"AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129641914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-31DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2125
Devi Maratus Salamah, Kuswarini Sulandjari, Yayu Sri Rahayu
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS STEK BATANG UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA VARIETAS GAJAH DAN KARET","authors":"Devi Maratus Salamah, Kuswarini Sulandjari, Yayu Sri Rahayu","doi":"10.35329/agrovital.v7i1.2125","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2125","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":174502,"journal":{"name":"AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129861165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-31DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2902
Harli A. Karim, A. M, Iinnaninengseh Iinnaninengseh, S. Anwar, Syuriani Syutriani
Abstrak Tanaman Tomat merupakan sayuran penting berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit, upaya peningkatan produksi tanaman tomat dapat dilakukan dengan penambahan unsur makro yang berperan terhadap perkembangan tanaman. Penelitian ini di laksanakan di Desa Indo Makkombong Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar. Yang dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai dengan bulan Mei 2019. Pengaruh Dosis dan Interval Waktu Pemberian Unsur Makro Kalsium (Ca) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial yang terdiri atas 2 faktor : Faktor pertama dosis pupuk (D) terdiri dari tiga taraf yaitu : takaran pupuk kalsium 50, 100 dan 150 gram/liter air. Faktor kedua interval waktu pemberian pupuk makro kalsium dengan interval waktu 1 kali dalam satu minggu, 1 kali dalam dua minggu dan 1 kali dalam tiga minggu. Dari hasil penelitian dan analisis statistik yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Interaksi antara dosis dan interval waktu pemberian pupuk kalsium tidak berpengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan, Pemberian dosis pupuk kalsium tidak terdapat pengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan (D), Interval waktu pemberian pupuk kalsium tidak terdapat pengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan (C).
{"title":"PENGARUH DOSIS DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN UNSUR MAKRO KALSIUM (Ca) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L)","authors":"Harli A. Karim, A. M, Iinnaninengseh Iinnaninengseh, S. Anwar, Syuriani Syutriani","doi":"10.35329/agrovital.v7i1.2902","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2902","url":null,"abstract":"Abstrak Tanaman Tomat merupakan sayuran penting berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit, upaya peningkatan produksi tanaman tomat dapat dilakukan dengan penambahan unsur makro yang berperan terhadap perkembangan tanaman. Penelitian ini di laksanakan di Desa Indo Makkombong Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar. Yang dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai dengan bulan Mei 2019. Pengaruh Dosis dan Interval Waktu Pemberian Unsur Makro Kalsium (Ca) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial yang terdiri atas 2 faktor : Faktor pertama dosis pupuk (D) terdiri dari tiga taraf yaitu : takaran pupuk kalsium 50, 100 dan 150 gram/liter air. Faktor kedua interval waktu pemberian pupuk makro kalsium dengan interval waktu 1 kali dalam satu minggu, 1 kali dalam dua minggu dan 1 kali dalam tiga minggu. Dari hasil penelitian dan analisis statistik yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Interaksi antara dosis dan interval waktu pemberian pupuk kalsium tidak berpengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan, Pemberian dosis pupuk kalsium tidak terdapat pengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan (D), Interval waktu pemberian pupuk kalsium tidak terdapat pengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan (C).","PeriodicalId":174502,"journal":{"name":"AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131917547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-23DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2886
Nurdiyah Nurdiyah, S. Nuraliah
Konsep agribisnis sebagai satu kesatuan system dari segala subsistem yang ada serta berbagai sector dalam pertanian sudah seharusnya untuk dapat memberikan kemanfaatan anatar satu dengan yang lain. Sebagai contoh tanaman mengkudu yang dapat dijadikan bahan suplementasi bagi itik yang merupakan ternak yang banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan itik merupakan ternak unggas yang memiliki banyak manfaat. Penelitian ini menjadi penting dikarenakan saat ini ketersediaan ransum atau sumber makanan itik yang tersedia di alam semakin sedikit. Sehingga penelitian ini mencoba melakukan analisis terhadap tanaman mengkudu yang masih jarang digunakan untuk ternak. Ketersediaan mengkudu juga cukup banyak tersedia di pekarangan atau di berbagai wilayah seperti Sulawesi Barat. Hasil dari penelitian ini adalah bagaiamana menemukan komposisi ransum yang sesuai untuk itik dari tanaman mengkudu yang nantinya akan dapat menambah berat badan itik. Berdasarkan hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa presentasi suplementasi tepung buah mengkudu sebesar 10% pada ransum menunujukkan bahwa terjadi peningkatan pada konsumsi serta pertumbuhan bobot badan pada ternak itik yang memberikan efek postif terhadap performa.
{"title":"PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG MENGKUDU BAGI ITIK","authors":"Nurdiyah Nurdiyah, S. Nuraliah","doi":"10.35329/agrovital.v7i1.2886","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2886","url":null,"abstract":"Konsep agribisnis sebagai satu kesatuan system dari segala subsistem yang ada serta berbagai sector dalam pertanian sudah seharusnya untuk dapat memberikan kemanfaatan anatar satu dengan yang lain. Sebagai contoh tanaman mengkudu yang dapat dijadikan bahan suplementasi bagi itik yang merupakan ternak yang banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan itik merupakan ternak unggas yang memiliki banyak manfaat. Penelitian ini menjadi penting dikarenakan saat ini ketersediaan ransum atau sumber makanan itik yang tersedia di alam semakin sedikit. Sehingga penelitian ini mencoba melakukan analisis terhadap tanaman mengkudu yang masih jarang digunakan untuk ternak. Ketersediaan mengkudu juga cukup banyak tersedia di pekarangan atau di berbagai wilayah seperti Sulawesi Barat. Hasil dari penelitian ini adalah bagaiamana menemukan komposisi ransum yang sesuai untuk itik dari tanaman mengkudu yang nantinya akan dapat menambah berat badan itik. Berdasarkan hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa presentasi suplementasi tepung buah mengkudu sebesar 10% pada ransum menunujukkan bahwa terjadi peningkatan pada konsumsi serta pertumbuhan bobot badan pada ternak itik yang memberikan efek postif terhadap performa.","PeriodicalId":174502,"journal":{"name":"AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124164708","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-23DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2829
T. Aditya, Hilwa Walida, Yusmaidar Sepriani, Kamsia Dorliana Sitanggang
Penggunaan pupuk yang mengandung logam berat secara berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan akumulasi logam berat di dalam tanah, sedangkan mikroba fungsional digunakan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan dan kesehatan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat dan jumlah mikroba fungsional yang terdapat pada kascing di tanah pertanian. Penelitian ini diawali dengan pembuatan cacing yang pakannya berupa campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu. Kascing yang telah diambil selanjutnya dianalisis kandungan Pb dan Hg serta jumlah mikroba fungsionalnya. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Kimia dan Biologi Tanah, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan kualitas kadar Hg 0,0884 ppm, kadar Pb 0,941 dan jumlah mikroba fungsional >1,1 x 108cfu/g. Berdasarkan
{"title":"Analisis Kandungan Logam Berat dan Mikroba Fungsional Pada Kascing Dari Campuran Kotoran Ayam, Bonggol Pisang dan Ampas Tahu","authors":"T. Aditya, Hilwa Walida, Yusmaidar Sepriani, Kamsia Dorliana Sitanggang","doi":"10.35329/agrovital.v7i1.2829","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2829","url":null,"abstract":"Penggunaan pupuk yang mengandung logam berat secara berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan akumulasi logam berat di dalam tanah, sedangkan mikroba fungsional digunakan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan dan kesehatan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat dan jumlah mikroba fungsional yang terdapat pada kascing di tanah pertanian. Penelitian ini diawali dengan pembuatan cacing yang pakannya berupa campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu. Kascing yang telah diambil selanjutnya dianalisis kandungan Pb dan Hg serta jumlah mikroba fungsionalnya. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Kimia dan Biologi Tanah, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan kualitas kadar Hg 0,0884 ppm, kadar Pb 0,941 dan jumlah mikroba fungsional >1,1 x 108cfu/g. Berdasarkan","PeriodicalId":174502,"journal":{"name":"AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131159182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}