ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi dari desinfektan (kaporit) sebagai dipping puting terhadap tampilan total bakteri dan derajat keasaman susu pada sapi Friesian Holstein (FH). Materi penelitian yang digunakan adalah 18 ekor sapi perah Friesian Holstein dengan bobot badan rata-rata 408,55 ± 30,86 kg (CV = 10,68%) dan produksi susu rata-rata 9,6 ± 0,84 L (CV = 12,36%), desinfektan kaporit (CaHOCI) 60%, aquades dan alkohol. Perlakuan yang diterapkan adalah T1 (dipping larutan kaporit konsentrasi 0,1%), T2 (dipping larutan kaporit konsentrasi 0,2%) dan T3 (dipping larutan kaporit konsentrasi 0,3%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dilanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan rataan total bakteri (TPC) pada masing-masing perlakuan T1, T2 dan T3 sebesar 3,89 x 105; 3,046 x 105 dan 2,035 x 105CFU/ml (p0,01). Rataan nilai pH susu yaitu T1, T2 dan T3 sebesar 5,63; 6,15 dan 6,35 (p0,01). Kesimpulan penelitian hasil menunjukan bahwa dipping dengan menggunakan larutan kaporit sudah mampu mengurangi jumlah bakteri dan mempertahankan pH susu.Kata kunci : Dipping puting, Kaporit, Total bakteri susu, pH susu
{"title":"Tampilan Total Bakteri Dan Derajat Keasaman Susu Sapi Perah Akibat Dipping Dengan Menggunakan Larutan Kaporit Dengan Dosis Yang Berbeda","authors":"Salwa. K. Muhidin, Sudjatmogo dan Priyo Sambodho","doi":"10.47728/ag.v37i1.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/ag.v37i1.237","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi dari desinfektan (kaporit) sebagai dipping puting terhadap tampilan total bakteri dan derajat keasaman susu pada sapi Friesian Holstein (FH). Materi penelitian yang digunakan adalah 18 ekor sapi perah Friesian Holstein dengan bobot badan rata-rata 408,55 ± 30,86 kg (CV = 10,68%) dan produksi susu rata-rata 9,6 ± 0,84 L (CV = 12,36%), desinfektan kaporit (CaHOCI) 60%, aquades dan alkohol. Perlakuan yang diterapkan adalah T1 (dipping larutan kaporit konsentrasi 0,1%), T2 (dipping larutan kaporit konsentrasi 0,2%) dan T3 (dipping larutan kaporit konsentrasi 0,3%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dilanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan rataan total bakteri (TPC) pada masing-masing perlakuan T1, T2 dan T3 sebesar 3,89 x 105; 3,046 x 105 dan 2,035 x 105CFU/ml (p0,01). Rataan nilai pH susu yaitu T1, T2 dan T3 sebesar 5,63; 6,15 dan 6,35 (p0,01). Kesimpulan penelitian hasil menunjukan bahwa dipping dengan menggunakan larutan kaporit sudah mampu mengurangi jumlah bakteri dan mempertahankan pH susu.Kata kunci : Dipping puting, Kaporit, Total bakteri susu, pH susu","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114076676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menghitung efisiensi keuangan usahatani melon Kinanti oleh petani pada Kelompok Tani Budi Rukun Satu di Desa Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali pada bulan Maret 2020, berdasarkan kriteria investasi (Investment Criteria) sederhana yakni BC ratio (Benefit Cost Ratio), BEP (Break Even Point), dan ROI (Revenue On Invensment) untuk mengukur seberapa besar efisiensi penggunaan modal terhadap penerimaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan kuestioner dan observasi lapangan. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dengan responden. Sampel sejumlah 21 orang sehingga diambil semua (sensus) pada bulan Januari sampai bulan Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha melon ini diusahakan oleh tenaga dengan usia produktif (21-29 tahun) dan bisa mengurangi pengangguran di desa Banyusri dan dari hasil analisis BC ratio sebesar 1,93 , BEPQ) sebanyak 4.910 Kg/Ha /tahun, BEPharga Rp 2.864,-/kg, dan BEP(Q) PK sebesar Rp 62.214.365,29. ROI sebesar 193% maka usahatani melon efisien dalam penggunaan modal terhadap penerimaan dan layak diusahakan. Kata kunci : Efisiensi usaha, usahatani melon
{"title":"Analisis Efisiensi Ekonomi Pada Usahatani Melon (Cucumis Melo L.) Kelompok Tani “Budi Rukun Satu” Di Desa Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali","authors":"Arief Danar Aprillian, R. Sulistyowati","doi":"10.47728/AG.V38I2.288","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/AG.V38I2.288","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menghitung efisiensi keuangan usahatani melon Kinanti oleh petani pada Kelompok Tani Budi Rukun Satu di Desa Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali pada bulan Maret 2020, berdasarkan kriteria investasi (Investment Criteria) sederhana yakni BC ratio (Benefit Cost Ratio), BEP (Break Even Point), dan ROI (Revenue On Invensment) untuk mengukur seberapa besar efisiensi penggunaan modal terhadap penerimaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan kuestioner dan observasi lapangan. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dengan responden. Sampel sejumlah 21 orang sehingga diambil semua (sensus) pada bulan Januari sampai bulan Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha melon ini diusahakan oleh tenaga dengan usia produktif (21-29 tahun) dan bisa mengurangi pengangguran di desa Banyusri dan dari hasil analisis BC ratio sebesar 1,93 , BEPQ) sebanyak 4.910 Kg/Ha /tahun, BEPharga Rp 2.864,-/kg, dan BEP(Q) PK sebesar Rp 62.214.365,29. ROI sebesar 193% maka usahatani melon efisien dalam penggunaan modal terhadap penerimaan dan layak diusahakan. Kata kunci : Efisiensi usaha, usahatani melon","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127398558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.) terhadap pemberian dosis pupuk cair organik urin kelinci sebagai subsitusi AB Mix pada sistem hidroponik rakit apung. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian dilaksanakan sebagai percobaan Monofaktor dengan rancangan acak lengkap terdiri dari 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari (A) AB Mix 100% sebagai kontrol, (B) POC urin kelinci 75% + AB Mix 25%, (C) POC urin kelinci 50% + AB Mix 50%, (D) POC urin kelinci 25% + AB Mix 75% dan (E) POC urin kelinci 100%. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, berat basah dan berat kering total, kadar air, dan serapan N. Data diolah dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian 100% AB Mix berpengaruh nyata (P0,05) terhadap berat basah total dan kadar air, sedangkan pada tinggi tanaman, berat kering total dan serapan N tidak berpengaruh nyata. Substitusi terendah yang masih setara dengan AB Mix 100% adalah perlakuan 50% AB Mix + 50% POC. Kata kunci: Selada, POC, AB Mix, hidroponik, produksi.
{"title":"Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Akibat Pemberian Dosis Pupuk Organik Cair Sebagai Subsitusi Ab Mix Pada Sistem Hidroponik Rakit Apung","authors":"A. Karimah, E. D. Purbajanti, dan Sumarsono","doi":"10.47728/ag.v37i1.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/ag.v37i1.241","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.) terhadap pemberian dosis pupuk cair organik urin kelinci sebagai subsitusi AB Mix pada sistem hidroponik rakit apung. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian dilaksanakan sebagai percobaan Monofaktor dengan rancangan acak lengkap terdiri dari 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari (A) AB Mix 100% sebagai kontrol, (B) POC urin kelinci 75% + AB Mix 25%, (C) POC urin kelinci 50% + AB Mix 50%, (D) POC urin kelinci 25% + AB Mix 75% dan (E) POC urin kelinci 100%. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, berat basah dan berat kering total, kadar air, dan serapan N. Data diolah dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian 100% AB Mix berpengaruh nyata (P0,05) terhadap berat basah total dan kadar air, sedangkan pada tinggi tanaman, berat kering total dan serapan N tidak berpengaruh nyata. Substitusi terendah yang masih setara dengan AB Mix 100% adalah perlakuan 50% AB Mix + 50% POC. Kata kunci: Selada, POC, AB Mix, hidroponik, produksi.","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"119-120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130589514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk menganalisis pendapatan bersih usahatani tebu rakyat di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, menganalisis pendapatan tenaga kerja usahatani tebu rakyat di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati dan menganalisis pendapatan mencapai Upah Minimum Kabupaten (UMK) atau tidak. Lokasi penelitian ditentukan karena Kecamatan Trangkil memiliki produksi tebu rakyat terbanyak di Kabupaten Pati. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survai. Penentuan lokasi penelitian secara purposive. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Pemilihan sampel ditentukan dengan metode random sampling adalah 40 responden petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi rata-rata tebu petani di Kecamatan Trangkil sebesar 136,3275 kg/musim tanam, dengan jumlah produksi tebu adalah 8179,65 kg/musim tanam, sehingga didapatkan penerimaan sebanyak Rp 69.527.025. Pendapatan bersih petani tebu di Kecamatan Trangkil dalam satu kali musim panen adalah Rp 46.801.988 atau dalam pendapatan bersih perbulan adalah Rp 4.680.198. Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Pati tahun 2018 adalah sebesar Rp 1.585.000/bulan sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani tebu di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati sebesar Rp 46.801.988/musim tanam. Rata-rata pendapatan petani tebu dalam satu bulan yaitu Rp 4.680.198. Kata Kunci: Pendapatan, Produksi, Tebu Rakyat, Upah Minimum Kabupaten (UMK), Usahatani
{"title":"Analisis Pendapatan Usahatani Tebu Rakyat Di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati (Analysis of Sugar Cane is Farmer’s Farm Income in Trangkil District Pati Regency)","authors":"I. B. Satriyo, T. Ekowati dan D. Sumarjono","doi":"10.47728/ag.v37i1.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/ag.v37i1.247","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk menganalisis pendapatan bersih usahatani tebu rakyat di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, menganalisis pendapatan tenaga kerja usahatani tebu rakyat di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati dan menganalisis pendapatan mencapai Upah Minimum Kabupaten (UMK) atau tidak. Lokasi penelitian ditentukan karena Kecamatan Trangkil memiliki produksi tebu rakyat terbanyak di Kabupaten Pati. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survai. Penentuan lokasi penelitian secara purposive. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Pemilihan sampel ditentukan dengan metode random sampling adalah 40 responden petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi rata-rata tebu petani di Kecamatan Trangkil sebesar 136,3275 kg/musim tanam, dengan jumlah produksi tebu adalah 8179,65 kg/musim tanam, sehingga didapatkan penerimaan sebanyak Rp 69.527.025. Pendapatan bersih petani tebu di Kecamatan Trangkil dalam satu kali musim panen adalah Rp 46.801.988 atau dalam pendapatan bersih perbulan adalah Rp 4.680.198. Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Pati tahun 2018 adalah sebesar Rp 1.585.000/bulan sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani tebu di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati sebesar Rp 46.801.988/musim tanam. Rata-rata pendapatan petani tebu dalam satu bulan yaitu Rp 4.680.198. Kata Kunci: Pendapatan, Produksi, Tebu Rakyat, Upah Minimum Kabupaten (UMK), Usahatani","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121476639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Kartika Achmalia, S. Santoso, dan Titik Ekowati
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alur persediaan dan menganalisis faktor yang mempengaruhi persediaan di PT Batanghari Tembesi. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2020 dan Februari 2021 di PT Batanghari Tembesi. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Penentuan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder terkait persediaan bahan baku periode tahun 2018-2020. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan statistik dengan analisis regresi linier berganda. Variabel yang dianalisis yaitu persediaan bahan baku, perkiraan pemakaian, pemakaian aktual, harga bahan baku, biaya persediaan dan waktu tunggu. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa persediaan bahan baku karet di PT Batanghari Tembesi dimulai dari supplier yang mendapatkan bahan olah karet (bokar) dari pengepul karet dilanjutkan dengan inspeksi bokar di pabrik perusahaan, penimbangan dan penyimpanan di gudang penyimpanan bahan baku. Seluruh variabel bebas berpengaruh secara serempak terhadap persediaan bahan baku karet. Variabel perkiraan pemakaian dan pemakaian aktual masing-masing berpengaruh secara parsial sedangkan harga bahan baku, biaya persediaan dan waktu tunggu terhadap tidak berpengaruh secara parsial terhadap persediaan bahan baku karet. Kata kunci: Bahan, harga, karet, pemakaian, persediaan
{"title":"Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku Karet Di PT Batanghari Tembesi Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi","authors":"Nur Kartika Achmalia, S. Santoso, dan Titik Ekowati","doi":"10.47728/AG.V39I1.308","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/AG.V39I1.308","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alur persediaan dan menganalisis faktor yang mempengaruhi persediaan di PT Batanghari Tembesi. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2020 dan Februari 2021 di PT Batanghari Tembesi. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Penentuan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder terkait persediaan bahan baku periode tahun 2018-2020. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan statistik dengan analisis regresi linier berganda. Variabel yang dianalisis yaitu persediaan bahan baku, perkiraan pemakaian, pemakaian aktual, harga bahan baku, biaya persediaan dan waktu tunggu. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa persediaan bahan baku karet di PT Batanghari Tembesi dimulai dari supplier yang mendapatkan bahan olah karet (bokar) dari pengepul karet dilanjutkan dengan inspeksi bokar di pabrik perusahaan, penimbangan dan penyimpanan di gudang penyimpanan bahan baku. Seluruh variabel bebas berpengaruh secara serempak terhadap persediaan bahan baku karet. Variabel perkiraan pemakaian dan pemakaian aktual masing-masing berpengaruh secara parsial sedangkan harga bahan baku, biaya persediaan dan waktu tunggu terhadap tidak berpengaruh secara parsial terhadap persediaan bahan baku karet. Kata kunci: Bahan, harga, karet, pemakaian, persediaan","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"111 3S 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126403697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Sulaibah, Teysar Adi Sarjana dan Retno Murwani
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh perbedaan panjang kandang dan zona penempatan di dalam kandang closed house terhadap total leukosit dan differensial leukosit ayam broiler. Materi penelitian adalah 2 unit kandang closed house ukuran panjang 60 meter kapasitas 11.000 ekor dan ukuran panjang 120 meter kapasitas 22.000 ekor, pada penelitian digunakan 600 ekor ayam broiler dengan Rancangan Acak Kelompok Pola Split Plot dan dua faktor. Faktor pertama panjang kandang ukuran 60 dan 120 meter dan faktor kedua penempatan zona di dalam kandang yang dibagi menjadi 4 zona yaitu zona 1 diukur 0 meter jarak dari inlet, zona 2 diukur pada 1/4 panjang kandang, zona 3 diukur pada 1/2 panjang kandang, zona 4 diukur pada 3/4 panjang kandang. Hasil penelitian menunjukan ada interaksi pengaruh perbedaan panjang kandang dan penempatan zona di dalam kandang terhadap jumlah eusinofil. Panjang kandang 60 meter dan zona terdekat dengan inlet mempunyai jumlah eosinofil tertinggi. Panjang kandang 120 meter signifikan menurunkan jumlah heterofil. Zona yang semakin jauh dari inlet signifikan menurunkan total leukosit. Dapat disimpulkan bahwa broiler yang ditempatkan pada panjang kandang 60 meter dengan zona semakin dekat dengan inlet mempunyai jumlah eosinofil tertinggi. Kandang yang lebih panjang dapat menurunkan jumlah heterofil dan zona yang semakin jauh dari inlet dapat menurunkan total leukosit ayam broiler. Kata Kunci : closed house, panjang kandang, zona di dalam kandang, total leukosit, differensial leukosit, broiler
{"title":"Pengaruh Perbedaan Panjang Kandang Dan Zona Penempatan Di Dalam Kandang Closed House Terhadap Total Leukosit Dan Differensial Leukosit Ayam Broiler","authors":"Siti Sulaibah, Teysar Adi Sarjana dan Retno Murwani","doi":"10.47728/AG.V37I1.248","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/AG.V37I1.248","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh perbedaan panjang kandang dan zona penempatan di dalam kandang closed house terhadap total leukosit dan differensial leukosit ayam broiler. Materi penelitian adalah 2 unit kandang closed house ukuran panjang 60 meter kapasitas 11.000 ekor dan ukuran panjang 120 meter kapasitas 22.000 ekor, pada penelitian digunakan 600 ekor ayam broiler dengan Rancangan Acak Kelompok Pola Split Plot dan dua faktor. Faktor pertama panjang kandang ukuran 60 dan 120 meter dan faktor kedua penempatan zona di dalam kandang yang dibagi menjadi 4 zona yaitu zona 1 diukur 0 meter jarak dari inlet, zona 2 diukur pada 1/4 panjang kandang, zona 3 diukur pada 1/2 panjang kandang, zona 4 diukur pada 3/4 panjang kandang. Hasil penelitian menunjukan ada interaksi pengaruh perbedaan panjang kandang dan penempatan zona di dalam kandang terhadap jumlah eusinofil. Panjang kandang 60 meter dan zona terdekat dengan inlet mempunyai jumlah eosinofil tertinggi. Panjang kandang 120 meter signifikan menurunkan jumlah heterofil. Zona yang semakin jauh dari inlet signifikan menurunkan total leukosit. Dapat disimpulkan bahwa broiler yang ditempatkan pada panjang kandang 60 meter dengan zona semakin dekat dengan inlet mempunyai jumlah eosinofil tertinggi. Kandang yang lebih panjang dapat menurunkan jumlah heterofil dan zona yang semakin jauh dari inlet dapat menurunkan total leukosit ayam broiler. Kata Kunci : closed house, panjang kandang, zona di dalam kandang, total leukosit, differensial leukosit, broiler","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115867102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh dosis pupuk organik cair daun gamal substitusi nutrisi AB Mix serta jenis media tanam yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi sawi. Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Februari - 25 April 2018 di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman serta Green House Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Penelitian menggunakan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 3 ulangan. Faktor pertama adalah substitusi dosis pupuk, yaitu 100% AB Mix (A1), 75% AB Mix + 25% POC (A2), 50% AB Mix + 50% POC (A3), 25% AB Mix + 75% POC (A4) dan 100% POC (A5). Faktor kedua adalah jenis media tanam, yaitu rockwool (B1) dan cocopeat (B2). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar, berat kering dan serapan nitrogen. Data diolah dengan analisis ragam (uji F), dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan sampai dosis 50% POC + 50% AB Mix pada media tanam rockwool menghasilkan berat segar setara dengan perlakuan 100% AB Mix dengan media tanam rockwool. Kata Kunci: Sawi, nutrisi AB Mix, POC, rockwool, cocopeat.
{"title":"Respon Hasil Sawi (Brassica juncea L.) Akibat Pemberian Dosis POC Substitusi AB Mix serta Media Tanam Pada Sistem Hidroponik","authors":"Ghaisani Nabilah Putri, E. Sumarsono","doi":"10.47728/ag.v37i1.242","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/ag.v37i1.242","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh dosis pupuk organik cair daun gamal substitusi nutrisi AB Mix serta jenis media tanam yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi sawi. Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Februari - 25 April 2018 di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman serta Green House Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Penelitian menggunakan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 3 ulangan. Faktor pertama adalah substitusi dosis pupuk, yaitu 100% AB Mix (A1), 75% AB Mix + 25% POC (A2), 50% AB Mix + 50% POC (A3), 25% AB Mix + 75% POC (A4) dan 100% POC (A5). Faktor kedua adalah jenis media tanam, yaitu rockwool (B1) dan cocopeat (B2). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar, berat kering dan serapan nitrogen. Data diolah dengan analisis ragam (uji F), dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan sampai dosis 50% POC + 50% AB Mix pada media tanam rockwool menghasilkan berat segar setara dengan perlakuan 100% AB Mix dengan media tanam rockwool. Kata Kunci: Sawi, nutrisi AB Mix, POC, rockwool, cocopeat.","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"348 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131528765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKTujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengetahui tingkat kesukaan terhadap produk nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram; 2) mengetahui resep nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram yang paling disukai; dan 3) mengetahui proses pembuatan dari nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram yang paling disukai. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dan uji hedonik. Substitusi jamur tiram pada pembutan nugget jantung pisang yaitu sebanyak 10%, 30%, 60% dari berat penggunaan jantung pisang. Jumlah Panelis yang mengisi kuesioner sebanyak 30 orang Panelis tidak terlatih. Kuesioner menggunakan 5 skala hedonik. Hasil penelitian menunjukkan, produk nugget jantung pisang yang paling disukai yaitu nugget dengan penambahan jantung pisang sebanyak 40% dan jamur tiram sebanyak 60%. Resep dari nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram terbaik meliputi 140 g jantung pisang, 210 g jamur tiram, 75 g tepung terigu, 6 butir telur, dan 100 ml air. Untuk bumbu meliputi ½ buah bawang bombay ukuran sedang, 3 siung bawang putih, 1 sdt merica bubuk, ½ sdt pala bubuk, 3 ½ sdt garam dan 1 sdt gula pasir, serta 500 ml minyak untuk menggoreng. Untuk bahan pelapis meliputi 4 butir telur dan 350 g tepung roti. Proses pembuatan dari nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram meliputi 1) proses pencucian, pengirisan, perebusan selama 10 menit dan penirisan air dari jantung pisang dan jamur tiram; 2) pencampuran dan penghalusan semua bahan dengan bumbu; 3) pencetakan adonan nugget; 4) pengukusan adonan nugget selama 40 menit; 5) pendinginan nugget; 6) pencetakan nugget dan pelapisan; 7) penggorengan nugget; dan 8) penirisan minyak. Dapat disimpulkan bahwa produk nugget terbaik yaitu dengan persentase 40% jantung pisang dan 60% jamur tiram. Kata Kunci: nugget, jantung pisang, jamur tiram
{"title":"Substitusi Jamur Tiram pada Pembuatan Nugget Jantung Pisang","authors":"Citra Astria Pemula, Esteria Priyanti","doi":"10.47728/AG.V38I2.280","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/AG.V38I2.280","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengetahui tingkat kesukaan terhadap produk nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram; 2) mengetahui resep nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram yang paling disukai; dan 3) mengetahui proses pembuatan dari nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram yang paling disukai. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dan uji hedonik. Substitusi jamur tiram pada pembutan nugget jantung pisang yaitu sebanyak 10%, 30%, 60% dari berat penggunaan jantung pisang. Jumlah Panelis yang mengisi kuesioner sebanyak 30 orang Panelis tidak terlatih. Kuesioner menggunakan 5 skala hedonik. Hasil penelitian menunjukkan, produk nugget jantung pisang yang paling disukai yaitu nugget dengan penambahan jantung pisang sebanyak 40% dan jamur tiram sebanyak 60%. Resep dari nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram terbaik meliputi 140 g jantung pisang, 210 g jamur tiram, 75 g tepung terigu, 6 butir telur, dan 100 ml air. Untuk bumbu meliputi ½ buah bawang bombay ukuran sedang, 3 siung bawang putih, 1 sdt merica bubuk, ½ sdt pala bubuk, 3 ½ sdt garam dan 1 sdt gula pasir, serta 500 ml minyak untuk menggoreng. Untuk bahan pelapis meliputi 4 butir telur dan 350 g tepung roti. Proses pembuatan dari nugget jantung pisang dengan substitusi jamur tiram meliputi 1) proses pencucian, pengirisan, perebusan selama 10 menit dan penirisan air dari jantung pisang dan jamur tiram; 2) pencampuran dan penghalusan semua bahan dengan bumbu; 3) pencetakan adonan nugget; 4) pengukusan adonan nugget selama 40 menit; 5) pendinginan nugget; 6) pencetakan nugget dan pelapisan; 7) penggorengan nugget; dan 8) penirisan minyak. Dapat disimpulkan bahwa produk nugget terbaik yaitu dengan persentase 40% jantung pisang dan 60% jamur tiram. Kata Kunci: nugget, jantung pisang, jamur tiram","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127674711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Harrio Bagus Rio Handoko, Minar Ferichani dan Setyowati
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, margin pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, dan integrasi pasar dalam kegiatan pemasaran ubi kayu di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode penentuan lokasi secara purposive di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Pengambilan sampel petani dengan metode Accindental sampling dengan jumlah reponden 30 orang. Pengambilang sampel lembaga pemasaran dengan snowball sampling. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis saluran pemasaran, biaya, keuntungan, marjin pemasaran, regresi, IMC (Index of Market Connection). Hasil penelitian terdapat tiga saluran pemasaran. Saluran yang memiliki nilai farmer’s share tertinggi adalah saluran ke-dua dengan nilai 66,7%. Hasil analisis IMC menujukkan nilai 1,4 1, maka integrasi pasar antara harga ditingkat petani dengan ditingkat konsumen rendah. Kata kunci: IMC, Integrasi Pasar, Ubi Kayu
{"title":"Analisis Integrasi Pasar Ubi Kayu Di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri (Analysis Of Market Integration On Cassava In Pracimantoro District, Wonogiri Regency)","authors":"Harrio Bagus Rio Handoko, Minar Ferichani dan Setyowati","doi":"10.47728/ag.v37i1.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/ag.v37i1.243","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, margin pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, dan integrasi pasar dalam kegiatan pemasaran ubi kayu di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode penentuan lokasi secara purposive di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Pengambilan sampel petani dengan metode Accindental sampling dengan jumlah reponden 30 orang. Pengambilang sampel lembaga pemasaran dengan snowball sampling. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis saluran pemasaran, biaya, keuntungan, marjin pemasaran, regresi, IMC (Index of Market Connection). Hasil penelitian terdapat tiga saluran pemasaran. Saluran yang memiliki nilai farmer’s share tertinggi adalah saluran ke-dua dengan nilai 66,7%. Hasil analisis IMC menujukkan nilai 1,4 1, maka integrasi pasar antara harga ditingkat petani dengan ditingkat konsumen rendah. Kata kunci: IMC, Integrasi Pasar, Ubi Kayu","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117153674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) pendapatan usahatani cabai rawit merah; (2) pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan cabai rawit merah. Penelitian dilakukan di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus pada bulan September 2018 s.d Juli 2019. Jumlah populasi petani sebanyak 130 orang dengan luas kepemilikan lahan berkisar 0,100 s.d. 0,500 ha. Penelitian dengan metode survei dan penentuan responden menggunakan metode sampling Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 25% atau 33 responden. Pengumpulan data dengan wawancara dan pengamatan. Data yang dicatat adalah data biaya pengeluaran berupa biaya : bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, penyusutan peralatan, sewa lahan, sewa mesin, dan pajak. Data penerimaan diperoleh dari data produksi dikalikan harga jual. Pendapatan petani dianalisis dengan analisis biaya dan penerimaan. Pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian : (1) Rata-rata pendapatan per hektar sebesar Rp. 42.499.673,-; (2) Ada pengaruh yang sangat nyata (P1%) biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan. Persamaan regresi penduganya : Y = 94.879 + 54,078 X1** – 8,021 X2** + 7,207 X3** + 2,104 X4* ; (X1=bibit, X2=pupuk, X3=pestisida, X4=tenaga kerja); R2ajd = 0,999. Kesimpulan : usahatani cabai rawit merah menguntungkan dan ada pengaruh yang sangat nyata dari biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani cabai rawit merah di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Kata kunci : pendapatan, biaya sarana produksi tenaga, cabai rawit
{"title":"Pengaruh Biaya Sarana Produksi Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah Di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus","authors":"M. Sofa, Saparto dan Wiharso","doi":"10.47728/ag.v37i1.249","DOIUrl":"https://doi.org/10.47728/ag.v37i1.249","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) pendapatan usahatani cabai rawit merah; (2) pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan cabai rawit merah. Penelitian dilakukan di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus pada bulan September 2018 s.d Juli 2019. Jumlah populasi petani sebanyak 130 orang dengan luas kepemilikan lahan berkisar 0,100 s.d. 0,500 ha. Penelitian dengan metode survei dan penentuan responden menggunakan metode sampling Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 25% atau 33 responden. Pengumpulan data dengan wawancara dan pengamatan. Data yang dicatat adalah data biaya pengeluaran berupa biaya : bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, penyusutan peralatan, sewa lahan, sewa mesin, dan pajak. Data penerimaan diperoleh dari data produksi dikalikan harga jual. Pendapatan petani dianalisis dengan analisis biaya dan penerimaan. Pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian : (1) Rata-rata pendapatan per hektar sebesar Rp. 42.499.673,-; (2) Ada pengaruh yang sangat nyata (P1%) biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan. Persamaan regresi penduganya : Y = 94.879 + 54,078 X1** – 8,021 X2** + 7,207 X3** + 2,104 X4* ; (X1=bibit, X2=pupuk, X3=pestisida, X4=tenaga kerja); R2ajd = 0,999. Kesimpulan : usahatani cabai rawit merah menguntungkan dan ada pengaruh yang sangat nyata dari biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani cabai rawit merah di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Kata kunci : pendapatan, biaya sarana produksi tenaga, cabai rawit","PeriodicalId":175704,"journal":{"name":"AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127837339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}