首页 > 最新文献

Journal of Community Mental Health and Public Policy最新文献

英文 中文
PENGARUH ACADEMIC SELF-EFFICACY DAN STUDENT ENGAGEMENT TERHADAP ACADEMIC BURNOUT MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING 学业自我效能感、学生投入感、学业倦怠感
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.51602/cmhp.v4i2.70
D. Anggraini, Achmad Chusairi
ABSTRACTChanges in learning methods have the potential to cause psychological effects on students. The impact of these changes puts students at risk of mental health problems, one of which is stress. The research method used in this research is quantitative. This research was conducted on students in the city of Surabaya who underwent online learning, the number of respondents was 153 people. The data collection technique of this research is a survey using a questionnaire. The academic self-efficacy variable in this study was measured using the academic self-efficacy scale, the student engagement variable using the Online Student Engagement Scale (OSE), and the academic burnout variable using Maslach Burnout. Inventory-Student Survey (MBI-SS). Data analysis used stepwise regression using SPSS for windows application. Based on the research data analysis, the regression of the academic self-efficacy variable on academic burnout showed significant results with p = 0.000 and R2 = 0.092. The regression results of academic self-efficacy and student engagement variables on academic burnout showed significant results with p = 0.000, R2 = 0.023. There is a significant negative effect between academic self-efficacy on academic burnout. Then in this study, the results also show that there is a significant negative effect between student engagement on academic burnout, so it can be concluded that there is a significant simultaneous or joint effect between academic self-efficacy and student engagement variables on academic burnout. ABSTRAKPerubahan metode pembelajaran berpotensi menimbulkan efek psikologis bagi siswa. Dampak dari perubahan tersebut menempatkan siswa pada risiko masalah kesehatan mental, salah satunya adalah stres. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Kota Surabaya yang menjalani pembelajaran daring, jumlah responden 153 orang. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah survei menggunakan kuesioner. Variabel academic self-efficacy dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala academic self-efficacy, variabel student engagement menggunakan Online Student Engagement Scale (OSE), dan variabel academic burnout menggunakan Maslach Burnout. Inventory Student Survey (MBI-SS). Analisis data yang digunakan stepwise regression dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows. Berdasarkan analisis data penelitian, regresi variabel academic self-efficacy terhadap academic burnout menunjukkan hasil yang signifikan dengan p = 0,000 dan R2 = 0,092. Hasil regresi variabel academic self-efficacy dan student engagement terhadap academic burnout menunjukkan hasil yang signifikan dengan p = 0,000, R2 = 0,023. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara academic self-efficacy terhadap academic burnout. Kemudian pada penelitian ini hasil juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara student engagement terhadap academic burnout, sehingga dapat disimpu
摘要学习方法的变化可能对学生产生心理影响。这些变化的影响使学生面临心理健康问题的风险,其中之一就是压力。本研究采用的研究方法是定量的。本研究是在泗水市接受在线学习的学生中进行的,受访者人数为153人。本研究的数据收集技术为问卷调查。本研究的学业自我效能变量采用学业自我效能量表测量,学生投入变量采用在线学生投入量表(OSE)测量,学业倦怠变量采用马斯拉赫倦怠测量。库存-学生调查(MBI-SS)。数据分析采用SPSS逐步回归分析。根据研究数据分析,学业自我效能变量对学业倦怠的回归结果显著,p = 0.000, R2 = 0.092。学业自我效能和学生投入变量对学业倦怠的回归结果显示显著,p = 0.000, R2 = 0.023。学业自我效能感对学业倦怠有显著的负向影响。然后在本研究中,结果也显示学生投入对学业倦怠存在显著的负向影响,因此可以得出,学业自我效能感和学生投入变量对学业倦怠存在显著的同步或联合作用。【摘要】秘鲁巴汉方法对脑出血的生理影响。Dampak dari perubahan tersebut menempatkan siswa padrisko masalah kesehatan mental, salah satunya adalah streah。方法peneltitian yang digunakan pada peneltitian ini adaltititian。Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Kota泗水杨menjalani pembelajaran daring, jumlah回应了153名猩猩。人口普查数据是由人口普查数据提供的。可变学业自我效能感,可变学生投入在线学生投入量表(OSE),可变学业倦怠。库存学生调查(MBI-SS)。分析数据杨迪古纳坎逐步回归,邓根蒙古纳坎应用SPSS为窗口。Berdasarkan分析数据penelitian,回归变量学业自我效能感与学业倦怠关系显著(p = 000dan, R2 = 00092)。Hasil回归变量学业自我效能感与学生敬业度、学业倦怠关系显著,p = 0000, R2 = 0.023。学业自我效能对学业倦怠有显著的负性影响。学业自我效能感与学生投入感对学业倦怠有负向显著影响,学业自我效能感与学生投入感对学业倦怠有负向显著影响,学业自我效能感与学生投入感对学业倦怠有负向显著影响。
{"title":"PENGARUH ACADEMIC SELF-EFFICACY DAN STUDENT ENGAGEMENT TERHADAP ACADEMIC BURNOUT MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING","authors":"D. Anggraini, Achmad Chusairi","doi":"10.51602/cmhp.v4i2.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i2.70","url":null,"abstract":"ABSTRACTChanges in learning methods have the potential to cause psychological effects on students. The impact of these changes puts students at risk of mental health problems, one of which is stress. The research method used in this research is quantitative. This research was conducted on students in the city of Surabaya who underwent online learning, the number of respondents was 153 people. The data collection technique of this research is a survey using a questionnaire. The academic self-efficacy variable in this study was measured using the academic self-efficacy scale, the student engagement variable using the Online Student Engagement Scale (OSE), and the academic burnout variable using Maslach Burnout. Inventory-Student Survey (MBI-SS). Data analysis used stepwise regression using SPSS for windows application. Based on the research data analysis, the regression of the academic self-efficacy variable on academic burnout showed significant results with p = 0.000 and R2 = 0.092. The regression results of academic self-efficacy and student engagement variables on academic burnout showed significant results with p = 0.000, R2 = 0.023. There is a significant negative effect between academic self-efficacy on academic burnout. Then in this study, the results also show that there is a significant negative effect between student engagement on academic burnout, so it can be concluded that there is a significant simultaneous or joint effect between academic self-efficacy and student engagement variables on academic burnout. \u0000ABSTRAKPerubahan metode pembelajaran berpotensi menimbulkan efek psikologis bagi siswa. Dampak dari perubahan tersebut menempatkan siswa pada risiko masalah kesehatan mental, salah satunya adalah stres. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Kota Surabaya yang menjalani pembelajaran daring, jumlah responden 153 orang. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah survei menggunakan kuesioner. Variabel academic self-efficacy dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala academic self-efficacy, variabel student engagement menggunakan Online Student Engagement Scale (OSE), dan variabel academic burnout menggunakan Maslach Burnout. Inventory Student Survey (MBI-SS). Analisis data yang digunakan stepwise regression dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows. Berdasarkan analisis data penelitian, regresi variabel academic self-efficacy terhadap academic burnout menunjukkan hasil yang signifikan dengan p = 0,000 dan R2 = 0,092. Hasil regresi variabel academic self-efficacy dan student engagement terhadap academic burnout menunjukkan hasil yang signifikan dengan p = 0,000, R2 = 0,023. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara academic self-efficacy terhadap academic burnout. Kemudian pada penelitian ini hasil juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara student engagement terhadap academic burnout, sehingga dapat disimpu","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131654465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
KEBIJAKAN PHYSICAL DISTANCING TERHADAP KECEMASAN MAHASISWA: STUDI CROSS-SECTIONAL 物理上反对学生焦虑的政策:跨部门研究
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.51602/cmhp.v4i2.64
Bela Yuli Selfia, Jayanti Dian Eka Sari, Xindy Imey Pratiwi, Ianatul Ulya Dewi
ABSTRACTSustaining implementation of physical distancing including in the educational field is one of the policies to prevent Covid-19 confirmed cases in Indonesia. This policy can hinder undergraduate students' study needs and makes them feel anxious when they have to carry out online learning activities in long term. So, this study was conducted to determine the effect of physical distancing on the level of undergraduate students’ anxiety in East Java. This was an analytic observational study that used a cross-sectional and was carried out from May to July 2020. The sample in this study was 385 people who were taken using the accidental sampling method. The results showed that most undergraduate students in East Java feel very affected by the physical distancing policy with the majority of respondents feeling a mild level of anxiety as many as 157 people or 40.8%. Based on the simple linear regression test obtained the value of sig. 0.001 < 0.05 this indicates that the application of physical distancing has an effect on the level of undergraduate student anxiety during the Covid-19 pandemic. These results can be used as a basis for making future policies regarding anxiety in a pandemic situation.ABSTRAKProgram Pendidikan Jarak Jauh merupakan penerapan physical distancing di bidang pendidikan sebagai kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia. Kebijakan ini dapat menghambat kebutuhan studi mahasiswa S1 dan membuat mereka merasa cemas ketika harus melakukan kegiatan pembelajaran daring dalam jangka panjang. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh physical distancing terhadap tingkat kecemasan mahasiswa S1 di Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah 385 orang yang diambil dengan menggunakan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa S1 di Jawa Timur merasa sangat dipengaruhi oleh kebijakan jaga jarak fisik dengan mayoritas responden merasakan tingkat kecemasan yang rendah diukur menggunakan kuesioner baku Zung Self-rating Anxiety Scale. Berdasarkan uji regresi linier sederhana diperoleh nilai sig. 0,001 < 0,05 yang berarti bahwa penerapan physical distancing berpengaruh terhadap tingkat kecemasan mahasiswa S1 selama masa pandemi Covid-19. Hasil ini dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan masa depan terkait kecemasan dalam situasi pandemi.
【摘要】持续实施身体距离(包括教育领域)是印尼预防新冠肺炎确诊病例的政策之一。这一政策会阻碍大学生的学习需求,使他们在长期进行在线学习活动时感到焦虑。因此,本研究旨在确定身体距离对东爪哇地区大学生焦虑水平的影响。这是一项分析性观察研究,使用横断面,于2020年5月至7月进行。本研究的样本是385人,采用偶然抽样方法。结果表明,东爪哇的大多数本科生受到身体距离政策的影响很大,大多数受访者感到轻度焦虑,多达157人(40.8%)。通过简单线性回归检验,得到sig. 0.001 < 0.05的值,表明在新冠肺炎大流行期间,保持身体距离的应用对大学生焦虑水平有影响。这些结果可作为制定大流行情况下有关焦虑的未来政策的基础。[摘要]项目Pendidikan Jarak Jauh merupakan Pendidikan保持身体距离在印度尼西亚,Pendidikan sebagai kebijakan penemintah untuk menmenegah penyebaran Covid-19印度尼西亚。Kebijakan ini dapat menghambat kebutuhan studi mahasiswa S1 dan成员mereka merasa cemas ketika harus melakukan kegiatan pembelajan dalam janka panjang。Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh物理距离terhadap tingkat kecemasan mahasiswa S1 di javatimur。Penelitian ini merupakan Penelitian观测分析,dengan方法横断面dan dilaksanakan pada bulan, Mei sampai Juli 2020。样品dalam penelitian ini adalah 385,橙,阳,diambil,登干,孟古纳坎方法偶然抽样。自评焦虑量表(自评焦虑量表),由香港市民自行评定,并由香港市民自行评定。Berdasarkan uji regresi linier sederhana diperoleh nilai sig. 001 < 0.05 yang berarti bahwa penpenper日本保持身体距离berpengaruh terhadap tingkat kecemasan mahasiswa S1 selama masha新冠肺炎。哈西尼尼达帕特迪古纳坎斯巴吉达萨乌图克成员,kebijakan masa depan terkait keecmasan dalam局势大流行。
{"title":"KEBIJAKAN PHYSICAL DISTANCING TERHADAP KECEMASAN MAHASISWA: STUDI CROSS-SECTIONAL","authors":"Bela Yuli Selfia, Jayanti Dian Eka Sari, Xindy Imey Pratiwi, Ianatul Ulya Dewi","doi":"10.51602/cmhp.v4i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i2.64","url":null,"abstract":"ABSTRACTSustaining implementation of physical distancing including in the educational field is one of the policies to prevent Covid-19 confirmed cases in Indonesia. This policy can hinder undergraduate students' study needs and makes them feel anxious when they have to carry out online learning activities in long term. So, this study was conducted to determine the effect of physical distancing on the level of undergraduate students’ anxiety in East Java. This was an analytic observational study that used a cross-sectional and was carried out from May to July 2020. The sample in this study was 385 people who were taken using the accidental sampling method. The results showed that most undergraduate students in East Java feel very affected by the physical distancing policy with the majority of respondents feeling a mild level of anxiety as many as 157 people or 40.8%. Based on the simple linear regression test obtained the value of sig. 0.001 < 0.05 this indicates that the application of physical distancing has an effect on the level of undergraduate student anxiety during the Covid-19 pandemic. These results can be used as a basis for making future policies regarding anxiety in a pandemic situation.ABSTRAKProgram Pendidikan Jarak Jauh merupakan penerapan physical distancing di bidang pendidikan sebagai kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia. Kebijakan ini dapat menghambat kebutuhan studi mahasiswa S1 dan membuat mereka merasa cemas ketika harus melakukan kegiatan pembelajaran daring dalam jangka panjang. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh physical distancing terhadap tingkat kecemasan mahasiswa S1 di Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah 385 orang yang diambil dengan menggunakan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa S1 di Jawa Timur merasa sangat dipengaruhi oleh kebijakan jaga jarak fisik dengan mayoritas responden merasakan tingkat kecemasan yang rendah diukur menggunakan kuesioner baku Zung Self-rating Anxiety Scale. Berdasarkan uji regresi linier sederhana diperoleh nilai sig. 0,001 < 0,05 yang berarti bahwa penerapan physical distancing berpengaruh terhadap tingkat kecemasan mahasiswa S1 selama masa pandemi Covid-19. Hasil ini dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan masa depan terkait kecemasan dalam situasi pandemi.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121757653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH 宗教信仰与亚齐青少年网络行为之间的联系
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.51602/cmhp.v4i2.71
Hijratul Zulfa, Maya Khairani, Risana Rachmatan, Zaujatul Amna
ABSTRACTThe level of religiosity in adolescents will affect their behavior. Adolescents with high religiosity tend to behave positively, while low religiosity refers to negative behavior such as cybersex, namely the activity of accessing pornography on the internet, whether in the form of sex-related videos, images, text stories, films, and games, engaging in conversations about online sex. The purpose of this study is to determine the relationship between religiosity and cybersex in adolescents in Aceh. Measuring instruments used in this study were the Internet Sex Screening Test scale and the Muslim Daily Religiosity Assessment Scale. This type of research is correlated with the sampling technique used was an accidental technique with 347 adolescents aged range 18-to 24 years old living in Aceh and consisting of 134 boys and 213 girls. The result shows the significant level of this study is (p)=0.000 with the correlation (r)=-0.34, the hypothesis of this study is accepted, which shows there is a negative correlation between religiosity and cybersex behavior in adolescents in Aceh. The meaning is getting a higher level of adolescents’ religiosity, the lower their cybersex, and the lower their level of religiosity, the higher their cybersex. This study also shows that the majority of adolescents in Aceh have a higher level of religiosity so they were able to control the cybersex. Future researchers are expected to look at other factors that may influence cybersex behavior.ABSTRAKTingkat religiusitas pada remaja akan berpengaruh terhadap perilakunya. Remaja yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi cenderung berperilaku positif dan remaja yang memiliki religiusitas yang rendah akan merujuk kearah perilaku negatif. Salah satunya ialah perilaku cybersex yaitu suatu kegiatan mengakses pornografi di internet, baik dalam bentuk video, gambar, teks cerita, film dan game yang berbau seksual, atau terlibat percakapan tentang seksual online (daring) dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Internet Sex Screening Test dan Muslim Daily Religiosity Assessment Scale. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan teknik sampling yang digunakan adalah teknik aksidental dengan jumlah responden sebanyak 347 remaja dengan rentang usia 18-24 tahun yang berdomisili di Aceh yang terdiri dari 134 laki-laki dan 213 perempuan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p)=0,000 dengan nilai korelasi (r) =-0,43. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian diterima, yang menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi religiusitas pada remaja, maka semakin rendah tingkat cybersex, begitu juga sebaliknya, semakin rendah religiusitas, maka samakin tinggi cybersex pada remaja. Selain itu, penelitian ini juga
摘要青少年的宗教虔诚程度会影响其行为。宗教虔诚度高的青少年倾向于表现积极,而低宗教虔诚度指的是消极行为,如网络性行为,即在互联网上访问色情内容的活动,无论是以与性有关的视频、图像、文本故事、电影还是游戏的形式,参与有关网络性的对话。本研究的目的是确定亚齐省青少年的宗教信仰与网络性行为之间的关系。本研究使用的测量工具是互联网性别筛选测试量表和穆斯林每日宗教虔诚度评估量表。这种类型的研究与所使用的抽样技术相关,该抽样技术是一种偶然技术,对生活在亚齐的347名年龄在18至24岁之间的青少年进行了调查,其中包括134名男孩和213名女孩。结果显示本研究的显著性水平为(p)=0.000,相关系数(r)=-0.34,接受本研究的假设,表明亚齐省青少年的宗教虔诚度与网络性行为之间存在负相关关系。这意味着青少年的宗教虔诚程度越高,网络性行为越低,宗教虔诚程度越低,网络性行为越高。这项研究还表明,亚齐的大多数青少年都有较高的宗教信仰,因此他们能够控制网络性行为。未来的研究人员有望研究其他可能影响网络性行为的因素。【摘要】【摘要】新疆的宗教界在新疆的发展与发展中起着重要的作用。Remaja yang memiliki tingkat religiusis yang tinggi cenderung berperaku positive,但Remaja yang memiliki religiusis yang rendah akan merujuk kearah peraku negative。Salah satunya ialah perakaku cybersex yitu suatu kegiatan mengakes porn di internet, baik dalam bentuk视频,gambar, teks cerita,电影dan游戏yang berbau seksual, atau terlibat percakapan tentang seksual online(大胆)登甘橙橙。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan peraku cybersex pada remaja di Aceh。Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala互联网性别筛选测试和穆斯林每日宗教信仰评估量表。Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan teknik抽样yang digunakan adalah teknik aksidental dengan jumlah应答sebanyak 347 remaja dengan rentang usia 18-24 tahun yang berdomisili di Aceh yang terdiri dari 134 laki-laki dan 213 perempuan。Hasil分析数据menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p)= 0000 dengan nilai korelasi (r) =-0,43。halini berarti bahwa hipotesis penelitian diterima, yang menunjukkan bahwa adanya hubungan negative - antara religiusitas dengan peraku cybersex pada remaja di Aceh。Hal ini berarti bahwa semakin tinggi religiusitas pada remaja, maka semakin rendah tingkat cybersex, begitu juga sebaliknya, semakin rendah religiusitas, maka samakin tinggi cybersex pada remaja。Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bawa mayoritas remaja di Aceh memiliki religiusitas yang tinggi sehinga mampu mengcontrol网络性爱。杨Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melihat faktor-faktor躺dapat mempengaruhi perilaku网络性爱。
{"title":"HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH","authors":"Hijratul Zulfa, Maya Khairani, Risana Rachmatan, Zaujatul Amna","doi":"10.51602/cmhp.v4i2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i2.71","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe level of religiosity in adolescents will affect their behavior. Adolescents with high religiosity tend to behave positively, while low religiosity refers to negative behavior such as cybersex, namely the activity of accessing pornography on the internet, whether in the form of sex-related videos, images, text stories, films, and games, engaging in conversations about online sex. The purpose of this study is to determine the relationship between religiosity and cybersex in adolescents in Aceh. Measuring instruments used in this study were the Internet Sex Screening Test scale and the Muslim Daily Religiosity Assessment Scale. This type of research is correlated with the sampling technique used was an accidental technique with 347 adolescents aged range 18-to 24 years old living in Aceh and consisting of 134 boys and 213 girls. The result shows the significant level of this study is (p)=0.000 with the correlation (r)=-0.34, the hypothesis of this study is accepted, which shows there is a negative correlation between religiosity and cybersex behavior in adolescents in Aceh. The meaning is getting a higher level of adolescents’ religiosity, the lower their cybersex, and the lower their level of religiosity, the higher their cybersex. This study also shows that the majority of adolescents in Aceh have a higher level of religiosity so they were able to control the cybersex. Future researchers are expected to look at other factors that may influence cybersex behavior.ABSTRAKTingkat religiusitas pada remaja akan berpengaruh terhadap perilakunya. Remaja yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi cenderung berperilaku positif dan remaja yang memiliki religiusitas yang rendah akan merujuk kearah perilaku negatif. Salah satunya ialah perilaku cybersex yaitu suatu kegiatan mengakses pornografi di internet, baik dalam bentuk video, gambar, teks cerita, film dan game yang berbau seksual, atau terlibat percakapan tentang seksual online (daring) dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Internet Sex Screening Test dan Muslim Daily Religiosity Assessment Scale. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan teknik sampling yang digunakan adalah teknik aksidental dengan jumlah responden sebanyak 347 remaja dengan rentang usia 18-24 tahun yang berdomisili di Aceh yang terdiri dari 134 laki-laki dan 213 perempuan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p)=0,000 dengan nilai korelasi (r) =-0,43. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian diterima, yang menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi religiusitas pada remaja, maka semakin rendah tingkat cybersex, begitu juga sebaliknya, semakin rendah religiusitas, maka samakin tinggi cybersex pada remaja. Selain itu, penelitian ini juga ","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"28 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116727308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN UNSAFE ACTION PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.51602/cmhp.v4i2.69
Sherina Safitri Sri Anjani, Noeroel Widajati
ABSTRACT Every job, formal or non-formal, in the air, land, or sea has a risk of the work accident, including the loading and unloading work. The Loading and Unloading Workers (TKBM) as one of the workers that have a high risk of work accidents. Unsafe action is one of the basic causes of work accidents and work stress is a personal factor that immediately causes work accidents. Objective: This study aims to examine the correlation between work stress and unsafe action at loading and unloading workers on one of the loading and unloading companies in Surabaya. Methods: This research was a quantitative study that used a descriptive approach with a cross-sectional study design. Data analysis used the chi-square test. The population in this study was 60 loading and unloading workers in one group with a sample of 52 respondents who were selected by a simple random sampling technique. Results: The results of the bivariate test showed that there is no correlation between work stress (p=0,781) with unsafe action at the loading and unloading company in Surabaya. ABSTRAK Setiap pekerjaan baik itu formal maupun non-formal, berada di udara, darat maupun laut memiliki risiko kecelakaan kerja, tak terkecuali pekerjaan bongkar muat peti kemas. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) sebagai salah satu pekerja dalam proses tersebut memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Unsafe Action merupakan salah satu penyebab langsung dari kecelakaan kerja dan stress kerja sebagai faktor personal penyebab dasar kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres kerja dengan usanfe action pada tenaga kerja bongkar muat di perusahaan bongkar muat Kota Surabaya. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deskriptif dengan design study cross-sectional. Analisis data menggunakan uji chi-square. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) pada satu grup sebanyak 60 dengan sampel sebanyak 52 orang yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen kuisioner penelitian untuk variabel unsafe action dan stress kerja, sedangkan untuk data sekunder berasal dari data perusahaan. Hasil: hasil uji bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara stres kerja (p=0,781) dengan unsafe action pada perusahaan bongkar muat Kota Surabaya.
空中、陆地或海上的任何正式或非正式工作都有发生工作事故的危险,包括装卸工作。装卸工人是生产事故的高危工人之一。不安全行为是造成工作事故的基本原因之一,工作压力是直接引起工作事故的个人因素。目的:本研究旨在研究泗水一家装卸公司装卸工人的工作压力与不安全行为之间的关系。方法:本研究是一项定量研究,采用横断面研究设计的描述性方法。数据分析采用卡方检验。本研究以60名装卸工人为一组,采用简单随机抽样方法抽取52名受访者。结果:双变量检验结果显示,泗水装卸公司的工作压力与不安全行为之间没有相关性(p= 0.781)。【摘要】设置pekerjaan baik to formal maupun non-formal, berada di udara, darat maupun laut memiliki risiko kecelakaan kerja, tak terkecuali pekerjaan bongkar muat peti kemas。Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) sebagai salah satu pekerja dalam prose - but memiliki risko kecelakaan Kerja yang tinggi。不安全行动merupakan salah satu penyebab langsung dari kecelakaan kerja dan强调kerja sebagai个人penyebab dasar kecelakaan kerja。Penelitian ini bertujuan untuk melija hubungan antara强调kerja dengan和usanan行动,即kerja bongkar muat di perusaan bongkar muat Kota泗水。方法:横断面设计,横断面设计,横断面设计,横断面设计。分析数据为卡方。Populasi pada penelitian ini yitu seluruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) pada satu组sebanyak 60登干样本sebanyak 52橙阳dipilih menggunakan技术简单随机抽样。彭普兰数据引物mongunakan仪器监测器penelitian untuk变量不安全动作和应力kerja, sedangkan untuk数据sekunder basal dari数据perusahaan。(p=0,781)在哥打泗水发生了不安全的行动。
{"title":"HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN UNSAFE ACTION PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT","authors":"Sherina Safitri Sri Anjani, Noeroel Widajati","doi":"10.51602/cmhp.v4i2.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i2.69","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Every job, formal or non-formal, in the air, land, or sea has a risk of the work accident, including the loading and unloading work. The Loading and Unloading Workers (TKBM) as one of the workers that have a high risk of work accidents. Unsafe action is one of the basic causes of work accidents and work stress is a personal factor that immediately causes work accidents. Objective: This study aims to examine the correlation between work stress and unsafe action at loading and unloading workers on one of the loading and unloading companies in Surabaya. Methods: This research was a quantitative study that used a descriptive approach with a cross-sectional study design. Data analysis used the chi-square test. The population in this study was 60 loading and unloading workers in one group with a sample of 52 respondents who were selected by a simple random sampling technique. Results: The results of the bivariate test showed that there is no correlation between work stress (p=0,781) with unsafe action at the loading and unloading company in Surabaya. \u0000ABSTRAK \u0000Setiap pekerjaan baik itu formal maupun non-formal, berada di udara, darat maupun laut memiliki risiko kecelakaan kerja, tak terkecuali pekerjaan bongkar muat peti kemas. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) sebagai salah satu pekerja dalam proses tersebut memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Unsafe Action merupakan salah satu penyebab langsung dari kecelakaan kerja dan stress kerja sebagai faktor personal penyebab dasar kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres kerja dengan usanfe action pada tenaga kerja bongkar muat di perusahaan bongkar muat Kota Surabaya. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deskriptif dengan design study cross-sectional. Analisis data menggunakan uji chi-square. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) pada satu grup sebanyak 60 dengan sampel sebanyak 52 orang yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen kuisioner penelitian untuk variabel unsafe action dan stress kerja, sedangkan untuk data sekunder berasal dari data perusahaan. Hasil: hasil uji bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara stres kerja (p=0,781) dengan unsafe action pada perusahaan bongkar muat Kota Surabaya.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124760220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STUDI META-ANALISIS: FAKTOR RISIKO KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI INDONESIA TAHUN 2016-2021
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.51602/cmhp.v4i2.65
Rizky Novita Anjaswanti, R. Azizah, Acknes Leonita
ABSTRACT Pneumonia coverage in Indonesia from 2010-to 2014 ranged from 20-to 30%, and from 2015-to 2019 has increased. The increased incidence of pneumonia in toddlers can be caused by various factors, including parental behavior, smoking habits by family members, and the environment around toddlers. So, more research is needed related to several types of factors that trigger pneumonia in children. This meta-analysis study aimsto study risk factors such as exclusive breast milk, family members' smoking behavior, and home occupancy density against the incidence of pneumonia in toddlers. The statistical methods in this study combined 44 selected articles of quantitative research results by looking for effect sizes using JASP software version 0.14.1. Selected papers sourced from Google Scholar, Science Direct and Pubmed are sorted according to inclusion and exclusion criteria. The results of the meta-analysis showed that the number of family members who smoked increased the odds 2,585 times greater for pneumonia in toddlers, exclusive breast milk increased the odds 1,934 times greater, and occupancy density increased the chances by 1,934 times greater. The study concluded that all variables increase the likelihood of pneumonia in toddlers, so it is necessary to promote and counsel about exclusive breast milk coverage, reduce the smoking behavior of family members, and pay attention to home occupancy density and home sanitation. ABSTRAKCakupan pneumonia di Indonesia pada tahun 2010-2014 berkisar antara 20-30% dan sejak tahun 2015-2019 mengalami peningkatan. Meningkatnya kejadian pneumonia pada balita dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perilaku orang tua, kebiasaan merokok oleh anggota keluarga, dan lingkungan di sekitar balita. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait beberapa jenis faktor yang memicu terjadinya pneumonia pada anak. Studi meta-analisis ini bertujuan untuk mempelajari faktor risiko seperti ASI eksklusif, perilaku merokok anggota keluarga, dan kepadatan hunian rumah terhadap kejadian pneumonia pada balita. Metode statistik dalam studi ini menggabungkan 44 artikel yang terpilih hasil penelitian kuantitatif dengan mencari ukuran efek atau effect size menggunakan perangkat lunak JASP versi 0.14.1. Artikel yang terpilih bersumber dari Google Scholar, Science Direct, dan Pubmed, diurutkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa terdapatnya anggota keluarga yang merokok 2.585 (95% CI:0.69-1.21; p=0.056), tidak ASI eksklusif 1.934 (95% CI:0.46-0.86; p=0.512), kepadatan hunian meningkatkan peluang 1.934 (95% CI:0.42-0.91; p=0.512) untuk terjadinya pneumonia pada balita. Studi ini menyimpulkan bahwa semua variabel meningkatkan peluang terjadinya pneumonia pada balita, sehingga perlu ditingkatan promosi dan konseling mengenai cakupan ASI eksklusif, mengurangi perilaku merokok anggota keluarga, dan memperhatikan kepadatan hunian rumah serta sanitasi rumah.
印度尼西亚2010- 2014年肺炎覆盖率在20% - 30%之间,2015- 2019年有所增加。幼儿肺炎发病率的增加可由多种因素引起,包括父母的行为、家庭成员的吸烟习惯以及幼儿周围的环境。因此,需要对引发儿童肺炎的几种因素进行更多的研究。本荟萃分析研究旨在研究纯母乳、家庭成员吸烟行为、家庭居住密度等危险因素对幼儿肺炎发病率的影响。本研究的统计方法采用JASP 0.14.1版软件,通过寻找效应量,对选取的44篇定量研究成果进行合并。根据纳入和排除标准对来自Google Scholar, Science Direct和Pubmed的选定论文进行分类。荟萃分析的结果显示,吸烟的家庭成员使幼儿患肺炎的几率增加了2585倍,纯母乳使患肺炎的几率增加了1934倍,居住密度使患肺炎的几率增加了1934倍。研究得出结论,所有变量都增加了幼儿肺炎的可能性,因此有必要宣传和咨询纯母乳覆盖,减少家庭成员的吸烟行为,并注意家庭居住密度和家庭卫生。【摘要】印度尼西亚的肺炎,2010-2014年印度尼西亚的肺炎,20-30%印度尼西亚的肺炎,2015-2019年印度尼西亚的肺炎。脑膜炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎),肺炎(脑膜炎)杨氏小儿麻痹性肺炎的病原学分析。本研究荟萃分析了新疆肺炎、新疆肺炎、新疆肺炎、新疆肺炎、新疆肺炎的发病因素。方法统计dalam研究,孟嘎那坎,2014年,文章,杨,3 .,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,。Artikel yang terpilih bersumber dari Google Scholar, Science Direct, dan Pubmed, diurutkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi。Hasil meta分析menunjukkan bahwa terdapatnya anggota keluarga yang merokok 2.585 (95% CI:0.69-1.21;p=0.056), 1.934 (95% CI:0.46-0.86;p=0.512), kepadatan hunian meningkatkan peluang 1.934 (95% CI:0.42-0.91;P =0.512)。研究脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学、脑膜炎病原学。
{"title":"STUDI META-ANALISIS: FAKTOR RISIKO KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI INDONESIA TAHUN 2016-2021","authors":"Rizky Novita Anjaswanti, R. Azizah, Acknes Leonita","doi":"10.51602/cmhp.v4i2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i2.65","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Pneumonia coverage in Indonesia from 2010-to 2014 ranged from 20-to 30%, and from 2015-to 2019 has increased. The increased incidence of pneumonia in toddlers can be caused by various factors, including parental behavior, smoking habits by family members, and the environment around toddlers. So, more research is needed related to several types of factors that trigger pneumonia in children. This meta-analysis study aimsto study risk factors such as exclusive breast milk, family members' smoking behavior, and home occupancy density against the incidence of pneumonia in toddlers. The statistical methods in this study combined 44 selected articles of quantitative research results by looking for effect sizes using JASP software version 0.14.1. Selected papers sourced from Google Scholar, Science Direct and Pubmed are sorted according to inclusion and exclusion criteria. The results of the meta-analysis showed that the number of family members who smoked increased the odds 2,585 times greater for pneumonia in toddlers, exclusive breast milk increased the odds 1,934 times greater, and occupancy density increased the chances by 1,934 times greater. The study concluded that all variables increase the likelihood of pneumonia in toddlers, so it is necessary to promote and counsel about exclusive breast milk coverage, reduce the smoking behavior of family members, and pay attention to home occupancy density and home sanitation. \u0000ABSTRAKCakupan pneumonia di Indonesia pada tahun 2010-2014 berkisar antara 20-30% dan sejak tahun 2015-2019 mengalami peningkatan. Meningkatnya kejadian pneumonia pada balita dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perilaku orang tua, kebiasaan merokok oleh anggota keluarga, dan lingkungan di sekitar balita. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait beberapa jenis faktor yang memicu terjadinya pneumonia pada anak. Studi meta-analisis ini bertujuan untuk mempelajari faktor risiko seperti ASI eksklusif, perilaku merokok anggota keluarga, dan kepadatan hunian rumah terhadap kejadian pneumonia pada balita. Metode statistik dalam studi ini menggabungkan 44 artikel yang terpilih hasil penelitian kuantitatif dengan mencari ukuran efek atau effect size menggunakan perangkat lunak JASP versi 0.14.1. Artikel yang terpilih bersumber dari Google Scholar, Science Direct, dan Pubmed, diurutkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa terdapatnya anggota keluarga yang merokok 2.585 (95% CI:0.69-1.21; p=0.056), tidak ASI eksklusif 1.934 (95% CI:0.46-0.86; p=0.512), kepadatan hunian meningkatkan peluang 1.934 (95% CI:0.42-0.91; p=0.512) untuk terjadinya pneumonia pada balita. Studi ini menyimpulkan bahwa semua variabel meningkatkan peluang terjadinya pneumonia pada balita, sehingga perlu ditingkatan promosi dan konseling mengenai cakupan ASI eksklusif, mengurangi perilaku merokok anggota keluarga, dan memperhatikan kepadatan hunian rumah serta sanitasi rumah.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122721142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
RISIKO JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA GURU DALAM MENGHADAPI WORK FROM HOME SELAMA PANDEMI COVID-19 在COVID-19大流行期间,教师在家庭作业中面临抑郁症状的性风险
Pub Date : 2021-10-11 DOI: 10.51602/cmhp.v4i1.59
Nadya Reza Palupi, Acknes Leonita, Amira Dhisa Fakhira, Nadiyah Rahmasari, Ayik Mirayanti Mandagi
ABSTRACT During the COVID-19 pandemic, the prevalence of depression in Indonesia is increasing. Teachers are one of those affected by WFH. The purpose of this study was to analyze the risk of gender with depression in teachers during WFH in JABODETABEK. This study used a quantitative method with a cross sectional study design. Data was collected using non-probability sampling online by distributing questionnaire links to 100 respondents. Data analysis used Fisher's exact test and prevalence odds ratio using SPSS application. The results of this study obtained a p-value of 0.605 and a prevalence odds ratio of 0.78 (95% CI=0.238–2.554) which means that gender was a risk factor in the occurrence of depression in teachers who underwent WFH during the COVID-19 pandemic but this factor was not statistically significant because the p-value was 0.605<0.05 and female teachers had a risk of depression 0.78 times greater than male teachers. The results of this study indicate that teachers who experience depression ware more female, namely 26 respondents (83.87%) compared to male sex, namely 5 respondents (16.13%). Risk factors for depression in teachers and female gender have a greater risk of experiencing depression than male teachers in dealing with WFH during the COVID-19 pandemic in the JABODETABEK area.Key words: Teacher, Gender, WFH. ABSTRAKPrevalensi depresi pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia semakin meningkat. Guru adalah salah satu yang terdampak adanya WFH. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis risiko jenis kelamin dengan depresi pada guru selama menjalankan WFH di JABODETABEK. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan sampel dilakukan dengan non probability sampling secara online dengan menyebarkan link kuesioner kepada 100 responden. Analisis data menggunakan uji fisher exact serta prevalence odds ratio menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian diperoleh p-value 0,605 dan prevalence odds ratio yaitu 0,78 (95% CI=0,238–2,554) yang artinya jenis kelamin merupakan faktor risiko dalam terjadinya depresi pada guru yang menjalani WFH selama pandemi COVID-19 namun faktor tersebut tidak bermakna secara signifikan dikarenakan nilai p-value mendapatkan hasil 0,605 serta guru pada perempuan berisiko mengalami depresi sebesar 0,78 kali lebih besar daripada guru pada laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru yang mengalami depresi lebih banyak pada perempuan yaitu 26 responden (83,87%) dibandingkan laki-laki yaitu 5 responden (16,13%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis kelamin merupakan faktor risiko terjadinya depresi pada guru dan perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami depresi daripada guru pada laki-laki dalam menghadapi WFH selama pandemi COVID-19 di wilayah JABODETABEK.Kata Kunci: Guru, Jenis Kelamin, WFH.
在2019冠状病毒病大流行期间,印度尼西亚的抑郁症患病率正在上升。教师是受WFH影响的人群之一。本研究的目的是分析JABODETABEK教师在WFH期间的性别与抑郁的风险。本研究采用定量方法和横断面研究设计。通过向100名受访者分发问卷链接,采用非概率抽样在线收集数据。数据分析采用Fisher精确检验,患病率比值比采用SPSS软件。本研究结果的p值为0.605,患病率优势比为0.78 (95% CI=0.238 ~ 2.554),说明性别是新冠肺炎大流行期间WFH教师抑郁发生的危险因素,但该因素无统计学意义,p值为0.605<0.05,女教师患抑郁症的风险是男教师的0.78倍。本研究结果显示,经历过抑郁的教师中,女性占26人(83.87%),男性占5人(16.13%)。在JABODETABEK地区COVID-19大流行期间,教师和女性在处理WFH时患抑郁症的风险高于男性教师。关键词:教师,性别,WFH。【摘要】2019冠状病毒病(COVID-19)在印度尼西亚大流行与脑膜炎有关。大师adalah salah satu yang terdampak adanya WFH。Tujuan penelitian ini adalah menganalis risiko jenis kelamin denangan抑郁症专家selama menjalankan WFH di JABODETABEK。Penelitian ini menggunakan方法定量设计研究横截面。彭普兰样本,dilakukan,登干,非概率抽样,在线登干,登干,登干,登干,链接,登干,留存100名回答者。数据分析应用SPSS统计软件孟古那坎精确发病率比值比。Hasil penelitian diperoleh p值0,605,患病率比值比为0,78 (95% CI= 0,238-2,554), yang artinya jenis kelamin merupakan因子,risko dalam terjadinya depression pada guru yang menjalani WFH selama流行性感冒COVID-19, namun因子,terseam, terjadinya depression, signfikan, dikarenakan nilai p值,mendapatkan Hasil, 0,605, serta guru, perempuan berisiko, mengalami depression, sebesar, 0,78, kali lebih, besar daripada guru, pada laki-laki。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru yang mengalami depresi lebih banyak pada perempuan yitu 26被调查者(83,87%)dibandingkan laki-laki yitu 5被调查者(16.13%)。印度大流行COVID-19在印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行,印度的流行。Kata Kunci:导师,Jenis Kelamin, WFH。
{"title":"RISIKO JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA GURU DALAM MENGHADAPI WORK FROM HOME SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"Nadya Reza Palupi, Acknes Leonita, Amira Dhisa Fakhira, Nadiyah Rahmasari, Ayik Mirayanti Mandagi","doi":"10.51602/cmhp.v4i1.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i1.59","url":null,"abstract":"ABSTRACT During the COVID-19 pandemic, the prevalence of depression in Indonesia is increasing. Teachers are one of those affected by WFH. The purpose of this study was to analyze the risk of gender with depression in teachers during WFH in JABODETABEK. This study used a quantitative method with a cross sectional study design. Data was collected using non-probability sampling online by distributing questionnaire links to 100 respondents. Data analysis used Fisher's exact test and prevalence odds ratio using SPSS application. The results of this study obtained a p-value of 0.605 and a prevalence odds ratio of 0.78 (95% CI=0.238–2.554) which means that gender was a risk factor in the occurrence of depression in teachers who underwent WFH during the COVID-19 pandemic but this factor was not statistically significant because the p-value was 0.605<0.05 and female teachers had a risk of depression 0.78 times greater than male teachers. The results of this study indicate that teachers who experience depression ware more female, namely 26 respondents (83.87%) compared to male sex, namely 5 respondents (16.13%). Risk factors for depression in teachers and female gender have a greater risk of experiencing depression than male teachers in dealing with WFH during the COVID-19 pandemic in the JABODETABEK area.Key words: Teacher, Gender, WFH. \u0000ABSTRAKPrevalensi depresi pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia semakin meningkat. Guru adalah salah satu yang terdampak adanya WFH. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis risiko jenis kelamin dengan depresi pada guru selama menjalankan WFH di JABODETABEK. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan sampel dilakukan dengan non probability sampling secara online dengan menyebarkan link kuesioner kepada 100 responden. Analisis data menggunakan uji fisher exact serta prevalence odds ratio menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian diperoleh p-value 0,605 dan prevalence odds ratio yaitu 0,78 (95% CI=0,238–2,554) yang artinya jenis kelamin merupakan faktor risiko dalam terjadinya depresi pada guru yang menjalani WFH selama pandemi COVID-19 namun faktor tersebut tidak bermakna secara signifikan dikarenakan nilai p-value mendapatkan hasil 0,605 serta guru pada perempuan berisiko mengalami depresi sebesar 0,78 kali lebih besar daripada guru pada laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru yang mengalami depresi lebih banyak pada perempuan yaitu 26 responden (83,87%) dibandingkan laki-laki yaitu 5 responden (16,13%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis kelamin merupakan faktor risiko terjadinya depresi pada guru dan perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami depresi daripada guru pada laki-laki dalam menghadapi WFH selama pandemi COVID-19 di wilayah JABODETABEK.Kata Kunci: Guru, Jenis Kelamin, WFH.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132897735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN GENETIK DAN PSIKOLOGIS DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA REMAJA 与青少年抑郁事件的遗传和心理联系
Pub Date : 2021-10-11 DOI: 10.51602/cmhp.v4i1.61
Lidya Lidya, Ayik Mirayanti Mandagi, Xindy Imey Pratiwi
ABSTRACT Depression is one of the most common types of mental disorders that can negatively affect a person's feelings, ways of thinking, and acting so that severe ones can lead to suicide. Depression's caused by various factors, which are genetic and psychological. This study was conducted to determine the relationship between genetic (gender and genetic history) and psychological (social support and psychosocial conditions) with the incidence of depression in adolescents (case study of XY High School students, Jember Regency). This research is an analytic observational study with a cross-sectional method. The sample in this study was 158 respondents who were taken using the simple random sampling method. Data were collected online with the Social Provisions Scale (SPS), Youth Pediatric Symptom-17 (Y PSC-17), and Beck Depression Inventory-II (BDI-II) instruments. The research data were analyzed using the Spearman Correlation Test. The results showed that there was no relationship between genetics which consisted of gender variable (p value = 0.958) and heredity history variable (p value = 0.061) with the incidence of depression in adolescents. While there is a relationship between psychology which consists of social support variables (p value = 0.003) and psychosocial condition variables (p value = 0.000) with the incidence of depression in adolescents. The results of this study can be used as a basis for making preventive, promotive, and rehabilitative efforts regarding depression in adolescents and for further research.Keywords: Depression, Genetic, Psychological, Adolescents. ABSTRAKDepresi adalah salah satu jenis gangguan mental paling umum terjadi, secara negatif mampu memengaruhi perasaan, cara berpikir dan bertindak seseorang sehingga pada tingkatan parah mampu menyebabkan bunuh diri. Depresi disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah genetik dan psikologis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan genetik (jenis kelamin dan riwayat keturunan) dan psikologis (dukungan sosial dan kondisi psikososial) dengan kejadian depresi pada remaja (studi kasus siswa SMA XY Kabupaten Jember). Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 158 responden yang diambil menggunakan metode simple random sampling. Data diambil secara daring dengan instrumen Social Provisions Scale (SPS), Youth Pediatric Symptom-17 (Y PSC-17) dan Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Data penelitian ini dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara genetik yang terdiri dari variabel jenis kelamin (p value = 0.958) dan variabel riwayat keturunan (p value = 0.061) dengan kejadian depresi pada remaja. Sedangkan terdapat hubungan antara psikologis yang terdiri dari variabel dukungan sosial (p value = 0.003) dan variabel kondisi psikososial (p value = 0.000) dengan kejadian depresi pada remaja. Hasil penelitian ini
抑郁症是一种最常见的精神障碍类型,它会对一个人的感觉、思维方式和行为产生负面影响,严重的会导致自杀。抑郁症是由多种因素引起的,有遗传的,也有心理的。本研究旨在探讨遗传(性别和遗传史)和心理(社会支持和心理社会状况)与青少年抑郁症发病率的关系(以新疆某县XY高中学生为例)。本研究为横断面分析观察研究。本研究的样本为158人,采用简单随机抽样的方法。数据通过社会保障量表(SPS)、青少年儿童症状-17 (Y PSC-17)和贝克抑郁量表- ii (BDI-II)在线收集。采用Spearman相关检验对研究数据进行分析。结果表明,由性别组成的遗传变量(p值= 0.958)和遗传史变量(p值= 0.061)与青少年抑郁发生率无显著相关性。而由社会支持变量(p值= 0.003)和心理社会状况变量(p值= 0.000)组成的心理学变量与青少年抑郁症的发病率之间存在相关性。本研究结果可作为青少年抑郁症预防、促进和康复工作的基础,并为进一步的研究提供依据。关键词:抑郁症,遗传,心理,青少年摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract抑郁症的发病因素、遗传因素、心理因素等。Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan gentik (jenis kelamin dan riwayat keturunan)和psiologologii (dukungan social dan kondisi psikososial), dengan kejadian depression pada remaja (studi kasus siswa SMA XY Kabupaten Jember)。Penelitian ini merupakan Penelitian观测分析方法的横截面。采用简单随机抽样的方法,对新疆地区158个调查对象进行了调查。资料包括社会供给量表(SPS)、青少年儿童症状-17 (Y PSC-17)和贝克抑郁量表- ii (BDI-II)。数据penelitian ini analytics . Uji Korelasi Spearman。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara genetik yang terdiri dari variabel jenis kelamin (p值= 0.958)和variabel riwayat keturunan (p值= 0.061)dengan kejadian洼地pada remaja。Sedangkan terdapat hubungan antara psiologgs yang terdiri dari variabel dukungan social (p值= 0.003)and variabel kondisi psikososial (p值= 0.000)dengan kejadian depresi pada remaja。预防、促进和康复,预防、促进和康复,预防、促进和康复,预防、促进和康复。Kata Kunci:抑郁症,遗传学,心理学,心理学。
{"title":"HUBUNGAN GENETIK DAN PSIKOLOGIS DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA REMAJA","authors":"Lidya Lidya, Ayik Mirayanti Mandagi, Xindy Imey Pratiwi","doi":"10.51602/cmhp.v4i1.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i1.61","url":null,"abstract":"ABSTRACT Depression is one of the most common types of mental disorders that can negatively affect a person's feelings, ways of thinking, and acting so that severe ones can lead to suicide. Depression's caused by various factors, which are genetic and psychological. This study was conducted to determine the relationship between genetic (gender and genetic history) and psychological (social support and psychosocial conditions) with the incidence of depression in adolescents (case study of XY High School students, Jember Regency). This research is an analytic observational study with a cross-sectional method. The sample in this study was 158 respondents who were taken using the simple random sampling method. Data were collected online with the Social Provisions Scale (SPS), Youth Pediatric Symptom-17 (Y PSC-17), and Beck Depression Inventory-II (BDI-II) instruments. The research data were analyzed using the Spearman Correlation Test. The results showed that there was no relationship between genetics which consisted of gender variable (p value = 0.958) and heredity history variable (p value = 0.061) with the incidence of depression in adolescents. While there is a relationship between psychology which consists of social support variables (p value = 0.003) and psychosocial condition variables (p value = 0.000) with the incidence of depression in adolescents. The results of this study can be used as a basis for making preventive, promotive, and rehabilitative efforts regarding depression in adolescents and for further research.Keywords: Depression, Genetic, Psychological, Adolescents. \u0000ABSTRAKDepresi adalah salah satu jenis gangguan mental paling umum terjadi, secara negatif mampu memengaruhi perasaan, cara berpikir dan bertindak seseorang sehingga pada tingkatan parah mampu menyebabkan bunuh diri. Depresi disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah genetik dan psikologis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan genetik (jenis kelamin dan riwayat keturunan) dan psikologis (dukungan sosial dan kondisi psikososial) dengan kejadian depresi pada remaja (studi kasus siswa SMA XY Kabupaten Jember). Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 158 responden yang diambil menggunakan metode simple random sampling. Data diambil secara daring dengan instrumen Social Provisions Scale (SPS), Youth Pediatric Symptom-17 (Y PSC-17) dan Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Data penelitian ini dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara genetik yang terdiri dari variabel jenis kelamin (p value = 0.958) dan variabel riwayat keturunan (p value = 0.061) dengan kejadian depresi pada remaja. Sedangkan terdapat hubungan antara psikologis yang terdiri dari variabel dukungan sosial (p value = 0.003) dan variabel kondisi psikososial (p value = 0.000) dengan kejadian depresi pada remaja. Hasil penelitian ini ","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126523921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN KELELAHAN DAN TINGKAT STRES MAHASISWA SEMESTER AKHIR FAKULTAS Y UNIVERSITAS X DI BANYUWANGI 板鱼王Y大学X学院后期学生的疲劳关系和压力等级
Pub Date : 2021-10-11 DOI: 10.51602/cmhp.v4i1.60
A. Khoirunisa, Endang Dwiyanti
ABSTRACTFinal semester students have a heavier study load than early-level student that can make fatigue trigger wich leads to stress. This study aimed to find out strenght relation between fatigue and stress level in the final semester students of Faculty Y University X in Banyuwangi. This study used crosssectional study and respondents were the final semester students of Faculty Y University X in Banyuwangi amounting 41 students. Data were collected through distribution of online questionnaire that fatigue level was measured by Subjective Self Rating questionnaire. While level of stress was measured by the General Health Questionnaire. The relationship strength was obtained with contingency coefficient to determine the strength of the relationship between the two variables with ordinal data category and the total population methode and the result of contingency coefficient value is 0 ,688 wich stated that there was a strong relationship between fatigue and stress levels. Most of the final semester students have moderate stress level that is 70.7%.The conclusion of the study shows there is a strong relationship between fatigue and stress level in final semester students of Faculty Y University X in Banyuwangi. It is hope that final semester students have rest time to avoid fatigue and stress.Keywords: fatigue level, stress level, final semester student ABSTRAKMahasiswa semester akhir memiliki beban belajar yang lebih berat dibandingkan mahasiswa tingkat awal yang dapat memicu kelelahan dan berujung pada timbulnya stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat hubungan kelelahan dengan stres pada mahasiswa semester akhir Fakultas Y Univeritas X di Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan studi crossectional dengan responden mahasiswa semester akhir Fakultas Y Universitas X di Banyuwangi yang berjumlah 41 mahasiswa. Data dikumpulkan melalui dengan tingkat kelelahan diukur dengan Subjective Self Rating Test. Sedangkan tingkat stres diukur dengan kuesioner General Health Questionnaire. Uji kuat hubungan dilakukan dengan contingency coefficient untuk mengetahui kuat hubungan dari dua variabel dengan kategori data ordinal serta metode total populasi dengan hasil uji diperoleh nilai koefisien kontingensi sebesar 0,688 menyatakan bahwa ada hubungan kuat antara kelelahan dengan tingkat stres. Sebagian besar mahasiswa semester akhir mengalami stres tingkat sedang yakni 70,7%. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan hubungan kuat antara kelelahan dan tingkat stres pada mahasiswa semester akhir Fakultas Y Universitas X di Banyuwangi. Diharapkan mahasiswa semester akhir memiliki waktu istirahat agar tidak mengalami kelelahan dan stres.Kata Kunci: tingkat kelelahan, tingkat stres, mahasiswa semester akhir
摘要期末学生的课业负担较初级班学生重,容易引起疲劳,从而产生压力。本研究旨在找出班渝旺吉市X大学Y系期末学生的疲劳与压力水平之间的强度关系。本研究采用横断面研究法,调查对象为班余旺吉市X大学Y系期末学生41名。通过发放在线问卷收集数据,疲劳程度采用主观自我评定问卷进行测量。而压力水平是通过一般健康问卷来测量的。运用序数数据类和总人口法,用偶然性系数确定两变量之间的关系强度,得到偶然性系数值为0,688,说明疲劳水平与应力水平之间存在较强的关系。大部分最后一学期的学生有中等压力水平,占70.7%。本研究的结论表明,班渝旺吉市X大学Y系期末学生的疲劳程度与压力水平之间存在较强的关系。希望期末学生有休息时间,避免疲劳和压力。关键词:疲劳水平,压力水平,期末学生;学期学生;Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat hubungan kelelahan dengan强调paadmahasiswa学期akhir Fakultas Y大学xdi Banyuwangi。Penelitian ini menggunakan研究横截面登干响应mahasiswa学期akhir Fakultas Y university X di Banyuwangi yang berjumlah 41 mahasiswa。数据:主观自我评定测验。一般健康问卷。夸特里头hubungan dilakukan dengan相依系数为她夸特mengetahui hubungan达里语dua variabel dengan kategori数据顺序舒达metode总populasi dengan hasil里头diperoleh汝koefisien kontingensi sebesar 0688 menyatakan bahwa ada hubungan夸安塔拉kelelahan dengan tingkat度假。Sebagian besar mahasiswa学期akhir mengalami强调,sedangyakni为707%。kespulpulan dari penelitian menunjukkan hubungan kuat antara kelelahan dan tingkat强调帕达·马哈西瓦学期,阿库尔塔斯大学在巴育旺吉。Diharapkan mahasiswa学期akhir memiliki waktu istirahat agar tidak mengalami kelelahan dan strestres。Kata Kunci: tingkat kelelahan, tingkat stress, mahasiswa semester akhir
{"title":"HUBUNGAN KELELAHAN DAN TINGKAT STRES MAHASISWA SEMESTER AKHIR FAKULTAS Y UNIVERSITAS X DI BANYUWANGI","authors":"A. Khoirunisa, Endang Dwiyanti","doi":"10.51602/cmhp.v4i1.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i1.60","url":null,"abstract":"ABSTRACTFinal semester students have a heavier study load than early-level student that can make fatigue trigger wich leads to stress. This study aimed to find out strenght relation between fatigue and stress level in the final semester students of Faculty Y University X in Banyuwangi. This study used crosssectional study and respondents were the final semester students of Faculty Y University X in Banyuwangi amounting 41 students. Data were collected through distribution of online questionnaire that fatigue level was measured by Subjective Self Rating questionnaire. While level of stress was measured by the General Health Questionnaire. The relationship strength was obtained with contingency coefficient to determine the strength of the relationship between the two variables with ordinal data category and the total population methode and the result of contingency coefficient value is 0 ,688 wich stated that there was a strong relationship between fatigue and stress levels. Most of the final semester students have moderate stress level that is 70.7%.The conclusion of the study shows there is a strong relationship between fatigue and stress level in final semester students of Faculty Y University X in Banyuwangi. It is hope that final semester students have rest time to avoid fatigue and stress.Keywords: fatigue level, stress level, final semester student \u0000ABSTRAKMahasiswa semester akhir memiliki beban belajar yang lebih berat dibandingkan mahasiswa tingkat awal yang dapat memicu kelelahan dan berujung pada timbulnya stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat hubungan kelelahan dengan stres pada mahasiswa semester akhir Fakultas Y Univeritas X di Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan studi crossectional dengan responden mahasiswa semester akhir Fakultas Y Universitas X di Banyuwangi yang berjumlah 41 mahasiswa. Data dikumpulkan melalui dengan tingkat kelelahan diukur dengan Subjective Self Rating Test. Sedangkan tingkat stres diukur dengan kuesioner General Health Questionnaire. Uji kuat hubungan dilakukan dengan contingency coefficient untuk mengetahui kuat hubungan dari dua variabel dengan kategori data ordinal serta metode total populasi dengan hasil uji diperoleh nilai koefisien kontingensi sebesar 0,688 menyatakan bahwa ada hubungan kuat antara kelelahan dengan tingkat stres. Sebagian besar mahasiswa semester akhir mengalami stres tingkat sedang yakni 70,7%. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan hubungan kuat antara kelelahan dan tingkat stres pada mahasiswa semester akhir Fakultas Y Universitas X di Banyuwangi. Diharapkan mahasiswa semester akhir memiliki waktu istirahat agar tidak mengalami kelelahan dan stres.Kata Kunci: tingkat kelelahan, tingkat stres, mahasiswa semester akhir","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"136 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122775367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN PENDAPATAN EKONOMI DENGAN TINGKAT DEPRESI GURU SELAMA WORK FROM HOME PADA MASA PANDEMI COVID-19 家庭经济与家庭教师抑郁率的关系在COVID-19大流行期间
Pub Date : 2021-10-11 DOI: 10.51602/cmhp.v4i1.58
Acknes Leonita, Ayik Mirayanti Mandagi, Amira Dhisa Fakhira, Nadiyah Rahmasari
ABSTRACTThe Covid-19 pandemic has prompted the government to adopt a work from home policy. Not only has an impact on the economic sector during the Covid-19 pandemic, but impact on the education sector. The learning activities are also conducted online. During the Covid-19 pandemic, rates of depression may increase due to social isolation. The purpose of this research determined the relationship between economic income and the level of teacher depression while WFH during the Covid-19 pandemic in Jabodetabek. This research uses a quantitative descriptive with a cross-sectional study design theory of Isac Michael I. Data was collectedin by distributing questionnaires, order to obtain a sample of 100 teachers. Based on the results of statistical tests used the Chi-square test, the data obtained p-value = 0.523, it means that there was no relationship teacher economic income and the level of depression. The conclusion from the results of the research was that most teachers experienced a reduction in salaries during the Covid-19 pandemic, but based on statistical results there was no relationship economic income and the level of teacher depression. Recommendation that teachers can do is to improve time management properly during WFH in order to prevent depression during the Covid-19 pandemicKeywords: Economic Income, Depression Level, Work from Home.   ABSTRAKPandemi Covid-19 mendorong pemerintah untuk mengadopsi kebijakan bekerja dari rumah (WFH). Tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi dimasa pandemi Covid-19, tetapi juga berdampak pada sektor pendidikan. Kegiatan belajar mengajar juga dilakukan secara online. Selama pandemi Covid-19, tingkat depresi dapat meningkat karena isolasi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan ekonomi dengan tingkat depresi guru selama WFH pada pandemi Covid-19 di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain studi cross sectional menggunakan teori Isac Michael I. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan menyebarkan kuesioner, sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 guru. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diperoleh data p-value= 0,523 artinya tidak ada hubungan antara pendapatan ekonomi guru dengan tingkat depresi. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar guru mengalami pengurangan gaji selama masa pandemi Covid-19, namun berdasarkan hasil statistik tidak terdapat hubungan antara pendapatan ekonomi dengan tingkat depresi guru. Rekomendasi yang dapat dilakukan guru adalah meningkatkan manajemen waktu dengan baik selama WFH agar dapat mencegah kejadian depresi selama pandemi Covid-19.Kata Kunci: Pendapatan Ekonomi, Tingkat Depresi, Bekerja Dari Rumah.
新冠肺炎疫情促使政府采取在家工作政策。在2019冠状病毒病大流行期间,这不仅对经济部门产生了影响,而且对教育部门产生了影响。学习活动也在网上进行。在2019冠状病毒病大流行期间,由于社会孤立,抑郁症的发病率可能会上升。本研究的目的是确定经济收入与Jabodetabek地区新冠肺炎大流行期间教师抑郁水平和WFH之间的关系。本研究采用isaac Michael I.的横断面研究设计理论进行定量描述,通过发放问卷的方式收集数据,以获得100名教师的样本。根据统计检验结果采用卡方检验,得到的数据p值= 0.523,说明教师经济收入与抑郁程度没有关系。研究结果得出的结论是,在新冠肺炎疫情期间,大多数教师的工资都有所下降,但从统计结果来看,经济收入与教师抑郁程度没有关系。建议教师在WFH期间改善时间管理,以预防疫情期间的抑郁。关键词:经济收入,抑郁程度,在家工作。【摘要】新型冠状病毒大流行(Covid-19)的流行病学分析。新冠肺炎(Covid-19)大流行,新冠肺炎,新冠肺炎。Kegiatan belajar mengajar juga dilakukan secara online。2019冠状病毒病(Covid-19)大流行;Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan经济学家dengan tingkat抑郁症专家selama WFH在Jabodetabek的大流行Covid-19。Penelitian ini menggunakan方法描述:定量设计研究横断面menggunakan teori Isac Michael I. Pengumpulan数据:dilakakan secara在线dengan menyebarkan kusioner, sehinga diperoleh样本sebanyak 100 guru。Berdasarkan hasil - uji统计卡方双变量数据p值= 0.523,artinya tidak和hubungan antara pendapatan经济学家邓根和tingkat萧条。我是新冠肺炎疫情统计专家,我是新冠肺炎疫情统计专家,我是新冠肺炎疫情统计专家,我是新冠肺炎疫情统计专家,我是新冠肺炎疫情统计专家。新冠肺炎(Covid-19)大流行。Kata Kunci: Pendapatan Ekonomi, Tingkat Depresi, Bekerja Dari Rumah。
{"title":"HUBUNGAN PENDAPATAN EKONOMI DENGAN TINGKAT DEPRESI GURU SELAMA WORK FROM HOME PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Acknes Leonita, Ayik Mirayanti Mandagi, Amira Dhisa Fakhira, Nadiyah Rahmasari","doi":"10.51602/cmhp.v4i1.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i1.58","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe Covid-19 pandemic has prompted the government to adopt a work from home policy. Not only has an impact on the economic sector during the Covid-19 pandemic, but impact on the education sector. The learning activities are also conducted online. During the Covid-19 pandemic, rates of depression may increase due to social isolation. The purpose of this research determined the relationship between economic income and the level of teacher depression while WFH during the Covid-19 pandemic in Jabodetabek. This research uses a quantitative descriptive with a cross-sectional study design theory of Isac Michael I. Data was collectedin by distributing questionnaires, order to obtain a sample of 100 teachers. Based on the results of statistical tests used the Chi-square test, the data obtained p-value = 0.523, it means that there was no relationship teacher economic income and the level of depression. The conclusion from the results of the research was that most teachers experienced a reduction in salaries during the Covid-19 pandemic, but based on statistical results there was no relationship economic income and the level of teacher depression. Recommendation that teachers can do is to improve time management properly during WFH in order to prevent depression during the Covid-19 pandemicKeywords: Economic Income, Depression Level, Work from Home. \u0000  \u0000ABSTRAKPandemi Covid-19 mendorong pemerintah untuk mengadopsi kebijakan bekerja dari rumah (WFH). Tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi dimasa pandemi Covid-19, tetapi juga berdampak pada sektor pendidikan. Kegiatan belajar mengajar juga dilakukan secara online. Selama pandemi Covid-19, tingkat depresi dapat meningkat karena isolasi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan ekonomi dengan tingkat depresi guru selama WFH pada pandemi Covid-19 di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain studi cross sectional menggunakan teori Isac Michael I. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan menyebarkan kuesioner, sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 guru. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diperoleh data p-value= 0,523 artinya tidak ada hubungan antara pendapatan ekonomi guru dengan tingkat depresi. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar guru mengalami pengurangan gaji selama masa pandemi Covid-19, namun berdasarkan hasil statistik tidak terdapat hubungan antara pendapatan ekonomi dengan tingkat depresi guru. Rekomendasi yang dapat dilakukan guru adalah meningkatkan manajemen waktu dengan baik selama WFH agar dapat mencegah kejadian depresi selama pandemi Covid-19.Kata Kunci: Pendapatan Ekonomi, Tingkat Depresi, Bekerja Dari Rumah.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126779573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN STRES KERJA DI PT. DURAQUIPT CEMERLANG 噪音和心理负荷与工作压力的关系
Pub Date : 2021-10-11 DOI: 10.51602/cmhp.v4i1.62
Annur Aini, Dyah Utari, N. Fithri, Fathinah Ranggauni Hardy
ABSTRACT Work stress is stress that is related to the work environment that can cause discomfort so that it affects the productivity of a worker. Several factors that cause work stress include individual factors, noise that exceeds the threshold value, and excessive mental workload. This study aims to determine the relationship between noise exposure, mental workload, and individual factors with work stress on workers at PT. Duraquipt Cemerlang. This study is a quantitative study using a cross-sectional study design with chi-square test analysis. The population of this study was all workers of PT. Duraquipt Cemerlang as many as 132 people. The sample of this study amounted to 106 people using the random samplng technique. This research instrument uses a sound level meter to measure noise levels, a DASS-42 questionnaire to measure work stress levels, and a NASA-TLX questionnaire to measure the mental workload. The results showed there was a relationship between education level (p=0,033) and mental workload (p=0,011) with work stress, and there was no relationship between noise (p=0,570), age (p=0,429), years of service (p=0,273), and marital status (p=0,719) with work stress. There was a relationship between mental workload and education level with work stress on PT. Duraquipt Cemerlang. The company should provide education about the prevention and control of work stress and provide consulting services for all workers.Keywords: Noise, Mental Workload, Individual Factors, Work Stress. ABSTRAKStres kerja merupakan stres yang berkaitan dengan lingkungan kerja yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan sehingga memengaruhi produktivitas seorang pekerja. Beberapa faktor penyebab terjadinya stres kerja antara lain faktor individu, kebisingan yang melebihi NAB, dan beban kerja mental berlebih. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan kebisingan, beban kerja mental, dan faktor individu dengan stres kerja pada pekerja di PT. Duraquipt Cemerlang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi potong lintang dengan analisis uji chi-square. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja PT. Duraquipt Cemerlang sebanyak 132 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 106 orang dengan menggunakan teknik random sampling. Instrumen penelitian menggunakan sound level meter untuk mengukur tingkat kebisingan, kuesioner DASS-42 untuk mengukur tingkat stres kerja, serta kuesioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental. Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan (p=0,033) dan beban kerja mental (p=0,011) dengan stres kerja serta tidak adanya hubungan antara kebisingan (p=0,570), usia (p=0,429), masa kerja (p=0,273), dan status pernikahan (p=0,719) dengan stres kerja. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara beban kerja mental dan tingkat pendidikan dengan stres kerja pada pekerja PT. Duraquipt Cemerlang. Bagi perusahaan diharapkan dapat melakukan sosialisasi mengenai pence
工作压力是与工作环境有关的压力,这种压力会引起不适,从而影响工人的工作效率。造成工作压力的几个因素包括个人因素、超过阈值的噪音和过度的精神负荷。本研究旨在确定噪音暴露、精神负荷及个体因素与杜拉奎特公司员工工作压力的关系。本研究是一项定量研究,采用横断面研究设计和卡方检验分析。本研究的人群均为PT. Duraquipt Cemerlang的工人,共132人。采用随机抽样技术,本次研究的样本达106人。本研究仪器采用声级计测量噪声水平,DASS-42问卷测量工作压力水平,NASA-TLX问卷测量精神负荷。结果显示,受教育程度(p=0,033)和脑力负荷(p=0,011)与工作压力存在相关性,噪声(p=0,570)、年龄(p=0,429)、工作年限(p=0,273)和婚姻状况(p=0,719)与工作压力无相关性。心理负荷、受教育程度与工作压力之间存在相关关系。公司应该提供有关预防和控制工作压力的教育,并为所有员工提供咨询服务。关键词:噪音,精神负荷,个人因素,工作压力。【摘要】栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培栽培Beberapa factor penyebab terjadinya强调kerja antara为个人,kebisingan yang melebihi NAB,但bebeban kerja mental berlebih。图胡安:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan kebisingan, beban kerja mental, dan faker for个人登根和压力kerja padpekerja di PT. Duraquipt cermerlang。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian kutatiatian menggunakan设计研究,poong lintang邓根分析,采用卡方法。大众penelitian ini adalah seluruh pekerja PT. Duraquipt Cemerlang sebanyak 132橙色。样本为随机抽样的106只猩猩。仪器penelitian mengguakan声级计untuk menggukur tingkat kebisingan, kusioner DASS-42 untuk menggukur tingkat应力kerja, serta kusioner NASA-TLX untuk menggukur beban kerja mental。Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan (p=0,033) dan beban kerja mental (p=0,011) dengan stres kerja serta tidak adanya hubungan antara kebisingan (p=0,570), usia (p=0,429), masa kerja (p=0,273), dan status pernikahan (p=0,719) dengan stres kerja。Terdapat hubungan antara beban kerja mental dan tingkat pendidikan dengan stres kerja pada pekerja PT. Duraquipt cermerlang。巴吉perusahaan diharapkan dapat melakukan social - alisisasmengenai penegahan danpengendalian压力kerja,成员kankankankonsultasi untuk seluruh pekerja。Kata Kunci: Kebisingan, Beban Kerja Mental, Faktor个人,Stres Kerja
{"title":"HUBUNGAN KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN STRES KERJA DI PT. DURAQUIPT CEMERLANG","authors":"Annur Aini, Dyah Utari, N. Fithri, Fathinah Ranggauni Hardy","doi":"10.51602/cmhp.v4i1.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v4i1.62","url":null,"abstract":"ABSTRACT Work stress is stress that is related to the work environment that can cause discomfort so that it affects the productivity of a worker. Several factors that cause work stress include individual factors, noise that exceeds the threshold value, and excessive mental workload. This study aims to determine the relationship between noise exposure, mental workload, and individual factors with work stress on workers at PT. Duraquipt Cemerlang. This study is a quantitative study using a cross-sectional study design with chi-square test analysis. The population of this study was all workers of PT. Duraquipt Cemerlang as many as 132 people. The sample of this study amounted to 106 people using the random samplng technique. This research instrument uses a sound level meter to measure noise levels, a DASS-42 questionnaire to measure work stress levels, and a NASA-TLX questionnaire to measure the mental workload. The results showed there was a relationship between education level (p=0,033) and mental workload (p=0,011) with work stress, and there was no relationship between noise (p=0,570), age (p=0,429), years of service (p=0,273), and marital status (p=0,719) with work stress. There was a relationship between mental workload and education level with work stress on PT. Duraquipt Cemerlang. The company should provide education about the prevention and control of work stress and provide consulting services for all workers.Keywords: Noise, Mental Workload, Individual Factors, Work Stress. \u0000ABSTRAKStres kerja merupakan stres yang berkaitan dengan lingkungan kerja yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan sehingga memengaruhi produktivitas seorang pekerja. Beberapa faktor penyebab terjadinya stres kerja antara lain faktor individu, kebisingan yang melebihi NAB, dan beban kerja mental berlebih. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan kebisingan, beban kerja mental, dan faktor individu dengan stres kerja pada pekerja di PT. Duraquipt Cemerlang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi potong lintang dengan analisis uji chi-square. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja PT. Duraquipt Cemerlang sebanyak 132 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 106 orang dengan menggunakan teknik random sampling. Instrumen penelitian menggunakan sound level meter untuk mengukur tingkat kebisingan, kuesioner DASS-42 untuk mengukur tingkat stres kerja, serta kuesioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental. Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan (p=0,033) dan beban kerja mental (p=0,011) dengan stres kerja serta tidak adanya hubungan antara kebisingan (p=0,570), usia (p=0,429), masa kerja (p=0,273), dan status pernikahan (p=0,719) dengan stres kerja. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara beban kerja mental dan tingkat pendidikan dengan stres kerja pada pekerja PT. Duraquipt Cemerlang. Bagi perusahaan diharapkan dapat melakukan sosialisasi mengenai pence","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127909542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
Journal of Community Mental Health and Public Policy
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1