{"title":"PREPARASI DAN KARAKTERISASI KEMASAN ANTIBAKTERI Morganella morganii BERBAHAN AGAROSA-KITOSAN-EMULSI MINYAK SERAI DAPUR (Cymbopogon citratus)","authors":"E. R. Amanda, K. Nisyak, Y. A. Prasetya","doi":"10.24817/jkk.v42i1.5745","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v42i1.5745","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":"97 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141215463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PREPARASI DAN KARAKTERISASI KEMASAN ANTIBAKTERI Morganella morganii BERBAHAN AGAROSA-KITOSAN-EMULSI MINYAK SERAI DAPUR (Cymbopogon citratus)","authors":"E. R. Amanda, K. Nisyak, Y. A. Prasetya","doi":"10.24817/jkk.v42i1.5745","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v42i1.5745","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":"96 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141215475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Preface JKK Vol. 41 No.2 Oktober 2019","authors":"Jkk Editor","doi":"10.24817/jkk.v41i2.5680","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v41i2.5680","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41732208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Indeks JKK Vol.41 No.2 Oktober 2019","authors":"Jkk Editor","doi":"10.24817/jkk.v41i2.5677","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v41i2.5677","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44034554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Cover Vol.41 No.2 Oktober 2019","authors":"Jkk Editor","doi":"10.24817/jkk.v41i2.5676","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v41i2.5676","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69171389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Agustina, Novi Nur Aidha, Eva Oktarina, Jiwo Hutomo Haruminda
Spirulina platensis merupakan jenis mikroalga yang banyak dibudidayakan di dunia, karena memiliki kandungan bahan aktif antara lain karoten, klorofil, dan fikosianin. Karoten dan klorofil selain berfungsi sebagai pewarna alami juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi karoten dan klorofil dari Spirulina platensis menggunakan metode ekstraksi superkritis CO 2 dengan etanol sebagai co-solvent. Rancangan penelitian menggunakan software Design Expert ® 7.0 dengan variabel suhu, tekanan, dan waktu, serta respon yang diamati yaitu kadar karoten dan klorofil. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan kondisi optimum proses ekstraksi Spirulina platensis dengan superkritis CO 2 , menggunakan metode Central Composite Design (CCD) yang merupakan salah satu metode permukaan tanggap untuk mendapatkan karoten dan klorofil yang maksimal. Hasil optimasi kondisi proses ekstraksi superkritis CO 2 yang didapatkan adalah kondisi proses suhu optimal 38,57 ⁰C; tekanan optimal pada 23,43 MPa; dan waktu proses selama 227,55 menit. Kadar karoten maksimal yang diperoleh pada kondisi optimal tersebut adalah 512,403 µg/ml dan kadar klorofil sebesar 105,701 µg/ml.
{"title":"Optimasi Proses Ekstraksi Karoten Dan Klorofil Dari Spirulina Platensis Dengan Teknologi Karbon Dioksida (CO2) Superkritis Menggunakan Metode Permukaan Tanggap","authors":"Siti Agustina, Novi Nur Aidha, Eva Oktarina, Jiwo Hutomo Haruminda","doi":"10.24817/jkk.v41i2.5593","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v41i2.5593","url":null,"abstract":"Spirulina platensis merupakan jenis mikroalga yang banyak dibudidayakan di dunia, karena memiliki kandungan bahan aktif antara lain karoten, klorofil, dan fikosianin. Karoten dan klorofil selain berfungsi sebagai pewarna alami juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi karoten dan klorofil dari Spirulina platensis menggunakan metode ekstraksi superkritis CO 2 dengan etanol sebagai co-solvent. Rancangan penelitian menggunakan software Design Expert ® 7.0 dengan variabel suhu, tekanan, dan waktu, serta respon yang diamati yaitu kadar karoten dan klorofil. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan kondisi optimum proses ekstraksi Spirulina platensis dengan superkritis CO 2 , menggunakan metode Central Composite Design (CCD) yang merupakan salah satu metode permukaan tanggap untuk mendapatkan karoten dan klorofil yang maksimal. Hasil optimasi kondisi proses ekstraksi superkritis CO 2 yang didapatkan adalah kondisi proses suhu optimal 38,57 ⁰C; tekanan optimal pada 23,43 MPa; dan waktu proses selama 227,55 menit. Kadar karoten maksimal yang diperoleh pada kondisi optimal tersebut adalah 512,403 µg/ml dan kadar klorofil sebesar 105,701 µg/ml.","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47441057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan nanoteknologi berkaitan dengan nanomaterial berfungsi untuk meningkatkan kemampuan antibakteri serta mengurangi jumlah pemakaian logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu, pH dan waktu sintesis hidrotermal terhadap karakteristik nanopartikel tembaga ferit (CuFe 2 O 4 ) yang selanjutnya diaplikasikan sebagai antibakteri. Nanopartikel tembaga ferit (NTF) telah disintesis dengan memadukan metode green sintesis dan hidrotermal. Ekstrak daun gambir ( Uncaria gambir Roxb) digunakan sebagai capping agent dalam penelitian ini. Hasil analisis XRD memberikan informasi bahwa NTFyang disintesis dengan penambahan ekstrak daun gambir dan NaOH serta dengan penambahan NaOH saja pH 12 suhu 180˚C selama 8 jam berfase kubik. NTF yang disintesis dengan penambahan ekstrak daun gambir dan NaOH pH 12 suhu 180˚C selama 8 jam memiliki ukuran paling kecil yaitu 24nm. Dari hasil fotograf SEM diketahui NTF yang disintesis pada suhu 180˚C selama 8 jam pH 12 berbentuk spheric dan masih ada yang teraglomerasi. Nanopartikel tembaga ferit yang disintesis diaplikasikan pada bakteri gram positif ( S.aureus ) dan gram negatif ( E.coli ) menggunakan metode difusi sumuran . NTF yang disintesis pada suhu 180˚C selama 8 jam pH 10 dan 12 efektif menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus .
与纳米材料有关的纳米技术的发展可以提高抗菌能力,减少金属的消耗。本研究旨在确定热液合成对铁纳米粒子(CuFe 2 O 4 - 4)特性的影响,后者被应用为抗菌。铜纳米粒子(NTF)是通过结合绿色合成和热液的方法合成的。冈比亚提取物(Uncaria冈比亚)在这项研究中被用作cappagent。XRD分析提供了信息,证明NTFyang合成增加叶提取物冈比亚和NaOH和增补NaOH pH值12 C 180˚温度只要8小时berfase立方。NTF合成增加叶提取物冈比亚和NaOH的pH值12温度180˚C具有最小尺寸即24nm 8小时。画风闪NTF已知结果的合成温度180˚C 8小时pH值12 spheric还有teraglomerasi的形状。合成的铁纳米粒子被应用于正(S.aureus)和负型(E.coli)使用同源传导方法。NTF合成的温度180˚C pH 8小时10和12日有效阻碍了大肠杆菌的生长和S奥里斯。
{"title":"Pendekatan Green Synthesis Nanopartikel CuFe2O4 Dengan Bantuan Ekstrak Daun Gambir Dan Sifat Anti Bakterinya","authors":"Suci Auliya Rahmi Elsya, Zulhadjri Zulhadjri, Syukri Arief","doi":"10.24817/jkk.v41i2.5417","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v41i2.5417","url":null,"abstract":"Perkembangan nanoteknologi berkaitan dengan nanomaterial berfungsi untuk meningkatkan kemampuan antibakteri serta mengurangi jumlah pemakaian logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu, pH dan waktu sintesis hidrotermal terhadap karakteristik nanopartikel tembaga ferit (CuFe 2 O 4 ) yang selanjutnya diaplikasikan sebagai antibakteri. Nanopartikel tembaga ferit (NTF) telah disintesis dengan memadukan metode green sintesis dan hidrotermal. Ekstrak daun gambir ( Uncaria gambir Roxb) digunakan sebagai capping agent dalam penelitian ini. Hasil analisis XRD memberikan informasi bahwa NTFyang disintesis dengan penambahan ekstrak daun gambir dan NaOH serta dengan penambahan NaOH saja pH 12 suhu 180˚C selama 8 jam berfase kubik. NTF yang disintesis dengan penambahan ekstrak daun gambir dan NaOH pH 12 suhu 180˚C selama 8 jam memiliki ukuran paling kecil yaitu 24nm. Dari hasil fotograf SEM diketahui NTF yang disintesis pada suhu 180˚C selama 8 jam pH 12 berbentuk spheric dan masih ada yang teraglomerasi. Nanopartikel tembaga ferit yang disintesis diaplikasikan pada bakteri gram positif ( S.aureus ) dan gram negatif ( E.coli ) menggunakan metode difusi sumuran . NTF yang disintesis pada suhu 180˚C selama 8 jam pH 10 dan 12 efektif menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus .","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46677815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Astaxanthin merupakan senyawa turunan karotenoid xantofil yang sangat potensial dalam pengobatan kanker. Salah satu upaya meningkatkan aktivitas anti kanker dari astaxanthin adalah dengan menggabungkan senyawa astaxanthin dengan ion logam. Upaya sintesis senyawa koordinasi astaxanthin dengan ion logam Fe 3+ , Mn 2+ , dan Zn 2+ telah dilakukan dengan bantuan gelombang ultrasonik. Panjang gelombang maksimal senyawa kompleks Mn(II)-Astaxanthin adalah 473 nm, Fe(III)-Astaxanthin adalah 355 nm, dan Zn(II)-Astaxanthin adalah 473 nm. Hasil FTIR menunjukan munculnya gugus fungsi khas astaxanthin pada semua kompleks dan munculnya serapan pada 535 cm -1 , untuk kompleks Mn(II)-Astaxanthin, 397 cm -1 untuk Fe(III)-Astaxanthin, dan 535 cm -1 untuk Zn(II)-Astaxanthin yang mengindikasikan adanya ikatan logam dengan atom donor dari Astaxanthin.
{"title":"Sintesis Senyawa Koordinasi Astaxanthin Dengan Bantuan Gelombang Ultrasonik","authors":"R. Alfanaar, Dion Notario","doi":"10.24817/jkk.v41i2.3366","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v41i2.3366","url":null,"abstract":"Astaxanthin merupakan senyawa turunan karotenoid xantofil yang sangat potensial dalam pengobatan kanker. Salah satu upaya meningkatkan aktivitas anti kanker dari astaxanthin adalah dengan menggabungkan senyawa astaxanthin dengan ion logam. Upaya sintesis senyawa koordinasi astaxanthin dengan ion logam Fe 3+ , Mn 2+ , dan Zn 2+ telah dilakukan dengan bantuan gelombang ultrasonik. Panjang gelombang maksimal senyawa kompleks Mn(II)-Astaxanthin adalah 473 nm, Fe(III)-Astaxanthin adalah 355 nm, dan Zn(II)-Astaxanthin adalah 473 nm. Hasil FTIR menunjukan munculnya gugus fungsi khas astaxanthin pada semua kompleks dan munculnya serapan pada 535 cm -1 , untuk kompleks Mn(II)-Astaxanthin, 397 cm -1 untuk Fe(III)-Astaxanthin, dan 535 cm -1 untuk Zn(II)-Astaxanthin yang mengindikasikan adanya ikatan logam dengan atom donor dari Astaxanthin.","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44590897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dwinna Rahmi, Retno Yunilawati, Mangala Tua Marpaung, Chicha Nuraeni, Nuroh Hidayati, E. Ratnawati, Arief Riyanto, Dicky Lasenda Setiaji, Septian Nugroho, Jauharotul Arifah, Martina Indri Hastuti, Rochmi Widjajanti
Polimer alkid baru telah disintesis menggunakan alkid minyak rantai panjang ( long oil ) dan poligliserol banyak cabang. Alkid poligliserol banyak cabang / alkid HPG merupakan salah satu alkid banyak cabang ( hyperbranched alkyd polimer/HBRA ). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan sintesis dan karakterisasi HBRA baru dari HPG . Sintesis dilakukan dengan memanaskan campuran 77% minyak kedelai dan 23% poliol (gliserol atau HPG ) pada suhu 240 o C sampai dengan 250 o C selama selama 3 jam dilanjutkan dengan penambahan 23% asam phtalat atau asam maleat dan diproses pada suhu 180 o C - 200 o C selama 3 jam. Spektrum FTIR menunjukkan munculnya gugus fungsi ester C=C pada panjang gelombang 3050 cm -1 dan gugus C=O pada panjang gelombang 1350 cm -1 – 1730 cm -1 . Viskositas 40 o C alkid phtalat HPG adalah 1255 cSt (mm 2 /s) dan alkid phtalat gliserol adalah 1668 cSt, sedangkan viskositas produk alkid maleat tidak dilakukan karena produk berbentuk padat. Bilangan hidroksi alkid phtalat gliserol dan alkid phtalat HPG tidak berbeda signifikan. Bilangan hidroksi alkid maleat gliserol dan alkid maleat HPG berbeda signifikan karena gugus hidroksi pada poliol tidak teresterifikasi sempurna.
{"title":"Sintesis Dan Karakterisasi Polimer Alkid Poligliserol Banyak Cabang","authors":"Dwinna Rahmi, Retno Yunilawati, Mangala Tua Marpaung, Chicha Nuraeni, Nuroh Hidayati, E. Ratnawati, Arief Riyanto, Dicky Lasenda Setiaji, Septian Nugroho, Jauharotul Arifah, Martina Indri Hastuti, Rochmi Widjajanti","doi":"10.24817/jkk.v41i2.5555","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v41i2.5555","url":null,"abstract":"Polimer alkid baru telah disintesis menggunakan alkid minyak rantai panjang ( long oil ) dan poligliserol banyak cabang. Alkid poligliserol banyak cabang / alkid HPG merupakan salah satu alkid banyak cabang ( hyperbranched alkyd polimer/HBRA ). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan sintesis dan karakterisasi HBRA baru dari HPG . Sintesis dilakukan dengan memanaskan campuran 77% minyak kedelai dan 23% poliol (gliserol atau HPG ) pada suhu 240 o C sampai dengan 250 o C selama selama 3 jam dilanjutkan dengan penambahan 23% asam phtalat atau asam maleat dan diproses pada suhu 180 o C - 200 o C selama 3 jam. Spektrum FTIR menunjukkan munculnya gugus fungsi ester C=C pada panjang gelombang 3050 cm -1 dan gugus C=O pada panjang gelombang 1350 cm -1 – 1730 cm -1 . Viskositas 40 o C alkid phtalat HPG adalah 1255 cSt (mm 2 /s) dan alkid phtalat gliserol adalah 1668 cSt, sedangkan viskositas produk alkid maleat tidak dilakukan karena produk berbentuk padat. Bilangan hidroksi alkid phtalat gliserol dan alkid phtalat HPG tidak berbeda signifikan. Bilangan hidroksi alkid maleat gliserol dan alkid maleat HPG berbeda signifikan karena gugus hidroksi pada poliol tidak teresterifikasi sempurna.","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42990003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan limbah dari plastik konvensional yang mencemari lingkungan dan tanah perlu dicarikan solusi. Pengembangan plastik biodegradable dengan matriks polyvinyl alcohol (PVA) menjadi salah satu solusi. PVA merupakan polimer sintetis yang mudah larut dalam air dan mudah terdegradasi. Kekurangan plastik biodegrdable adalah memiliki karakteristik fisik dan mekanis yang rendah, sehingga perlu ditambahkan penguat (reinforcement) . Penguat yang digunakan adalah mikro selulosa bakteri yang mana kandungan selulosanya cukup tinggi dan mudah diperoleh. Metode yang digunakan untuk membuat mikro selulosa bakteri adalah hidrolisis asam klorida pada kondisi 5M, 55°C, 24 jam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan penguat mikro selulosa bakteri yang meliputi 0%, 2%, 6%, dan 10%. Pembuatan plastik biodegradable menggunakan metode casting . Hasil penelitian sintesis mikro selulosa bakteri diperoleh ukuran 489,9 nm. Komposisi terbaik pada penambahan penguat 2%, dengan kekuatan tarik 15,72 MPa, modulus young 16,3 GPa dan densitas 0,13 g/cm 3 dengan tingkat degradasi 100%. Kegunaan bioplastik ini disarankan sebagai pengemas cerdas ( smart packaging ).
{"title":"Sintesis Mikro Selulosa Bakteri Sebagai Penguat (Reinforcement) Pada Komposit Bioplastik Dengan Matriks PVA (Poli Vinil Alcohol)","authors":"M. Maryam, Dedy Rahmad, Yunizurwan Yunizurwan","doi":"10.24817/jkk.v41i2.4055","DOIUrl":"https://doi.org/10.24817/jkk.v41i2.4055","url":null,"abstract":"Permasalahan limbah dari plastik konvensional yang mencemari lingkungan dan tanah perlu dicarikan solusi. Pengembangan plastik biodegradable dengan matriks polyvinyl alcohol (PVA) menjadi salah satu solusi. PVA merupakan polimer sintetis yang mudah larut dalam air dan mudah terdegradasi. Kekurangan plastik biodegrdable adalah memiliki karakteristik fisik dan mekanis yang rendah, sehingga perlu ditambahkan penguat (reinforcement) . Penguat yang digunakan adalah mikro selulosa bakteri yang mana kandungan selulosanya cukup tinggi dan mudah diperoleh. Metode yang digunakan untuk membuat mikro selulosa bakteri adalah hidrolisis asam klorida pada kondisi 5M, 55°C, 24 jam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan penguat mikro selulosa bakteri yang meliputi 0%, 2%, 6%, dan 10%. Pembuatan plastik biodegradable menggunakan metode casting . Hasil penelitian sintesis mikro selulosa bakteri diperoleh ukuran 489,9 nm. Komposisi terbaik pada penambahan penguat 2%, dengan kekuatan tarik 15,72 MPa, modulus young 16,3 GPa dan densitas 0,13 g/cm 3 dengan tingkat degradasi 100%. Kegunaan bioplastik ini disarankan sebagai pengemas cerdas ( smart packaging ).","PeriodicalId":17728,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Kemasan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47432956","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}