Pub Date : 2016-11-08DOI: 10.12928/JRKPF.V3I2.5143
I. A. D. Astuti
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem posing terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep IPA. Pembelajaran dengan model problem posing adalah pembelajaran yang menekankan peserta didik untuk membentuk atau mengajukan soal berdasarkan informasi atau situasi yang diberikan. Melalui penerapan model ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep IPA peserta didik. Subyek penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 7 Depok dengan sampel peserta didik kelas VIII-9 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-8 sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan teknik analisis menggunakan uji Manova. Instrumen yang digunakan adalah angket motivasi belajar dan tes pemahaman konsep IPA setelah peserta didik diberikan perlakuan. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran problem posing , sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran ceramah. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep IPA. Hal ini dibuktikan oleh nilai Pillai’s Trace , Wills’ Lambda , Hotelling’s Trace , dan Roy’s largest Root sig sebesar 0,000 (<0,05). 2) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap motivasi belajar IPA. Hal ini dibuktikan oleh hasil Manova yang memiliki nilai F = 143.844 dengan sig 0,000 (<0,05). 3) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap pemahaman konsep IPA. Hal ini dibuktikan oleh hasil Manova di mana harga F = 7,197, nilai P-value untuk kategori pemahaman konsep IPA ( Y ) adalah 0,000 (<0,05). The aim of the reserach was to determine the effect of the problem posing learning model of learning motivation and understanding of science concepts. Learning with models posing problem is learning that emphasize learners to form or ask questions based on the information or the given situation. Through the implementation of this model is expected to be an alternative to enhance learning motivation and understanding of science concepts learners. The subjects of this study are students of SMP Negeri 7 Depok with a sample of students in class VIII-9 as the experimental class and class VIII-8 as the control class. The method used is the method of quasi-experimental analysis techniques using MANOVA test. The instrument used was a questionnaire of learning motivation and test understanding of science concepts as learners are given treatment. Class experiments using problem posing learning model, while the control class using learning communicative. The results obtained are: 1) There is a significant effect on the learning model of learning motivation and understanding of science concepts. This is evidenced by the value of Pillai's Trace, Wills' lambda, Hotelling's Trace, and Roy's Reviews largest Root sig of 0.000 (<0.05). 2) There is significant influence learning model on motivation to learn scien
本研究的目的是确定posing问题学习模式对学习动机和理解科学概念的影响。posing问题模型中的学习是一种强调学习者根据所提供的信息或情况来形成或提出问题的学习。通过应用这个模型,可以作为一种替代来提高学习者的学习动力和理解学习者的物理概念。本研究对象为国初中生7德波克,维尔-9班学生样本为实验班,维-8班为控制班。使用的研究方法是用实验技术进行的Manova测试分析的确定方法。使用的工具是学习者在接受学习者后的学习动机和理解概念的测试。实验类使用问题学习模式戳,控制类使用演讲学习。获得的研究结果是:1)学习模式对学习动机和理解科学概念有重大影响。这一点在Pillai ' s Trace, wilbda ', ho意料' Trace, and Roy ' s largest Root sig中得到10000(< 0.05)的价值。2)学习模式对科学学习动机有重大影响。这一点在马诺娃的成绩中得到了证明,他的分数是F = 143,844,得到了sig 10000(< 0.05)。第三,学习模式对理解自然科学有重大影响。这一点在Manova的结果中得到了证明,其中F = 7.197, p值对理解科学概念(Y)类别的理解值是0(0.05)。研究的目标是确定问题在学习科学激励和理解概念的模式方面的效果。用数字模式学习问题是通过形式学习,或者根据信息或情况提出问题。通过这个模型的实施,我们预计将有一个替代的选择,以加强对科学概念的激励和理解。这个研究的主题是七年级七年级的学生,带有一种实验级和试验级三年级的学生的样本。使用的方法是用MANOVA测试的准实验技术分析的方法。过去的工具是一个关于学习激励和理解科学概念的问题,就像学习得到了治疗一样。课堂实验使用的问题学习模式,而控制类使用学习沟通。关于学习激励和理解科学概念的模型,有很大的影响。这是由比列的足迹价值、遗嘱、胡斯特的足迹、罗伊的跟踪和罗伊对000(<0.05)中最广泛的根sig的回顾所证明的。有一个对学习科学激励的重要影响模型。这是由马诺娃的建议所证明的,其价值为F = 143 844, sig 000(<0.05)。3)有一个对科学概念有重大影响的模型。这是由F = 7197的马诺娃的代表所证明的,p -价值对于理解科学概念的理解为000(<0.05)。
{"title":"Upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep IPA peserta didik dengan model pembelajaran problem posing","authors":"I. A. D. Astuti","doi":"10.12928/JRKPF.V3I2.5143","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I2.5143","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem posing terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep IPA. Pembelajaran dengan model problem posing adalah pembelajaran yang menekankan peserta didik untuk membentuk atau mengajukan soal berdasarkan informasi atau situasi yang diberikan. Melalui penerapan model ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep IPA peserta didik. Subyek penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 7 Depok dengan sampel peserta didik kelas VIII-9 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-8 sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan teknik analisis menggunakan uji Manova. Instrumen yang digunakan adalah angket motivasi belajar dan tes pemahaman konsep IPA setelah peserta didik diberikan perlakuan. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran problem posing , sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran ceramah. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep IPA. Hal ini dibuktikan oleh nilai Pillai’s Trace , Wills’ Lambda , Hotelling’s Trace , dan Roy’s largest Root sig sebesar 0,000 (<0,05). 2) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap motivasi belajar IPA. Hal ini dibuktikan oleh hasil Manova yang memiliki nilai F = 143.844 dengan sig 0,000 (<0,05). 3) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap pemahaman konsep IPA. Hal ini dibuktikan oleh hasil Manova di mana harga F = 7,197, nilai P-value untuk kategori pemahaman konsep IPA ( Y ) adalah 0,000 (<0,05). The aim of the reserach was to determine the effect of the problem posing learning model of learning motivation and understanding of science concepts. Learning with models posing problem is learning that emphasize learners to form or ask questions based on the information or the given situation. Through the implementation of this model is expected to be an alternative to enhance learning motivation and understanding of science concepts learners. The subjects of this study are students of SMP Negeri 7 Depok with a sample of students in class VIII-9 as the experimental class and class VIII-8 as the control class. The method used is the method of quasi-experimental analysis techniques using MANOVA test. The instrument used was a questionnaire of learning motivation and test understanding of science concepts as learners are given treatment. Class experiments using problem posing learning model, while the control class using learning communicative. The results obtained are: 1) There is a significant effect on the learning model of learning motivation and understanding of science concepts. This is evidenced by the value of Pillai's Trace, Wills' lambda, Hotelling's Trace, and Roy's Reviews largest Root sig of 0.000 (<0.05). 2) There is significant influence learning model on motivation to learn scien","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66277368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-11-08DOI: 10.12928/JRKPF.V3I2.5142
S. Supriyadi, H. Haeruddin, N. Nurjannah
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan memecahkan masalah fisika antara model penalaran kausal berbasis etnosains dengan sains modern. penelitian ini menggunakan desain penelitian “The Non Equivalen Pretest-Postest Design”. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pada MA Al-Khairaat Pusat Palu. Sampel dipilih secara Proportional Sample, dengan sampel penelitian adalah kelas XD dan kelas XC. Hasil analisa data yang diperoleh adalah kemampuan memecahkan masalah fisika kelas eksperimen pertama rata-rata 17,11 dengan standar deviasi 3,82 dan kelas eksperimen kedua rata-rata 14,30 dengan standar deviasi 4,07. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh thit = 2,03 dengan kriteria adalah terima Ho jika -2,02 < t < 2,02 dan tolak Ho dalam hal lainnya. nilai thitung berada di luar penerimaan Ho. Dengan demikian Ho ditolak sedangkan H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah antara model penalaran kausal berbasis etnosains dengan sains modern. This study aims to determine the difference between the ability to solve problems of physics-based models of causal reasoning etnosains with modern science. The design of this research study "The Non equivalent Pretest-Posttest Design". The study population was all students of class X in the MA Al-Khairaat Palu Center. Samples selected Proportional Sample, the sample is first class and the class X C X D . Results of analysis of the data obtained is the ability to solve the problem of experimental physics first class average of 17.11 with a standard deviation of 3.82 and the second experimental class average of 14.30 with a standard deviation of 4.07. Based on the hypothesis testing results obtained t hit = 2.03 with the criteria is accept H o if -2.02
本研究旨在确定以人种科学为基础的因果推理模型与现代科学之间物理解决问题的能力。该研究采用了“非Equivalen postest设计”的研究设计。研究对象是MA - khairaat锤中心的X班学生。样本是按比例选择的,研究样本是XD类和XC类。收集到的数据分析显示,第一个实验类平均解决物理问题的能力为17.11,标准差为3.82,实验类为14.30,标准差为4.07。基于测试结果获得的假设= 2.03,标准是接受Ho如果-2,02 < t < 2.2 2和在其他方面拒绝Ho。thitung的价值超出了Ho的接受范围。因此,何被拒绝,而H1被接受,并可能得出结论,以人种科学为基础的因果推理模型与现代科学之间存在差异。这个研究有助于确定能力之间的差异,以解决生理问题为基础的因果关系的现代科学的理论模型。这个研究的设计是“非进化的前期设计”。研究人口都是马哈拉特锤中心的X班学生。样本分级法分析有害数据的结果是,解决实验物理1年级11年级平均问题的能力,3.82年级和2年级平均成绩4.07分。基于低压结果的测试结果:t .03与crit阿wny accept H = 2.02
{"title":"Peningkatan kemampuan memecahkan masalah antara model penalaran kausal berbasis etnosains dan sains modern","authors":"S. Supriyadi, H. Haeruddin, N. Nurjannah","doi":"10.12928/JRKPF.V3I2.5142","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I2.5142","url":null,"abstract":"Penelitian ini betujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan memecahkan masalah fisika antara model penalaran kausal berbasis etnosains dengan sains modern. penelitian ini menggunakan desain penelitian “The Non Equivalen Pretest-Postest Design”. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pada MA Al-Khairaat Pusat Palu. Sampel dipilih secara Proportional Sample, dengan sampel penelitian adalah kelas XD dan kelas XC. Hasil analisa data yang diperoleh adalah kemampuan memecahkan masalah fisika kelas eksperimen pertama rata-rata 17,11 dengan standar deviasi 3,82 dan kelas eksperimen kedua rata-rata 14,30 dengan standar deviasi 4,07. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh thit = 2,03 dengan kriteria adalah terima Ho jika -2,02 < t < 2,02 dan tolak Ho dalam hal lainnya. nilai thitung berada di luar penerimaan Ho. Dengan demikian Ho ditolak sedangkan H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah antara model penalaran kausal berbasis etnosains dengan sains modern. This study aims to determine the difference between the ability to solve problems of physics-based models of causal reasoning etnosains with modern science. The design of this research study \"The Non equivalent Pretest-Posttest Design\". The study population was all students of class X in the MA Al-Khairaat Palu Center. Samples selected Proportional Sample, the sample is first class and the class X C X D . Results of analysis of the data obtained is the ability to solve the problem of experimental physics first class average of 17.11 with a standard deviation of 3.82 and the second experimental class average of 14.30 with a standard deviation of 4.07. Based on the hypothesis testing results obtained t hit = 2.03 with the criteria is accept H o if -2.02 <t <2.02 and reject H o in other cases. tcount is outside the reception H o . Thus H o is rejected while H 1 is accepted and concluded that there are differences between the models of problem-solving skills-based causal reasoning etnosains with modern science.","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66277232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-11-08DOI: 10.12928/JRKPF.V3I2.5147
Fajar Fitri
Masyarakat tahun 2020 harus mampu bersaing secara global dengan bangsa lain. Mahasiswa Pendidikan Fisika selama ini masih memiliki kemampuan yang kurang dalam hal pemecahan masalah menggunakan konsep fisika, terutama pada matakuliah Mekanika. Diantara metode pembelajaran yang mampu membekali mahasiswa untuk memiliki berbagai kemampuan terutama dalam hal memecahkan masalah, berdiskusi, dan mengemukakan gagasan adalah metode pembelajaran Resitasi dan Treffinger. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha membedakan penerapan metode pembelajaran Resitasi dan Treffinger terhadap penguasaan konsep dan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan fisika, sedangkan sampelnya adalah mahasiswa prodi pendidikan fisika UAD yang sedang menempuh mata kuliah mekanika pada kelas A dan B. Pre tes terhadap pemahaman konsep siswa diberikan sebelum pembelajaran berlangsung, dan pos tes diberikan setelah pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap keaktifan mahasiswa dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi selama proses pembelajaran pada kelas A dibandingkan dengan kelas B sehingga diperoleh metode pembelajaran mana yang lebih dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keaktifan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada mahasiswa kelas A (dengan metode resitasi) pemahaman konsep mahasiswa lebih tinggi dan signifikan dibandingkan dengan mahasiswa kelas B. Rata-rata pos tes mahasiswa kelas A adalah 9,2 sedangkan rata-rata pos tes kelas B adalah 8,5. Dari sisi keaktifan mahasiswanya, ternyata berlaku sebaliknya yakni pada kelas B keaktifan mahasiswanya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas A. Rata-rata skor observasi kelas A sebesar 19,5 sedangkan rata-rata pada kelas B adalah 25,5. Community by 2020 should be able to compete globally with other nations. The Students of Physics Education still have less ability in problem solving using concepts of physics, particularly on the subject Mechanics. Among the learning method that is capable give the students to have a wide range of capabilities, especially in solving the problems, discuss, and put forward the idea of learning is a method of Recitation and Treffinger. This research distinguishes the application of Treffinger and Resitation learning methode towards mastery of concepts and activeness of students in learning physics. The method used is Quasi Experiment. The population in this study were students of physics department of education, while the sample is student education department of physics UAD who are taking courses in the mechanics of class A and B. Pre test given before the learning takes place, and post test given after the learning takes place. Observations on the activity of the students do during the learning takes place. Observed during the learning process on the class A class B compared with that obtained by the learning method which could further enhance t
{"title":"Penerapan metode pembelajaran resitasi dan treffinger dalam pembelajaran fisika","authors":"Fajar Fitri","doi":"10.12928/JRKPF.V3I2.5147","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I2.5147","url":null,"abstract":"Masyarakat tahun 2020 harus mampu bersaing secara global dengan bangsa lain. Mahasiswa Pendidikan Fisika selama ini masih memiliki kemampuan yang kurang dalam hal pemecahan masalah menggunakan konsep fisika, terutama pada matakuliah Mekanika. Diantara metode pembelajaran yang mampu membekali mahasiswa untuk memiliki berbagai kemampuan terutama dalam hal memecahkan masalah, berdiskusi, dan mengemukakan gagasan adalah metode pembelajaran Resitasi dan Treffinger. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha membedakan penerapan metode pembelajaran Resitasi dan Treffinger terhadap penguasaan konsep dan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan fisika, sedangkan sampelnya adalah mahasiswa prodi pendidikan fisika UAD yang sedang menempuh mata kuliah mekanika pada kelas A dan B. Pre tes terhadap pemahaman konsep siswa diberikan sebelum pembelajaran berlangsung, dan pos tes diberikan setelah pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap keaktifan mahasiswa dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi selama proses pembelajaran pada kelas A dibandingkan dengan kelas B sehingga diperoleh metode pembelajaran mana yang lebih dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keaktifan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada mahasiswa kelas A (dengan metode resitasi) pemahaman konsep mahasiswa lebih tinggi dan signifikan dibandingkan dengan mahasiswa kelas B. Rata-rata pos tes mahasiswa kelas A adalah 9,2 sedangkan rata-rata pos tes kelas B adalah 8,5. Dari sisi keaktifan mahasiswanya, ternyata berlaku sebaliknya yakni pada kelas B keaktifan mahasiswanya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas A. Rata-rata skor observasi kelas A sebesar 19,5 sedangkan rata-rata pada kelas B adalah 25,5. Community by 2020 should be able to compete globally with other nations. The Students of Physics Education still have less ability in problem solving using concepts of physics, particularly on the subject Mechanics. Among the learning method that is capable give the students to have a wide range of capabilities, especially in solving the problems, discuss, and put forward the idea of learning is a method of Recitation and Treffinger. This research distinguishes the application of Treffinger and Resitation learning methode towards mastery of concepts and activeness of students in learning physics. The method used is Quasi Experiment. The population in this study were students of physics department of education, while the sample is student education department of physics UAD who are taking courses in the mechanics of class A and B. Pre test given before the learning takes place, and post test given after the learning takes place. Observations on the activity of the students do during the learning takes place. Observed during the learning process on the class A class B compared with that obtained by the learning method which could further enhance t","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66277838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-08-10DOI: 10.12928/JRKPF.V3I1.4539
Toni Kus Indratno
Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang jarang terjadi. Peristiwa ini akan terjadi berulang setiap 350 tahun sekali pada tempat yang sama. Gejala ini terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak pada satu garis lurus, sehingga cahaya matahari terhalang oleh bulan. Pada tanggal 9 Maret 2016 yang lampau, Indonesia merupakan negara satu-satunya yang dilewati oleh jalur Gerhana Matahari Total (GMT). Telah dilakukan pengukuran percepatan gravitasi bumi saat terjadi gerhana. Eksperimen ini dilakukan untuk melakukan verivikasi terhadap teori, bahwa percepatan gravitasi bumi akan berkurang nilainya saat terjadi gerhana. Eksperimen ini dilakukan dengan metode Microcomputer Based Laboratory (MBL). Dari data yang diperoleh, didapati bahwa terjadi penurunan percepatan gravitasi saat terjadi gerhana. Sebelum gerhana percepatan gravitasi sebesar 9,78 m/s 2 . Saat kontak pertama matahari dan bulan percepatan gravitasi sebesar 9,45 m/s 2 , saat puncak gerhana 8,87 m/s 2 , dan saat kontak terakhir 9,60 m/s 2 . Penurunan terbesar saat puncak gerhana yang mencapai 9,45 %.
{"title":"Pengaruh Gerhana Matahari Terhadap Nilai Percepatan Gravitasi Bumi: Sarana Pembelajaran untuk Mendekatkan Fisika pada Kehidupan Sehari-hari","authors":"Toni Kus Indratno","doi":"10.12928/JRKPF.V3I1.4539","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I1.4539","url":null,"abstract":"Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang jarang terjadi. Peristiwa ini akan terjadi berulang setiap 350 tahun sekali pada tempat yang sama. Gejala ini terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak pada satu garis lurus, sehingga cahaya matahari terhalang oleh bulan. Pada tanggal 9 Maret 2016 yang lampau, Indonesia merupakan negara satu-satunya yang dilewati oleh jalur Gerhana Matahari Total (GMT). Telah dilakukan pengukuran percepatan gravitasi bumi saat terjadi gerhana. Eksperimen ini dilakukan untuk melakukan verivikasi terhadap teori, bahwa percepatan gravitasi bumi akan berkurang nilainya saat terjadi gerhana. Eksperimen ini dilakukan dengan metode Microcomputer Based Laboratory (MBL). Dari data yang diperoleh, didapati bahwa terjadi penurunan percepatan gravitasi saat terjadi gerhana. Sebelum gerhana percepatan gravitasi sebesar 9,78 m/s 2 . Saat kontak pertama matahari dan bulan percepatan gravitasi sebesar 9,45 m/s 2 , saat puncak gerhana 8,87 m/s 2 , dan saat kontak terakhir 9,60 m/s 2 . Penurunan terbesar saat puncak gerhana yang mencapai 9,45 %.","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66276907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-10DOI: 10.12928/JRKPF.V3I1.4544
Depi Darmayanti
Inovasi pembelajaran fisika dengan kegiatan laboratorium di sekolah masih belum dilakukan. Kegiatan pembelajaran siswa cenderung pasif dan siswa kesulitan dalam memahami konsep fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kegiatan laboratorium serta mengetahui keunggulan dan kelemahan pembelajaran dengan kegiatan laboratorium inkuiri terbimbing. Kelas pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen untuk soal pretest adalah 58,33 dan posttest 75,56. Besar peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu 17,23%. Besar pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dalam penelitian ini dihitung dengan Uji ANOVA dengan hasil yaitu 0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kegiatan laboratorium memiliki pengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Keunggulan dari strategi ini dihitung berdasarkan hasil respon siswa, dengan nilai rata-rata siswa yang menjawab setuju terhadap strategi pembelajaran tersebut yaitu 78,98% dan yang menjawab tidak setuju yaitu 21,02%.
{"title":"Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Kegiatan Laboratorium untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI SMAN I Srandakan Pokok Bahasan Fluida Statis","authors":"Depi Darmayanti","doi":"10.12928/JRKPF.V3I1.4544","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I1.4544","url":null,"abstract":"Inovasi pembelajaran fisika dengan kegiatan laboratorium di sekolah masih belum dilakukan. Kegiatan pembelajaran siswa cenderung pasif dan siswa kesulitan dalam memahami konsep fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kegiatan laboratorium serta mengetahui keunggulan dan kelemahan pembelajaran dengan kegiatan laboratorium inkuiri terbimbing. Kelas pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen untuk soal pretest adalah 58,33 dan posttest 75,56. Besar peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu 17,23%. Besar pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dalam penelitian ini dihitung dengan Uji ANOVA dengan hasil yaitu 0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kegiatan laboratorium memiliki pengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Keunggulan dari strategi ini dihitung berdasarkan hasil respon siswa, dengan nilai rata-rata siswa yang menjawab setuju terhadap strategi pembelajaran tersebut yaitu 78,98% dan yang menjawab tidak setuju yaitu 21,02%.","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66277508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-10DOI: 10.12928/JRKPF.V3I1.4538
Syaiful Rahman
Pada penelitian ini dibuat rancangan alat peraga yang secara prinsip memiliki kinerja seperti XRD yang dapat digunakan untuk menentukan jenis struktur kristal dari suatu bahan dengan perhitungan indeks bidang melalui puncak-puncak spektrum yang dihasilkan. Laser difungsikan sebagai sinar-x, sedangkan bahan sampel digunakan manik-manik dari plastik yang berbentuk bulat. Untuk memutar sampel digunakan motor stepper. Selanjutnya untuk menangkap cahaya difraksi digunakan sensor cahaya (light sensor) yang dihubungkan ke komputer. Data yang diperoleh berupa intensitas pada berbagai waktu dan diolah menggunakan microsoft excel untuk memperoleh posisi puncak dari difraksi serta indeks bidang. Hasil penelitian menunjukan bahwa rancangan alat eksperimen ini telah dapat bekerja dengan baik. Terbukti dapat menunjukkan intensitas puncak difraksi serta indeks bidangnya. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pembelajaran fisika di perguruan tinggi, dengan produk berupa panduan praktikum fisika.
{"title":"Rancangan Eksperimen Analisis Struktur Mikro Sampel dengan Prinsip XRD Menggunakan Metode Kristal Berputar","authors":"Syaiful Rahman","doi":"10.12928/JRKPF.V3I1.4538","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I1.4538","url":null,"abstract":"Pada penelitian ini dibuat rancangan alat peraga yang secara prinsip memiliki kinerja seperti XRD yang dapat digunakan untuk menentukan jenis struktur kristal dari suatu bahan dengan perhitungan indeks bidang melalui puncak-puncak spektrum yang dihasilkan. Laser difungsikan sebagai sinar-x, sedangkan bahan sampel digunakan manik-manik dari plastik yang berbentuk bulat. Untuk memutar sampel digunakan motor stepper. Selanjutnya untuk menangkap cahaya difraksi digunakan sensor cahaya (light sensor) yang dihubungkan ke komputer. Data yang diperoleh berupa intensitas pada berbagai waktu dan diolah menggunakan microsoft excel untuk memperoleh posisi puncak dari difraksi serta indeks bidang. Hasil penelitian menunjukan bahwa rancangan alat eksperimen ini telah dapat bekerja dengan baik. Terbukti dapat menunjukkan intensitas puncak difraksi serta indeks bidangnya. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pembelajaran fisika di perguruan tinggi, dengan produk berupa panduan praktikum fisika.","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66276663","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-10DOI: 10.12928/jrkpf.v3i1.4537
Achmad Fahruddin Rais, Rezky Yunita
Laut Sulawesi memiliki gelombang tinggi yang menyebabkan kecelakaan transportasi. Pemodelan global dan pengamatan satelit akan gelombang laut di Laut Sulawesi memiliki keterbatasan resolusi spasial dan temporal. Untuk mengevaluasi luaran gelombang signifikan model W avewatch III (WW3), digunakan korelasi dan root mean square (RMSE) terhadap pengamatan satelit. Analisis temporal dan spasial menggunakan nilai rata-rata dan principal component analysis (PCA) ditujukan untuk mengetahui karakteristik musiman. Hasil evaluasi gelombang signifikan WW3 menunjukkan nilai yang baik secara umum (0.3-0.7) dengan RMSE bernilai 0.3-0.5 meter. Pola utama distribusi spasial gelombang signifikan memiliki pusat tertinggi di timur laut dan nilai temporal terbesar pada akhir dan awal tahun. Gelombang tinggi pada Laut Sulawesi disebabkan oleh intrusi gelombang monsun baratan yang berasal dari Samudera Pasifik bagian barat.
苏拉威西海的巨浪造成了交通事故。全球建模和卫星对苏拉威西海海波的观测受到的空间和时间上的限制。为了评估W avewatch III (WW3)的显著波形波形模型,将相关性和root均值平方(RMSE)用于卫星观测。时间和空间分析使用平均值和主分析分析(PCA)来确定季节性特征。重要的WW3波评估结果显示了一个总体价值(0.3-0.7),RMSE的价值为0.3-0.5米。重要的空间分布模式在东北地区是最高的,在年底和年初是最大的时间值。苏拉威西海的巨浪是由来自西太平洋的西风季风入侵引起的。
{"title":"Profil Musiman Gelombang Laut di Laut Sulawesi","authors":"Achmad Fahruddin Rais, Rezky Yunita","doi":"10.12928/jrkpf.v3i1.4537","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/jrkpf.v3i1.4537","url":null,"abstract":"Laut Sulawesi memiliki gelombang tinggi yang menyebabkan kecelakaan transportasi. Pemodelan global dan pengamatan satelit akan gelombang laut di Laut Sulawesi memiliki keterbatasan resolusi spasial dan temporal. Untuk mengevaluasi luaran gelombang signifikan model W avewatch III (WW3), digunakan korelasi dan root mean square (RMSE) terhadap pengamatan satelit. Analisis temporal dan spasial menggunakan nilai rata-rata dan principal component analysis (PCA) ditujukan untuk mengetahui karakteristik musiman. Hasil evaluasi gelombang signifikan WW3 menunjukkan nilai yang baik secara umum (0.3-0.7) dengan RMSE bernilai 0.3-0.5 meter. Pola utama distribusi spasial gelombang signifikan memiliki pusat tertinggi di timur laut dan nilai temporal terbesar pada akhir dan awal tahun. Gelombang tinggi pada Laut Sulawesi disebabkan oleh intrusi gelombang monsun baratan yang berasal dari Samudera Pasifik bagian barat.","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66276583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-10DOI: 10.12928/JRKPF.V3I1.4541
Erwinta Noviana
Penelitaian ini dilatar belakangi proses pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa, hanya berpusat pada guru, tidak adanya keaktifan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Guwo Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi observasi, tes dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif yang didukung dengan analisis data kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, pada tahap siklus mencakup kegiatan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian dilihat dari peningkatan ktivitas dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
{"title":"Penggunaan Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Balajar","authors":"Erwinta Noviana","doi":"10.12928/JRKPF.V3I1.4541","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I1.4541","url":null,"abstract":"Penelitaian ini dilatar belakangi proses pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa, hanya berpusat pada guru, tidak adanya keaktifan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Guwo Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi observasi, tes dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif yang didukung dengan analisis data kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, pada tahap siklus mencakup kegiatan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian dilihat dari peningkatan ktivitas dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66277527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-10DOI: 10.12928/JRKPF.V3I1.4542
Ariati Dina Puspitasari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep mahasiswa Akuntansi UAD pada mata kuliah IAD dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw disertai media mindmapping. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes yang berupa soal pemahaman konsep IAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw disertai media mind mapping dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa akuntansi pada mata kuliah IAD dengan nilai rata-rata kelas pada siklus 1 adalah 62,125 dan nilai rata-rata kelas meningkat pada siklus 2 yaitu 73,5.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw disertai Media Mind Mapping untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Ilmu Alamiah Dasar Mahasiswa Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan","authors":"Ariati Dina Puspitasari","doi":"10.12928/JRKPF.V3I1.4542","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I1.4542","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep mahasiswa Akuntansi UAD pada mata kuliah IAD dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw disertai media mindmapping. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes yang berupa soal pemahaman konsep IAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw disertai media mind mapping dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa akuntansi pada mata kuliah IAD dengan nilai rata-rata kelas pada siklus 1 adalah 62,125 dan nilai rata-rata kelas meningkat pada siklus 2 yaitu 73,5.","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66277261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-10DOI: 10.12928/JRKPF.V3I1.4540
Intan Fauziyyah
Telah disusun sebuah buku teks pelajaran dalam bentuk kartun. Buku ini bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami konsep fisika tentang gelombang dan bunyi. Sebagian siswa berpendapat bahwa buku fisika yang mereka miliki tidak menarik karena disesaki tulisan dan rumus-rumus yang membingungkan. Pengembangan pada penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari tahap analisis ( analysis ), desain ( design ), pengembangan ( development ), implementasi ( implementation ), dan evaluasi ( eveluation ) Validasi produk memperoleh penilaian dari ahli materi sebesar 80,6 %, ahli media sebesar 81,5 %, dan peer reviewers sebesar 85,4%. Keseluruhan hasil penilaian termasuk dalam kategori SangatBaik (SB). Produk kemudian di ujicobakan kepada 20 siswa kelas IX SMP N 2 Lengkong Nganjuk menggunakan instrumen berupa angket. Hasil penilaian oleh guru IPA SMPN 2 Lengkong Nganjuk sebesar 91,16% dan hasil rata-rata penilaian oleh 20 siswa kelas IX di SMPN 2 Lengkong Patianrowo sebesar 92,0% dengan kategori Sangat Baik (SB).
{"title":"Pengembangan Buku Kartun Fisika Berbasis Kontekstual untuk Siswa SMP Kelas VIII pada Materi Gelombang dan Bunyi","authors":"Intan Fauziyyah","doi":"10.12928/JRKPF.V3I1.4540","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JRKPF.V3I1.4540","url":null,"abstract":"Telah disusun sebuah buku teks pelajaran dalam bentuk kartun. Buku ini bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami konsep fisika tentang gelombang dan bunyi. Sebagian siswa berpendapat bahwa buku fisika yang mereka miliki tidak menarik karena disesaki tulisan dan rumus-rumus yang membingungkan. Pengembangan pada penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari tahap analisis ( analysis ), desain ( design ), pengembangan ( development ), implementasi ( implementation ), dan evaluasi ( eveluation ) Validasi produk memperoleh penilaian dari ahli materi sebesar 80,6 %, ahli media sebesar 81,5 %, dan peer reviewers sebesar 85,4%. Keseluruhan hasil penilaian termasuk dalam kategori SangatBaik (SB). Produk kemudian di ujicobakan kepada 20 siswa kelas IX SMP N 2 Lengkong Nganjuk menggunakan instrumen berupa angket. Hasil penilaian oleh guru IPA SMPN 2 Lengkong Nganjuk sebesar 91,16% dan hasil rata-rata penilaian oleh 20 siswa kelas IX di SMPN 2 Lengkong Patianrowo sebesar 92,0% dengan kategori Sangat Baik (SB).","PeriodicalId":17730,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66277468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}