Permasalahan pembangunan sanitasi di Indonesia merupakan masalah tantangansosial-budaya, salah satunya adalah perilaku penduduk yang terbiasa Buang Air Besar (BAB) di sembarangan tempat.(sari,2014)Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan antara Perilaku, Kebiasaan serta Dukungan dari Tokoh Masyarakat Terhadap kepemilikan jamban sehat di Pesisir Kampung Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dan desain yang digunakan adalah cross sectional, yaitu untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengancara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yangsama. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan KampungBugis yang berjumlah 372 KK dengan sampel sebanyak 193 KK. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peranan antara Kebiasaan (ρ= 0,000). Tidak terdapat peran antara Pengetahuan (ρ= 0,788), Sikap (ρ= 0,092) serta Dukungan dari Tokoh Masyarakat (ρ= 1,000) terhadap kepemilikan jamban sehat. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah agar seluruh pihak terkait memberikan penyuluhan pada masyarakat Kelurahan Kampung Bugis agar dapat memiliki jamban sehat yang memenuhi syarat kesehatan sehingga layak digunakan.
{"title":"PERANAN PERILAKU DAN DUKUNGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI TANJUNGPINANG","authors":"Kholilah Samosir, F. Ramadhan","doi":"10.32763/zczgmt62","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/zczgmt62","url":null,"abstract":"Permasalahan pembangunan sanitasi di Indonesia merupakan masalah tantangansosial-budaya, salah satunya adalah perilaku penduduk yang terbiasa Buang Air Besar (BAB) di sembarangan tempat.(sari,2014)Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan antara Perilaku, Kebiasaan serta Dukungan dari Tokoh Masyarakat Terhadap kepemilikan jamban sehat di Pesisir Kampung Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dan desain yang digunakan adalah cross sectional, yaitu untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengancara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yangsama. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan KampungBugis yang berjumlah 372 KK dengan sampel sebanyak 193 KK. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peranan antara Kebiasaan (ρ= 0,000). Tidak terdapat peran antara Pengetahuan (ρ= 0,788), Sikap (ρ= 0,092) serta Dukungan dari Tokoh Masyarakat (ρ= 1,000) terhadap kepemilikan jamban sehat. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah agar seluruh pihak terkait memberikan penyuluhan pada masyarakat Kelurahan Kampung Bugis agar dapat memiliki jamban sehat yang memenuhi syarat kesehatan sehingga layak digunakan.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"76 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140978784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit autoimun yang berupa inflamasi arthritis pada pasien dewasa, seseorang yang menderita penyakit Rheumatoid Arthritis akan mengalami gejala berupa rasa nyeri pada bagian sinovial sendi. Berdasarkan data dari Puskesmas Mapane penderita rheumatoid arthritis tahun 2016 sebanyak 422 orang dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 613 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknik kompres hangat terhadap pengendalian level nyeri pada asuhan keperawatan gerontik dengan kasus rheumatoid arthritis. Metode dalam penelitian ini yaitu studi kasus pada penderita rheumatoid arthritis dengan tindakan penerapan teknik kompres hangat jahe untuk mengendalikan level nyeri. Hasil terdapat pengaruh kompres hangat jahe dalam menurunkan nyeri rheumathoid arthritis dari skala 6 menjadi skala 3. Terapi kompres hangat jahe dengan 3 kali pemberian pada pagi hari selama 1 minggu dalam waktu 20 menit dapat menurunkan nyeri lutut. Kesimpulan pemberian terapi kompres hangat jahe dengan 3 kali pemberian selama 1 minggu dalam waktu 20 menit dapat menurunkan nyeri lutut.
{"title":"PENERAPAN TEKNIK KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP PENGENDALIAN LEVEL NYERI DENGAN KASUS RHEUMATOID ARTRITIS","authors":"Nurfatimah Nurfatimah, Audina Audina, K. Ramadhan","doi":"10.32763/kqhk9r97","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/kqhk9r97","url":null,"abstract":"Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit autoimun yang berupa inflamasi arthritis pada pasien dewasa, seseorang yang menderita penyakit Rheumatoid Arthritis akan mengalami gejala berupa rasa nyeri pada bagian sinovial sendi. Berdasarkan data dari Puskesmas Mapane penderita rheumatoid arthritis tahun 2016 sebanyak 422 orang dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 613 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknik kompres hangat terhadap pengendalian level nyeri pada asuhan keperawatan gerontik dengan kasus rheumatoid arthritis. Metode dalam penelitian ini yaitu studi kasus pada penderita rheumatoid arthritis dengan tindakan penerapan teknik kompres hangat jahe untuk mengendalikan level nyeri. Hasil terdapat pengaruh kompres hangat jahe dalam menurunkan nyeri rheumathoid arthritis dari skala 6 menjadi skala 3. Terapi kompres hangat jahe dengan 3 kali pemberian pada pagi hari selama 1 minggu dalam waktu 20 menit dapat menurunkan nyeri lutut. Kesimpulan pemberian terapi kompres hangat jahe dengan 3 kali pemberian selama 1 minggu dalam waktu 20 menit dapat menurunkan nyeri lutut.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"76 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140978774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Memasuki era globalisasi, pola penyakit di negara berkembang telah berubah dari penyakit infeksi menjadi penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, hipertensi, depresi, dan lainnya. Gaya hidup, diet, kegemukan, kurang olahraga, dan stres merupakan faktor penyebab penyakit tidak menular ini. Pendekatan dengan menggunakan Complementary and Alternative Medicine (CAM) dan Traditional Medicine (TM) ini secara khusus penting dalam pengembangan strategi perawatan kesehatan untuk negara berkembang yang telah banyak digunakan di negara maju. Tasikmalaya memiliki beberapa Institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan kesehatan di wilayah kota. Pendidikan kesehatan yang sedang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam mensosialisasikan mengenai pengobatan CAM atau TM setelah mahasiswa tersebut lulus dan terjun di dunia kerja, termasuk mahasiswa farmasi. Penelitian ini mendeskripsikan sikap mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terhadap CAM. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif desain potong lintang dengan 67 responden. Analisis dilakukan secara kuantitatif menggunakan U man-Whitney. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sikap mahasiswa Program Studi D-III Farmasi di salah satu perguruan tinggi di Tasikmalaya angkatan 2016 dan 2017 memberikan hasil positif terhadap rekomendasi CAM, namun masih kurang untuk penggunaan CAM sendiri. Metode CAM yang masuk dalam materi perkuliahan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain yang tidak masuk dalam materi baik untuk angkatan 2016 dan angkatan 2017.
{"title":"HUBUNGAN SIKAP DAN HAMBATAN TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA FARMASI DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI TASIKMALAYA (MAHASISWA D3 FARMASI) TENTANG COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE MEDICINE (CAM)","authors":"R. Rubiyanti","doi":"10.32763/k4qw1824","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/k4qw1824","url":null,"abstract":"Memasuki era globalisasi, pola penyakit di negara berkembang telah berubah dari penyakit infeksi menjadi penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, hipertensi, depresi, dan lainnya. Gaya hidup, diet, kegemukan, kurang olahraga, dan stres merupakan faktor penyebab penyakit tidak menular ini. Pendekatan dengan menggunakan Complementary and Alternative Medicine (CAM) dan Traditional Medicine (TM) ini secara khusus penting dalam pengembangan strategi perawatan kesehatan untuk negara berkembang yang telah banyak digunakan di negara maju. Tasikmalaya memiliki beberapa Institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan kesehatan di wilayah kota. Pendidikan kesehatan yang sedang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam mensosialisasikan mengenai pengobatan CAM atau TM setelah mahasiswa tersebut lulus dan terjun di dunia kerja, termasuk mahasiswa farmasi. Penelitian ini mendeskripsikan sikap mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terhadap CAM. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif desain potong lintang dengan 67 responden. Analisis dilakukan secara kuantitatif menggunakan U man-Whitney. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sikap mahasiswa Program Studi D-III Farmasi di salah satu perguruan tinggi di Tasikmalaya angkatan 2016 dan 2017 memberikan hasil positif terhadap rekomendasi CAM, namun masih kurang untuk penggunaan CAM sendiri. Metode CAM yang masuk dalam materi perkuliahan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain yang tidak masuk dalam materi baik untuk angkatan 2016 dan angkatan 2017. ","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"17 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140981814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang dan tujuan: hasil penelitian sebelumnya mengggambarkan usia menarche semakin dini. Anak anak yang mengalaim menarche dini cendrung belum siap dan cemas dalam menghadapi periode menstruasi.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengalaman, persepsi, dan kesiapan anak dalam menghadapi menarche dini Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam yang dilakukan pada 20 anak yang berusia 10-12 tahun kemudian dianalisis secara thematic. Hasil: Sebagian besar anak memiliki pegetahuan yang cukup terkait menstruasi, namun ada beberapa anak yang mempunyai pengetahuan yang kurang karena belum pernah mendapat informasi yang benar terkait menstruasi terutama dari orang tua. Bagi anak yang sudah cukup pengetahuan dan informasinya terkait menstruasi cendrung menceritakan pengalaman yang positif terkait menarche dan menstruasi. Namun, untuk pengalaman sehari-hari di lingkungan temannya mereka cendrung merasa menstruasi itu hal yang membuat mereka malu terutama yang menstruasi lebih awal dari temannya. Dan dari hasil wawancara didapatkan bahwa sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung mempunyai persepsi yang negative terhadap mensruasi, seperti mersa menstruasi itu kotor, jijik, membuat tidak nyamn, dan malu, sehingga mereka merasa belum siap karena takut dan cemas, namun lebih banyak anak yang siap menghadapi menarche. Simpulan: Sebagain besar anak yang sudah pernah diberikan informasi, memiliki pengetahuan yang baik terkait menstruasi, dan anak yang belum pernah mendapat informasi sebagain besar takut dan kaget saat mengalami menarche. Sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung kurang siap menghadapi menstruasi dan cendruang mempunyai persepsi yang negative terhadap mensruasi.
{"title":"STUDI KUALITATIF PENGALAMAN, PERSEPSI, DAN KESIAPAN ANAK DALAM MENGHADAPI MENARCHE DINI","authors":"Ni Made Diaris","doi":"10.32763/ykxbnd90","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/ykxbnd90","url":null,"abstract":"Latar belakang dan tujuan: hasil penelitian sebelumnya mengggambarkan usia menarche semakin dini. Anak anak yang mengalaim menarche dini cendrung belum siap dan cemas dalam menghadapi periode menstruasi.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengalaman, persepsi, dan kesiapan anak dalam menghadapi menarche dini Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam yang dilakukan pada 20 anak yang berusia 10-12 tahun kemudian dianalisis secara thematic. Hasil: Sebagian besar anak memiliki pegetahuan yang cukup terkait menstruasi, namun ada beberapa anak yang mempunyai pengetahuan yang kurang karena belum pernah mendapat informasi yang benar terkait menstruasi terutama dari orang tua. Bagi anak yang sudah cukup pengetahuan dan informasinya terkait menstruasi cendrung menceritakan pengalaman yang positif terkait menarche dan menstruasi. Namun, untuk pengalaman sehari-hari di lingkungan temannya mereka cendrung merasa menstruasi itu hal yang membuat mereka malu terutama yang menstruasi lebih awal dari temannya. Dan dari hasil wawancara didapatkan bahwa sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung mempunyai persepsi yang negative terhadap mensruasi, seperti mersa menstruasi itu kotor, jijik, membuat tidak nyamn, dan malu, sehingga mereka merasa belum siap karena takut dan cemas, namun lebih banyak anak yang siap menghadapi menarche. Simpulan: Sebagain besar anak yang sudah pernah diberikan informasi, memiliki pengetahuan yang baik terkait menstruasi, dan anak yang belum pernah mendapat informasi sebagain besar takut dan kaget saat mengalami menarche. Sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung kurang siap menghadapi menstruasi dan cendruang mempunyai persepsi yang negative terhadap mensruasi. ","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"16 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140673712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahyu Febriawan, Inriza Yuliandari, Fika Ardiana Putri, I. .. Rahayu
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Cara memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan masyarakat, dengan cara pencegahan dan pemberantasan penyakit salah satunya di tempat-tempat umum. Sanitasi yang buruk diyakini menjadi penyebab utama dalam 280.000 kematian. Sehingga menyebabkan 31% kematian anak di Indonesia (Riskesdas, 2007). Terminal merupakan salah satu contoh dari tempat-tempat umum, Terminal Brawijaya Banyuwangi termasuk dalam terminal penumpang tipe B yang berfungsi melayani kendaraan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi di Terminal Brawijaya Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada petugas dinas perhubungan dan petugas kebersihan dengan menggunakan panduan wawancara. Sementara observasi yang dilakukan menggunakan instrumen yang dibuat berdasarkan rujukan teori terkait sanitasi kesehatan di tempat-tempat umum. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 5 aspek penilaian yakni fasilitas utama dan bangunan terminal dalam kategori baik, sarana sanitasi terminal dalam kategori baik, ketersediaan lingkungan sehat dalam kategori buruk, fasilitas pemeliharaan terminal dalam kategori baik, ketertiban umum dan fasilitas penunjang lainnya dalam kategori baik. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Terminal Brawijaya Banyuwangi dalam kategori baik yakni berada pada skor 66%, tetapi masih perlu adanya peningkatan pelayanan.
{"title":"GAMBARAN KONDISI SANITASI TERMINAL BRAWIJAYA DI KEBALENAN, KECAMATAN BANYUWANGI, KABUPATEN BANYUWANGI","authors":"Wahyu Febriawan, Inriza Yuliandari, Fika Ardiana Putri, I. .. Rahayu","doi":"10.32763/tpf0h879","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/tpf0h879","url":null,"abstract":"Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Cara memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan masyarakat, dengan cara pencegahan dan pemberantasan penyakit salah satunya di tempat-tempat umum. Sanitasi yang buruk diyakini menjadi penyebab utama dalam 280.000 kematian. Sehingga menyebabkan 31% kematian anak di Indonesia (Riskesdas, 2007). Terminal merupakan salah satu contoh dari tempat-tempat umum, Terminal Brawijaya Banyuwangi termasuk dalam terminal penumpang tipe B yang berfungsi melayani kendaraan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi di Terminal Brawijaya Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada petugas dinas perhubungan dan petugas kebersihan dengan menggunakan panduan wawancara. Sementara observasi yang dilakukan menggunakan instrumen yang dibuat berdasarkan rujukan teori terkait sanitasi kesehatan di tempat-tempat umum. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 5 aspek penilaian yakni fasilitas utama dan bangunan terminal dalam kategori baik, sarana sanitasi terminal dalam kategori baik, ketersediaan lingkungan sehat dalam kategori buruk, fasilitas pemeliharaan terminal dalam kategori baik, ketertiban umum dan fasilitas penunjang lainnya dalam kategori baik. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Terminal Brawijaya Banyuwangi dalam kategori baik yakni berada pada skor 66%, tetapi masih perlu adanya peningkatan pelayanan.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140676081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan motorik halus anak salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan alat permainan edukatif. Terdapat jenis permainan edukatif yang digunakan dalam menstimulus perkembangan motorik halus anak diantaranya adalah puzzle. Namun sayangnya dilapangan, kegiatan yang dapat menstimulus perkembangan motorik halus anak masih belum dilakukan dengan adekuat, dalam hal ini frekuensinya masih kurang dari yang digunakan. Sehingga perkembangan motorik halus anak menjadi kurang optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat permainan edukatif jenis puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak at Taqwa Mekarsari, Cimahi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experiment design dengan rancangan pretest dan posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sejumlah 17 responden kelompok intervensi permainan edukatif jenis puzzle. Cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dengan cara observasi. Penilaian menggunakan lembar instrumen DENVER II yang diambil aspek pengukuran motorik halus. Analisa data yang digunakan adalah uji t 2 sampel dependen dan uji t 2 sampel independen untuk bivariat. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh intervensi permainan edukatif jenis puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah. Berdasarkan hasil penelitian, untuk menstimulus perkembangan motorik halus anak, agar dilakukan dengan menambah frekuensi permainan, dapat menggunakan puzzle.
儿童精细动作技能的发展受到益智游戏的影响。用于刺激儿童精细动作发展的益智游戏有多种类型,其中包括拼图游戏。但遗憾的是,在实际生活中,能够刺激儿童精细动作发展的活动仍然做得不够,在这种情况下,使用的频率仍然低于使用的频率。这样,儿童的精细动作发展就变得不够理想。本研究的目的是确定使用益智类教育游戏工具对西爪哇西马希(Cimahi West Java)Taqwa Mekarsari的Taman Kanak-Kanak学龄前儿童精细动作发展的影响。本研究采用了前测和后测的准实验设计。抽样技术采用了有目的的抽样,在益智类教育游戏干预组中抽取了 17 名受访者。数据收集方法采用问卷调查和观察法。使用 DENVER II 工具表进行评估,该工具表用于精细动作测量方面。数据分析采用 2 个因果样本 t 检验和 2 个独立样本 t 检验进行双变量分析。研究结果证明,益智类教育游戏干预对学龄前儿童精细动作发展有影响。根据研究结果,要刺激儿童精细动作的发展,可以通过增加游戏的频率来完成,可以使用拼图游戏。
{"title":"Puzzle Mempengaruhi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah di TK At Taqwa Mekarsari Cimahi Puzzle influence motoric development smile age of prasekolah","authors":"Erni Yuniati","doi":"10.32763/yfgmsd43","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/yfgmsd43","url":null,"abstract":"Perkembangan motorik halus anak salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan alat permainan edukatif. Terdapat jenis permainan edukatif yang digunakan dalam menstimulus perkembangan motorik halus anak diantaranya adalah puzzle. Namun sayangnya dilapangan, kegiatan yang dapat menstimulus perkembangan motorik halus anak masih belum dilakukan dengan adekuat, dalam hal ini frekuensinya masih kurang dari yang digunakan. Sehingga perkembangan motorik halus anak menjadi kurang optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat permainan edukatif jenis puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak at Taqwa Mekarsari, Cimahi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experiment design dengan rancangan pretest dan posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sejumlah 17 responden kelompok intervensi permainan edukatif jenis puzzle. Cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dengan cara observasi. Penilaian menggunakan lembar instrumen DENVER II yang diambil aspek pengukuran motorik halus. Analisa data yang digunakan adalah uji t 2 sampel dependen dan uji t 2 sampel independen untuk bivariat. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh intervensi permainan edukatif jenis puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah. Berdasarkan hasil penelitian, untuk menstimulus perkembangan motorik halus anak, agar dilakukan dengan menambah frekuensi permainan, dapat menggunakan puzzle. ","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140687179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Stunting merupakan gagal tumbuh kembang pada anak akibat asupan gizi yang tidak cukup dalam waktu lama, infeksi berulag dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Pola pemberian makan yang buruk dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu yang kurang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan pola pemberian makan dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan studi traditional literature review. Sumber data berasal dari database Google Scholar dan Portal Garuda dengan rentang tahun 2017-2020. Hasil: Tinjauan literatur ditemukan 12 artikel yang sesuai dengan kriteria bahan analisis. Rata-rata pola pemberian makan yang terbesar yaitu pola pemberian makan buruk dengan balita stunting sebesar 60,5% dan pola pemberian makan bentuk pengabaiakn sebesar 39,3%. Tingkat pengetahuan ibu rendah namun balita tidak stunting sebesar 55,3%. Keterkaitan pola pemberian makan dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita dilihat dari rata-rata nilai Odds Ratio (OR) tertinggi adalah pola pemberian makan sebesar 5 dan 15,3%. Kesimpulan: Pola pemberian makan merupakan faktor penyebab terjadinya kejadian stunting pada balita.
{"title":"Pola Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita","authors":"Afifah Nadila, Novera Herdiani","doi":"10.32763/vy89xk24","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/vy89xk24","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting merupakan gagal tumbuh kembang pada anak akibat asupan gizi yang tidak cukup dalam waktu lama, infeksi berulag dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Pola pemberian makan yang buruk dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu yang kurang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan pola pemberian makan dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan studi traditional literature review. Sumber data berasal dari database Google Scholar dan Portal Garuda dengan rentang tahun 2017-2020. Hasil: Tinjauan literatur ditemukan 12 artikel yang sesuai dengan kriteria bahan analisis. Rata-rata pola pemberian makan yang terbesar yaitu pola pemberian makan buruk dengan balita stunting sebesar 60,5% dan pola pemberian makan bentuk pengabaiakn sebesar 39,3%. Tingkat pengetahuan ibu rendah namun balita tidak stunting sebesar 55,3%. Keterkaitan pola pemberian makan dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita dilihat dari rata-rata nilai Odds Ratio (OR) tertinggi adalah pola pemberian makan sebesar 5 dan 15,3%. Kesimpulan: Pola pemberian makan merupakan faktor penyebab terjadinya kejadian stunting pada balita. \u0000 ","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"22 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140265796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latarbelakang: Kemajuan teknologi dijaman sekarang ini memudahkan berbagaii prosesssemakin cepat, efektif, dan tidak pperlu waktu lama. Internet merupakan cara yang efektif untuk mengurangi keterbatasan serta menjembatani pemberian berbagai layanan kesehatan, termasuk kesehatan mental. Intervensi kesehatan mental berbasis internet dapat dilakukan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan mental bagi mereka yang membutuhkan. Tujuan: Tujuan dari studi ini untuk menggambarkan Intervensi Kesehatan mental berbasis teknologi internet. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Pencarian sumber telaah dibatasi pada literatur dengan tahun publikasi antara tahun 2018-2022. Hasil: Pencarian artikell pada tiga basis data daring (Pubmed, ProQuest dan Google Scholar) menghasilkan 379 artikel, kemudian diekstraksi berdasarkan dengan kriteria inklusi menghasilkan 11 artikel yang sesuai dengan topik dalam penelitian ini dan dianggap layakk untuk dianalisis. Kesimpulan: Secara keseluruhan intervensi kesehatan mental berbasisi internet dapat meningkatkan kesehatan mental, menurunkan tingkat stress, depresi, cemas dan gangguan Kesehatan mental lainnya.
背景:当今时代的科技进步使各种流程变得更快捷、更有效、更省时。互联网是减少各种限制的有效途径,也是提供包括心理健康在内的各种健康服务的桥梁。基于互联网的心理健康干预措施可以用来促进为有需要的人提供心理健康服务。研究目的本研究旨在描述基于互联网技术的心理健康干预措施。研究方法本研究采用的方法是文献综述。综述来源的搜索仅限于发表年份在 2018-2022 年之间的文献。结果:结果显示在三个在线数据库(Pubmed、ProQuest 和 Google Scholar)中搜索文章,共搜索到 379 篇文章,然后根据纳入标准进行提取,最终有 11 篇文章符合本研究的主题,并被认为适合进行分析。结论总体而言,基于互联网的心理健康干预可以改善心理健康,降低压力、抑郁、焦虑和其他心理疾病的水平。
{"title":"IntervensiiKesehatan Mental Berbasis Teknologi Internet","authors":"R. Abas, Sukihananto","doi":"10.32763/xpv98j24","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/xpv98j24","url":null,"abstract":"Latarbelakang: Kemajuan teknologi dijaman sekarang ini memudahkan berbagaii prosesssemakin cepat, efektif, dan tidak pperlu waktu lama. Internet merupakan cara yang efektif untuk mengurangi keterbatasan serta menjembatani pemberian berbagai layanan kesehatan, termasuk kesehatan mental. Intervensi kesehatan mental berbasis internet dapat dilakukan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan mental bagi mereka yang membutuhkan. Tujuan: Tujuan dari studi ini untuk menggambarkan Intervensi Kesehatan mental berbasis teknologi internet. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Pencarian sumber telaah dibatasi pada literatur dengan tahun publikasi antara tahun 2018-2022. Hasil: Pencarian artikell pada tiga basis data daring (Pubmed, ProQuest dan Google Scholar) menghasilkan 379 artikel, kemudian diekstraksi berdasarkan dengan kriteria inklusi menghasilkan 11 artikel yang sesuai dengan topik dalam penelitian ini dan dianggap layakk untuk dianalisis. Kesimpulan: Secara keseluruhan intervensi kesehatan mental berbasisi internet dapat meningkatkan kesehatan mental, menurunkan tingkat stress, depresi, cemas dan gangguan Kesehatan mental lainnya. \u0000 ","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"76 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140265731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alfin Nur Faridhotul Khasanah, D. Handayani, M. Ibad, Agus Aan Adriansyah
Latar Belakang: Kenakalan remaja yang terus meningkat dapat merusak generasi penerus bangsa. Salah satu bentuk kenakalan remaja adalah penyalahgunaan penggunaan obat-obat terlarang (Narkoba). Penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kalangan pelajar/mahasiswa Indonesia pada tahun 2018 di 13 Ibu kota provinsi, mencapai angka prevalensi sebesar 3,20% atau setara dengan 2.297.492 orang dari 15.440.000 orang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media video terhadap pengetahuan remaja tentang bahaya narkoba. Metode: Literature review ini dilakukan dengan metode traditional literature review. Sumber artikel didapatkan dari database google cendekia dan portal garuda. Pada google cendekia menggunakan kata kunci “media promosi kesehatan narkoba pada remaja” dengan rentang waktu dari tahun 2013-2020 diperoleh 8 artikel, portal garuda menggunakan kata kunci “narkoba dan video” dengan rentang waktu daru tahun 2016-2020 diperoleh 2 artikel, sehingga total artikel yang didapat yaitu 10 artikel. Hasil: Hasil literature review berdasarkan 10 jurnal penelitian mengenai efektivitas media video terdapat 9 jurnal penelitian yang menyatakan adanya pengaruh penyuluhan narkoba menggunakan media video terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang narkoba dan 1 jurnal penelitian yang menyatakan media video kurang efektif dalam memengaruhi pengetahuan remaja tentang narkoba pada saat penyuluhan. Kesimpulan: penggunaan media video efektif dalam meningkatkan dan merubah pengetahuan remaja tentang bahaya narkoba pada saat penyuluhan. Oleh karena itu, saran dari penelitian ini bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memperluas ruang lingkup materi dengan pembahasan yang lebih mendalam. Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam penyuluhan.
{"title":"Gambaran Efektivitas Penggunaan Media Video terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Narkoba","authors":"Alfin Nur Faridhotul Khasanah, D. Handayani, M. Ibad, Agus Aan Adriansyah","doi":"10.32763/xc5d4g19","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/xc5d4g19","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kenakalan remaja yang terus meningkat dapat merusak generasi penerus bangsa. Salah satu bentuk kenakalan remaja adalah penyalahgunaan penggunaan obat-obat terlarang (Narkoba). Penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kalangan pelajar/mahasiswa Indonesia pada tahun 2018 di 13 Ibu kota provinsi, mencapai angka prevalensi sebesar 3,20% atau setara dengan 2.297.492 orang dari 15.440.000 orang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media video terhadap pengetahuan remaja tentang bahaya narkoba. Metode: Literature review ini dilakukan dengan metode traditional literature review. Sumber artikel didapatkan dari database google cendekia dan portal garuda. Pada google cendekia menggunakan kata kunci “media promosi kesehatan narkoba pada remaja” dengan rentang waktu dari tahun 2013-2020 diperoleh 8 artikel, portal garuda menggunakan kata kunci “narkoba dan video” dengan rentang waktu daru tahun 2016-2020 diperoleh 2 artikel, sehingga total artikel yang didapat yaitu 10 artikel. Hasil: Hasil literature review berdasarkan 10 jurnal penelitian mengenai efektivitas media video terdapat 9 jurnal penelitian yang menyatakan adanya pengaruh penyuluhan narkoba menggunakan media video terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang narkoba dan 1 jurnal penelitian yang menyatakan media video kurang efektif dalam memengaruhi pengetahuan remaja tentang narkoba pada saat penyuluhan. Kesimpulan: penggunaan media video efektif dalam meningkatkan dan merubah pengetahuan remaja tentang bahaya narkoba pada saat penyuluhan. Oleh karena itu, saran dari penelitian ini bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memperluas ruang lingkup materi dengan pembahasan yang lebih mendalam. Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam penyuluhan. \u0000 ","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"46 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140080622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arsad Suni, Damir Umanailo, Al Azhar Muhammad, Tinneke Aneke Tololiu
Latar Belakang: Perubahan perilaku remaja di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan yang dikategorikan sebagai perilaku berisiko atau perilaku menyimpang. Remaja juga mengalami perubahan drastis, dari keadaan yang bergantung pada orang lain (orang tua) menuju masa yang dituntut untuk dapat mengambil keputusan secara mandiri walupun terkadang mengalami kesulitan dan kebingungan. Tantangan ini berpotensi menimbulkan masalah perilaku dan psikososial dalam kehidupan remaja jika mereka tidak mampu mengatasinya. Tujuan: Menganalisis Penerapan Instrumen Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) terhadap Deteksi Dini Kejadian Depresi pada Remaja di SMA Kota Ternate. Metode: Desain penelitian menggunakan pendekatan Analitik Deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), data dianalisis secara univariat yang dinyatakan dalam distribusi frekuensi dan persen. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah menengah atas di kota ternate.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dari 93 responden, bahwa masalah perilaku pro-sosial yang terbanyak adalah responden dengan kategori normal yaitu sebanyak (90,32%), masalah emosional paling banyak responden berada pada kategori normal yaitu sebanyak (61,29%), masalah conduct juga terbanyak pada kategori normal yaitu sebanyak (82,80%), masalah hiperaktivitas juga terbanyak pada kategori normal yaitu (39,7%), namun disusul oleh kategori abnormal sebanyak (34,41%), masalah hiperaktifitas remaja pada proporsi abnormal sebanyak (34,41%), untuk masalah dengan teman sebaya, yang terbanyak proporsinya adalah pada kategori borderline (47,31%), Kesimpulan: Remaja belum memenuhi tugas perkembangan remaja untuk menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis kelamin manapun.
{"title":"Analisis Penerapan Instrumen Strengths And Difficulties Questionnaire (Sdq) Terhadap Deteksi Dini Kejadian Depresi Pada Remaja","authors":"Arsad Suni, Damir Umanailo, Al Azhar Muhammad, Tinneke Aneke Tololiu","doi":"10.32763/7d9x0f14","DOIUrl":"https://doi.org/10.32763/7d9x0f14","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Perubahan perilaku remaja di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan yang dikategorikan sebagai perilaku berisiko atau perilaku menyimpang. Remaja juga mengalami perubahan drastis, dari keadaan yang bergantung pada orang lain (orang tua) menuju masa yang dituntut untuk dapat mengambil keputusan secara mandiri walupun terkadang mengalami kesulitan dan kebingungan. Tantangan ini berpotensi menimbulkan masalah perilaku dan psikososial dalam kehidupan remaja jika mereka tidak mampu mengatasinya. Tujuan: Menganalisis Penerapan Instrumen Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) terhadap Deteksi Dini Kejadian Depresi pada Remaja di SMA Kota Ternate. Metode: Desain penelitian menggunakan pendekatan Analitik Deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), data dianalisis secara univariat yang dinyatakan dalam distribusi frekuensi dan persen. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah menengah atas di kota ternate.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dari 93 responden, bahwa masalah perilaku pro-sosial yang terbanyak adalah responden dengan kategori normal yaitu sebanyak (90,32%), masalah emosional paling banyak responden berada pada kategori normal yaitu sebanyak (61,29%), masalah conduct juga terbanyak pada kategori normal yaitu sebanyak (82,80%), masalah hiperaktivitas juga terbanyak pada kategori normal yaitu (39,7%), namun disusul oleh kategori abnormal sebanyak (34,41%), masalah hiperaktifitas remaja pada proporsi abnormal sebanyak (34,41%), untuk masalah dengan teman sebaya, yang terbanyak proporsinya adalah pada kategori borderline (47,31%), Kesimpulan: Remaja belum memenuhi tugas perkembangan remaja untuk menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis kelamin manapun. \u0000 ","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"4 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140266035","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}