Persons with disabilities are vulnerable, and their rights are often ignored. Persons with disabilities have the right to visit tourist sites. Bukittinggi City is a tourist city in West Sumatra Province. Its most popular tourist areas is the Jam Gadang tourist area and its surroundings, which include Jam Gadang, Fort De Kock Fort, and the Kinantan Wildlife and Cultural Park. People with disabilities are rarely seen in the Jam Gadang tourist area and its surroundings, both at tourist attractions and on the pedestrian paths connecting the three tourist attractions. This research aims to determine the fulfillment of accessibility for persons with disabilities in the Jam Gadang tourist area and its surroundings regarding tourist access and pedestrian access. Data was collected through field observations and questionnaires. The analysis was descriptive quantitative using scoring analysis. The result shows that the fulfillment of accessibility in the study area is generally "inadequate" and "not appropriate". Persons with disabilities have difficulties accessing tourist attractions and pedestrian paths. Facilities are available, but inaccessible, unaccommodating, unaffordable, and do not meet the expectations of disability groups. These physical barriers make it difficult for them to access study locations. The spatial exclusion hinders their participation in the tourism area.
残疾人是弱势群体，他们的权利往往被忽视。残疾人有权参观旅游景点。武吉廷吉市是西苏门答腊省的一个旅游城市。其最受欢迎的旅游区是杰姆加当（Jam Gadang）旅游区及其周边地区，包括杰姆加当、德科堡（Fort De Kock Fort）和基南丹野生动物与文化公园（Kinantan Wildlife and Cultural Park）。无论是在旅游景点还是在连接这三个旅游景点的人行道上，都很少能看到残疾人。本研究旨在确定加当（Jam Gadang）旅游区及其周边地区在游客通道和行人通道方面为残疾人提供无障碍环境的情况。数据是通过实地观察和问卷调查收集的。分析采用评分分析法进行描述性定量分析。结果显示，研究地区的无障碍环境总体上 "不足 "和 "不合适"。残疾人很难到达旅游景点和人行道。设施虽有，但无法进入、无法提供便利、无法负担，也不符合残疾人群体的期望。这些物理障碍使他们难以进入研究地点。空间上的排斥阻碍了他们对旅游区的参与。
{"title":"Pemenuhan Aksesibilitas bagi Penyandang Disabilitas di Kawasan Wisata Jam Gadang dan Sekitarnya, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat","authors":"Putra Rizkiya, M. Mahdy, Zahrul Fuady","doi":"10.32672/jse.v8i4.6771","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6771","url":null,"abstract":"Persons with disabilities are vulnerable, and their rights are often ignored. Persons with disabilities have the right to visit tourist sites. Bukittinggi City is a tourist city in West Sumatra Province. Its most popular tourist areas is the Jam Gadang tourist area and its surroundings, which include Jam Gadang, Fort De Kock Fort, and the Kinantan Wildlife and Cultural Park. People with disabilities are rarely seen in the Jam Gadang tourist area and its surroundings, both at tourist attractions and on the pedestrian paths connecting the three tourist attractions. This research aims to determine the fulfillment of accessibility for persons with disabilities in the Jam Gadang tourist area and its surroundings regarding tourist access and pedestrian access. Data was collected through field observations and questionnaires. The analysis was descriptive quantitative using scoring analysis. The result shows that the fulfillment of accessibility in the study area is generally \"inadequate\" and \"not appropriate\". Persons with disabilities have difficulties accessing tourist attractions and pedestrian paths. Facilities are available, but inaccessible, unaccommodating, unaffordable, and do not meet the expectations of disability groups. These physical barriers make it difficult for them to access study locations. The spatial exclusion hinders their participation in the tourism area.","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139317887","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Departement Open Store Pada PT XYZ yang merupakan tempat penyimpanan persediaan barang material sebelum barang material tersebut digunakan atau dikeluarkan memiliki beberapa aktifitas. Beberapa aktifitas yang terdapat pada Departement Open Store yaitu penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang material. Lingkungan kerja fisik yang ada di Departement Open Store memiliki kondisi cenderung yang kurang bersih. Permasalahan kebersihan dalam suatu lingkungan kerja utamanya lingkungan gudang merupakan permasalahan yang harus di perhatikan secara intens. Hal ini di karenakan lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap keberlangsungan dan kelancaran proses penataan dan pengeluaran barang material. Lingkungan kerja fisik yang kurang rapi dan kotor dapat mengakibatkan beberapa hal seperti akses pengeluaran dan penataan material terhambat. Berdasarkan penelitian di Departement Open store PT XYZ terkait masalah-masalah pada kondisi nyata mulai dari kebersihan, kerapian dan lain-lain. Tujuan penelitian yang hendak di capai sebagai  Mengidentifikasi Indikator penerapan 5S di Departement Open Store PT XYZ,  Memberikan usulan penerapan 5S di Departement Open Store di PT XYZ. Berdasarkan hasil pembahasan  yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan dari grafik tersebut, dapat menyimpulkan bahwa departement Open store belum menarapkan 5S dengan maksimal.  Kesimpulan yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi 5S pada gudang. lingkungan kerja yang baik sangat penting dalam memotivasi karyawan dan mendorong kinerja yang lebih baik. Lingkungan kerja yang buruk dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan menghambat produktivitas. Terdapat usulan perbaikan yang diberikan guna mendukung berjalannya budaya 5S yaitu memudahkan karyawan mengimplementasikan budaya 5S, dan membantu perusahaan untuk memantau implementasi budaya 5S.Kata Kunci : Gudang, Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.
{"title":"Analisis Penerapan Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke di Departement Open Store PT XYZ","authors":"Rifki Rizkina Arifin, Deny Andesta","doi":"10.32672/jse.v8i4.6768","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6768","url":null,"abstract":"Departement Open Store Pada PT XYZ yang merupakan tempat penyimpanan persediaan barang material sebelum barang material tersebut digunakan atau dikeluarkan memiliki beberapa aktifitas. Beberapa aktifitas yang terdapat pada Departement Open Store yaitu penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang material. Lingkungan kerja fisik yang ada di Departement Open Store memiliki kondisi cenderung yang kurang bersih. Permasalahan kebersihan dalam suatu lingkungan kerja utamanya lingkungan gudang merupakan permasalahan yang harus di perhatikan secara intens. Hal ini di karenakan lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap keberlangsungan dan kelancaran proses penataan dan pengeluaran barang material. Lingkungan kerja fisik yang kurang rapi dan kotor dapat mengakibatkan beberapa hal seperti akses pengeluaran dan penataan material terhambat. Berdasarkan penelitian di Departement Open store PT XYZ terkait masalah-masalah pada kondisi nyata mulai dari kebersihan, kerapian dan lain-lain. Tujuan penelitian yang hendak di capai sebagai  Mengidentifikasi Indikator penerapan 5S di Departement Open Store PT XYZ,  Memberikan usulan penerapan 5S di Departement Open Store di PT XYZ. Berdasarkan hasil pembahasan  yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan dari grafik tersebut, dapat menyimpulkan bahwa departement Open store belum menarapkan 5S dengan maksimal.  Kesimpulan yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi 5S pada gudang. lingkungan kerja yang baik sangat penting dalam memotivasi karyawan dan mendorong kinerja yang lebih baik. Lingkungan kerja yang buruk dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan menghambat produktivitas. Terdapat usulan perbaikan yang diberikan guna mendukung berjalannya budaya 5S yaitu memudahkan karyawan mengimplementasikan budaya 5S, dan membantu perusahaan untuk memantau implementasi budaya 5S.Kata Kunci : Gudang, Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139317951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Biodiesel is one of the renewable energies that can be obtained by converting triglycerides into methyl esters by transesterification process. Used cooking oil is heated with anhydrous methanol which is added with an acid catalyst or base catalyst. The catalyst has a role as a substance to reduce the activation energy of fatty acids in used cooking oil to increase the reaction rate. In this study, Sodium methoxidealkaline catalyst and NaOH-impregnated activated carbon base catalyst were used. Activated carbon catalyst using variation of concentration of activated carbon 1N, 2N, 3N, 4N, and 5N for 18 hours, 21 hours, and 24 hours and the use of sodium methoxidecatalyst with variation of oil: methanol ratio 1:3, 1:6, 1:9, 1:12, 1:15. The results showed that the biodiesel yield using carbon catalyst was 98.2%, 2% w/w catalyst with oil: methanol ratio 1:12 at 60℃ for 120 minutes. The best result of biodiesel using sodium methoxidecatalyst is 87.65%, catalyst 1.25% w/w with ratio 1:12, temperature 60℃ for 120 minutes. Keyword :  Active Carbon, Biodiesel, Catalyst, Sodium Methoxide, Transesterification
{"title":"Proses Transesterifikasi Biodiesel Menggunakan Katalis Sodium Methoxide Dan Katalis Berbasis Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa Yang Diimpregnasi NaOH","authors":"Meygi Rezablina, Mustain Zamhari, A. Zikri","doi":"10.32672/jse.v8i4.6773","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6773","url":null,"abstract":"Biodiesel is one of the renewable energies that can be obtained by converting triglycerides into methyl esters by transesterification process. Used cooking oil is heated with anhydrous methanol which is added with an acid catalyst or base catalyst. The catalyst has a role as a substance to reduce the activation energy of fatty acids in used cooking oil to increase the reaction rate. In this study, Sodium methoxidealkaline catalyst and NaOH-impregnated activated carbon base catalyst were used. Activated carbon catalyst using variation of concentration of activated carbon 1N, 2N, 3N, 4N, and 5N for 18 hours, 21 hours, and 24 hours and the use of sodium methoxidecatalyst with variation of oil: methanol ratio 1:3, 1:6, 1:9, 1:12, 1:15. The results showed that the biodiesel yield using carbon catalyst was 98.2%, 2% w/w catalyst with oil: methanol ratio 1:12 at 60℃ for 120 minutes. The best result of biodiesel using sodium methoxidecatalyst is 87.65%, catalyst 1.25% w/w with ratio 1:12, temperature 60℃ for 120 minutes. Keyword :  Active Carbon, Biodiesel, Catalyst, Sodium Methoxide, Transesterification","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PT Petrowidada merupakan perusahaan manufaktur yang menggunakan pallet kayu sebagai salah satu alat bantu untuk tetap menjaga kualitas dan keamanan hingga sampai di tangan konsumen. Selama periode Januari-Juli 2022 pada PT Petrowidada ditemukan pallet rusak dikarenakan tidak memiliki tempat penyimpanan yang cukup dan perawatan pallet yang kurang intensif. Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk meminimalisir defect pada pallet dan mengurangi kerugian pada Perusahaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu 5S dan AHP. 5S merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, tertata rapi. Sedangkan, ahp merupakan metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan akhir dari suatu permasalahan. Menurut perhitungan 5S setiap indikator memiliki persentase sebesar 100%, kecuali pada indikator penjadwalan kegiatan secara rutin memiliki persentase 50%, sedangkan pada perhitungan AHP memiliki 4 kriteria dan 3 alternatif. Berdasarkan pembobotan berpasangan pada alternatif perawatan intensif memiliki nilai 0,10930184 dengan peringkat 1, pada alternatif merubah kualitas material kayu memiliki nilai 0,076923 pada peringkat 3, dan merubah jenis pallet kayu menjadi pallet plastic memiliki nilai sebesar 0,1 dengan peringkat 2.
{"title":"Implementasi 5S dan AHP Untuk Mengurangi Deffect Pada Palet di PT Petrowidada","authors":"Okta Mardatillah, Deny Andesta, Hidayat Hidayat","doi":"10.32672/jse.v8i4.6741","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6741","url":null,"abstract":"PT Petrowidada merupakan perusahaan manufaktur yang menggunakan pallet kayu sebagai salah satu alat bantu untuk tetap menjaga kualitas dan keamanan hingga sampai di tangan konsumen. Selama periode Januari-Juli 2022 pada PT Petrowidada ditemukan pallet rusak dikarenakan tidak memiliki tempat penyimpanan yang cukup dan perawatan pallet yang kurang intensif. Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk meminimalisir defect pada pallet dan mengurangi kerugian pada Perusahaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu 5S dan AHP. 5S merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, tertata rapi. Sedangkan, ahp merupakan metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan akhir dari suatu permasalahan. Menurut perhitungan 5S setiap indikator memiliki persentase sebesar 100%, kecuali pada indikator penjadwalan kegiatan secara rutin memiliki persentase 50%, sedangkan pada perhitungan AHP memiliki 4 kriteria dan 3 alternatif. Berdasarkan pembobotan berpasangan pada alternatif perawatan intensif memiliki nilai 0,10930184 dengan peringkat 1, pada alternatif merubah kualitas material kayu memiliki nilai 0,076923 pada peringkat 3, dan merubah jenis pallet kayu menjadi pallet plastic memiliki nilai sebesar 0,1 dengan peringkat 2.","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sablon merupakan teknik proses cetak yang menggunakan layar dengan kerapatan tertentu dan umumnya berbahan dasar nylon atau sutra. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan membran selulosa asetat secara mikrofiltrasi untuk pengolaha limbah sablon. Membran akan dibuat dengan menggunakan selulosa pelepah pisang dengan komposisi 2 gr selulosa pelarut 25 ml aseton dan 1,7 ml PEG 400. Dalam penelitian ini, digunakan limbah cair sablon dengan variasi koagulan yaitu PAC 300; 600; 900; 1200; 1500 ppm serta variasi tekanan 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1 bar. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil rejeksi logam Cr 68,14 %. pengukuran dilakukan kondisi optimum untuk variasi 0,2-1 bar range pada 0,2 bar dengan koagulan 1200 ppm.
{"title":"Pengolahan Limbah Sablon Menggunakan Membran Selulosa Asetat (Ca) Berbasis Pelepah Pisang Secara Mikrofiltrasi","authors":"Ria Praba Wati, Selastia Yuliati, M. Zaman","doi":"10.32672/jse.v8i4.6787","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6787","url":null,"abstract":"Sablon merupakan teknik proses cetak yang menggunakan layar dengan kerapatan tertentu dan umumnya berbahan dasar nylon atau sutra. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan membran selulosa asetat secara mikrofiltrasi untuk pengolaha limbah sablon. Membran akan dibuat dengan menggunakan selulosa pelepah pisang dengan komposisi 2 gr selulosa pelarut 25 ml aseton dan 1,7 ml PEG 400. Dalam penelitian ini, digunakan limbah cair sablon dengan variasi koagulan yaitu PAC 300; 600; 900; 1200; 1500 ppm serta variasi tekanan 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1 bar. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil rejeksi logam Cr 68,14 %. pengukuran dilakukan kondisi optimum untuk variasi 0,2-1 bar range pada 0,2 bar dengan koagulan 1200 ppm.","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139317926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Teknologi membran digunakan dalam industri untuk proses pemisahan maupun pemurnian. Salah satu jenis polimer yang sering digunakan untuk membuat membran adalah selulosa asetat yang diperoleh dari Nata de coco. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh penambahan zat aditif polyethylene glycol terhadap karakterisasi dan kinerja membran selulosa asetat. Penambahan zat aditif polyethylene glycol, 10%, 17%, dan 28% dengan pelarut diklorometana 50% dan selulosa asetat 18%. Membran yang didapatkan dilakukan pengujian morfologi dan uji fluks membran. Hasil morfologi membran yang memenuhi syarat ultrafiltrasi adalah membran A didapatkan ukuran pori 0,618 µm, dan membran B sebesar 0,972 µm. hasil uji fluks rata-rata didapatkan 15,494 L/m2.jam untuk penambahan zat aditif 10%, 17,764 L/m2.jam untuk penambahan zat aditif 17% dan 19,455 L/m2.jam untuk penambahan zat aditif 28%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh zat aditif pada membran selulosa asetat yaitu semakin banyak komposisi zat aditif maka semakin besar nilai fluks dan ukuran pori membran.
{"title":"Membran Selulosa Asetat Berbasis Nata De Coco Ditinjau Dari Pengaruh Penambahan Zat Aditif Polyethylene Glycol (PEG) Terhadap Permeabilitas (Fluks)","authors":"Deswi Fransiska, Selastia Yuliati, Robert Junaidi","doi":"10.32672/jse.v8i4.6739","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6739","url":null,"abstract":"Teknologi membran digunakan dalam industri untuk proses pemisahan maupun pemurnian. Salah satu jenis polimer yang sering digunakan untuk membuat membran adalah selulosa asetat yang diperoleh dari Nata de coco. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh penambahan zat aditif polyethylene glycol terhadap karakterisasi dan kinerja membran selulosa asetat. Penambahan zat aditif polyethylene glycol, 10%, 17%, dan 28% dengan pelarut diklorometana 50% dan selulosa asetat 18%. Membran yang didapatkan dilakukan pengujian morfologi dan uji fluks membran. Hasil morfologi membran yang memenuhi syarat ultrafiltrasi adalah membran A didapatkan ukuran pori 0,618 µm, dan membran B sebesar 0,972 µm. hasil uji fluks rata-rata didapatkan 15,494 L/m2.jam untuk penambahan zat aditif 10%, 17,764 L/m2.jam untuk penambahan zat aditif 17% dan 19,455 L/m2.jam untuk penambahan zat aditif 28%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh zat aditif pada membran selulosa asetat yaitu semakin banyak komposisi zat aditif maka semakin besar nilai fluks dan ukuran pori membran.","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139317997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ryu Indah Pratiwi, Robert Junaidi, Anerasari Meidinariasty
Substitusi minyak bumi dengan nabati sebagai bahan pelumas dilakukan untuk menghasilkan minyak pelumas yang ramah lingkungan. Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) menjadi salah satu produk turunan minyak kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan grease. Grease adalah bahan semi padatan campuran antara minyak base oil dengan bahan pengentalnya (Thickening Agent) yang berfungsi mengurangi gesekan dan keausan antara dua bidang yang saling bergesekan. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik grease menurut SNI dan mendapatkan tingkat NLGI terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan komposisi antara base oil dan thickening agent dan zat aditif. Grease terbaik yang diperoleh termasuk dalam spesifikasi grease dan parameter kinerja untuk tingkat kualitas NLGI grade A dengan formulasi base oil : thickening agent 80:20 dengan penambahan zat aditif 3,5 ml, densitas 0,9057 gr/ml dan dropping point 98°C yang telah sesuai dengan SNI dengan penetrasi 241 mm yang mengindikasikan grease ke dalam kelas NLGI 3Â
{"title":"Pembuatan Grease Dari Palm Fatty Acid Distillte (PFAD) dengan Variasi Komposis Base Oil, Thickening Agent dan Asam Asetat Sebagai Zat Aditif","authors":"Ryu Indah Pratiwi, Robert Junaidi, Anerasari Meidinariasty","doi":"10.32672/jse.v8i4.6767","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6767","url":null,"abstract":"Substitusi minyak bumi dengan nabati sebagai bahan pelumas dilakukan untuk menghasilkan minyak pelumas yang ramah lingkungan. Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) menjadi salah satu produk turunan minyak kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan grease. Grease adalah bahan semi padatan campuran antara minyak base oil dengan bahan pengentalnya (Thickening Agent) yang berfungsi mengurangi gesekan dan keausan antara dua bidang yang saling bergesekan. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik grease menurut SNI dan mendapatkan tingkat NLGI terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan komposisi antara base oil dan thickening agent dan zat aditif. Grease terbaik yang diperoleh termasuk dalam spesifikasi grease dan parameter kinerja untuk tingkat kualitas NLGI grade A dengan formulasi base oil : thickening agent 80:20 dengan penambahan zat aditif 3,5 ml, densitas 0,9057 gr/ml dan dropping point 98°C yang telah sesuai dengan SNI dengan penetrasi 241 mm yang mengindikasikan grease ke dalam kelas NLGI 3Â","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139317937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The study of tsunami disaster in Banten is less even though Banten is very susceptible to the earthquakes, and the Anak Krakatau Volcano is still exist as a tsunami trigger. The building vulnerability and capacity assessments are important to reduce the risk of casualties and substantial damages of tsunami. This study aims to assess the level of vulnerability of buildings, analyze the potential risk of building damage and get community capacity in dealing with tsunami. Data collection was carried out by surveying to the field to obtain the coordinates and types of buildings, coastal defense conditions and inundation heights. The distribution of questionnaires and interviews was also carried out to determine the community capacity. The data processing is using excel, utmgeomap, arcmap and spss. The results of the study are concluded that out of a total of 647 in Pejamben Village has varying levels of vulnerability, namely moderate vulnerability (500units), high (142units) and very high (5units). The highest potential risk of building damage is moderate damage (75%) of the total building, heavy damage is 22%, light damage is about 5% and total collapse is 1%. The community capacity shows in the good category with a knowledge index of 77%.
{"title":"Penilaian Kerentanan dan Potensi Kerusakan Bangunan Akibat Tsunami di Desa Pejamben, Pandeglang, Banten","authors":"Meassa Monikha Sari, Aulia Kusumawati","doi":"10.32672/jse.v8i4.6746","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6746","url":null,"abstract":"The study of tsunami disaster in Banten is less even though Banten is very susceptible to the earthquakes, and the Anak Krakatau Volcano is still exist as a tsunami trigger. The building vulnerability and capacity assessments are important to reduce the risk of casualties and substantial damages of tsunami. This study aims to assess the level of vulnerability of buildings, analyze the potential risk of building damage and get community capacity in dealing with tsunami. Data collection was carried out by surveying to the field to obtain the coordinates and types of buildings, coastal defense conditions and inundation heights. The distribution of questionnaires and interviews was also carried out to determine the community capacity. The data processing is using excel, utmgeomap, arcmap and spss. The results of the study are concluded that out of a total of 647 in Pejamben Village has varying levels of vulnerability, namely moderate vulnerability (500units), high (142units) and very high (5units). The highest potential risk of building damage is moderate damage (75%) of the total building, heavy damage is 22%, light damage is about 5% and total collapse is 1%. The community capacity shows in the good category with a knowledge index of 77%.","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Serangan awal air laut pada geopolimer terjadi pada permukaannya dan air laut cenderung menurunkan kekuatan mekanis geopolimer, oleh karena itu daya tahan geopolimer terhadap paparan air laut perlu dikaji. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki daya tahan geopolimer berbasis nanosilika dan Cellulose Nanocrystals (CNCs) yang terpapar air laut dalam waktu singkat. Metode yang digunakan adalah dengan perendaman selama 14 dan 30 hari yang kemudian diakukan pengujian kuat tekan. Pengujian mikrostruktur yang dilakukan berupa Scanning Electron Microscope (SEM) dan X-Ray Difraction (XRD). Komposisi nanosilika dan CNCs yang digunakan masing-masing sebesar 4% dan 1%. Nilai kuat tekan geopolimer sebelum diberikan perlakuan adalah 22.20 MPa. Untuk mengetahui kehilangan alkalinitas dari geopolimer yang terpapar air laut dilakukan dengan penyemprotan larutan phenolphthalein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tampilan visual terjadi serangan ion klorida yang menyebabkan kerusakan pada permukaan pasta geopolimer. Penetrasi klorida pada pasta geopolimer menyebabkan pH turun dan menyerang pori-pori. Berat geopolimer terus menurun seiring dengan bertambahnya waktu paparan terhadap air laut. Geopolimer berbasis nanosilika dan CNCs mampu memperlambat penurunan kuat tekan. Hal ini disebabkan karena serangan klorida dan pembentukan garam melalui sodium sulfate dan magnesium chloride (Na2SO4 MgCl2) yang ada didalam air laut. Retak, spalling dan deformasi yang menjadi ciri serangan sulfat dari air laut. Geopolimer berbasis nanosilika dan CNCs terbukti mampu memperlambat pengaruh buruk dari air laut dan layak diaplikasikan di bidang konstruksi bangunan. Â
{"title":"Daya Tahan Geopolimer Berbasis Nanosilika dan Cellulose Nanocrystals Terhadap Air Laut","authors":"C. Rahmawati","doi":"10.32672/jse.v8i4.6695","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6695","url":null,"abstract":"Serangan awal air laut pada geopolimer terjadi pada permukaannya dan air laut cenderung menurunkan kekuatan mekanis geopolimer, oleh karena itu daya tahan geopolimer terhadap paparan air laut perlu dikaji. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki daya tahan geopolimer berbasis nanosilika dan Cellulose Nanocrystals (CNCs) yang terpapar air laut dalam waktu singkat. Metode yang digunakan adalah dengan perendaman selama 14 dan 30 hari yang kemudian diakukan pengujian kuat tekan. Pengujian mikrostruktur yang dilakukan berupa Scanning Electron Microscope (SEM) dan X-Ray Difraction (XRD). Komposisi nanosilika dan CNCs yang digunakan masing-masing sebesar 4% dan 1%. Nilai kuat tekan geopolimer sebelum diberikan perlakuan adalah 22.20 MPa. Untuk mengetahui kehilangan alkalinitas dari geopolimer yang terpapar air laut dilakukan dengan penyemprotan larutan phenolphthalein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tampilan visual terjadi serangan ion klorida yang menyebabkan kerusakan pada permukaan pasta geopolimer. Penetrasi klorida pada pasta geopolimer menyebabkan pH turun dan menyerang pori-pori. Berat geopolimer terus menurun seiring dengan bertambahnya waktu paparan terhadap air laut. Geopolimer berbasis nanosilika dan CNCs mampu memperlambat penurunan kuat tekan. Hal ini disebabkan karena serangan klorida dan pembentukan garam melalui sodium sulfate dan magnesium chloride (Na2SO4 MgCl2) yang ada didalam air laut. Retak, spalling dan deformasi yang menjadi ciri serangan sulfat dari air laut. Geopolimer berbasis nanosilika dan CNCs terbukti mampu memperlambat pengaruh buruk dari air laut dan layak diaplikasikan di bidang konstruksi bangunan. Â","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan potensi wilayah Kecamatan Manyar, Gresik dalam konteks pengolahan ikan Bandeng menjadi produk Nugget Bandeng telah menyebabkan penjualan ikan bandeng sebagai komoditas utama dengan harga yang kompetitif atau rendah, sehingga keuntungan petani tambak sangat terbatas. Pendekatan yang diterapkan adalah analisis SWOT, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal (strengths dan weaknesses) dan faktor eskternal (opportunities dan threats) serta menentukan strategi pemasaran Nugget Bandeng di Kabupaten Gresik. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan empat tahap yaitu melibatkan tahap pengamatan, pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan keputusan. Strategi pemasaran yang ditentukan berdasarkan temuan penelitian adalah peningkatan mutu produk, menetapkan harga yang terjangkau bagi konsumen, menggunakan media informasi dan teknologi yang sejalan dengan perkembangan era saat ini, menciptakan inovasi produk serta menciptakan inovasi pada kemasan produk.
{"title":"Strategi Pemasaran Produk Nugget Bandeng Menggunakan Metode SWOT dan Penerapan 4P di Kabupaten Gresik (Studi Kasus - Coaching Kewirausahaan ISS)","authors":"Hajar Farodisah, Hidayat Hidayat, Yanuar Pandu Negoro","doi":"10.32672/jse.v8i4.6819","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6819","url":null,"abstract":"Penggunaan potensi wilayah Kecamatan Manyar, Gresik dalam konteks pengolahan ikan Bandeng menjadi produk Nugget Bandeng telah menyebabkan penjualan ikan bandeng sebagai komoditas utama dengan harga yang kompetitif atau rendah, sehingga keuntungan petani tambak sangat terbatas. Pendekatan yang diterapkan adalah analisis SWOT, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal (strengths dan weaknesses) dan faktor eskternal (opportunities dan threats) serta menentukan strategi pemasaran Nugget Bandeng di Kabupaten Gresik. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan empat tahap yaitu melibatkan tahap pengamatan, pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan keputusan. Strategi pemasaran yang ditentukan berdasarkan temuan penelitian adalah peningkatan mutu produk, menetapkan harga yang terjangkau bagi konsumen, menggunakan media informasi dan teknologi yang sejalan dengan perkembangan era saat ini, menciptakan inovasi produk serta menciptakan inovasi pada kemasan produk.","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：