Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.23960/jrip.2023.7.4.580-587
Dita Chania, Purnama Edy Santosa, Rudy Sutrisna, Khaira Nova
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Nigella sativa L. terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, konversi ransum dan mortalitas pada ayam kampung jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2022--Februari 2023 di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang tiga kali yaitu ransum tanpa Nigella sativa L. (P0), ransum + 36 mg/kg BB/hari Nigella sativa L. (P1), ransum + 72 mg/kg BB/hari Nigella sativa L. (P2), dan ransum + 144 mg/kg BB/hari Nigella sativa L. (P3). Setiap satuan percobaan terdiri dari 5 ekor ayam kampung jantan, sehingga total ayam yang digunakan yaitu 60 ekor. Peubah yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, konversi ransum, dan mortalitas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Nigella sativa L. tidak berpengaruh nyata (P>0, 05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, konversi ransum dan mortalitas pada ayam kampung jantan.
这项研究的目的是确定Nigella sativa L.对雄性家禽的摄入量、体重增加、可转换口粮和死亡率的影响。这项研究于2022年12月至2023年2月在楠榜大学农业学院的综合实验室进行。这项研究使用财富(完全随机设计)四个待遇和任何重复了三次即待遇口粮配给Nigella sativa L . (P0), BB + 36毫克/公斤/天Nigella sativa L . (P1), BB + 72毫克/公斤/天口粮配给Nigella sativa L . (P2), BB + 144毫克/公斤/天Nigella sativa L . (P3)。每个实验单元由5只公鸡组成,总共使用了60只。观察到的改变包括口粮、体重增加、口粮转换和死亡率。所获得的数据是用5%的比例分析分析的。研究结果表明,Nigella sativa L.的增加对雄性家禽的口粮、体重增加、可转换口粮和死亡率没有真正的影响。
{"title":"PENGARUH SUPLEMENTASI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP KONSUMSI RANSUM, PERTAMBAHAN BERAT TUBUH, KONVERSI RANSUM, DAN MORTALITAS PADA AYAM KAMPUNG JANTAN","authors":"Dita Chania, Purnama Edy Santosa, Rudy Sutrisna, Khaira Nova","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.580-587","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.580-587","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Nigella sativa L. terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, konversi ransum dan mortalitas pada ayam kampung jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2022--Februari 2023 di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang tiga kali yaitu ransum tanpa Nigella sativa L. (P0), ransum + 36 mg/kg BB/hari Nigella sativa L. (P1), ransum + 72 mg/kg BB/hari Nigella sativa L. (P2), dan ransum + 144 mg/kg BB/hari Nigella sativa L. (P3). Setiap satuan percobaan terdiri dari 5 ekor ayam kampung jantan, sehingga total ayam yang digunakan yaitu 60 ekor. Peubah yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, konversi ransum, dan mortalitas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Nigella sativa L. tidak berpengaruh nyata (P>0, 05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, konversi ransum dan mortalitas pada ayam kampung jantan.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"230 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2021 di Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi kambing kacang di Kecamatan Rumbia berdasarkan bobot badan, konsumsi bahan kering dan protein kasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Sasaran penelitian ini adalah warga Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah yang berprofesi sebagai peternak atau memiliki ternak kambing sebanyak dua ekor atau lebih. Pengambilan data sampel populasi yang dilakukan berasal dari empat desa dengan jumlah populasi ternak kambing kacang terbanyak di Kecamatan Rumbia. Desa yang terpilih yaitu Rekso Binangun, Rukti Basuki, Reno Basuki dan Desa Restu Baru. Dari setiap desa dipilih lima peternak sebagai responden yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak kambing di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pakan yang digunakan di Kecamatan Rumbia adalah Asystasia gangetica, Ottochloa nodosa, dan daun singkong. Bobot tubuh rata-rata kambing kacang di Kecamatan Rumbia adalah 18,70 kg, konsumsi bahan kering 0,78 kg/ekor/hari, dan konsumsi protein kasar 177,32 gr/ekor/hari. Konsumsi bahan kering ternak kambing kacang di Kecamatan Rumbia terpenuhi kecuali Desa Reno Basuki, dan konsumsi protein kasar ternak kambing kacang di Kecamatan Rumbia melebihi kebutuhannya, dengan demikian status gizi ternak kambing kacang sebagian desa di Kecamatan Rumbia berlebih dan sebagian lainnya belum terpenuhi.
{"title":"STATUS GIZI TERNAK KAMBING KACANG DI KECAMATAN RUMBIA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH","authors":"Erlangga Js, Rudy Sutrisna, Erwanto Erwanto, Farida Fathul, Fitria Tsani Farda, Etha' Aziza Hasiib","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.461-466","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.461-466","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2021 di Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi kambing kacang di Kecamatan Rumbia berdasarkan bobot badan, konsumsi bahan kering dan protein kasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Sasaran penelitian ini adalah warga Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah yang berprofesi sebagai peternak atau memiliki ternak kambing sebanyak dua ekor atau lebih. Pengambilan data sampel populasi yang dilakukan berasal dari empat desa dengan jumlah populasi ternak kambing kacang terbanyak di Kecamatan Rumbia. Desa yang terpilih yaitu Rekso Binangun, Rukti Basuki, Reno Basuki dan Desa Restu Baru. Dari setiap desa dipilih lima peternak sebagai responden yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak kambing di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pakan yang digunakan di Kecamatan Rumbia adalah Asystasia gangetica, Ottochloa nodosa, dan daun singkong. Bobot tubuh rata-rata kambing kacang di Kecamatan Rumbia adalah 18,70 kg, konsumsi bahan kering 0,78 kg/ekor/hari, dan konsumsi protein kasar 177,32 gr/ekor/hari. Konsumsi bahan kering ternak kambing kacang di Kecamatan Rumbia terpenuhi kecuali Desa Reno Basuki, dan konsumsi protein kasar ternak kambing kacang di Kecamatan Rumbia melebihi kebutuhannya, dengan demikian status gizi ternak kambing kacang sebagian desa di Kecamatan Rumbia berlebih dan sebagian lainnya belum terpenuhi.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"50 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.23960/jrip.2023.7.4.559-564
Sindi Wiranti, Madi Hartono, Sri Suharyati, Siswanto Siswanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) pada ayam KUB yang diberi ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorriza). Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2022 - Februari 2023 berlokasi di Kandang Open House Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pembuatan ekstrak temulawak dilakukan di Laboratorium Pengolahan Limbah Agroindustri, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pemeriksaan kadar LDL dan HDL di lakukan di Laboratoirum Pramitra Biolab Indonesia Lampung. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 5 ulangan. (PO)Perlakuan yang diberikan yaitu air minum tanpa ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza), air minum dengan penambahan 5% ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza) (5 ml ekstrak temulawak + 95 ml air) (P1), air minum dengan penambahan 10% ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza) (10 ml ekstrak temulawak + 90 ml air) (P2), dan air minum dengan penambahan 15% ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza) (15 ml ekstrak temulawak + 85 ml air) (P3). Peubah yang diamati yaitu kadar LDL dan HDL. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Rataan LDL dan HDL pada penelitian ini berturut-turut dari P0, P1, P2, dan P3, LDL (31,80 mg/dl, 40,60 mg/dl, 36,00 mg/dl, 33,60 mg/dl), HDL ( 55,00 mg/dl, 63,60 mg/dl, 63,20 mg/dl, 61,40 mg/dl). Disimpulkan bahwa pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorriza) tidak berpengaruh nyata terhadap kadar LDL dan HDL.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza) DALAM AIR MINUM TERHADAP LDL (Low Density Lipoprotein) DAN HDL (High Density Lipoprotein) PADA AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITNAK (KUB)","authors":"Sindi Wiranti, Madi Hartono, Sri Suharyati, Siswanto Siswanto","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.559-564","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.559-564","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) pada ayam KUB yang diberi ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorriza). Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2022 - Februari 2023 berlokasi di Kandang Open House Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pembuatan ekstrak temulawak dilakukan di Laboratorium Pengolahan Limbah Agroindustri, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pemeriksaan kadar LDL dan HDL di lakukan di Laboratoirum Pramitra Biolab Indonesia Lampung. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 5 ulangan. (PO)Perlakuan yang diberikan yaitu air minum tanpa ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza), air minum dengan penambahan 5% ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza) (5 ml ekstrak temulawak + 95 ml air) (P1), air minum dengan penambahan 10% ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza) (10 ml ekstrak temulawak + 90 ml air) (P2), dan air minum dengan penambahan 15% ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza) (15 ml ekstrak temulawak + 85 ml air) (P3). Peubah yang diamati yaitu kadar LDL dan HDL. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Rataan LDL dan HDL pada penelitian ini berturut-turut dari P0, P1, P2, dan P3, LDL (31,80 mg/dl, 40,60 mg/dl, 36,00 mg/dl, 33,60 mg/dl), HDL ( 55,00 mg/dl, 63,60 mg/dl, 63,20 mg/dl, 61,40 mg/dl). Disimpulkan bahwa pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorriza) tidak berpengaruh nyata terhadap kadar LDL dan HDL.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"51 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan larutan daun kersen dan tingkat penambahan larutan daun kersen terbaik terhadap nilai kadar air, kadar protein, dan kadar lemak telur asin rendah sodium. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari 2022 di Laboratorium Produksi Ternak, Jurusan Peternakan, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (0%, 10%, 20%, dan 30%) dan diulang sebanyak 5 kali. Setiap perlakuan terdiri dari 7 butir telur ayam ras, sehingga jumlah telur yang digunakan yaitu 140 butir. Peubah yang diamati meliputi kadar air, kadar protein, dan kadar lemak. Data dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan larutan daun kersen dengan 0%, 10%, 20%, dan 30% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai kadar air, kadar protein, dan kadar lemak. Dapat disimpulkan bahwa penambahan larutan daun kersen dalam proses pembuatan telur asin rendah sodium dapat digunakan sampai tingkat penambahan 20%.
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN DAUN KERSEN TERDAHAP KADAR AIR, KADAR PROTEIN, DAN KADAR LEMAK PADA PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN RENDAH SODIUM","authors":"Diah Ayu Pratiwi, Dian Septinova, Rudy Sutrisna, Riyanti Riyanti","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.572-579","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.572-579","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan larutan daun kersen dan tingkat penambahan larutan daun kersen terbaik terhadap nilai kadar air, kadar protein, dan kadar lemak telur asin rendah sodium. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari 2022 di Laboratorium Produksi Ternak, Jurusan Peternakan, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (0%, 10%, 20%, dan 30%) dan diulang sebanyak 5 kali. Setiap perlakuan terdiri dari 7 butir telur ayam ras, sehingga jumlah telur yang digunakan yaitu 140 butir. Peubah yang diamati meliputi kadar air, kadar protein, dan kadar lemak. Data dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan larutan daun kersen dengan 0%, 10%, 20%, dan 30% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai kadar air, kadar protein, dan kadar lemak. Dapat disimpulkan bahwa penambahan larutan daun kersen dalam proses pembuatan telur asin rendah sodium dapat digunakan sampai tingkat penambahan 20%.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"230 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.23960/jrip.2023.7.4.542-549
Fani Saparinda Susandi, Ali Husni, Madi Hartono, Purnama Edy Santosa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infestasi cacing hati (Fasciola sp.,) pada Sapi Peranakan Ongole (PO) di Kelompok Tani Ternak Resa Jaya dan Kelompok Tani Ternak Karyatani Desa Rejosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan yang dilaksanakan pada November--Desember 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Penyamplingan data ditentukan berdasarkan Rumus Slovin. Jumlah sampel yang didapat sebesar 216 sampel. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabulasi dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Sampel feses yang diperoleh diperiksa di Laboratorium Parasitologi, Balai Veteriner Provinsi Lampung menggunakan Uji Sedimentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat infestasi cacing hati di Kelompok Tani Ternak Resa Jaya sebesar 30,43% sedangkan di Kelompok Tani Ternak Karyatani sebesar 33,06%. Disimpulkan bahwa tingkat infestasi cacing hati di Kelompok Tani Ternak Karyatani lebih tinggi daripada Kelompok Tani Ternak Resa Jaya.
{"title":"TINGKAT INFESTASI CACING HATI PADA SAPI PO DI KELOMPOK TANI TERNAK RESA JAYA DAN KARYATANI DESA REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PROVINSI LAMPUNG","authors":"Fani Saparinda Susandi, Ali Husni, Madi Hartono, Purnama Edy Santosa","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.542-549","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.542-549","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infestasi cacing hati (Fasciola sp.,) pada Sapi Peranakan Ongole (PO) di Kelompok Tani Ternak Resa Jaya dan Kelompok Tani Ternak Karyatani Desa Rejosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan yang dilaksanakan pada November--Desember 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Penyamplingan data ditentukan berdasarkan Rumus Slovin. Jumlah sampel yang didapat sebesar 216 sampel. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabulasi dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Sampel feses yang diperoleh diperiksa di Laboratorium Parasitologi, Balai Veteriner Provinsi Lampung menggunakan Uji Sedimentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat infestasi cacing hati di Kelompok Tani Ternak Resa Jaya sebesar 30,43% sedangkan di Kelompok Tani Ternak Karyatani sebesar 33,06%. Disimpulkan bahwa tingkat infestasi cacing hati di Kelompok Tani Ternak Karyatani lebih tinggi daripada Kelompok Tani Ternak Resa Jaya.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"33 2-4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.23960/jrip.2023.7.4.550-558
Abimanyu Prastyo Ardiansyah, Rudy Sutrisna, Fitria Tsani Farda, Liman Liman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi berbeda campuran tongkol jagung dan ampas tahu terfermentasi Rhizopus oligosporus terhadap kualitas fisik (warna, aroma, dan tekstur) dan palatabilitas. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2023--Februari 2023, di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan peternakan kambing perah RAS Farm Pringsewu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: tongkol jagung 50% + ampas tahu 50% (kontrol), P1: tongkol jagung 50% + ampas tahu 50% + Rhizopus oligosporus 4%, P2: tongkol jagung 60% + ampas tahu 40% + Rhizopus oligosporus 4%, dan P3: tongkol jagung 70% + ampas tahu 30% + Rhizopus oligosporus 4%. Variabel yang diamati meliputi uji organoleptik (warna, aroma, dan tekstur) dan palatabilitas. Data organoleptik yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT), sedangkan untuk data palatabilitas yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompoisi campuran berbeda tongkol jagung dan ampas tahu terfermentasi Rhizopus oligosporus berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna (P0: coklat, P1: putih, P2 putih,dan P3 putih), berbeda nyata (P<0,05) terhadap aroma (P0: khas tongkol jagung, P1: khas fermentasi ragi tempe, P2: khas fermentasi ragi tempe,dan P3: khas fermentasi ragi tempe) dan berbeda nyata (P<0,05) terhadap tekstur (P0: lunak berair, P1: lunak menggumpal, P2: lunak menggumpal,dan P3: lunak menggumpal. Perlakuan terbaik terhadap kualitas fisik (warna, aroma, dan tekstur) yaitu pada P1. Kemudian perlakuan yang memiliki palatabilitas tertinggi yaitu P0 dengan tingkat konsumsi 122 gram/2jam.
{"title":"PENGARUH KOMPOSISI BERBEDA CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN AMPAS TAHU DIFERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus TERHADAP KUALITAS FISIK DAN PALATABILITAS","authors":"Abimanyu Prastyo Ardiansyah, Rudy Sutrisna, Fitria Tsani Farda, Liman Liman","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.550-558","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.550-558","url":null,"abstract":"
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi berbeda campuran tongkol jagung dan ampas tahu terfermentasi Rhizopus oligosporus terhadap kualitas fisik (warna, aroma, dan tekstur) dan palatabilitas. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2023--Februari 2023, di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan peternakan kambing perah RAS Farm Pringsewu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: tongkol jagung 50% + ampas tahu 50% (kontrol), P1: tongkol jagung 50% + ampas tahu 50% + Rhizopus oligosporus 4%, P2: tongkol jagung 60% + ampas tahu 40% + Rhizopus oligosporus 4%, dan P3: tongkol jagung 70% + ampas tahu 30% + Rhizopus oligosporus 4%. Variabel yang diamati meliputi uji organoleptik (warna, aroma, dan tekstur) dan palatabilitas. Data organoleptik yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT), sedangkan untuk data palatabilitas yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompoisi campuran berbeda tongkol jagung dan ampas tahu terfermentasi Rhizopus oligosporus berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna (P0: coklat, P1: putih, P2 putih,dan P3 putih), berbeda nyata (P<0,05) terhadap aroma (P0: khas tongkol jagung, P1: khas fermentasi ragi tempe, P2: khas fermentasi ragi tempe,dan P3: khas fermentasi ragi tempe) dan berbeda nyata (P<0,05) terhadap tekstur (P0: lunak berair, P1: lunak menggumpal, P2: lunak menggumpal,dan P3: lunak menggumpal. Perlakuan terbaik terhadap kualitas fisik (warna, aroma, dan tekstur) yaitu pada P1. Kemudian perlakuan yang memiliki palatabilitas tertinggi yaitu P0 dengan tingkat konsumsi 122 gram/2jam.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"50 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah pertanian palawija sebagai pakan ternak ruminansia di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Bahan pakan yang digunakan yaitu tanaman padi, jagung, dan ubi kayu. Bahan pakan tersebut dihitung berdasarkan produksi bahan pakan dikalikan dengan luas panen dan dinyatakan dalam segar , bahan kering (BK), dan protein kasar (PK). Sampel limbah pertanian diperoleh dari pengambilan potongan/ubin limbah pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi masing-masing limbah palawija adalah 62.509 ton/thn untuk padi, 77.400 ton/thn untuk jagung, dan 111.147 ton/thn ubi kayu. Kemudian Kapasitas Tampung yang dihasilkan dengan asumsi pemakaian 70% limbah pertanian dan dibandingkan dengan populasi ternak yang ada di Kecamatan Rumbia, maka kebutuhan bahan kering didapatkan hasil sebanyak 29.143 ST dan memungkinkan untuk penambahan unit ternak ruminansia sebanyak 15.555 ST, sedangkan berdasarkan kebutuhan protein kasar didapatkan hasil sebanyak 31.552 ST dan jika dibandingkan dengan populasi ternak yang ada di sana maka sangat memungkinkan untuk penambahan unit ternak sebanyak 17.964 ST.
{"title":"POTENSI LIMBAH PERTANIAN PALAWIJA UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN RUMBIA, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH","authors":"Naufal Zaki Kurniawan, Erwanto Erwanto, Farida Fathul, Liman Liman, Fitria Tsani Farda, Etha' Aziza Hasiib","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.451-460","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.451-460","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah pertanian palawija sebagai pakan ternak ruminansia di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Bahan pakan yang digunakan yaitu tanaman padi, jagung, dan ubi kayu. Bahan pakan tersebut dihitung berdasarkan produksi bahan pakan dikalikan dengan luas panen dan dinyatakan dalam segar , bahan kering (BK), dan protein kasar (PK). Sampel limbah pertanian diperoleh dari pengambilan potongan/ubin limbah pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi masing-masing limbah palawija adalah 62.509 ton/thn untuk padi, 77.400 ton/thn untuk jagung, dan 111.147 ton/thn ubi kayu. Kemudian Kapasitas Tampung yang dihasilkan dengan asumsi pemakaian 70% limbah pertanian dan dibandingkan dengan populasi ternak yang ada di Kecamatan Rumbia, maka kebutuhan bahan kering didapatkan hasil sebanyak 29.143 ST dan memungkinkan untuk penambahan unit ternak ruminansia sebanyak 15.555 ST, sedangkan berdasarkan kebutuhan protein kasar didapatkan hasil sebanyak 31.552 ST dan jika dibandingkan dengan populasi ternak yang ada di sana maka sangat memungkinkan untuk penambahan unit ternak sebanyak 17.964 ST.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan infestasi dan mengetahui jenis cacing saluran pencernaan pada kambing Jawarandu jantan dan betina di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai Februari 2023 dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat infestasi (P<0,075) pada kambing Jawarandu jantan dan betina dengan tingkat infestasi pada jantan 53,33% lebih tinggi dibandingkan dengan betina 30,00%. Jenis cacing yang ditemukan pada kambing Jawarandu yang dipelihara berasal dari kelas nematoda pada jenis kelamin jantan yaitu Haemonchus sp.,Trichuris sp., Toxocara sp., Strongyloides sp., Oesophagostomum sp., Trichuris sp., Toxocara sp, dan kelas trematoda yaitu terdapat cacing Paramphistomum sp., dan Fasciola sp. Pada betina jenis cacing kelas nematoda yang menginfestasi yaitu Trichuris sp., Toxocara sp, dan kelas trematoda yaitu Paramphistomum sp., dan Fasciola sp.
{"title":"PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT INFESTASI DAN JENIS CACING SALURAN PENCERNAAN KAMBING JAWARANDU DI KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU","authors":"Sinta Bella, Madi Hartono, Kusuma Adhianto, Purnama Edy Santosa","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.565-571","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.565-571","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan infestasi dan mengetahui jenis cacing saluran pencernaan pada kambing Jawarandu jantan dan betina di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai Februari 2023 dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat infestasi (P<0,075) pada kambing Jawarandu jantan dan betina dengan tingkat infestasi pada jantan 53,33% lebih tinggi dibandingkan dengan betina 30,00%. Jenis cacing yang ditemukan pada kambing Jawarandu yang dipelihara berasal dari kelas nematoda pada jenis kelamin jantan yaitu Haemonchus sp.,Trichuris sp., Toxocara sp., Strongyloides sp., Oesophagostomum sp., Trichuris sp., Toxocara sp, dan kelas trematoda yaitu terdapat cacing Paramphistomum sp., dan Fasciola sp. Pada betina jenis cacing kelas nematoda yang menginfestasi yaitu Trichuris sp., Toxocara sp, dan kelas trematoda yaitu Paramphistomum sp., dan Fasciola sp.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"51 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama fermentasi dan dosis pemberian Aspergillus niger yang terbaik pada daun nanas terhadap kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari--Maret 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama lama fermentasi (0, 6, dan 12 hari) dan faktor kedua dosis Aspergillus niger (0, 2, dan 4%). Peubah yang diamati adalah kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf nyata 5% dan atau 1% dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian didapatkan bahwa lama fermentasi dan dosis pemberian Aspergillus niger pada daun nanas berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen secara in vitro. Nilai kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen terbaik terdapat pada kombinasi lama fermentasi 0 hari dan dosis Aspergillus niger 4%, dengan nilai kecernaan bahan kering 56,09% dan kecernaan bahan ekstrak tanpa nitrogen 50,00%.
{"title":"PENGARUH LAMA FERMENTASI DAUN NANAS DAN Aspergillus niger TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN SECARA IN VITRO","authors":"Siti Mukharomah, Farida Fathul, Fitria Tsani Farda, Muhtarudin Muhtarudin","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.496-504","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.496-504","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama fermentasi dan dosis pemberian Aspergillus niger yang terbaik pada daun nanas terhadap kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari--Maret 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama lama fermentasi (0, 6, dan 12 hari) dan faktor kedua dosis Aspergillus niger (0, 2, dan 4%). Peubah yang diamati adalah kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf nyata 5% dan atau 1% dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian didapatkan bahwa lama fermentasi dan dosis pemberian Aspergillus niger pada daun nanas berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen secara in vitro. Nilai kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen terbaik terdapat pada kombinasi lama fermentasi 0 hari dan dosis Aspergillus niger 4%, dengan nilai kecernaan bahan kering 56,09% dan kecernaan bahan ekstrak tanpa nitrogen 50,00%.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"230 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.23960/jrip.2023.7.4.475-481
Dahlia Mafida Nur Anisa, Liman Liman, Fitria Tsani Farda, Rudy Sutrisna
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengolahan amoniasi klobot jagung terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) secara in vitro; mengetahui pengaruh fermentasi klobot jagung terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) secara in vitro; mengetahui pengaruh amofer klobot jagung terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi Perah, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan, sehingga berjumlah 16 unit percobaan. Adapun rancangan perlakuan yang digunakan sebagai berikut: P1: Kontrol/klobot jagung tanpa perlakuan; P2: Klobot jagung amoniasi menggunakan 2% urea; P3: Klobot jagung fermentasi menggunakan 5% Aspergillus niger; P4: Klobot jagung amofer (amoniasi 2% urea + fermentasi 5% Aspergillus niger). Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) klobot jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan secara kimiawi dan biologi pada klobot jagung tidak memberikan berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap KcBK dan KcBO. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa uji in-vitro pada perlakuan amoniasi, fermentasi dan amofer tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap hasil analisis ragam KcBK dan KcBO; pada hasil analisis ragam KcBK, dan KcBO tertinggi didapat pada perlakuan amoniasi menggunakan urea 2% yaitu 41,58% pada KcBK, dan 47,63% pada KcBO.
{"title":"NILAI KECERNAAN BAHAN KERING (KcBK) DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK (KcBO) SECARA IN VITRO KLOBOT JAGUNG DENGAN PENGOLAHAN KIMIA DAN BIOLOGI","authors":"Dahlia Mafida Nur Anisa, Liman Liman, Fitria Tsani Farda, Rudy Sutrisna","doi":"10.23960/jrip.2023.7.4.475-481","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.475-481","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengolahan amoniasi klobot jagung terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) secara in vitro; mengetahui pengaruh fermentasi klobot jagung terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) secara in vitro; mengetahui pengaruh amofer klobot jagung terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi Perah, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan, sehingga berjumlah 16 unit percobaan. Adapun rancangan perlakuan yang digunakan sebagai berikut: P1: Kontrol/klobot jagung tanpa perlakuan; P2: Klobot jagung amoniasi menggunakan 2% urea; P3: Klobot jagung fermentasi menggunakan 5% Aspergillus niger; P4: Klobot jagung amofer (amoniasi 2% urea + fermentasi 5% Aspergillus niger). Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) klobot jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan secara kimiawi dan biologi pada klobot jagung tidak memberikan berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap KcBK dan KcBO. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa uji in-vitro pada perlakuan amoniasi, fermentasi dan amofer tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap hasil analisis ragam KcBK dan KcBO; pada hasil analisis ragam KcBK, dan KcBO tertinggi didapat pada perlakuan amoniasi menggunakan urea 2% yaitu 41,58% pada KcBK, dan 47,63% pada KcBO.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"231 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135111237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}