Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13093
Mohammad Alfi Rachmansyah, Teddy W Sudinda, W. Sejati
Kawasan South Quarter yang berada di Lebak Bulus, Jakarta selatan merupakan sebuah kawasan dengan bangunan eksisting yaitu gedung perkantoran, South Quarter Tower,dan tanah kosong. Kawasan tersebut pernah terjadi banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan perubahan tata guna lahan, ditambah lagi drainase eksisting yang mana belum memadai serta terjadi sedimentasi sehingga ketika hujan turun, air yang tergenang tidak dapat disalurkan menuju saluran terdekat oleh sebab itu kawasan ini perlu pengendalian pembuangan air hujan dari dalam area. Solusi yang dapat dilakukan antara lain merancang saluran drainase dan merancang sistem zero delta runoff berupa sumur resapan dan kolam resapan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rancangan saluran dengan lebar berkisar 0,22 m – 1,16 m dan tinggi muka air berkisar 0,11 m – 0,58 m, serta tinggi jagaan berkisar 0,24 m – 0,54 m. Selain itu diperoleh juga nilai debit banjir rencana sebesar 0,657 m³/detik dan diresap kedalam sumur resapan sebesar 0,324 m3/detik dengan diameter 2 meter serta kedalaman 3 meter. Sehingga pada saat air mencapai kolam resapan dapat diserap sebesar 0,062 m³/detik dengan dimensi kolam resapan sebesar 32 x 35 meter dengan tinggi muka air 2,5 meter dan tinggi jagaan 1,12 meter, yang mana dilengkapi oleh pompa berkapasitas 1m³/detik untuk kondisi darurat.
{"title":"PERENCANAAN DRAINASE DENGAN METODE ZERO DELTA RUNOFF PADA KAWASAN SOUTH QUARTER, JAKARTA SELATAN","authors":"Mohammad Alfi Rachmansyah, Teddy W Sudinda, W. Sejati","doi":"10.25105/psia.v3i1.13093","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13093","url":null,"abstract":"Kawasan South Quarter yang berada di Lebak Bulus, Jakarta selatan merupakan sebuah kawasan dengan bangunan eksisting yaitu gedung perkantoran, South Quarter Tower,dan tanah kosong. Kawasan tersebut pernah terjadi banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan perubahan tata guna lahan, ditambah lagi drainase eksisting yang mana belum memadai serta terjadi sedimentasi sehingga ketika hujan turun, air yang tergenang tidak dapat disalurkan menuju saluran terdekat oleh sebab itu kawasan ini perlu pengendalian pembuangan air hujan dari dalam area. Solusi yang dapat dilakukan antara lain merancang saluran drainase dan merancang sistem zero delta runoff berupa sumur resapan dan kolam resapan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rancangan saluran dengan lebar berkisar 0,22 m – 1,16 m dan tinggi muka air berkisar 0,11 m – 0,58 m, serta tinggi jagaan berkisar 0,24 m – 0,54 m. Selain itu diperoleh juga nilai debit banjir rencana sebesar 0,657 m³/detik dan diresap kedalam sumur resapan sebesar 0,324 m3/detik dengan diameter 2 meter serta kedalaman 3 meter. Sehingga pada saat air mencapai kolam resapan dapat diserap sebesar 0,062 m³/detik dengan dimensi kolam resapan sebesar 32 x 35 meter dengan tinggi muka air 2,5 meter dan tinggi jagaan 1,12 meter, yang mana dilengkapi oleh pompa berkapasitas 1m³/detik untuk kondisi darurat.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133030966","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13016
Rizky Ananda, Ratih Budiarti, Dwi Rosnarti
Fasilitas dan Ruang Terbuka merupakan elemen penting yang ada di dalam sebuah Taman Hiburan. Taman Hiburan Pantai Kenjeran adalah salah satu sarana hiburan yang berada disepanjang pantai Surabaya, karena fasilitas yang kurang memadai dan perawatan yang kurang baik, objek wisata ini sudah lama ditinggalkan.. Pemerintah kota Surabaya merencanakan akan mengembangkan dan menata ulang objek wisata tersebut. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan fasilitas dan pemanfaatan ruang terbuka di Pantai Kenjeran yang nantinya akan ditata ulang dan dikembangkan. Mengidentifikasi fasilitas yang dapat mewadahi aktivitas dan mengetahui potensi dan peran ruang terbuka pada kawasan waterfront di Pantai Kenjeran.Artikel ini akan membahas mengenai fasilitas dan pemanfaatan ruang terbuka yanga ada di Kawasan Waterfront Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Surabaya mulai dari aktivitas pengunjungnya fasilitas yang tersedia pemanfaatan ruang terbuka yanga ada di Taman Pantai Kenjeran. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data lalu dianalisis dan dideskripsikan hasil analisis / penelitian tersebut. Dari hasil analisa studi menunjukan bahwa di dalam sebuah sarana hiburan terdapat standart fasilitas yang diatur berguna untuk memnuhi kegiatan pengunjung dan pemanfaatan ruang terbuka yang ada serta potensinya tidak hanya ruang terbuka aktif sebagai namun terdapat juga ruang terbuka pasif baik yang berfungsi untuk sosial, ekologis, dan estetika.
{"title":"IDENTIFIKASI FASILITAS DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PADA TAMAN HIBURAN PANTAI KENJERAN DI SURABAYA","authors":"Rizky Ananda, Ratih Budiarti, Dwi Rosnarti","doi":"10.25105/psia.v3i1.13016","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13016","url":null,"abstract":"Fasilitas dan Ruang Terbuka merupakan elemen penting yang ada di dalam sebuah Taman Hiburan. Taman Hiburan Pantai Kenjeran adalah salah satu sarana hiburan yang berada disepanjang pantai Surabaya, karena fasilitas yang kurang memadai dan perawatan yang kurang baik, objek wisata ini sudah lama ditinggalkan.. Pemerintah kota Surabaya merencanakan akan mengembangkan dan menata ulang objek wisata tersebut. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan fasilitas dan pemanfaatan ruang terbuka di Pantai Kenjeran yang nantinya akan ditata ulang dan dikembangkan. Mengidentifikasi fasilitas yang dapat mewadahi aktivitas dan mengetahui potensi dan peran ruang terbuka pada kawasan waterfront di Pantai Kenjeran.Artikel ini akan membahas mengenai fasilitas dan pemanfaatan ruang terbuka yanga ada di Kawasan Waterfront Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Surabaya mulai dari aktivitas pengunjungnya fasilitas yang tersedia pemanfaatan ruang terbuka yanga ada di Taman Pantai Kenjeran. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data lalu dianalisis dan dideskripsikan hasil analisis / penelitian tersebut. Dari hasil analisa studi menunjukan bahwa di dalam sebuah sarana hiburan terdapat standart fasilitas yang diatur berguna untuk memnuhi kegiatan pengunjung dan pemanfaatan ruang terbuka yang ada serta potensinya tidak hanya ruang terbuka aktif sebagai namun terdapat juga ruang terbuka pasif baik yang berfungsi untuk sosial, ekologis, dan estetika.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"157 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115287399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13061
Billy M Ramadhan, I. Pribadi, Dwi Rosnarti
Pembangunan menjadi salah satu penyebab terbesar dari terjadinya pemanasan global. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahan bangunan yang berbahan dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO). Oleh karena itu penggunaan material ramah lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak buruk bangunan terhadap lingkungan sekitar kedepannya. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apa dampak penggunaan material ramah lingkungan terhadap lingkungan sekitar. Metode penilitian menggunakan pengumpulan data kualitatif yang dikumpulkan dari internet berupa jurnal maupun buku elektronik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan material ramah lingkungan berdampak mulai dari pembangunan minim CO, mudahnya perawatan bangunan maupun dampak baik bagi lingkungan sekitar. Banyak aspek yang membuat bangunan tersebut termasuk ramah lingkungan atau tidak, hal tersebut berkaitan dengan berapa emisi yang terbuang selama dari sebelum produksi, hingga pasca produksi.
{"title":"PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN PADA BANGUNAN TERMINAL BANDAR UDARA DEWADARU","authors":"Billy M Ramadhan, I. Pribadi, Dwi Rosnarti","doi":"10.25105/psia.v3i1.13061","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13061","url":null,"abstract":"Pembangunan menjadi salah satu penyebab terbesar dari terjadinya pemanasan global. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahan bangunan yang berbahan dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO). Oleh karena itu penggunaan material ramah lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak buruk bangunan terhadap lingkungan sekitar kedepannya. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apa dampak penggunaan material ramah lingkungan terhadap lingkungan sekitar. Metode penilitian menggunakan pengumpulan data kualitatif yang dikumpulkan dari internet berupa jurnal maupun buku elektronik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan material ramah lingkungan berdampak mulai dari pembangunan minim CO, mudahnya perawatan bangunan maupun dampak baik bagi lingkungan sekitar. Banyak aspek yang membuat bangunan tersebut termasuk ramah lingkungan atau tidak, hal tersebut berkaitan dengan berapa emisi yang terbuang selama dari sebelum produksi, hingga pasca produksi.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116724435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eko arsitektur merupakan pendekatan desain bangunan yang memiliki sifat ramah lingkungan serta memaksimalkan potensi alam. Apabila konsep tersebut akan diintegrasikan dalam rancangan bangunan di iklim tropis maka sifat iklim tropis dan kondisi ekologisnya perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor pada iklim tropis berkaitan dengan perilaku sinar matahari, curah hujan, pegerakan angin dan kelembapan yang tinggi. Tujuan studi ini adalah untuk menjelaskan penerapan konsep eko-arsitektur pada bangunan di daerah tropis dengan kasus digital working space. Metoda yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif berbasis studi pustaka (buku-buku, internet, dan jurnal terdahulu). Hasil studi diharapkan daapt memberikan edukasi bagi pembaca berkaitan dengan prinsip arsitektur ekologis sebagai pendekatan desain bangunan tropis.
{"title":"TROPICAL ECO- ARCHITECTURE SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN DIGITAL WORKING SPACE","authors":"Alief Rizco Herlambang, Popi Puspitasari, Dwi Rosnarti","doi":"10.25105/psia.v3i1.13049","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13049","url":null,"abstract":"Eko arsitektur merupakan pendekatan desain bangunan yang memiliki sifat ramah lingkungan serta memaksimalkan potensi alam. Apabila konsep tersebut akan diintegrasikan dalam rancangan bangunan di iklim tropis maka sifat iklim tropis dan kondisi ekologisnya perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor pada iklim tropis berkaitan dengan perilaku sinar matahari, curah hujan, pegerakan angin dan kelembapan yang tinggi. Tujuan studi ini adalah untuk menjelaskan penerapan konsep eko-arsitektur pada bangunan di daerah tropis dengan kasus digital working space. Metoda yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif berbasis studi pustaka (buku-buku, internet, dan jurnal terdahulu). Hasil studi diharapkan daapt memberikan edukasi bagi pembaca berkaitan dengan prinsip arsitektur ekologis sebagai pendekatan desain bangunan tropis.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"167 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115461648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13057
Echa Vania, S. Pratiwi
Orientasi bangunan memiliki peran penting dalam menentukan tampilan utama bangunan yang akan di desain. Orientasi bangunan dapat ditentukan sesuai dengan lingkungan sekitar yang ada, mulai dari orientasi menghadap ke jalan utama, danau atau sungai, dan landmark. Pada studi ini akan membahas mengenai pengaruh danau Mahoni terhadap penataan dan orientasi bangunan- bangunan yang berada di Kawasan kampus Universitas Indonesia. Dari hasil studi tersebut kemudian akan dimanfaatkan untuk tahap eksplorasi desain bangunan Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia (PUSGIWA UI). Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan mengumpulkan data dari hasil observasi langsung maupun data sekunder. Dari hasil identifikasi, didapatkan bahwa massa bangunan yang ada di sekitar danau Mahoni dipengaruhi oleh danau tersebut yang menghasilkan bangunan berbentuk bujur sangkar. Orientasi massa bangunan menghadap ke danau Mahoni karena danau tersebut menjadi objek visual yang bernuansa alam bagi para pengguna bangunan. Pada bangunan PUSGIWA UI yang baru didesain dengan bentuk bujur sangkar untuk menyelerasakan bangunan di lingkungan sekitarnya, orientasi bangunan menghadap ke danau Mahoni yang segaris dengan sumbu garis lurus dilengkapi jembatan penghubung antara bangunan Pusat Kegiatan Mahasiswa baru dan kantor Arsip.
{"title":"PENGARUH DANAU MAHONI TERHADAP PENATAAN DAN ORIENTASI BANGUNAN DI KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA","authors":"Echa Vania, S. Pratiwi","doi":"10.25105/psia.v3i1.13057","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13057","url":null,"abstract":"Orientasi bangunan memiliki peran penting dalam menentukan tampilan utama bangunan yang akan di desain. Orientasi bangunan dapat ditentukan sesuai dengan lingkungan sekitar yang ada, mulai dari orientasi menghadap ke jalan utama, danau atau sungai, dan landmark. Pada studi ini akan membahas mengenai pengaruh danau Mahoni terhadap penataan dan orientasi bangunan- bangunan yang berada di Kawasan kampus Universitas Indonesia. Dari hasil studi tersebut kemudian akan dimanfaatkan untuk tahap eksplorasi desain bangunan Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia (PUSGIWA UI). Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan mengumpulkan data dari hasil observasi langsung maupun data sekunder. Dari hasil identifikasi, didapatkan bahwa massa bangunan yang ada di sekitar danau Mahoni dipengaruhi oleh danau tersebut yang menghasilkan bangunan berbentuk bujur sangkar. Orientasi massa bangunan menghadap ke danau Mahoni karena danau tersebut menjadi objek visual yang bernuansa alam bagi para pengguna bangunan. Pada bangunan PUSGIWA UI yang baru didesain dengan bentuk bujur sangkar untuk menyelerasakan bangunan di lingkungan sekitarnya, orientasi bangunan menghadap ke danau Mahoni yang segaris dengan sumbu garis lurus dilengkapi jembatan penghubung antara bangunan Pusat Kegiatan Mahasiswa baru dan kantor Arsip.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130192528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13051
Indah Fajriati, Popi Puspitasari, Khotijah Lahji
Arsitektur bionic merupakan pendekatan mengenai desain dan kontruksi yang mempresentasikan bentuk alam namun tidak ada definisi yang pasti mengenai arsitektur ini. Kondisi saat ini banyak pembangunan gedung yang tidak memperhatikan kondisi alam dan lingkungan sekitar membuat konsumsi energi menjadi berlebih yang menyebabkan terjadinya pemanasan global sehingga dapat merusak lingkungan sekitar. Pemanasan global tentunya mempengaruhi kebutuhan pasokan O2 yang harus di suplai pada suatu kawasan. Oleh karena itu perancangan bangunan menggunakan arsitektur bionic dinilai mampu mengatasi permasalahan dengan menggunakan unsur – unsur yang tedapat pada arsitektur bionic. Tujuan studi ini adalah untuk merumuskan kriteria perancangan berbasis pembelajaran dan proyek – proyek yang telah dibangun dan diterapkan pada bangunan yang menunjukan ciri – ciri dari arsitektur bionic. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif induktif dengan bahan kepustakaan untuk merumuskan kriteria perancangan yang merupakan sintesa dari hasil pembelajaran. Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengkaji prinsip desain arsitektur bionic melalui studi komparasi yang harus diperhatikan dalam merancangan bangunan sehingga dapat menghasilkan model diagramatik.
{"title":"REKONSEPSI PENDEKATAN ARSITEKTUR BIONIC MELALUI MODEL DIAGRAMATIK","authors":"Indah Fajriati, Popi Puspitasari, Khotijah Lahji","doi":"10.25105/psia.v3i1.13051","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13051","url":null,"abstract":"Arsitektur bionic merupakan pendekatan mengenai desain dan kontruksi yang mempresentasikan bentuk alam namun tidak ada definisi yang pasti mengenai arsitektur ini. Kondisi saat ini banyak pembangunan gedung yang tidak memperhatikan kondisi alam dan lingkungan sekitar membuat konsumsi energi menjadi berlebih yang menyebabkan terjadinya pemanasan global sehingga dapat merusak lingkungan sekitar. Pemanasan global tentunya mempengaruhi kebutuhan pasokan O2 yang harus di suplai pada suatu kawasan. Oleh karena itu perancangan bangunan menggunakan arsitektur bionic dinilai mampu mengatasi permasalahan dengan menggunakan unsur – unsur yang tedapat pada arsitektur bionic. Tujuan studi ini adalah untuk merumuskan kriteria perancangan berbasis pembelajaran dan proyek – proyek yang telah dibangun dan diterapkan pada bangunan yang menunjukan ciri – ciri dari arsitektur bionic. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif induktif dengan bahan kepustakaan untuk merumuskan kriteria perancangan yang merupakan sintesa dari hasil pembelajaran. Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengkaji prinsip desain arsitektur bionic melalui studi komparasi yang harus diperhatikan dalam merancangan bangunan sehingga dapat menghasilkan model diagramatik.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130195033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13109
Fikri Rachman F, E. Purnomo
Memiliki ragam budaya dan potensi yang besar menjadikan Kota Surakarta sebagai focus utama bagi Kementrian Pariwisata dalam meningkatkan sektor MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang sedang berkembang di Indonesia namun masih belum mempunyai venue yang mumpuni untuk bisa menyelenggarakan event/kegiatan MICE. Beragam potensi yang mana hanya dimiliki area Pedaringan, Kota Surakarta seperti suasana yang tentram & kondusif, adapula memiliki campuran khas dari social dan budayanya, menunjang penyelenggaraan acara-acara dengan skala/tingkatan internasional serta kunjungan turis dari dalam dan luar negeri yang terus meingkat pesat pun menjadi sebuah alasan dibutuhkannya perihal wadah yang optimal dan ideal bagi terselenggaranya kegiatan/aktivitas dari MICE yang berskala besar. Terkait hal tersebut, maka dari itu, harus diterapkan prosesi peng-kondisian sistem akustika dengan berbagai tahapan tersendiri, mulai dari tingkatan tahapan makro sampai dengan menjurus pada tingkatan tahap mikro. Pada metode penelitiannya ini menggunakan sistem penelitian terapanyang berasal dari penerapannya Teori Susanto, Fisika Bangunan terkait prosesi peng-kondisian lingkup akustika dalam berbagai aspek permasalahan perancangan ruang auditorium yang dibutuhkan juga beragam penanganan akustika yang khusus. Dari hasil uji penelitian untuk peng kondisian area lingkungan akustik pada sekitaran ruangan auditorium konveksi di Pedaringan, KotaSurakarta ini berawal pada lingkup makro sampai dengan mikro yang berasal dari pengolahan lingkungan tapak hingga pengolahan desain interior ruangan auditorium kemudian sampai pada menghitung koefisien dari nilai waktu dengung yang optimal dan ideal teruntuk ruangan auditorium dengan kebutuhan penanganan akustik yang memiliki tingkatan tersendiri.
{"title":"BENTUK PENERAPAN SISTEM AKUSTIKA PADA RUANG AUDITORIUM BANGUNAN CONVENTION CENTRE DI SURAKARTA","authors":"Fikri Rachman F, E. Purnomo","doi":"10.25105/psia.v3i1.13109","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13109","url":null,"abstract":"Memiliki ragam budaya dan potensi yang besar menjadikan Kota Surakarta sebagai focus utama bagi Kementrian Pariwisata dalam meningkatkan sektor MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang sedang berkembang di Indonesia namun masih belum mempunyai venue yang mumpuni untuk bisa menyelenggarakan event/kegiatan MICE. Beragam potensi yang mana hanya dimiliki area Pedaringan, Kota Surakarta seperti suasana yang tentram & kondusif, adapula memiliki campuran khas dari social dan budayanya, menunjang penyelenggaraan acara-acara dengan skala/tingkatan internasional serta kunjungan turis dari dalam dan luar negeri yang terus meingkat pesat pun menjadi sebuah alasan dibutuhkannya perihal wadah yang optimal dan ideal bagi terselenggaranya kegiatan/aktivitas dari MICE yang berskala besar. Terkait hal tersebut, maka dari itu, harus diterapkan prosesi peng-kondisian sistem akustika dengan berbagai tahapan tersendiri, mulai dari tingkatan tahapan makro sampai dengan menjurus pada tingkatan tahap mikro. Pada metode penelitiannya ini menggunakan sistem penelitian terapanyang berasal dari penerapannya Teori Susanto, Fisika Bangunan terkait prosesi peng-kondisian lingkup akustika dalam berbagai aspek permasalahan perancangan ruang auditorium yang dibutuhkan juga beragam penanganan akustika yang khusus. Dari hasil uji penelitian untuk peng kondisian area lingkungan akustik pada sekitaran ruangan auditorium konveksi di Pedaringan, KotaSurakarta ini berawal pada lingkup makro sampai dengan mikro yang berasal dari pengolahan lingkungan tapak hingga pengolahan desain interior ruangan auditorium kemudian sampai pada menghitung koefisien dari nilai waktu dengung yang optimal dan ideal teruntuk ruangan auditorium dengan kebutuhan penanganan akustik yang memiliki tingkatan tersendiri.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126000941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13030
Raisha Aliya Rizaldi, Ratih Budiarti, E. Purnomo
Salah satu elemen yang memiliki kaitan erat dengan arsitektur adalah struktur. Pada bangunan olahraga, sistem struktur merupakan hal penting karena membutuhkan bentangan yang cukup luas agar tidak adanya kolom struktural di tengah arena. Besarnya peran struktur yang ada dapat menjadikan struktur yang digunakan tidak hanya sebagai fungsi struktural namun juga menjadi sarana dalam mengekspresikan konsep bangunan. Pada proyek perancangan Ice Skating Arena dengan pendekatan ekspresi struktur, diperlukan kajian khusus terkait konsep rancangan struktur yang mampu mengekspresikan konsep bangunan. Penelitian ini bertujuan agar menghasilkan kajian mengenai ekspresi struktur pada bangunan David S. Ingalls Skating Rink dan menjadi acuan dalam pengembangan proyek perancangan Ice Skating Arena. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan data dan fakta yang diperoleh secara daring. David S. Ingalls Skating Rink merupakan salah satu bangunan yang dapat dijadikan contoh yang menunjukan hubungan struktur dalam arsitektur. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa ekspresi struktur ditunjukkan melalui bentuk, ukuran, jenis, dan material dari struktur itu sendiri. Hal ini dapat terlihat pada sistem struktur struktur yang diekspos dan dapat terlihat apa adanya baik dari dalam maupun dari luar bangunan serta mampu menghasilkan bentuk pada bangunan.
与建筑紧密相关的元素之一是结构。在体育建筑中,结构系统是必不可少的,因为它需要相当大的空间来排除竞技场中心的结构柱。结构的巨大作用可能使结构不仅作为结构功能,而且成为建筑概念的一种手段。在带有结构表达方式的溜冰场设计项目中,需要对结构设计能够表达建筑概念的概念进行专门研究。本研究旨在对David S. Ingalls溜冰场结构表达进行研究,并成为推广溜冰场设计项目开发的研究对象。研究方法是一种基于网上数据和事实的定性描述性研究方法。David S. Ingalls溜冰场是唯一可以作为建筑结构关系的例子的建筑。这项研究的结果是,结构表达是通过结构本身的形状、大小、类型和材料来表现的。它可以在暴露的结构系统中看到,可以从结构内部和外部看到,可以在结构上产生形状。
{"title":"IDENTIFIKASI PERAN STRUKTUR DALAM EKSPRESI KONSEP BANGUNAN DAVID S. INGALLS SKATING RINK","authors":"Raisha Aliya Rizaldi, Ratih Budiarti, E. Purnomo","doi":"10.25105/psia.v3i1.13030","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13030","url":null,"abstract":"Salah satu elemen yang memiliki kaitan erat dengan arsitektur adalah struktur. Pada bangunan olahraga, sistem struktur merupakan hal penting karena membutuhkan bentangan yang cukup luas agar tidak adanya kolom struktural di tengah arena. Besarnya peran struktur yang ada dapat menjadikan struktur yang digunakan tidak hanya sebagai fungsi struktural namun juga menjadi sarana dalam mengekspresikan konsep bangunan. Pada proyek perancangan Ice Skating Arena dengan pendekatan ekspresi struktur, diperlukan kajian khusus terkait konsep rancangan struktur yang mampu mengekspresikan konsep bangunan. Penelitian ini bertujuan agar menghasilkan kajian mengenai ekspresi struktur pada bangunan David S. Ingalls Skating Rink dan menjadi acuan dalam pengembangan proyek perancangan Ice Skating Arena. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan data dan fakta yang diperoleh secara daring. David S. Ingalls Skating Rink merupakan salah satu bangunan yang dapat dijadikan contoh yang menunjukan hubungan struktur dalam arsitektur. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa ekspresi struktur ditunjukkan melalui bentuk, ukuran, jenis, dan material dari struktur itu sendiri. Hal ini dapat terlihat pada sistem struktur struktur yang diekspos dan dapat terlihat apa adanya baik dari dalam maupun dari luar bangunan serta mampu menghasilkan bentuk pada bangunan.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"192 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122515837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13037
Stratio Sabrang Telangkas, Punto Wijayanto
Mixed-use Building merupakan bangunan 2 fungsi atau lebih dimana dalam suatu lahan memiliki beberapa fungsi seperti misal apartemen, kantor, hotel, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan lain-lain. Penelitian ini membahas bagaimana pengaplikasian material fasad pada bangunan mixed-use dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan membandingkan 3 kasus bangunan mixed-use pada fasad yang ditampilkan bangunan dan diambil 3 elemen dari fasad tersebut yaitu, selubung bangunan, bukaan jendela, dan dinding. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan material fasad kontemporer pada bangunan mixed-use memiliki tipologi yang serupa, yaitu pada selubung bangunan banyak menggunakan besi, ACP dan ada juga yang menggunakan layar LED, lalu untuk bukaan jendela banyak menggunakan kaca dan Aluminium Composite Panel (ACP), dan untuk dinding menggunakan beton, dan ada juga yang menggunakan batu-batuan alam.
{"title":"PERBANDINGAN PENERAPAN MATERIAL FASAD PADA BANGUNAN MIXD USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI JAKARTA","authors":"Stratio Sabrang Telangkas, Punto Wijayanto","doi":"10.25105/psia.v3i1.13037","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13037","url":null,"abstract":"Mixed-use Building merupakan bangunan 2 fungsi atau lebih dimana dalam suatu lahan memiliki beberapa fungsi seperti misal apartemen, kantor, hotel, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan lain-lain. Penelitian ini membahas bagaimana pengaplikasian material fasad pada bangunan mixed-use dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan membandingkan 3 kasus bangunan mixed-use pada fasad yang ditampilkan bangunan dan diambil 3 elemen dari fasad tersebut yaitu, selubung bangunan, bukaan jendela, dan dinding. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan material fasad kontemporer pada bangunan mixed-use memiliki tipologi yang serupa, yaitu pada selubung bangunan banyak menggunakan besi, ACP dan ada juga yang menggunakan layar LED, lalu untuk bukaan jendela banyak menggunakan kaca dan Aluminium Composite Panel (ACP), dan untuk dinding menggunakan beton, dan ada juga yang menggunakan batu-batuan alam.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"206 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123060083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-26DOI: 10.25105/psia.v3i1.13067
Syifa Asshofie, Agus Saladin, M. A. Topan
Pendekatan arsitektur metafora merupakan suatu konsep dalam bidang arsitektur yang menerapkan sifat-sifat sesuatu sebagai kiasan atau perumpamaan bentuk pada wujud suatu bangunan. Dalam dunia arsitektural, istilah metafora memiliki makna simbolis, atau membandingkan bentuk yang terkandung dalam bangunan dengan benda lain, dengan harapan dapat memperoleh tanggapan dari pengamat atau pengguna karya tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memahami ciri konsep arsitektur metafora apa yang digunakan serta mengetahui penerapannya pada bangunan Oceanarium. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-komparatif untuk menganalisis variable wujud serta pemaknaan pada objek studi kasus serupa. Hasil analisi membawa kesimpulan bahwa penerapan jenis metafora pada bangunan Oceanarium sangat beragam, namun memiliki tema objek metafora yang sama yakni kelautan.
{"title":"STUDI KOMPARASI ARSITEKTUR METAFORA PADA BANGUNAN OCEANARIUM","authors":"Syifa Asshofie, Agus Saladin, M. A. Topan","doi":"10.25105/psia.v3i1.13067","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13067","url":null,"abstract":"Pendekatan arsitektur metafora merupakan suatu konsep dalam bidang arsitektur yang menerapkan sifat-sifat sesuatu sebagai kiasan atau perumpamaan bentuk pada wujud suatu bangunan. Dalam dunia arsitektural, istilah metafora memiliki makna simbolis, atau membandingkan bentuk yang terkandung dalam bangunan dengan benda lain, dengan harapan dapat memperoleh tanggapan dari pengamat atau pengguna karya tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memahami ciri konsep arsitektur metafora apa yang digunakan serta mengetahui penerapannya pada bangunan Oceanarium. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-komparatif untuk menganalisis variable wujud serta pemaknaan pada objek studi kasus serupa. Hasil analisi membawa kesimpulan bahwa penerapan jenis metafora pada bangunan Oceanarium sangat beragam, namun memiliki tema objek metafora yang sama yakni kelautan.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117281225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}