Peran guru bukan sekedar mengarahkan dan memberikan materi pembelajaran akan tetapi guru harus bisa berperan sebagai motivator kepada anak didik, dengan adanya guru memberikan motivasi kepada anak didik, sungguh akan menjadi pengaruh terbesar dalam mencapaikan hasil belajar yang di inginkan. Siswa dari malas menjadi rajin, dari bodoh menjadi cerdas, dari nakal menjadi patuh dan dari gagal menjadi berhasil. Itu semua akan ada dengan adanya guru selalu menaburkan motivasi kepada anak didikannya agar untuk bisa bertumbuh berbagai keberhasilan dan minat yang mantap dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan untuk bisa menjadi manusia yang berbakat dan cerdas bagi agama dan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran guru sebagai motivator dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Kajian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan untuk mencari sumber-sumber yang sesuai dengan tema ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran guru dalam memotivasikan siswa sangatlah penting, khususnya bagi siswa yang memiliki motivasi lemah. Hasil belajar yang di inginkan, tergantung bagaimana sistem guru dalam meningkatkan hasil belajar santri agar terlebih afektif dan bermutu dan metode apa saja guru dalam menggembangkan materi pembelajaran agar mereka tidak jenuh dan selalu bergairah diberbagai situasi dan kondisi sehingga menjadikan mereka manusia yang cerdas dan berprestasi. Tugas guru selalu memberikan motivasi dalam tujuan belajar, dan memberikan nasehat yang bisa melunakkan hati para murid dari nakal menjadi patuh, dari malas menjadi rajin, dari bodoh menjadi cerdas, dari gagal menjadi berhasil.
{"title":"Peran Guru Sebagai Motivator Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa","authors":"Amiruddin, Zulfan Fahmi","doi":"10.54621/jiaf.v11i1.259","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i1.259","url":null,"abstract":"Peran guru bukan sekedar mengarahkan dan memberikan materi pembelajaran akan tetapi guru harus bisa berperan sebagai motivator kepada anak didik, dengan adanya guru memberikan motivasi kepada anak didik, sungguh akan menjadi pengaruh terbesar dalam mencapaikan hasil belajar yang di inginkan. Siswa dari malas menjadi rajin, dari bodoh menjadi cerdas, dari nakal menjadi patuh dan dari gagal menjadi berhasil. Itu semua akan ada dengan adanya guru selalu menaburkan motivasi kepada anak didikannya agar untuk bisa bertumbuh berbagai keberhasilan dan minat yang mantap dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan untuk bisa menjadi manusia yang berbakat dan cerdas bagi agama dan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran guru sebagai motivator dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Kajian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan untuk mencari sumber-sumber yang sesuai dengan tema ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran guru dalam memotivasikan siswa sangatlah penting, khususnya bagi siswa yang memiliki motivasi lemah. Hasil belajar yang di inginkan, tergantung bagaimana sistem guru dalam meningkatkan hasil belajar santri agar terlebih afektif dan bermutu dan metode apa saja guru dalam menggembangkan materi pembelajaran agar mereka tidak jenuh dan selalu bergairah diberbagai situasi dan kondisi sehingga menjadikan mereka manusia yang cerdas dan berprestasi. Tugas guru selalu memberikan motivasi dalam tujuan belajar, dan memberikan nasehat yang bisa melunakkan hati para murid dari nakal menjadi patuh, dari malas menjadi rajin, dari bodoh menjadi cerdas, dari gagal menjadi berhasil.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133332664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemunculan konsep atau istilah komunikasi pembangunan di lingkungan studi ilmu komunikasi bukanlah suatu kebetulan, melainkan melalui serangkaian tahap dan kajian mendalam, baik secara teoritis maupun praktis. Hal ini bisa di lihat dari perkembangannya dan munculnya komunikasi pembangunan, di antaranya jurnalisme pembangunan (JP), komuniksi penunjang pembangunan (KPP), penyuluhan pembangunan pertanian, serta komunikasi pembangunan (KP) baik konsep, istilah, maupun praktik. Perkembangan Komunikasi Pembangunan Islam merupakan suatu proses pembangunan umat untuk menjadikan manusia yang bertitik tolak kepada Al-Qur’an dan Hadits agar selamat di dunia dan akhirat, dan mengarahkan masyarakat pada umumnya kepada jalan yang benar sebagai upaya dalam mencapai kemajuan baik dalam bidang ilmu pengatahuan, etika, moral dan pembangunan manusia secara utuh. Kata Kunci : Perkembangan Komunikasi, Pembangunan Islam
{"title":"PERKEMBANGAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN ISLAM","authors":"Rusli","doi":"10.54621/jiaf.v9i1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v9i1.14","url":null,"abstract":"Kemunculan konsep atau istilah komunikasi pembangunan di lingkungan studi ilmu komunikasi bukanlah suatu kebetulan, melainkan melalui serangkaian tahap dan kajian mendalam, baik secara teoritis maupun praktis. Hal ini bisa di lihat dari perkembangannya dan munculnya komunikasi pembangunan, di antaranya jurnalisme pembangunan (JP), komuniksi penunjang pembangunan (KPP), penyuluhan pembangunan pertanian, serta komunikasi pembangunan (KP) baik konsep, istilah, maupun praktik. Perkembangan Komunikasi Pembangunan Islam merupakan suatu proses pembangunan umat untuk menjadikan manusia yang bertitik tolak kepada Al-Qur’an dan Hadits agar selamat di dunia dan akhirat, dan mengarahkan masyarakat pada umumnya kepada jalan yang benar sebagai upaya dalam mencapai kemajuan baik dalam bidang ilmu pengatahuan, etika, moral dan pembangunan manusia secara utuh. \u0000Kata Kunci : Perkembangan Komunikasi, Pembangunan Islam","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"367 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122150251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan ekonomi mandiri dayah Mudi Mesra Samalanga Aceh. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan ( field research ) dengan pendekatan fenomenologis dan sosiologis yang bersifat deskriptif analisis. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah observasi lapangan dan wawancara Ketua Bidang Perdagangan, serta ketua yang membidangi unit-unit usaha bidang ekonomi BUMM (Badan Usaha Milik Mudi). Teknik Analisis data yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan pola induktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dayah Mudi Mesra Samalanga Aceh sangat potensial dalam pengembangan ekonomi mandiri terutama pada bidang pengelolaan sampah organik, kantin, katering, dan koperasi waserda. Usaha yang telah dijalankan saat ini telah mampu memenuhi kebutuhan operasional dayah bahkan kebutuhan dewan guru baik primer maupun sekunder.
{"title":"Analisis Potensi Pengembangan Ekonomi Mandiri Guru Dayah Mudi Mesra Samalanga Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh","authors":"Fakrurradhi","doi":"10.54621/jiaf.v11i1.323","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i1.323","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan ekonomi mandiri dayah Mudi Mesra Samalanga Aceh. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan ( field research ) dengan pendekatan fenomenologis dan sosiologis yang bersifat deskriptif analisis. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah observasi lapangan dan wawancara Ketua Bidang Perdagangan, serta ketua yang membidangi unit-unit usaha bidang ekonomi BUMM (Badan Usaha Milik Mudi). Teknik Analisis data yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan pola induktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dayah Mudi Mesra Samalanga Aceh sangat potensial dalam pengembangan ekonomi mandiri terutama pada bidang pengelolaan sampah organik, kantin, katering, dan koperasi waserda. Usaha yang telah dijalankan saat ini telah mampu memenuhi kebutuhan operasional dayah bahkan kebutuhan dewan guru baik primer maupun sekunder.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121342514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Praktik nikah di masyarakat terkadang terkendala dengan adil (‘adalah) wali nikah dan saksi nikah, padahal tidak semua perkara syariah untuk keabsahannya adil lahir batin menjadi kemestian, bahkan ada yang tidak menjadi syarat sama sekali. Penelitian ini berupaya mengaktualkan konsep ‘adalah, dan kejelasan status adil pada wali dan saksi nikah. Penelitian ini menggunakan jenis pelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan normatif, teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan (library research), data yang dikumpulkan melalui sumber primer dan sekunder dianalisis dengan metode deskriptif analisis (content analysis). Penulis menemukan bahwa ‘adalah ialah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang sehingga terhindar dari melakukan dosa besar, tidak terus-menerus mengerjakan dosa-dosa kecil, taat mendominasi maksiatnya, dan menjaga kehormatan.
{"title":"Aktualisasi Konsep ‘Adalah Dalam Hukum Pernikahan Perspektif Fiqh Syafi’iyyah","authors":"Mazani Hanafiah","doi":"10.54621/jiaf.v11i1.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i1.269","url":null,"abstract":"Praktik nikah di masyarakat terkadang terkendala dengan adil (‘adalah) wali nikah dan saksi nikah, padahal tidak semua perkara syariah untuk keabsahannya adil lahir batin menjadi kemestian, bahkan ada yang tidak menjadi syarat sama sekali. Penelitian ini berupaya mengaktualkan konsep ‘adalah, dan kejelasan status adil pada wali dan saksi nikah. Penelitian ini menggunakan jenis pelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan normatif, teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan (library research), data yang dikumpulkan melalui sumber primer dan sekunder dianalisis dengan metode deskriptif analisis (content analysis). Penulis menemukan bahwa ‘adalah ialah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang sehingga terhindar dari melakukan dosa besar, tidak terus-menerus mengerjakan dosa-dosa kecil, taat mendominasi maksiatnya, dan menjaga kehormatan.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122947490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah disebutkan salah satu syarat bagi wali nikah adalah baligh (berumur sekurang-kurangnya 19 tahun). Jadi usia baligh menurut ketentuan PMA 11/2007 adalah 19 tahun, seorang wali nasab yang telah baligh tetapi belum berusia 19 tahun, maka wali nasab tersebut tidak dapat menjadi wali nikah. Sedangkan Fiqh Syafi’īyah tidak seperti demikian. Berdasarkan hal di atas maka akan nampak sebuah kesenjangan dalam menetapkan usia baligh. Peraturan Menteri Agama (PMA) menentukan usia baligh minimalnya 19 untuk sah seorang menjadi wali nasab. Sedangkan Fiqh Syafi’īyah tidak seperti demikian. Sehingga butuh sebuah analisa terhadap ketentuan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Dari segi jenisnya penelitian ini adalah penelitian kualitatif, bersifat deskriptif analisis, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan usia wali nasab menurut Pasal 18 PMA No. 11 Tahun 2007 adalah 19 tahun, seorang wali nasab yang belum berusia 19 tahun maka wali nasab tersebut tidak dapat menjadi wali nikah. Dalam Fiqh Syāfi’iyah tidak ada ketentuan usia wali nasab dalam pernikahan harus mencapai 19 tahun, bahkan orang yang telah berusia 15 tahun pun sah menjadi wali nikah, karena menurut Fiqh al-Syāfi’iyah wali dianggap baligh apabila ia telah mencapai ihtilam yaitu apabila telah mengeluarkan air mani baik dalam mimpi atau dalam keadaan terjaga, sehingga jika seorang wali yang telah berusia lima belas tahun menikahkan saudara perempuannya sedangkan ia belum mencapai umur 19 tahun maka nikahnya dianggap sah, karena perwaliannya dianggap sah.
{"title":"Ketentuan Batas Usia Wali Nasab Dalam Pernikahan","authors":"Faisal","doi":"10.54621/jiaf.v11i1.307","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i1.307","url":null,"abstract":"Dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah disebutkan salah satu syarat bagi wali nikah adalah baligh (berumur sekurang-kurangnya 19 tahun). Jadi usia baligh menurut ketentuan PMA 11/2007 adalah 19 tahun, seorang wali nasab yang telah baligh tetapi belum berusia 19 tahun, maka wali nasab tersebut tidak dapat menjadi wali nikah. Sedangkan Fiqh Syafi’īyah tidak seperti demikian. Berdasarkan hal di atas maka akan nampak sebuah kesenjangan dalam menetapkan usia baligh. Peraturan Menteri Agama (PMA) menentukan usia baligh minimalnya 19 untuk sah seorang menjadi wali nasab. Sedangkan Fiqh Syafi’īyah tidak seperti demikian. Sehingga butuh sebuah analisa terhadap ketentuan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Dari segi jenisnya penelitian ini adalah penelitian kualitatif, bersifat deskriptif analisis, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan usia wali nasab menurut Pasal 18 PMA No. 11 Tahun 2007 adalah 19 tahun, seorang wali nasab yang belum berusia 19 tahun maka wali nasab tersebut tidak dapat menjadi wali nikah. Dalam Fiqh Syāfi’iyah tidak ada ketentuan usia wali nasab dalam pernikahan harus mencapai 19 tahun, bahkan orang yang telah berusia 15 tahun pun sah menjadi wali nikah, karena menurut Fiqh al-Syāfi’iyah wali dianggap baligh apabila ia telah mencapai ihtilam yaitu apabila telah mengeluarkan air mani baik dalam mimpi atau dalam keadaan terjaga, sehingga jika seorang wali yang telah berusia lima belas tahun menikahkan saudara perempuannya sedangkan ia belum mencapai umur 19 tahun maka nikahnya dianggap sah, karena perwaliannya dianggap sah.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127653673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peran penting Pondok Pesantren tidak terlepas dari fungsi tradisionalnya yaitu sebagai transmisi dan transfer ilmu-ilmu Islam. Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti untuk mengetahui Peranan Dakwah dalam Pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Muslimat kec. Samalanga Kab. Bireuen. Pembinaan akhlak harus harus diberikan kepada peserta didik oleh lembaga pendidikan, agar memiliki kepribadian muslim yang mulia sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta menjauhi akhlak yang buruk. Dakwah Ustadz memiliki peranan yang besar dan strategis dalam upaya melakukan pembinaan akhlak peserta didik didalam lembaga pesantren agar mereka dapat istiqomah dalam mengaplikasikan akhlak secara baik. Ustadz telah berperan ddalam mengembangkan akhlak santri hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik melalui nasehat, hukuman dengan cara mendidik maupun pendidikan dengan cara menanamkan nilai-nilai moral, serta etika bersosial baik dalam lingkup pesantren maupun diluar pesantren. Namun upaya tersebut belum sepenuhnya terlaksana secara optimal, hal tersebut diindikasikan masih adanya peserta didik yang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai ajaran Islam. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan, adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kualitatif yang difokuskan pada objek dan subjek penelitian (Peranan Dakwah dan Santri). Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data sehingga hasil penelitian adalah a) Ustadz sebagai pengasuh pondok pesantren b) Ustadz sebagai guru atau pengajar (pendidik) dan pembimbing bagi santri. c) Ustadz sebagai orangtua kedua bagi santri. d) Ustadz sebagai peminpin . Namun tidak cukup sebatas dengan peran-peran tersebut, melainkan juga perlu memohon kepada Dzat yang maha kuasa agar tugas-tugas yang dijalankan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
{"title":"Peran Bimbingan Dakwah Dalam Pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Muslimat Samalanga Kabupaten Bireuen","authors":"Saidaturrahmah","doi":"10.54621/jiaf.v11i1.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i1.157","url":null,"abstract":"Peran penting Pondok Pesantren tidak terlepas dari fungsi tradisionalnya yaitu sebagai transmisi dan transfer ilmu-ilmu Islam. Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti untuk mengetahui Peranan Dakwah dalam Pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Muslimat kec. Samalanga Kab. Bireuen. Pembinaan akhlak harus harus diberikan kepada peserta didik oleh lembaga pendidikan, agar memiliki kepribadian muslim yang mulia sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta menjauhi akhlak yang buruk. Dakwah Ustadz memiliki peranan yang besar dan strategis dalam upaya melakukan pembinaan akhlak peserta didik didalam lembaga pesantren agar mereka dapat istiqomah dalam mengaplikasikan akhlak secara baik. Ustadz telah berperan ddalam mengembangkan akhlak santri hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik melalui nasehat, hukuman dengan cara mendidik maupun pendidikan dengan cara menanamkan nilai-nilai moral, serta etika bersosial baik dalam lingkup pesantren maupun diluar pesantren. Namun upaya tersebut belum sepenuhnya terlaksana secara optimal, hal tersebut diindikasikan masih adanya peserta didik yang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai ajaran Islam. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan, adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kualitatif yang difokuskan pada objek dan subjek penelitian (Peranan Dakwah dan Santri). Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data sehingga hasil penelitian adalah a) Ustadz sebagai pengasuh pondok pesantren b) Ustadz sebagai guru atau pengajar (pendidik) dan pembimbing bagi santri. c) Ustadz sebagai orangtua kedua bagi santri. d) Ustadz sebagai peminpin . Namun tidak cukup sebatas dengan peran-peran tersebut, melainkan juga perlu memohon kepada Dzat yang maha kuasa agar tugas-tugas yang dijalankan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121317097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Selama terjadinya konflik dalam kurun waktu 30 tahun, telah menempatkan rakyat Aceh pada posisi yang stragis dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan,bahkan telah pudarnya nilai-nilai sosial dan adat yang selama ini melakat dalam kehidupan masyarakat Aceh. Konflik yang berkepanjangan telah menimbulkan banyaknya sarana dan prasarana pendidikan rusak. Konflik juga telah mengakibatkan anak-anak Aceh strauma secara psikologis Pendidikan anak merupakan tanggung jawab keluarga yang paling utama khususnya terhadap anak perempuan. Peneliti ingin mengkaji bagaimana Peran keluarga dalam mendidik anak perempuan di Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar dan metode apa saja yang mereka gunakan?. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi atau pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Peran keluarga dalam mendidik anak perempuan di Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar adalah memuji Anak perempuan mereka ketika mematuhi perintah orang tua, selalu menyediakan pakain yang rapi serta menutup aurat dan selalu menjaga anaknya agar tidak berbuat kesalahan. Metode orang tua dalam mendidik anak perempuan di dalam keluarga di Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar adalah dengan metode dengan cara bersabar, menasihati, selalu memberikan bimbingan kepada anak perempuan, mengingatkan untuk berbakti kepada orang tua dan memberikan pendidikan bukan hanya disekolah saja tetapi ditempat lain juga seperti di tempat les, pengajian, dirumah dan ditempat lainnya.
在过去30年的冲突中,使亚齐人民在经济、教育、卫生方面处于非常重要的地位,甚至达到了在亚齐人民生活中所体现的社会和传统价值观。长期的冲突导致大量的资源和教育基础遭到破坏。冲突还使亚齐·斯特劳马的儿童心理教育成为家庭的主要责任,尤其是对女孩。研究人员想要研究家庭在在大亚齐省蓬马教育女孩方面的作用,以及他们使用的哪些方法。在本研究中使用的数据收集有访谈、文件和观察。根据一项研究,家庭教育在加蓬里马Jeuneu Bada county great Bada street的女儿方面所起的作用,是赞扬她们的女儿遵守父母的命令,不断提供整洁的服装,并为她们的孩子预防不当行为。在教育女儿的父母在家庭中的方法Gampong韵律Jeuneu街道Peukan Bada县大亚齐方式与方法是耐心劝导,总是向女孩提供指导,提醒我们要孝顺父母和提供不仅在学校教育,但其他地方也像在les enfants布道,在家和其他地方。
{"title":"Metode Pendidikan Keluarga Bagi Anak Perempuan Di Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar","authors":"Syahrul Awali","doi":"10.54621/jiaf.v11i1.382","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i1.382","url":null,"abstract":"Selama terjadinya konflik dalam kurun waktu 30 tahun, telah menempatkan rakyat Aceh pada posisi yang stragis dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan,bahkan telah pudarnya nilai-nilai sosial dan adat yang selama ini melakat dalam kehidupan masyarakat Aceh. Konflik yang berkepanjangan telah menimbulkan banyaknya sarana dan prasarana pendidikan rusak. Konflik juga telah mengakibatkan anak-anak Aceh strauma secara psikologis Pendidikan anak merupakan tanggung jawab keluarga yang paling utama khususnya terhadap anak perempuan. Peneliti ingin mengkaji bagaimana Peran keluarga dalam mendidik anak perempuan di Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar dan metode apa saja yang mereka gunakan?. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi atau pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Peran keluarga dalam mendidik anak perempuan di Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar adalah memuji Anak perempuan mereka ketika mematuhi perintah orang tua, selalu menyediakan pakain yang rapi serta menutup aurat dan selalu menjaga anaknya agar tidak berbuat kesalahan. Metode orang tua dalam mendidik anak perempuan di dalam keluarga di Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar adalah dengan metode dengan cara bersabar, menasihati, selalu memberikan bimbingan kepada anak perempuan, mengingatkan untuk berbakti kepada orang tua dan memberikan pendidikan bukan hanya disekolah saja tetapi ditempat lain juga seperti di tempat les, pengajian, dirumah dan ditempat lainnya.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133319713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian ini berfokus pada pengelolaan pembiayaan sekolah, dan cara sekolah meningkatkan mutu pendidikan, terkhusus bagi mutu pendidikan agama Islam melalui pembiayaan. Sehingga, penelitian ini bertujuan sebagai salah satu strategi yang bisa diterapkan oleh lembaga pendiidkan swasta di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan studi kasus pembiayaan pendidikan sekolah swasta, yaitu SD Muhammadiyah Ngestiharjo yang dinilai mampu mengatasi problema pembiayaan pendidikan swasta. SD Muhammadiyah Ngestiharjo merealisasikan program pendidikan gratis oleh pemerintah. Melalui program tersebut, maka pengelolaan pembiayaan pendidikan yang dilakukan oleh SD Muhammadiyah Ngestiharjo menjadi disiplin melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban. Pengelolaan ini sesuai dengan teori manajemen keuangan yaitu melalui input-proses-output, Kegiatan tersebut dilakukan agar pembiayaan dalam sekolah terealisasikan dan terjaga sehingga visi-misi sekolah dapat tercapai.
{"title":"PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PAI DI SD MUHAMMADIYAH NGESTIHARJO","authors":"Aisyatur Rasyidah, Rina Sarifah, Lustia Bekti, Djamaluddin Perawironegoro","doi":"10.54621/jiaf.v11i1.262","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i1.262","url":null,"abstract":"Kajian ini berfokus pada pengelolaan pembiayaan sekolah, dan cara sekolah meningkatkan mutu pendidikan, terkhusus bagi mutu pendidikan agama Islam melalui pembiayaan. Sehingga, penelitian ini bertujuan sebagai salah satu strategi yang bisa diterapkan oleh lembaga pendiidkan swasta di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan studi kasus pembiayaan pendidikan sekolah swasta, yaitu SD Muhammadiyah Ngestiharjo yang dinilai mampu mengatasi problema pembiayaan pendidikan swasta. SD Muhammadiyah Ngestiharjo merealisasikan program pendidikan gratis oleh pemerintah. Melalui program tersebut, maka pengelolaan pembiayaan pendidikan yang dilakukan oleh SD Muhammadiyah Ngestiharjo menjadi disiplin melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban. Pengelolaan ini sesuai dengan teori manajemen keuangan yaitu melalui input-proses-output, Kegiatan tersebut dilakukan agar pembiayaan dalam sekolah terealisasikan dan terjaga sehingga visi-misi sekolah dapat tercapai.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133159431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendidikan merupakan kunci utama bagi manusia dan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudkan kesejahteraan nasional. Pendidikan dimulai dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mencetak/menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik anak usia pendidikan menengah meliputi masa remaja awal dan masa remaja akhir. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan deskriptif. Adapun hasil temuan menunjukkan bahwa masa remaja (masa anak usia pendidikan menengah) adalah masa pencarian dan penjelajahan identitas diri yang sangat membutuhkan kepada pembinaan dan bimbingan yang terarah agar mereka bisa hidup dengan baik.
{"title":"Karakteristik Anak Usia Pendidikan Menengah","authors":"Mutia","doi":"10.54621/jiaf.v11i1.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i1.229","url":null,"abstract":"Pendidikan merupakan kunci utama bagi manusia dan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudkan kesejahteraan nasional. Pendidikan dimulai dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mencetak/menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik anak usia pendidikan menengah meliputi masa remaja awal dan masa remaja akhir. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan deskriptif. Adapun hasil temuan menunjukkan bahwa masa remaja (masa anak usia pendidikan menengah) adalah masa pencarian dan penjelajahan identitas diri yang sangat membutuhkan kepada pembinaan dan bimbingan yang terarah agar mereka bisa hidup dengan baik.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125356915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pupuk adalah bahan organik yang berasal dari alam dan dugunakan untuk kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman, maka sudah sewajarnya dalam bercocok tanam, para petani berupaya memberikan pupuk pada tanaman untuk menjaga kesuburan tanah agar memperoleh hasil yang baik. Pada umumnya para petani menggunakan pupuk untuk lahannya yaitu sawah dengan cara penagguhan harga, yang akan dibayar pada saat panen nantinya walaupun harga pupuk sedikit lebih mahal. Dalam hal ini maka penulis tertarik untuk mengkaji tetang Mekanisme Jual Beli Pupuk Masyarakat Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie Dengan Cara Penangguhan Menurut Ekonomi Syariah dengan rumusan masalah bagaimana praktek masyarakat Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie tentang jual beli pupuk dengan cara penangguhan dan bagaimanakah mekanisme jual beli pupuk dengan cara penangguhan menurut ekonomi syariˋah di Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif bersifat fenomenologis. Langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian tentang praktek masyarakat Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie tentang jual beli pupuk dengan sistem tangguhan adalah suatu adat kebiasaan dimana masyarakat dapat lansung memesan pupuk kepada toko dengan jumlah yang diinginkan sehingga pihak toko dapat langsung mengantar kerumah dan membuat faktur sebagai bentuk dalam perjanjian bentuk hutang atau ditempokan pembayaran pada saat panen tiba dimana dalam pelaksanaannya terpenuhi rukun dan syarat serta dapat membantu masyarakat pertanian. Mekanisme jual beli pupuk dalam sistem tangguhan di Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie adalah sesuai dengan ekonomi syariˋah yaitu dapat menciptakan kemaslahatan bersama dalam masyarakat sehingga dalam penambahan harga, penjual mendapatkan untung sebagai pengganti dari lamanya pembayaran dan pihak pembeli mendapatkan barang yang mereka inginkan tanpa harus mengeluarkan uang secara tunai dan dalam penambahan harga namun masyarakat ridha atas harga tersebut dikarenakan pembayaran dilakukan masyarakat setelah panen dan tidak memberatkan salah satu pihak.
{"title":"MEKANISME JUAL BELI PUPUK MASYARAKAT GAMPONG MALI GUYUI KECAMATAN SAKTI KABUPATEN PIDIE DENGAN CARA PENANGGUHAN MENURUT EKONOMI SYARIAH","authors":"Fakrurradhi","doi":"10.54621/jiaf.v10i2.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v10i2.135","url":null,"abstract":"Pupuk adalah bahan organik yang berasal dari alam dan dugunakan untuk kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman, maka sudah sewajarnya dalam bercocok tanam, para petani berupaya memberikan pupuk pada tanaman untuk menjaga kesuburan tanah agar memperoleh hasil yang baik. Pada umumnya para petani menggunakan pupuk untuk lahannya yaitu sawah dengan cara penagguhan harga, yang akan dibayar pada saat panen nantinya walaupun harga pupuk sedikit lebih mahal. Dalam hal ini maka penulis tertarik untuk mengkaji tetang Mekanisme Jual Beli Pupuk Masyarakat Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie Dengan Cara Penangguhan Menurut Ekonomi Syariah dengan rumusan masalah bagaimana praktek masyarakat Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie tentang jual beli pupuk dengan cara penangguhan dan bagaimanakah mekanisme jual beli pupuk dengan cara penangguhan menurut ekonomi syariˋah di Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif bersifat fenomenologis. Langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian tentang praktek masyarakat Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie tentang jual beli pupuk dengan sistem tangguhan adalah suatu adat kebiasaan dimana masyarakat dapat lansung memesan pupuk kepada toko dengan jumlah yang diinginkan sehingga pihak toko dapat langsung mengantar kerumah dan membuat faktur sebagai bentuk dalam perjanjian bentuk hutang atau ditempokan pembayaran pada saat panen tiba dimana dalam pelaksanaannya terpenuhi rukun dan syarat serta dapat membantu masyarakat pertanian. Mekanisme jual beli pupuk dalam sistem tangguhan di Gampong Mali Guyui Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie adalah sesuai dengan ekonomi syariˋah yaitu dapat menciptakan kemaslahatan bersama dalam masyarakat sehingga dalam penambahan harga, penjual mendapatkan untung sebagai pengganti dari lamanya pembayaran dan pihak pembeli mendapatkan barang yang mereka inginkan tanpa harus mengeluarkan uang secara tunai dan dalam penambahan harga namun masyarakat ridha atas harga tersebut dikarenakan pembayaran dilakukan masyarakat setelah panen dan tidak memberatkan salah satu pihak.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127455742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}