Abstrak Sampah secara umum didefenisikan sebagai sisa kegiatan manusia sehari hari dan/ atau proses alam yang berbentuk padat maupun cairan. Sampah merupakan tempat kehidupan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan juga sebagai media pemindah dan penyebar penyakit (vektor). Karenanya, sampah harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu atau mengancam kesehatan lingkungan dan masyarakat. Pengelolaan sampah seharusnya meliputi pengumpulan, pengangkutan sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak lagi mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar juga masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe ), dimana sampah dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah (TPA). Kondisi TPA tanjung pinggir saat ini sudah dapat dikatakan memprihatinkan dan buruk secara lingkungan. Kajian ini dijalankan dengan mempelajari faktor – faktor penyebab dan pendukung tata kelola sampah di kota Pematangsiantar kepada subjek atau pelaku langsung dari pengelolaan sampah Pematangsiantar. Pengelolaan sampah terintegrasi dapat menstimulasi kreativitas dan inovasi dari masyarakat sehingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga. Ditemukan potensi – potensi dan cara – cara inovatif lainnya untuk mendorong tata kelola sampah yang lebih baik dimasa yang akan datang sehingga Pematangsiantar bisa mencapai salah satu kota dengan predikat Zero Waste City.
{"title":"KAJIAN MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA PEMATANGSIANTAR","authors":"Ira Modifa, Ade Kurnia Harahap","doi":"10.36985/jsl.v1i1.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v1i1.11","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Sampah secara umum didefenisikan sebagai sisa kegiatan manusia sehari hari dan/ atau proses alam yang berbentuk padat maupun cairan. Sampah merupakan tempat kehidupan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan juga sebagai media pemindah dan penyebar penyakit (vektor). Karenanya, sampah harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu atau mengancam kesehatan lingkungan dan masyarakat. Pengelolaan sampah seharusnya meliputi pengumpulan, pengangkutan sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak lagi mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar juga masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe ), dimana sampah dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah (TPA). Kondisi TPA tanjung pinggir saat ini sudah dapat dikatakan memprihatinkan dan buruk secara lingkungan. Kajian ini dijalankan dengan mempelajari faktor – faktor penyebab dan pendukung tata kelola sampah di kota Pematangsiantar kepada subjek atau pelaku langsung dari pengelolaan sampah Pematangsiantar. Pengelolaan sampah terintegrasi dapat menstimulasi kreativitas dan inovasi dari masyarakat sehingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga. Ditemukan potensi – potensi dan cara – cara inovatif lainnya untuk mendorong tata kelola sampah yang lebih baik dimasa yang akan datang sehingga Pematangsiantar bisa mencapai salah satu kota dengan predikat Zero Waste City.","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134643594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan merupakan sarana transfortasi utama untuk mencapai suatu tujuan dari tempat satu ke tempat lain bagi setiap lalu lintas yang melewatinya. Oleh karena itu, kondisi jalan sangat berpengaruh bagi keamanan dan keselamatan setiap pengguna jalan. Plat beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban lalu lintas ke tanah dasar yang melingkupi daerah yang cukup luas. Dengan demikian, bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton itu sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan; dimana masing-masing lapisan memberikan kontribusinya. Pengamatan yang dilakukan di jalan Jambuara Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun bertujuan untuk tahapan palaksanaan pembangunan jalan beton. Dalam pembangunan jalan ini menggunakan perkerasan kaku dengan beton siap pakai (Ready Mix).
{"title":"Evaluasi Jalan Rabat Beton baru pada STA 2.000 -STA 3.000 di Jalan Jambuara Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatanduhan Kabupaten Simalungun","authors":"H. Nizar, V. E. Purba","doi":"10.36985/jsl.v1i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v1i1.8","url":null,"abstract":"Jalan merupakan sarana transfortasi utama untuk mencapai suatu tujuan dari tempat satu ke tempat lain bagi setiap lalu lintas yang melewatinya. Oleh karena itu, kondisi jalan sangat berpengaruh bagi keamanan dan keselamatan setiap pengguna jalan. \u0000Plat beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban lalu lintas ke tanah dasar yang melingkupi daerah yang cukup luas. Dengan demikian, bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton itu sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan; dimana masing-masing lapisan memberikan kontribusinya. \u0000Pengamatan yang dilakukan di jalan Jambuara Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun bertujuan untuk tahapan palaksanaan pembangunan jalan beton. Dalam pembangunan jalan ini menggunakan perkerasan kaku dengan beton siap pakai (Ready Mix).","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"284 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132332550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Saluran drainase direncanakan untuk menampung debit rencana dengan aman berdasarkan data curah hujan, tata guna lahan dan dimensi saluran. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa tampang drainase yang terletak di jalan jambuara nagori buntu bayu kecamatan hatonduhan dimana lokasi tersebut merupakan kawasan yang baru berkembang. Untuk itu perlu direncanakan penampang saluran drainase yang optimal. Ada beberapa metode yang bisa dipakai dalam menganalisa saluran drainase ini, serta bentuk penampang yang di analisa adalah saluran berbentuk Trapesium.
排水系统可以定义为一系列的功能水结构,以减少或从一个区域或土地中清除多余的水,从而使土地能够最佳地运行。引水渠计划根据降水数据、土地布局和排水沟尺寸安全排放计划。该研究的目的是分析drainase位于jambuara nagori baru haton荫凉处的外观。为此,我们需要计划最佳的排水管道截图。有几种方法可以分析这个导管,以及分析的截面形式是梯形导管。
{"title":"Evaluasi Pembangunan Drainase di Jalan Jambuara Nagori Buntu Bayu STA 0.000 – STA 3.000 Kecamatan Hatanduhan Kabupaten Simalungun","authors":"Ade Kurnia Harahap, D. Damanik","doi":"10.36985/jsl.v1i1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v1i1.10","url":null,"abstract":"Drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Saluran drainase direncanakan untuk menampung debit rencana dengan aman berdasarkan data curah hujan, tata guna lahan dan dimensi saluran. \u0000Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa tampang drainase yang terletak di jalan jambuara nagori buntu bayu kecamatan hatonduhan dimana lokasi tersebut merupakan kawasan yang baru berkembang. Untuk itu perlu direncanakan penampang saluran drainase yang optimal. Ada beberapa metode yang bisa dipakai dalam menganalisa saluran drainase ini, serta bentuk penampang yang di analisa adalah saluran berbentuk Trapesium.","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"161 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116548909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Puskesmas Jawa Maraja Bah Jambi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Jawa maraja Bah jambi . Bangunan existing Puskesmas Jawa Maraja Bah Jambi adalah 1 lantai, jenis pondasi yang digunakan pada bangunan ini adalah pondasi memanjang batu kali,Sehingga tujuan dari Tugas akhir ini adalah merencanakan struktur pondasi menggunakan pondasi Telapak,dengan perencanaan gedung 2 lantai.Dari perencanaan ini diharapkan dapat dilakukan suatu perencanaan struktur pondasi yang sesuai dengan data-data tanah yang diperoleh.Pondasi Telapak harus direncanakan agar mampu menahan gaya dan beban rencana yang harus dipikul.
爪哇岛Maraja ja Jambi是Simalungun区的技术执行单位,负责在爪哇岛Maraja Bah Jambi地区开展卫生发展。爪哇岛的Puskesmas Puskesmas是一层,这种建筑使用的地基是多边形的地基类型,所以最后的任务是用手掌的地基来规划地基结构,同时规划两层楼。从这些计划中,预计可以进行与获得的基层土壤数据相匹配的基础结构规划。手掌的基础必须计划好,以承受计划的力量和负担。
{"title":"PERENCANAAN STRUKTUR PONDASI PADA BANGUNAN PUSKESMAS JAWA MARAJA BAH JAMBI KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA","authors":"Ade Kurnia Harahap, Benny Janfer Manalu","doi":"10.36985/jsl.v1i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v1i2.14","url":null,"abstract":"Puskesmas Jawa Maraja Bah Jambi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Jawa maraja Bah jambi . \u0000Bangunan existing Puskesmas Jawa Maraja Bah Jambi adalah 1 lantai, jenis pondasi yang digunakan pada bangunan ini adalah pondasi memanjang batu kali,Sehingga tujuan dari Tugas akhir ini adalah merencanakan struktur pondasi menggunakan pondasi Telapak,dengan perencanaan gedung 2 lantai.Dari perencanaan ini diharapkan dapat dilakukan suatu perencanaan struktur pondasi yang sesuai dengan data-data tanah yang diperoleh.Pondasi Telapak harus direncanakan agar mampu menahan gaya dan beban rencana yang harus dipikul.","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131633596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan Tol Tebing Tinggi - Serbelawan merupakan bagian dari sistem transportasi sebagai pelayanan sarana infrastruktur bagi dampak pertumbuhan jumlah penduduk. Guna memenuhi kebutuhan tersebut perencanaan perkerasan baru diperlukan untuk melayani kebutuhan lalu lintas di masa yang akan datang. Perkerasan kaku adalah suatu susunan konstruksi perkerasan dimana sebagai lapisan atas dipergunakan pelat beton, yang terletak di atas pondasi atau langsung diatas tanah dasar (Bina Marga). Konsep dari perencanaan perkerasan kaku (beton semen) cara Bina Marga direncanakan terhadap konfigurasi beban sumbu yang mengakibatkan tegangan terbesar pada pelat. Demikian pula dalam metode Portlan Cement Assosiation, perhitungan didapat hampir sama dengan metode Bina marga, akan tetapi dalam menentukan lintas harian rencana kendaraan hanya menghitung beban sumbu truk saja. Perencanaan Tebal Pelat beton perkerasan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga, dan Portland Cement Assosiation terdapat perbedaan, Hal ini akibat dari perhitungan masing-masing metode.
{"title":"EVALUASI TEBAL PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA JALAN TOL TEBING TINGGI – SERBELAWAN BERDASARKAN METODE BINA MARGA 2017 DAN PCA","authors":"D. S. Saragih, Ira Modifa, Arif Rinaldi","doi":"10.36985/jsl.v1i2.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v1i2.12","url":null,"abstract":"Jalan Tol Tebing Tinggi - Serbelawan merupakan bagian dari sistem transportasi sebagai pelayanan sarana infrastruktur bagi dampak pertumbuhan jumlah penduduk. Guna memenuhi kebutuhan tersebut perencanaan perkerasan baru diperlukan untuk melayani kebutuhan lalu lintas di masa yang akan datang. Perkerasan kaku adalah suatu susunan konstruksi perkerasan dimana sebagai lapisan atas dipergunakan pelat beton, yang terletak di atas pondasi atau langsung diatas tanah dasar (Bina Marga). Konsep dari perencanaan perkerasan kaku (beton semen) cara Bina Marga direncanakan terhadap konfigurasi beban sumbu yang mengakibatkan tegangan terbesar pada pelat. Demikian pula dalam metode Portlan Cement Assosiation, perhitungan didapat hampir sama dengan metode Bina marga, akan tetapi dalam menentukan lintas harian rencana kendaraan hanya menghitung beban sumbu truk saja. Perencanaan Tebal Pelat beton perkerasan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga, dan Portland Cement Assosiation terdapat perbedaan, Hal ini akibat dari perhitungan masing-masing metode.","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130388235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membandingkan Paket- Paket tahun seblumnya dengan umur rencana yang sudah direncanakan, serta akan membandingkan dari segi biaya antara paket yang sedang berjalan saat ini di Ruas Jalan Nasional Tebing Tinggi – Kisaran – Rantau Prapat. Pada kegiatan ini metode penelitian dibagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap pertama adalah studi literatur dan survey awal, tahap kedua pengumpulan data skunder sebagai pendukung penelitian,tahap ketiga melakukan analisa pembahasan dari setiap pekerjaan dan tahap ke empat adalah kesimpulan dansaran dari hasil pembahasan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan perbedaan dari segi metodepelaksanaan antara pekerjaan perkerasan lentur dan pekerjaan perkerasan kaku terdapat pada pengerjaan pemadatan, pada perkerasan lentur pemadatan dilakukan dengan 3 tahap (pemadatan awal, pemadatan antara dan pemadatan akhir), sedangkan pada perkerasan kaku pemadatan dilakukan dengan 1 tahap (dengan alat getarvibrator). Untuk pengerjaan perkerasan lentur tidak memakai bekisting, sedangkan perkerasan kaku memerlukanbekisting. Pada perkerasan lentur tidak memerlukan umur tunggu konstruksi, sedangkan pada perkerasan kakumemerlukan umur tunggu konstruksi (umur beton ± 28 hari).
{"title":"PERBANDINGAN KELAYAKAN PERKERASAN KAKU DENGANPERKERASAN LENTUR DITINJAU DARI METODE PELAKSANAAN DAN BIAYA TERHADAP HARGA SATUAN PADA PAKET APBN SUMATERA UTARA (Studi Kasus Jalan Nasional Tebing -Tinggi Kisaran-Rantau Prapat)","authors":"H. Nizar, Justin M. Sinaga","doi":"10.36985/jsl.v1i2.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v1i2.15","url":null,"abstract":"Penelitian ini membandingkan Paket- Paket tahun seblumnya dengan umur rencana yang sudah direncanakan, serta akan membandingkan dari segi biaya antara paket yang sedang berjalan saat ini di Ruas Jalan Nasional Tebing Tinggi – Kisaran – Rantau Prapat. Pada kegiatan ini metode penelitian dibagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap pertama adalah studi literatur dan survey awal, tahap kedua pengumpulan data skunder sebagai pendukung penelitian,tahap ketiga melakukan analisa pembahasan dari setiap pekerjaan dan tahap ke empat adalah kesimpulan dansaran dari hasil pembahasan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan perbedaan dari segi metodepelaksanaan antara pekerjaan perkerasan lentur dan pekerjaan perkerasan kaku terdapat pada pengerjaan pemadatan, pada perkerasan lentur pemadatan dilakukan dengan 3 tahap (pemadatan awal, pemadatan antara dan pemadatan akhir), sedangkan pada perkerasan kaku pemadatan dilakukan dengan 1 tahap (dengan alat getarvibrator). Untuk pengerjaan perkerasan lentur tidak memakai bekisting, sedangkan perkerasan kaku memerlukanbekisting. Pada perkerasan lentur tidak memerlukan umur tunggu konstruksi, sedangkan pada perkerasan kakumemerlukan umur tunggu konstruksi (umur beton ± 28 hari).","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133083824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Skripsi ini adalah tentang Sistem Manajemen yang dilaksanakan masyarakat petani dalam mengerjakan suatu kegiatan fisik berupa bangunan saluran irigasi yang bersumber dari dana APBN yang dikerjakan secara swakelola yakni kegiatan P3-TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi). Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberi pemahaman terhadap pembaca khususnya tentang Sistem Manajemen yang dilaksanakan dalam kegiatan P3-TGAI di Kabupaten Tapanuli Tengah, khususnya bagi penerima kegiatan yang sama di Indonesia. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat berguna sebagai referensi untuk pembaca kedepannya.
{"title":"KAJIAN KEGIATAN P3-TGAI DALAM MANAJEMEN PROYEK DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH","authors":"Ira Modifa, Ikwandi Johansen Pasaribu","doi":"10.36985/jsl.v1i2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v1i2.13","url":null,"abstract":"Skripsi ini adalah tentang Sistem Manajemen yang dilaksanakan masyarakat petani dalam mengerjakan suatu kegiatan fisik berupa bangunan saluran irigasi yang bersumber dari dana APBN yang dikerjakan secara swakelola yakni kegiatan P3-TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi). \u0000Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberi pemahaman terhadap pembaca khususnya tentang Sistem Manajemen yang dilaksanakan dalam kegiatan P3-TGAI di Kabupaten Tapanuli Tengah, khususnya bagi penerima kegiatan yang sama di Indonesia. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat berguna sebagai referensi untuk pembaca kedepannya. \u0000 ","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"13 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120845384","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Struktur beton merupakan salah satu komponen utama yang berperan penting dalam peningkatan infrastruktur, terutama dalam pembangunan prasarana jalan. Struktur beton salah satunya digunakan pada perkerasan kaku (rigid pavement), dimana merupakan tipe perkerasan jalan yang terdiri dari komponen campuran agregat dan bahan pengikat. Lapisan perkerasan menerima dan menyebarkan beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan pada konstruksi jalan, sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan jalan. Perhitungan perencanaan tebal perkerasan di daerah Tapanuli Utara menggunakan metode SNI, dan data yang dibutuhkan untuk merencanakan jalan didaerah tersebut adalah data primer yang merupakan hasil survey di jalan hibah di daerah Tapanuli Utara itu sendiri. Data sekunder yang didapat dari beberapa instansi yaitu data curah hujan tahun 2015-2020 yang didapat dari BMKG daerah Tapanuli Utara dan data pendukung lainnya
{"title":"Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan Kaku Pada Proyek Hibah Jalan Silangit Muara Kabupaten Tapanuli Utara STA 100 + 700 S/D 108 + 700","authors":"Robelsan Naibaho, V. E. Purba, D. Damanik","doi":"10.36985/jsl.v2i2.540","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v2i2.540","url":null,"abstract":"Struktur beton merupakan salah satu komponen utama yang berperan penting dalam peningkatan infrastruktur, terutama dalam pembangunan prasarana jalan. Struktur beton salah satunya digunakan pada perkerasan kaku (rigid pavement), dimana merupakan tipe perkerasan jalan yang terdiri dari komponen campuran agregat dan bahan pengikat. Lapisan perkerasan menerima dan menyebarkan beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan pada konstruksi jalan, sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan jalan. Perhitungan perencanaan tebal perkerasan di daerah Tapanuli Utara menggunakan metode SNI, dan data yang dibutuhkan untuk merencanakan jalan didaerah tersebut adalah data primer yang merupakan hasil survey di jalan hibah di daerah Tapanuli Utara itu sendiri. Data sekunder yang didapat dari beberapa instansi yaitu data curah hujan tahun 2015-2020 yang didapat dari BMKG daerah Tapanuli Utara dan data pendukung lainnya","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123896543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hendryco Pasaribu, Ira Modifa Tarigan, M. A. K. Harahap
Manajemen waktu adalah bagian esensi dari setiap aktivitas proyek. Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar tanpa manajemen waktu yang optimal. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Analisa pada penelitian ini sesuai dengan aspek-aspek manajemen waktu, yaitu mengenai schedule, monitoring, analisis, corrective action, update schedule. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa manajemen waktu yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor tersebut sudah dilaksanakan dengan baik hanya belum mampu dilaksanakan dengan optimal dikarenakan adanya hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan aspek manajemen waktu. Hambatan yang sering ditemui terjadi pada pengendalian proyek. Selama proses pengendalian proyek, schedule mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Selain itu proses monitoring selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek. Hal ini sangat penting untuk dilaksanakan karena analisis hasil pekerjaan dapat dilaksanakan dari hasil monitoring yang teratur.
{"title":"Manajemen Waktu Pelaksanaan Proyek Peningkatan Jalan Provinsi Pakkat – Tarabintang Di Kab. Humbang Hasundutan","authors":"Hendryco Pasaribu, Ira Modifa Tarigan, M. A. K. Harahap","doi":"10.36985/jsl.v2i2.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v2i2.545","url":null,"abstract":"Manajemen waktu adalah bagian esensi dari setiap aktivitas proyek. Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar tanpa manajemen waktu yang optimal. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Analisa pada penelitian ini sesuai dengan aspek-aspek manajemen waktu, yaitu mengenai schedule, monitoring, analisis, corrective action, update schedule. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa manajemen waktu yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor tersebut sudah dilaksanakan dengan baik hanya belum mampu dilaksanakan dengan optimal dikarenakan adanya hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan aspek manajemen waktu. Hambatan yang sering ditemui terjadi pada pengendalian proyek. Selama proses pengendalian proyek, schedule mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Selain itu proses monitoring selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek. Hal ini sangat penting untuk dilaksanakan karena analisis hasil pekerjaan dapat dilaksanakan dari hasil monitoring yang teratur.","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122990479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Julianto Tampubolon, D. S. Saragih, Ira Modifa Tarigan
Jalan raya merupakan faktor utama dari suatu system transportasi darat. Pada daerah pedalaman transportasi jalan raya (Highway Transportation) telah membawa perubahan besar. Sedangkan pada daerah perkotaan, jalan dapat menentukan sifat dan karakteristik struktur kota itu sendiri, yakni mengenai baik tidaknya tata ruang kota tersebut. Pada umumnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang sangat pesat menyebabkan kenaikan jumlah kendaraan yang tinggi, serta system jaringan jalan yang kurang memadai atau bahkan terkesan tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada, secara umum kondisi ini di tunjukan dengan adanya indikasi–indikasi kemacetan dan kerusakan jalan. Pada tugas akhir ini direncanakan pelebaran Ruas Jalan Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara STA. 101 + 700 S/D 109 + 700 m. Ruas jalan ini merupakan salah satu akses jalan untuk utama, oleh karena itu kendaraan yang melewati jalan tersebut sangat beragam dan dengan berat yang berbeda – beda, seperti mobil penumpang, sepeda motor, truk barang, bus, trailer dan container
{"title":"Analisis Pelebaran Jalan Pada Proyek Peningkatan Jalan ( PHJD) Di Kecamatan Muara Kab. Tapanuli Utara STA. 101 + 700 S/D 109 + 700","authors":"Julianto Tampubolon, D. S. Saragih, Ira Modifa Tarigan","doi":"10.36985/jsl.v2i2.543","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/jsl.v2i2.543","url":null,"abstract":"Jalan raya merupakan faktor utama dari suatu system transportasi darat. Pada daerah pedalaman transportasi jalan raya (Highway Transportation) telah membawa perubahan besar. Sedangkan pada daerah perkotaan, jalan dapat menentukan sifat dan karakteristik struktur kota itu sendiri, yakni mengenai baik tidaknya tata ruang kota tersebut. Pada umumnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang sangat pesat menyebabkan kenaikan jumlah kendaraan yang tinggi, serta system jaringan jalan yang kurang memadai atau bahkan terkesan tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada, secara umum kondisi ini di tunjukan dengan adanya indikasi–indikasi kemacetan dan kerusakan jalan. Pada tugas akhir ini direncanakan pelebaran Ruas Jalan Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara STA. 101 + 700 S/D 109 + 700 m. Ruas jalan ini merupakan salah satu akses jalan untuk utama, oleh karena itu kendaraan yang melewati jalan tersebut sangat beragam dan dengan berat yang berbeda – beda, seperti mobil penumpang, sepeda motor, truk barang, bus, trailer dan container","PeriodicalId":186021,"journal":{"name":"Jurnal Santeksipil","volume":"55 15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131270561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}