Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.132
Brajakson Siokal, Wahyuningsih
Interprofessional collaboration practice adalah interaksi atau hubungan dari dua atau lebih profesional kesehatan yang bekerja saling bergantung untuk memberikan perawatan untuk pasien, berbagi informasi untuk mengambil keputusan bersama, dan mengetahui waktu yang optimal untuk melakukan kerjasama dalam perawatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi profesional kesehatan dalaam menjalan interprofessional collaboration practice di rumah sakit Universitas Hasanuddin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomonologi. Partisipan dalam penelitian sebanyak 7 (tujuh) partisipan yang diperoleh melalui penggunaan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara analisis tematik untuk mengetahui tema yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui analisis tematik dihasilkan 4 (empat) tema antara lain: dasar-dasar kompetensi kolaborasi, kriteria keberhasilan interprofessional collaboration practice, hambatan penerapan interprofessional collaboration practice, danharapan profesional kesehatanterhadap interprofessiona collaborationpractice.
{"title":"POTENSI PROFESIONAL KESEHATAN DALAM MENJALANKAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATION PRACTICE DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN","authors":"Brajakson Siokal, Wahyuningsih","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.132","url":null,"abstract":"Interprofessional collaboration practice adalah interaksi atau hubungan dari dua atau lebih profesional kesehatan yang bekerja saling bergantung untuk memberikan perawatan untuk pasien, berbagi informasi untuk mengambil keputusan bersama, dan mengetahui waktu yang optimal untuk melakukan kerjasama dalam perawatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi profesional kesehatan dalaam menjalan interprofessional collaboration practice di rumah sakit Universitas Hasanuddin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomonologi. Partisipan dalam penelitian sebanyak 7 (tujuh) partisipan yang diperoleh melalui penggunaan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara analisis tematik untuk mengetahui tema yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui analisis tematik dihasilkan 4 (empat) tema antara lain: dasar-dasar kompetensi kolaborasi, kriteria keberhasilan interprofessional collaboration practice, hambatan penerapan interprofessional collaboration practice, danharapan profesional kesehatanterhadap interprofessiona collaborationpractice.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115789883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.142
Yoga Ginanjar, Tria Astika, Nana Supriyatna
Peyakit tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia baik dalam hal pravalesinya maupun masalah-masalah lainya. Upaya dalam penanggulangan penyakit tuberkolosis masih terus dilakukan, namun dalam perjalananya banyak hambatan dalam upaya tersebut, salah satunya adalah dampak ketediak berhasilan pengobatan pasien tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikososial dan faktor resiko lainya terhadap kejadian TB-MDR. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan total sampel sebanyak 62 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berhubungan adalah psikososial OR 0,049 (95% CI : 0,007-0,351) dan pendidikan OR 0,072 (95% CI : 0,013-0,407). Penelitian tersebut menunjukan bahwa untuk mendukung pelaksanaan program DOTS, pasien TB MDR harus terus dimonitoring perkembangan selama pengobatan terutama dalam hal psikososial.
{"title":"ANALISIS PENGARUH PSIKOSOSIAL DAN FAKTOR RESIKO LAINYA TERHADAP KEJADIAN TB MDR","authors":"Yoga Ginanjar, Tria Astika, Nana Supriyatna","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.142","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.142","url":null,"abstract":"Peyakit tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia baik dalam hal pravalesinya maupun masalah-masalah lainya. Upaya dalam penanggulangan penyakit tuberkolosis masih terus dilakukan, namun dalam perjalananya banyak hambatan dalam upaya tersebut, salah satunya adalah dampak ketediak berhasilan pengobatan pasien tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikososial dan faktor resiko lainya terhadap kejadian TB-MDR. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan total sampel sebanyak 62 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berhubungan adalah psikososial OR 0,049 (95% CI : 0,007-0,351) dan pendidikan OR 0,072 (95% CI : 0,013-0,407). Penelitian tersebut menunjukan bahwa untuk mendukung pelaksanaan program DOTS, pasien TB MDR harus terus dimonitoring perkembangan selama pengobatan terutama dalam hal psikososial.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133687400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.143
I. Permana, Asri Aprilia Rohman, Tita Rohita
Salah satu masalah kesehatan yang sering kali muncul pada penduduk lansia adalah penurunan fungsi kognitif. Fungsi kognitif ini didapatkan melalui interaksi antara lingkungan formal yaitu pendidikan serta lingkungan non formal yang didapatkan dari kehidupan sehari-hari. Fungsi kognitif ini dapat mempengaruhi tingkat kemandirian seseorang. Gangguan fungsi kognitif ini sering kali berdampak pada kehidupan sosial, psikis serta aktivitas fisik para lansia. Tujuan Untuk mengetahui Faktor - faktor yang berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia di PuskesmasKec. Panumbangan Kab. Ciamis Desain penelitian korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 38 orang, dengan jumlah sampel38 orang. Hasil penelitian Hasil analisis data denganchi-square.dengan batas kritis yakni 0,05 atau dapat dengan cara membandingkan antara nilai chi-square hitung dengan chi-square tabel. Jikanilai sig < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan, dan jika nilai sig > 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan.Ada Hubungan antara factor Usia dengan penurunan fungsi kognitif lansia,Tidak Ada Hubungan antara factor Jenis Kelamin dengan penurunan fungsi kognitif lansia, Ada Hubungan antara factor Riwayat Penyakit dengan penurunan fungsi kognitif lansia, Ada Hubungan antara faktor Status gizi dengan penurunan fungsi kognitif lansia.
{"title":"FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA","authors":"I. Permana, Asri Aprilia Rohman, Tita Rohita","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.143","url":null,"abstract":"Salah satu masalah kesehatan yang sering kali muncul pada penduduk lansia adalah penurunan fungsi kognitif. Fungsi kognitif ini didapatkan melalui interaksi antara lingkungan formal yaitu pendidikan serta lingkungan non formal yang didapatkan dari kehidupan sehari-hari. Fungsi kognitif ini dapat mempengaruhi tingkat kemandirian seseorang. Gangguan fungsi kognitif ini sering kali berdampak pada kehidupan sosial, psikis serta aktivitas fisik para lansia. Tujuan Untuk mengetahui Faktor - faktor yang berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia di PuskesmasKec. Panumbangan Kab. Ciamis \u0000Desain penelitian korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 38 orang, dengan jumlah sampel38 orang. Hasil penelitian Hasil analisis data denganchi-square.dengan batas kritis yakni 0,05 atau dapat dengan cara membandingkan antara nilai chi-square hitung dengan chi-square tabel. Jikanilai sig < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan, dan jika nilai sig > 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan.Ada Hubungan antara factor Usia dengan penurunan fungsi kognitif lansia,Tidak Ada Hubungan antara factor Jenis Kelamin dengan penurunan fungsi kognitif lansia, Ada Hubungan antara factor Riwayat Penyakit dengan penurunan fungsi kognitif lansia, Ada Hubungan antara faktor Status gizi dengan penurunan fungsi kognitif lansia.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129175122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.133
Andi Tenri Abeng, Linda Hardiyanti
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan, guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI diberikan sesuai dengan uur dari balita yaitu MPASI bayi umur 6-9 bulan, MP-ASI bayi umur 9-12 bulan dan MP-ASI bayi umur 12-24 bulan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan oleh kader posyandu terhadap praktek ibu dalam pemberian MP-ASI di Desa Mallusesalo Kabupaten Wajo Tahun 2018.Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan rancangan perlakuan ulang (Pretest dan Posttest Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Malusesalo Kabupaten Wajo Tahun 2018. Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan metode aksidental sampling yakni teknik penentuan sampel dengan cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.Hasil penelitian ini yakni pelatihan oleh kader posyandu berpengaruh terhadap praktekibu dalam pemberian MP-ASI di Desa Mallusesalo Kabupaten Wajo (p=0,000). Adapun saran penelitian ini yakni perlupartisipasiaktif masyarakatuntukmendukungperan kader dalam menjalankan perannya saat kegiatan posyandu. Perlu peningkatan peran aktif kader dalam program-program peningkatanketerampilankader yangdilaksanakan olehpuskesmas dan dinas kesehatan.Meningkatkanprogrampelatihankaderyang bertujuan untukmeningkatketerampilandanmotivasikader serta adanya supervisidaripuskesmasberupamonitoring danevaluasipadatiapkegiatankader saatposyandu.
母乳喂养(mp -母乳)是一种营养丰富的食品或饮料,为6-24个月大的婴儿或儿童提供营养,以满足母乳以外的营养需求。mp -母乳是根据5 -9个月大的婴儿母乳、9-12个月大的婴儿母乳和12-24个月大的婴儿母乳喂养的。本研究旨在确定卡德·波尚都(kader posyandu)的培训对2018年莫尔卢塞洛摄政瓦霍村(Mallusesalo village Wajo)的母公司在MP-ASI的实践的影响。这一类型的研究是一种实验性的草案(预试和复写组设计)。这项研究于2018年在马卢萨罗县瓦霍村进行。本研究的样本采样方法将采用采样方法,即在偶然相遇时采样。这项由kader posyandu训练的研究结果影响了普拉特基布在Mallusesalo Wajo区的mp母乳喂养。此外,这项研究的建议是,在波尚都活动期间,需要活跃的社区参与,帮助卡德发挥作用。需要增加kader在由puskesmas和卫生部门实施的提高技能项目中的积极作用。升级了一项旨在提高技能和动力的训练程序,以及在posyandu期间的puskesmax绩效监督和评估方面的可见可见性。
{"title":"PENGARUH PELATIHAN OLEH KADER POSYANDU TERHADAP PRAKTEK IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)","authors":"Andi Tenri Abeng, Linda Hardiyanti","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.133","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.133","url":null,"abstract":"Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan, guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI diberikan sesuai dengan uur dari balita yaitu MPASI bayi umur 6-9 bulan, MP-ASI bayi umur 9-12 bulan dan MP-ASI bayi umur 12-24 bulan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan oleh kader posyandu terhadap praktek ibu dalam pemberian MP-ASI di Desa Mallusesalo Kabupaten Wajo Tahun 2018.Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan rancangan perlakuan ulang (Pretest dan Posttest Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Malusesalo Kabupaten Wajo Tahun 2018. Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan metode aksidental sampling yakni teknik penentuan sampel dengan cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.Hasil penelitian ini yakni pelatihan oleh kader posyandu berpengaruh terhadap praktekibu dalam pemberian MP-ASI di Desa Mallusesalo Kabupaten Wajo (p=0,000). Adapun saran penelitian ini yakni perlupartisipasiaktif masyarakatuntukmendukungperan kader dalam menjalankan perannya saat kegiatan posyandu. Perlu peningkatan peran aktif kader dalam program-program peningkatanketerampilankader yangdilaksanakan olehpuskesmas dan dinas kesehatan.Meningkatkanprogrampelatihankaderyang bertujuan untukmeningkatketerampilandanmotivasikader serta adanya supervisidaripuskesmasberupamonitoring danevaluasipadatiapkegiatankader saatposyandu.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121298023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.131
Rizqy Iftitah Alam, Subhan
Pendahuluan. Kanker payudara merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian pada wanita di seluruh dunia. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara membuat pencegahan dan penanganan dini pun sulit dilakukan. Salah satu pencegahan kanker payudara yakni dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara yang efisien dan efektif sebagai pendeteksi dini kanker payudara selain momografi. Metode. Penelitian ini menggunakan metode Pre Experimental dengan one group pre-test post-test design. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan responden tentang SADARI. Hasil. Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) terhadap tingkat pengetahuan siswi kelas XI Jurusan IPA SMA Negeri 9 Gowa dengan nilai p value 0,185 serta nilai signifikan 0,327 yang lebih besar dari nilai α 0,05.Diskusi. Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat kepada banyak orang, khususnya kepada seluruh perempuan baik remaja maupun dewasa untuk dapat melakukan deteksi dini adanya tanda-tanda kanker payudara sehingga pengobatan dapat diberikan sesegera mungkin. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi khalayak umum.
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)","authors":"Rizqy Iftitah Alam, Subhan","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.131","url":null,"abstract":"Pendahuluan. Kanker payudara merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian pada wanita di seluruh dunia. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara membuat pencegahan dan penanganan dini pun sulit dilakukan. Salah satu pencegahan kanker payudara yakni dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara yang efisien dan efektif sebagai pendeteksi dini kanker payudara selain momografi. Metode. Penelitian ini menggunakan metode Pre Experimental dengan one group pre-test post-test design. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan responden tentang SADARI. Hasil. Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) terhadap tingkat pengetahuan siswi kelas XI Jurusan IPA SMA Negeri 9 Gowa dengan nilai p value 0,185 serta nilai signifikan 0,327 yang lebih besar dari nilai α 0,05.Diskusi. Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat kepada banyak orang, khususnya kepada seluruh perempuan baik remaja maupun dewasa untuk dapat melakukan deteksi dini adanya tanda-tanda kanker payudara sehingga pengobatan dapat diberikan sesegera mungkin. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi khalayak umum.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116988815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.141
Ana samiatul, D. Zen, Nina Rosdiana
Stunting adalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi (Karbohidrat,Protein, vitamin, mineral, lemak) dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak dalam usia pertumbuhan yakni tinggi badan anak menjadi lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Pola asuh yang benar bisa ditempuh dengan memberikan perhatian yang penuh serta kasih sayang pada anak, memberinya waktu yang cukup untuk menikmati kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga. Kejadian ini terjadi di Kabupaten ciamis yang kami teliti pada bulan periode Februari – Juli Tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Penanggulangan Stunting dan pemberian asupan nutrisi dengan kejadian status gizi pada anak usia 0-5 tahun di desa baregbeg kabupaten ciamis tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah semua ibu yang memiliki balita 0-5 tahun di Desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten ciamis sebanyak 74 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling.Hasil penelitian ini menunjukan diantaranya status gizi balita adalah kategori gizi kurang sebanyak 43 orang (58,1%), kebiasaan pemberian makan kategori cukup sebanyak 58 orang (91,9%), kebiasaan pengasuhan kategori kurang 35 responden (47,4%), kebiasaan kebersihan kategori cukup sebanyak 39 orang (52,7%), kebiasaan pelayanan kesehatan kategori cukup sebanyak 38 orang (51,3%).Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa angka status gizi di desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis tahun 2019 berada dalam kategori kurang sebanyak 43 orang (58,1%). Keimpulan, Dari pengetahuan tentang hasil penelitian ini diharapkan terjadinya Suatu peningkatan peran dan fungsi ibu yang sebenarnya dalam pola pengasuhan balita agar angka status gizi yang diharapkan meningkat menjadi lebih baik demi terciptanya generasi yang lebih baik untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
{"title":"PENANGGULANGAN STUNTING DAN PEMBERIAN ASUPAN NUTRISI DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 0-5 TAHUN","authors":"Ana samiatul, D. Zen, Nina Rosdiana","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.141","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.141","url":null,"abstract":"Stunting adalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi (Karbohidrat,Protein, vitamin, mineral, lemak) dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak dalam usia pertumbuhan yakni tinggi badan anak menjadi lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Pola asuh yang benar bisa ditempuh dengan memberikan perhatian yang penuh serta kasih sayang pada anak, memberinya waktu yang cukup untuk menikmati kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga. Kejadian ini terjadi di Kabupaten ciamis yang kami teliti pada bulan periode Februari – Juli Tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Penanggulangan Stunting dan pemberian asupan nutrisi dengan kejadian status gizi pada anak usia 0-5 tahun di desa baregbeg kabupaten ciamis tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah semua ibu yang memiliki balita 0-5 tahun di Desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten ciamis sebanyak 74 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling.Hasil penelitian ini menunjukan diantaranya status gizi balita adalah kategori gizi kurang sebanyak 43 orang (58,1%), kebiasaan pemberian makan kategori cukup sebanyak 58 orang (91,9%), kebiasaan pengasuhan kategori kurang 35 responden (47,4%), kebiasaan kebersihan kategori cukup sebanyak 39 orang (52,7%), kebiasaan pelayanan kesehatan kategori cukup sebanyak 38 orang (51,3%).Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa angka status gizi di desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis tahun 2019 berada dalam kategori kurang sebanyak 43 orang (58,1%). Keimpulan, Dari pengetahuan tentang hasil penelitian ini diharapkan terjadinya Suatu peningkatan peran dan fungsi ibu yang sebenarnya dalam pola pengasuhan balita agar angka status gizi yang diharapkan meningkat menjadi lebih baik demi terciptanya generasi yang lebih baik untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128106727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.137
Nur Ilah Padhila, Anjasari Jusmani
Dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya, anak tidak selalu berada padakondisi kesehatan yang optimal tetapi senantiasa berada pada rentang sehat maupun sakit. Beberapa penyakit yang diderita akan menyebabkan anak harus mengalami perawatan di Rumah Sakit dan seringkali menjadi masalah karena anak yang dirawat harus memperoleh tindakan sesuai dengan kebutuhannya, salah satunya adalah pemasangan infus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri anak usia 7-13 tahun saat di lakukan pemasangan infus di RSUD Kota Makassar.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional Study.Penelitian ini dilakukan pada semua anak usia 7-13 tahun di RSUD kota makassar yang mengalami tindakan pemasangan infus dan yang pernah mengalami pemasangan infus sebelumnya dengan jumlah sampel 30 anak. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap tingkat nyeri anak usia 7-13 tahun saat pemasangan infus. Namun, ada pengaruh pengalaman sebelumnya dan pendampingan orang tua terhadap tingkat nyeri anak usia 7-13 tahun saat pemasangan infus.
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT NYERI ANAK USIA 7-13 TAHUN SAAT DILAKUKAN PEMANSANGAN INFUS","authors":"Nur Ilah Padhila, Anjasari Jusmani","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.137","url":null,"abstract":"Dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya, anak tidak selalu berada padakondisi kesehatan yang optimal tetapi senantiasa berada pada rentang sehat maupun sakit. Beberapa penyakit yang diderita akan menyebabkan anak harus mengalami perawatan di Rumah Sakit dan seringkali menjadi masalah karena anak yang dirawat harus memperoleh tindakan sesuai dengan kebutuhannya, salah satunya adalah pemasangan infus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri anak usia 7-13 tahun saat di lakukan pemasangan infus di RSUD Kota Makassar.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional Study.Penelitian ini dilakukan pada semua anak usia 7-13 tahun di RSUD kota makassar yang mengalami tindakan pemasangan infus dan yang pernah mengalami pemasangan infus sebelumnya dengan jumlah sampel 30 anak. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap tingkat nyeri anak usia 7-13 tahun saat pemasangan infus. Namun, ada pengaruh pengalaman sebelumnya dan pendampingan orang tua terhadap tingkat nyeri anak usia 7-13 tahun saat pemasangan infus.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126477814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.135
Nawang Fea Aurora, Muh. Andi Multazam, Suharni A. Fachrin
Program keluarga berencana mendukung upaya pengendalian pertumbuhan penduduk. Salah satu upaya program KB yaitu meningkatkan penggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti kontrasepsi tubektomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami lebih mendalam mengenai penerimaan kontrasepsi tubektomi di Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk melakukan eksplorasi mengenai keputusan pemilihan tubektomi dengan teknik wawancara mendalam (In-depth interview) dan observasi selama penelitian berlangsung. Penelitian ini bersifat deskriptif seperti transkip wawancara, foto, rekaman suara dan lain-lain.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan akseptor tubektomi rendah. Motivasi, dukungan suami dan peran tenaga kesehatan sangat berperan Faktor penyulit menjadi salah satu penyebab dan faktor jumlah anak berpengaruh terhadap keputusan pemilihan metode tubektomi di Kabupaten Pangkep. Dapat disimpulkan penerimaan tubektomi di Kabupaten Pangkep sudah baik karena adanya peran yang besar dari tenaga kesehatan yaitu dokter kandungan dan bidan yang selalu berusaha untuk memotivasi pasien dan memberikan informasi kepada para akseptor. Juga dukungan suami yang juga ikut berperan besar dalam penerimaan tubektomi.
{"title":"PENERIMAAN TUBEKTOMI SEBAGAI METODE KONTRASEPSI DI KABUPATEN PANGKEP","authors":"Nawang Fea Aurora, Muh. Andi Multazam, Suharni A. Fachrin","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.135","url":null,"abstract":"Program keluarga berencana mendukung upaya pengendalian pertumbuhan penduduk. Salah satu upaya program KB yaitu meningkatkan penggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti kontrasepsi tubektomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami lebih mendalam mengenai penerimaan kontrasepsi tubektomi di Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk melakukan eksplorasi mengenai keputusan pemilihan tubektomi dengan teknik wawancara mendalam (In-depth interview) dan observasi selama penelitian berlangsung. Penelitian ini bersifat deskriptif seperti transkip wawancara, foto, rekaman suara dan lain-lain.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan akseptor tubektomi rendah. Motivasi, dukungan suami dan peran tenaga kesehatan sangat berperan Faktor penyulit menjadi salah satu penyebab dan faktor jumlah anak berpengaruh terhadap keputusan pemilihan metode tubektomi di Kabupaten Pangkep. Dapat disimpulkan penerimaan tubektomi di Kabupaten Pangkep sudah baik karena adanya peran yang besar dari tenaga kesehatan yaitu dokter kandungan dan bidan yang selalu berusaha untuk memotivasi pasien dan memberikan informasi kepada para akseptor. Juga dukungan suami yang juga ikut berperan besar dalam penerimaan tubektomi.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131005297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.136
Andi Mappanganro, Vifta Ekariani
Perawat mempunyai peranan penting untuk mendorong peningkatan keselamatan pasien, salah satunya adalah komunikasi yang baik antar sesama perawat pada saat pelaksanaan timbang terima. Kegagalan dalam melakukan komunikasi pada saat timbang terima dapat menimbulkan dampak yang serius terhadap pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran perawat dalam timbang terima dengan upaya mengoptimalkan keselamatan pasien diruang rawat inap bedah Rumah Sakit TK II Pelamonia. Metodepenelitian yang digunakan dalam penelitian ini metodekuantitatifdenganpendekatancross sectional study yaitusuatustudimengukurvariabeldalamsatuwaktusekaligus.Adapun penentuan sampel dilakukan dengan teknik Nonprobability Sampling dengan jenis Pursposive Sampling dengan besar sampel sebanyak 40 responden. Uji hubungan dengan menggunakan uji statistik dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan, kategori baik mengenai peran perawat dalam timbang terimaada85,0% perawat dan kategori kurang baikada15,0% perawat. Sedangkan upaya mengoptimalkan keselamatan pasien, 82,5% perawat yang mengoptimalkan dan 17,5% perawat yang kurang mengoptimalkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan peran perawat dalam timbang terima dengan upaya mengoptimalkan keselamatan pasien dengan nilai ρ=0,005. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan peran perawat dalam timbang terima dengan upaya mengoptimalkan keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Pelamonia. Saran dalam penelitian ini diharapkan perawat lebih mematuhi Standar Operational Procedur (SOP) di ruangandanmengoptimalkantimbangterima. Selainitu, instansidiharapkanmeningkatkankegiatansupervisi, dukunganinstitusikepadaperawatuntukmelanjutkanpendidikandanpelatihansecaraberkesinambungansehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien di Rumah Sakit.
护士在促进病人的安全方面发挥着重要作用,其中之一是在接受称重时彼此之间保持良好的沟通。在可接受的考虑下不进行沟通可能会对医疗保健产生严重影响。本研究旨在通过优化重症监护外科病房(TK II hospital)住院外科医生的安全措施来确定护士在接受称量中的作用。本研究采用的方法与跨部门学习方法同时进行比较。至于选择样本采用的非概率采样技术,采样类型与最大的样本约40人。通过使用峰值率计算来检验相关性= 0.05。研究表明,护士在护士的体重为85.0%的情况下所起的作用,护士的比例较低,护士的发病率为较低。至于尽量优化病人的安全,则有82.5%的护士优化,另有17.5%的护士不优化。分析结果表明,护士的角色关系里面非常努力优化病人的安全与称ρ= 0.005价值。这项研究的结论是,护士在接受称重中所起的作用,通过优化住院产权房病人的安全。本研究的建议将要求护士在房间中更严格地遵守操作规程,并优化接受时间。此外,立即预计将推进监督活动,医院支持机构连续性和培训可以促进医院病人的安全。
{"title":"HUBUNGAN PERAN PERAWAT DALAM TIMBANG TERIMA DENGAN UPAYA MENGOPTIMALKAN KESELAMATAN PASIEN","authors":"Andi Mappanganro, Vifta Ekariani","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.136","url":null,"abstract":"Perawat mempunyai peranan penting untuk mendorong peningkatan keselamatan pasien, salah satunya adalah komunikasi yang baik antar sesama perawat pada saat pelaksanaan timbang terima. Kegagalan dalam melakukan komunikasi pada saat timbang terima dapat menimbulkan dampak yang serius terhadap pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran perawat dalam timbang terima dengan upaya mengoptimalkan keselamatan pasien diruang rawat inap bedah Rumah Sakit TK II Pelamonia. \u0000 Metodepenelitian yang digunakan dalam penelitian ini metodekuantitatifdenganpendekatancross sectional study yaitusuatustudimengukurvariabeldalamsatuwaktusekaligus.Adapun penentuan sampel dilakukan dengan teknik Nonprobability Sampling dengan jenis Pursposive Sampling dengan besar sampel sebanyak 40 responden. Uji hubungan dengan menggunakan uji statistik dengan tingkat kemaknaan = 0,05. \u0000 Hasil penelitian menunjukkan, kategori baik mengenai peran perawat dalam timbang terimaada85,0% perawat dan kategori kurang baikada15,0% perawat. Sedangkan upaya mengoptimalkan keselamatan pasien, 82,5% perawat yang mengoptimalkan dan 17,5% perawat yang kurang mengoptimalkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan peran perawat dalam timbang terima dengan upaya mengoptimalkan keselamatan pasien dengan nilai ρ=0,005. \u0000Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan peran perawat dalam timbang terima dengan upaya mengoptimalkan keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Pelamonia. Saran dalam penelitian ini diharapkan perawat lebih mematuhi Standar Operational Procedur (SOP) di ruangandanmengoptimalkantimbangterima. Selainitu, instansidiharapkanmeningkatkankegiatansupervisi, dukunganinstitusikepadaperawatuntukmelanjutkanpendidikandanpelatihansecaraberkesinambungansehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien di Rumah Sakit.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133864983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-30DOI: 10.35907/jksbg.v11i01.134
Yuli setiawati, Nurafni ani
Komplikasi persalinan untuk ibu dan janin. Kematian ibu yang tinggi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kemampuan kerja bidan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan dan keterampilan bidan APN serta perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan bidan yang telah dilatih dan belum pernah dilatih APN. Penelitian ini adalah penelitian observasional yang hanya mengamati tanpa memperlakukan objek penelitian. Dalam penelitian ini penelitian ini adalah studi potong lintang dengan cara yang merupakan pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu (Time Point Approach) artinya setiap subjek penelitian hanya diamati satu kali, dan pengukuran dilakukan pada status karakter atau variabel subjek pada saat inspeksi. Ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada saat yang sama. Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi, 25 bidan di ruang bersalin di rumah sakit Sawerigading Palopo. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan APN memiliki hubungan yang signifikan dengan tenaga bantuan pengetahuan (p = 0,025). Pelatihan APN memiliki hubungan yang signifikan dengan keterampilan bantuan persalinan (p = 0,000). Kesimpulannya adalah bahwa pengetahuan dan keterampilan bidan yang telah dilatih oleh APN lebih baik daripada bidan yang tidak dilatih oleh APN.
{"title":"HUBUNGAN PELATIHAN APN DENGAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN BIDAN DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN","authors":"Yuli setiawati, Nurafni ani","doi":"10.35907/jksbg.v11i01.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v11i01.134","url":null,"abstract":"Komplikasi persalinan untuk ibu dan janin. Kematian ibu yang tinggi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kemampuan kerja bidan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan dan keterampilan bidan APN serta perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan bidan yang telah dilatih dan belum pernah dilatih APN. Penelitian ini adalah penelitian observasional yang hanya mengamati tanpa memperlakukan objek penelitian. Dalam penelitian ini penelitian ini adalah studi potong lintang dengan cara yang merupakan pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu (Time Point Approach) artinya setiap subjek penelitian hanya diamati satu kali, dan pengukuran dilakukan pada status karakter atau variabel subjek pada saat inspeksi. Ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada saat yang sama. Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi, 25 bidan di ruang bersalin di rumah sakit Sawerigading Palopo. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan APN memiliki hubungan yang signifikan dengan tenaga bantuan pengetahuan (p = 0,025). Pelatihan APN memiliki hubungan yang signifikan dengan keterampilan bantuan persalinan (p = 0,000). Kesimpulannya adalah bahwa pengetahuan dan keterampilan bidan yang telah dilatih oleh APN lebih baik daripada bidan yang tidak dilatih oleh APN.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121072360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}