Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1369
Luluk Yuliati
E-learning for all levels of education is currently continuing to be extended with an increase in cases of covid-19 which has not shown a decline. Vocational education, especially health, experiences many obstacles in drastic learning changes. This study aims to identify whether there are differences in the value of clinical breast examination skills of midwifery students using e-learning and face-to-face methods. This research is a type of Quasi experiment. The research population was all 41 midwifery students, with a total sample of 20 people and the sampling technique was purposive sampling. The bivariate analysis used in this study is the independent samples t-test. The results of the analysis show the value of t (0.671 P> 0.05) so that it can be concluded that there is no difference in the use of e-learning media face-to-face on breast examination skills in midwifery students. This research proves that e-learning can be used as an alternative learning in mastering the skills of midwifery students, which is as effective as the face-to-face method.
{"title":"IMPLEMENTASI PENGGUNAAN E-LEARNING DALAM PENGUASAAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN PAYUDARA PADA MAHASISWA KEBIDANAN","authors":"Luluk Yuliati","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1369","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1369","url":null,"abstract":"E-learning for all levels of education is currently continuing to be extended with an increase in cases of covid-19 which has not shown a decline. Vocational education, especially health, experiences many obstacles in drastic learning changes. This study aims to identify whether there are differences in the value of clinical breast examination skills of midwifery students using e-learning and face-to-face methods. This research is a type of Quasi experiment. The research population was all 41 midwifery students, with a total sample of 20 people and the sampling technique was purposive sampling. The bivariate analysis used in this study is the independent samples t-test. The results of the analysis show the value of t (0.671 P> 0.05) so that it can be concluded that there is no difference in the use of e-learning media face-to-face on breast examination skills in midwifery students. This research proves that e-learning can be used as an alternative learning in mastering the skills of midwifery students, which is as effective as the face-to-face method.","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117227841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1365
Elvina Indah Syafriani, Desi Hariani, Era Mardia Sari
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2018 sebanyak 57 orang (0,651%) dari 3405 ibu hamil dan pada tahun 2019 sebanyak 51 orang (0,788%) dari 4021 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu hamil trimester I dan II terhadap konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum. Metode yang digunakan adalah dengan teknik accidental sampling, dimana pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti melalui wawancara langsung dengan panduan kuesioner kepada seluruh ibu hamil yang datang ke Praktik Mandiri Bidan (PMB) Lia Novianti Sukajadi Banyuasin. Hasil analisa univariat dari 37 responden didapatkan sebagian besar responden yang mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yaitu 34 responden (91,9%), sedangkan yang tidak mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) sebanyak 3 responden (8,1%). Responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebanyak 22 responden (59,5%) dan responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (40,5%). Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 25 responden (67,6%) dan responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 12 responden (32,4%). Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Praktek Mandiri Bidan (PMB) atau tenaga kesehatan dalam memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) mengenai sari ekstrak jahe (Zingiber Officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam memilih cara pengobatan herbal dan penelitian ini dapat dilanjutkan pada tingkat yang lebih mendalam lagi untuk menilai hubungan
根据帕伦邦市卫生部门的数据，2018年，3405名孕妇中的57人(0.651%)，2019年，4021名孕妇中51人(0.788%)。本研究的目的是了解妊娠期妊娠对姜提取物(zingiber officinale)摄入的知识和教育水平的概述，这些提取物可以减少重力平衡。采用的方法是采样技术，研究人员通过直接采访对所有独立助产士(PMB) Lia Novianti sukayu作为助产士的试验性指南直接收集数据。37名受访者对univariat进行了对37名受访者的分析，其中大多数人服用的是34名受访者(91.9%)，而3名受访者(zingiber officinale)没有摄取生姜提取物(zingiber officinale)。对姜提取物摄入量了解良好的受访者(zingiber officinale)，这将减少22名受访者(59.5%)和15名受访者的知识水平(40.5%)。而受教育程度高的受访者共25人(67.6%)，受教育程度低的受访者共12人(32.4%)。预期这项研究的结果可以独立实践提供输入,助产士(PMB)或健康的力量提供教育、信息通信(KIE)中关于生姜提取物纱丽(Zingiber Officinale)的可以减少hiperemesis gravidarum作为努力提高知识母亲在选择这种草药和研究方式可以继续更深入的层面来衡量关系
{"title":"PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL TM I DAN II TERHADAP KONSUMSI SARI EKSTRAK JAHE DALAM MENGURANGI HIPEREMESIS GRAVIDARUM","authors":"Elvina Indah Syafriani, Desi Hariani, Era Mardia Sari","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1365","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1365","url":null,"abstract":"Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2018 sebanyak 57 orang (0,651%) dari 3405 ibu hamil dan pada tahun 2019 sebanyak 51 orang (0,788%) dari 4021 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu hamil trimester I dan II terhadap konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum. Metode yang digunakan adalah dengan teknik accidental sampling, dimana pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti melalui wawancara langsung dengan panduan kuesioner kepada seluruh ibu hamil yang datang ke Praktik Mandiri Bidan (PMB) Lia Novianti Sukajadi Banyuasin. Hasil analisa univariat dari 37 responden didapatkan sebagian besar responden yang mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yaitu 34 responden (91,9%), sedangkan yang tidak mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) sebanyak 3 responden (8,1%). Responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebanyak 22 responden (59,5%) dan responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (40,5%). Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 25 responden (67,6%) dan responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 12 responden (32,4%). Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Praktek Mandiri Bidan (PMB) atau tenaga kesehatan dalam memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) mengenai sari ekstrak jahe (Zingiber Officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam memilih cara pengobatan herbal dan penelitian ini dapat dilanjutkan pada tingkat yang lebih mendalam lagi untuk menilai hubungan \u0000 ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132800403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1361
R. Purwanti
Latar belakang: Emesis Gravidarum merupakan suatu symptom pada trimester pertama dan dapat menjadi lebih berat yang disebut hyperemesis gravidarum dan dapat menjadi komplikasi untuk janin dan ibu apabila tidak teratasi. Emesis gravidarum juga dapat dikurangi menggunakan terapi herbal atau komplementer yaitu salah satunya dengan tanaman jahe.Tujuan: Mengetahui pengaruh jahe pada emesis gravidarum atau mual muntah trimester pertama. Metode: Penelaahan literatur melalui googgle scholar, Science direct,. Keywords adalah “ginger” ,”jahe” dan “emesis gravidarum” Hasil: dari 30 artikel yang dipublikasikan dan diidentifikasi mulai tahun 2018-2021, terdapat article 10 kriteria yang sesuai. Bersumber pada 10 artikel yang dikaji dihasilkan bahwa pengaruh jahe terhadap emesis gravidarum pada trimester pertama.Kesimpulan: pengobatan herbal salah satunya dengan jahe dapat mengurangi gejala emessis gravidarum pada trimester pertama
{"title":"LITERATURE REVIEW : PENGARUH SEDUHAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM","authors":"R. Purwanti","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1361","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1361","url":null,"abstract":"Latar belakang: Emesis Gravidarum merupakan suatu symptom pada trimester pertama dan dapat menjadi lebih berat yang disebut hyperemesis gravidarum dan dapat menjadi komplikasi untuk janin dan ibu apabila tidak teratasi. Emesis gravidarum juga dapat dikurangi menggunakan terapi herbal atau komplementer yaitu salah satunya dengan tanaman jahe.Tujuan: Mengetahui pengaruh jahe pada emesis gravidarum atau mual muntah trimester pertama. Metode: Penelaahan literatur melalui googgle scholar, Science direct,. Keywords adalah “ginger” ,”jahe” dan “emesis gravidarum” Hasil: dari 30 artikel yang dipublikasikan dan diidentifikasi mulai tahun 2018-2021, terdapat article 10 kriteria yang sesuai. Bersumber pada 10 artikel yang dikaji dihasilkan bahwa pengaruh jahe terhadap emesis gravidarum pada trimester pertama.Kesimpulan: pengobatan herbal salah satunya dengan jahe dapat mengurangi gejala emessis gravidarum pada trimester pertama","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128314493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1370
Fitri Firranda Nurmalisyah, Siswati, Desy Siswi Anjar Sari
Risiko tinggi ibu hamil merupakan keadaan kehamilan yang dapat mengakibatkan bahaya yang kemungkinan terjadi komplikasi pada ibu hamil, bahkan kematian ibu dan janin saat melahirkan. Hasil studi pendahuluan pada kader posyandu 6 kader aktif yang kemampuannya kurang dalam mengenali kecemasan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pemberdayaan Peran Kader Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Penelitian ini adalah quasi experiment dengan design non randomized control group pretest posttest design dengan populasi 16 ibu hamil. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling didapatkan sample 16 ibu hamil. Pada penelitian ini kelompok perlakuan diberikan suatu perlakuan berupa pelatihan peningkatan keterampilan untuk kader aktif sedangkan pada kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kecemasan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol akibat pelatihan peningkatan keterampilan untuk kader dalam pendampingan ibu hamil resiko tinggi dengan hasil uji t test independent pada kualitas hidup didapatkan nilai t 25,055 (p = 0,000), sedangkan pada kualitas hidup nilai t adalah 25,790 (p = 0,000).
高孕产妇是怀孕的一种状态，可能会导致孕妇、甚至孕产妇死亡和产妇死胎可能出现并发症。初步研究对象是一名活跃的、不太可能认识到高风险的孕妇焦虑的6名干部人员。这项研究的目的是确定卡德的作用，以降低普顿地区孕妇焦虑的高危水平。这项研究是一项试验，该实验带有非randomimized control group pretest design，有16名孕妇。这项研究的抽样技术总共为16名孕妇提供了样本。在这项研究中，治疗小组采用了对活跃干部人员的改进技能训练，而控制小组则不治疗。研究的结果显示有显著的焦虑区别待遇组和对照组孕妇由于提高技能,以干部培训辅导高风险测试t测试据英国《独立报》于生活质量得到了25.055的t值(p =万),而在生活质量是25.790的t值(p =万)。
{"title":"PEMBERDAYAAN PERAN KADER UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUAPTEN JOMBANG","authors":"Fitri Firranda Nurmalisyah, Siswati, Desy Siswi Anjar Sari","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1370","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1370","url":null,"abstract":"Risiko tinggi ibu hamil merupakan keadaan kehamilan yang dapat mengakibatkan bahaya yang kemungkinan terjadi komplikasi pada ibu hamil, bahkan kematian ibu dan janin saat melahirkan. Hasil studi pendahuluan pada kader posyandu 6 kader aktif yang kemampuannya kurang dalam mengenali kecemasan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pemberdayaan Peran Kader Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Penelitian ini adalah quasi experiment dengan design non randomized control group pretest posttest design dengan populasi 16 ibu hamil. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling didapatkan sample 16 ibu hamil. Pada penelitian ini kelompok perlakuan diberikan suatu perlakuan berupa pelatihan peningkatan keterampilan untuk kader aktif sedangkan pada kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kecemasan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol akibat pelatihan peningkatan keterampilan untuk kader dalam pendampingan ibu hamil resiko tinggi dengan hasil uji t test independent pada kualitas hidup didapatkan nilai t 25,055 (p = 0,000), sedangkan pada kualitas hidup nilai t adalah 25,790 (p = 0,000).","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126236373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1362
Kolifah, Dwi Srirahandayani, Ana Dyah Aliza, Ferry Ruslia K
Cases of infection during the puerperium are caused by infections that are localized in the birth canal and the most common cause, more than 50%, are anaerobic Streptococcus bacteria which are actually not pathogenic. Green betel leaves are known to have antiseptic and antibacterial properties. The research method is quasi-experimental, the population taken in this study was postpartum mothers who were in the village of Mojongapit, Jombang district, with a total of 24 respondents. The technique used in sampling is purposive sampling. The inclusion criteria for sampling were as follows: postpartum mothers who experienced second and third degree perineal injuries with physiological delivery, mothers who were willing to become respondents. Analysis using the Mann - Whitney Test. The results showed that the healing time for perineal wounds in postpartum mothers who were given boiled green betel leaves was 4 - 6 days. The length of time for perineal wound healing in postpartum women who were not given boiled green betel leaves was 5-9 days. Differences in the duration of perineal wound healing in postpartum women who were given green betel leaf decoction was 0.4 times faster than postpartum women who were not given green betel leaf decoction
{"title":"EFEKTIVITAS REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI DESA MOJONGAPIT JOMBANG","authors":"Kolifah, Dwi Srirahandayani, Ana Dyah Aliza, Ferry Ruslia K","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1362","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1362","url":null,"abstract":"Cases of infection during the puerperium are caused by infections that are localized in the birth canal and the most common cause, more than 50%, are anaerobic Streptococcus bacteria which are actually not pathogenic. Green betel leaves are known to have antiseptic and antibacterial properties. The research method is quasi-experimental, the population taken in this study was postpartum mothers who were in the village of Mojongapit, Jombang district, with a total of 24 respondents. The technique used in sampling is purposive sampling. The inclusion criteria for sampling were as follows: postpartum mothers who experienced second and third degree perineal injuries with physiological delivery, mothers who were willing to become respondents. Analysis using the Mann - Whitney Test. The results showed that the healing time for perineal wounds in postpartum mothers who were given boiled green betel leaves was 4 - 6 days. The length of time for perineal wound healing in postpartum women who were not given boiled green betel leaves was 5-9 days. Differences in the duration of perineal wound healing in postpartum women who were given green betel leaf decoction was 0.4 times faster than postpartum women who were not given green betel leaf decoction \u0000 ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122100419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tahapan perkembangan anak memang sangat menakjubkan, karena pada setiap tahapan perkembangan anak tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga secara mental hingga kecerdasannya. Salah satu syarat menuju perkembangan yang optimal adalah sikap orang tua atau pengasuh yang positif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sikap ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita stunting usia 2-3 tahun di Surakarta. Metode penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan bulan April 2022 di Kelurahan Pasar Kliwon dengan teknik total sampling. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini diperoleh ibu yang bersikap positif sebanyak 46,7% dan bersikap negatif sebanyak 53,5%. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar ibu bersikap negatif terhadap stimulasi tumbuh kembang balita stunting usia 2-3 tahun. Diperlukan pelatihan maupun pendampingan pada keluarga untuk mengoptimalkan stimulasi tumbuh kembang balita.
{"title":"ANALISIS SIKAP IBU TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA STUNTING USIA 2-3 TAHUN DI SURAKARTA","authors":"Luluk Fajria Maulida, Rufidah Maulina, Atriany Nilam Sari, Revi Gama Novika, N. Wahidah, Siti Nurhidayati","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1363","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1363","url":null,"abstract":"Tahapan perkembangan anak memang sangat menakjubkan, karena pada setiap tahapan perkembangan anak tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga secara mental hingga kecerdasannya. Salah satu syarat menuju perkembangan yang optimal adalah sikap orang tua atau pengasuh yang positif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sikap ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita stunting usia 2-3 tahun di Surakarta. Metode penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan bulan April 2022 di Kelurahan Pasar Kliwon dengan teknik total sampling. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini diperoleh ibu yang bersikap positif sebanyak 46,7% dan bersikap negatif sebanyak 53,5%. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar ibu bersikap negatif terhadap stimulasi tumbuh kembang balita stunting usia 2-3 tahun. Diperlukan pelatihan maupun pendampingan pada keluarga untuk mengoptimalkan stimulasi tumbuh kembang balita.","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120951550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1334
Dinar Perbawati
Early Breastfeeding Initiation (EBI) is one of the government's policies to reduce the neonatal mortality rate (NMR) and increase the coverage of exclusive breastfeeding. One of the efforts to prevent infant mortality is to provide exclusive breastfeeding for infants in an effective and efficient manner. Low Early Breastfeeding Initiation (EBI) is one of the factors related to the failure of exclusive breastfeeding. The purpose of this study was to analyze the relationship between Early Breastfeeding Initiation (EBI) and exclusive breastfeeding at the Mumbulsari Public Health Center, Jember Regency. The purpose of this study was to analyze the relationship between Early Breastfeeding Initiation (EBI) and exclusive breastfeeding at the Mumbulsari Public Health Center, Jember Regency. This research was conducted in May 2022. The population in this study were 114 mothers with toddlers who were in the Mumbulsari Public Health Center, Jember Regency in 2022, the number of samples was 35 people. This type of research is analytic by using a cross sectional design. Research data collection by taking primary and secondary data, analyzed with chi-square statistical test. The results of the statistical test showed that the value of p = 0.001 showed that Ha was accepted and H0 was rejected, meaning that there was a relationship between the IMD variable and exclusive breastfeeding at the Mumbulsari Public Health Center, Jember Regency (p <0.05). The result of the correlation coefficient value is 0.519, which means the level of closeness of the relationship is in the medium category.
{"title":"HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI ( IMD) TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER","authors":"Dinar Perbawati","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1334","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1334","url":null,"abstract":"Early Breastfeeding Initiation (EBI) is one of the government's policies to reduce the neonatal mortality rate (NMR) and increase the coverage of exclusive breastfeeding. One of the efforts to prevent infant mortality is to provide exclusive breastfeeding for infants in an effective and efficient manner. Low Early Breastfeeding Initiation (EBI) is one of the factors related to the failure of exclusive breastfeeding. The purpose of this study was to analyze the relationship between Early Breastfeeding Initiation (EBI) and exclusive breastfeeding at the Mumbulsari Public Health Center, Jember Regency. The purpose of this study was to analyze the relationship between Early Breastfeeding Initiation (EBI) and exclusive breastfeeding at the Mumbulsari Public Health Center, Jember Regency. This research was conducted in May 2022. The population in this study were 114 mothers with toddlers who were in the Mumbulsari Public Health Center, Jember Regency in 2022, the number of samples was 35 people. This type of research is analytic by using a cross sectional design. Research data collection by taking primary and secondary data, analyzed with chi-square statistical test. The results of the statistical test showed that the value of p = 0.001 showed that Ha was accepted and H0 was rejected, meaning that there was a relationship between the IMD variable and exclusive breastfeeding at the Mumbulsari Public Health Center, Jember Regency (p <0.05). The result of the correlation coefficient value is 0.519, which means the level of closeness of the relationship is in the medium category.\u0000 ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128863730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1366
Naomi Parmila Hesti Savitri
Gangguan kesehatan anak terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang dapat berdampak pada stunting. Data Kabupaten Pati tahun 2021 di wilayah Puskesmas Jakenan masih terdapat status balita sangat pendek 50 balita sedangkan status balita pendek sebanyak 236 balita. Masalah pemberian ASI pada ibu bekerja berdampak pada pemberian susu formula sehingga menyebabkan rendahnya produksi ASI karena rendahnya frekuensi pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI pada ibu bekerja di Desa Tondomulyo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan metode survey. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bekerja yang mempunyai bayi usia > 6 bulan dan < 1 tahun sebanyak 40 responden. Teknik analisis untuk menguji analisis faktor menggunakan metode semantic diferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 faktor direduksi menjadi faktor internal yang meliputi anatomi payudara, ketenangan jiwa dan pikrian, perawatan payudara dan berat bayi saat lahir sedangkan faktor eksternal meliputi status pekerjaan, frekuensi menyusui, kecukupan istirahat dan gizi. Faktor internal ibu (68,777%) menjadi faktor penyebab produksi ASI lebih besar dibandingkan dengan faktor eksternal ibu (50,122%). Diharapkan ibu untuk memperhatikan suasana hati, istirahat cukup dan minum minimal 8 gelas per hari untuk meningkatkan produksi ASI. Bagi tenaga Kesehatan dapat memberikan edukasi tentang perlunya perawatan payudara dan penyusuan sesering mungkin tanpa melihat berat bayi yang dilahirkan. Kata Kunci : Produksi ASI, Faktor produksi ASI, Ibu bekerja Child health problems occur due to lack of nutritional intake which can have an impact on stunting. Pati Regency data for 2021 in the Jakenan Health Center area still has 50 very short toddler status while 236 short toddler status. The problem of breastfeeding in working mothers has an impact on giving formula milk, causing low milk production due to the low frequency of breastfeeding. This study aims to analyze the factors that influence milk production in working mothers in Tondomulyo Village. This type of research is a quantitative research with a survey method. The sample in this study were working mothers who had babies aged > 6 months and < 1 year as many as 40 respondents. The analytical technique to test the factor analysis uses the differential semantic method. The results showed that the 8 factors were reduced to internal factors which included breast anatomy, peace of mind and soul, breast care and baby's weight at birth while external factors included employment status, frequency of breastfeeding, adequacy of rest and nutrition. Mother's internal factors (68.777%) are factors causing greater milk production compared to external factors (50.122%). It is expected that mothers pay attention to moods, get enough rest and drink at least 8 glasses per day to increase milk production. Health workers can provide education about the need for breast care and breastfeeding
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI PADA IBU BEKERJA DI DESA TONDOMULYO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI","authors":"Naomi Parmila Hesti Savitri","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1366","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1366","url":null,"abstract":"Gangguan kesehatan anak terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang dapat berdampak pada stunting. Data Kabupaten Pati tahun 2021 di wilayah Puskesmas Jakenan masih terdapat status balita sangat pendek 50 balita sedangkan status balita pendek sebanyak 236 balita. Masalah pemberian ASI pada ibu bekerja berdampak pada pemberian susu formula sehingga menyebabkan rendahnya produksi ASI karena rendahnya frekuensi pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI pada ibu bekerja di Desa Tondomulyo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan metode survey. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bekerja yang mempunyai bayi usia > 6 bulan dan < 1 tahun sebanyak 40 responden. Teknik analisis untuk menguji analisis faktor menggunakan metode semantic diferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 faktor direduksi menjadi faktor internal yang meliputi anatomi payudara, ketenangan jiwa dan pikrian, perawatan payudara dan berat bayi saat lahir sedangkan faktor eksternal meliputi status pekerjaan, frekuensi menyusui, kecukupan istirahat dan gizi. Faktor internal ibu (68,777%) menjadi faktor penyebab produksi ASI lebih besar dibandingkan dengan faktor eksternal ibu (50,122%). Diharapkan ibu untuk memperhatikan suasana hati, istirahat cukup dan minum minimal 8 gelas per hari untuk meningkatkan produksi ASI. Bagi tenaga Kesehatan dapat memberikan edukasi tentang perlunya perawatan payudara dan penyusuan sesering mungkin tanpa melihat berat bayi yang dilahirkan.\u0000 \u0000Kata Kunci : Produksi ASI, Faktor produksi ASI, Ibu bekerja\u0000Child health problems occur due to lack of nutritional intake which can have an impact on stunting. Pati Regency data for 2021 in the Jakenan Health Center area still has 50 very short toddler status while 236 short toddler status. The problem of breastfeeding in working mothers has an impact on giving formula milk, causing low milk production due to the low frequency of breastfeeding. This study aims to analyze the factors that influence milk production in working mothers in Tondomulyo Village. This type of research is a quantitative research with a survey method. The sample in this study were working mothers who had babies aged > 6 months and < 1 year as many as 40 respondents. The analytical technique to test the factor analysis uses the differential semantic method. The results showed that the 8 factors were reduced to internal factors which included breast anatomy, peace of mind and soul, breast care and baby's weight at birth while external factors included employment status, frequency of breastfeeding, adequacy of rest and nutrition. Mother's internal factors (68.777%) are factors causing greater milk production compared to external factors (50.122%). It is expected that mothers pay attention to moods, get enough rest and drink at least 8 glasses per day to increase milk production. Health workers can provide education about the need for breast care and breastfeeding","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122305111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1354
Eti Kuswandari
ABSTRAK Preeklampsia adalah sebuah penyakit komplikasi pada ibu hamil yang ditandai dengan adanya hipertensi, proteinuria dan edema atau bengkak pada bagian tubuh yang dapat timbul selama kehamilan atau sampai 48 jam postpartum, yang umumnya dapat terjadi pada ibu hamil trimester III. Preeklamsia disebabkan oeh beberapa factor antara lain pola makan tidak baik, usia terlalu muda atau tua, paritas, riwayat sebelumnya, dll. Pemberian pendidikan tentang komplikasi yang mungkin terjadi saat kehamilan sangat penting untuk menurunkan prosentase kejadian preeklamsia pada ibu hamil. Jenis penelitilan ini merupakan penelitian cross sectional survey. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Sukodono Kabupaten Lumajang. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang mengalami preeklamsia di Puskesmas Sukodono Kabupaten Lumajang. Analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji Ragam Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukan nilai T hitung variabel usia ibu hamil (X1) sebesar 3.448 > T tabel 2.051 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil (X1) dengan kejadian preeklamsia (Y). Nilai T hitung paritas (X2) sebesar 2.380 > 2.051 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (X2) dengan kejadian preeklamsia (Y). Koefisien regresi (Rsquare) sebesar 0.413 artinya hubungan variabel bebas dengan kejadian preeklamsial sebesar ((0.413l x 100) x 100%) = 4.13% sedangkan 58.7% lainnya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti. Dilihat dari hubungan kedual variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dapat disimpulkan bahwa variabel usia ibu hamil (X1) lebih dominan terhadap kejadian preeklamsia (Y) yang dibuktikan dengan nilai T hitung 3.448 > 2.051.
{"title":"HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI PUSKESMAS SUMBERMANJING KULON KABUPATEN MALANG","authors":"Eti Kuswandari","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1354","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1354","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 \u0000Preeklampsia adalah sebuah penyakit komplikasi pada ibu hamil yang ditandai dengan adanya hipertensi, proteinuria dan edema atau bengkak pada bagian tubuh yang dapat timbul selama kehamilan atau sampai 48 jam postpartum, yang umumnya dapat terjadi pada ibu hamil trimester III. Preeklamsia disebabkan oeh beberapa factor antara lain pola makan tidak baik, usia terlalu muda atau tua, paritas, riwayat sebelumnya, dll. Pemberian pendidikan tentang komplikasi yang mungkin terjadi saat kehamilan sangat penting untuk menurunkan prosentase kejadian preeklamsia pada ibu hamil.\u0000 Jenis penelitilan ini merupakan penelitian cross sectional survey. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Sukodono Kabupaten Lumajang. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang mengalami preeklamsia di Puskesmas Sukodono Kabupaten Lumajang. Analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji Ragam Regresi Linier Berganda.\u0000 Hasil penelitian menunjukan nilai T hitung variabel usia ibu hamil (X1) sebesar 3.448 > T tabel 2.051 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil (X1) dengan kejadian preeklamsia (Y). Nilai T hitung paritas (X2) sebesar 2.380 > 2.051 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (X2) dengan kejadian preeklamsia (Y). Koefisien regresi (Rsquare) sebesar 0.413 artinya hubungan variabel bebas dengan kejadian preeklamsial sebesar ((0.413l x 100) x 100%) = 4.13% sedangkan 58.7% lainnya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti. Dilihat dari hubungan kedual variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dapat disimpulkan bahwa variabel usia ibu hamil (X1) lebih dominan terhadap kejadian preeklamsia (Y) yang dibuktikan dengan nilai T hitung 3.448 > 2.051.\u0000 \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131813528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1367
Uswatun Kasanah
Proporsi stunting TB/U Jawa Tengah mencapai 27,68% (urutan ke-18 nasional), (Kemenkes RI, 2020). Salah satu faktor yang berkaitan dengan stunting adalah pemberian gizi pada bayi, termasuk ASI eksklusif. Sesuai data bahwa cakupan ASI eksklusif Jawa Tengah sebesar 69,46%, berada di urutan ke-13 nasional. Adapun target renstra tahun 2019 adalah sebesar 50% (Kemenkes RI, 2020). Berbagai faktor dapat menghalangi penerapan pemberian ASI pada bayi, salah satunya adalah adanya masalah dalam laktasi, termasuk nyeri payudara. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri payudara pada ibu menyusui 2-4 hari postpartum. Sebagai responden adalah 32 ibu nifas di Puskesmas Jakenan pada bulan Januari- Juni 2022. Variabel bebas penelitian meliputi: durasi menyusui, frekuensi menyusui, perawatan payudara, teknik menyusui. Variabel terikat adalah nyeri payudara. Dengan desain penelitian penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional maka hasil penelitian adalah sebagai berikut: sebagian besar durasi menyusu bayi ?5 menit (60%), sebagian besar frekuensi responden menyusui dalam 24 jam adalah minimal 10 kali, yaitu 75%, sebagian besar cara merawat payudara ibu kurang tepat yaitu 50%, sebagian besar teknik menyusui ibu kurang benar yaitu 56% dan sebagian besar responden mengalami nyeri payudara kategori ringan (62%). Analisis bivariat dengan uji Spearman dan taraf signifikansi 95% diperoleh hasil: tidak ada hubungan durasi menyusui dengan nyeri payudara (p=0,615), tidak ada hubungan frekuensi menyusui dengan nyeri payudara (p=0,892), tidak ada hubungan perawatan payudara dengan nyeri payudara (p=0,882) dan tidak ada hubungan teknik menyusui dengan nyeri payudara (p=0,589). Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar, dengan jenis skala yang berbeda sehingga jenis uji hipotesis juga berbeda. Desain penelitian perlu dibuat kualitatif dengan content analysis. Bagi petugas kesehatan, penelitian ini merekomendasikan agar ibu hamil diberikan edukasi tentang manajemen laktasi sehingga ibu dapat mengelola laktasinya dengan baik dan mengurangi nyeri payudara. Kata Kunci : faktor-faktor, nyeri payudara, post partum The proportion of stunting for TB/U in Central Java reached 27.68% (18th nationally), (Ministry of Health RI, 2020). One of the factors related to stunting is the provision of nutrition to infants, including exclusive breastfeeding. According to data, Central Java's coverage of exclusive breastfeeding is 69.46%, ranking 13th nationally. The 2019 strategic plan target is 50% (RI Ministry of Health, 2020). Various factors can hinder the implementation of breastfeeding in infants, one of which is the existence of problems in lactation, including breast pain. This study aims to analyze the factors associated with breast pain in breastfeeding mothers 2-4 days postpartum. As respondents were 32 postpartum mothers at the Jakenan Health Center in January-June
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PAYUDARA PADA IBU MENYUSUI 2-4 HARI POSTPARTUM","authors":"Uswatun Kasanah","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1367","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1367","url":null,"abstract":"Proporsi stunting TB/U Jawa Tengah mencapai 27,68% (urutan ke-18 nasional), (Kemenkes RI, 2020). Salah satu faktor yang berkaitan dengan stunting adalah pemberian gizi pada bayi, termasuk ASI eksklusif. Sesuai data bahwa cakupan ASI eksklusif Jawa Tengah sebesar 69,46%, berada di urutan ke-13 nasional. Adapun target renstra tahun 2019 adalah sebesar 50% (Kemenkes RI, 2020). Berbagai faktor dapat menghalangi penerapan pemberian ASI pada bayi, salah satunya adalah adanya masalah dalam laktasi, termasuk nyeri payudara.\u0000Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri payudara pada ibu menyusui 2-4 hari postpartum. Sebagai responden adalah 32 ibu nifas di Puskesmas Jakenan pada bulan Januari- Juni 2022. Variabel bebas penelitian meliputi: durasi menyusui, frekuensi menyusui, perawatan payudara, teknik menyusui. Variabel terikat adalah nyeri payudara. Dengan desain penelitian penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional maka hasil penelitian adalah sebagai berikut: sebagian besar durasi menyusu bayi ?5 menit (60%), sebagian besar frekuensi responden menyusui dalam 24 jam adalah minimal 10 kali, yaitu 75%, sebagian besar cara merawat payudara ibu kurang tepat yaitu 50%, sebagian besar teknik menyusui ibu kurang benar yaitu 56% dan sebagian besar responden mengalami nyeri payudara kategori ringan (62%). Analisis bivariat dengan uji Spearman dan taraf signifikansi 95% diperoleh hasil: tidak ada hubungan durasi menyusui dengan nyeri payudara (p=0,615), tidak ada hubungan frekuensi menyusui dengan nyeri payudara (p=0,892), tidak ada hubungan perawatan payudara dengan nyeri payudara (p=0,882) dan tidak ada hubungan teknik menyusui dengan nyeri payudara (p=0,589).\u0000Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar, dengan jenis skala yang berbeda sehingga jenis uji hipotesis juga berbeda. Desain penelitian perlu dibuat kualitatif dengan content analysis. Bagi petugas kesehatan, penelitian ini merekomendasikan agar ibu hamil diberikan edukasi tentang manajemen laktasi sehingga ibu dapat mengelola laktasinya dengan baik dan mengurangi nyeri payudara.\u0000 \u0000Kata Kunci : faktor-faktor, nyeri payudara, post partum\u0000 \u0000The proportion of stunting for TB/U in Central Java reached 27.68% (18th nationally), (Ministry of Health RI, 2020). One of the factors related to stunting is the provision of nutrition to infants, including exclusive breastfeeding. According to data, Central Java's coverage of exclusive breastfeeding is 69.46%, ranking 13th nationally. The 2019 strategic plan target is 50% (RI Ministry of Health, 2020). Various factors can hinder the implementation of breastfeeding in infants, one of which is the existence of problems in lactation, including breast pain.\u0000This study aims to analyze the factors associated with breast pain in breastfeeding mothers 2-4 days postpartum. As respondents were 32 postpartum mothers at the Jakenan Health Center in January-June ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116652299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：