Rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan audio murottal salah satu alternative yang dapat memberi efek menurunkan stress, cemas, merilekskan tubuh dan fikiran serta mengurangi gangguan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan efektifitas rendaman kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan terapi audio murottal terhadap peningkatan kualitas tidur lansia di Rumah Bahagia Bintan Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan eksperimen semu (quasi eksperimen), penelitian ini menggunakan rancangan pre and posttest whitout control group. Sampel penelitian ini sebanyak 40 responden. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden mayoritas berusia 60-74 tahun sebanyak 72,5% responden dan terdistribusi pada kelompok rendam kaki air hangat aromaterapi lavender sebanyak 85% responden, sedangkan berdasarkan jenis kelamin mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 82,5% yang terdistribusi pada kelompok audio murottal sebanyak 85% responden, hasil penelitian rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender didapatkan hasil uji statistik Wilcoxon Ρ value 0,000 (<0,05) dengan demikian Ho ditolak, hasil penelitian audio murottal didapatkan hasil uji Wilcoxon Ρ value 0,004 (<0,05) dengan demikian Ho ditolak, hasil analisis menggunakan uji mann whitney menunjukan ρ value 0,024 (<0,05) yang artinya ada perbedaan peningkatan antara kelompok rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan kelompok terapi audio murottal terhadap kualitas tidur lansia. Kesimpulannya bahwa kelompok rendam kaki air hangat lebih berpengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur lansia. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat menerapkan hasil penelitian ini untuk membantu meningkatkan kualitas tidur pada lansia.
{"title":"STUDI EFEKTIFITAS RENDAM KAKI AIR HANGAT DENGAN AROMATERAPI LAVENDER DAN TERAPI AUDIO MUROTTAL TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI RUMAH BAHAGIA BINTAN","authors":"Linda Widiastuti","doi":"10.52841/jkd.v1i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v1i2.66","url":null,"abstract":"Rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan audio murottal salah satu alternative yang dapat memberi efek menurunkan stress, cemas, merilekskan tubuh dan fikiran serta mengurangi gangguan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan efektifitas rendaman kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan terapi audio murottal terhadap peningkatan kualitas tidur lansia di Rumah Bahagia Bintan Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan eksperimen semu (quasi eksperimen), penelitian ini menggunakan rancangan pre and posttest whitout control group. Sampel penelitian ini sebanyak 40 responden. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden mayoritas berusia 60-74 tahun sebanyak 72,5% responden dan terdistribusi pada kelompok rendam kaki air hangat aromaterapi lavender sebanyak 85% responden, sedangkan berdasarkan jenis kelamin mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 82,5% yang terdistribusi pada kelompok audio murottal sebanyak 85% responden, hasil penelitian rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender didapatkan hasil uji statistik Wilcoxon Ρ value 0,000 (<0,05) dengan demikian Ho ditolak, hasil penelitian audio murottal didapatkan hasil uji Wilcoxon Ρ value 0,004 (<0,05) dengan demikian Ho ditolak, hasil analisis menggunakan uji mann whitney menunjukan ρ value 0,024 (<0,05) yang artinya ada perbedaan peningkatan antara kelompok rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan kelompok terapi audio murottal terhadap kualitas tidur lansia. Kesimpulannya bahwa kelompok rendam kaki air hangat lebih berpengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur lansia. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat menerapkan hasil penelitian ini untuk membantu meningkatkan kualitas tidur pada lansia.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122349706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan permintaan layanan kesehatan oleh masyarakat ini menjadi salah satu komponen penting dalam manajemen sistem pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui lama waktu tunggu pasien dalam menerima layanan kesehatan di Unit Rawat Jalan (URJ) Rumah Sakit X, Metode Penelitian dilakukan dengan mengobservasi lama waktu tunggu pada 60 orang pasien BPJS di unit rawat jalan selama 6(enam) hari berturut-turut menggunakan lembar cheklyst observasi. Data yang telah terkumpul akan dianalisis menggunakan analisis univariat dengan tujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi variabel waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 orang pasien yang datang berobat ke unit rawat jalan hanya 3 orang (5 %) mendapatkan pelayanan dengan waktu tunggu kurang dari 60 menit, hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain: pasien datang sebelum loket pendaftaran dibuka, dokter yang dituju oleh pasien belum datang ke ruang periksa karena masing-masing dokter mempunyai jadwal jam periksa yang telah ditentukan.
{"title":"EVALUASI LAMA WAKTU TUNGGU PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT JALAN RS. X TAHUN 2018","authors":"Vinsensia Tetty","doi":"10.52841/jkd.v1i2.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v1i2.68","url":null,"abstract":"Peningkatan permintaan layanan kesehatan oleh masyarakat ini menjadi salah satu komponen penting dalam manajemen sistem pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui lama waktu tunggu pasien dalam menerima layanan kesehatan di Unit Rawat Jalan (URJ) Rumah Sakit X, Metode Penelitian dilakukan dengan mengobservasi lama waktu tunggu pada 60 orang pasien BPJS di unit rawat jalan selama 6(enam) hari berturut-turut menggunakan lembar cheklyst observasi. Data yang telah terkumpul akan dianalisis menggunakan analisis univariat dengan tujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi variabel waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 orang pasien yang datang berobat ke unit rawat jalan hanya 3 orang (5 %) mendapatkan pelayanan dengan waktu tunggu kurang dari 60 menit, hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain: pasien datang sebelum loket pendaftaran dibuka, dokter yang dituju oleh pasien belum datang ke ruang periksa karena masing-masing dokter mempunyai jadwal jam periksa yang telah ditentukan.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130524507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rasa nyeri saat haid merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Rasa nyeri saat haid tidak diketahui secara pasti kaitannya dengan penyebabnya, namun beberapa faktor dapat mempengaruhi yaitu ketidak seimbangan hormon dan faktor psikologis. Walaupun umumnya tidak berbahaya, namun sering kali dirasa mengganggu bagi wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri dan kadar gangguan tentu tidak sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa beraktifitas, ada pula yang tidak bisa beraktifitas karena nyeri. Dismenore ditandai dengan nyeri perut bagian bawah, mual, muntah, maupun gejala lainnya. Derajat nyeri tiap individu berbeda tergantung dari nyeri, persepsi, maupun pengalaman individu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh pengetahuan mahasiswi STIKES Dirgahayu Samarinda mengenai dismenore. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dari kriteria inklusi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi tingkat I. Jumlah responden yang didapat yaitu sebanyak 50 responden. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan termasuk dalam kategori baik 40 responden (80%), mengetahui tanda dan gejala sebanyak 39 responden (78%), penanganan dismenore sebanyak 32 responden (64%).
{"title":"GAMBARAN PEGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMINORE PADA MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN STIKES DIRGAHAY SAMARINDA","authors":"Endang Wiwiek","doi":"10.52841/jkd.v1i2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v1i2.71","url":null,"abstract":"Rasa nyeri saat haid merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Rasa nyeri saat haid tidak diketahui secara pasti kaitannya dengan penyebabnya, namun beberapa faktor dapat mempengaruhi yaitu ketidak seimbangan hormon dan faktor psikologis. Walaupun umumnya tidak berbahaya, namun sering kali dirasa mengganggu bagi wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri dan kadar gangguan tentu tidak sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa beraktifitas, ada pula yang tidak bisa beraktifitas karena nyeri. Dismenore ditandai dengan nyeri perut bagian bawah, mual, muntah, maupun gejala lainnya. Derajat nyeri tiap individu berbeda tergantung dari nyeri, persepsi, maupun pengalaman individu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh pengetahuan mahasiswi STIKES Dirgahayu Samarinda mengenai dismenore. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dari kriteria inklusi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi tingkat I. Jumlah responden yang didapat yaitu sebanyak 50 responden. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan termasuk dalam kategori baik 40 responden (80%), mengetahui tanda dan gejala sebanyak 39 responden (78%), penanganan dismenore sebanyak 32 responden (64%).","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122274033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak ketiga pada perempuan di dunia setelah kanker payudara. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai 90- 100 kasus per 100 ribu penduduk. Penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan remaja akan pentingnya pencegahan kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan mahasiswi tentang pencegahan kanker serviks.Penelitian berbentuk kuasi eksperimen. Sampel diambil 83 responden. Data analisis dengan regresi logistik ordinal dan uji Wilcoxon. Berdasarkan analisis diperoleh hasil : Tidak terdapat pengaruh usia terhadap pengetahuan (p = 0,796). Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan (p = 0,010). Tidak terdapat pengaruh sumber informasi terhadap pengetahuan (p = 0,192). Ada perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan pada kelompok intervensi (p = 0,001). Penyuluhan kesehatan mempunyai pengaruh dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks.
{"title":"PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI AKPER DIRGAHAYU SAMARINDA","authors":"Yulieta Lehyun Jo","doi":"10.52841/jkd.v1i1.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v1i1.75","url":null,"abstract":"Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak ketiga pada perempuan di dunia setelah kanker payudara. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai 90- 100 kasus per 100 ribu penduduk. Penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan remaja akan pentingnya pencegahan kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan mahasiswi tentang pencegahan kanker serviks.Penelitian berbentuk kuasi eksperimen. Sampel diambil 83 responden. Data analisis dengan regresi logistik ordinal dan uji Wilcoxon. Berdasarkan analisis diperoleh hasil : Tidak terdapat pengaruh usia terhadap pengetahuan (p = 0,796). Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan (p = 0,010). Tidak terdapat pengaruh sumber informasi terhadap pengetahuan (p = 0,192). Ada perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan pada kelompok intervensi (p = 0,001). Penyuluhan kesehatan mempunyai pengaruh dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115483624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stroke is a disease caused by the interruption of blood supply to the brain. WHO (World Health Organization) stated 15 million people world wide suffer a stroke each year. As many as 5 million people are death sand 5 million people have permanent disability. Stroke Foundation of Indonesia (Yastroki) noted that Indonesia ranks first in Asia with the majority of stroke patients and become leading causes of death in Indonesia. Stroke affects extremity dysfunction such decreased muscle strength which will contribute to the decline ability of Activities of daily living (ADL). There are several the rapies that have been done to over come muscle weakness and limitations of the ADL such as range of movement exercises, positioning, and acupressure is one form of therapy that can be done to restore extremity function. This study aims to determine the effect of acupressure intervention on limb muscle strength and Activities Of Daily Living (ADL) In Stroke Patients. Quantitative Study of quasi-experiment pre-post test design involved 113 respondents into two groups: the intervention group with 88 respondents and the control group with 25 respondents.The result showed male respondents (51.3%), aged 45-59 years (58.4%), and the first attack (85%). After the intervention of 7 day sine ach ofthe respondents, found significant differences increase muscle strength and ADL before the after intervention: right limbmuscle strength(p =0.000); left limbstrength (p =0.000); and ADL (p =0.000). Respondent characteristics that influence muscle strength and ADL were age and frequency of stroke (P <0.05), where as no influence of gender (p> 0.05). The conclusions of this study that acupressureis an effective therapy on increase muscle strength and ADL of stroke patients. This research recommended acupressure as a complementary therapy to improve muscle strength andADLof stroke patients.
{"title":"PENGARUH AKUPRESUR TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT DAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI UNIT STROKE RSUD A. WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA","authors":"Theresia Tutik Ismiati","doi":"10.52841/jkd.v1i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v1i1.84","url":null,"abstract":"Stroke is a disease caused by the interruption of blood supply to the brain. WHO (World Health Organization) stated 15 million people world wide suffer a stroke each year. As many as 5 million people are death sand 5 million people have permanent disability. Stroke Foundation of Indonesia (Yastroki) noted that Indonesia ranks first in Asia with the majority of stroke patients and become leading causes of death in Indonesia. Stroke affects extremity dysfunction such decreased muscle strength which will contribute to the decline ability of Activities of daily living (ADL). There are several the rapies that have been done to over come muscle weakness and limitations of the ADL such as range of movement exercises, positioning, and acupressure is one form of therapy that can be done to restore extremity function. This study aims to determine the effect of acupressure intervention on limb muscle strength and Activities Of Daily Living (ADL) In Stroke Patients. Quantitative Study of quasi-experiment pre-post test design involved 113 respondents into two groups: the intervention group with 88 respondents and the control group with 25 respondents.The result showed male respondents (51.3%), aged 45-59 years (58.4%), and the first attack (85%). After the intervention of 7 day sine ach ofthe respondents, found significant differences increase muscle strength and ADL before the after intervention: right limbmuscle strength(p =0.000); left limbstrength (p =0.000); and ADL (p =0.000). Respondent characteristics that influence muscle strength and ADL were age and frequency of stroke (P <0.05), where as no influence of gender (p> 0.05). The conclusions of this study that acupressureis an effective therapy on increase muscle strength and ADL of stroke patients. This research recommended acupressure as a complementary therapy to improve muscle strength andADLof stroke patients.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124130568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nutritional adequacy needed by all group of ages, one of them is toddlers and nutritional adequacy can be illustrated through nutritional status. Toolders have a significant need for nutrients that support growth and provide energy. The design of this study was correlation study. Population of this study was toddlers in IHC Sedap Malam Bumiarjo RW 05. The technique was used random sampling of 35 respondents. Data were collected by filling the 24-hour food recall observation sheet and measuring the anthropometric of height and weight. From the statistic test result of Rank Spearman used the SPSS 16 program, it showed that p = 0,011, p < 0,05 then H0 was rejected, with rs +0,425 which means that there is a moderate positive strength relationship between nutritional adequacy and nutritional status in toddlers. Nutrition have an important role to improve the nutritional status. Therefore, the researcher suggests to improve IHC programs in the field of nutrition such as healthy toddler competitions dan counseling.
营养充足性是所有年龄组都需要的,其中一个是幼儿,营养充足性可以通过营养状况来说明。加工动物需要大量的营养物质来支持生长和提供能量。本研究设计为相关研究。本研究的人群为Sedap Malam Bumiarjo rw05 IHC的幼儿。该技术采用随机抽样的方式对35名受访者进行调查。通过填写24小时食品召回观察表,测量身高、体重等人体测量数据收集。从Rank Spearman使用SPSS 16程序的统计检验结果来看,p = 0.011, p < 0.05则拒绝H0, rs + 0.0425表示幼儿营养充足性与营养状况之间存在中等正强度关系。营养对改善营养状况有重要作用。因此,研究人员建议改善营养领域的IHC项目,如健康幼儿比赛和咨询。
{"title":"HUBUNGAN KECUKUPAN GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA","authors":"Imelda Feneranda Seravia Tambi","doi":"10.52841/jkd.v1i1.80","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v1i1.80","url":null,"abstract":"Nutritional adequacy needed by all group of ages, one of them is toddlers and nutritional adequacy can be illustrated through nutritional status. Toolders have a significant need for nutrients that support growth and provide energy. The design of this study was correlation study. Population of this study was toddlers in IHC Sedap Malam Bumiarjo RW 05. The technique was used random sampling of 35 respondents. Data were collected by filling the 24-hour food recall observation sheet and measuring the anthropometric of height and weight. From the statistic test result of Rank Spearman used the SPSS 16 program, it showed that p = 0,011, p < 0,05 then H0 was rejected, with rs +0,425 which means that there is a moderate positive strength relationship between nutritional adequacy and nutritional status in toddlers. Nutrition have an important role to improve the nutritional status. Therefore, the researcher suggests to improve IHC programs in the field of nutrition such as healthy toddler competitions dan counseling.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115310181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Sifat dan prilaku berisiko pada remaja tersebut memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan untuk kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui personal hygiene saat menstruasi pada siswi yang tinggal di Asrama Kartini Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif kuantitatif melibatkan 49 responden yang merupakan siswi SMP dan SMA yang tinggal di Asrama Kartini Samarinda yang telah mengalami menstruasi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa , kelompok umur dengan responden terbanyak berada pada kelompok umur 16 tahun yaitu sebanyak 17 responden (34,7%), siswi yang tinggal di Asrama Kartini Samarinda mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup tentang menstruasi yaitu sebanyak 34 siswi (65,3%), tidak pernah mandi 3 kali sehari saat menstruasi yaitu sebanyak 36 siswi (73,5%). sering mencuci rambut (keramas) 3 kali dalam seminggu saat menstruasi yaitu sebanyak 27 siswi (55,1%) tidak pernah mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai pembalut yaitu sebanyak 28 siswi (57,1%). tidak pernah membersihkan alat kelamin/ kemaluan dengan air bersih dari arah depan ke belakang yaitu sebanyak 38 siswi (77,6%) selalu membersihkan kemaluan dengan tisu saja tanpa di basuh dengan air sebelumnya yaitu sebanyak 46 (93,9%). tidak pernah mengganti pembalut 3-4 kali sehari yaitu sebanyak 40 siswi (81,6%) tidak pernah membungkus pembalut dengan kertas/plastik sebelum dibuang ke tempat sampah yaitu sebanyak 36 siswi (73,5%) tidak pernah mengetahui akibat yang ditimbulkan apabila tidak hygiene yaitu sebanyak 23 siswi (46,9%).
{"title":"PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI YANG TINGGAL DIASRAMA KARTINI SAMARINDA","authors":"Maria Floriana Ping","doi":"10.52841/jkd.v1i1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v1i1.83","url":null,"abstract":"Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Sifat dan prilaku berisiko pada remaja tersebut memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan untuk kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui personal hygiene saat menstruasi pada siswi yang tinggal di Asrama Kartini Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif kuantitatif melibatkan 49 responden yang merupakan siswi SMP dan SMA yang tinggal di Asrama Kartini Samarinda yang telah mengalami menstruasi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa , kelompok umur dengan responden terbanyak berada pada kelompok umur 16 tahun yaitu sebanyak 17 responden (34,7%), siswi yang tinggal di Asrama Kartini Samarinda mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup tentang menstruasi yaitu sebanyak 34 siswi (65,3%), tidak pernah mandi 3 kali sehari saat menstruasi yaitu sebanyak 36 siswi (73,5%). sering mencuci rambut (keramas) 3 kali dalam seminggu saat menstruasi yaitu sebanyak 27 siswi (55,1%) tidak pernah mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai pembalut yaitu sebanyak 28 siswi (57,1%). tidak pernah membersihkan alat kelamin/ kemaluan dengan air bersih dari arah depan ke belakang yaitu sebanyak 38 siswi (77,6%) selalu membersihkan kemaluan dengan tisu saja tanpa di basuh dengan air sebelumnya yaitu sebanyak 46 (93,9%). tidak pernah mengganti pembalut 3-4 kali sehari yaitu sebanyak 40 siswi (81,6%) tidak pernah membungkus pembalut dengan kertas/plastik sebelum dibuang ke tempat sampah yaitu sebanyak 36 siswi (73,5%) tidak pernah mengetahui akibat yang ditimbulkan apabila tidak hygiene yaitu sebanyak 23 siswi (46,9%).","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125713907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
merupakan dasar membentuk hubungan sosial antar individu. Terdapat limaaspek dalam komunikasi interpersonal, yaitu: 1) Keterbukaan (openness); 2) Empati (empathy); 3) Sikap mendukung (supportiveness); 4) Sikap Positif (positiveness); 5) Kesetaraan (equality). Metode penelitian deskriptif dengan subyek penelitian adalah mahasiswa Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda tingkat 2 semester 3 yang berjumlah 101 mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda.Karakteristik responden lebih banyak berusia 19 tahun (59,4%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (83,2%). Gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa pada aspek keterbukaan kategori baik (82,2%), pada aspek empati kategori baik (73,3%), pada aspek dukungan kategori sangat baik (53,5%), pada aspek sikap positif kategori baik (52,5%) dan pada aspek kesamaan kategori baik (73,3%). Gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa dan dosen Akper Dirgahayu Samarinda adalah sebagian besar menunjukan memiliki komunikasi yang sangat baik yaitu 76,2%.
{"title":"KOMUNIKASI INTERPERSONALANTARA MAHASISWA DAN DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN DIRGAHAYU SAMARINDA","authors":"Bernarda Teting, Made Ermayani","doi":"10.52841/jkd.v1i1.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v1i1.85","url":null,"abstract":"merupakan dasar membentuk hubungan sosial antar individu. Terdapat limaaspek dalam komunikasi interpersonal, yaitu: 1) Keterbukaan (openness); 2) Empati (empathy); 3) Sikap mendukung (supportiveness); 4) Sikap Positif (positiveness); 5) Kesetaraan (equality). Metode penelitian deskriptif dengan subyek penelitian adalah mahasiswa Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda tingkat 2 semester 3 yang berjumlah 101 mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda.Karakteristik responden lebih banyak berusia 19 tahun (59,4%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (83,2%). Gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa pada aspek keterbukaan kategori baik (82,2%), pada aspek empati kategori baik (73,3%), pada aspek dukungan kategori sangat baik (53,5%), pada aspek sikap positif kategori baik (52,5%) dan pada aspek kesamaan kategori baik (73,3%). Gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa dan dosen Akper Dirgahayu Samarinda adalah sebagian besar menunjukan memiliki komunikasi yang sangat baik yaitu 76,2%.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117206082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}