Devanus Devanus Lahardo, Ani Riani Hasana, Veronica Tindaon
ABSTRAK Berdasarkan data Susenas, jumlah lansia di Jawa Timur telah mencapai 4,45 juta jiwa. Populasi lanjut usia di Kabupaten Malang termasuk cukup tinggi. Menurut data, pada tahun 2018 jumlah lanjut usia Kab. Malang mencapai 8,57% (Badan Pusar Statistik, 2018). Dalam kehidupan sehari-hari ketidakpatuhan dan kepatuhan dipengaruhi oleh interaksi nilai yang diyakini oleh seorang lansia, pengetahuan dan pengalaman hidup lansia, dukungan keluarga, kemampuan tenaga profesional dalam mengajarkan dan menganjurkan sesuatu, serta komplesitas cara dan aturan hidup yang diterapkan oleh lansia yang berhubungan dengan konsep diri lansia. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kualitatif mengenai profil pengalolaan obat di Griya Lansia Husnul Khatimah Kec. Wajak. Kab.Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pengelolaan obat mrliputi cara mendapatkan obat, pelayanan yang diberikan dan cara penggunaan obat. Pengambilan data dilakukakan dengan wawancara mendalam ( in depth interview), dan peneliti sebagai instrumen penelitian. Hasil wawancara partisipan dianalisis, menentukan kata kunci, menyusun sub tema dan menentukan tema utama. Hasil : didapat 8 sub tema yang menghasilkan 4 tema yaitu : pengalaman empiris, kerjasama, tidak mengambil resiko dan komunikasi terapeutik. Kesimpulan dengan kerjasama yang baik membuat lansia tidak kekurangan obat serta melalui pengalaman para perawat dan caregiver mampu mendistribusikan dan peyimpanan obat dengan tepat dan baik. Saran dari penilitian ini adalah bagi penelitian selanjutnya meneliti mengenai analisis faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan di Griya Lansia Kata Kunci : pengalaman,lansia,petugas kesehatan, pengelolaan obat
{"title":"PROFIL PENGELOLAAN OBAT DI GRIYA LANSIA HUSNUL KHATIMAH KEC. WAJAK KAB. MALANG (ANALISIS FENOMENOLOGI)","authors":"Devanus Devanus Lahardo, Ani Riani Hasana, Veronica Tindaon","doi":"10.52841/jkd.v4i2.255","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i2.255","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Berdasarkan data Susenas, jumlah lansia di Jawa Timur telah mencapai 4,45 juta jiwa. Populasi lanjut usia di Kabupaten Malang termasuk cukup tinggi. Menurut data, pada tahun 2018 jumlah lanjut usia Kab. Malang mencapai 8,57% (Badan Pusar Statistik, 2018). Dalam kehidupan sehari-hari ketidakpatuhan dan kepatuhan dipengaruhi oleh interaksi nilai yang diyakini oleh seorang lansia, pengetahuan dan pengalaman hidup lansia, dukungan keluarga, kemampuan tenaga profesional dalam mengajarkan dan menganjurkan sesuatu, serta komplesitas cara dan aturan hidup yang diterapkan oleh lansia yang berhubungan dengan konsep diri lansia. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kualitatif mengenai profil pengalolaan obat di Griya Lansia Husnul Khatimah Kec. Wajak. Kab.Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pengelolaan obat mrliputi cara mendapatkan obat, pelayanan yang diberikan dan cara penggunaan obat. Pengambilan data dilakukakan dengan wawancara mendalam ( in depth interview), dan peneliti sebagai instrumen penelitian. Hasil wawancara partisipan dianalisis, menentukan kata kunci, menyusun sub tema dan menentukan tema utama. Hasil : didapat 8 sub tema yang menghasilkan 4 tema yaitu : pengalaman empiris, kerjasama, tidak mengambil resiko dan komunikasi terapeutik. Kesimpulan dengan kerjasama yang baik membuat lansia tidak kekurangan obat serta melalui pengalaman para perawat dan caregiver mampu mendistribusikan dan peyimpanan obat dengan tepat dan baik. Saran dari penilitian ini adalah bagi penelitian selanjutnya meneliti mengenai analisis faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan di Griya Lansia \u0000 \u0000Kata Kunci : pengalaman,lansia,petugas kesehatan, pengelolaan obat \u0000 ","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"214 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134276246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rumah sakit adalah fasilitas yang menyediakan pelayanan kesehatan yang melibatkan banyak profesi kesehatan, tenaga pendukung dengan peralatan, teknologi, obat-obatan yang sangat kompleks. Hal tersebut berpotensi pada risiko pada keselamatan pasien. Salah satu sasaran keselamatan pasien di rumah sakit (National Patient Safety Goals/ NPSG) yaitu ketepatan identifikasi pasien. Kelalaian individu merupakan ancaman terjadinya kejadian yang tidak diharapkan (KTD) maupun kejadian nyaris cedera (KNC) pada pasien. Mahasiswa praktik wajib melaksanakan ketepatan identifikasi pasien di seluruh kegiatan. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data mengenai pengetahuan dan perilaku kepatuhan identifikasi pasien, serta memberikan bahan kajian untuk mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran pada mata kuliah Patient Safety. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilaku ketepatan identifikasi pasien. Subyek penelitian adalah 47 orang mahasiswa tingkat akhir di program studi diploma tiga keperawatan Politeknik Insan Husada Surakarta pada periode praktik November–Desember 2021. Analisis univariate tiap variabel dan uji korelasi dua variabel dengan Pearson Product Moment telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang baik (38,3%). Perilaku ketepatan identifikasi pasien menunjukkan hasil yang baik pada sebagian besar sampel (68,3%). Analisis korelasi menunjukkan r=0,037 dengan nilai signifikansi 0,803 sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ketepatan identifikasi pasien. Prediktor perilaku tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan. Institusi pendidikan dapat mengembangkan metode pembelajaran praktikum yang menarik, kreatif dan inovatif pada topik keselamatan pasien. Penelitian lanjutan tentang faktor-faktor prediktor kepatuhan mahasiswa dalam melaksanakan sasaran keselamatan pasien perlu dilakukan.
{"title":"KEPATUHAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN OLEH MAHASISWA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT","authors":"Aprilia Nuryanti","doi":"10.52841/jkd.v4i2.265","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i2.265","url":null,"abstract":"Rumah sakit adalah fasilitas yang menyediakan pelayanan kesehatan yang melibatkan banyak profesi kesehatan, tenaga pendukung dengan peralatan, teknologi, obat-obatan yang sangat kompleks. Hal tersebut berpotensi pada risiko pada keselamatan pasien. Salah satu sasaran keselamatan pasien di rumah sakit (National Patient Safety Goals/ NPSG) yaitu ketepatan identifikasi pasien. Kelalaian individu merupakan ancaman terjadinya kejadian yang tidak diharapkan (KTD) maupun kejadian nyaris cedera (KNC) pada pasien. Mahasiswa praktik wajib melaksanakan ketepatan identifikasi pasien di seluruh kegiatan. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data mengenai pengetahuan dan perilaku kepatuhan identifikasi pasien, serta memberikan bahan kajian untuk mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran pada mata kuliah Patient Safety. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilaku ketepatan identifikasi pasien. Subyek penelitian adalah 47 orang mahasiswa tingkat akhir di program studi diploma tiga keperawatan Politeknik Insan Husada Surakarta pada periode praktik November–Desember 2021. Analisis univariate tiap variabel dan uji korelasi dua variabel dengan Pearson Product Moment telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang baik (38,3%). Perilaku ketepatan identifikasi pasien menunjukkan hasil yang baik pada sebagian besar sampel (68,3%). Analisis korelasi menunjukkan r=0,037 dengan nilai signifikansi 0,803 sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ketepatan identifikasi pasien. Prediktor perilaku tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan. Institusi pendidikan dapat mengembangkan metode pembelajaran praktikum yang menarik, kreatif dan inovatif pada topik keselamatan pasien. Penelitian lanjutan tentang faktor-faktor prediktor kepatuhan mahasiswa dalam melaksanakan sasaran keselamatan pasien perlu dilakukan.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"04 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129216310","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa gangguan fungsi kehidupan pada anak prasekolah dan sekolah antara lain gangguan fisik, dan gangguan perkembangan diantaranya terhambatnya aktifitas fisik, sosialisasi, kognitif, emosi, serta kepribadian anak, hingga dapat mengganggu masa depan anak sebagai dampak jangka panjangnya. Hal tersebut harus diidentifikasi situasi serta faktornya agar dapat segera dilaksanakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Situasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan Covid-19 pada anak usia pra-sekolah dan sekolah di desa Pandansari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada anak usia 4-12 tahun di dusun Pandansari, Kabupaten Malang dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang kesehatan umum (ghq-28); kuesioner pengetahuan tentang pencegahan COVID-19; kuesioner kepercayaan terhadap profesi keperawatan; kuesioner sikap terhadap COVID-19; kuesioner persepsi risiko infeksi COVID-19; kuesioner tingkat keparahan yang dirasakan dari COVID-19; kuesioner kemanjuran diri yang dirasakan dari pencegahan COVID-19; kuesioner ketahanan; kuesioner dukungan sosial yang dirasakan; kuesioner aksesibilitas layanan kesehatan serta kuesioner perilaku pencegahan COVID-19. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara atau laporan dari orang tua responden. Analisis data menggunakan SEM. Hasil penelitian ini adalah Goodness of Fit pada SEM hasil dari pengolahan AMOS diperoleh nilai c2 (chi-square)/ df sebesar 12,91 cukup besar (≤ 3) antar variabel yang berarti model belum fit. Selanjutnya, nilai NFI sebesar 0,912 (0,90-0,95), nilai TLI sebesar 0,887 (≥0,90), nilai CFI sebesar 0,918 (≥0,90), dan nilai GFI sudah cukup tinggi sebesar 0,996 (≥0,90) sehingga menunjukkan bahwa model hipotesa sudah fit/ sesuai. Adapun nilai factor loading pada masing-masing konstruk sudah baik (≥ 0,50). Faktor Predisposisi, factor penguap, factor pemungkin berpengaruh positif terhadap Perilaku Pencegahan Covid-19. Nilai Standardize estimates yang dihasilkan adalah 0,26 (p < 0.01) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Faktor Predisposisi Perilaku Pencegahan Covid-19. Nilai Standardize estimates yang dihasilkan adalah 0,26 (p < 0.01) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Faktor Predisposisi terhadap Perilaku Pencegahan Covid-19. Kata Kunci : anak, pra-sekolah, sekolah, pencegahan penyebaran, covid-19
{"title":"ANALISIS FAKTOR DAN SITUASI YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU PREVENTIF PENYEBARAN COVID-19 PADA ANAK USIA PRESCHOOL DAN USIA SEKOLAH DI DUSUN PANDANSATI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG","authors":"Yafet Pradikatama Prihanto, Maria Prieska Putri Panglipur Ati, Nadia Oktiffany Putri","doi":"10.52841/jkd.v4i2.257","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i2.257","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa gangguan fungsi kehidupan pada anak prasekolah dan sekolah antara lain gangguan fisik, dan gangguan perkembangan diantaranya terhambatnya aktifitas fisik, sosialisasi, kognitif, emosi, serta kepribadian anak, hingga dapat mengganggu masa depan anak sebagai dampak jangka panjangnya. Hal tersebut harus diidentifikasi situasi serta faktornya agar dapat segera dilaksanakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Situasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan Covid-19 pada anak usia pra-sekolah dan sekolah di desa Pandansari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada anak usia 4-12 tahun di dusun Pandansari, Kabupaten Malang dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang kesehatan umum (ghq-28); kuesioner pengetahuan tentang pencegahan COVID-19; kuesioner kepercayaan terhadap profesi keperawatan; kuesioner sikap terhadap COVID-19; kuesioner persepsi risiko infeksi COVID-19; kuesioner tingkat keparahan yang dirasakan dari COVID-19; kuesioner kemanjuran diri yang dirasakan dari pencegahan COVID-19; kuesioner ketahanan; kuesioner dukungan sosial yang dirasakan; kuesioner aksesibilitas layanan kesehatan serta kuesioner perilaku pencegahan COVID-19. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara atau laporan dari orang tua responden. Analisis data menggunakan SEM. Hasil penelitian ini adalah Goodness of Fit pada SEM hasil dari pengolahan AMOS diperoleh nilai c2 (chi-square)/ df sebesar 12,91 cukup besar (≤ 3) antar variabel yang berarti model belum fit. Selanjutnya, nilai NFI sebesar 0,912 (0,90-0,95), nilai TLI sebesar 0,887 (≥0,90), nilai CFI sebesar 0,918 (≥0,90), dan nilai GFI sudah cukup tinggi sebesar 0,996 (≥0,90) sehingga menunjukkan bahwa model hipotesa sudah fit/ sesuai. Adapun nilai factor loading pada masing-masing konstruk sudah baik (≥ 0,50). Faktor Predisposisi, factor penguap, factor pemungkin berpengaruh positif terhadap Perilaku Pencegahan Covid-19. Nilai Standardize estimates yang dihasilkan adalah 0,26 (p < 0.01) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Faktor Predisposisi Perilaku Pencegahan Covid-19. Nilai Standardize estimates yang dihasilkan adalah 0,26 (p < 0.01) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Faktor Predisposisi terhadap Perilaku Pencegahan Covid-19. \u0000Kata Kunci : anak, pra-sekolah, sekolah, pencegahan penyebaran, covid-19 \u0000 ","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126681494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ansietas suatu respon emosional yang terlihat langsung dari tubuh maupun perilaku individu yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar yang diketahui secara khusus faktor penyebab terjadinya ansietas. Faktor penyebab ansietas terdiri dari banyak ciri fisik, kognisi, dan perilaku. Relaksasi nafas dalam suatu tindakan melakukan inspirasi dan ekspirasi secara maksimal, sehingga menstimulasi reseptor regang paru secara perlahan, merangsang saraf parasimpatis dan menghambat saraf simpatis. Penyusunan skripsi dapat diketahui bahwa mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan teknik relaksasi nafas dalam dengan ansietas mahasiswa tingat IV dalam menyusun skripsi di prodi Ners STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 114 responden, dengan jumlah sampel 103 reponden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa teknik relaksasi nafas dalam saat menyusun skripsi memiliki kategori baik sebanyak 67,0% dan tingkat ansietas responden dalam kategori sedang sebanyak 59,2% dari 103 responden. Hasil uji spearman rank dengan p-value 0,026 (p<0,05) dinyatakan ada hubungan teknik relaksasi nafas dalam dengan ansietas mahasiswa tingkat iv dalam menyusun skripsi di prodi ners stikes santa elisabeth medan tahun 2022. Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber dan pengembangan ilmu tentang hubungan teknik relaksasi nafas dalam dengan ansietas mahasiswa dalam menyusun skripsi.
Ansietas是由潜意识影响的身体和个人行为直接表现出来的情感反应,这些都是已知的导致Ansietas的因素。引起贫血的因素包括许多物理特征、认知和行为。呼吸放松在最大限度地激发灵感和激发,使肺部扩张感受器缓慢刺激,刺激副交感神经和抑制交感神经。写出一篇论文的学生被认为能够将他的知识和技能与他的知识、分析、描述和描述与他的科学领域相关的问题结合起来。本研究旨在探讨呼吸放松技术与t记住四年级学生ansietas IV在2022年prodi Ners STIKes Medan的论文撰写时的关系。本研究方法采用与分段法相关的研究草案。本研究的人口为114人,样本总数为103雷庞登。抽样技术采用采样技术。研究发现,撰写论文时深呼吸的技巧最好是67.0%,而受试者的ansietas水平是103个受访者中最大的59.2%。spearman rank的p-value 026 (p< 0.05)测试结果显示,在2022年prodi ners of santa elisabeth medan的一篇论文中,与四年级学生ansietas之间存在着一种深呼吸技术。这项研究可以作为深呼吸技巧与写出论文的学生ansietas之间关系的科学来源和发展。
{"title":"HUBUNGAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DENGAN ANSIETAS MAHASISWA TINGKAT IV DALAM MENYUSUN SKRIPSI DI PRODI NERS STIKES SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2022","authors":"Risa Br Tarigan","doi":"10.52841/jkd.v4i2.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i2.247","url":null,"abstract":"Ansietas suatu respon emosional yang terlihat langsung dari tubuh maupun perilaku individu yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar yang diketahui secara khusus faktor penyebab terjadinya ansietas. Faktor penyebab ansietas terdiri dari banyak ciri fisik, kognisi, dan perilaku. Relaksasi nafas dalam suatu tindakan melakukan inspirasi dan ekspirasi secara maksimal, sehingga menstimulasi reseptor regang paru secara perlahan, merangsang saraf parasimpatis dan menghambat saraf simpatis. Penyusunan skripsi dapat diketahui bahwa mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan teknik relaksasi nafas dalam dengan ansietas mahasiswa tingat IV dalam menyusun skripsi di prodi Ners STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 114 responden, dengan jumlah sampel 103 reponden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa teknik relaksasi nafas dalam saat menyusun skripsi memiliki kategori baik sebanyak 67,0% dan tingkat ansietas responden dalam kategori sedang sebanyak 59,2% dari 103 responden. Hasil uji spearman rank dengan p-value 0,026 (p<0,05) dinyatakan ada hubungan teknik relaksasi nafas dalam dengan ansietas mahasiswa tingkat iv dalam menyusun skripsi di prodi ners stikes santa elisabeth medan tahun 2022. Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber dan pengembangan ilmu tentang hubungan teknik relaksasi nafas dalam dengan ansietas mahasiswa dalam menyusun skripsi.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124125188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Latar Belakang Penyakit Covid-19 merupakan penyakit baru yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus- 2 dimana penyakit ini telah menjadi pandemik dan harus diwaspadai karena tingkat penularan relatif cepat. Karena tugas yang menumpuk, mahasiswa berkumpul bebas dan tidak melakukan jaga jarak dalam mengerjakan tugas, sehingga mahasiswa mudah terjangkit penyakit Covid-19. Diperlukan edukasi tentang pencegahan penyakit Covid-19 ke mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa perawat. Metode Metode penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner pre dan post sebelum dan sesudah intervensi edukasi kesehatan tentang pencegahan penyakit Covid-19 sebanyak 43 mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Tingkat 1,2 dan 3. Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan peningkatan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat sebelum dan sesudah intervensi pemberian edukasi tentang penyakit Covid-19 di Universitas Kristen Indonesia dengan P-Value = 0,029 (P < 0,05). tidak ada hubungan antara usia terhadap perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat dengan P-Value = 0,608 (<0,05). Tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin terhadap perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat dengan P-Value = 0,156. Tidak ada hubungan antara Pendidikan Terakhir terhadap perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat dengan P-Value = 0,182. Tidak ada hubungan antara Tingkat Semester terhadap perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat dengan P-Value = 0,700. Kesimpulan Edukasi kesehatan mempengaruhi perubahan tingkat pengetahuan tentang pencegahan penyakit Covid-19 sebelum dan sesudah intervensi. Disarankan agar institusi pendidikan atau tenaga kesehatan sering memberikan edukasi kesehatan tentang pencegahan penyakit Covid-19 ke mahasiswa jurusan lain, kampus lain bahkan masyarakat umum. Kata Kunci: Edukasi, Mahasiswa, Covid-19
{"title":"Pengaruh Edukasi Kesehatan Tentang Pencegahan Penyakit Covid-19 Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Jakarta Timur","authors":"Yanti Anggraini","doi":"10.52841/jkd.v4i2.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i2.243","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Latar Belakang Penyakit Covid-19 merupakan penyakit baru yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus- 2 dimana penyakit ini telah menjadi pandemik dan harus diwaspadai karena tingkat penularan relatif cepat. Karena tugas yang menumpuk, mahasiswa berkumpul bebas dan tidak melakukan jaga jarak dalam mengerjakan tugas, sehingga mahasiswa mudah terjangkit penyakit Covid-19. Diperlukan edukasi tentang pencegahan penyakit Covid-19 ke mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa perawat. \u0000Metode Metode penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner pre dan post sebelum dan sesudah intervensi edukasi kesehatan tentang pencegahan penyakit Covid-19 sebanyak 43 mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Tingkat 1,2 dan 3. \u0000Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan peningkatan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat sebelum dan sesudah intervensi pemberian edukasi tentang penyakit Covid-19 di Universitas Kristen Indonesia dengan P-Value = 0,029 (P < 0,05). tidak ada hubungan antara usia terhadap perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat dengan P-Value = 0,608 (<0,05). Tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin terhadap perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat dengan P-Value = 0,156. Tidak ada hubungan antara Pendidikan Terakhir terhadap perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat dengan P-Value = 0,182. Tidak ada hubungan antara Tingkat Semester terhadap perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa perawat dengan P-Value = 0,700. \u0000Kesimpulan Edukasi kesehatan mempengaruhi perubahan tingkat pengetahuan tentang pencegahan penyakit Covid-19 sebelum dan sesudah intervensi. Disarankan agar institusi pendidikan atau tenaga kesehatan sering memberikan edukasi kesehatan tentang pencegahan penyakit Covid-19 ke mahasiswa jurusan lain, kampus lain bahkan masyarakat umum. \u0000Kata Kunci: Edukasi, Mahasiswa, Covid-19","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122175706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract Background: Diabetic Foot Ulcer (DFU) is a microvascular complication in diabetes mellitus which allows it to be prevented through multidisciplinary collaboration that involves the active participation of patients, namely the application of self-care behavior. But unfortunately self-care behavior itself is still relatively low. Many studies have identified the relationship between knowledge and behavior to prevent LKD, but knowledge is not the only factor that influences this. Illness perceptions is a person's point of view that plays an important role in behavior and decision making. So, it is necessary to identify the dominant aspects of illness perceptions in DFU patients. Objective: This study aims to identify the dominant aspects of illness perceptions on LKD patients. Methods: This research design uses a descriptive quantitative method with data collection through a questionnaire survey. Results: This study used 43 samples after being identified there were 2 dominant aspects of illness perception in LKD patients, namely aspects of treatment control and coherence. Conclusion: The higher the patient's confidence in the treatment control and understanding of the disease, the better the foot care will be. Keywords: Diabetic Foot Ulcer, Dominant aspect, illness perceptions
{"title":"Identifikasi Aspek Dominan Illness perception pada Pasien Diabetic Foot Ulcer","authors":"Cynthia Eka Fayuning Tjomiadi, Onieqie Ayu Dhea Manto","doi":"10.52841/jkd.v4i2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i2.269","url":null,"abstract":"Abstract \u0000 \u0000Background: Diabetic Foot Ulcer (DFU) is a microvascular complication in diabetes mellitus which allows it to be prevented through multidisciplinary collaboration that involves the active participation of patients, namely the application of self-care behavior. But unfortunately self-care behavior itself is still relatively low. Many studies have identified the relationship between knowledge and behavior to prevent LKD, but knowledge is not the only factor that influences this. Illness perceptions is a person's point of view that plays an important role in behavior and decision making. So, it is necessary to identify the dominant aspects of illness perceptions in DFU patients. \u0000Objective: This study aims to identify the dominant aspects of illness perceptions on LKD patients. \u0000Methods: This research design uses a descriptive quantitative method with data collection through a questionnaire survey. \u0000Results: This study used 43 samples after being identified there were 2 dominant aspects of illness perception in LKD patients, namely aspects of treatment control and coherence. \u0000Conclusion: The higher the patient's confidence in the treatment control and understanding of the disease, the better the foot care will be. \u0000 \u0000Keywords: Diabetic Foot Ulcer, Dominant aspect, illness perceptions","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122439955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Covid-19 adalah jenis baru dari coronavirus, hal ini membuat petugas perawat dalam memberi pelayanan lebih sulit dalam kondisi normal, rasa takut tertular menjadi salah satu pemicu masalah psikologis yang dapat menimbulkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang strategi pencegahan pada kecemasan perawat dalam penanganan pasien selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method mengunakan model embedded design, metode penelitian yang mengkombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Teknik penentuan sampel menggunakan kuota sampling. Metode kualitatif dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran strategi pencegahan kecemasan perawat, dengan melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) pada 6 partisipan perawat yang di ambil dari total sampel tersebut. Dan peneliti juga menggunakan metode kuantitatif untuk mengukur tingkat kecemasan pada 113 perawat dengan kuesioner Zung-Self Anxiety Rating Scale (ZSAS) yang disebar melalui google form. Penelitian ini menghasilkan 5 tema yaitu : 1) Kecemasan perawat, 2) Upaya perlindungan diri, 3) Peran orang terdekat, 4) Selalu berfikir positif dan melakukan kegiatan spiritual, 5) Melakukan kegiatan yang menyenangkan dan melakukan aktivitas fisik. Dan dari total 113 perawat yang bekerja di setiap masing-masing ruangan berbeda, rata-rata memiliki tingkat kecemasan ringan dan sedang. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat ada beberapa cara atau stategi yang dilakukan perawat, yang mana telah berhasil dikendalikan dalam mengatasi kondisi kecemasan, pada saat menangani pasien selama pandemi covid -19. Diharapkan perawat dapat mengenali lebih dalam masing-masing dari strategi pencegahan yang ada, agar dapat memilih dan menerapkan strategi pencegahan yang sesuai sehingga dapat menyelesaikan permasalahan ansietasnya dengan efektif.
{"title":"STRATEGI PENCEGAHAN PADA KECEMASAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"A. Ardi","doi":"10.52841/jkd.v4i2.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i2.244","url":null,"abstract":"Covid-19 adalah jenis baru dari coronavirus, hal ini membuat petugas perawat dalam memberi pelayanan lebih sulit dalam kondisi normal, rasa takut tertular menjadi salah satu pemicu masalah psikologis yang dapat menimbulkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang strategi pencegahan pada kecemasan perawat dalam penanganan pasien selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method mengunakan model embedded design, metode penelitian yang mengkombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Teknik penentuan sampel menggunakan kuota sampling. Metode kualitatif dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran strategi pencegahan kecemasan perawat, dengan melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) pada 6 partisipan perawat yang di ambil dari total sampel tersebut. Dan peneliti juga menggunakan metode kuantitatif untuk mengukur tingkat kecemasan pada 113 perawat dengan kuesioner Zung-Self Anxiety Rating Scale (ZSAS) yang disebar melalui google form. Penelitian ini menghasilkan 5 tema yaitu : 1) Kecemasan perawat, 2) Upaya perlindungan diri, 3) Peran orang terdekat, 4) Selalu berfikir positif dan melakukan kegiatan spiritual, 5) Melakukan kegiatan yang menyenangkan dan melakukan aktivitas fisik. Dan dari total 113 perawat yang bekerja di setiap masing-masing ruangan berbeda, rata-rata memiliki tingkat kecemasan ringan dan sedang. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat ada beberapa cara atau stategi yang dilakukan perawat, yang mana telah berhasil dikendalikan dalam mengatasi kondisi kecemasan, pada saat menangani pasien selama pandemi covid -19. Diharapkan perawat dapat mengenali lebih dalam masing-masing dari strategi pencegahan yang ada, agar dapat memilih dan menerapkan strategi pencegahan yang sesuai sehingga dapat menyelesaikan permasalahan ansietasnya dengan efektif.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117203190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Makanan tambahan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) penting dimengerti oleh orang tua terutama kualitas dan kuantitas nutrisi yang diberikan pada anak, karena komponen ASI zat nutrisinya sudah mulai berkurang sehingga perlunya makanan pendamping selain ASI. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI. Metode penelitian deskriptif dengan populasi semua ibu anggota Posyandu Delima RW 04. menggunakan sampel sebanyak 30 responden. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh, semua responden digunakan. Variabel penelitian ini adalah karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI, menggunakan instrumen berupa kuesioner karakteristik ibu dan pengetahuan dalam pemberian makanan pendamping ASI. Analisis statistik menggunakan ASDPP. Hasil karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI sebagai berikut: Pendidikan terakhir sebagian besar (76,7%) adalah perguruan tinggi. Usia responden sebagian besar (80%) antara 26 tahun sampai dengan 35 tahun. Pekerjaan lebih dari 50% (63,3%) adalah ibu rumah tangga. Mayoritas (96,7%) Responden pernah mendapat informasi tentang pemberian makanan pendamping ASI, lebih dari 50% (67%) responden memiliki tingkat pengetahuan (tahu) baik tentang pemberian makanan pendamping ASI di Posyandu Delima RW 04 Kelurahan Tropodo Kecamatan Waru Sidoarjo. Berdasarkan data diatas perlunya meningkatkan edukasi atau penyuluhan pada posyandu terutama dimeja 4 serta diberi leaflet atau brosur yang bisa dibawa pulang untuk mengingat kembali di rumah. Tindakan ini untuk memperjelas informasi yang diperoleh ibu-ibu dari media sosial.
{"title":"GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI","authors":"Marcellina Rasemi, Irine Yunila Prastyawati, Imelda Angelia Bhato","doi":"10.52841/jkd.v4i1.219","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i1.219","url":null,"abstract":"Makanan tambahan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) penting dimengerti oleh orang tua terutama kualitas dan kuantitas nutrisi yang diberikan pada anak, karena komponen ASI zat nutrisinya sudah mulai berkurang sehingga perlunya makanan pendamping selain ASI. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI. Metode penelitian deskriptif dengan populasi semua ibu anggota Posyandu Delima RW 04. menggunakan sampel sebanyak 30 responden. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh, semua responden digunakan. Variabel penelitian ini adalah karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI, menggunakan instrumen berupa kuesioner karakteristik ibu dan pengetahuan dalam pemberian makanan pendamping ASI. Analisis statistik menggunakan ASDPP. Hasil karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI sebagai berikut: Pendidikan terakhir sebagian besar (76,7%) adalah perguruan tinggi. Usia responden sebagian besar (80%) antara 26 tahun sampai dengan 35 tahun. Pekerjaan lebih dari 50% (63,3%) adalah ibu rumah tangga. Mayoritas (96,7%) Responden pernah mendapat informasi tentang pemberian makanan pendamping ASI, lebih dari 50% (67%) responden memiliki tingkat pengetahuan (tahu) baik tentang pemberian makanan pendamping ASI di Posyandu Delima RW 04 Kelurahan Tropodo Kecamatan Waru Sidoarjo. Berdasarkan data diatas perlunya meningkatkan edukasi atau penyuluhan pada posyandu terutama dimeja 4 serta diberi leaflet atau brosur yang bisa dibawa pulang untuk mengingat kembali di rumah. Tindakan ini untuk memperjelas informasi yang diperoleh ibu-ibu dari media sosial.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"176 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123982844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Silvia Ni Nyoman Sintari, Kiki Rizki Fista Andriana, Yunus Adi Wijaya
During the current COVID_19 pandemic, patients treated in isolation rooms are required to undergo treatment separately from their families and are regularly monitored by medical officers. The survivors of COVID_19 were brought together in a tight situation guarded by health workers. Causes direct communication deficits, symptoms of depression, and anxiety in patients.. This study aims to determine the degree of anxiety in COVID_19 survivors at Sanglah Hospital Denpasar. This study uses a quantitative descriptive design with an observational descriptive approach. The research sample uses the consecutive sampling technique. The data collection instrument to measure the patient's level of anxiety is the DASS anxiety questionnaire. The results obtained from 54 respondents mostly experienced moderate anxiety, as many as 37 people (68.5%). Women of productive age are more prone to anxiety than men because they use emotional feelings more often in dealing with various things. Health workers can provide facilities and create situations that can help patients by increasing a sense of comfort and calm so that anxiety responses can be minimized and prevented.
{"title":"DEGREE OF ANXIETY FOR COVID-19 SURVIVORS AT SANGLAH HOSPITAL DENPASAR","authors":"Silvia Ni Nyoman Sintari, Kiki Rizki Fista Andriana, Yunus Adi Wijaya","doi":"10.52841/jkd.v4i1.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i1.221","url":null,"abstract":"During the current COVID_19 pandemic, patients treated in isolation rooms are required to undergo treatment separately from their families and are regularly monitored by medical officers. The survivors of COVID_19 were brought together in a tight situation guarded by health workers. Causes direct communication deficits, symptoms of depression, and anxiety in patients.. This study aims to determine the degree of anxiety in COVID_19 survivors at Sanglah Hospital Denpasar. This study uses a quantitative descriptive design with an observational descriptive approach. The research sample uses the consecutive sampling technique. The data collection instrument to measure the patient's level of anxiety is the DASS anxiety questionnaire. The results obtained from 54 respondents mostly experienced moderate anxiety, as many as 37 people (68.5%). Women of productive age are more prone to anxiety than men because they use emotional feelings more often in dealing with various things. Health workers can provide facilities and create situations that can help patients by increasing a sense of comfort and calm so that anxiety responses can be minimized and prevented.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126685777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) adalah sindrom klinis dengan tanda-tanda atau gejala gagal jantung yang memburuk yang membutuhkan rawat inap dalam waktu lama. ADHF dipandang sebagai eksaserbasi kronis Heart Failure akibat dari kelebihan volume. Lamanya tirah baring akan menyebabkan kerusakan integritas kulit, seperti abrasi dan luka tekan. Luka tekan sebagai cedera lokal pada kulit atau jaringan di bawahnya, biasanya di atas penonjolan tulang, atau tekanan kombinasi dengan gesekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemakaian transparan dressing terhadap luka tekan pasien ADHF. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitaif dengan metode kuasi eksperimental, yaitu rancangan penelitian yang digunakan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosa ADHF yang dirawat di ruang Intermediet di RS Jantung Harapan Kita. Teknik pengambilan sampel dengan non-probability sampling dengan teknik accidental sampling yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia sebanyak 40 responden. Intrument yang digunakan lembar observasi skala braden untuk mengobservasi luka tekan NPUAP 2016. Diperoleh hasil 67,6% laki-laki, kejadian luka tekan berat sebelum intervensi 32,5%, luka tekan sedang 42,5% dan luka ringan 25%. Setelah diberikan intervensi kejadian luka tekan berat menjadi 2,5%, luka tekan sedang 27,5% dan luka tekaan ringan menjadi 70% sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh pemakaian transparent dressingpada kejadian luka tekan pasien ADHF. Penggunaan transparan dressing pada daerah yang tertekan dapat mengurangi derajat luka tekan meluas.
{"title":"Pengaruh Pemakaian Transparent Dressing Terhadap Luka Tekan Pasien Acute Decompensated Heart Failure","authors":"Yuliati Yuliati, Ilona Veronika Munte","doi":"10.52841/jkd.v4i1.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i1.227","url":null,"abstract":"Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) adalah sindrom klinis dengan tanda-tanda atau gejala gagal jantung yang memburuk yang membutuhkan rawat inap dalam waktu lama. ADHF dipandang sebagai eksaserbasi kronis Heart Failure akibat dari kelebihan volume. Lamanya tirah baring akan menyebabkan kerusakan integritas kulit, seperti abrasi dan luka tekan. Luka tekan sebagai cedera lokal pada kulit atau jaringan di bawahnya, biasanya di atas penonjolan tulang, atau tekanan kombinasi dengan gesekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemakaian transparan dressing terhadap luka tekan pasien ADHF. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitaif dengan metode kuasi eksperimental, yaitu rancangan penelitian yang digunakan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosa ADHF yang dirawat di ruang Intermediet di RS Jantung Harapan Kita. Teknik pengambilan sampel dengan non-probability sampling dengan teknik accidental sampling yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia sebanyak 40 responden. Intrument yang digunakan lembar observasi skala braden untuk mengobservasi luka tekan NPUAP 2016. Diperoleh hasil 67,6% laki-laki, kejadian luka tekan berat sebelum intervensi 32,5%, luka tekan sedang 42,5% dan luka ringan 25%. Setelah diberikan intervensi kejadian luka tekan berat menjadi 2,5%, luka tekan sedang 27,5% dan luka tekaan ringan menjadi 70% sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh pemakaian transparent dressingpada kejadian luka tekan pasien ADHF. Penggunaan transparan dressing pada daerah yang tertekan dapat mengurangi derajat luka tekan meluas.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134446735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}