Standar pelayanan asuhan keperawatan tidak lepas dari proses keperawatan sebagai tugas pokok perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Proses ini dimulai dari pengkajian, penegakan diagnose keperawatan, Menyusun perencanaan asuhan keperawatan, melakukan implementasi dan evaluasi terhadap keberhasilan asuhan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat pelaksana terhadap SDKI, SLKI dan SIKI di Rumah Sakit Suaka Insan. desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survey, teknik purposive sampling dengan jumlah sample 74 responden. Hasil enunjukkan tingkat pengetahuan perawat pelaksana tentang SDKI, SLKI dan SIKI mayoritas pada kategori Cukup 60 responden (81%) dan kurang 14 responden (19%). Belum optimalnya pengetahuan akan penerapan SDKI, SLKI, SIKI dalam rencana asuhan keperawatan yang didokumentasikan.
{"title":"PENGETAHUAN PERAWAT PELAKSANA TENTANG SDKI, SLKI, SIKI DI RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN","authors":"Chrisnawati Chrisnawati","doi":"10.52841/jkd.v5i1.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.316","url":null,"abstract":"Standar pelayanan asuhan keperawatan tidak lepas dari proses keperawatan sebagai tugas pokok perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Proses ini dimulai dari pengkajian, penegakan diagnose keperawatan, Menyusun perencanaan asuhan keperawatan, melakukan implementasi dan evaluasi terhadap keberhasilan asuhan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat pelaksana terhadap SDKI, SLKI dan SIKI di Rumah Sakit Suaka Insan. desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survey, teknik purposive sampling dengan jumlah sample 74 responden. Hasil enunjukkan tingkat pengetahuan perawat pelaksana tentang SDKI, SLKI dan SIKI mayoritas pada kategori Cukup 60 responden (81%) dan kurang 14 responden (19%). Belum optimalnya pengetahuan akan penerapan SDKI, SLKI, SIKI dalam rencana asuhan keperawatan yang didokumentasikan.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116555387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dukungan sosial keluarga sangat penting bagi pasien dengan gangguan jiwa karena keluargalah yang paling sering berinteraksi dengan pasien. Dalam keluarga masalah dapat muncul dan masalah dapat dicarikan alternatif penyelesaianya, dukungan sosial keluarga sangat perlu bagi pasien gangguan jiwa yang di rawat di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga terhadap kemandirian pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga dengan pasien skizofrenia. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sebanyak 45 orang keluarga. Hasil penelitian univariat menunjukan usia responden mayoritas berada pada kategori dewasa awal sebanyak 17 responden (37,8%), jenis kelamin responden mayoritas berada pada kategori perempuan sebanyak 33 responden (73,3%), pendidikan responden mayoritas berada pada kategori pendidikan menengah sebanyak 28 responden (62,2%), pekerjaan responden mayoritas berada pada kategori bekerja sebanyak 25 responden (55,6%), kemandirian pasien skizofrenia mayoritas berada pada kategori baik sebanyak 31 responden (68,9%). Hasil penelitian bivariat menunjukan ada hubungan dukungan penilaian terhadap kemandirian pasien skizofrenia ρ value = 0,000. Ada hubungan dukungan informasional terhadap kemandirian pasien skizofrenia ρ value = 0,049. Ada hubungan dukungan instrumental terhadap kemandirian pasien skizofrenia ρ value = 0,000. Ada hubungan dukungan emosional terhadap kemandirian pasien skizofrenia ρ value = 0,010. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi keluarga akan pentingnya dukungan keluarga terhadap anggota keluarganya yang mengalami skizofrenia didalam melakukan perawatan diri.
{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN PASIEN SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PIDIE","authors":"Badrul zaman Miniharianti","doi":"10.52841/jkd.v5i1.337","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.337","url":null,"abstract":"Dukungan sosial keluarga sangat penting bagi pasien dengan gangguan jiwa karena keluargalah yang paling sering berinteraksi dengan pasien. Dalam keluarga masalah dapat muncul dan masalah dapat dicarikan alternatif penyelesaianya, dukungan sosial keluarga sangat perlu bagi pasien gangguan jiwa yang di rawat di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga terhadap kemandirian pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga dengan pasien skizofrenia. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sebanyak 45 orang keluarga. Hasil penelitian univariat menunjukan usia responden mayoritas berada pada kategori dewasa awal sebanyak 17 responden (37,8%), jenis kelamin responden mayoritas berada pada kategori perempuan sebanyak 33 responden (73,3%), pendidikan responden mayoritas berada pada kategori pendidikan menengah sebanyak 28 responden (62,2%), pekerjaan responden mayoritas berada pada kategori bekerja sebanyak 25 responden (55,6%), kemandirian pasien skizofrenia mayoritas berada pada kategori baik sebanyak 31 responden (68,9%). Hasil penelitian bivariat menunjukan ada hubungan dukungan penilaian terhadap kemandirian pasien skizofrenia ρ value = 0,000. Ada hubungan dukungan informasional terhadap kemandirian pasien skizofrenia ρ value = 0,049. Ada hubungan dukungan instrumental terhadap kemandirian pasien skizofrenia ρ value = 0,000. Ada hubungan dukungan emosional terhadap kemandirian pasien skizofrenia ρ value = 0,010. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi keluarga akan pentingnya dukungan keluarga terhadap anggota keluarganya yang mengalami skizofrenia didalam melakukan perawatan diri.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"223 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114220014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sophi Retnaningsih, Tanti Suryawantie, Eva Daniati
Perawat sangat berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan manusia baik untuk individu, keluarga maupun kelompok, salah satunya dalam menangani orang dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa di Puskesmas Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 5 informan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Analisis tematik menggunakan langkah-langkah Collaizzi. Hasil penelitian pengalaman perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa terbagi menjadi 6 tema yaitu, 1) Latar belakang menjadi perawat jiwa, 2) Merawat orang dengan gangguan jiwa, 3) Hambatan menangani orang dengan gangguan jiwa, 4) Perlakuan orang dengan gangguan jiwa, 5) Pelatihan khusus keperawatan jiwa, 6) Ungkapan perasaan merawat orang dengan gangguan jiwa. Pengalaman dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan kemampuan perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa.
{"title":"PENGALAMAN PERAWAT DALAM MENANGANI PASIEN GANGGUAN JIWA DI PUSKESMAS KABUPATEN GARUT","authors":"Sophi Retnaningsih, Tanti Suryawantie, Eva Daniati","doi":"10.52841/jkd.v5i1.341","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.341","url":null,"abstract":"Perawat sangat berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan manusia baik untuk individu, keluarga maupun kelompok, salah satunya dalam menangani orang dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa di Puskesmas Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 5 informan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Analisis tematik menggunakan langkah-langkah Collaizzi. Hasil penelitian pengalaman perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa terbagi menjadi 6 tema yaitu, 1) Latar belakang menjadi perawat jiwa, 2) Merawat orang dengan gangguan jiwa, 3) Hambatan menangani orang dengan gangguan jiwa, 4) Perlakuan orang dengan gangguan jiwa, 5) Pelatihan khusus keperawatan jiwa, 6) Ungkapan perasaan merawat orang dengan gangguan jiwa. Pengalaman dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan kemampuan perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126475812","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. F. Dias, Gita Permata Hatika, Anastasia Maratning
Abstract There are not many research results that discuss the adaptation of nursing students to their place of residence, namely in the dormitory. This initial research aims to explore the potential of conducting research on nursing students living in dormitories, including the potential for conducting research related to adaptation. This research was conducted descriptively by applying cross-sectional data collection. The data was then analyzed and presented in the form of frequency distribution tables and narratives. The results of the study indicate that study in a broader and more in-depth scope needs to be carried out to capture the unique and important conditions in the adaptation period of nursing students living in dormitories. The ability of students to adapt quickly and well to their place and environment will be an important capital in the process of forming them into skilled and agile nurses. Abstrak Tidak banyak catatan-catatan hasil penelitian yang membahas tentang adaptasi mahasiswa/I keperawatan di tempat tinggal mereka, yaitu di asrama. Penelitian awal ini bertujuan untuk menelusuri potensi pelaksanaan penelitian pada mahasiswa/I keperawatan yang tinggal di asrama, yang termasuk didalamnya adalah potensi untuk melakukan penelitian terkait adaptasi. Penelitian ini dilakukan secara desktiptif dengan menerapkan pengambilan data secara potong lintang. Data selanjutnya dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian dalam cakupan yang lebih luas dan dalam perlu dilakukan untuk menangkap keadaan unik dan penting dalam masa-masa beradaptasi mahasiswa/I keperawatan yang tinggal di asrama. Kemampuan mahasiswa/I untuk beradaptasi dengan tempat dan lingkungannya dengan cepat dan baik akan menjadi modal penting dalam proses pembentukkannya sebagai seorang perawat yang terampil dan tangkas.
摘要探讨护生对其居住地即宿舍的适应情况的研究成果并不多。这项初步研究旨在探索对住在宿舍的护理学生进行研究的潜力,包括进行与适应有关的研究的潜力。本研究采用横断面数据收集方法进行描述性研究。然后对数据进行分析,并以频率分布表和叙述的形式呈现。研究结果表明,需要在更广泛和更深入的范围内进行研究,以捕捉护理生宿舍生活适应阶段的独特和重要条件。学生快速而良好地适应他们的地方和环境的能力将是将他们培养成熟练而敏捷的护士的重要资本。摘要:tidaak banyak catatan-catatan hasil penelitian yang membahas tentang adaptasi mahasiswa/I keperwatan /I keperwatan /I tempat - gal mereka, yititdi asrama。Penelitian awal ini bertujuan untuk menelusuri potensi pelaksanaan Penelitian padmahasiswa /I keperawatan yang tinggal di asrama, yang termasuk didalamnya adalah potensi untuk melakukan Penelitian terkait adaptasi。Penelitian ini dilakukan secara desktop . dengan menerapkan pengambilan data secara potong lintang。数据selanjutnya dianalysis, dan disajikan dalam bentuk表分布,frekuensi, dan narasi。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian dalam cakupan yang lebih luas dan dalam perlu dilakukan untuk menangkap keadaan unik danpending dalam masa-masa beradaptasi mahasiswa/I keperwatan yang tinggal di asrama。Kemampuan mahasiswa/I untuk beradaptasi dengan tempat danlingkungannya dengan cepat dan baik akan menjadi modal penting dalam propropembentukkkannya sebagai seorang perawat yang terampil dan tangkas。
{"title":"ADAPTATION OF NURSING STUDENTS LIVING IN STUDENT DORMITORY","authors":"M. F. Dias, Gita Permata Hatika, Anastasia Maratning","doi":"10.52841/jkd.v5i1.315","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.315","url":null,"abstract":"Abstract \u0000There are not many research results that discuss the adaptation of nursing students to their place of residence, namely in the dormitory. This initial research aims to explore the potential of conducting research on nursing students living in dormitories, including the potential for conducting research related to adaptation. This research was conducted descriptively by applying cross-sectional data collection. The data was then analyzed and presented in the form of frequency distribution tables and narratives. The results of the study indicate that study in a broader and more in-depth scope needs to be carried out to capture the unique and important conditions in the adaptation period of nursing students living in dormitories. The ability of students to adapt quickly and well to their place and environment will be an important capital in the process of forming them into skilled and agile nurses. \u0000 \u0000Abstrak \u0000Tidak banyak catatan-catatan hasil penelitian yang membahas tentang adaptasi mahasiswa/I keperawatan di tempat tinggal mereka, yaitu di asrama. Penelitian awal ini bertujuan untuk menelusuri potensi pelaksanaan penelitian pada mahasiswa/I keperawatan yang tinggal di asrama, yang termasuk didalamnya adalah potensi untuk melakukan penelitian terkait adaptasi. Penelitian ini dilakukan secara desktiptif dengan menerapkan pengambilan data secara potong lintang. Data selanjutnya dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian dalam cakupan yang lebih luas dan dalam perlu dilakukan untuk menangkap keadaan unik dan penting dalam masa-masa beradaptasi mahasiswa/I keperawatan yang tinggal di asrama. Kemampuan mahasiswa/I untuk beradaptasi dengan tempat dan lingkungannya dengan cepat dan baik akan menjadi modal penting dalam proses pembentukkannya sebagai seorang perawat yang terampil dan tangkas. \u0000 ","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115387013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elsa Pristiyani Putri, Theresia Tatik Pujiastuti, Siwi Ikaristi Maria Theresia
Terapi hemodialisis Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis CAPD menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan pasien yang menggunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman pasien CAPD dengan metode kualitatif dengan perspektif fenomenologi. Pengambilan data secara in dept interview pada 5 orang pasien CAPD yang diambil secara purposif. Hasil penelitian mengungkapkan terdapat lima tema yaitu (1) perubahan fungsi sistem tubuh merupakan respon ketidaknyamanan pasien sebelum menggunakan CAPD dan awal penggunaan CAPD; (2) keseimbangan fungsi tubuh merupakan respon positif yang dialami setelah 6 bulan oleh pasien CAPD; (3) adaptasi psikologis merupakan proses yang dialami secara bertahap yang melibatkan kekuatan dukungan internal dan eksternal pasien; (4) ketidaknyamanan dalam bersosialisasi merupakan proses yang wajar dialami selanjutnya akan menjadikan kekuatan untuk memperbaiki kemampuan sosialisasi; dan (5) semakin mensyukuri hidup dan semakin dekat dengan Yang Kuasa setelah melewati masa terpuruk. Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa pengalaman pasien CAPD merupakan suatu hal penting yang menentukan keberlanjutan terapi tersebut. Keluarga dan masyarakat sekitar diharapkan selalu memberi dukungan bagi pasien dalam menjalani terapi CAPD. Peran perawat diharapkan dapat terus dalam memberikan edukasi dan pendampingan secara komprehensif bagi setiap pasien CAPD.
{"title":"The Experiences Of Chronic Rental Failure Patients Undergoing Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Therapy In Yogyakarta","authors":"Elsa Pristiyani Putri, Theresia Tatik Pujiastuti, Siwi Ikaristi Maria Theresia","doi":"10.52841/jkd.v5i1.331","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.331","url":null,"abstract":"Terapi hemodialisis Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis CAPD menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan pasien yang menggunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman pasien CAPD dengan metode kualitatif dengan perspektif fenomenologi. Pengambilan data secara in dept interview pada 5 orang pasien CAPD yang diambil secara purposif. Hasil penelitian mengungkapkan terdapat lima tema yaitu (1) perubahan fungsi sistem tubuh merupakan respon ketidaknyamanan pasien sebelum menggunakan CAPD dan awal penggunaan CAPD; (2) keseimbangan fungsi tubuh merupakan respon positif yang dialami setelah 6 bulan oleh pasien CAPD; (3) adaptasi psikologis merupakan proses yang dialami secara bertahap yang melibatkan kekuatan dukungan internal dan eksternal pasien; (4) ketidaknyamanan dalam bersosialisasi merupakan proses yang wajar dialami selanjutnya akan menjadikan kekuatan untuk memperbaiki kemampuan sosialisasi; dan (5) semakin mensyukuri hidup dan semakin dekat dengan Yang Kuasa setelah melewati masa terpuruk. Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa pengalaman pasien CAPD merupakan suatu hal penting yang menentukan keberlanjutan terapi tersebut. Keluarga dan masyarakat sekitar diharapkan selalu memberi dukungan bagi pasien dalam menjalani terapi CAPD. Peran perawat diharapkan dapat terus dalam memberikan edukasi dan pendampingan secara komprehensif bagi setiap pasien CAPD.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"175 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121674698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Suatu kondisi peradangan yang mengenai mukosa dinding lambung disebut dengan gastritis. Nyeri di epigastrium adalah gejala umum pada penderita gastritis. Relaksasi nafas dalam ditujukan guna mengurangi ketegangan otot, dan kecemasan untuk mencegah peningkatan rangsangan nyeri, sebagai salah satu metode penatalaksanaan nyeri. Tujuan dari studi ini guna mengetahui apakah teknik relaksasi berbasis nafas dalam dapat mengurangi nyeri pada pasien gastritis. Penelitian menggunakan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan numerical rating scale (NRS) untuk menilai nyeri. Semua pasien gastritis diikutsertakan dalam populasi penelitian melalui metode simple random sampling. Satu pasien gastritis berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menemukan relaksasi yang mendalam mediasi penurunan skala ketidaknyamanan pasien dengan aturan hasil termasuk penyataan kesakitan, kegelisahan, kesulitan istirahat dan rintihan berkurang dari sedang menjadi kurang. Telah dibuktikan bahwa terapi relaksasi nafas dalam dapat mengurangi nyeri dengan menggunakan 15 kali sehari selama tiga hari, dengan istirahat setiap lima kali. Pasien tidak lagi mengeluh sakit dan menunjukkan penurunan nyeri dan kecemasan.
{"title":"TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK PENATALAKSANAAN NYERI AKUT PASIEN GASTRITIS","authors":"Dwi Novitasari, Elfira Aprilia","doi":"10.52841/jkd.v5i1.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.339","url":null,"abstract":"Suatu kondisi peradangan yang mengenai mukosa dinding lambung disebut dengan gastritis. Nyeri di epigastrium adalah gejala umum pada penderita gastritis. Relaksasi nafas dalam ditujukan guna mengurangi ketegangan otot, dan kecemasan untuk mencegah peningkatan rangsangan nyeri, sebagai salah satu metode penatalaksanaan nyeri. Tujuan dari studi ini guna mengetahui apakah teknik relaksasi berbasis nafas dalam dapat mengurangi nyeri pada pasien gastritis. Penelitian menggunakan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan numerical rating scale (NRS) untuk menilai nyeri. Semua pasien gastritis diikutsertakan dalam populasi penelitian melalui metode simple random sampling. Satu pasien gastritis berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menemukan relaksasi yang mendalam mediasi penurunan skala ketidaknyamanan pasien dengan aturan hasil termasuk penyataan kesakitan, kegelisahan, kesulitan istirahat dan rintihan berkurang dari sedang menjadi kurang. Telah dibuktikan bahwa terapi relaksasi nafas dalam dapat mengurangi nyeri dengan menggunakan 15 kali sehari selama tiga hari, dengan istirahat setiap lima kali. Pasien tidak lagi mengeluh sakit dan menunjukkan penurunan nyeri dan kecemasan.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127412846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Anak dengan hidrosefalus yang terpasang VP-Shunt akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak, meskipun demikian sebagian besar anak juga mengalami keterlambatan perkembangan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak. Tujuan: Telaah artikel penelitian ini, memberikan gambaran tentang perkembangan anak hidrosefalus yang terpasang VP-Shunt. Metode: Pencarian database yang digunakan yaitu ScienceDirect, Google Scholar, Scopus, Pubmed, EBSCO host, ProQuest yang diidentifikasi dan dipublikasi dari tahun 2013-2023 dan didapatkan tujuh artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil: Hasil ini memberikan gambaran perkembangan anak baik dari segi fisik, sosial, kognitif dan emosional. Kesimpulan: Anak dengan hidrosefalus yang terpasang VP-Shunt mengalami masalah perkembangan baik segi positif maupun negatif. Rekomendasi: Berdasarkan hasil telaah literatur ini menjadi dasar mengembangkan intervensi untuk meningkatkan perkembangan anak hidrosefalus dengan VP-Shunt secara optimal.
{"title":"Perkembangan Anak Dengan Hidrosefalus Yang Terpasang Vp-Shunt: Literatur Review","authors":"Deni Lusiana","doi":"10.52841/jkd.v5i1.332","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.332","url":null,"abstract":"Latar belakang: Anak dengan hidrosefalus yang terpasang VP-Shunt akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak, meskipun demikian sebagian besar anak juga mengalami keterlambatan perkembangan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak. Tujuan: Telaah artikel penelitian ini, memberikan gambaran tentang perkembangan anak hidrosefalus yang terpasang VP-Shunt. Metode: Pencarian database yang digunakan yaitu ScienceDirect, Google Scholar, Scopus, Pubmed, EBSCO host, ProQuest yang diidentifikasi dan dipublikasi dari tahun 2013-2023 dan didapatkan tujuh artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil: Hasil ini memberikan gambaran perkembangan anak baik dari segi fisik, sosial, kognitif dan emosional. Kesimpulan: Anak dengan hidrosefalus yang terpasang VP-Shunt mengalami masalah perkembangan baik segi positif maupun negatif. Rekomendasi: Berdasarkan hasil telaah literatur ini menjadi dasar mengembangkan intervensi untuk meningkatkan perkembangan anak hidrosefalus dengan VP-Shunt secara optimal.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128014980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesehatan mata di masa pandemi Covid-19 perlu diperhatikan untuk mencegah gangguan penglihatan dengan menerapkan latihan yogic eye exercise yang bermanfaat untuk mengurangi kelelahan mata, meningkatkan fungsi penglihatan, dan merilekskan pikiran dalam mengikuti pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh Yogic Eye Exercise terhadap penurunan astenopia pada mahasiswa keperawatan Poltekkes Surakarta dalam mengikuti pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra eksperimental design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian yaitu mahasiswa keperawatan yang sedang mengikuti pembelajaran daring sebanyak 43 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner visual fatigue index. Hasil uji analisis Mc Nemar sebelum dan sesudah diberikan terapi yogic eye exercise didapatkan nilai sig.(2-tailed) sebesar ρ-value = 0,000 (ρ-value ˂ 0,05) sehingga terdapat pengaruh yogic eye exercise terhadap penurunan astenopia pada mahasiswa keperawatan Poltekkes Surakarta dalam mengikuti pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Diharapkan, intervensi yogic eye exercise dapat diterapkan di berbagai sektor baik di institusi pendidikan, kantor maupun di komunitas umumnya.
{"title":"PENURUNAN ASTENOPIA DENGAN PENERAPAN INTERVENSI YOGIC EYE EXERCISE","authors":"Koko Wahyu","doi":"10.52841/jkd.v5i1.328","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.328","url":null,"abstract":"Kesehatan mata di masa pandemi Covid-19 perlu diperhatikan untuk mencegah gangguan penglihatan dengan menerapkan latihan yogic eye exercise yang bermanfaat untuk mengurangi kelelahan mata, meningkatkan fungsi penglihatan, dan merilekskan pikiran dalam mengikuti pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh Yogic Eye Exercise terhadap penurunan astenopia pada mahasiswa keperawatan Poltekkes Surakarta dalam mengikuti pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra eksperimental design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian yaitu mahasiswa keperawatan yang sedang mengikuti pembelajaran daring sebanyak 43 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner visual fatigue index. Hasil uji analisis Mc Nemar sebelum dan sesudah diberikan terapi yogic eye exercise didapatkan nilai sig.(2-tailed) sebesar ρ-value = 0,000 (ρ-value ˂ 0,05) sehingga terdapat pengaruh yogic eye exercise terhadap penurunan astenopia pada mahasiswa keperawatan Poltekkes Surakarta dalam mengikuti pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Diharapkan, intervensi yogic eye exercise dapat diterapkan di berbagai sektor baik di institusi pendidikan, kantor maupun di komunitas umumnya.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114420739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Didik Kurniawan, Fransiska Novita Sari, Koko Wahyu Tarnoto
Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskuler. Lansia yang mengalami kondisi tersebut memerlukan terapi non farmakologis demi mengurangi polifarmasi pada lansia. Tujuan penelitian memberikan solusi terapi komplementer berupa ramuan tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Desain penelitian ini menggunakan pre eksperimen tanpa ada kelompok kontrol, yaitu one group pre test-post test design untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian terapi seduhan bawang dayak dalam menurunkan kadar kolesterol. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 38 responden. Hasil uji normalitas data yang diperoleh bahwa data tidak berdistribusi normal, oleh karena itu peneliti menggunakan analisis data dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai Z lebih kecil daripada nilai Z tabel, sehingga terapi seduhan bawang dayak berpengaruh terdapat penurunan tekanan kadar kolesterol darah. Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat digunakan sebagai terapi tambahan yang digunakan dalam menurunkan hiperkolesterolemia.
{"title":"The Controlling Cholesterol Levels In The Elderly Using Dayak Onion Collecting Therapy","authors":"Didik Kurniawan, Fransiska Novita Sari, Koko Wahyu Tarnoto","doi":"10.52841/jkd.v5i1.333","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v5i1.333","url":null,"abstract":"Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskuler. Lansia yang mengalami kondisi tersebut memerlukan terapi non farmakologis demi mengurangi polifarmasi pada lansia. Tujuan penelitian memberikan solusi terapi komplementer berupa ramuan tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Desain penelitian ini menggunakan pre eksperimen tanpa ada kelompok kontrol, yaitu one group pre test-post test design untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian terapi seduhan bawang dayak dalam menurunkan kadar kolesterol. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 38 responden. Hasil uji normalitas data yang diperoleh bahwa data tidak berdistribusi normal, oleh karena itu peneliti menggunakan analisis data dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai Z lebih kecil daripada nilai Z tabel, sehingga terapi seduhan bawang dayak berpengaruh terdapat penurunan tekanan kadar kolesterol darah. Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat digunakan sebagai terapi tambahan yang digunakan dalam menurunkan hiperkolesterolemia.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131304242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beban kerja yang dialami staf ambulan pada masa pandemi covid-19 mengalami peningkatan drastis yang menimbulkan kelelahan hingga stres kerja. Kelelahan dan stres yang berkelanjutan akan menimbulkan permasalahan pada kualitas hidupnya, seperti angka burnout yang tinggi hingga permasalahan psikososial yang buruk. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas kerja individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja terhadap kualitas hidup staf ambulan Kota Semarang pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan cross sectional study. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 74 responden dengan teknik pengambilan data menggunakan total sampling. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji gamma tidak terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan ketiga domain kualitas hidup staf ambulan Kota Semarang pada masa pandemi covid-19 (p-value >0,05). Staf pelayanan ambulan memiliki tingkat beban kerja tinggi (48,6%), kualitas hidup: compassion satisfaction pada kategori tinggi (73,0%), burnout (85,5%) dan secondary traumatic stress (81,1%) pada kategori rendah. Tingginya motivasi dan tanggung jawab serta kecintaan terhadap pekerjaan membuat staf pelayanan ambulan memiliki kualitas hidup yang baik meskipun pada situasi pandemi covid-19 mereka dihadapkan dengan beban kerja yang berat.
{"title":"HUBUNGAN BEBAN KERJA TERHADAP KUALITAS HIDUP STAF PELAYANAN AMBULAN KOTA SEMARANG SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"K. Nugroho","doi":"10.52841/jkd.v4i2.264","DOIUrl":"https://doi.org/10.52841/jkd.v4i2.264","url":null,"abstract":"Beban kerja yang dialami staf ambulan pada masa pandemi covid-19 mengalami peningkatan drastis yang menimbulkan kelelahan hingga stres kerja. Kelelahan dan stres yang berkelanjutan akan menimbulkan permasalahan pada kualitas hidupnya, seperti angka burnout yang tinggi hingga permasalahan psikososial yang buruk. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas kerja individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja terhadap kualitas hidup staf ambulan Kota Semarang pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan cross sectional study. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 74 responden dengan teknik pengambilan data menggunakan total sampling. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji gamma tidak terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan ketiga domain kualitas hidup staf ambulan Kota Semarang pada masa pandemi covid-19 (p-value >0,05). Staf pelayanan ambulan memiliki tingkat beban kerja tinggi (48,6%), kualitas hidup: compassion satisfaction pada kategori tinggi (73,0%), burnout (85,5%) dan secondary traumatic stress (81,1%) pada kategori rendah. Tingginya motivasi dan tanggung jawab serta kecintaan terhadap pekerjaan membuat staf pelayanan ambulan memiliki kualitas hidup yang baik meskipun pada situasi pandemi covid-19 mereka dihadapkan dengan beban kerja yang berat.","PeriodicalId":226984,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117256427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}