Pub Date : 2019-09-17DOI: 10.23969/jcbeem.v3i2.1836
Rafi Khaistan Isyala, Kancitra Pharmawati
Area Wisata Grama Tirta Jatiluhur (GTJ) merupakan suatu destinasi wisata yang hampir seluruh fasilitas yang disediakan mengandalkan keindahan alam sekitar Waduk dan menjadikannya daya tarik utama bagi setiap pengunjung, yang pada kondisinya tidak terhitung menjadi nilai ekonomi area wisata GTJ karena tidak memiliki nilai pasar. Valuasi ekonomi dibutuhkan untuk memperkecil dampak dari kegagalan pasar akibat tidak memilikinya nilai guna sehingga menjadikan peluang terjadinya eksploitasi pada lingkungan menyebabkan pencemaran lingkungan terjadi di area wisata GTJ. Pencemaran lingkungan di area wisata GTJ disebabkan oleh sampah yang dibuang tidak pada tempatnya karena kurang baiknya sistem pewadahan dan pengumpulan sampah. Pendekatan yang digunakan dalam valuasi ekonomi adalah Contingent Valuation Method (CVM) untuk menngukur nilai keberadaan dari sumber daya alam yang di eksploitasi dan menyebabkan pencemaran. Prinsip CVM yang digunakan adalah pasar hipotesa, penawaran pengembangan sistem pewadahan dan persampahan Willingness to Pay (WTP) pengunjung. Penggunaan prinsip tersebut memberikan solusi untuk pengembangan pengelolaan sistem persampahan khususnya sistem pewadahan dan pengumpulan sampah. WTP yang didapat dijadikan dasar biaya sistem pewadahan dan pengumpulan sampah. WTP total yang didapat adalah Rp.988.330.500 dengan WTP rata-rata pengunjung adalah Rp.4.500.
{"title":"PENGEMBANGAN PENGELOLAAN SISTEM PERSAMPAHAN AREA WISATA GRAMA TIRTA JATILUHUR MENGGUNAKAN PRINSIP CONTINGENT VALUATION METHOD","authors":"Rafi Khaistan Isyala, Kancitra Pharmawati","doi":"10.23969/jcbeem.v3i2.1836","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/jcbeem.v3i2.1836","url":null,"abstract":"Area Wisata Grama Tirta Jatiluhur (GTJ) merupakan suatu destinasi wisata yang hampir seluruh fasilitas yang disediakan mengandalkan keindahan alam sekitar Waduk dan menjadikannya daya tarik utama bagi setiap pengunjung, yang pada kondisinya tidak terhitung menjadi nilai ekonomi area wisata GTJ karena tidak memiliki nilai pasar. Valuasi ekonomi dibutuhkan untuk memperkecil dampak dari kegagalan pasar akibat tidak memilikinya nilai guna sehingga menjadikan peluang terjadinya eksploitasi pada lingkungan menyebabkan pencemaran lingkungan terjadi di area wisata GTJ. Pencemaran lingkungan di area wisata GTJ disebabkan oleh sampah yang dibuang tidak pada tempatnya karena kurang baiknya sistem pewadahan dan pengumpulan sampah. Pendekatan yang digunakan dalam valuasi ekonomi adalah Contingent Valuation Method (CVM) untuk menngukur nilai keberadaan dari sumber daya alam yang di eksploitasi dan menyebabkan pencemaran. Prinsip CVM yang digunakan adalah pasar hipotesa, penawaran pengembangan sistem pewadahan dan persampahan Willingness to Pay (WTP) pengunjung. Penggunaan prinsip tersebut memberikan solusi untuk pengembangan pengelolaan sistem persampahan khususnya sistem pewadahan dan pengumpulan sampah. WTP yang didapat dijadikan dasar biaya sistem pewadahan dan pengumpulan sampah. WTP total yang didapat adalah Rp.988.330.500 dengan WTP rata-rata pengunjung adalah Rp.4.500.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"88 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126103235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-17DOI: 10.23969/jcbeem.v3i2.1854
R. A. Kusumadewi, I. Sani, W. Winarni
Abstract: Increasing the number of residents and still not fulfilling the scope of drinking water services for resident of Bandung Regency, Tirta Raharja Regional Water Supply Company is developing in the field of drinking water supply. To improve community drinking water services in the Bandung Regency area, Tirta Raharja Water Supply Company plans to add a drinking water tratment plant with a capacity of 150 liters/second located in Sadu Village, Soreang District, Bandung Regency. In the planning of the Sadu WTP (Sdau Water Treatmnet Plant) was carried out several stages of planning, i.e. literature study, preliminary survey, data collection, alternative selection of treatment units using multi criteria analysis, and calculation of treatment unit dimensions. the parameters under review are those that exceed the standard of quality according to the Minister of Health Regulation No. 492 of 2010, i.e. turbidity, BOD, COD and fecal coliform. The selection of Sadu WTP units is based on parameters that exceed drinking water quality standards. There were two alternative proposed (Alternative I and Alternative II) in drinking water treatment, i.e. complete unit (Alternative I) consisting of intake; hydraulic coagulation; hydraulic flocculation; tube settler sedimentation; rapid sand filter; reservoir; disinfection; and sludge drying bed, and slow sand filter unit (Alternative II) consisting of intake, pre-sedimentation, slow sand filter, reservoir, disinfection, and sludge drying bed. The method to be used in determining the unit plan is multi-criteria analysis which refers to aspects based on Minister of Public Works Regulation No. 18/PRT/M/2007. Based on the results of the scoring obtained, the complete treatment unit has the highest score, i.e. 4.05, so the alternative treatment used in the Sadu WTP is the complete treatment unit (Alternative I).
{"title":"The Use of Multi-criteria Analysis in Selecting Water Treatment Units in Sadu Water Treatment Plant, Bandung District, West Java Province, Indonesia","authors":"R. A. Kusumadewi, I. Sani, W. Winarni","doi":"10.23969/jcbeem.v3i2.1854","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/jcbeem.v3i2.1854","url":null,"abstract":"Abstract: Increasing the number of residents and still not fulfilling the scope of drinking water services for resident of Bandung Regency, Tirta Raharja Regional Water Supply Company is developing in the field of drinking water supply. To improve community drinking water services in the Bandung Regency area, Tirta Raharja Water Supply Company plans to add a drinking water tratment plant with a capacity of 150 liters/second located in Sadu Village, Soreang District, Bandung Regency. In the planning of the Sadu WTP (Sdau Water Treatmnet Plant) was carried out several stages of planning, i.e. literature study, preliminary survey, data collection, alternative selection of treatment units using multi criteria analysis, and calculation of treatment unit dimensions. the parameters under review are those that exceed the standard of quality according to the Minister of Health Regulation No. 492 of 2010, i.e. turbidity, BOD, COD and fecal coliform. The selection of Sadu WTP units is based on parameters that exceed drinking water quality standards. There were two alternative proposed (Alternative I and Alternative II) in drinking water treatment, i.e. complete unit (Alternative I) consisting of intake; hydraulic coagulation; hydraulic flocculation; tube settler sedimentation; rapid sand filter; reservoir; disinfection; and sludge drying bed, and slow sand filter unit (Alternative II) consisting of intake, pre-sedimentation, slow sand filter, reservoir, disinfection, and sludge drying bed. The method to be used in determining the unit plan is multi-criteria analysis which refers to aspects based on Minister of Public Works Regulation No. 18/PRT/M/2007. Based on the results of the scoring obtained, the complete treatment unit has the highest score, i.e. 4.05, so the alternative treatment used in the Sadu WTP is the complete treatment unit (Alternative I).","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"46 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132897175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-17DOI: 10.23969/jcbeem.v3i2.1831
Ricky Febriyanto
Abstrak: Penggunaan flokulan sintetis dalam proses pengolahan limbah cair dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Flokulan ini relatif persisten sehingga sulit untuk terdegradasi oleh mikroorganisme. Isolasi senyawa aktif Bioflokulan-DYT yang diperoleh dari salah satu tanaman tropis Indonesia, berpotensi dapat menjadi flokulan alami pengganti flokulan sintetis. Isolasi dilakukan dengan cara direfluk menggunakan metanol sebagai pelarut, dapat menghasilkan kristal Bioflokulan-DYT sebesar 21,16 gram. Hasil pengukuran konduktivitas kristal senyawa aktif Bioflokulan-DYT diperoleh nilai hantaran molar sebesar 0,000888 mS ppm-1, 0,000786 mS ppm-1, 0,000737 mS ppm-1, 0,000688 mS ppm-1, 0,000660 mS ppm-1, 0,000666 mS ppm-1, 0,000629 mS ppm-1 dan 0,000610 mS ppm-1. Data nilai hantaran molar Bioflokulan-DYT menunjukan kecenderungan penurunan seiring dengan kenaikan nilai konsentrasi senyawa aktif Bioflokulan-DYT. Pengaruh konsentrasi terhadap penurunan nilai hantaran molar pada penelitian ini, diperoleh sebesar 88,15%. Berdasarkan analisis tersebut, Bioflokulan-DYT berpotensi dapat berinteraksi dengan ion logam, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti flokulan sintetis dalam proses pengolahan limbah cair.
抽象:在处理废液过程中使用合成漂浮会导致环境污染。这种花斑相对持久,很难被微生物降解。分离从印尼热带植物中提取的一种活性生物叶绿体- dyt物质,有可能成为一种天然叶绿体替代品。分离是通过使用甲醇作为溶剂进行的,可以产生21.16克的生物荧光晶体。导电性的生物流动- dyt晶体活性测定得到了0.000888 mS -1, 0.000786 mS mms生物叶轮- dyt的转运值数据显示,随着活性化合物浓度的增加,下降趋势。在这项研究中,集中精力降低臼齿值的影响为88.15%。根据这一分析,生物反流具有与金属离子相互作用的潜力,因此可以用于在废水处理过程中代替合成浮子。
{"title":"ANALISIS KONDUKTIVITAS PADA PRODUKSI BIOFLOKULAN-DYT SEBAGAI PENGGANTI FLOKULAN SINTESIS","authors":"Ricky Febriyanto","doi":"10.23969/jcbeem.v3i2.1831","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/jcbeem.v3i2.1831","url":null,"abstract":"Abstrak: Penggunaan flokulan sintetis dalam proses pengolahan limbah cair dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Flokulan ini relatif persisten sehingga sulit untuk terdegradasi oleh mikroorganisme. Isolasi senyawa aktif Bioflokulan-DYT yang diperoleh dari salah satu tanaman tropis Indonesia, berpotensi dapat menjadi flokulan alami pengganti flokulan sintetis. Isolasi dilakukan dengan cara direfluk menggunakan metanol sebagai pelarut, dapat menghasilkan kristal Bioflokulan-DYT sebesar 21,16 gram. Hasil pengukuran konduktivitas kristal senyawa aktif Bioflokulan-DYT diperoleh nilai hantaran molar sebesar 0,000888 mS ppm-1, 0,000786 mS ppm-1, 0,000737 mS ppm-1, 0,000688 mS ppm-1, 0,000660 mS ppm-1, 0,000666 mS ppm-1, 0,000629 mS ppm-1 dan 0,000610 mS ppm-1. Data nilai hantaran molar Bioflokulan-DYT menunjukan kecenderungan penurunan seiring dengan kenaikan nilai konsentrasi senyawa aktif Bioflokulan-DYT. Pengaruh konsentrasi terhadap penurunan nilai hantaran molar pada penelitian ini, diperoleh sebesar 88,15%. Berdasarkan analisis tersebut, Bioflokulan-DYT berpotensi dapat berinteraksi dengan ion logam, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti flokulan sintetis dalam proses pengolahan limbah cair.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121602548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-29DOI: 10.23969/JCBEEM.V3I1.1496
Y. Yustiani, Sri Wahyuni, Arry Akbar Abdul Kadir
Buangan limbah cair yang berasal dari kegiatan domestik mengandung BOD yang relatif tinggi. Secara alamiah, polutan organik yang masuk ke badan air penerima dapat didegradasi melalui proses self purification. Proses degradasi ini dapat direprestasikan dengan penurunan oksigen atau deoksigenasi, sedangkan laju deoksigenasi menandakan kecepatan degradasi tersebut berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai laju deoksigenasi di Sungai Cicadas, Bandung, yang memiliki pencemaran berat akibat buangan cair dari daerah padat penduduk. Metode yang digunakan adalah pengamatan laboratorium selama 10 hari pada sampel yang diambil di 3 titik. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan Metode Slope. Selain itu, laju deoksigenasi juga dihitung menggunakan rumus empiris yang dikeluarkan oleh Hydroscience. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju deoksigenasi berkisar antara 0,01 hingga 0,17 per hari. Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan rumus empiris, nilai ini sangat kecil. BOD ultimate yang diperoleh memiliki rentang antara 42,76 hingga 682 mg/L. Nilai laju deoksigenasi yang rendah ini memperlihatkan bahwa walaupun limbah dari kegiatan domestik mudah didegradasi, namun proses degradasi dapat berlangsung lambat akibat faktor-faktor penghambat yang kemungkinan terjadi pada sungai tersebut.
{"title":"IDENTIFIKASI NILAI LAJU DEOKSIGENASI DI DAERAH PADAT PENDUDUK (STUDI KASUS SUNGAI CICADAS, BANDUNG)","authors":"Y. Yustiani, Sri Wahyuni, Arry Akbar Abdul Kadir","doi":"10.23969/JCBEEM.V3I1.1496","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/JCBEEM.V3I1.1496","url":null,"abstract":"Buangan limbah cair yang berasal dari kegiatan domestik mengandung BOD yang relatif tinggi. Secara alamiah, polutan organik yang masuk ke badan air penerima dapat didegradasi melalui proses self purification. Proses degradasi ini dapat direprestasikan dengan penurunan oksigen atau deoksigenasi, sedangkan laju deoksigenasi menandakan kecepatan degradasi tersebut berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai laju deoksigenasi di Sungai Cicadas, Bandung, yang memiliki pencemaran berat akibat buangan cair dari daerah padat penduduk. Metode yang digunakan adalah pengamatan laboratorium selama 10 hari pada sampel yang diambil di 3 titik. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan Metode Slope. Selain itu, laju deoksigenasi juga dihitung menggunakan rumus empiris yang dikeluarkan oleh Hydroscience. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju deoksigenasi berkisar antara 0,01 hingga 0,17 per hari. Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan rumus empiris, nilai ini sangat kecil. BOD ultimate yang diperoleh memiliki rentang antara 42,76 hingga 682 mg/L. Nilai laju deoksigenasi yang rendah ini memperlihatkan bahwa walaupun limbah dari kegiatan domestik mudah didegradasi, namun proses degradasi dapat berlangsung lambat akibat faktor-faktor penghambat yang kemungkinan terjadi pada sungai tersebut.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132115896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sarana sanitasi sekolah merupakan kebutuhan penting yang harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya untuk menjaga kondisi lingkungan dan kesehatan tetap baik dan terjaga. SMK Negeri Compreng merupakan satu-satunya sekolah kejuruan yang terdapat di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di SMK Negeri Compreng berkaitan dengan fasilitas sanitasi berdasarkan pandangan penggunanya. Metode yang digunakan adalah penyebaran kuisioner terhadap pengguna fasilitas sanitasi. Berdasarkan survey tersebut, diperoleh bahwa sebanyak responden 79,4% berpendapat fasilitas air bersih layak. Sedangkan terhadap fasilitas air limbah, terdapat 62,9% responden yang berpendapat fasilitas tersebut layak. Responden yang menyatakan bahwa fasilitas drainase layak hanya 32,4%, sedangkan yang menyatakan bahwa fasilitas pengelolaan sampah layak adalah 40,8%. Dilihat secara keseluruhan fasilitas sanitasi, sebanyak 54% responden menyatakan masih layak digunakan. Hasil kajian memperlihatkan bahwa prioritas perbaikan fasilitas sanitasi adalah pada sarana drainase dan pengelolaan sampah.
{"title":"KAJIAN MENGENAI PANDANGAN PENGGUNA TERHADAP SARANA SANITASI DI SMK NEGERI COMPRENG, KABUPATEN SUBANG","authors":"Ds Deni Rusmaya, Hary Pradiko, Reviardi Redi Nugroho","doi":"10.23969/JCBEEM.V3I1.1498","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/JCBEEM.V3I1.1498","url":null,"abstract":"Sarana sanitasi sekolah merupakan kebutuhan penting yang harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya untuk menjaga kondisi lingkungan dan kesehatan tetap baik dan terjaga. SMK Negeri Compreng merupakan satu-satunya sekolah kejuruan yang terdapat di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di SMK Negeri Compreng berkaitan dengan fasilitas sanitasi berdasarkan pandangan penggunanya. Metode yang digunakan adalah penyebaran kuisioner terhadap pengguna fasilitas sanitasi. Berdasarkan survey tersebut, diperoleh bahwa sebanyak responden 79,4% berpendapat fasilitas air bersih layak. Sedangkan terhadap fasilitas air limbah, terdapat 62,9% responden yang berpendapat fasilitas tersebut layak. Responden yang menyatakan bahwa fasilitas drainase layak hanya 32,4%, sedangkan yang menyatakan bahwa fasilitas pengelolaan sampah layak adalah 40,8%. Dilihat secara keseluruhan fasilitas sanitasi, sebanyak 54% responden menyatakan masih layak digunakan. Hasil kajian memperlihatkan bahwa prioritas perbaikan fasilitas sanitasi adalah pada sarana drainase dan pengelolaan sampah.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129621539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-29DOI: 10.23969/JCBEEM.V3I1.1497
Ds Deni Rusmaya, Anni Rochaeni, Nike Purnama Dewi
Kegiatan yang melibatkan sanitasi di pondok pesantren merupakan hal yang harus diperhatikan agar kualitas kesehatan dan lingkungan tersebut tetap terjaga dengan baik. Salah satu pondok pesantren yang memiliki santri relatif banyak di Bandung adalah Tahfidz Qur’an Madrasah Tsanawihyah (MTS) Assalam. Pemeliharaan kesehatan dan lingkungan di MTS Assalam harus disertai dengan perencanaan dengan fasilitas kesehatan yang baik. Kajian ini dilakukan untuk merencanakan fasilitas sanitasi berdasarkan persepsi santri di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an MTS Assalam, Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah menyebarkan kuisioner terhadap responden, yaitu santri, berjumlah 72 orang. Hasil survey ini memperlihatkan bahwa dominasi persepsi santri (71%) terhadap fasilitas penanganan air limbah tergolong resiko sedang, terhadap drainase paling dominan (50%) tergolong resiko rendah, terhadap pengelolaan sampah dominan (55%) tergolong resiko sedang. Secara keseluruhan, dominasi persepsi santri sebanyak 71% menggolongkan fasilitas sanitasi pada resiko sedang. Dari persepsi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perlu ditingkatkan kondisi sanitasi di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an MTS Assalam dengan merencanakan fasilitasnya dengan baik secara kuantitas dan kualitas.
{"title":"PENENTUAN FASILITAS SANITASI BERDASARKAN PERSEPSI SANTRI DI TAHFIDZ QUR’AN MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) ASSALAM KOTA BANDUNG","authors":"Ds Deni Rusmaya, Anni Rochaeni, Nike Purnama Dewi","doi":"10.23969/JCBEEM.V3I1.1497","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/JCBEEM.V3I1.1497","url":null,"abstract":"Kegiatan yang melibatkan sanitasi di pondok pesantren merupakan hal yang harus diperhatikan agar kualitas kesehatan dan lingkungan tersebut tetap terjaga dengan baik. Salah satu pondok pesantren yang memiliki santri relatif banyak di Bandung adalah Tahfidz Qur’an Madrasah Tsanawihyah (MTS) Assalam. Pemeliharaan kesehatan dan lingkungan di MTS Assalam harus disertai dengan perencanaan dengan fasilitas kesehatan yang baik. Kajian ini dilakukan untuk merencanakan fasilitas sanitasi berdasarkan persepsi santri di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an MTS Assalam, Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah menyebarkan kuisioner terhadap responden, yaitu santri, berjumlah 72 orang. Hasil survey ini memperlihatkan bahwa dominasi persepsi santri (71%) terhadap fasilitas penanganan air limbah tergolong resiko sedang, terhadap drainase paling dominan (50%) tergolong resiko rendah, terhadap pengelolaan sampah dominan (55%) tergolong resiko sedang. Secara keseluruhan, dominasi persepsi santri sebanyak 71% menggolongkan fasilitas sanitasi pada resiko sedang. Dari persepsi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perlu ditingkatkan kondisi sanitasi di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an MTS Assalam dengan merencanakan fasilitasnya dengan baik secara kuantitas dan kualitas.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"16 14","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113935445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pesantren Al-Ittihad yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan sarana pendidikan dengan fasilitas asrama bagi santri-santrinya. Kegiatan di asrama memiliki kemiripan dengan kegiatan domestik jika ditinjau dari segi sanitasinya. Untuk mempertahankan kualitas hidup dan belajar para santri, diperlukan kondisi fasilitas sanitasi yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi fasiltas sanitasi di kawasan santri putra Pesantren Al-Ittihad berdasarkan pengamatan dan wawancara kepada penghuninya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana air bersih dan air minum masih baik, secara kualitas maupun kuantitas. Sarana air limbah masih mencukupi namun memerlukan saluran untuk pengolahan grey water. Saluran drainase sudah tersedia dengan baik, namun perlu peningkatan pemeliharaan agar tidak terjadi pendangkalan atau tertutup sampah. Dalam pengelolaan sampah, walaupun sudah terdapat pemilahan, namun masih terdapat sisa sampah yang tidak ditangani dengan baik, terutama di sekitar tempat pembuangan sampah sementara.
{"title":"PEMAHAMAN DAN PERSEPSI PENGHUNI PONDOK PESANTREN AL-ITTIHAD KAWASAN SANTRI PUTRA TERHADAP SANITASI","authors":"Astri Widiastuti Hasbiah, Deni Rusmaya, Ade Saputra","doi":"10.23969/JCBEEM.V3I1.1499","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/JCBEEM.V3I1.1499","url":null,"abstract":"Pesantren Al-Ittihad yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan sarana pendidikan dengan fasilitas asrama bagi santri-santrinya. Kegiatan di asrama memiliki kemiripan dengan kegiatan domestik jika ditinjau dari segi sanitasinya. Untuk mempertahankan kualitas hidup dan belajar para santri, diperlukan kondisi fasilitas sanitasi yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi fasiltas sanitasi di kawasan santri putra Pesantren Al-Ittihad berdasarkan pengamatan dan wawancara kepada penghuninya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana air bersih dan air minum masih baik, secara kualitas maupun kuantitas. Sarana air limbah masih mencukupi namun memerlukan saluran untuk pengolahan grey water. Saluran drainase sudah tersedia dengan baik, namun perlu peningkatan pemeliharaan agar tidak terjadi pendangkalan atau tertutup sampah. Dalam pengelolaan sampah, walaupun sudah terdapat pemilahan, namun masih terdapat sisa sampah yang tidak ditangani dengan baik, terutama di sekitar tempat pembuangan sampah sementara.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"97 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114431713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemenuhan fasilitas sanitasi merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam kehidupan domestik manusia. Sebagai asrama yang ditempati oleh santri, Pesantren Putri Al-Ittihad harus menjaga fasilitas sanitasinya guna menjaga kesehatan para santri putrinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sanitasi di pesantren tersebut serta menganalisis kebutuhan air minum dan fasilitas sanitasi yang diperlukan dalam kegiatan keseharian santrinya. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah pengamatan lapangan serta wawancara kepada 95 santri sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitas, air bersih masih dapat diterima santri karena tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna, namun secara kuantitas masih belum memenuhi dan perlu ditambah dari sumber air berupa mata air yang terletak di sekitar pesantren. Pengelolaan sampah belum optimal karena sampah organik belum dimanfaatkan. Jika kegiatan pengomposan dilakukan, maka perlu rumah pengomposan dengan luas 13,5 m3. Terdapat 137 ruang mandi yang disediakan untuk 1785 santri. Berdasarkan ketentuan dan perhitungan, jumlah MCK seharusnya minimal 179 ruang. Fasilitas dan teknologi lain yang perlu disediakan adalah lubang biopori untuk mengatasi genangan dan septic tank untuk mengolah air limbah.
{"title":"SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DI PESANTREN PUTRI AL-ITTIHAD, KABUPATEN CIANJUR","authors":"Astri Widiastuti Hasbiah, Deni Rusmaya, Damar Apriani","doi":"10.23969/JCBEEM.V3I1.1495","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/JCBEEM.V3I1.1495","url":null,"abstract":"Pemenuhan fasilitas sanitasi merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam kehidupan domestik manusia. Sebagai asrama yang ditempati oleh santri, Pesantren Putri Al-Ittihad harus menjaga fasilitas sanitasinya guna menjaga kesehatan para santri putrinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sanitasi di pesantren tersebut serta menganalisis kebutuhan air minum dan fasilitas sanitasi yang diperlukan dalam kegiatan keseharian santrinya. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah pengamatan lapangan serta wawancara kepada 95 santri sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitas, air bersih masih dapat diterima santri karena tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna, namun secara kuantitas masih belum memenuhi dan perlu ditambah dari sumber air berupa mata air yang terletak di sekitar pesantren. Pengelolaan sampah belum optimal karena sampah organik belum dimanfaatkan. Jika kegiatan pengomposan dilakukan, maka perlu rumah pengomposan dengan luas 13,5 m3. Terdapat 137 ruang mandi yang disediakan untuk 1785 santri. Berdasarkan ketentuan dan perhitungan, jumlah MCK seharusnya minimal 179 ruang. Fasilitas dan teknologi lain yang perlu disediakan adalah lubang biopori untuk mengatasi genangan dan septic tank untuk mengolah air limbah.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125475636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.23969/JCBEEM.V2I1.1452
Y. Yustiani, Sri Wahyuni, Alexander Saputra
Sungai Cibanten merupakan salah satu DAS (Daerah Aliran Sungai) yang memiliki nilai penting bagi Kabupaten Serang dan sekitarnya. Saat ini telah terjadi kerusakan lingkungan di Sungai Cibanten, ini dibuktikan dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Serang, dimana beberapa parameternya melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sumber pencemar di Sungai Cibanten yang paling dominan berasal dari limbah penduduk. Untuk itu perlu dilakukan upaya pengelolaan kualitas air Sungai Cibanten agar kualitas airnya tetap terjaga. Pemeriksaan kualitas air sungai dilakukan di 6 (enam) titik pengamatan berdasarkan pertimbangan tingginya potensi pencemar dan banyaknya sumber pencemar. Penentuan titik pengamatan ini juga berdasarkan dari data sekunder yang pernah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, dimana titik pengamatan dimulai dari hulu (Desa Pancanegara) sampai hilir (Desa Margaluyu) yang merupakan muara Sungai Cibanten. Metode pemeriksaan parameter-parameter tersebut disesuaikan dengan Standard Methods for Examination of Water and Wastewater. Dari hasil pemeriksaan sampel air pada bulan Maret 2008, memperlihatkan bahwa sebagian parameter fisika-kimia air masih memenuhi standar baku mutu yang diperbolehkan untuk standar buangan sungai/ stream standar berdasarkan Peraturan Pemarintah RI No.82 Tahun 2001, kecuali untuk sebagian parameter kimia ada 5 (lima) parameter yang nilainya tidak memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan, antaralain parameter BOD, COD, DO, Zat organik dan Ammunium.
{"title":"STUDI ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN","authors":"Y. Yustiani, Sri Wahyuni, Alexander Saputra","doi":"10.23969/JCBEEM.V2I1.1452","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/JCBEEM.V2I1.1452","url":null,"abstract":"Sungai Cibanten merupakan salah satu DAS (Daerah Aliran Sungai) yang memiliki nilai penting bagi Kabupaten Serang dan sekitarnya. Saat ini telah terjadi kerusakan lingkungan di Sungai Cibanten, ini dibuktikan dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Serang, dimana beberapa parameternya melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sumber pencemar di Sungai Cibanten yang paling dominan berasal dari limbah penduduk. Untuk itu perlu dilakukan upaya pengelolaan kualitas air Sungai Cibanten agar kualitas airnya tetap terjaga. Pemeriksaan kualitas air sungai dilakukan di 6 (enam) titik pengamatan berdasarkan pertimbangan tingginya potensi pencemar dan banyaknya sumber pencemar. Penentuan titik pengamatan ini juga berdasarkan dari data sekunder yang pernah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, dimana titik pengamatan dimulai dari hulu (Desa Pancanegara) sampai hilir (Desa Margaluyu) yang merupakan muara Sungai Cibanten. Metode pemeriksaan parameter-parameter tersebut disesuaikan dengan Standard Methods for Examination of Water and Wastewater. Dari hasil pemeriksaan sampel air pada bulan Maret 2008, memperlihatkan bahwa sebagian parameter fisika-kimia air masih memenuhi standar baku mutu yang diperbolehkan untuk standar buangan sungai/ stream standar berdasarkan Peraturan Pemarintah RI No.82 Tahun 2001, kecuali untuk sebagian parameter kimia ada 5 (lima) parameter yang nilainya tidak memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan, antaralain parameter BOD, COD, DO, Zat organik dan Ammunium.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115915863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.23969/JCBEEM.V2I1.1454
Evi Afiatun, Sri Wahyuni, Riki Dwi Taruna
Air merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar bagi kehidupan manusia. Peningkatan pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan air yang meningkat,sehingga terjadi juga di Kabupaten Majalengkaterutama IKK Leuwimunding, Palasah, Sumberjaya.Berdasarkan penelaahan atas kualitas air baku,Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, hasil pemeriksaan di laboratorium menjelaskan bahwa semua parameter memenuhi standar air baku, kecuali parameter E.coli sehingga membutuhkan proses desinfeksi. Oleh karena itu, pengolahan air minum yang lengkap tidak diperlukan.Dari hasil perhitunganproyeksi jumlah penduduk untuk 10 tahun perencanaanhingga tahun 2025, airbaku yang diperlukan sebesar 245 l/dtk.Sedangkan debit sumber mata air memiliki kapasitas sebesar 450 l/dtk.Unit yang akan digunakan yaitu bangunan penangkap mata air, bangunan penampung, desinfeksi dan reservoir. Perhitungan sistem perpipaan air minum menggunakansoftware EPANET 2.0. Dengan investasi rencana anggaran biaya sebesar Rp. 25.640.136.000,00.
{"title":"PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN DI WILAYAH IKK LEUWIMUNDING, PALASAH, SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA","authors":"Evi Afiatun, Sri Wahyuni, Riki Dwi Taruna","doi":"10.23969/JCBEEM.V2I1.1454","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/JCBEEM.V2I1.1454","url":null,"abstract":"Air merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar bagi kehidupan manusia. Peningkatan pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan air yang meningkat,sehingga terjadi juga di Kabupaten Majalengkaterutama IKK Leuwimunding, Palasah, Sumberjaya.Berdasarkan penelaahan atas kualitas air baku,Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, hasil pemeriksaan di laboratorium menjelaskan bahwa semua parameter memenuhi standar air baku, kecuali parameter E.coli sehingga membutuhkan proses desinfeksi. Oleh karena itu, pengolahan air minum yang lengkap tidak diperlukan.Dari hasil perhitunganproyeksi jumlah penduduk untuk 10 tahun perencanaanhingga tahun 2025, airbaku yang diperlukan sebesar 245 l/dtk.Sedangkan debit sumber mata air memiliki kapasitas sebesar 450 l/dtk.Unit yang akan digunakan yaitu bangunan penangkap mata air, bangunan penampung, desinfeksi dan reservoir. Perhitungan sistem perpipaan air minum menggunakansoftware EPANET 2.0. Dengan investasi rencana anggaran biaya sebesar Rp. 25.640.136.000,00.","PeriodicalId":236852,"journal":{"name":"Journal of Community Based Environmental Engineering and Management","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126499725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}