Pub Date : 2021-04-03DOI: 10.32734/lingtersa.v1i1.5702
Rini Prismayanti, Dina Sri Wahyuni, Khairina Nasution
Poster kesehatan merupakan informasi kesehatan yang didesain berdasarkan perpaduan bahasa dengan gambar yang semenarik mungkin agar menarik perhatian orang yang melewatinya. Dalam penulisan poster banyak menggunakan kata-kata yang mengalami proses afiksasi, biasanya banyak dijumpai kata kerja, karena poster bersifat mengajak. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan fungsi dan makna afiks pada poster kesehatan yang ada di setiap rumah sakit di medan. Penelitian ini menggunakan kajian morfologi, pengelompokkan afiks menurut pendapat Alwi, yaitu prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks. Makna yang akan dianalisis berupa makna gramatikal. Sumber data berupa poster-poster yang berada di wilayah Rumah Sakit. Data penelitian berupa kata-kata berafiks yang ditemukan pada poster. Penelitian ini menggunakan metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif Arikunto “Menyatakan metode penelitiandeskriptif digunakan untuk mengumpulkan data informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu dengan gejala berdasarkan apa adanya pada penelitian yang akan dilakukan”. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi, teknik dokumentasi, dan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode agih, dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Data yang ditemukan berjumlah 19 data yang berafiks, terdiri dari prefiks berjumlah 8 data, sufiks berjumlah 7 data dan konfiks berjumlah 4 data. Berdasarkan keseluruhan, afiks yang paling dominan yaitu prefiks dan sufiks, dan yang tidak ditemukan yaitu infiks. Fungsi yang dominan yaitu membentuk kata kerja, makna yang dominan yaitu menyatakan perbuatan.
{"title":"FUNGSI DAN MAKNA AFIKS PADA POSTER KESEHATAN DI RUMAH SAKIT MEDAN","authors":"Rini Prismayanti, Dina Sri Wahyuni, Khairina Nasution","doi":"10.32734/lingtersa.v1i1.5702","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/lingtersa.v1i1.5702","url":null,"abstract":"Poster kesehatan merupakan informasi kesehatan yang didesain berdasarkan perpaduan bahasa dengan gambar yang semenarik mungkin agar menarik perhatian orang yang melewatinya. Dalam penulisan poster banyak menggunakan kata-kata yang mengalami proses afiksasi, biasanya banyak dijumpai kata kerja, karena poster bersifat mengajak. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan fungsi dan makna afiks pada poster kesehatan yang ada di setiap rumah sakit di medan. Penelitian ini menggunakan kajian morfologi, pengelompokkan afiks menurut pendapat Alwi, yaitu prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks. Makna yang akan dianalisis berupa makna gramatikal. Sumber data berupa poster-poster yang berada di wilayah Rumah Sakit. Data penelitian berupa kata-kata berafiks yang ditemukan pada poster. Penelitian ini menggunakan metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif Arikunto “Menyatakan metode penelitiandeskriptif digunakan untuk mengumpulkan data informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu dengan gejala berdasarkan apa adanya pada penelitian yang akan dilakukan”. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi, teknik dokumentasi, dan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode agih, dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Data yang ditemukan berjumlah 19 data yang berafiks, terdiri dari prefiks berjumlah 8 data, sufiks berjumlah 7 data dan konfiks berjumlah 4 data. Berdasarkan keseluruhan, afiks yang paling dominan yaitu prefiks dan sufiks, dan yang tidak ditemukan yaitu infiks. Fungsi yang dominan yaitu membentuk kata kerja, makna yang dominan yaitu menyatakan perbuatan.","PeriodicalId":246339,"journal":{"name":"Linguistik, Terjemahan, Sastra (LINGTERSA)","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114801005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Artikel ini adalah kajian fonologi tentang interferensi fonologis. Penelitian ini muncul karena pentingnya pemahaman akan produksi bunyi ujaran pada manusia dan bagaimana bunyi tersebut berubah berdasarkan lingkungannya. Penelitian ini mengkaji tentang interferensi fonologis dalam wawancara Guy Margalith di Instagram TV (IGTV) US Consulate Medan (@konsulatasmdn) dan faktor-faktor fonologisnya dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Guy Margalith adalah Konsul AS untuk Sumatera dan Kepala Kantor Konsulat AS di Medan, Indonesia. Data yang digunakan adalah jenis sekunder melalui observasi dan teknik dokumentasi dengan memilih data dalam bentuk video yang ditranskripkan. Peneliti menggunakan teori Interferensi oleh Weinreich [1] dalam menganalisis interferensi fonologis dan faktor-faktornya. . Objek dari penelitian artikel ini adalah bertujuan untuk mengetahui interferensi fonologis salah satu bahasa tertentu yaitu bahasa Indonesia yang diinterferensi oleh bahasa ibunya, yaitu bahasa Inggris. Dari hasil pembahasan disimpulkan interferensi fonologis dalam wawancara Guy Margalith meliputi 16 pembedaan fonem, 2 pembedaan berlebihan fonem, 11 pembedaan fonem dengan fitur bahasa pertama dan tidak terdapat penggantian fonem. Sementara itu faktor-faktor yang menyebabkan interferensi fonologis meliputi adanya pembedaan (hanya) dalam bahasa pertama dan sistem fonemis yang berbeda. Penulis berharap penelitian ini dapat diimplementasikan oleh siapa pun yang bahasa Ibunya bukan bahasa Indonesia dan ingin memahami jenis-jenis interferensi fonologis sehingga dapat lebih memahami pengucapan kata dalam bahasa Indonesia.
这篇文章是一项关于音韵学干预的音韵学研究。这项研究产生的原因是理解人类语音的产生以及声音如何根据环境而变化的重要性。该研究探讨了音韵学在Instagram电视台(IGTV)采访美国Consulate Medan (@ paslatasmdn)时的干扰,以及它在描述性定性研究方法中的音韵学因素。Guy wildlith是美国苏门答腊的领事,也是美国驻印度尼西亚棉兰领事馆的负责人。所使用的数据是一种通过观察和文件技术选择数字化视频数据而使用的次要类型。研究人员使用Weinreich[1]的干涉理论来分析fontics和因素的干扰。本研究的目的是确定一种特定的印尼语的音韵学干预,这种语言由母语英语进行干预。从讨论中得出的结论是,音韵学在采访Guy tanglith时的干预包括16种音素,2种过度的音素,11种原始语言特征,没有替代音素。而导致音韵学干扰的因素包括第一种语言和不同音标系统的差异。作者希望这项研究能由任何母语不是印尼语的人实施,并希望了解音素干扰的类型,以便更好地理解英语单词的发音。
{"title":"INTERFERENSI FONOLOGIS BAHASA INGGRIS TERHADAP BERBAHASA INDONESIA DALAM WAWANCARA DI INSTAGRAM TV (IGTV)","authors":"Dian Indriani Sibagariang, Ayu Trigustina Panjaitan, Gustianingsih","doi":"10.32734/lingtersa.v1i1.5700","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/lingtersa.v1i1.5700","url":null,"abstract":"Artikel ini adalah kajian fonologi tentang interferensi fonologis. Penelitian ini muncul karena pentingnya pemahaman akan produksi bunyi ujaran pada manusia dan bagaimana bunyi tersebut berubah berdasarkan lingkungannya. Penelitian ini mengkaji tentang interferensi fonologis dalam wawancara Guy Margalith di Instagram TV (IGTV) US Consulate Medan (@konsulatasmdn) dan faktor-faktor fonologisnya dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Guy Margalith adalah Konsul AS untuk Sumatera dan Kepala Kantor Konsulat AS di Medan, Indonesia. Data yang digunakan adalah jenis sekunder melalui observasi dan teknik dokumentasi dengan memilih data dalam bentuk video yang ditranskripkan. Peneliti menggunakan teori Interferensi oleh Weinreich [1] dalam menganalisis interferensi fonologis dan faktor-faktornya. . Objek dari penelitian artikel ini adalah bertujuan untuk mengetahui interferensi fonologis salah satu bahasa tertentu yaitu bahasa Indonesia yang diinterferensi oleh bahasa ibunya, yaitu bahasa Inggris. Dari hasil pembahasan disimpulkan interferensi fonologis dalam wawancara Guy Margalith meliputi 16 pembedaan fonem, 2 pembedaan berlebihan fonem, 11 pembedaan fonem dengan fitur bahasa pertama dan tidak terdapat penggantian fonem. Sementara itu faktor-faktor yang menyebabkan interferensi fonologis meliputi adanya pembedaan (hanya) dalam bahasa pertama dan sistem fonemis yang berbeda. Penulis berharap penelitian ini dapat diimplementasikan oleh siapa pun yang bahasa Ibunya bukan bahasa Indonesia dan ingin memahami jenis-jenis interferensi fonologis sehingga dapat lebih memahami pengucapan kata dalam bahasa Indonesia.","PeriodicalId":246339,"journal":{"name":"Linguistik, Terjemahan, Sastra (LINGTERSA)","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122793561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-25DOI: 10.32734/lingtersa.v1i1.5699
Diah Mutiara Isnaeni, Nurlela
This study aims to find out how the revision of the Corruption Eradication Commission Law of Indonesia was represented on the language realized in Jakarta Post online news using a critical discourse analysis approach. Discussion on the revision of Law No.30 of 2002 concerning the Corruption Eradication Commission (UU KPK) is currently one of the main topics being discussed in the community. As the effect of pros and cons of this issue, some of media broadcast the demonstrations that were carried out by students in several regions in Indonesia last September. They demanded the cancellation of the revision of the KPK which was considered not in favor of the people. There are a number of points that have become controversial, so that they are the substance of the demands to conduct such demonstration. One of the online media that publishes this issue is Jakarta Post. In the study of discourse analysis, the critical discourse analysis of the Van Dijk model is one model that views language as related to power, ideology, and politics on media. Based on this, it is important to do an analysis of Van Dijk's critical discourse on the issue of Indonesian Law Revision of Corruption Eradication Commission that has been such controversy for these past several months because most of citizens disagree it. In conducting this research, qualitative descriptive design will be used as the research design, with observation as a method of data collection. The data of this study are linguistic units such as; words, phrases, clauses, sentences, etc. Thus, this research analyze three structures which have become the basic of the theory used, they are; macro structure analysis, super structure analysis, and micro structure analysis. The findings of this study show that Jakarta Post highlights the rule of process ratification of the Corruption Eradication Commission law revision in Indonesia government; It explains reason why that revision weakens the Corruption Eradication Commission as an independent institution in Indonesia, and; Jakarta Post represents Indonesian people that still expect the cancellation of the revision in order to enforce the maximum law against handling corruption in Indonesia.
{"title":"CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF INDONESIAN LAW REVISION OF CORRUPTION ERADICATION COMISSION ON JAKARTA POST ONLINE NEWS","authors":"Diah Mutiara Isnaeni, Nurlela","doi":"10.32734/lingtersa.v1i1.5699","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/lingtersa.v1i1.5699","url":null,"abstract":"This study aims to find out how the revision of the Corruption Eradication Commission Law of Indonesia was represented on the language realized in Jakarta Post online news using a critical discourse analysis approach. Discussion on the revision of Law No.30 of 2002 concerning the Corruption Eradication Commission (UU KPK) is currently one of the main topics being discussed in the community. As the effect of pros and cons of this issue, some of media broadcast the demonstrations that were carried out by students in several regions in Indonesia last September. They demanded the cancellation of the revision of the KPK which was considered not in favor of the people. There are a number of points that have become controversial, so that they are the substance of the demands to conduct such demonstration. One of the online media that publishes this issue is Jakarta Post. In the study of discourse analysis, the critical discourse analysis of the Van Dijk model is one model that views language as related to power, ideology, and politics on media. Based on this, it is important to do an analysis of Van Dijk's critical discourse on the issue of Indonesian Law Revision of Corruption Eradication Commission that has been such controversy for these past several months because most of citizens disagree it. In conducting this research, qualitative descriptive design will be used as the research design, with observation as a method of data collection. The data of this study are linguistic units such as; words, phrases, clauses, sentences, etc. Thus, this research analyze three structures which have become the basic of the theory used, they are; macro structure analysis, super structure analysis, and micro structure analysis. The findings of this study show that Jakarta Post highlights the rule of process ratification of the Corruption Eradication Commission law revision in Indonesia government; It explains reason why that revision weakens the Corruption Eradication Commission as an independent institution in Indonesia, and; Jakarta Post represents Indonesian people that still expect the cancellation of the revision in order to enforce the maximum law against handling corruption in Indonesia.","PeriodicalId":246339,"journal":{"name":"Linguistik, Terjemahan, Sastra (LINGTERSA)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124209271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}