Y. Puspita, Fahrobby Adnan, Herman Cahyo Diartho, Rebecha Prananta, Edy Santoso
{"title":"Reservacation: Aplikasi Berbasis Mobile Untuk Pengembangan Ekowisata Kampung Blekok Desa Klatakan Kendit Kabupaten Situbondo Menuju National Destination Tourism","authors":"Y. Puspita, Fahrobby Adnan, Herman Cahyo Diartho, Rebecha Prananta, Edy Santoso","doi":"10.37849/mipi.v5i2.303","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v5i2.303","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126048866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebutuhan akan bahan pangan khususnya sayuran kian meningkat, hal ini didasari bertambahnya jumlah penduduk. Sementara di desa Wonojati hasil pertanian jenis sayuran sangat rendah, kondisi ini membutuhkan solusi untuk mengatasinya. Saat ini teknik dalam pertanian sangat beraneka ragam salah satu yang cocok diterapkan di Desa Wonojati adalah teknik Hidroponik sistem Wick. Hidroponik merupakan salah satu teknik pertanian yang tidak menggunakan tanah, dan diganti dengan media lain seperti Rockwool, sabut kelapa, sekam padi, serbuk kayu dan lain-lain. Teknik hidroponik ini memanfaatkan air sebagai media untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman. Pemilihan pemberdayaan masyarakat Wonojati dengan memberikan pelatihan Hidroponik memiliki alasan antara lain: (1) Lahan pertanian yang ada di desa Wonojati cukup untuk diterapkan sistem pertanian Hidroponik dan sebagian besar masyarakat khusunya Ibu Rumah Tangga tidak memiliki pekerjaan sampingan sehingga dengan bercocok tanam dan memanfaatkan pekarangan rumah dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga, (2) Tidak memperlukan lahan yang luas untuk bercocok tanam dengan menggunakan media hidroponik, (3) Sistem Hidroponik yang diterapkan adalah sistem sumbu (wick system) dan merupakan yang paling sederhana dan mudah diterapkan, (4) dapat membantu masyarakat Wonojati dalam sektor ekonomi khusunya bahan pangan sayuran serta dapat menghemat pengeluaran keluarga karena hasil sayuran hidroponik digunakan untuk konsumsi pribadi, dan (5) bahan media yang digunakan dapat ditemui dengan mudah karena berasal dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa budidaya hidroponik menggunakan sistem wick berhasil memberdayakan masayarakat didesa Wonojati untuk memanfaatkan lahan yang ada khususnya pekarangan rumah masing-masing. Masyarakat memberikan respon yang baik terhadap kegiatan ini dan menilai bahwa kegiatan ini positif dan bermanfaat bagi mereka.
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Hidroponik Sistem Wick di Desa Wonojati","authors":"Dwi Widiantoro, Yudha Naendy Astika, Ibnu Ato’illah, Khalimatul Waqidah, Nur Aini Mayasiana","doi":"10.37849/mipi.v5i1.297","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v5i1.297","url":null,"abstract":"Kebutuhan akan bahan pangan khususnya sayuran kian meningkat, hal ini didasari bertambahnya jumlah penduduk. Sementara di desa Wonojati hasil pertanian jenis sayuran sangat rendah, kondisi ini membutuhkan solusi untuk mengatasinya. Saat ini teknik dalam pertanian sangat beraneka ragam salah satu yang cocok diterapkan di Desa Wonojati adalah teknik Hidroponik sistem Wick. Hidroponik merupakan salah satu teknik pertanian yang tidak menggunakan tanah, dan diganti dengan media lain seperti Rockwool, sabut kelapa, sekam padi, serbuk kayu dan lain-lain. Teknik hidroponik ini memanfaatkan air sebagai media untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman. Pemilihan pemberdayaan masyarakat Wonojati dengan memberikan pelatihan Hidroponik memiliki alasan antara lain: (1) Lahan pertanian yang ada di desa Wonojati cukup untuk diterapkan sistem pertanian Hidroponik dan sebagian besar masyarakat khusunya Ibu Rumah Tangga tidak memiliki pekerjaan sampingan sehingga dengan bercocok tanam dan memanfaatkan pekarangan rumah dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga, (2) Tidak memperlukan lahan yang luas untuk bercocok tanam dengan menggunakan media hidroponik, (3) Sistem Hidroponik yang diterapkan adalah sistem sumbu (wick system) dan merupakan yang paling sederhana dan mudah diterapkan, (4) dapat membantu masyarakat Wonojati dalam sektor ekonomi khusunya bahan pangan sayuran serta dapat menghemat pengeluaran keluarga karena hasil sayuran hidroponik digunakan untuk konsumsi pribadi, dan (5) bahan media yang digunakan dapat ditemui dengan mudah karena berasal dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa budidaya hidroponik menggunakan sistem wick berhasil memberdayakan masayarakat didesa Wonojati untuk memanfaatkan lahan yang ada khususnya pekarangan rumah masing-masing. Masyarakat memberikan respon yang baik terhadap kegiatan ini dan menilai bahwa kegiatan ini positif dan bermanfaat bagi mereka.","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121833895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pasca pandemi COVID-19 terdapat banyak sekali kesenjangan diberbagai bidang kehidupan yang salah satu tentunya adalah ekonomi, yang terjadi di berbagai kalangan dimana salah satunya adalah penggerak utama roda pemerintahan itu sendiri. BUMDes merupakan salah satu pihak yang terdampak dalam hal ini dimana rendahnya serapan dan aliran dana menyebabkan kesulitan finansial dalam perputaran roda di BUMDes itu sendiri. Padahal telah diketahui bahwa BUMDes merupakan salah satu bidang yang menerima dana yang cukup besar dalam aliran dana desa. Oleh karenanya pengembangan BUMDes perlu segera dilakukan demi membantu menyokong perekonomian desa. Pengembangan potensi desa merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan BUMDes dimana potensi desa merupakan segala hal yang ada di desa baik yang bersifat fisik dan non-fisik yang dapat dimanfaatkan demi kemajuan desa itu sendiri. Minimnya pengembangan potensi desa sendiri merupakan salah satu alasan mengapa BUMDes cenderung sulit dapat melebarkan sayap usahanya karena terfokus pada bidang-bidang tertentu saja. Pada Desa Kemuningsari Kidul sendiri memiliki potensi dimana dapat dikembangkan menjadi desa wisata, namun karena beberapa kendala pengembangan tersebut hanya ide belaka. Padahal di era yang serba digital ini, wisata merupakan bidang yang paling potensial dalam mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
{"title":"Sosialisasi Pengembangan Potensi Desa Menjadi Desa Wisata","authors":"Titania Amelia Saleha, Nur Kholis Pamungkas, Elza Farida Sukmawati, Sampir Andrean Sukoco","doi":"10.37849/mipi.v5i1.299","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v5i1.299","url":null,"abstract":"Pasca pandemi COVID-19 terdapat banyak sekali kesenjangan diberbagai bidang kehidupan yang salah satu tentunya adalah ekonomi, yang terjadi di berbagai kalangan dimana salah satunya adalah penggerak utama roda pemerintahan itu sendiri. BUMDes merupakan salah satu pihak yang terdampak dalam hal ini dimana rendahnya serapan dan aliran dana menyebabkan kesulitan finansial dalam perputaran roda di BUMDes itu sendiri. Padahal telah diketahui bahwa BUMDes merupakan salah satu bidang yang menerima dana yang cukup besar dalam aliran dana desa. Oleh karenanya pengembangan BUMDes perlu segera dilakukan demi membantu menyokong perekonomian desa. Pengembangan potensi desa merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan BUMDes dimana potensi desa merupakan segala hal yang ada di desa baik yang bersifat fisik dan non-fisik yang dapat dimanfaatkan demi kemajuan desa itu sendiri. Minimnya pengembangan potensi desa sendiri merupakan salah satu alasan mengapa BUMDes cenderung sulit dapat melebarkan sayap usahanya karena terfokus pada bidang-bidang tertentu saja. Pada Desa Kemuningsari Kidul sendiri memiliki potensi dimana dapat dikembangkan menjadi desa wisata, namun karena beberapa kendala pengembangan tersebut hanya ide belaka. Padahal di era yang serba digital ini, wisata merupakan bidang yang paling potensial dalam mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116937926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak covid-19 Covid-19 mempengaruhi sektor perekonomian yang ada di Indonesia, Pemerintah telah banyak melakukan upaya untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi UMKM dan IRT. Meskipun sudah banyak UMKM dan IRT yang ada di desa Wonojati kebanyakan usaha tersebut mendapatkan dampak dari adanya Covid-19 mulai dari penjualan yang menurun, modal usaha semakin sedikit dan berbagai masalah lain. Salah satu UMKM yang paling terdampak covid adalah UMKM Kerupuk Pentol yang dikelola oleh ibu Azizah yang terletak di Dusun Krajan. Metodelogi dalam penelitian ini antara lain adalah Observasi, pelatihan, Pendampingan, Evaluasi, Perbaikan, Keberlanjutan Kegiatan Setelah dilakukan perhitungan pada biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam setiap produksi, dimana harga pokok produksi ini dapat dijadikan acuan dalam penentuan harga jual bahan baku. Setelah diketui Harga Pokok produksi Ibu Azizah dapat mengetahui Laba/Rugi usaha Kerupuk Pentol. Usaha Kerupuk Pentol Ibu Azizah dapat melakukan pemilihan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan. saha Kerupuk Pentol dapat menjadwalkan Produksi yang dilakukan. Diharapkan Usaha Kerupuk Pentol Ibu Azizah dapat menerima bantuan dari pemerintah dan diikut sertakan dalam progrm yang dilakukan oleh pemerintahDengan dilakukan pencatatan keuangan dapat diketahui harga pokok produksi dan juga laba dari usaha Kerupuk Pentol Ibu Azizah Dengan dilakukannya pencatatan dan pemilihan bahan baku, Ibu Azizah dapat mengetahui kombinasi bahan dan merk yang sesuai untuk Pembuatan Kerupuk PentolDengan dilakukan penjadwalan produksi, usaha Ibu Azizah dalam menjalankan produksi dapat lebih terstruktur dan efisien Dengan mendaftarkan usaha pada Dinas Koperasi dan Website pemerintah diharapkan usaha Ibu Azizah dapat memperoleh bantuan dan diikut sertakan dalam program pemerintah.
{"title":"Pengembangan UMKM dengan Menerapkan Manajemen Keuangan dan Strategi Operasi Pada UMKM Kerupuk Ibu Azizah","authors":"Dwi Widiantoro, Viony Budi Utomo, D. Khotimah, Hakiki Ahsanul Musyafa, Nungky Viana Feranita","doi":"10.37849/mipi.v5i1.298","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v5i1.298","url":null,"abstract":"Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak covid-19 Covid-19 mempengaruhi sektor perekonomian yang ada di Indonesia, Pemerintah telah banyak melakukan upaya untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi UMKM dan IRT. Meskipun sudah banyak UMKM dan IRT yang ada di desa Wonojati kebanyakan usaha tersebut mendapatkan dampak dari adanya Covid-19 mulai dari penjualan yang menurun, modal usaha semakin sedikit dan berbagai masalah lain. Salah satu UMKM yang paling terdampak covid adalah UMKM Kerupuk Pentol yang dikelola oleh ibu Azizah yang terletak di Dusun Krajan. Metodelogi dalam penelitian ini antara lain adalah Observasi, pelatihan, Pendampingan, Evaluasi, Perbaikan, Keberlanjutan Kegiatan Setelah dilakukan perhitungan pada biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam setiap produksi, dimana harga pokok produksi ini dapat dijadikan acuan dalam penentuan harga jual bahan baku. Setelah diketui Harga Pokok produksi Ibu Azizah dapat mengetahui Laba/Rugi usaha Kerupuk Pentol. Usaha Kerupuk Pentol Ibu Azizah dapat melakukan pemilihan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan. saha Kerupuk Pentol dapat menjadwalkan Produksi yang dilakukan. Diharapkan Usaha Kerupuk Pentol Ibu Azizah dapat menerima bantuan dari pemerintah dan diikut sertakan dalam progrm yang dilakukan oleh pemerintahDengan dilakukan pencatatan keuangan dapat diketahui harga pokok produksi dan juga laba dari usaha Kerupuk Pentol Ibu Azizah Dengan dilakukannya pencatatan dan pemilihan bahan baku, Ibu Azizah dapat mengetahui kombinasi bahan dan merk yang sesuai untuk Pembuatan Kerupuk PentolDengan dilakukan penjadwalan produksi, usaha Ibu Azizah dalam menjalankan produksi dapat lebih terstruktur dan efisien Dengan mendaftarkan usaha pada Dinas Koperasi dan Website pemerintah diharapkan usaha Ibu Azizah dapat memperoleh bantuan dan diikut sertakan dalam program pemerintah.","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133289487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Potensi Desa di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember masih butuh perhatian dari pemerintah desa. Dimana pengembangan potensi Desa dibidang Pertanian, sumber Daya Alam, Produksi usaha, dan bidang Wisata belum dikembangkan secara keseluruhan serta Sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Desa untuk berpartisipasi dalam pengembangan potensi Desa di Desa Kertonegoro masih belum maksimal. Pengembangan Potensi Desa dibidang Pertanian dengan kondisi lahan dan jenis pertanian yang sangat banyak masih belum maksimal dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kertonegoro, hasil pertanian masyarakat susah untuk dikembangkan sehingga masyarakat harus berjuang untuk mengelola pertanian secara pribadi . Pengembangan Potensi Desa dibidang Sumber Daya Alam secara program sudah berjalan dengan baik dimana pemerintah Desa Kertonegoro mampu menciptakan saluran air bersih bagi seluruh masyarakat dan potensi ini sudah dirasakan masyarakat kegunaannya dan masyarakat sangat puas dengan kinerja pemerintah untuk pengembangan potensi Desa ini, dan perlu dikembangkan pemerintah Desa kembali.Namun saat ini masih sangat sedikit desa yang mampu mengembangkan potensinya. Hal ini di sebabkan selama ini desa lebih banyak di posisikan sebagai objek pembangunan sehingga sangat menggantungkan pemerintah pusat. Rendahnya kreatifitas sentralistik pada masalalu banyak potensi yang di biarakan terbengkalai tidak di kembangkan sumber kemakmuran masyarakat, sekarang saatnya kita membangun desa berbasis pada potensi desa yang dimiliki. Pembagunan desa hakekatnya merupakan basis dari pembangunan nasional,apabila setiap desa telah mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri maka kemakmuran masyarakat akan mudah terwujud dan secara nasional akan meningkatkan indeks kemakmuran masyarakat Indonesia. Untuk bisa mewujudkan semua ini maka pemerintah desa bersama sama dengan segenap lembaga dan tokoh masyarakat perlu mengenali potensi apa saja yang ada baik fisik maupun non- fisik dan memahami bagaimana strategi dan cara mengembangkan potensi tersebut agar bisa di manfaatkan sebesar- besarnya untuk kemakmuran masyarakat. Pemetaan potensi desa sangat penting peranannya guna mendukung upaya pemerintah melakukan swasembada desa melalui pembuatan potensi desa dengan baik. Kendala yang dihadapi yaitu Kurang optimalnya pengelolaan dan pengembangan BUMDes dan potensi desa, Minimnya kolaborasi BUMDes dengan pihak-pihak terkait, kurangnya kesadaran untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam mengelola BUMDes dan potensi desa.Pengembangan Potensi Desa dibidang Wisata belum dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah Desa, dimana ada objek wisata yang seharusnya bisa meningkatkan perekonomian Desa namun tidak dikembangkan dengan baik dan pemerintah Desa Kertonegoro perlu mengembangakn potensi Desa dibagian Wisata dengan melibatkan masyarakat supaya lebih berkembang dan maksimal. Potensi Desa yang bisa dikembangakan di Desa Kertonegoro terdiri dari bidang pertanian, sumber daya alam, produksi
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDES","authors":"Bagus Eka Kurniawan, Leni Ria Saputri, Lilis Nur Aini, Rohim Rohim","doi":"10.37849/mipi.v5i1.294","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v5i1.294","url":null,"abstract":"Potensi Desa di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember masih butuh perhatian dari pemerintah desa. Dimana pengembangan potensi Desa dibidang Pertanian, sumber Daya Alam, Produksi usaha, dan bidang Wisata belum dikembangkan secara keseluruhan serta Sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Desa untuk berpartisipasi dalam pengembangan potensi Desa di Desa Kertonegoro masih belum maksimal. Pengembangan Potensi Desa dibidang Pertanian dengan kondisi lahan dan jenis pertanian yang sangat banyak masih belum maksimal dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kertonegoro, hasil pertanian masyarakat susah untuk dikembangkan sehingga masyarakat harus berjuang untuk mengelola pertanian secara pribadi . Pengembangan Potensi Desa dibidang Sumber Daya Alam secara program sudah berjalan dengan baik dimana pemerintah Desa Kertonegoro mampu menciptakan saluran air bersih bagi seluruh masyarakat dan potensi ini sudah dirasakan masyarakat kegunaannya dan masyarakat sangat puas dengan kinerja pemerintah untuk pengembangan potensi Desa ini, dan perlu dikembangkan pemerintah Desa kembali.Namun saat ini masih sangat sedikit desa yang mampu mengembangkan potensinya. Hal ini di sebabkan selama ini desa lebih banyak di posisikan sebagai objek pembangunan sehingga sangat menggantungkan pemerintah pusat. Rendahnya kreatifitas sentralistik pada masalalu banyak potensi yang di biarakan terbengkalai tidak di kembangkan sumber kemakmuran masyarakat, sekarang saatnya kita membangun desa berbasis pada potensi desa yang dimiliki. Pembagunan desa hakekatnya merupakan basis dari pembangunan nasional,apabila setiap desa telah mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri maka kemakmuran masyarakat akan mudah terwujud dan secara nasional akan meningkatkan indeks kemakmuran masyarakat Indonesia. Untuk bisa mewujudkan semua ini maka pemerintah desa bersama sama dengan segenap lembaga dan tokoh masyarakat perlu mengenali potensi apa saja yang ada baik fisik maupun non- fisik dan memahami bagaimana strategi dan cara mengembangkan potensi tersebut agar bisa di manfaatkan sebesar- besarnya untuk kemakmuran masyarakat. Pemetaan potensi desa sangat penting peranannya guna mendukung upaya pemerintah melakukan swasembada desa melalui pembuatan potensi desa dengan baik. Kendala yang dihadapi yaitu Kurang optimalnya pengelolaan dan pengembangan BUMDes dan potensi desa, Minimnya kolaborasi BUMDes dengan pihak-pihak terkait, kurangnya kesadaran untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam mengelola BUMDes dan potensi desa.Pengembangan Potensi Desa dibidang Wisata belum dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah Desa, dimana ada objek wisata yang seharusnya bisa meningkatkan perekonomian Desa namun tidak dikembangkan dengan baik dan pemerintah Desa Kertonegoro perlu mengembangakn potensi Desa dibagian Wisata dengan melibatkan masyarakat supaya lebih berkembang dan maksimal. Potensi Desa yang bisa dikembangakan di Desa Kertonegoro terdiri dari bidang pertanian, sumber daya alam, produksi ","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127779779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alifiah Nur Holisah, Alfian Agus Prasetyo, Jihad Lutfi, Novi Ayunda Saputri, Andrias Dwimahendrawan
Persaingan pasar saat ini semakin ketat ditambah dengan kondisi pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung cukup lama sehingga banyak UMKM yang ikut terdampak dengan adanya pandemi ini, salah satunya yaitu UMKM Kripik Kedelai yang ada di Desa Kertonegoro. Menurunnya penjualan membuat pendapatan usaha menjadi tidak stabil seperti biasanya. Oleh karena itu usaha yang dapat dilakukan dalam menangani krisis saat ini yaitu dengan melakukan pelatihan pengembangan produk pada UMKM Kripik Kedelai dengan penambahan varian rasa balado dan ayam panggang dan original selain itu juga melakukan pengembangan produk dengan menambah kemasan yang lebih kecil yang sebelumnya belum pernah ada serta melakukan pelatihan promosi yang efektif yang belum di terapkan yaitu melakukan promosi secara online dengan memasarkan melalui media sosial yaitu Facebook marketplace dan juga penjualan secara langsung guna meningkatkan penjualan pada UMKM Kripik Kedelai di masa pandemi ini.
{"title":"Pelatihan Umkm Kripik Kedelai dalam Pengembangan Produk Dan Promosi Untuk Meningkatkan Penjualan","authors":"Alifiah Nur Holisah, Alfian Agus Prasetyo, Jihad Lutfi, Novi Ayunda Saputri, Andrias Dwimahendrawan","doi":"10.37849/mipi.v5i1.296","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v5i1.296","url":null,"abstract":"Persaingan pasar saat ini semakin ketat ditambah dengan kondisi pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung cukup lama sehingga banyak UMKM yang ikut terdampak dengan adanya pandemi ini, salah satunya yaitu UMKM Kripik Kedelai yang ada di Desa Kertonegoro. Menurunnya penjualan membuat pendapatan usaha menjadi tidak stabil seperti biasanya. Oleh karena itu usaha yang dapat dilakukan dalam menangani krisis saat ini yaitu dengan melakukan pelatihan pengembangan produk pada UMKM Kripik Kedelai dengan penambahan varian rasa balado dan ayam panggang dan original selain itu juga melakukan pengembangan produk dengan menambah kemasan yang lebih kecil yang sebelumnya belum pernah ada serta melakukan pelatihan promosi yang efektif yang belum di terapkan yaitu melakukan promosi secara online dengan memasarkan melalui media sosial yaitu Facebook marketplace dan juga penjualan secara langsung guna meningkatkan penjualan pada UMKM Kripik Kedelai di masa pandemi ini.","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"188 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116426375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Brian Suryananda Pradiptha, Ali Maftuh Sholahuddin, A. Khoiron, Siti Husnul Hotima
Indonesia termasuk salah satu negara yang kaya akan bahan tambangnya diantaranya berupa tanah liat. Hal ini dibuktikan bahwa ada banyaknya industri pengolah tanah liat baik yang sudah besar ataupun yang masih belum lama berdiri. industri tersebut mengolah tanah liat menjadi barang setengah jadi ataupun barang yang siap digunakan seperti contohnya genteng. Desa Kemuningsari Kidul merupakan salah satu desa yang terletak dikecamatan Jenggawah, kabupaten Jember, dimana dilokasi tersebut terdapat banyaknya masyarakat yang memiliki usaha berupa industri genteng. Industri genteng tersebut pastinya memiliki karakteristik tersendiri dalam menentukan kualitas bahan baku pembuatannya. Hal tersebut dapat diketahui dari cara pemilik industri genteng tersebut saat pengambilan keputusannya dalam menentukan seperti apa kualitas bahan baku produk genteng yang dibuatnya. Teman-teman KKNT STIA PEMBANGUNAN JEMBER bermaksud untuk memberikan sosialisasi tentang tata cara pengambilan keputusan dalam penentuan kualitas bahan baku genteng kepada salah satu mitra industri genteng didesa Kemuningsari Kidul yang industrinya Bernama UD Yoyok. Pemilik dari UD Yoyok adalah bapak Yoyok yang telah menjalankan industri gentengnya sejak tahun 2011. Tujuan pemberian sosialisasi ini agar kualitas bahan baku genteng mempunyai peranan yang sangat penting dalam menarik minat konsumen untuk membeli. Maka dari itu diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan minat beli konsumen pada industri genteng di Kemuningsari Kidul khususnya UD Yoyok.
{"title":"Pengambilan Keputusan Dalam Penentuan Kualitas Bahan Baku Genteng","authors":"Brian Suryananda Pradiptha, Ali Maftuh Sholahuddin, A. Khoiron, Siti Husnul Hotima","doi":"10.37849/mipi.v5i1.295","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v5i1.295","url":null,"abstract":"Indonesia termasuk salah satu negara yang kaya akan bahan tambangnya diantaranya berupa tanah liat. Hal ini dibuktikan bahwa ada banyaknya industri pengolah tanah liat baik yang sudah besar ataupun yang masih belum lama berdiri. industri tersebut mengolah tanah liat menjadi barang setengah jadi ataupun barang yang siap digunakan seperti contohnya genteng. Desa Kemuningsari Kidul merupakan salah satu desa yang terletak dikecamatan Jenggawah, kabupaten Jember, dimana dilokasi tersebut terdapat banyaknya masyarakat yang memiliki usaha berupa industri genteng. Industri genteng tersebut pastinya memiliki karakteristik tersendiri dalam menentukan kualitas bahan baku pembuatannya. Hal tersebut dapat diketahui dari cara pemilik industri genteng tersebut saat pengambilan keputusannya dalam menentukan seperti apa kualitas bahan baku produk genteng yang dibuatnya. Teman-teman KKNT STIA PEMBANGUNAN JEMBER bermaksud untuk memberikan sosialisasi tentang tata cara pengambilan keputusan dalam penentuan kualitas bahan baku genteng kepada salah satu mitra industri genteng didesa Kemuningsari Kidul yang industrinya Bernama UD Yoyok. Pemilik dari UD Yoyok adalah bapak Yoyok yang telah menjalankan industri gentengnya sejak tahun 2011. Tujuan pemberian sosialisasi ini agar kualitas bahan baku genteng mempunyai peranan yang sangat penting dalam menarik minat konsumen untuk membeli. Maka dari itu diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan minat beli konsumen pada industri genteng di Kemuningsari Kidul khususnya UD Yoyok.","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115416602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Segmentasi pasar adalah strategi kegiatan mengelompokkan pasar/calon konsumen yang memiliki persepsi yang sama antara kebutuhan dan keinginannya. Konsumen yang sangat beragam dijadikan menjadi bagian kecil, baik dari sisi kesukaan, keinginan, atau kebutuhan konsumen. Ketika pemasar sudah bisa mengidentifikasi calon konsumen yang dituju, maka pemasar akan memiliki peluang yang lebih besar ketika melakukan strategi pemasaran.Mitra pengabdian adalah usaha kecil (keripik MEYDI) milik bapak Sugiyanto yang berada di Dusun Tegal Gayam Desa Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember. Pelaksanaan pengabdan dimulai sejak 11 November 2021 dan selesai 17 Desember 2021. Pengabdian ini juga turut melibatkan 6 mahasiswa STIA Pembangunan Jember.Metode pelaksanaan dimulai dari observasi analisis situasi, sosialisasi, lalu dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan, dan yang terakhir dengan cara melakukan monitoring evaluasi. Tujuan pengabdian ini agar mitra memiiki segmentasi pasar yang jelas, memiliki akun media sosial, dan bisa melakukan digital marketing. Sehingga diharapkan nanti omzet dari MEYDI dapat meningkat.Pengabdian ini memiliki keberhasilan yang sudah dapat dirasakan oleh mitra. Pertama, mitra sudah dapat memiliki fokus segmentasi pasar yang jelas yaitu para anak muda. Kedua, mitra sudah memiliki akun media sosial instagram dan facebook, serta sudah masuk marketplace shopee. Ketiga, mitra sudah dapat melakukan digital marketing melalui platform yang sudah dibentuk.
分割市场是一种活动策略,将拥有相同需求和欲望的市场/潜在消费者分组。高度多样化的消费者被视为消费者的偏好、欲望或需求的一小部分。一旦营销人员能够确定目标客户,营销人员就有更大的机会进行营销策略。忠诚的伙伴是Sugiyanto先生在Tegal Gayam村的gundul Kidul village做的一项小企业(MEYDI片)。2021年11月11日开始实行,并于2021年12月17日结束。这项服务还包括6名建筑工学生。执行方法从对情况的观察分析开始,社会化,然后是培训,最后是进行评估评估。该服务的目的是让合伙人拥有清晰的市场分割、社交媒体账户和数字营销。所以以后预期从MEYDI可以增加缎带系起来。奉献的成功已经可以感受到自己的搭档。首先,该合伙人能够对年轻人进行明确的市场分割。第二,合作伙伴已经有instagram和facebook社交媒体账号,并已经进入marketplace shopee。第三,合作伙伴已经可以通过平台进行数字化营销已经成立的。
{"title":"Penentuan Strategi Pemasaran (Digital Marketing) Berdasarkan Segmentasi Pasar","authors":"Sampir Andrean Sukoco","doi":"10.37849/mipi.v4i2.254","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v4i2.254","url":null,"abstract":"Segmentasi pasar adalah strategi kegiatan mengelompokkan pasar/calon konsumen yang memiliki persepsi yang sama antara kebutuhan dan keinginannya. Konsumen yang sangat beragam dijadikan menjadi bagian kecil, baik dari sisi kesukaan, keinginan, atau kebutuhan konsumen. Ketika pemasar sudah bisa mengidentifikasi calon konsumen yang dituju, maka pemasar akan memiliki peluang yang lebih besar ketika melakukan strategi pemasaran.Mitra pengabdian adalah usaha kecil (keripik MEYDI) milik bapak Sugiyanto yang berada di Dusun Tegal Gayam Desa Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember. Pelaksanaan pengabdan dimulai sejak 11 November 2021 dan selesai 17 Desember 2021. Pengabdian ini juga turut melibatkan 6 mahasiswa STIA Pembangunan Jember.Metode pelaksanaan dimulai dari observasi analisis situasi, sosialisasi, lalu dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan, dan yang terakhir dengan cara melakukan monitoring evaluasi. Tujuan pengabdian ini agar mitra memiiki segmentasi pasar yang jelas, memiliki akun media sosial, dan bisa melakukan digital marketing. Sehingga diharapkan nanti omzet dari MEYDI dapat meningkat.Pengabdian ini memiliki keberhasilan yang sudah dapat dirasakan oleh mitra. Pertama, mitra sudah dapat memiliki fokus segmentasi pasar yang jelas yaitu para anak muda. Kedua, mitra sudah memiliki akun media sosial instagram dan facebook, serta sudah masuk marketplace shopee. Ketiga, mitra sudah dapat melakukan digital marketing melalui platform yang sudah dibentuk.","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"35 7","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133003233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa merupakan satuan wilayah terkecil pada pemerintahan negara Indonesia. Adanya Desa di harapkan mampu menjadi ujung tombak negara dalam mengembangkan perekonomian negara secara mandiri, pengembangan desa sudah lama di lakukan akan tetapi masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan secara seksama. Program – program yang di berikan oleh pemerintah pusat untuk di jalankan oleh desa menjadi banyak kendala. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kurang maksimalnya program- program yang telah diberikan pemerintah pusat. Salah satunya yang paling sering ditemukan adalah intervensi pemerintah pusat yang sangat besar kepada masyarakat, sehingga dapat menghambat daya kreativitas dan inovasi bagi masyarakat desa dalam mengelola dan menjalankan roda ekonomi mandiri di pedesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi yang ada di desa tidak terlaksana secara efektif sehingga berdampak kepada ketergantungan terhadap bantuan yang diberikan oleh pemerintah sehingga memutuskan semangat kemandirian dan kreatifitas dalam membangun perekenomian pedesaan. Bentuk lembaga ekonomi yang di maksud adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes adalah badan usaha yang seutuhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui ikut sertaan secara langsung yang bersumber dari kekayaan Desa yang terpisah sehingga dapat mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya demi kesejahteraan masyarakat di Desa
{"title":"Strategi Pengembangan Bumdesa Sebagai Pilar Ekonomi Desa","authors":"I. Supriyadi","doi":"10.37849/mipi.v4i2.256","DOIUrl":"https://doi.org/10.37849/mipi.v4i2.256","url":null,"abstract":"Desa merupakan satuan wilayah terkecil pada pemerintahan negara Indonesia. Adanya Desa di harapkan mampu menjadi ujung tombak negara dalam mengembangkan perekonomian negara secara mandiri, pengembangan desa sudah lama di lakukan akan tetapi masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan secara seksama. Program – program yang di berikan oleh pemerintah pusat untuk di jalankan oleh desa menjadi banyak kendala. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kurang maksimalnya program- program yang telah diberikan pemerintah pusat. Salah satunya yang paling sering ditemukan adalah intervensi pemerintah pusat yang sangat besar kepada masyarakat, sehingga dapat menghambat daya kreativitas dan inovasi bagi masyarakat desa dalam mengelola dan menjalankan roda ekonomi mandiri di pedesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi yang ada di desa tidak terlaksana secara efektif sehingga berdampak kepada ketergantungan terhadap bantuan yang diberikan oleh pemerintah sehingga memutuskan semangat kemandirian dan kreatifitas dalam membangun perekenomian pedesaan. Bentuk lembaga ekonomi yang di maksud adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes adalah badan usaha yang seutuhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui ikut sertaan secara langsung yang bersumber dari kekayaan Desa yang terpisah sehingga dapat mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya demi kesejahteraan masyarakat di Desa","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"184 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124660240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}