Permasalahan transportasi di Kabupaten Bireuen semakin serius, salah satunya adalah arus lalu lintas yang tidak lancar (kemacetan) terutama pada kawasan Jalan Medan–Banda Aceh Kawasan Simpang Adam Batre Bireuen. Jalan tersebut juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung sektor-sektor perdagangan, perkantoran, pendidikan, dan jasa yang semua itu dapat berjalan dengan baik apabila sarana-sarana pendukung cukup memadai. Penyebab kemacetan pada jalan tersebut adalah karena adanya pengendara yang berhenti/parkir di sisi jalan, pengendara yang masuk/keluar dari persimpangan jalan dan juga kendaraan umum yang menurunkan/menaikan penumpang pada kawasan simpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemacetan yang terjadi pada ruas Jalan Medan–banda aceh Kawasan Simpang Adam Batre Bireuen dan mengetahui solusi supaya bisa mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini berpedoman pada metode PKJI 2014. Besarnya volume puncak arus lalu lintas pada waktu pengamatan dengan total volume arus lalu lintas (Q) sebesar 2108,01 skr/jam, nilai kapasitas simpang sebesar 2434 skr/jam dan dengan nilai derajat kejenuhan (DJ) sebesar 0,86 yang berarti pada persimpangan tersebut mengalami kejenuhan, karena 0,86 > 0,85 dan simpang tersebut mengalami masalah. Kondisi ini perlu diadakan perbaikan dengan pengurangan hambatan samping di sekitar simpang dan untuk penanganan simpang selanjutnya perlu dipertimbangkan adanya pemasangan rambu lalu-lintas pada kawasan simpang tersebut.
{"title":"ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI SUATU WILAYAH (Studi Kasus Di Ruas Jalan Medan – Banda Aceh Kawasan Simpang Adam Batre Bireuen)","authors":"Kumita Kumita, Aris Munandar, Alwan Shabir","doi":"10.51179/rkt.v6i2.1373","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i2.1373","url":null,"abstract":"Permasalahan transportasi di Kabupaten Bireuen semakin serius, salah satunya adalah arus lalu lintas yang tidak lancar (kemacetan) terutama pada kawasan Jalan Medan–Banda Aceh Kawasan Simpang Adam Batre Bireuen. Jalan tersebut juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung sektor-sektor perdagangan, perkantoran, pendidikan, dan jasa yang semua itu dapat berjalan dengan baik apabila sarana-sarana pendukung cukup memadai. Penyebab kemacetan pada jalan tersebut adalah karena adanya pengendara yang berhenti/parkir di sisi jalan, pengendara yang masuk/keluar dari persimpangan jalan dan juga kendaraan umum yang menurunkan/menaikan penumpang pada kawasan simpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemacetan yang terjadi pada ruas Jalan Medan–banda aceh Kawasan Simpang Adam Batre Bireuen dan mengetahui solusi supaya bisa mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini berpedoman pada metode PKJI 2014. Besarnya volume puncak arus lalu lintas pada waktu pengamatan dengan total volume arus lalu lintas (Q) sebesar 2108,01 skr/jam, nilai kapasitas simpang sebesar 2434 skr/jam dan dengan nilai derajat kejenuhan (DJ) sebesar 0,86 yang berarti pada persimpangan tersebut mengalami kejenuhan, karena 0,86 > 0,85 dan simpang tersebut mengalami masalah. Kondisi ini perlu diadakan perbaikan dengan pengurangan hambatan samping di sekitar simpang dan untuk penanganan simpang selanjutnya perlu dipertimbangkan adanya pemasangan rambu lalu-lintas pada kawasan simpang tersebut.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115687936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian tentang penggunaan sika grout 215 dan pasir laut terhadap kuat tekan dan belah beton sebagai agregat halus dalam pembuatan beton ini dilatar belakangi oleh ketersediaan pasir laut di alam dalam jumlah yang sangat besar. Pasir laut yang digunakan berasal dari daerah Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Jumlah sika grout 215 yang akan digunakan adalah 30% dari berat semen yang diperkirakan mampu meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan benda uji silinder berdiameter 15cm dan tinggi 30cm dengan jumlah benda uji 30 buah dengan pembagian 10 buah untuk beton normal, 10 buah untuk pasir laut tanpa sika grout dan 10 buah menggunakan campuran sika grout yang akan di uji pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan beton normal 21,39 MPa pada beton pasir laut dengan campuran sika grout 215 meningkat sebesar 25,19 MPa dan mengalami penurunan pada beton pasir laut tanpa sika grout 215 sebesar 17,98 MPa. Sedangkan untuk kuat tarik belah beton normal sebesar 2,90 MPa mengalami peningkatan pada beton pasir laut dengan campuran sika grout 215 sebesaar 4,25 MPa dan mengalami penurunan pada beton pasir laut tanpa sika grout 215 sebesar 2,45 MPa.
{"title":"ANALISA PENGGUNAAN PASIR LAUT PADA CAMPURAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKA GROUT TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH BETON","authors":"Royanna Sakura, S. Suhaimi, Fiqri Haikal","doi":"10.51179/rkt.v6i2.1374","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i2.1374","url":null,"abstract":"Penelitian tentang penggunaan sika grout 215 dan pasir laut terhadap kuat tekan dan belah beton sebagai agregat halus dalam pembuatan beton ini dilatar belakangi oleh ketersediaan pasir laut di alam dalam jumlah yang sangat besar. Pasir laut yang digunakan berasal dari daerah Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Jumlah sika grout 215 yang akan digunakan adalah 30% dari berat semen yang diperkirakan mampu meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan benda uji silinder berdiameter 15cm dan tinggi 30cm dengan jumlah benda uji 30 buah dengan pembagian 10 buah untuk beton normal, 10 buah untuk pasir laut tanpa sika grout dan 10 buah menggunakan campuran sika grout yang akan di uji pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan beton normal 21,39 MPa pada beton pasir laut dengan campuran sika grout 215 meningkat sebesar 25,19 MPa dan mengalami penurunan pada beton pasir laut tanpa sika grout 215 sebesar 17,98 MPa. Sedangkan untuk kuat tarik belah beton normal sebesar 2,90 MPa mengalami peningkatan pada beton pasir laut dengan campuran sika grout 215 sebesaar 4,25 MPa dan mengalami penurunan pada beton pasir laut tanpa sika grout 215 sebesar 2,45 MPa.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"178 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133070899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beton serat merupakan inovasi dari beton normal menjadi beton khusus dengan unsur penyusun antara lain semen, air, agregat kasar, agregat halus dan serat. Konsep dasarnya adalah untuk menulangi beton secara alami dengan serat yang disebarkan acak ke dalam adukan beton, sehingga dapat mencegah terjadinya retakan yang terlalu dini baik akibat beban maupun akibat panas hidrasi. Penelitian ini menggunakan fiberglass sebagai serat dengan diameter ± 0,01 mm dan panjang 5 cm dengan variasi penambahan sebesar 0%, 0,25 % dan 0,5% diambil dari berat semen. Serbuk kaca digunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus sebesar 25%. Benda uji yang dibuat berjumlah 36 sampel berbentuk silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah berdasarkan pada umur beton 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan fiberglass 0,25% dan serbuk kaca 25% (BSK2) dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan 18,07% dan kuat tarik belah 34,04%. Namun pada penggunaan fiberglass 0,5% dan serbuk kaca 25% (BSK3) kuat tekan mengalami penurunan 30,61% dan penurunan kuat tarik belah 9,57% dibandingkan beton normal (BS0). Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton lebih besar dibandingkan dengan mutu beton yang direncanakan 20 MPa.
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN FIBERGLASS DAN SERBUK KACA TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON SERAT","authors":"Richard Mareno","doi":"10.51179/rkt.v6i2.1377","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i2.1377","url":null,"abstract":"Beton serat merupakan inovasi dari beton normal menjadi beton khusus dengan unsur penyusun antara lain semen, air, agregat kasar, agregat halus dan serat. Konsep dasarnya adalah untuk menulangi beton secara alami dengan serat yang disebarkan acak ke dalam adukan beton, sehingga dapat mencegah terjadinya retakan yang terlalu dini baik akibat beban maupun akibat panas hidrasi. Penelitian ini menggunakan fiberglass sebagai serat dengan diameter ± 0,01 mm dan panjang 5 cm dengan variasi penambahan sebesar 0%, 0,25 % dan 0,5% diambil dari berat semen. Serbuk kaca digunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus sebesar 25%. Benda uji yang dibuat berjumlah 36 sampel berbentuk silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah berdasarkan pada umur beton 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan fiberglass 0,25% dan serbuk kaca 25% (BSK2) dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan 18,07% dan kuat tarik belah 34,04%. Namun pada penggunaan fiberglass 0,5% dan serbuk kaca 25% (BSK3) kuat tekan mengalami penurunan 30,61% dan penurunan kuat tarik belah 9,57% dibandingkan beton normal (BS0). Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton lebih besar dibandingkan dengan mutu beton yang direncanakan 20 MPa.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130005905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah plastik sangat dominan dan menjadi isu yang mendunia dalam bidang lingkungan hidup. Upaya memanfaatkan limbah plastik untuk dijadikan bahan material bangunan merupakan salah satu alternatif yang diharapkan dapat mengurangi efek pencemaran yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dari limbah plastik bakar (LPB) untuk digunakan sebagai bahan ikat pembuatan mortar plastik. Bahan plastik yang digunakan berjenis high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE) dan polyethylene etilen terephalate (PET). Dilakukan variasi substitusi pasir terhadap bahan plastik, dengan asumsi dapat memperbaiki nilai kuat tekan yang dihasilkan. Variasi substitusi pasirterhadap plastik adalah sebesar 10, 20, 30, 40 dan 50 persen dari volume plastik.Benda uji mortar plastik dibuat berbentuk kubus dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah benda uji mencapai umur 14 hari. Hasil pengukuran berat jenis benda uji mortar plastik berkisar antara 941,3 Kg/M3 sampai dengan 1972 Kg/M3. Hasil pengujian kuat tekan benda uji mortar plastik yang diperoleh berkisar antara 8,201 MPa sampai dengan 13,679 Mpa. Hasil pengujian kuat tekan mortar plastik berbanding lurus dengan variasi persentase substitusi pasir yang digunakan. Semakin besar persentase substitusi pasir yang digunakan semakin besar pula nilai kuat tekan yang diperoleh. Substitusi pasir yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan kuat tekan mortar plastik. Hal ini terjadi karena material pasir memiliki kakuatan yang lebih baik dari plastik.
{"title":"PENGARUH SUBSTITUSI PASIR TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR PLASTIK, STUDI KASUS CAMPURAN PLASTIK BAKAR LDPE, HDPE DAN PET","authors":"R. Kurnia, Sofyan M Nur","doi":"10.51179/rkt.v6i2.1372","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i2.1372","url":null,"abstract":"Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah plastik sangat dominan dan menjadi isu yang mendunia dalam bidang lingkungan hidup. Upaya memanfaatkan limbah plastik untuk dijadikan bahan material bangunan merupakan salah satu alternatif yang diharapkan dapat mengurangi efek pencemaran yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dari limbah plastik bakar (LPB) untuk digunakan sebagai bahan ikat pembuatan mortar plastik. Bahan plastik yang digunakan berjenis high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE) dan polyethylene etilen terephalate (PET). Dilakukan variasi substitusi pasir terhadap bahan plastik, dengan asumsi dapat memperbaiki nilai kuat tekan yang dihasilkan. Variasi substitusi pasirterhadap plastik adalah sebesar 10, 20, 30, 40 dan 50 persen dari volume plastik.Benda uji mortar plastik dibuat berbentuk kubus dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah benda uji mencapai umur 14 hari. Hasil pengukuran berat jenis benda uji mortar plastik berkisar antara 941,3 Kg/M3 sampai dengan 1972 Kg/M3. Hasil pengujian kuat tekan benda uji mortar plastik yang diperoleh berkisar antara 8,201 MPa sampai dengan 13,679 Mpa. Hasil pengujian kuat tekan mortar plastik berbanding lurus dengan variasi persentase substitusi pasir yang digunakan. Semakin besar persentase substitusi pasir yang digunakan semakin besar pula nilai kuat tekan yang diperoleh. Substitusi pasir yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan kuat tekan mortar plastik. Hal ini terjadi karena material pasir memiliki kakuatan yang lebih baik dari plastik.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132964213","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Terbatasnya ruang lalu lintas hingga dapat menghambat mobilitas kendaraan.Disamping itu, aktivitas parkir yang kurang tertata rapi juga dapat menimbulkan masalah terhadap kinerja jalan tersebut hal ini karena adanya pengurangan lebar ruas jalan. Kondisi yang demikian juga terjadi di Jalan Tgk. Syik Johan Alamsyah-Bireuen Provinsi Aceh. Jalan ini terletak di pusat kota Bireuen Provinsi Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Derajat Kejenuhan (DS) dan Tingkat Pelayanan (TP) dan rekomendasi penataan ruang parkir Jalan Tgk. Syik Johan Alamsyah-Bireuen.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 (MKJI 1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Derajat Kejenuhan setiap jamnya 0,51 sampai dengan 1,26. Derajat Kejenuhan harian 0,83. Tingkat Pelayanan untuk tiap jamnya F sampai dengan B. Tingkat Pelayanan harian berada pada D. Rekomendasi Penataan Ruang Parkir Mobil Penumpang Golongan 1 dapat dilakukan dalam 3 alternatif. Alternatif 1 sudut parkir 0o dapat menampung sebanyak 19 kendaraan. Alternatif 2 sudut parkir 30odapat menampung sebanyak 47 kendaraan.Aternatif 3 sudut parkir 45odapat menampung sebanyak 62 kendaraan. Rekomendasi Penatan Ruang Parkir Sepeda Motor dilakukan dengan sudut parkir 90o, 160 kendaraan tertampung.
交通空间有限,因此阻碍了车辆的移动。此外,由于路段面积的降低,较不整齐的停车活动也会对道路的性能造成问题。同样的情况也发生在Tgk街上。亚齐省的shiik Johan Alamsyah-Bireuen。这条街位于比鲁恩省的市中心。本研究的目的是确定Tgk街停车场的密度(DS)和服务水平(TP)以及设置Tgk街停车场的建议。约翰·亚伦。本研究采用的方法是1997年印尼道路容量手册(MKJI 1997)。研究结果显示,每小时0.51至1.26小时的饱和度。每天饱和度为0.83。每小时的服务等级F到B.每天的服务等级是在D.建议下,将一级客车的停车位设置为3个替代方案。停车场0o的替代1个角可容纳19辆车。30个以上停车场的2个替代方案可容纳47辆车。另外3个角落的45oo容纳62辆车。建议采用摩托车的停车位角度:90o, 160辆车。
{"title":"PENATAAN PARKIR BERDASARKAN KINERJA JALAN (Studi Kasus Jln. Tgk. Syik Johan Alamsyah-Bireuen)","authors":"Romaynoor Ismy, H. Husaini, Yuliar Kharis","doi":"10.51179/rkt.v6i2.1370","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i2.1370","url":null,"abstract":"Terbatasnya ruang lalu lintas hingga dapat menghambat mobilitas kendaraan.Disamping itu, aktivitas parkir yang kurang tertata rapi juga dapat menimbulkan masalah terhadap kinerja jalan tersebut hal ini karena adanya pengurangan lebar ruas jalan. Kondisi yang demikian juga terjadi di Jalan Tgk. Syik Johan Alamsyah-Bireuen Provinsi Aceh. Jalan ini terletak di pusat kota Bireuen Provinsi Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Derajat Kejenuhan (DS) dan Tingkat Pelayanan (TP) dan rekomendasi penataan ruang parkir Jalan Tgk. Syik Johan Alamsyah-Bireuen.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 (MKJI 1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Derajat Kejenuhan setiap jamnya 0,51 sampai dengan 1,26. Derajat Kejenuhan harian 0,83. Tingkat Pelayanan untuk tiap jamnya F sampai dengan B. Tingkat Pelayanan harian berada pada D. Rekomendasi Penataan Ruang Parkir Mobil Penumpang Golongan 1 dapat dilakukan dalam 3 alternatif. Alternatif 1 sudut parkir 0o dapat menampung sebanyak 19 kendaraan. Alternatif 2 sudut parkir 30odapat menampung sebanyak 47 kendaraan.Aternatif 3 sudut parkir 45odapat menampung sebanyak 62 kendaraan. Rekomendasi Penatan Ruang Parkir Sepeda Motor dilakukan dengan sudut parkir 90o, 160 kendaraan tertampung.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134341334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak : Penggunaan pipa PVC pada kolom karena tuntutan estetika dapat mengakibatkan terjadinya rongga pada sebuah struktur yang berdampak pada berkurangnya luas penampang dan volume beton, sehingga akan mempengaruhi kekuatan tekan beton. Penggunaan pipa di dalam kolom diperbolehkan dalam SNI-03-2847-2002 dengan syarat tidak boleh melebihi dari 4% dari luas penampang. Saat ini banyak terdapat penggunaan pipa PVC dengan luas penampang 5%-8% melebihi dari yang persyaratan yang telah di tetapkan dalam SNI-03-2847-2002. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase kehilangan kuat tekan beton pada variasi yang berbeda dan manakah variasi mutu beton yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kehilangan kuat tekan. Uji eksperimen dilakukan terhadap beberapa variasi mutu beton yaitu K-250, K-225 dan K-200 dengan model berupa selinder ukuran 15cm x 30 cm yang diberi Pipa PVC diameter 1,5 Inch dan tanpa Pipa PVC (benda uji normal), pengujian dilakukan pada umur 28 hari. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa terjadi penurunan nilai kuat tekan beton yang besar akibat berkurangnya luas penampang pada berbagai variasi mutu beton yang direncanakan, pengunaan Pipa PVC 1,5 Inch (11,395 Cm2 ) pada mutu beton K-250 mengalami penurunan kuat tekan beton sebesar 15,458%, mutu beton K-225 mengalami penurunan kuat tekan beton sebesar 44,201% dan mutu beton K-200 mengalami penurunan kuat tekan beton sebesar 49,538%. Berdasarkan hal tersebut juga mengapa SNI-03-2847-2002 membatasi penggunaan/penempatan pipa tidak boleh melebihi sebesar 4% dari luas penampang.
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN PIPA PADA KOLOM TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU K-250, K-225 DAN K-200","authors":"Suhaimi Suhaimi, Hasan Mahsul","doi":"10.51179/rkt.v6i1.1347","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i1.1347","url":null,"abstract":"Abstrak : Penggunaan pipa PVC pada kolom karena tuntutan estetika dapat mengakibatkan terjadinya rongga pada sebuah struktur yang berdampak pada berkurangnya luas penampang dan volume beton, sehingga akan mempengaruhi kekuatan tekan beton. Penggunaan pipa di dalam kolom diperbolehkan dalam SNI-03-2847-2002 dengan syarat tidak boleh melebihi dari 4% dari luas penampang. Saat ini banyak terdapat penggunaan pipa PVC dengan luas penampang 5%-8% melebihi dari yang persyaratan yang telah di tetapkan dalam SNI-03-2847-2002. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase kehilangan kuat tekan beton pada variasi yang berbeda dan manakah variasi mutu beton yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kehilangan kuat tekan. Uji eksperimen dilakukan terhadap beberapa variasi mutu beton yaitu K-250, K-225 dan K-200 dengan model berupa selinder ukuran 15cm x 30 cm yang diberi Pipa PVC diameter 1,5 Inch dan tanpa Pipa PVC (benda uji normal), pengujian dilakukan pada umur 28 hari. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa terjadi penurunan nilai kuat tekan beton yang besar akibat berkurangnya luas penampang pada berbagai variasi mutu beton yang direncanakan, pengunaan Pipa PVC 1,5 Inch (11,395 Cm2 ) pada mutu beton K-250 mengalami penurunan kuat tekan beton sebesar 15,458%, mutu beton K-225 mengalami penurunan kuat tekan beton sebesar 44,201% dan mutu beton K-200 mengalami penurunan kuat tekan beton sebesar 49,538%. Berdasarkan hal tersebut juga mengapa SNI-03-2847-2002 membatasi penggunaan/penempatan pipa tidak boleh melebihi sebesar 4% dari luas penampang.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132333265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kabupaten Aceh Tengah, khususnya di Kampung Kute Lot Kebayakan terdapat sejumlah usaha home industri pembuatan batako dan paving block. Usaha ini sangat potensial dimana sebagian besar masyarakat menjadikan usaha ini sebagai mata pencaharian utama. Berdasarkan pengamatan secara umum proses produksinya dilakukan manual dengan sistem cetak tekan. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, ditemui beberapa permasalahan berkaitan dengan mutu batako dan paving block yang dihasilkan. Ditemukan kasus beberapa pesanan dalam jumlah besar yang gagal pesan, dikarnakan kualitas produk yang tidak memenuhi standar mutu yang disyaratkan oleh pemesan. Namun permasalahannya kualitas batako yang diperdagangkan tidak pernah diketahui, apakah termasuk yang layak digunakan atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat perbandingan kualitas sifat fisis agregat halus, nilai kuat tekan batako yang dihasilkan dengan penggunaan agregat yang dimodifikasi. Penelitian dilakukan terhadap batako normal. Benda uji yang digunakan berbentuk Persegi dengan dimensi Ø 30 x 15 x 10 cm. Hasil pengujian kuat tekan tekan batako agregat gunung adalah 70,02 Kg/cm². Batako agregat modifikasi 1 (Subtitusi 15% pasir) adalah 84,82 Kg/cm². Sedangkan untuk batako agregat modifikasi 2 (Subtitusi 30% pasir) adalah 94,69 Kg/cm². Hasil pengujian kuat tekan batako umur 28 hari dengan penggunaan agregat modifikasi 15% memiliki persentase kekuatan yaitu sebesar 17,450%, dan modifikasi 30% memiliki persentase kekuatan yang lebih besar 26,053% dibandingkan kuat tekan batako menggunakan agregat gunung. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pemeriksaan sifat fisis material, dimana secara keseluruhan kualitas agregat yang dimodifikasi lebih baik dari pada agregat gunung. Salah satunya adalah bahwa agregat modifikasi memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan agregat gunung. Agregat yang memiliki berat jenis yang lebih besar akan memiliki struktur butiran yang lebih padat dan cendrung mempengaruhi sifat mekanis batako yang dihasilkan.
亚齐地区,特别是在库特罗村,被认为是一些家庭企业,制造砖块和铺路石。这种努力具有很大的潜力,大多数人将其作为主要生计。从总体上看,生产过程是用按压系统手工完成的。根据初步调查,他们发现了与水泥砖质量和铺路石生产有关的一些问题。在数量巨大的订单失败的情况下,我们发现产品的质量不符合订单要求的质量标准。但被交易的巴塔科的质量问题永远不知道,是否包括可使用的。本研究的目的是查看通过改良过的总温带使用而产生的裂变特性、强值和压扁量的可比性进行比较。对普通混凝土进行研究。测试使用方形的东西维度Ø30×15×10厘米。强大的测试结果按骨料混凝土块山是70.02 Kg / cm²。骨料混凝土块1 (Subtitusi 15%沙子)修改是84.82 Kg / cm²。至于骨料混凝土块2 (Subtitusi 30%的沙子)修改是94.69 Kg / cm²。测试结果是28天使用转基因总压,15%的功率为17.450%,30%的功率为26,053%。这是通过对材料裂变特性的一些检验来证明的,而修改总骨料的质量高于骨料。一种是,改造骨密度比骨密度大。具有较大比重的骨密度的集料会有密度更大的颗粒结构和主干,影响其产生的机械性质。
{"title":"PERBAIKAN GRADASI AGREGAT HALUS DENGAN METODE SUBTITUSI TERHADAP KUAT TEKAN BATAKO (Studi : Kasus Home Industri Kampung Kute Lot Kebayakan Aceh Tengah)","authors":"R. Kurnia, Rangga Aulia","doi":"10.51179/rkt.v6i1.1350","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i1.1350","url":null,"abstract":"Kabupaten Aceh Tengah, khususnya di Kampung Kute Lot Kebayakan terdapat sejumlah usaha home industri pembuatan batako dan paving block. Usaha ini sangat potensial dimana sebagian besar masyarakat menjadikan usaha ini sebagai mata pencaharian utama. Berdasarkan pengamatan secara umum proses produksinya dilakukan manual dengan sistem cetak tekan. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, ditemui beberapa permasalahan berkaitan dengan mutu batako dan paving block yang dihasilkan. Ditemukan kasus beberapa pesanan dalam jumlah besar yang gagal pesan, dikarnakan kualitas produk yang tidak memenuhi standar mutu yang disyaratkan oleh pemesan. Namun permasalahannya kualitas batako yang diperdagangkan tidak pernah diketahui, apakah termasuk yang layak digunakan atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat perbandingan kualitas sifat fisis agregat halus, nilai kuat tekan batako yang dihasilkan dengan penggunaan agregat yang dimodifikasi. Penelitian dilakukan terhadap batako normal. Benda uji yang digunakan berbentuk Persegi dengan dimensi Ø 30 x 15 x 10 cm. Hasil pengujian kuat tekan tekan batako agregat gunung adalah 70,02 Kg/cm². Batako agregat modifikasi 1 (Subtitusi 15% pasir) adalah 84,82 Kg/cm². Sedangkan untuk batako agregat modifikasi 2 (Subtitusi 30% pasir) adalah 94,69 Kg/cm². Hasil pengujian kuat tekan batako umur 28 hari dengan penggunaan agregat modifikasi 15% memiliki persentase kekuatan yaitu sebesar 17,450%, dan modifikasi 30% memiliki persentase kekuatan yang lebih besar 26,053% dibandingkan kuat tekan batako menggunakan agregat gunung. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pemeriksaan sifat fisis material, dimana secara keseluruhan kualitas agregat yang dimodifikasi lebih baik dari pada agregat gunung. Salah satunya adalah bahwa agregat modifikasi memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan agregat gunung. Agregat yang memiliki berat jenis yang lebih besar akan memiliki struktur butiran yang lebih padat dan cendrung mempengaruhi sifat mekanis batako yang dihasilkan.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128213028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewasa ini memang selalu tak dapat menghindari dari masalah antrian. Masalah antrian itu ada dimana-mana tak terkecuali di pusat-pusat transaksi yang menyangkut keuangan. Transaksi keuangan yang dimaksud adalah bank, dimana pada tempat ini transaksi yang melibatkan banyak orang atau nasabah dengan berbagai kepentingan dengan bank. Kenyamanan terkurangi dengan adanya kendala saat ingin mendapatkan pelayanan dari bank yang disebabkan oleh berdesaknya nasabah untuk segera dilayani. Fenomena-fenomena yang disebutkan di atas menurut amatan peneliti juga terjadi pada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Beureunuen Kabupaten Pidie. Jumlah nasabah Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Beureunuen Kabupaten Pidie dari waktu ke waktu yang terus bertambah dibuktikan dengan antrian yang terjadi dari waktu ke waktu semakin meningkat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kenapa tidak terciptanya sebuah antrian yang teratur dan disiplin pada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Beureunuen Kabupaten Pidie. Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat kedatangan rata-rata/jam dan waktu pelayanan rata-rata/nasabah Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Beureunuen Kabupaten Pidie adalah λ = 13 nasabah/jam dan WP = 5,61 menit /nasabah, kondisi existing pada saat pengamatan Tingkat kedatanagan (λ) = 13 nasabah/jam, Waktu Pelayanan (WP) = 5,61 menit /nasabah. Kondisi dengan 2 loket pelayanan dengan Waktu Pelayanan = 5,61 menit/nasabah diperoleh harga = 1,44 nasabah ≈ 2 nasabah, = 0,85 nasabah ≈ 1 nasabah, = 0,22 jam = 13,3 menit dan = 0,13 jam = 7,88 menit.Jumlah loket pelayanan yang diperlukan sehingga tidak ada antrian dalam sistem adalah 3, dimana Waktu Pelayanan 4 menit/nasabah sehingga didapat = 0,41 ≈ 0 nasabah, = 0,12 ≈ 0 nasabah, = 0,094 jam ≈ 5,63 menit dan = 0,027 ≈ 1,63 menit.
{"title":"PEMODELAN TINGKAT PELAYANAN PADA BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) BEUREUNUEN KABUPATEN PIDIE","authors":"Romaynoor Ismy, Marius Rumanza","doi":"10.51179/rkt.v6i1.1349","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i1.1349","url":null,"abstract":"Dewasa ini memang selalu tak dapat menghindari dari masalah antrian. Masalah antrian itu ada dimana-mana tak terkecuali di pusat-pusat transaksi yang menyangkut keuangan. Transaksi keuangan yang dimaksud adalah bank, dimana pada tempat ini transaksi yang melibatkan banyak orang atau nasabah dengan berbagai kepentingan dengan bank. Kenyamanan terkurangi dengan adanya kendala saat ingin mendapatkan pelayanan dari bank yang disebabkan oleh berdesaknya nasabah untuk segera dilayani. Fenomena-fenomena yang disebutkan di atas menurut amatan peneliti juga terjadi pada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Beureunuen Kabupaten Pidie. Jumlah nasabah Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Beureunuen Kabupaten Pidie dari waktu ke waktu yang terus bertambah dibuktikan dengan antrian yang terjadi dari waktu ke waktu semakin meningkat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kenapa tidak terciptanya sebuah antrian yang teratur dan disiplin pada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Beureunuen Kabupaten Pidie. Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat kedatangan rata-rata/jam dan waktu pelayanan rata-rata/nasabah Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Beureunuen Kabupaten Pidie adalah λ = 13 nasabah/jam dan WP = 5,61 menit /nasabah, kondisi existing pada saat pengamatan Tingkat kedatanagan (λ) = 13 nasabah/jam, Waktu Pelayanan (WP) = 5,61 menit /nasabah. Kondisi dengan 2 loket pelayanan dengan Waktu Pelayanan = 5,61 menit/nasabah diperoleh harga = 1,44 nasabah ≈ 2 nasabah, = 0,85 nasabah ≈ 1 nasabah, = 0,22 jam = 13,3 menit dan = 0,13 jam = 7,88 menit.Jumlah loket pelayanan yang diperlukan sehingga tidak ada antrian dalam sistem adalah 3, dimana Waktu Pelayanan 4 menit/nasabah sehingga didapat = 0,41 ≈ 0 nasabah, = 0,12 ≈ 0 nasabah, = 0,094 jam ≈ 5,63 menit dan = 0,027 ≈ 1,63 menit.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117079461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pantai Kuala Jangka terletak di Kabupaten Bireuen. Pantai ini mengalami pendangkalan akibat sedimentasi yang menyebabkan terganggunya aktifitas nelayan. Permasalahan ini dapat ditanggulangi dengan membangun konstruksi jetty sebagai pelindung Muara Pantai. Penulisan ini bertujjuan untuk merencanakan konstruksi jetty. Data yang digunakan dalam perencanaan ini adalah data angin, data topografi dan bathymetri, data pasang surut. Angin dominan yang terjadi adalah dari arah Timur Laut yaitu sebesar 4,61. Rentang pasang surut yang terjadi di lokasi adalah 1,049 m. Ukuran kapal maksimum yang digunakan sebagai acuan perencanaan adalah 5 GT. Tinggi gelombang rencana yang dihitung dari karakteristik angin yang terjadi adalah 1,21 m, dihitung dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh CERC. Analisa sedimentasi menunjukkan sedimentasi di Pantai Kuala Jangka didominasi oleh angkutan sedimen sepanjang pantai yang mencapai 1.360.132,805 m3/tahun. Konstrusi jetty dihitung dengan menggunakan rumus umum perencanaan jetty. Konstruksi jetty yang dibangun adalah tipe jetty panjang. Panjang jetty sebelah kanan muara adalah 321,30 m. Jarak antara jetty adalah 39 m dan kedalaman alur pelayaran yang direncanakan adalah 1,184 m, Lebar alur minimum lalu lintas satu jalur (Wn ≥ 4,8 B) adalah 8,4 meter dan Lebar alur minimum lalu lintas dua jalur (Wn ≥ 7,6 B) adalah 13,3 meter. Jetty dibangun dari material batu gunung. Lapis luar jetty bagian kepala digunakan batu dengan berat 226,24–377,07 kg/unit sedangkan bagian lengan adalah 238,15–396,91 kg/unit. Elevasi tinggi rencana jetty adalah +3,5 m LWL. Umur rencana jetty adalah 50 tahun.
{"title":"PERENCANAAN JETTY PANTAI KUALA JANGKA KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN","authors":"M. Fahmi, Zyawul Zyawul Fahmi","doi":"10.51179/rkt.v6i1.1021","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i1.1021","url":null,"abstract":"Pantai Kuala Jangka terletak di Kabupaten Bireuen. Pantai ini mengalami pendangkalan akibat sedimentasi yang menyebabkan terganggunya aktifitas nelayan. Permasalahan ini dapat ditanggulangi dengan membangun konstruksi jetty sebagai pelindung Muara Pantai. Penulisan ini bertujjuan untuk merencanakan konstruksi jetty. Data yang digunakan dalam perencanaan ini adalah data angin, data topografi dan bathymetri, data pasang surut. Angin dominan yang terjadi adalah dari arah Timur Laut yaitu sebesar 4,61. Rentang pasang surut yang terjadi di lokasi adalah 1,049 m. Ukuran kapal maksimum yang digunakan sebagai acuan perencanaan adalah 5 GT. Tinggi gelombang rencana yang dihitung dari karakteristik angin yang terjadi adalah 1,21 m, dihitung dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh CERC. Analisa sedimentasi menunjukkan sedimentasi di Pantai Kuala Jangka didominasi oleh angkutan sedimen sepanjang pantai yang mencapai 1.360.132,805 m3/tahun. Konstrusi jetty dihitung dengan menggunakan rumus umum perencanaan jetty. Konstruksi jetty yang dibangun adalah tipe jetty panjang. Panjang jetty sebelah kanan muara adalah 321,30 m. Jarak antara jetty adalah 39 m dan kedalaman alur pelayaran yang direncanakan adalah 1,184 m, Lebar alur minimum lalu lintas satu jalur (Wn ≥ 4,8 B) adalah 8,4 meter dan Lebar alur minimum lalu lintas dua jalur (Wn ≥ 7,6 B) adalah 13,3 meter. Jetty dibangun dari material batu gunung. Lapis luar jetty bagian kepala digunakan batu dengan berat 226,24–377,07 kg/unit sedangkan bagian lengan adalah 238,15–396,91 kg/unit. Elevasi tinggi rencana jetty adalah +3,5 m LWL. Umur rencana jetty adalah 50 tahun.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126465485","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan yang tidak memiliki fasilitas drainase yang baik di beberapa daerah khususnya di Aceh yang sering tergenang banjir pada saat musim hujan dapat membuat kekuatan bahan dari campuran aspal semakin lama semakin berkurang, serta dapat menimbulkan kerusakan pada bagian perkerasan jalan seperti terkikisnya lapisan permukaan jalan, hal tersebut membuat permukaan aspal menjadi kasar ditambah dengan kemampuan menerima beban pada kendaraan yang melintas dapat membuat aspal rusak dalam waktu yang relatif singkat, Untuk itu perlu adanya inovasi dengan menggunakan alternatif bahan pengganti seperti limbah Ethylene Vinyl Acetate (EVA), Modifikasi aspal penetrasi 60/70 bertujuan untuk mengetahui karakteristik campuran aspal beton AC-WC yang disubstitusi limbah EVA. Serta bertujuan untuk mengetahui persentse substitusi EVA yang menghasilkan karakteristik optimum pada gradasiterbuka. Pada penelitian ini parutan limbah EVA disubstitusikan sebanyak 1,5%, 2,5%, dan 3,5% terhadap berat aspal. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu karakteristik campuran aspal dengan substitusi EVA menggunakan gradasi terbuka belum memenuhi persyaratan Bina Marga 2010 revisi 3 (2014) pada nilai VIM yaitu pada substitusi 3,5%EVA, Sedangkan untuk nilai stabilitas, flow, MQ, density, VFA dan VMA sudah memenuhi persyaratan Bina Marga 2010 revisi 3 (2014).. Persentase variasi EVA optimum pada gradasi terbuka diperoleh pada substitusi 1,5%.
{"title":"KARAKTERISTIK CAMPURANASPAL BETON DENGAN SUBSTITUSI LIMBAH ETHYLENE VINYL ACETATE MENGGUNAKAN GRADASI TERBUKA","authors":"Deni Iqbal, Fajria Ramadhani","doi":"10.51179/rkt.v6i1.1042","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i1.1042","url":null,"abstract":"Jalan yang tidak memiliki fasilitas drainase yang baik di beberapa daerah khususnya di Aceh yang sering tergenang banjir pada saat musim hujan dapat membuat kekuatan bahan dari campuran aspal semakin lama semakin berkurang, serta dapat menimbulkan kerusakan pada bagian perkerasan jalan seperti terkikisnya lapisan permukaan jalan, hal tersebut membuat permukaan aspal menjadi kasar ditambah dengan kemampuan menerima beban pada kendaraan yang melintas dapat membuat aspal rusak dalam waktu yang relatif singkat, Untuk itu perlu adanya inovasi dengan menggunakan alternatif bahan pengganti seperti limbah Ethylene Vinyl Acetate (EVA), Modifikasi aspal penetrasi 60/70 bertujuan untuk mengetahui karakteristik campuran aspal beton AC-WC yang disubstitusi limbah EVA. Serta bertujuan untuk mengetahui persentse substitusi EVA yang menghasilkan karakteristik optimum pada gradasiterbuka. Pada penelitian ini parutan limbah EVA disubstitusikan sebanyak 1,5%, 2,5%, dan 3,5% terhadap berat aspal. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu karakteristik campuran aspal dengan substitusi EVA menggunakan gradasi terbuka belum memenuhi persyaratan Bina Marga 2010 revisi 3 (2014) pada nilai VIM yaitu pada substitusi 3,5%EVA, Sedangkan untuk nilai stabilitas, flow, MQ, density, VFA dan VMA sudah memenuhi persyaratan Bina Marga 2010 revisi 3 (2014).. Persentase variasi EVA optimum pada gradasi terbuka diperoleh pada substitusi 1,5%.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126367099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}