Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan adalah Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan berjumlah 853 responden, dengan Sampel yaitu sebanyak 202 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan proporsi bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 34 responden (16,8%) dan bayi Berat Badan Lahir Normal (BBLN) 168 responden (83,2%). Hasil bivariat didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,044), pendapatan keluarga (p-value 0,029) dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan, jumlah paritas (p value 0,523), jarak kehamilan (p-value 0,659), dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) (p-value 0,637) tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statisti dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). This study aims to determine several factors associated with the incidence of low birth weight babies (LBW) in the Limboto Health Center, Gorontalo District. The method used is analytic observational with a cross sectional study approach. The population was all mothers who gave birth totaling 853 respondents, with a sample of 202 respondents. The sampling technique used purposive sampling technique. The results showed that the proportion of Low Birth Weight (LBW) babies was 34 respondents (16.8%) and Normal Birth Weight (BBLN) babies were 168 respondents (83.2%). The bivariate results showed that there was a relationship between knowledge (p value 0.044), family income (p value 0.029) with the incidence of low birth weight babies (LBW). Meanwhile, the parity (p value 0.523), pregnancy distance (p-value 0.659), and Chronic Energy Deficiency (P-value 0.637) did not have a statistically significant relationship with the incidence of Low Birth Weight (LBW).
{"title":"Determinan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) di Gorontalo","authors":"Firdausi Ramadhani, Y. Hano","doi":"10.51888/PHJ.V11I2.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/PHJ.V11I2.39","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan adalah Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan berjumlah 853 responden, dengan Sampel yaitu sebanyak 202 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan proporsi bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 34 responden (16,8%) dan bayi Berat Badan Lahir Normal (BBLN) 168 responden (83,2%). Hasil bivariat didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,044), pendapatan keluarga (p-value 0,029) dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan, jumlah paritas (p value 0,523), jarak kehamilan (p-value 0,659), dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) (p-value 0,637) tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statisti dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). \u0000 \u0000This study aims to determine several factors associated with the incidence of low birth weight babies (LBW) in the Limboto Health Center, Gorontalo District. The method used is analytic observational with a cross sectional study approach. The population was all mothers who gave birth totaling 853 respondents, with a sample of 202 respondents. The sampling technique used purposive sampling technique. The results showed that the proportion of Low Birth Weight (LBW) babies was 34 respondents (16.8%) and Normal Birth Weight (BBLN) babies were 168 respondents (83.2%). The bivariate results showed that there was a relationship between knowledge (p value 0.044), family income (p value 0.029) with the incidence of low birth weight babies (LBW). Meanwhile, the parity (p value 0.523), pregnancy distance (p-value 0.659), and Chronic Energy Deficiency (P-value 0.637) did not have a statistically significant relationship with the incidence of Low Birth Weight (LBW).","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134181728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Winnie Tunggal Mutika, Magda Doria, Mita Meliani Putri, N. Sari, Yohana Anggriani, Zainah Azan Renwarin, Ambariani Ambariani
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Salah satu tugas dan fungsi puskesmas adalah melaksanakan enam upaya kesehatan wajib diantaranya adalah upaya pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana. Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif (explanatory research). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi serta wawancara kepada tenaga kesehatan dan pasien khususnya yang menerima pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana di Puskesmas Cirimekar. Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara evaluasi pelayanan dari tim praktik klinik Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma. Hasil wawancara dan observasi dibuat dalam bentuk narasi sehingga dapat diberikan ke lahan praktik untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas Cirimekar. Hasil pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana menunjukkan prosedur pelayanan, waktu pelayanan, sarana dan prasarana yang terdapat di puskesmas sudah cukup baik.Keterbatasan sumber daya manusia yaitu petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Cirimekar menyebabkan waktu tunggu lebih lama yang ditunjukkan adanya antrian pasien KIA dan KB sehingga pelayanan yang diberikan dirasa kurang optimal. Public health center (Puskesmas) is a functional organization who held comprehensive, integrated, and acceptable health efforts to society with active role from society and using science and technology, with cost comes from the government and society. Puskesmas duty is doing six health efforts obligatory in society, one of the obligatory is mother, child, and family planning health services. This research is using explanatory research. Data was collected through observation and interviews with health workers and patients, especially those who received maternal, child and family planning health services in Puskesmas Cirimekar. The instrument used was service evaluation interview guide from the clinical practice team of the Program Study of Universitas Gunadarma. The results of interviews and observations were made in narrative form so that they could be given to practice fields to improve Puskesmas Cirimekar services.Result from interview and observation processed using descriptive analysis. The result shows that health service for mother, child and family planning health services in Puskesmas Cirimekar is pretty good based on procedure, time and facilities. But, the limited of human resources (health workers) in Puskesmas Cirimekar sometimes make a long queue for services at mother health, child health and also family planning, and it makes the services not optimal.
{"title":"Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana di Puskesmas Cirimekar, Bogor","authors":"Winnie Tunggal Mutika, Magda Doria, Mita Meliani Putri, N. Sari, Yohana Anggriani, Zainah Azan Renwarin, Ambariani Ambariani","doi":"10.51888/PHJ.V11I2.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/PHJ.V11I2.38","url":null,"abstract":"Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Salah satu tugas dan fungsi puskesmas adalah melaksanakan enam upaya kesehatan wajib diantaranya adalah upaya pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana. Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif (explanatory research). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi serta wawancara kepada tenaga kesehatan dan pasien khususnya yang menerima pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana di Puskesmas Cirimekar. Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara evaluasi pelayanan dari tim praktik klinik Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma. Hasil wawancara dan observasi dibuat dalam bentuk narasi sehingga dapat diberikan ke lahan praktik untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas Cirimekar. Hasil pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana menunjukkan prosedur pelayanan, waktu pelayanan, sarana dan prasarana yang terdapat di puskesmas sudah cukup baik.Keterbatasan sumber daya manusia yaitu petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Cirimekar menyebabkan waktu tunggu lebih lama yang ditunjukkan adanya antrian pasien KIA dan KB sehingga pelayanan yang diberikan dirasa kurang optimal. \u0000 \u0000Public health center (Puskesmas) is a functional organization who held comprehensive, integrated, and acceptable health efforts to society with active role from society and using science and technology, with cost comes from the government and society. Puskesmas duty is doing six health efforts obligatory in society, one of the obligatory is mother, child, and family planning health services. This research is using explanatory research. Data was collected through observation and interviews with health workers and patients, especially those who received maternal, child and family planning health services in Puskesmas Cirimekar. The instrument used was service evaluation interview guide from the clinical practice team of the Program Study of Universitas Gunadarma. The results of interviews and observations were made in narrative form so that they could be given to practice fields to improve Puskesmas Cirimekar services.Result from interview and observation processed using descriptive analysis. The result shows that health service for mother, child and family planning health services in Puskesmas Cirimekar is pretty good based on procedure, time and facilities. But, the limited of human resources (health workers) in Puskesmas Cirimekar sometimes make a long queue for services at mother health, child health and also family planning, and it makes the services not optimal.","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123224749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Febriyani Febriyani, M. Syahrir, Bambang Dwicahya, S. N. Sakati, Maria Kanan
Infeksi Pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular dan dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada pathogen penyebabnya, faktor lingkungan dan faktor pejamu..Komponen fisik lingkungan rumah merupakan salah satu faktor penting yang memberikan dampak besar terhadap status kesehatan bagi penghuni rumah sehingga persyaratan kesehatan sangat diperlukan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Hubungan antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baturube Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara Tahun 2020.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional serta teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Random sampling (Sample size). Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh rumah ibu balita yaitu sebanyak 259 responden.Berdasarkan analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,000< 0,005), ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,000<0,005), ada hubungan antara pencahayaan alami dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,001<0,005), ada hubungan antara pencemaran udara dengan kejadian ISPA pada balita p=0<005. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan adalah perlunya peningkatan perilaku hidup sehat seperti tidak merokok baik dalam lingkungan keluarga maupun bermasyarakat dan peningkatan kegiatan penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat mengenai syarat rumah sehat sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan. Acute Respiratory Infection (ARI) is an upper or lower respiratory tract disease, usually contagious and can cause a wide spectrum of diseases ranging from asymptomatic illness or mild infection to severe and deadly disease, depending on the causative pathogen, environmental factors and host factors. The physical component of the house environment is one of the important factors that has a big impact on the health status of the occupants of the house so that health requirements are needed. This study aims to see how the relationship between the physical condition of the house and the incidence of ARI in children under five in the working area of Baturube Puskesmas, Bungku Utara District, Regency North Morowali 2020. The type of research used is analytical research with a cross sectional approach and the sampling technique used is random sampling (Sample size). The sample size in this study were all mothers of children under five, as many as 259 respondents. Based on the chi-square analysis, it was found that there was a relationship between occupancy density and the incidence of ARI in children under five (p = 0.000 <0.005), there was a relationship between house ventilation (p = 0.000 < 0.005), there is a relationship between natural lighting (p = 0.001
{"title":"Hubungan Kondisi Rumah dengan Kejadian Ispa pada Balita di Wilayah Kerja Puskemas Baturube","authors":"Febriyani Febriyani, M. Syahrir, Bambang Dwicahya, S. N. Sakati, Maria Kanan","doi":"10.51888/PHJ.V11I2.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/PHJ.V11I2.40","url":null,"abstract":"Infeksi Pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular dan dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada pathogen penyebabnya, faktor lingkungan dan faktor pejamu..Komponen fisik lingkungan rumah merupakan salah satu faktor penting yang memberikan dampak besar terhadap status kesehatan bagi penghuni rumah sehingga persyaratan kesehatan sangat diperlukan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Hubungan antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baturube Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara Tahun 2020.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional serta teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Random sampling (Sample size). Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh rumah ibu balita yaitu sebanyak 259 responden.Berdasarkan analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,000< 0,005), ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,000<0,005), ada hubungan antara pencahayaan alami dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,001<0,005), ada hubungan antara pencemaran udara dengan kejadian ISPA pada balita p=0<005. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan adalah perlunya peningkatan perilaku hidup sehat seperti tidak merokok baik dalam lingkungan keluarga maupun bermasyarakat dan peningkatan kegiatan penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat mengenai syarat rumah sehat sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan.\u0000Acute Respiratory Infection (ARI) is an upper or lower respiratory tract disease, usually contagious and can cause a wide spectrum of diseases ranging from asymptomatic illness or mild infection to severe and deadly disease, depending on the causative pathogen, environmental factors and host factors. The physical component of the house environment is one of the important factors that has a big impact on the health status of the occupants of the house so that health requirements are needed. This study aims to see how the relationship between the physical condition of the house and the incidence of ARI in children under five in the working area of Baturube Puskesmas, Bungku Utara District, Regency North Morowali 2020. The type of research used is analytical research with a cross sectional approach and the sampling technique used is random sampling (Sample size). The sample size in this study were all mothers of children under five, as many as 259 respondents. Based on the chi-square analysis, it was found that there was a relationship between occupancy density and the incidence of ARI in children under five (p = 0.000 <0.005), there was a relationship between house ventilation (p = 0.000 < 0.005), there is a relationship between natural lighting (p = 0.001 ","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115762716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Damayanti, Dea Adelia, Winnie Tunggal Mutika, Ambariani Ambariani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2016-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 107 ibu hamil hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur pada tahun 2016-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Exhaustive Sampling. Variabel penelitian antara lain: usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Hasil penelitian menunjukan bahwa 87% ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berusia 20-35 tahun, 47% primipara, 43% berpendidikan dasar dan 53% memiliki pekerjaan. Kesimpulan: karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2016-2018 yaitu: berusia 20-35 tahun, primipara, berpendidikan dasar dan memiliki pekerjaan. This study aims to determine the characteristics of pregnant women with hyperemesis gravidarum in Pasar Rebo East Jakarta Hospital 2016-2018. The research method used is a descriptive study. The sample in this study were 107 pregnant women with hyperemesis gravidarum at Pasar Rebo Regional General Hospital, East Jakarta in 2016-2018. Sampling technique with Exhaustive sampling. The variables in this study are age, parity, education and employment. We used secondary data from the medical record. The results showed that 87% of hyperemesis gravidarum are aged 20-35 years, 47% primiparous, 43% have a basic education, and 53% have a job. Conclusions: characteristics of Pregnant Women with Hyperemesis Gravidarum in Pasar Rebo Regional Hospital in East Jakarta in 2016-2018: aged 20-35 years, primiparous, basic education, and having a job.
{"title":"Karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur","authors":"R. Damayanti, Dea Adelia, Winnie Tunggal Mutika, Ambariani Ambariani","doi":"10.51888/PHJ.V11I1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/PHJ.V11I1.22","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2016-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 107 ibu hamil hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur pada tahun 2016-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Exhaustive Sampling. Variabel penelitian antara lain: usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Hasil penelitian menunjukan bahwa 87% ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berusia 20-35 tahun, 47% primipara, 43% berpendidikan dasar dan 53% memiliki pekerjaan. Kesimpulan: karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2016-2018 yaitu: berusia 20-35 tahun, primipara, berpendidikan dasar dan memiliki pekerjaan. \u0000This study aims to determine the characteristics of pregnant women with hyperemesis gravidarum in Pasar Rebo East Jakarta Hospital 2016-2018. The research method used is a descriptive study. The sample in this study were 107 pregnant women with hyperemesis gravidarum at Pasar Rebo Regional General Hospital, East Jakarta in 2016-2018. Sampling technique with Exhaustive sampling. The variables in this study are age, parity, education and employment. We used secondary data from the medical record. The results showed that 87% of hyperemesis gravidarum are aged 20-35 years, 47% primiparous, 43% have a basic education, and 53% have a job. Conclusions: characteristics of Pregnant Women with Hyperemesis Gravidarum in Pasar Rebo Regional Hospital in East Jakarta in 2016-2018: aged 20-35 years, primiparous, basic education, and having a job.","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125190283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran determinan penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa Baka Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ada seluruh rumah yang ada di Desa Baka berjumlah 657 rumah. Besar sampel berjumlah 250 sampel. Hasil penelitian menunjukan lingkungan fisik dikategorikan berisiko terhadap kejadian penyakit DBD disebabkan kelembaban udara di Desa Baka sangat berpotensi terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti; lingkungan biologi diperoleh gambaran sangat berisiko terhadap kejadian penyakit DBD karena pada umumnya di Desa Baka memiliki tempat perindukan dan adanya jentik nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan perilaku masyarakat seperti: kebiasaan menggantung pakaian, kebiasaan tidur siang, kebiasaan membersihkan TPA dan kebiasaan membersihkan halamam rumah, dikategorikan berisiko karena sebagian besar masyarakat masih melakukan perilaku atau kebiasaan yang dapat memberikan peluang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak sebagai penular agen penyakit DBD. Diharapkan pada pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali jumat bersih. bagi instansi terkait untuk lebih meningkatkan pelaksanaan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk dan pemberian abate pada tempat-tempat penampungan air. Kepada pemeritah kecamatan untuk dapat mengaktifkan kembali petugas Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK) di Desa minimal seminggu sekali mengingat perkembangan nyamuk dari telur menjadi jentik membutuhkan waktu kurang lebih 7 hari. The purpose of this study was to obtain a picture of the determinants of Dengue Hemorrhagic Fever in Baka Village, Tinangkung District, Banggai Kepulauan Regency in 2019. This type of research is descriptive. The population in this study were all houses in the village of Baka totaling 657 houses. Sample size is 250 samples. The results of the study showed that the physical environment was at risk for the incidence of dengue fever due to air humidity in Baka Village, which had the potential to breed Aedes aegypti mosquitoes; biological environment obtained a very risky picture of the incidence of DHF because in general in the village of Baka has a breeding place and the larvae of Aedes aegypti. Based on community behavior such as: the habit of hanging clothes, the habit of taking a nap, the habit of cleaning landfill and the habit of cleaning the yard, are categorized as risky because most of the community still conducts behaviors or habits that can provide opportunities for Aedes aegypti mosquitoes to breed as infectious agents for dengue disease. It is hoped that the regional government will reactivate Friday's clean. for related institutions to further enhance the implementation of education on environmental cleanliness, eradication of mosquito breeding sites and the provision of abates in water reservoirs. To the district government to be able to reactivate the larvae monitoring officer (JUMANTIK) in the vi
{"title":"Determinan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Baka Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan","authors":"Maria Kanan, Bambang Dwicahya","doi":"10.51888/phj.v10i2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v10i2.13","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran determinan penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa Baka Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ada seluruh rumah yang ada di Desa Baka berjumlah 657 rumah. Besar sampel berjumlah 250 sampel. Hasil penelitian menunjukan lingkungan fisik dikategorikan berisiko terhadap kejadian penyakit DBD disebabkan kelembaban udara di Desa Baka sangat berpotensi terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti; lingkungan biologi diperoleh gambaran sangat berisiko terhadap kejadian penyakit DBD karena pada umumnya di Desa Baka memiliki tempat perindukan dan adanya jentik nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan perilaku masyarakat seperti: kebiasaan menggantung pakaian, kebiasaan tidur siang, kebiasaan membersihkan TPA dan kebiasaan membersihkan halamam rumah, dikategorikan berisiko karena sebagian besar masyarakat masih melakukan perilaku atau kebiasaan yang dapat memberikan peluang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak sebagai penular agen penyakit DBD. Diharapkan pada pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali jumat bersih. bagi instansi terkait untuk lebih meningkatkan pelaksanaan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk dan pemberian abate pada tempat-tempat penampungan air. Kepada pemeritah kecamatan untuk dapat mengaktifkan kembali petugas Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK) di Desa minimal seminggu sekali mengingat perkembangan nyamuk dari telur menjadi jentik membutuhkan waktu kurang lebih 7 hari.\u0000The purpose of this study was to obtain a picture of the determinants of Dengue Hemorrhagic Fever in Baka Village, Tinangkung District, Banggai Kepulauan Regency in 2019. This type of research is descriptive. The population in this study were all houses in the village of Baka totaling 657 houses. Sample size is 250 samples. The results of the study showed that the physical environment was at risk for the incidence of dengue fever due to air humidity in Baka Village, which had the potential to breed Aedes aegypti mosquitoes; biological environment obtained a very risky picture of the incidence of DHF because in general in the village of Baka has a breeding place and the larvae of Aedes aegypti. Based on community behavior such as: the habit of hanging clothes, the habit of taking a nap, the habit of cleaning landfill and the habit of cleaning the yard, are categorized as risky because most of the community still conducts behaviors or habits that can provide opportunities for Aedes aegypti mosquitoes to breed as infectious agents for dengue disease. It is hoped that the regional government will reactivate Friday's clean. for related institutions to further enhance the implementation of education on environmental cleanliness, eradication of mosquito breeding sites and the provision of abates in water reservoirs. To the district government to be able to reactivate the larvae monitoring officer (JUMANTIK) in the vi","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127017002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. S. Lanyumba, Elvarina Dianomo, Zulfikar Y Ebu, Rafael Yalisi, Marselina Sattu
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain sampai 6 bulan pertama kehidupan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian asi eksklusif pada bayi diantaranya karena tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan Asi Eksklusif terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita di Kecamatan Balantak Selatan. Jenis penelitian yaitu secara quasi eksperimental dengan rancangan one group pre test dan post test. Analisis data menggunakan paired sample t-test. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 81,61 meningkat sebesar 13,03 menjadi 94,64 setelah diberikan penyuluhan. Pada sikap terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor sikap sebelum diberikan penyuluhan sebesar 85,09 meningkat sebesar 7,89 menjadi 92,98 setelah diberikan penyuluhan. Pada tindakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor tindakan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 80,18 meningkat sebesar 12,28 menjadi 92,45 setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan ASI Eksklusif, dimana uji statistik menunjukkan bahwa (p < 0,05). Exclusive breastfeeding is breastfeeding without food and other drinks until the first 6 months of life. Several factors influence the failure of exclusive breastfeeding to infants including the level of knowledge, attitudes and actions of the mother. The purpose of this study was to determine the effect of exclusive Asi counseling on the knowledge, attitudes and actions of toddlers in South Balantak District. This type of research is quasi-experimental design with one group pre-test and post-test. Data analysis using paired sample t-test. The results of the study showed that there was a significant difference between knowledge before and after counseling, where the average knowledge score before counseling was 81.61, increasing by 13.03 to 94.64 after counseling. In attitudes there are differences before and after counseling where the average attitude score before giving counseling by 85.09 increased by 7.89 to 92.98 after being given counseling. In the action there is a difference before and after counseling where the average score of the action before counseling was 80.18, increasing by 12.28 to 92.45 after being given counseling. In conclusion, there is a significant influence on the knowledge, attitudes and actions of toddlers before and after exclusive breastfeeding counseling, where statistical tests show that (p <0.05).
母乳排泄是母乳喂养的,在生命的前6个月没有其他食物和饮料。全母乳喂养的一些失败的因素在其中,因为知识水平的宝贝,妈妈的态度和行为。这项研究的目的是了解全母乳咨询对知识、态度和行为的影响在南街道Balantak蹒跚学步的孩子的母亲。研究类型,即准实验设计地一号邮报集团正在寻求pre测试和测试。使用最完美的t测试样本进行数据分析。研究的结果显示有显著的区别知识咨询平均分数在哪里给前后之前给予咨询81.61大小增加了13.03成为94.64后给予救助。在前后的态度有分歧给咨询85.09大小的平均分数之前的态度给教育增加了7,89成为92.98后给予救助。行为上有前后的差异给咨询80.18大小的平均得分在哪里行动之前给教育增加了12,28成为92.45后给予救助。结论对知识、态度和行为有显著的影响,全母乳妈妈之前和之后提供幼儿教育,统计数据显示,测试在哪里(p < 0。05)。独家breastfeeding是无国界breastfeeding食品和其他饮料,直到第6月》。好几个factors to failure》影响独家breastfeeding》一书在内的知识水平,attitudes和行动会》妈妈。这个研究的目的是为了个重大效应》独家知识上的母乳喂养咨询,attitudes》和toddlers行动会在南Balantak区。这类型的研究是quasi-experimental一号集团pre-test和post-test设计。用paired t-test样本数据分析。The results of The study那里那是个知识之间浓厚,画有之前和之后的知识咨询,那里的平均得分之前咨询是81。61,increasing: 13 . 03到94 64之后咨询。在attitudes有些分歧之前和之后的咨询那里的平均态度得分之前给咨询:85 09 increased by 7 . 89到92。98后被赐予咨询。《行动有影响之前和之后的咨询平均分数》在开拍之前,咨询是80,increasing: 12 - 18号。被赐予之后的28到92。45咨询。在历史性,有浓厚之知识,attitudes和行动会影响on toddlers之前和之后的独家breastfeeding咨询,统计测试哪儿秀那(p < 0 . 05)。
{"title":"Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Balita di Kecamatan Balantak Selatan Kabupaten Banggai","authors":"F. S. Lanyumba, Elvarina Dianomo, Zulfikar Y Ebu, Rafael Yalisi, Marselina Sattu","doi":"10.51888/phj.v10i2.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v10i2.2","url":null,"abstract":"Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain sampai 6 bulan pertama kehidupan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian asi eksklusif pada bayi diantaranya karena tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan Asi Eksklusif terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita di Kecamatan Balantak Selatan. Jenis penelitian yaitu secara quasi eksperimental dengan rancangan one group pre test dan post test. Analisis data menggunakan paired sample t-test. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 81,61 meningkat sebesar 13,03 menjadi 94,64 setelah diberikan penyuluhan. Pada sikap terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor sikap sebelum diberikan penyuluhan sebesar 85,09 meningkat sebesar 7,89 menjadi 92,98 setelah diberikan penyuluhan. Pada tindakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor tindakan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 80,18 meningkat sebesar 12,28 menjadi 92,45 setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan ASI Eksklusif, dimana uji statistik menunjukkan bahwa (p < 0,05). \u0000Exclusive breastfeeding is breastfeeding without food and other drinks until the first 6 months of life. Several factors influence the failure of exclusive breastfeeding to infants including the level of knowledge, attitudes and actions of the mother. The purpose of this study was to determine the effect of exclusive Asi counseling on the knowledge, attitudes and actions of toddlers in South Balantak District. This type of research is quasi-experimental design with one group pre-test and post-test. Data analysis using paired sample t-test. The results of the study showed that there was a significant difference between knowledge before and after counseling, where the average knowledge score before counseling was 81.61, increasing by 13.03 to 94.64 after counseling. In attitudes there are differences before and after counseling where the average attitude score before giving counseling by 85.09 increased by 7.89 to 92.98 after being given counseling. In the action there is a difference before and after counseling where the average score of the action before counseling was 80.18, increasing by 12.28 to 92.45 after being given counseling. In conclusion, there is a significant influence on the knowledge, attitudes and actions of toddlers before and after exclusive breastfeeding counseling, where statistical tests show that (p <0.05).","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117019959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Penyakit diare bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan dan kualitas Air Bersih Oleh karena itu, keadaan lingkungan dan kualitas air bersih yang tidak baik berpengaruh terhadap timbulnya penyakit. Desa Montop merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan yang masyarakatnya menkonsumsi air yang bersumber dari Sumur Gali. Berdasarkan data UPTD Puskesmas Sabang Tahun 2017 terdapat kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit diare dengan penderita 45 orang dan 1 orang dinyatakan meninggal, pada tahun 2018 data penderita diare terdapat 24 orang (Januari-Juli). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan kualitas air sumur gali dengan kejadian penyakit Diare di Desa Montop. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan cross-sectional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji kualitas air bersih berdasarkan parameter E. Coli masih memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes 416 Tahun 1990 tentang air bersih. Sementara, untuk parameter Total Coliform terdapat hasil yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada Lokasi SGL 3 dan SGL 5 artinya analisis secara deskriptif ada hubungan sumber air utama dengan kejadian diare karena terdapat 2 SGL yang Total Coliform nya Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan. Diarrhea is one of the diseases that is still the biggest health problem in Indonesia. Diarrhea can be caused by several factors, environmental factors and the quality of clean water. Therefore, environmental conditions and the quality of clean water that is not good influences the onset of the disease. Montop Village is one of the villages in the North Bulagi sub-district of Banggai Kepulauan Regency whose people consume water sourced from the Gali Well. Based on data from Sabang Health Center UPTD in 2017 there were cases of Extraordinary Events of diarrhea with 45 patients and 1 person was declared dead, in 2018 the data of diarrhea patients there were 24 people (January-July). The purpose of this study was to determine the relationship of dug well water quality with the incidence of diarrheal disease in the village of Montop. This research is an observational survey with a cross-sectional approach, which is a study conducted with observations for a moment or in a certain period of time and each subject of study was only made one observation during the study. The results showed that the water quality test results based on E. Coli parameters still met health requirements in accordance with Permenkes 416 of 1990 concerning clean water. Meanwhile, for the Total Coliform parameter, there were results that did not meet health req
腹泻是印尼最大的健康问题之一。腹泻病可能是由几个因素导致的,即环境因素和清洁水的质量,因此,不利的环境环境和清洁水的质量会导致疾病的发病率。蒙托村是北班盖区的一个村庄,那里的居民靠挖井的水生活。根据2017年UPTD Puskesmas Sabang的数据,有一个非同寻常的病例(KLB),患者为45人,1人死亡,到2018年,腹泻患者数据为24人(1 - 7月)。本研究的目的是确定挖井的水质与蒙波坦村腹泻事件的关系。本研究是对跨部门方法进行的观察调查,即短暂观察或在一段时间内进行的研究,每个研究对象在研究过程中只进行一次观察。研究表明,基于大肠杆菌参数的清洁水质测试仍然符合1990年第416期对淡水的需求。与此同时,在SGL 3和SGL 5的位置上,总结合体的参数是不符合健康要求的结果,这意味着它的描画分析主要水源与腹泻事件有关,因为它的总结合体不符合健康要求。腹泻是疾病之一,仍然是印尼最大的健康问题。日记可以由several factors、环境因素和清洁水的质量引起。因此,环境条件和清洁水的质量并不能很好地影响疾病的onset。蒙大村是北布的一个村庄,人们从挖井里取水。根据2017年Sabang Health Center UPTD的数据,在2018年,有关于45个病人和1个人死亡的非凡事件。这项研究的目的是确定挖掘井水与蒙大拿州糖尿病的亲密关系。这项研究是对交叉部分的观测调查,这是对时间和研究对象的精确观察,在研究过程中只进行了一次观察。最近的民意测验显示,基于大肠杆菌参数的高质量替代品检测仍在与1990年第416期的清水率相匹配。Meanwhile, #总Coliform这些参数,有些results那不是见到了健康requirements at SGL 3和5 SGL locations,意义发展到这种descriptive分析是相关玩水上源代码with the occurrence of diarrhea,因为那里是2 SGLs完全一个音符见面会health requirements Coliform干的。
{"title":"Hubungan Kualitas Air Bersih Sumur Gali Terhadap Penyakit Diare di Desa Montop Kabupaten Banggai Kepulauan","authors":"S. N. Sakati, Herawati Herawati","doi":"10.51888/phj.v10i2.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v10i2.15","url":null,"abstract":"Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Penyakit diare bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan dan kualitas Air Bersih Oleh karena itu, keadaan lingkungan dan kualitas air bersih yang tidak baik berpengaruh terhadap timbulnya penyakit. Desa Montop merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan yang masyarakatnya menkonsumsi air yang bersumber dari Sumur Gali. Berdasarkan data UPTD Puskesmas Sabang Tahun 2017 terdapat kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit diare dengan penderita 45 orang dan 1 orang dinyatakan meninggal, pada tahun 2018 data penderita diare terdapat 24 orang (Januari-Juli). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan kualitas air sumur gali dengan kejadian penyakit Diare di Desa Montop. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan cross-sectional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji kualitas air bersih berdasarkan parameter E. Coli masih memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes 416 Tahun 1990 tentang air bersih. Sementara, untuk parameter Total Coliform terdapat hasil yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada Lokasi SGL 3 dan SGL 5 artinya analisis secara deskriptif ada hubungan sumber air utama dengan kejadian diare karena terdapat 2 SGL yang Total Coliform nya Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan. \u0000Diarrhea is one of the diseases that is still the biggest health problem in Indonesia. Diarrhea can be caused by several factors, environmental factors and the quality of clean water. Therefore, environmental conditions and the quality of clean water that is not good influences the onset of the disease. Montop Village is one of the villages in the North Bulagi sub-district of Banggai Kepulauan Regency whose people consume water sourced from the Gali Well. Based on data from Sabang Health Center UPTD in 2017 there were cases of Extraordinary Events of diarrhea with 45 patients and 1 person was declared dead, in 2018 the data of diarrhea patients there were 24 people (January-July). The purpose of this study was to determine the relationship of dug well water quality with the incidence of diarrheal disease in the village of Montop. This research is an observational survey with a cross-sectional approach, which is a study conducted with observations for a moment or in a certain period of time and each subject of study was only made one observation during the study. The results showed that the water quality test results based on E. Coli parameters still met health requirements in accordance with Permenkes 416 of 1990 concerning clean water. Meanwhile, for the Total Coliform parameter, there were results that did not meet health req","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134086177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anemia merupakan permasalahan gizi utama pada wanita. Remaja merupakan cikal bakal wanita prakonsepsi dan ibu hamil yang sangat menentukan kualitas generasi selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan prevalensi anemia pada remaja dan status gizi remaja penderita anemia di Kota Luwuk. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional deskrptif, yang dilakukan pada 187 remaja di kota luwuk. Penelitian ini menggambarkan status anemia berdasarkan pengukuran kadar hemoglobin. Status gizi ditentukan berdasarkan pengukuran antropometri. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 187 remaja yang diteliti, terdapat 55 remaja (29%) diantaranya mengalami anemia. Status gizi remaja yang mengalami anemia sebagian besar dengan status gizi kurang yaitu 89%, sedangkan 11 % dengan status gizi baik. Hasil penelitian ini menunjukkan permasalahan pada status gizi remaja sehingga membutuhkan perhatian yang lebih masyarakat dan pemerintah. Sebagai saran: kebiasaan mengkonsumsi makanan bergizi dapat lebih dibudayakan dalam lingkungan sekolah. Selain itu, juga perlu diberikan edukasi gizi baik pada siswa sebagai remaja maupun kepada orang tua siswa. Anemia is a major nutritional problem in women. Adolescents are the forerunners of preconception women and pregnant women who determine the quality of the next generation. The purpose of this study was to describe the prevalence of anemia in adolescents and the nutritional status of adolescents with anemia in Luwuk City. This type of research is observational descriptive, conducted on 187 adolescents in the city luwuk. This study describes the status of anemia based on measuring hemoglobin levels. Nutritional status is determined based on anthropometric measurements. We conduct descriptive method to analized the data. The results showed that of 187 adolescents studied, there were 55 adolescents (29%) of whom had anemia. Most of the nutritional status of adolescents with anemia is 89% underweight, while 11% with good nutritional status. The results of this study indicate problems in the nutritional status of adolescents so that they require more attention from the community and government. As a suggestion: the habit of consuming nutritious food can be further cultivated in the school environment. In addition, it is also necessary to provide nutrition education both to students as teenagers and to parents of students.
{"title":"Status Gizi Remaja Puteri Penderita Anemia di Kota Luwuk","authors":"Erni Yusnita Lalusu, Marselina Sattu, Mirawati Tongko, Dwi Wahyu Balebu, M. Syahrir","doi":"10.51888/phj.v10i2.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v10i2.1","url":null,"abstract":"Anemia merupakan permasalahan gizi utama pada wanita. Remaja merupakan cikal bakal wanita prakonsepsi dan ibu hamil yang sangat menentukan kualitas generasi selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan prevalensi anemia pada remaja dan status gizi remaja penderita anemia di Kota Luwuk. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional deskrptif, yang dilakukan pada 187 remaja di kota luwuk. Penelitian ini menggambarkan status anemia berdasarkan pengukuran kadar hemoglobin. Status gizi ditentukan berdasarkan pengukuran antropometri. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 187 remaja yang diteliti, terdapat 55 remaja (29%) diantaranya mengalami anemia. Status gizi remaja yang mengalami anemia sebagian besar dengan status gizi kurang yaitu 89%, sedangkan 11 % dengan status gizi baik. Hasil penelitian ini menunjukkan permasalahan pada status gizi remaja sehingga membutuhkan perhatian yang lebih masyarakat dan pemerintah. Sebagai saran: kebiasaan mengkonsumsi makanan bergizi dapat lebih dibudayakan dalam lingkungan sekolah. Selain itu, juga perlu diberikan edukasi gizi baik pada siswa sebagai remaja maupun kepada orang tua siswa. \u0000Anemia is a major nutritional problem in women. Adolescents are the forerunners of preconception women and pregnant women who determine the quality of the next generation. The purpose of this study was to describe the prevalence of anemia in adolescents and the nutritional status of adolescents with anemia in Luwuk City. This type of research is observational descriptive, conducted on 187 adolescents in the city luwuk. This study describes the status of anemia based on measuring hemoglobin levels. Nutritional status is determined based on anthropometric measurements. We conduct descriptive method to analized the data. The results showed that of 187 adolescents studied, there were 55 adolescents (29%) of whom had anemia. Most of the nutritional status of adolescents with anemia is 89% underweight, while 11% with good nutritional status. The results of this study indicate problems in the nutritional status of adolescents so that they require more attention from the community and government. As a suggestion: the habit of consuming nutritious food can be further cultivated in the school environment. In addition, it is also necessary to provide nutrition education both to students as teenagers and to parents of students.","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115919096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberhasilan pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan ketersediaan sumber daya manusia (SDM). Salah satu proiritas pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah upaya perbaikan gizi yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Kurang gizi akan berdampak pada penurunan kulitas SDM yang lebih lanjut dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan, menurunkan produktivitas, meningkatkan kesakitan serta kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola asuh anak balita yang dilakukan oleh ibu-ibu di Wilayah Puskesmas Lantibung Kecamtan Bangkurung tahun 2013. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Informan dan informan kunci dalam penelitian ini adalah Ibu Balita, orang tua ibu balita dan tokoh masyarakat yang dipilih secara purpossive. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh anak balita di Wilayah Puskesmas Lantibung sebagian besar informan mengatakan bahwa mereka memberi makan, menjaga kebersihan, dan menjaga kesehatan dan ibu balita mengatakan berpola asuh terhadap anak sangat penting dikarenakan anak-anak membutuhkan kasih sayang, perhatian, membutuhkan segalanya-galanya, dan mereka mengasuh anak sendiri. Kebutuhan terpenting anak terhadap pola asuh anak balita sebagian besar ibu-ibu mengatakan bahwa kecerdasan, kesehatan yang lebih penting terhadap anak mereka. Ketersediaan pangan dalam mengupayakan peningkatan kesehatan kepada anak terutama makanan yang bergizi di wilayah Puskesmas Lantibung Kecamatan Bangkurung umumnya informan berusaha untuk menyajikan makan namun informan mengatakan bahwa dikondisikan dengan keadaan keluarga dan ketersediaan pangan, pekerjaan sangat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan keluarga. The success of national development pursued by the government and the community is largely determined by the availability of human resources (HR). One of the priorities for national development in the health sector is nutrition improvement efforts based on local resources, institutions and culture. Malnutrition will have an impact on decreasing the quality of human resources which can further result in failure of physical growth, mental development and intelligence, decrease productivity, increase morbidity and death. The purpose of this study was to determine the pattern of care for children under five years old by mothers in the District of Puskesmas Kebibtan Bangkurung in 2013. The research method used was qualitative research. The key informants and informants in this study were the toddlers, parents of toddlers and community leaders who were selected purposively. The results showed that the pattern of care for children under five in the Lantibung Health Center area most of the informants said that they feed, maintain hygiene, and maintain health and toddlers say that caring for children is very important because children need love, attention, need everything- sundry, and they care for their own chi
{"title":"Pola Asuh Anak Balita di Wilayah Puskesmas Lantibung Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut","authors":"Ulfa Ulfa, M. Syahrir, Ramli Ramli","doi":"10.51888/phj.v10i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v10i2.14","url":null,"abstract":"Keberhasilan pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan ketersediaan sumber daya manusia (SDM). Salah satu proiritas pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah upaya perbaikan gizi yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Kurang gizi akan berdampak pada penurunan kulitas SDM yang lebih lanjut dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan, menurunkan produktivitas, meningkatkan kesakitan serta kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola asuh anak balita yang dilakukan oleh ibu-ibu di Wilayah Puskesmas Lantibung Kecamtan Bangkurung tahun 2013. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Informan dan informan kunci dalam penelitian ini adalah Ibu Balita, orang tua ibu balita dan tokoh masyarakat yang dipilih secara purpossive. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh anak balita di Wilayah Puskesmas Lantibung sebagian besar informan mengatakan bahwa mereka memberi makan, menjaga kebersihan, dan menjaga kesehatan dan ibu balita mengatakan berpola asuh terhadap anak sangat penting dikarenakan anak-anak membutuhkan kasih sayang, perhatian, membutuhkan segalanya-galanya, dan mereka mengasuh anak sendiri. Kebutuhan terpenting anak terhadap pola asuh anak balita sebagian besar ibu-ibu mengatakan bahwa kecerdasan, kesehatan yang lebih penting terhadap anak mereka. Ketersediaan pangan dalam mengupayakan peningkatan kesehatan kepada anak terutama makanan yang bergizi di wilayah Puskesmas Lantibung Kecamatan Bangkurung umumnya informan berusaha untuk menyajikan makan namun informan mengatakan bahwa dikondisikan dengan keadaan keluarga dan ketersediaan pangan, pekerjaan sangat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan keluarga. \u0000The success of national development pursued by the government and the community is largely determined by the availability of human resources (HR). One of the priorities for national development in the health sector is nutrition improvement efforts based on local resources, institutions and culture. Malnutrition will have an impact on decreasing the quality of human resources which can further result in failure of physical growth, mental development and intelligence, decrease productivity, increase morbidity and death. The purpose of this study was to determine the pattern of care for children under five years old by mothers in the District of Puskesmas Kebibtan Bangkurung in 2013. The research method used was qualitative research. The key informants and informants in this study were the toddlers, parents of toddlers and community leaders who were selected purposively. The results showed that the pattern of care for children under five in the Lantibung Health Center area most of the informants said that they feed, maintain hygiene, and maintain health and toddlers say that caring for children is very important because children need love, attention, need everything- sundry, and they care for their own chi","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131188228","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Herawati Herawati, Usmira Putri, M. Syahrir, Mulyansyah Ar
Status gizi merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap individu supaya mampu mengantisipasi dan mencegah terjadinya gizi kurang maupun gizi lebih. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran status gizi anak remaja di wilayah Kota Luwuk. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa/siswi yang berada pada 4 Sekolah Menengah Atas (SMP) di Wilayah Kota Luwuk tahun 2019 yang berjumlah 2.161 berdasarkan metode Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan terendah responden yaitu sebesar 26,20 kg dan Berat Badan tertinggi 89 kg, dengan rerata berat responden yaitu 46,51 kg, Tinggi Badan terendah responden yaitu 136 cm dan tinggi badan tertinggi 170,3 cm, dengan rerata tinggi badan responden yaitu 152 cm, Status Gizi Anak Remaja sangat kurus sebanyak 3 responden (0,8%), gizi kurus sebanyak 18 responden (4,8%), gizi normal sebanyak 282 responden (75,6%), gizi gemuk sebanyak 35 responden (9,3%), dan status gizi obesitas sebanyak 35 responden (9,3%). Hasil pengukuran dan perhitungan IMT/U pada remaja menunjukan rata-rata remaja masuk dalam kategori status gizi normal (ideal), sedangkan selebihnya mengalami masalah gizi. Diharapkan kepada orang tua agar lebih memperhatikan status gizi anaknya dengan memperhatikan asupan zat gizinya karena masa remaja merupakan masa pertumbuhan anak, dan Kepala Sekolah diharapkan untuk dapat bekerja sama dengan instansi kesehatan dan perguruan tinggi untuk menyampaikan materi terkait gizi seimbang. Nutritional status is an important thing that must be known by every individual in order to be able to anticipate and prevent the occurrence of undernutrition and over nutrition. This research was conducted with the aim to find out the nutritional status of adolescents in the Luwuk City area. This type of research is descriptive. The population in this study were students who were in 4 High Schools (SMP) in the Luwuk City Region in 2019, amounting to 2,161 based on the Accidental Sampling method. Analysis of the data used is descriptive. The results showed that the body weight respondent's lowest body weight was 26.20 kg and the highest body weight was 89 kg, with the respondent's average weight being 46.51 kg, the respondent's lowest body height was 136 cm and the highest body height was 170.3 cm , with the average height of the respondent is 152 cm, the Nutrition Status of Adolescent Children is very thin as much as 3 respondents (0.8%), thin nutrition as much as 18 respondents (4.8%), normal nutrition as many as 282 respondents (75.6%), obese nutrition as many as 35 respondents (9.3%), and nutritional status of obesity as many as 35 respondents (9.3%). The measurement results and calculation of BMI/U in adolescents shows the average adolescent is included in the category of normal (ideal) nutritional status, while the rest are experiencing nutritional problems. It is expected t
营养状况是每个人都必须知道的,以确保和防止营养不良或营养不良的发生。这项研究的目的是了解劳乌克地区青少年营养状况的概述。所使用的研究类型是描述性的。这项研究的人口是露乌克市2019年4所高中的学生/学生,根据意外采样方法,人数为2161人。分析所使用的数据是描述性的。研究结果表明,受访者即26.20万公斤体重最低和最高体重89公斤,平均体重约受访者即46.51磅,身高最低的受访者是136厘米和170.3厘米最高的身高,受访者平均身高152厘米、营养状态太瘦了多达3的受访者(0,8%)的青少年营养,瘦了18的受访者(4,8%正常营养),共有282受访者(75,6%)营养胖多达35的受访者(9.3%),肥胖营养状况为35名受访者(9.3%)。青少年的测量和快速得分显示,青少年的平均营养状况为“理想”,其他人则存在营养问题。希望家长们通过关注孩子的营养摄入来更好地关注孩子的营养状况,因为青春期是孩子成长的时期,校长希望能够与卫生和大学合作提供平衡的营养相关材料。这种无所不知的地位是一件重要的事情,必须让每一个人都知道,这样才能避免营养不足和预防营养不足的可能性。这项研究是由其目标引导的,以发现劳乌克市地区营养不良的青少年状况。这一研究类型是descriptive。本研究的学生是2019年在鲁乌克地区四所高中就读的学生,根据意外采样方法,目前正在追踪2 161例。部署数据分析是描述的。《车身重量results那里那个respondent lowest身体的重量是26 .《最高车身重量在20公斤(44磅)和89公斤,与《respondent 46。51公斤,平均重量身为《respondent lowest身体高地在136厘米,最高车身高地是170。3厘米平均高地》里,用respondent是152厘米,美国青少年儿童的营养状况很瘦多美国3 respondents(0。8%),美国瘦营养多美国18 respondents (4 . 8%),正常营养有282个响应者(75.6%),肥胖美国有35个响应者(9.3%),和核国家的肥胖状态为35个响应者(9.3%)。青少年中BMI/U的测量和计算包括正常营养状态的类别,而其余都存在营养问题。那一点是父母付钱给他们更多的关注到孩子的状态nutritional by付出代价的关注nutritional进气,因为更低的是百万的情绪一点《儿童之期,与校长是to be able to work)要把健康agencies和大学一起送到相关材料到balanced营养。
{"title":"Status Gizi Remaja di Kota Luwuk","authors":"Herawati Herawati, Usmira Putri, M. Syahrir, Mulyansyah Ar","doi":"10.51888/phj.v10i1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v10i1.5","url":null,"abstract":"Status gizi merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap individu supaya mampu mengantisipasi dan mencegah terjadinya gizi kurang maupun gizi lebih. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran status gizi anak remaja di wilayah Kota Luwuk. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa/siswi yang berada pada 4 Sekolah Menengah Atas (SMP) di Wilayah Kota Luwuk tahun 2019 yang berjumlah 2.161 berdasarkan metode Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan terendah responden yaitu sebesar 26,20 kg dan Berat Badan tertinggi 89 kg, dengan rerata berat responden yaitu 46,51 kg, Tinggi Badan terendah responden yaitu 136 cm dan tinggi badan tertinggi 170,3 cm, dengan rerata tinggi badan responden yaitu 152 cm, Status Gizi Anak Remaja sangat kurus sebanyak 3 responden (0,8%), gizi kurus sebanyak 18 responden (4,8%), gizi normal sebanyak 282 responden (75,6%), gizi gemuk sebanyak 35 responden (9,3%), dan status gizi obesitas sebanyak 35 responden (9,3%). Hasil pengukuran dan perhitungan IMT/U pada remaja menunjukan rata-rata remaja masuk dalam kategori status gizi normal (ideal), sedangkan selebihnya mengalami masalah gizi. Diharapkan kepada orang tua agar lebih memperhatikan status gizi anaknya dengan memperhatikan asupan zat gizinya karena masa remaja merupakan masa pertumbuhan anak, dan Kepala Sekolah diharapkan untuk dapat bekerja sama dengan instansi kesehatan dan perguruan tinggi untuk menyampaikan materi terkait gizi seimbang. \u0000Nutritional status is an important thing that must be known by every individual in order to be able to anticipate and prevent the occurrence of undernutrition and over nutrition. This research was conducted with the aim to find out the nutritional status of adolescents in the Luwuk City area. This type of research is descriptive. The population in this study were students who were in 4 High Schools (SMP) in the Luwuk City Region in 2019, amounting to 2,161 based on the Accidental Sampling method. Analysis of the data used is descriptive. The results showed that the body weight respondent's lowest body weight was 26.20 kg and the highest body weight was 89 kg, with the respondent's average weight being 46.51 kg, the respondent's lowest body height was 136 cm and the highest body height was 170.3 cm , with the average height of the respondent is 152 cm, the Nutrition Status of Adolescent Children is very thin as much as 3 respondents (0.8%), thin nutrition as much as 18 respondents (4.8%), normal nutrition as many as 282 respondents (75.6%), obese nutrition as many as 35 respondents (9.3%), and nutritional status of obesity as many as 35 respondents (9.3%). The measurement results and calculation of BMI/U in adolescents shows the average adolescent is included in the category of normal (ideal) nutritional status, while the rest are experiencing nutritional problems. It is expected t","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131574020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}