Penemuan kasus HIV/AIDS tidak terlepas dari pemanfaatan layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT), dimana pada tahun 2020 sebanyak 9.951 layanan tes HIV melaporkan hasil tes-nya dari total 7.391 layanan tes HIV yang ada di Indonesia. Melalui layanan tes HIV ini, pada tahun 2020 sebanyak 3.845.267 orang dites dan ditemukan sebanyak 41.987 terkonfirmasi HIV. Jika dibandingkan pada tahun tahun 2019, sebanyak 4.064.812 orang yang berhasil dites HIV dan sebanyak 50.282 ODHA yang berhasil ditemukan. Terjadi penurunan jumlah orang yang dites melalui layanan VCT pada tahun 2020 salah satunya disebabkan karena kondisi pandemi COVID-19 dimana adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemanfaatan VCT mobile HIV/AIDS pada masa pandemi COVID-19 di Kota Palu. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 876 orang, dengan menggunakan rumus Slovin didapatkan sampel sebanyak 90 orang, data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Chi-square dengan taraf signifikansi p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara perceived barrier (Sig=0,032) terhadap pemanfaatan VCT mobile HIV/AIDS pada masa pandemi COVID-19 di Kota Palu. Sedangkan untuk cues to action (Sig=0,139) menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan VCT mobile HIV/AIDS pada masa pandemi COVID-19 di Kota Palu. Kepada populasi kunci HIV/AIDS dan orang dengan perilaku berisiko untuk memanfaatkan layanan VCT mobile agar dapat melakukan pencegahan secara dini terhadap infeksi HIV/AIDS. The finding of new cases of HIV/AIDS through the use of Voluntary Counseling and Testing (VCT) services, in 2020 as many as 9,951 HIV test services reported their test results from a total of 7,391 HIV test services in Indonesia. Through the HIV test service, in 2020 tests were carried out on 3,845,267 people and found 41,987 cases confirmed of HIV. Compared to 2019, 4,064,812 people were successfully tested for HIV and 50,282 PLWHA were found. There was a decrease in the number of people who were tested through VCT services in 2020, one of the reasons was due to the COVID-19 pandemic which issued the Policy for Enforcement of Community Activity Restrictions (PPKM). This study aims to determine the factors that influence the use of HIV/AIDS mobile VCT during the COVID-19 pandemic in Palu City. This research used a cross sectional research design. The population in this study amounted to 876 people, using the Slovin formula obtained a sample of 90 people, data were collected by interview using a questionnaire and data analysis using the Chi-square test with a significance level of p <0.05. The results of this study indicate that there is a significant effect between the perceived barrier (Sig=0.032) on the use of VCT mobile HIV/AIDS during the COVID-19 pandemic in Palu C
{"title":"Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) Mobile HIV/AIDS pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Palu","authors":"Herawanto, Edy Kurniawan, Muh. Jusman Rau, Hartiansi Sarapang","doi":"10.51888/phj.v13i1.95","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v13i1.95","url":null,"abstract":"Penemuan kasus HIV/AIDS tidak terlepas dari pemanfaatan layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT), dimana pada tahun 2020 sebanyak 9.951 layanan tes HIV melaporkan hasil tes-nya dari total 7.391 layanan tes HIV yang ada di Indonesia. Melalui layanan tes HIV ini, pada tahun 2020 sebanyak 3.845.267 orang dites dan ditemukan sebanyak 41.987 terkonfirmasi HIV. Jika dibandingkan pada tahun tahun 2019, sebanyak 4.064.812 orang yang berhasil dites HIV dan sebanyak 50.282 ODHA yang berhasil ditemukan. Terjadi penurunan jumlah orang yang dites melalui layanan VCT pada tahun 2020 salah satunya disebabkan karena kondisi pandemi COVID-19 dimana adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemanfaatan VCT mobile HIV/AIDS pada masa pandemi COVID-19 di Kota Palu. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 876 orang, dengan menggunakan rumus Slovin didapatkan sampel sebanyak 90 orang, data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Chi-square dengan taraf signifikansi p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara perceived barrier (Sig=0,032) terhadap pemanfaatan VCT mobile HIV/AIDS pada masa pandemi COVID-19 di Kota Palu. Sedangkan untuk cues to action (Sig=0,139) menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan VCT mobile HIV/AIDS pada masa pandemi COVID-19 di Kota Palu. Kepada populasi kunci HIV/AIDS dan orang dengan perilaku berisiko untuk memanfaatkan layanan VCT mobile agar dapat melakukan pencegahan secara dini terhadap infeksi HIV/AIDS. \u0000 \u0000The finding of new cases of HIV/AIDS through the use of Voluntary Counseling and Testing (VCT) services, in 2020 as many as 9,951 HIV test services reported their test results from a total of 7,391 HIV test services in Indonesia. Through the HIV test service, in 2020 tests were carried out on 3,845,267 people and found 41,987 cases confirmed of HIV. Compared \u0000 \u0000to 2019, 4,064,812 people were successfully tested for HIV and 50,282 PLWHA were found. There was a decrease in the number of people who were tested through VCT services in 2020, one of the reasons was due to the COVID-19 pandemic which issued the Policy for Enforcement of Community Activity Restrictions (PPKM). This study aims to determine the factors that influence the use of HIV/AIDS mobile VCT during the COVID-19 pandemic in Palu City. This research used a cross sectional research design. The population in this study amounted to 876 people, using the Slovin formula obtained a sample of 90 people, data were collected by interview using a questionnaire and data analysis using the Chi-square test with a significance level of p <0.05. The results of this study indicate that there is a significant effect between the perceived barrier (Sig=0.032) on the use of VCT mobile HIV/AIDS during the COVID-19 pandemic in Palu C","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129516527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang terjadi ketika pankreas tidak mampu menghasilkan insulin sehingga tubuh tidak efisien dalam menggunakan insulin tersebut. Efek tersebut menyebabkan terjadinya hiperglikemia yang tidak terkontrol, sehingga penumpukan gula di dalam darah yang mengakibatkan darah tidak dapat masuk di dalam sel. Tujuan penelitian untuk diketahuinya hubungan pola makan dengan kadar gula darah dan untuk mengetahui aktivitas fisik dengan kadar gula pada pasien diabetes mellitus di desa Tinggede Kabupaten Sigi. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM di Desa Tinggede Kabupaten Sigi yang berjumlah 45 orang, dengan metode pengambilan sampel adalah non probability sampling. Metode pengukuran menggunakan pengisian kuesioner, pada pola makan menggunakan kuesioner FFQ, sedangkan pada aktivitas fisik menggunakan kuesioner GPAQ. Hasil uji chi-square antara variabel pola makan dengan kadar gula darah diperoleh nilai p = 0.00 (p < 0.05) maka ada hubungan bermakna antara pola makan dengan kadar gula darah. Sedangkan variabel aktifitas fisik dengan kadar gula darah diperoleh nilai p = 0.682 (p > 0.05) maka tidak ada hubungan bermakna antara aktifitas fisik dengan kadar gula darah. Ada hubungan antara pola makan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dan tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di Desa Tinggede Kabupaten Sigi. Disarankan kepada puskesmas, dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya di Desa Tinggede agar memberikan edukasi atau informasi tentang pentingnya menjaga pola makan yang baik dan melakukan olahraga secara teratur serta memberikan penyuluhan kesehatan tentang DM. Diabetes mellitus (DM) is a disease that occurs when the pancreas is unable to produce insulin so that the body is inefficient in using the insulin. This effect causes uncontrolled hyperglycemia, so that sugar in the blood causes blood to not enter the cells. The purpose of the study was to determine the relationship between diet and blood sugar levels and to determine physical activity and sugar levels in patients with diabetes mellitus in Tinggede village, Sigi district. This type of research was analytic with a cross sectional approach. The population in this study were patients with DM in Tinggede Village, Sigi Regency, totaling 45 people, with the sampling method being non-probability sampling. The measurement method was used a questionnaire, on eating patterns using the FFQ questionnaire, while on physical activity using the GPAQ questionnaire. The results of the chi-square test between the variables of diet and blood sugar levels obtained a value of p = 0.00 (p < 0.05), so there was a significant relationship between diet and blood sugar levels. While the physical activity variable with blood sugar levels obtained p value = 0.682 (p > 0.05), then there is no significant relationship between physical activity
{"title":"Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Hiperglikemia pada Pasien Diabetes Mellitus di Desa Tinggide","authors":"I. K. Wartana, Gustini","doi":"10.51888/phj.v13i1.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v13i1.99","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang terjadi ketika pankreas tidak mampu menghasilkan insulin sehingga tubuh tidak efisien dalam menggunakan insulin tersebut. Efek tersebut menyebabkan terjadinya hiperglikemia yang tidak terkontrol, sehingga penumpukan gula di dalam darah yang mengakibatkan darah tidak dapat masuk di dalam sel. Tujuan penelitian untuk diketahuinya hubungan pola makan dengan kadar gula darah dan untuk mengetahui aktivitas fisik dengan kadar gula pada pasien diabetes mellitus di desa Tinggede Kabupaten Sigi.\u0000Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM di Desa Tinggede Kabupaten Sigi yang berjumlah 45 orang, dengan metode pengambilan sampel adalah non probability sampling. Metode pengukuran menggunakan pengisian kuesioner, pada pola makan menggunakan kuesioner FFQ, sedangkan pada aktivitas fisik menggunakan kuesioner GPAQ. Hasil uji chi-square antara variabel pola makan dengan kadar gula darah diperoleh nilai p = 0.00 (p < 0.05) maka ada hubungan bermakna antara pola makan dengan kadar gula darah. Sedangkan variabel aktifitas fisik dengan kadar gula darah diperoleh nilai p = 0.682 (p > 0.05) maka tidak ada hubungan bermakna antara aktifitas fisik dengan kadar gula darah. Ada hubungan antara pola makan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dan tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di Desa Tinggede Kabupaten Sigi. Disarankan kepada puskesmas, dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya di Desa Tinggede agar memberikan edukasi atau informasi tentang pentingnya menjaga pola makan yang baik dan melakukan olahraga secara teratur serta memberikan penyuluhan kesehatan tentang DM.\u0000 \u0000Diabetes mellitus (DM) is a disease that occurs when the pancreas is unable to produce insulin so that the body is inefficient in using the insulin. This effect causes uncontrolled hyperglycemia, so that sugar in the blood causes blood to not enter the cells. The purpose of the study was to determine the relationship between diet and blood sugar levels and to determine physical activity and sugar levels in patients with diabetes mellitus in Tinggede village, Sigi district. This type of research was analytic with a cross sectional approach. The population in this study were patients with DM in Tinggede Village, Sigi Regency, totaling 45 people, with the sampling method being non-probability sampling. The measurement method was used a questionnaire, on eating patterns using the FFQ questionnaire, while on physical activity using the GPAQ questionnaire. The results of the chi-square test between the variables of diet and blood sugar levels obtained a value of p = 0.00 (p < 0.05), so there was a significant relationship between diet and blood sugar levels. While the physical activity variable with blood sugar levels obtained p value = 0.682 (p > 0.05), then there is no significant relationship between physical activity ","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"148 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123412509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemerintah Indonesia melaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), yaitu salah salah satu program nasional (Pemerintah dan Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan dan peri-urban terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Penelitian dilaksanakan di daerah yang mendapatkan program pamsimas yaitu di Desa Bunga, Kecamatan Luwuk Utara, Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah - Indonesia. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan dan pemberian kuisioner kepada masyarakat yang telah dipilih dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi, skala likert dan dibantu dengan alat analisis SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi tergolong kategori cukup tinggi dengan nilai skor 1190 dengan bentuk partisipasi masyarakat di berikan dalam kategori tenaga, uang, material, pikiran dan keterlibatan. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam program pamsimas di Desa Bunga, yaitu jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Sedangkan faktor eksternal yaitu pihak yang berkepentingan terhadap program pamsimas yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat adalah pihak pemerintah daerah, pengurus desa, konsultan dan tokoh masyarakat. Melalui evaluasi program pamsimas yang dilakukan di Desa Bunga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Harapanya program ini dapat direplikasi dan dikembangkan di desa lain yang berada pada daerah Kabupaten Banggai. The Government of Indonesia implements the Community-Based Drinking Water and Sanitation Provision Program (Pamsimas), which is one of the national programs (Government and Local Government) to increase rural and peri-urban population access to proper drinking water and sanitation facilities with a community-based approach. This study aims to determine the level of community participation in the provision of drinking water and community-based sanitation. This research was conducted in an area that received the PAMSIMAS program located in Bunga Village, North Luwuk District, Banggai Regency. The method used is descriptive qualitative and descriptive quantitative. Data was collected using of a field survey and the provision of questionnaires to the people who had been selected using a simple random sampling technique. Data were analyzed using frequency distribution, Likert scale and assisted with SPSS version 16.0 analysis tool. The results showed that the level of community participation in the provision of drinking water and sanitation was categorized as quite high with a score of 1190 with the form of co
{"title":"Analisis Partisipasi Masyarakat dalam Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat","authors":"Sri Susilawati","doi":"10.51888/phj.v13i1.97","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v13i1.97","url":null,"abstract":"Pemerintah Indonesia melaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), yaitu salah salah satu program nasional (Pemerintah dan Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan dan peri-urban terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Penelitian dilaksanakan di daerah yang mendapatkan program pamsimas yaitu di Desa Bunga, Kecamatan Luwuk Utara, Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah - Indonesia. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan dan pemberian kuisioner kepada masyarakat yang telah dipilih dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi, skala likert dan dibantu dengan alat analisis SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi tergolong kategori cukup tinggi dengan nilai skor 1190 dengan bentuk partisipasi masyarakat di berikan dalam kategori tenaga, uang, material, pikiran dan keterlibatan. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam program pamsimas di Desa Bunga, yaitu jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Sedangkan faktor eksternal yaitu pihak yang berkepentingan terhadap program pamsimas yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat adalah pihak pemerintah daerah, pengurus desa, konsultan dan tokoh masyarakat. Melalui evaluasi program pamsimas yang dilakukan di Desa Bunga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Harapanya program ini dapat direplikasi dan dikembangkan di desa lain yang berada pada daerah Kabupaten Banggai.\u0000 \u0000The Government of Indonesia implements the Community-Based Drinking Water and Sanitation Provision Program (Pamsimas), which is one of the national programs (Government and Local Government) to increase rural and peri-urban population access to proper drinking water and sanitation facilities with a community-based approach. This study aims to determine the level of community participation in the provision of drinking water and community-based sanitation. This research was conducted in an area that received the PAMSIMAS program located in Bunga Village, North Luwuk District, Banggai Regency. The method used is descriptive qualitative and descriptive quantitative. Data was collected using of a field survey and the provision of questionnaires to the people who had been selected using a simple random sampling technique. Data were analyzed using frequency distribution, Likert scale and assisted with SPSS version 16.0 analysis tool. The results showed that the level of community participation in the provision of drinking water and sanitation was categorized as quite high with a score of 1190 with the form of co","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130565061","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hafiudin Lasompo, Maria Kanan, Ramli Ramli, Bambang Dwicahya, Caca Sudarsa, Risky Ekaputri, Yunita Sari Thirayo
Pengelolaan lingkungan merupakan suatu usaha yang harus dilakukan agar dapat menciptakan kehidupan yang sehat.Pengelolaan sampah merupakan salah satu bagian dari pengelolaan lingkungan yang berkontribusi pada kebersihan lingkungan.Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor utama dalam mewujudkan hidup sehat.Faktor perilaku mempunyai peranan yang sangat besar terhadap kebersihan lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik di Desa Tontouan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Tahun 2019.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Desa Tontouan Dusun I, Dusun II dan Dusun III.Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus dari Slovin dengan jumlah sampel 222 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diolah secara komputerisasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi. Dari hasil penelitian ini menunjukan pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori Baik yakni 130 responden (58,6%), Sikap responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori Positif yakni 207 responden (93,2%) dan tindakan responden dalam pengelolaan sampah dengan kategori baik yakni 198 responden (89,2%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu baik pengetahuan, sikap dan tindakan responden sebagian besar dalam kategori baik dan positif. Saran dalam penelitian ini yaitu perlu dilakukan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Environmental management is an effort that must be done in order to create a healthy life. Waste management is one part of environmental management that contributes to environmental hygiene. Environmental hygiene is one of the main factors in realizing a healthy life.Behavioral factors have a very large role in environmental cleanliness. This study aims to obtain an overview of community behavior in managing domestic waste in Tontouan, Luwuk, Banggai Regency in 2019. This research is descriptive with a quantitative approach, the population in this study is all households in the Tontouan Village, Dusun I, Dusun II and Dusun III. The sample in this study was calculated based on the Slovin formula with a total sample of 222 people. Data were collected using a questionnaire and processed computerized and presented in the form of a frequency distribution table. From the results of this study, it shows that respondents' knowledge about waste management is in the Good category, namely 130 respondents (58.6%), the attitude of respondents about waste management in the Positive category, namely 207 respondents (93.2%), and the action of respondent in waste management were in good category, namely 198 respondents (89.2%).The conclusion in this study is that knowledge, attitudes and actions of the respondents are in the good and positive categories. Suggestions in this research is that it is necessary to increase
{"title":"Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Desa Tontouan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai","authors":"Hafiudin Lasompo, Maria Kanan, Ramli Ramli, Bambang Dwicahya, Caca Sudarsa, Risky Ekaputri, Yunita Sari Thirayo","doi":"10.51888/phj.v13i1.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v13i1.108","url":null,"abstract":"Pengelolaan lingkungan merupakan suatu usaha yang harus dilakukan agar dapat menciptakan kehidupan yang sehat.Pengelolaan sampah merupakan salah satu bagian dari pengelolaan lingkungan yang berkontribusi pada kebersihan lingkungan.Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor utama dalam mewujudkan hidup sehat.Faktor perilaku mempunyai peranan yang sangat besar terhadap kebersihan lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik di Desa Tontouan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Tahun 2019.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Desa Tontouan Dusun I, Dusun II dan Dusun III.Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus dari Slovin dengan jumlah sampel 222 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diolah secara komputerisasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi. Dari hasil penelitian ini menunjukan pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori Baik yakni 130 responden (58,6%), Sikap responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori Positif yakni 207 responden (93,2%) dan tindakan responden dalam pengelolaan sampah dengan kategori baik yakni 198 responden (89,2%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu baik pengetahuan, sikap dan tindakan responden sebagian besar dalam kategori baik dan positif. Saran dalam penelitian ini yaitu perlu dilakukan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.\u0000 \u0000Environmental management is an effort that must be done in order to create a healthy life. Waste management is one part of environmental management that contributes to environmental hygiene. Environmental hygiene is one of the main factors in realizing a healthy life.Behavioral factors have a very large role in environmental cleanliness. This study aims to obtain an overview of community behavior in managing domestic waste in Tontouan, Luwuk, Banggai Regency in 2019. This research is descriptive with a quantitative approach, the population in this study is all households in the Tontouan Village, Dusun I, Dusun II and Dusun III. The sample in this study was calculated based on the Slovin formula with a total sample of 222 people. Data were collected using a questionnaire and processed computerized and presented in the form of a frequency distribution table. From the results of this study, it shows that respondents' knowledge about waste management is in the Good category, namely 130 respondents (58.6%), the attitude of respondents about waste management in the Positive category, namely 207 respondents (93.2%), and the action of respondent in waste management were in good category, namely 198 respondents (89.2%).The conclusion in this study is that knowledge, attitudes and actions of the respondents are in the good and positive categories. Suggestions in this research is that it is necessary to increase","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132399695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zahrah Febianti, Mauliya Sri Sukmawati Wahyudi, Cholis Abrori
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan global karena prevalensinya yang tinggi dan komplikasinya yang fatal. Di Puskesmas Klakah, Kabupaten Lumajang, prevalensi hipertensi menempati urutan pertama kasus tertinggi penyakit tidak menular.Identifikasi faktor risiko hipertensi sangat berguna untuk manajemen dan pencegahan komplikasi hipertensi. Faktor risiko hipertensi ini dapat berbeda dominasinya antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan hipertensi di wilayah pedesaan, Puskesmas Klakah, Lumajang, Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional dan mengambil data sekunder dari rekam medis pasien Puskesmas Klakah periode Januari-Oktober 2020. Sampel penelitian ini berjumlah 62, yang terdiri dari 31 responden hipertensi dan 31 responden non hipertensi. Rekam medis dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Data rekam medis yang dianalisis meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, tinggi badan, berat badan, tekanan darah, kadar asam urat. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di Puskesmas Klakah memiliki karakteristik usia >46-65 lansia, berjenis kelamin perempuan, memiliki aktivitas keseharian yang minimal, memiliki berat badan tidak obesitas, dan hiperurisemia. Hiperurisemia merupakan faktor yang berhubungan signifikan dengan hipertensi di masyarakat pedesaan yang tinggal di sekitar wilayah Puskesmas Klakah Kabupaten Lumajang dengan p=0.00, OR= 63,00 (95% CI = 12,87-308,18). Hypertension still becomes a global health problem due to its high prevalence and fatal complications. At a rural area of Klakah, Lumajang Regency, the prevalence of hypertension was atthe first rank of non-communicable diseases. Identification of risk factors is very useful for managing and preventing hypertensioncomplications. The hypertension risk factors may differ in dominance from one region to another. This study aims to identify the factors associated with hypertension at the rural area of Klakah Health Center, Lumajang, East Java. This is observational analytic research with a cross-sectional design. It used datas from patients’ medical records at the Klakah Health Center from January-October 2020. The sample was 62 respondents consisting of 31 hypertensive respondents and 31 non-hypertensive respondents. Medical records were selected using purposive sampling. Medical record data analyzed included age, gender, occupation, height, weight, blood pressure, and uric acid levels. The data wereanalyzed using the chi-square test. The results showed that most of the hypertensive patients at Klakah Health Center were characterized by aged>46-65 elderly, female, having minimal daily activities, not being obese, and having hyperuricemia. This study showed that hyperuricemia is significantly associated with hypertension in rural areas of Klakah Health
{"title":"Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi: Studi Cross-sectional di Wilayah Pedesaan Klakah, Lumajang, Jawa Timur","authors":"Zahrah Febianti, Mauliya Sri Sukmawati Wahyudi, Cholis Abrori","doi":"10.51888/phj.v13i1.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v13i1.102","url":null,"abstract":"Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan global karena prevalensinya yang tinggi dan komplikasinya yang fatal. Di Puskesmas Klakah, Kabupaten Lumajang, prevalensi hipertensi menempati urutan pertama kasus tertinggi penyakit tidak menular.Identifikasi faktor risiko hipertensi sangat berguna untuk manajemen dan pencegahan komplikasi hipertensi. Faktor risiko hipertensi ini dapat berbeda dominasinya antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan hipertensi di wilayah pedesaan, Puskesmas Klakah, Lumajang, Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional dan mengambil data sekunder dari rekam medis pasien Puskesmas Klakah periode Januari-Oktober 2020. Sampel penelitian ini berjumlah 62, yang terdiri dari 31 responden hipertensi dan 31 responden non hipertensi. Rekam medis dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Data rekam medis yang dianalisis meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, tinggi badan, berat badan, tekanan darah, kadar asam urat. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di Puskesmas Klakah memiliki karakteristik usia >46-65 lansia, berjenis kelamin perempuan, memiliki aktivitas keseharian yang minimal, memiliki berat badan tidak obesitas, dan hiperurisemia. Hiperurisemia merupakan faktor yang berhubungan signifikan dengan hipertensi di masyarakat pedesaan yang tinggal di sekitar wilayah Puskesmas Klakah Kabupaten Lumajang dengan p=0.00, OR= 63,00 (95% CI = 12,87-308,18).\u0000 \u0000Hypertension still becomes a global health problem due to its high prevalence and fatal complications. At a rural area of Klakah, Lumajang Regency, the prevalence of hypertension was atthe first rank of non-communicable diseases. Identification of risk factors is very useful for managing and preventing hypertensioncomplications. The hypertension risk factors may differ in dominance from one region to another. This study aims to identify the factors associated with hypertension at the rural area of Klakah Health Center, Lumajang, East Java. This is observational analytic research with a cross-sectional design. It used datas from patients’ medical records at the Klakah Health Center from January-October 2020. The sample was 62 respondents consisting of 31 \u0000 \u0000hypertensive respondents and 31 non-hypertensive respondents. Medical records were selected using purposive sampling. Medical record data analyzed included age, gender, occupation, height, weight, blood pressure, and uric acid levels. The data wereanalyzed using the chi-square test. The results showed that most of the hypertensive patients at Klakah Health Center were characterized by aged>46-65 elderly, female, having minimal daily activities, not being obese, and having hyperuricemia. This study showed that hyperuricemia is significantly associated with hypertension in rural areas of Klakah Health ","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"277 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133918136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
entia nopa, Erick Cantona Atrisna, Ratna indah Sari Dewi
Sampah menjadi masalah yang sangat penting dan menjadi momok yang menakutkan bagi kehidupan kita yang perlu ditangani dengan baik dan benar. Karena bila tidak ditangani dengan baik, sampah akan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi kehidupan manusia karena sampah salah satu tempat yang menjadi sarang berbagai kuman penyebab penyakit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mencoba mencari jalan keluar permasalahan sanitasi lingkungan, khususnya penanggulangan sampah di pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Muara Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlah penduduk 20.103 jiwa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah yang ada di Desa Muara Kumpeh, sebanyak 520 kepala keluarga. Anggota sampel penelitian berjumlah 81 kepala keluarga. Hasil penelitian Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p-value 0,002 < 0,05 Ho di tolak, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penanganan sampah rumah tangga, merupakan suatu gambaran pengetahuan yang baik tentang cara penanganan sampah rumah tangga di Desa Muara Kumpeh. Garbage is a very important problem and a frightening specter for our lives that needs to be handled properly and correctly. Because if it is not handled properly, waste will have a very detrimental impact on human life because garbage is one of the places that is a nest of various germs that cause disease. This research was conducted in Muara Kumpeh Village, Kumpeh Ulu District, Muaro Jambi Regency with a population of 20,103 people. The population in this study were all houses in Muara Kumpeh Village, as many as 520 families. The members of the research sample amounted to 81 heads of families. Research results Based on the results of statistical tests obtained p-value 0.002 <0.05 Ho is rejected, meaning that there is a significant relationship between knowledge and handling household waste, which is a good picture of knowledge about how to handle household waste in Muara Kumpeh Village.
{"title":"Gambaran Pengetahuan Penanganan Sampah Rumah Tangga di Desa Muara Kumpeh","authors":"entia nopa, Erick Cantona Atrisna, Ratna indah Sari Dewi","doi":"10.51888/phj.v13i1.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v13i1.101","url":null,"abstract":"Sampah menjadi masalah yang sangat penting dan menjadi momok yang menakutkan bagi kehidupan kita yang perlu ditangani dengan baik dan benar. Karena bila tidak ditangani dengan baik, sampah akan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi kehidupan manusia karena sampah salah satu tempat yang menjadi sarang berbagai kuman penyebab penyakit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mencoba mencari jalan keluar permasalahan sanitasi lingkungan, khususnya penanggulangan sampah di pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Muara Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlah penduduk 20.103 jiwa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah yang ada di Desa Muara Kumpeh, sebanyak 520 kepala keluarga. Anggota sampel penelitian berjumlah 81 kepala keluarga. Hasil penelitian Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p-value 0,002 < 0,05 Ho di tolak, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penanganan sampah rumah tangga, merupakan suatu gambaran pengetahuan yang baik tentang cara penanganan sampah rumah tangga di Desa Muara Kumpeh. \u0000 \u0000Garbage is a very important problem and a frightening specter for our lives that needs to be handled properly and correctly. Because if it is not handled properly, waste will have a very detrimental impact on human life because garbage is one of the places that is a nest of various germs that cause disease. This research was conducted in Muara Kumpeh Village, Kumpeh Ulu District, Muaro Jambi Regency with a population of 20,103 people. The population in this study were all houses in Muara Kumpeh Village, as many as 520 families. The members of the research sample amounted to 81 heads of families. Research results Based on the results of statistical tests obtained p-value 0.002 <0.05 Ho is rejected, meaning that there is a significant relationship between knowledge and handling household waste, which is a good picture of knowledge about how to handle household waste in Muara Kumpeh Village.","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"257 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133995044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I'in Inriani, M. Syahrir, Ramli Ramli, Maria Kanan, Mirawati Tongko, Ferdy Salamat
Persoalan sanitasi di negara berkembang dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah minimnya perhatian dan prioritas yang diberikan oleh pemerintah atau dinas terkait pada sektor sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi sanitasi pasar tradisional modern Liang, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitia ini adalah pasar yang ada di Kecamatan Liang yaitu pasar tradisional modern Liang, adapun teknik penentuan sampel yaitu menggunakan teknik sampling jenuh. Analisis data menggunakan perhitungan sesuai dengan petunjuk penilaian pada formulir pengawasan eksternal Inspeksi Kesehatan Liangkungan (IKL) Pasar dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari keseluruhan variabel yang di teliti sebagian besar belum memenuhi syarat dengan jumlah presentase 13,64% atau 6 item dari 44 item, karena presentase hasil penilaian tidak mencapai ≥70 % dan sebagian kriteria utama minimal (KUM) belum terpenuhi. Saran bagi penentu kebijakan, baik pengelola Pasar maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan agar menyediakan sarana sanitasi di Pasar Tradisional Modern Liang. Sanitation problems in developing countries are caused by several factors, including the lack of attention and priority given by the government or related agencies in the sanitation sector. This study aims to describe the sanitation conditions of the modern traditional market in Liang, Liang District, Banggai Islands Regency. This type of research is descriptive. The population and sample in this study were the market in Liang District, namely the modern traditional market of Liang, while the sampling technique was using a saturated sampling technique. Data analysis uses calculations according to the assessment instructions on the Market Environmental Health Inspection (IKL) external supervision form in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 17 of 2020 concerning Healthy Markets. The results showed that of all the variables studied, most of them did not meet the requirements. Suggestions for policy makers, both market managers and the local government of Banggai Islands Regency, to provide sanitation facilities at the Liang Modern Traditional Market
{"title":"Gambaran Kondisi Sanitasi Pasar Tradisional Modern Liang Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan","authors":"I'in Inriani, M. Syahrir, Ramli Ramli, Maria Kanan, Mirawati Tongko, Ferdy Salamat","doi":"10.51888/phj.v12i2.80","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v12i2.80","url":null,"abstract":"Persoalan sanitasi di negara berkembang dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah minimnya perhatian dan prioritas yang diberikan oleh pemerintah atau dinas terkait pada sektor sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi sanitasi pasar tradisional modern Liang, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitia ini adalah pasar yang ada di Kecamatan Liang yaitu pasar tradisional modern Liang, adapun teknik penentuan sampel yaitu menggunakan teknik sampling jenuh. Analisis data menggunakan perhitungan sesuai dengan petunjuk penilaian pada formulir pengawasan eksternal Inspeksi Kesehatan Liangkungan (IKL) Pasar dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari keseluruhan variabel yang di teliti sebagian besar belum memenuhi syarat dengan jumlah presentase 13,64% atau 6 item dari 44 item, karena presentase hasil penilaian tidak mencapai ≥70 % dan sebagian kriteria utama minimal (KUM) belum terpenuhi. Saran bagi penentu kebijakan, baik pengelola Pasar maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan agar menyediakan sarana sanitasi di Pasar Tradisional Modern Liang. \u0000Sanitation problems in developing countries are caused by several factors, including the lack of attention and priority given by the government or related agencies in the sanitation sector. This study aims to describe the sanitation conditions of the modern traditional market in Liang, Liang District, Banggai Islands Regency. This type of research is descriptive. The population and sample in this study were the market in Liang District, namely the modern traditional market of Liang, while the sampling technique was using a saturated sampling technique. Data analysis uses calculations according to the assessment instructions on the Market Environmental Health Inspection (IKL) external supervision form in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 17 of 2020 concerning Healthy Markets. The results showed that of all the variables studied, most of them did not meet the requirements. Suggestions for policy makers, both market managers and the local government of Banggai Islands Regency, to provide sanitation facilities at the Liang Modern Traditional Market","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116276580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg dan tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Sesuai dengan data di wilayah kerja Puskesmas Tangeban Kecamatan Masama tahun 2020, bahwa Desa Duata Karya merupakan satu-satunya Desa yang penyakit hipertensi tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hidup penderita hipertensi di Desa Duata Karya Kecamatan Masama menggunakan jenis penelitian deskriptif, menggunakan total sampling. Pengumpulan data berdasarkan data primer dan data sekunder. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan di sajikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan penyajian data dalam bentuk distribus frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko tidak dapat di modivikasi yaitu jenis kelamin responden terbanyak pada jenis kelamin perempuan (59,8%), umur terbanyak adalah golongan umur 61 tahun keatas (58,5%), faktor risiko keturunan sebagian besar responden tidak memiliki keturunan (43,9%), dan untuk faktor risiko yang dapat di modivikasi mendapatkan hasil bahwa penggunaan kontrasepsi oral sebanyak (6,5%) responden dan kontrasepsi terbanyak yang digunakan adalah kontrasepsi jenis spiral sebanyak (54,3%), faktor risiko konsumsi garam lebih pada responden sebanyak 71 responden (86,6%), faktor risiko konsumsi kopi sebagian besar mengkonsumsi kopi (84,1%). Untuk itu di harapkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup dengan mengurangi konsumsi garam berlebihan, tidak mengkonsumsi alkohol, dan mengurangi konsumsi kopi Hypertension is an increase in systolic blood pressure of at least 140 mmHg and diastolic pressure of at least 90 mmHg. In accordance with the data in the working area of Tangeban Health Center masama subdistrict in 2020, that Duata Karya Village is the only village with the highest hypertension disease. This study aims to find out the lifestyle of people with hypertension in Duata Karya Village masama subdistrict using a type of descriptive research, using total sampling. Data collection based on primary data and secondary data. Data processing using the SPSS program. The analysis in this study uses univariate analysis and is presented in the form of a table that describes the presentation of data in the form of frequency distribution. The results showed that the risk factors that cannot be modivikasi are the sex of the respondents mostly in the female sex (59.8%), the most age is the age group 61 years and above (58.5%), the risk factors of heredity most of the respondents do not have offspring (43.9%), and for risk factors that can be modivikasi get the result that the use of oral contraceptives as much as (6.5%) respondents and the most contraceptives used are spiral type contraceptives se many (54.3%), risk factors for more salt consumption in respondents as many as 71 respondents (86.6%), risk factors for coffee consumption mostly consumed coffee (84.1%). For this reason, it is expected to keep the
高血压是收缩压至少140 mmHg和至少90 mmHg的增加。根据2020年Puskesmas Tangeban街道的数据,创作的杜阿塔村是最高的高血压病例之一。本研究旨在确定Masama街道Duata村高血压患者的生活模式,使用描述性研究类型,使用总样本。基于原始和次要数据的数据收集。使用SPSS程序处理数据。本研究使用单变量分析,并以表形式呈现,以频率分布形式呈现数据。研究结果表明,风险因素不可能是女性最多的性别受访者(59.8%),最多是61岁以上的人(58.5%),大多数受访者没有后代的风险因素(43.9%),至于可能在modivikasi中使用最多的口服避孕法(6.5%)的口服和避孕法的使用最多的是螺旋式避孕(54.3%),则盐摄入量的风险大于71人(86.6%),咖啡摄入量的风险因素主要是咖啡(84.1%)。因此,社会希望通过减少盐的过度消费,减少酒精的消费,减少高血压咖啡的摄入量,减少至少140 mmHg和舒张压,保持生活模式。2020年,在Tangeban健康中心masama子区工作数据的协调下,村的Duata是唯一一个患有最严重高血压疾病的村庄。这项研究用的是一种描述研究的类型,全部抽样。数据收集基于原始数据和二级数据。使用SPSS程序的数据处理。这种研究中自变量分析的分析并呈现在一个表中,该表描述了频率分布形式中的数据表现。《风险results那里那是无法成为modivikasi factors respondents性》《女性性(59。基本上8%),《时代集团大多数时代是61年(58 . 5%),头顶和heredity之风险factors respondents不要有后代之最(43 . 9%),为风险和factors that can be modivikasi得到《用口服的论点,以至于美国美国contraceptives多(6 . 5%)respondents《头号contraceptives过去54英亩contraceptives se型螺旋多(3%),美国有更多的盐密宗(86.6%),用于咖啡的风险因素(84.1%)。由于这个原因,它预计将通过减少过度盐消费、不消费酒精和减少咖啡消费来维持生活方式
{"title":"Pola Hidup Penderita Hipertensi di Desa Duata Karya Kecamatan Masama Tahun 2021","authors":"Pipin Kumalasari, Marselina Sattu, Mirawati Tongko, Ramli Bidullah, Nurhendra Gunawan, M. Syahrir","doi":"10.51888/phj.v12i2.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v12i2.81","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg dan tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Sesuai dengan data di wilayah kerja Puskesmas Tangeban Kecamatan Masama tahun 2020, bahwa Desa Duata Karya merupakan satu-satunya Desa yang penyakit hipertensi tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hidup penderita hipertensi di Desa Duata Karya Kecamatan Masama menggunakan jenis penelitian deskriptif, menggunakan total sampling. Pengumpulan data berdasarkan data primer dan data sekunder. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan di sajikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan penyajian data dalam bentuk distribus frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko tidak dapat di modivikasi yaitu jenis kelamin responden terbanyak pada jenis kelamin perempuan (59,8%), umur terbanyak adalah golongan umur 61 tahun keatas (58,5%), faktor risiko keturunan sebagian besar responden tidak memiliki keturunan (43,9%), dan untuk faktor risiko yang dapat di modivikasi mendapatkan hasil bahwa penggunaan kontrasepsi oral sebanyak (6,5%) responden dan kontrasepsi terbanyak yang digunakan adalah kontrasepsi jenis spiral sebanyak (54,3%), faktor risiko konsumsi garam lebih pada responden sebanyak 71 responden (86,6%), faktor risiko konsumsi kopi sebagian besar mengkonsumsi kopi (84,1%). Untuk itu di harapkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup dengan mengurangi konsumsi garam berlebihan, tidak mengkonsumsi alkohol, dan mengurangi konsumsi kopi \u0000Hypertension is an increase in systolic blood pressure of at least 140 mmHg and diastolic pressure of at least 90 mmHg. In accordance with the data in the working area of Tangeban Health Center masama subdistrict in 2020, that Duata Karya Village is the only village with the highest hypertension disease. This study aims to find out the lifestyle of people with hypertension in Duata Karya Village masama subdistrict using a type of descriptive research, using total sampling. Data collection based on primary data and secondary data. Data processing using the SPSS program. The analysis in this study uses univariate analysis and is presented in the form of a table that describes the presentation of data in the form of frequency distribution. The results showed that the risk factors that cannot be modivikasi are the sex of the respondents mostly in the female sex (59.8%), the most age is the age group 61 years and above (58.5%), the risk factors of heredity most of the respondents do not have offspring (43.9%), and for risk factors that can be modivikasi get the result that the use of oral contraceptives as much as (6.5%) respondents and the most contraceptives used are spiral type contraceptives se many (54.3%), risk factors for more salt consumption in respondents as many as 71 respondents (86.6%), risk factors for coffee consumption mostly consumed coffee (84.1%). For this reason, it is expected to keep the","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"222 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115736907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Imunisasi merupakan pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi. Oleh sebab itu, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya pun akan berkurang. Sampai saat ini kasus yang ditemukan dilapangan ternyata masih ada ibu-ibu balita yang tidak mau membawa anaknya untuk diberikan imunisasi. Desa Kalumbatan merupakan satu-satunya Desa di Kecamatan Totikum Selatan yang belum mencapai target Universal Child Immunization (UCI). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi penyebab ibu balita tidak memberikan imunisasi dasar pada balitanya di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam (indepht interview). Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yakni ibu yang memiliki balita 0-59 bulan yang tidak lengkap imunisasi dasar balitanya, kader Posyandu dan petugas kesehatan yang didapatkan menggunakan metode pengambilan informan dengan teknik sampling menggunakan Snow Ball Sampling. Analisis data melalui tiga prosedur yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab ibu balita tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada balitanya di Desa Kalumbatan ditemukan 5 informasi yakni : Takut dan trauma balitanya demam setelah diimunisasi, jarak rumah ke Posyandu yang jauh, sibuk dengan pekerjaan, tidak ada dukungan keluarga dan tidak mengetahui informasi jadwal imunisasi. Perlu adanya atau ditingkatkan promosi kesehatan kepada orang tua maupun peserta posyandu terkait peningkatan pemahaman atau pengetahuan tentang manfaat pentingnya imunisasi. Sehingga mampu meningkatkan cakupan imunisasi dasar di kabupaten Banggai Kepulauan khususnya Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan. Immunization is a very effective primary prevention to avoid contracting infectious diseases. Therefore, the incidence of infectious diseases will decrease, the resulting disability and death will also decrease. Until now, the cases found in the field are still mothers of toddlers who do not want to bring their children to be given immunizations. Kalumbatan Village is the only village in South Totikum District that has not yet reached the Universal Child Immunization (UCI) target. This study aims to obtain information on the reasons why mothers of toddlers do not provide basic immunizations for their toddlers in Kalumbatan Village, South Totikum District. This research is a qualitative research with a phenomenological approach, data collection methods with observation and in-depth interviews (indepht interviews). The informants in this study were 20 people, namely mothers who had toddlers 0-59 months whose basic immunizations were incomplete, Posyandu cadres and health workers who were obtained using the informant retrieval method with a sampling technique using Snow Ball Sampling. Data analysis
免疫是预防传染病的主要有效预防措施。因此,感染发病率将下降,致病率将降低。在现场发现的病例中,一些初学走路的母亲拒绝带孩子去接种疫苗。kalumtang村是南部Totikum地区唯一一个还没有达到普遍免疫目标的村庄。这项研究的目的是获取关于为什么蹒跚学步的母亲没有对她位于南部托提肯地区的考拉镇的儿童进行基本免疫接种的信息。本研究是一种定性研究,涉及表现学方法、深入观察和访谈的数据收集方法。这项研究的资料包括20名5 -59个月的母亲,她的基地接种还没有完成。通过三个过程来分析数据,数据提交和提取结论。这项研究的结果表明,蹒跚学步的母亲没有给她所在的kalum毒品村完全接种疫苗的原因有5种信息:接种后的恐惧和创伤,到遥远的Posyandu的家距离,工作繁忙,没有家庭支持,也不知道免疫时间表的信息。有关增强免疫重要性的理解或知识的波尚都需要或增加健康促进。这使得Banggai islands区的基本免疫覆盖范围得以扩大,尤其是南部Totikum地区kalumbar村。免疫是一种非常有效的预防传染病。此外,传染病的退行性、可再生性和死亡也将得到净化。直到现在,在田野里发现的cases仍然是那些不想带孩子来的孩子们接种疫苗的孩子们。在南Totikum地区,卡巴姆村是唯一一个没有实现普遍免疫的目标的村庄。这些研究表明,为什么21岁的母亲不向南托提肯地区的卡巴姆村的村民提供基本的免疫条件。这一研究是一项有资格的以表观和探察为基础的数据收集方法的研究。这次研究中的告密者有20人,namely的母亲有一个0-59个月的身世基本不完整的人,Posyandu cadres和健康工作者被发现使用告密者retrieval的方法,用雪球样本技术进行样本研究。数据分析通过三种进程,namely数据减减,数据提交和起草结论。《敢死队》results of this study indicate that母亲下五世卫组织不要。他们完成基本immunization到toddlers in Kalumbatan村发现5资讯网、namely:恐惧和创伤》toddlers玩得发烧之后身为immunized,远从家到Posyandu,忙工作,没有家庭的支持和不知道资讯网immunization附表。有必要对父母和政治党派的促进增加或增加了解免疫重要性的重要性。因此,我们增加了在骄傲地区建立基地免疫的覆盖,特别是南托提肯地区的村庄。
{"title":"Penyebab Balita tidak Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Kalumbatan Kabupaten Banggai Kepulauan","authors":"Lingsi Alpon, Ramli, Marselina Sattu, Derthan E.F. Polunggu, M. Syahrir, Mirawati Tongko","doi":"10.51888/phj.v12i2.82","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v12i2.82","url":null,"abstract":"Imunisasi merupakan pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi. Oleh sebab itu, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya pun akan berkurang. Sampai saat ini kasus yang ditemukan dilapangan ternyata masih ada ibu-ibu balita yang tidak mau membawa anaknya untuk diberikan imunisasi. Desa Kalumbatan merupakan satu-satunya Desa di Kecamatan Totikum Selatan yang belum mencapai target Universal Child Immunization (UCI). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi penyebab ibu balita tidak memberikan imunisasi dasar pada balitanya di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam (indepht interview). Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yakni ibu yang memiliki balita 0-59 bulan yang tidak lengkap imunisasi dasar balitanya, kader Posyandu dan petugas kesehatan yang didapatkan menggunakan metode pengambilan informan dengan teknik sampling menggunakan Snow Ball Sampling. Analisis data melalui tiga prosedur yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab ibu balita tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada balitanya di Desa Kalumbatan ditemukan 5 informasi yakni : Takut dan trauma balitanya demam setelah diimunisasi, jarak rumah ke Posyandu yang jauh, sibuk dengan pekerjaan, tidak ada dukungan keluarga dan tidak mengetahui informasi jadwal imunisasi. Perlu adanya atau ditingkatkan promosi kesehatan kepada orang tua maupun peserta posyandu terkait peningkatan pemahaman atau pengetahuan tentang manfaat pentingnya imunisasi. Sehingga mampu meningkatkan cakupan imunisasi dasar di kabupaten Banggai Kepulauan khususnya Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan.\u0000Immunization is a very effective primary prevention to avoid contracting infectious diseases. Therefore, the incidence of infectious diseases will decrease, the resulting disability and death will also decrease. Until now, the cases found in the field are still mothers of toddlers who do not want to bring their children to be given immunizations. Kalumbatan Village is the only village in South Totikum District that has not yet reached the Universal Child Immunization (UCI) target. This study aims to obtain information on the reasons why mothers of toddlers do not provide basic immunizations for their toddlers in Kalumbatan Village, South Totikum District. This research is a qualitative research with a phenomenological approach, data collection methods with observation and in-depth interviews (indepht interviews). The informants in this study were 20 people, namely mothers who had toddlers 0-59 months whose basic immunizations were incomplete, Posyandu cadres and health workers who were obtained using the informant retrieval method with a sampling technique using Snow Ball Sampling. Data analysis","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124175811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sarlina Manton, Maria Kanan, Herawati Herawati, Fitryanti S. Lanyumba, S. N. Sakati
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan khususnya bidang higiene dan sanitasi masih sangat besar, untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran pencapaian lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupaten Banggai Laut.Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif, dengan jenis data kuantitatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh atau teknik penentuan sampel bila semua populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 443 KK.Hasil penelitian menunjukan bahwa sanitasi total berbasis masyarakat di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupten Banggai Laut, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pencapaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yaitu stop buang air besar sembarangan yang baik sebesar 94,6%, cuci tangan pakai sabun yang baik sebesar 26,0%, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yaitu baik sebesar 26,0%, pengamanan sampah rumah tangga yang baik sebesar 0%, pengamanan air limbah rumah tangga yang baik sebesar 0%, Sehingga kesimpulannya adalah STBM di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupaten Banggai Laut sebesar 0%. Saran bagi penentu kebijakan, Puskesmas, maupun pemerintah desa setempat dapat melakukan pemicuan stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan air limbah rumah tangga untuk meningkatkan pencapaian lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat. The challenges faced by Indonesia related to health development, especially in the field of hygiene and sanitation are still very large, for that it is necessary to carry out integrated interventions through a total sanitation approach. The purpose of this study was to obtain an overview of the achievement of the five pillars of Community-Based Total Sanitation (STBM) in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency.This type of research is descriptive observational, with quantitative data type, the sampling technique used is saturated sampling or sampling technique when all populations are sampled, namely as many as 443 families.The results showed that community-based total sanitation in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency, based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 3 of 2014 concerning the Achievement of Community-Based Total Sanitation, namely stopping open defecation is good at 94.6%, washing hands good use of soap is 26.0%, household drinking water and food management is good at 26.0%, good household waste security is 0%, good household waste water security is 0%, so the conclusion is STBM in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency by 0%. Suggestions for policy makers, Puskesmas, and local village governments can trigger open defeca
印尼在卫生建设方面面临的挑战,特别是卫生和卫生方面的挑战仍然是巨大的,因此需要通过全面卫生手段进行综合干预。这项研究的目的是概述在班盖县北部班盖区吉吉瓦达的五个社区卫生支柱(STBM)的成就。这类研究是一种观察描述性的研究,具有定量数据类型,即饱和抽样或样本测定技术。村里的研究结果显示,基于社区的卫生总Lokotoy街道北Banggai Kabupten Banggai大海,根据印度尼西亚共和国卫生部长的规则3号2014年关于基于社区的卫生总成就即停止排便94,6%大小的好乱,管理良好的洗手26,0%大,家庭饮用水和食物就是好26,0%一样大,家庭垃圾安全率为0%,家庭废水安全率为0%,结论是设备村、班吉县北岸地区的搁浅率为0%。政策制定者、Puskesmas和当地乡村政府所建议的建议是:不要乱扔垃圾、洗手、清洁饮用水和家庭食品管理、家庭垃圾安全和家庭废水安全,以促进完全以社区为基础的五根卫生支柱的实现。印尼面临的挑战与健康发展有关,特别是卫生和卫生方面的挑战仍然很大,因为有必要通过全面的卫生措施来承担不可分割的干预。这项研究的目的是回顾五柱宗教团体在北班盖区、滨海区、滨海区五个社区的全部奖学金。这一研究类型是对量化数据类型的描述,所使用的技术样本是用样本或技术样本,当所有的种群都被排除,namely有443个家庭。results那里那完全community-based sanitation》Lokotoy村、北Banggai区Banggai海洋丽晶Regulation)》,改编自《印度尼西亚共和国部长institutes of Health)的3号2014年成就奖》concerning community-based sanitation总量,namely停止开放defecation is good at 94。6%,手好几个实习生用soap是26 . 0%,一名士兵喝的水和食品管理是good at 26 . 0%,祝一名士兵浪费保安是0%,好房子浪费水安全是0%,所以工程在北区的照亮村庄,泻湖区的泻湖靠0%。建议政策制造商、Puskesmas和当地农村政府可以对开放的失败、用肥皂洗双手、管理水和房屋的饮料、安全的房屋的浪费和安全的房屋的保留用水来促进五种慈善机构的实现。完全社区基础。
{"title":"Gambaran Pencapaian Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Desa Lokotoy Kabupaten Banggai Laut","authors":"Sarlina Manton, Maria Kanan, Herawati Herawati, Fitryanti S. Lanyumba, S. N. Sakati","doi":"10.51888/phj.v12i2.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.51888/phj.v12i2.67","url":null,"abstract":"Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan khususnya bidang higiene dan sanitasi masih sangat besar, untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran pencapaian lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupaten Banggai Laut.Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif, dengan jenis data kuantitatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh atau teknik penentuan sampel bila semua populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 443 KK.Hasil penelitian menunjukan bahwa sanitasi total berbasis masyarakat di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupten Banggai Laut, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pencapaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yaitu stop buang air besar sembarangan yang baik sebesar 94,6%, cuci tangan pakai sabun yang baik sebesar 26,0%, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yaitu baik sebesar 26,0%, pengamanan sampah rumah tangga yang baik sebesar 0%, pengamanan air limbah rumah tangga yang baik sebesar 0%, Sehingga kesimpulannya adalah STBM di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupaten Banggai Laut sebesar 0%. Saran bagi penentu kebijakan, Puskesmas, maupun pemerintah desa setempat dapat melakukan pemicuan stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan air limbah rumah tangga untuk meningkatkan pencapaian lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat.\u0000The challenges faced by Indonesia related to health development, especially in the field of hygiene and sanitation are still very large, for that it is necessary to carry out integrated interventions through a total sanitation approach. The purpose of this study was to obtain an overview of the achievement of the five pillars of Community-Based Total Sanitation (STBM) in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency.This type of research is descriptive observational, with quantitative data type, the sampling technique used is saturated sampling or sampling technique when all populations are sampled, namely as many as 443 families.The results showed that community-based total sanitation in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency, based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 3 of 2014 concerning the Achievement of Community-Based Total Sanitation, namely stopping open defecation is good at 94.6%, washing hands good use of soap is 26.0%, household drinking water and food management is good at 26.0%, good household waste security is 0%, good household waste water security is 0%, so the conclusion is STBM in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency by 0%. Suggestions for policy makers, Puskesmas, and local village governments can trigger open defeca","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122727167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}