Demam pada anak umumnya disebabkan agen mikrobiologi. Peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, letargi, penurunan nafsu makan sehingga asupan gizi berkurang termasuk kejang.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang kompres dingin pada anak demam. Jenis penelitian analitik dan rancangan penelitian pre-eksperimen dengan One group pre test and post test design. Populasi: anak yang demam sebanyak 12. Sampel sebanyak 12 anak dengan tehnik Consecutive Sampling. Variabel independen yaitu pendidikan kesehatan dan variabel dependen yaitu pengetahuan keluarga tentang kompres dingin. Pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data dengan uji Willcoxon Signed ranks Test. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar pengetahuan kurang sebanyak 6 orang (50.0%) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar pengetahuan baik sebanyak 10 orang (83.3%). Hasil analisa data bahwa ρ value = 0.004 < α = 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang kompres dingin pada anak demam sehingga diharapkan kepada petugas kesehatan untuk sering melakukan pendidikan kesehatan tentang kompres dingin pada anak demam.
{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang Kompres Dingin Pada Anak Demam","authors":"N. Nikmah, Novi Anggraeni","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.4180","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.4180","url":null,"abstract":"Demam pada anak umumnya disebabkan agen mikrobiologi. Peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, letargi, penurunan nafsu makan sehingga asupan gizi berkurang termasuk kejang.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang kompres dingin pada anak demam. Jenis penelitian analitik dan rancangan penelitian pre-eksperimen dengan One group pre test and post test design. Populasi: anak yang demam sebanyak 12. Sampel sebanyak 12 anak dengan tehnik Consecutive Sampling. Variabel independen yaitu pendidikan kesehatan dan variabel dependen yaitu pengetahuan keluarga tentang kompres dingin. Pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data dengan uji Willcoxon Signed ranks Test. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar pengetahuan kurang sebanyak 6 orang (50.0%) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar pengetahuan baik sebanyak 10 orang (83.3%). Hasil analisa data bahwa ρ value = 0.004 < α = 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang kompres dingin pada anak demam sehingga diharapkan kepada petugas kesehatan untuk sering melakukan pendidikan kesehatan tentang kompres dingin pada anak demam.","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129562290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siswa perempuan yang tinggal di pesantren rentan terhadap infeksi genital karena kurangnya pengetahuan, kebiasaan perilaku dan pengaruh lingkungan. Ada klinik di pondok pesantren yang pelayanannya kurang fokus pada kesehatan reproduksi remaja, dalam hal ini adalah siswa perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media banner promotion terhadap perilaku pencegahan infeksi genital pada siswi di pesantren. Metode penelitian ini menggunakan pre post test one group design. Subjek dalam penelitian ini adalah 25 responden, mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik uji peringkat tanda Wilcoxon. Hasil penelitian ini memperoleh nilai Z = -2,731 dengan nilai 0,000 < α 0,05, yang artinya terdapat pengaruh media promosi banner terhadap perilaku pencegahan infeksi alat kelamin. Perlu ditingkatkan pelayanannya di pondok pesantren klinik yang meliputi kesehatan reproduksi remaja dan meningkatkan promosi kesehatan reproduksi remaja di pesantren dengan berbagai media.
{"title":"Pengaruh Media Promosi Banner Terhadap Perilaku Pencegahan Infeksi Genetalia Pada Santri Putri Di Pondok Pesantren","authors":"Ita Noviasari","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.4215","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.4215","url":null,"abstract":"Siswa perempuan yang tinggal di pesantren rentan terhadap infeksi genital karena kurangnya pengetahuan, kebiasaan perilaku dan pengaruh lingkungan. Ada klinik di pondok pesantren yang pelayanannya kurang fokus pada kesehatan reproduksi remaja, dalam hal ini adalah siswa perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media banner promotion terhadap perilaku pencegahan infeksi genital pada siswi di pesantren. Metode penelitian ini menggunakan pre post test one group design. Subjek dalam penelitian ini adalah 25 responden, mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik uji peringkat tanda Wilcoxon. Hasil penelitian ini memperoleh nilai Z = -2,731 dengan nilai 0,000 < α 0,05, yang artinya terdapat pengaruh media promosi banner terhadap perilaku pencegahan infeksi alat kelamin. Perlu ditingkatkan pelayanannya di pondok pesantren klinik yang meliputi kesehatan reproduksi remaja dan meningkatkan promosi kesehatan reproduksi remaja di pesantren dengan berbagai media.","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125435499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi disebabkan karena terjadinya penurunan fungsi organ jantung yang dapat menyebabkan penebalan pada dinding aorta dan pembuluh darah besar dan menyebabkan penurunan elastisitas pada pembuluh darah sehingga sirkulasi darah terganggu. Olahraga : jalan kaki merupakan cara mudah yang mampu melatih otot – otot pompa jantung untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh sehingga kontraktilitas dan sirkulasi pembuluh darah menjadi baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi olahraga : jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre Eksperiment dengan rancangan One Group Pre-post test design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 lansia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah terapi olahraga : jalan kaki dan variabel dependennya adalah tekanan darah lansia. Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan Observasi tekanan darah dengan menggunakan Spygmomanometer. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji statistik Paired t – Test dan diartikan bermakna jika derajat kemaknaan (p = ≤0,05) untuk mengetahui adanya penurunan tekanan darah pada responden yang diberikan terapi olahraga : jalan kaki pada pagi hari. Hasil uji tingkat insomnia menunjukkan nilai derajat kemaknaan p = 0,003, yang artinya ada pengaruh terapi olahraga : jalan kaki terhadap tekanan darah lansia. Terapi Olahraga : jalan kaki sebaiknya digunakan sebagai salah satu cara untuk melatih otot – otot pompa jantung agar kontraktilitas dan sirkulasi pembuluh darah menjadi baik dan mampu membantu mengontrol tekanan darah.
{"title":"Pengaruh Perilaku Olahraga : Jalan Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia di UPTD Griya Werdha Surabaya","authors":"Roufuddin Roufuddin, Mahardika Putri Kaonang, Fendi Suherman, Virki Widoyanti","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.4040","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.4040","url":null,"abstract":"Hipertensi disebabkan karena terjadinya penurunan fungsi organ jantung yang dapat menyebabkan penebalan pada dinding aorta dan pembuluh darah besar dan menyebabkan penurunan elastisitas pada pembuluh darah sehingga sirkulasi darah terganggu. Olahraga : jalan kaki merupakan cara mudah yang mampu melatih otot – otot pompa jantung untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh sehingga kontraktilitas dan sirkulasi pembuluh darah menjadi baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi olahraga : jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre Eksperiment dengan rancangan One Group Pre-post test design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 lansia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah terapi olahraga : jalan kaki dan variabel dependennya adalah tekanan darah lansia. Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan Observasi tekanan darah dengan menggunakan Spygmomanometer. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji statistik Paired t – Test dan diartikan bermakna jika derajat kemaknaan (p = ≤0,05) untuk mengetahui adanya penurunan tekanan darah pada responden yang diberikan terapi olahraga : jalan kaki pada pagi hari. Hasil uji tingkat insomnia menunjukkan nilai derajat kemaknaan p = 0,003, yang artinya ada pengaruh terapi olahraga : jalan kaki terhadap tekanan darah lansia. Terapi Olahraga : jalan kaki sebaiknya digunakan sebagai salah satu cara untuk melatih otot – otot pompa jantung agar kontraktilitas dan sirkulasi pembuluh darah menjadi baik dan mampu membantu mengontrol tekanan darah.","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128359754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Proses menua ditandai dengan terjadinya berbagai perubahan atau regresi (penurunan fungsi), yang meliputi fisik, psikologis, dan sosial. Perubahan-perubahan tersebut akan menimbulkan masalah pada lansia. Salah satu masalah gangguan emosional pada lansia yaitu depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat depresi pada lansia di Masyarakat Langkap Burneh Bangkalan. Desain penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperiment One Group Pre-Post Test Design. Populasi 34 lansia. Jumlah sampel diambil 31. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik menggunakan Wilcoxon dengan p=0,05. Hasil penelitian sebelum perlakuan didapatkan hampir setengah lanjut usia mengalami depresi ringan dan depresi sedang (45,2%), dan setelah perlakuan didapatkan sebagian besar tidak depresi/minimal (80,6%). Hasil uji statistic didapatkan p=0,000 (p < α 0,05) berarti H0 ditolak. Ada pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat depresi pada lansia di Desa Langkap Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan.
{"title":"Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Depresi Lansia Di Langkap Burneh Bangkalan","authors":"Faisal Fathul Muin, Diah Jerita eka Sari, Dwi Faqihatus Syarifah Has","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.4122","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.4122","url":null,"abstract":"Proses menua ditandai dengan terjadinya berbagai perubahan atau regresi (penurunan fungsi), yang meliputi fisik, psikologis, dan sosial. Perubahan-perubahan tersebut akan menimbulkan masalah pada lansia. Salah satu masalah gangguan emosional pada lansia yaitu depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat depresi pada lansia di Masyarakat Langkap Burneh Bangkalan. Desain penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperiment One Group Pre-Post Test Design. Populasi 34 lansia. Jumlah sampel diambil 31. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik menggunakan Wilcoxon dengan p=0,05. Hasil penelitian sebelum perlakuan didapatkan hampir setengah lanjut usia mengalami depresi ringan dan depresi sedang (45,2%), dan setelah perlakuan didapatkan sebagian besar tidak depresi/minimal (80,6%). Hasil uji statistic didapatkan p=0,000 (p < α 0,05) berarti H0 ditolak. Ada pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat depresi pada lansia di Desa Langkap Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan.","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125155704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Teknik cuci tangan yang benar sangat perlu diajarkan pada anak sejak dini dan harus menjadi suatu kebiasaan. Ada beberapa cara mengajarkan anak terkait teknik cuci tangan dengan baik, salah satunya dengan memberikan demonstrasi langsung bagaimana teknik cuci tangan. Metode demonstrasi dapat juga membantu anak dalam mengembangkan keterampilan mencuci tangan sehingga anak menjadi biasa untuk mencuci tangan.Metode demonstrasi ini merupakan salah satu pendidikan kesehatan yang bisa diterapkan pada anak pra sekolah terkait teknik mencuci tangan yang baik. Anak bisa dengan mudah mengikuti ketika dilakukan demonstrasi secara langsung. Metode demonstrasi merupakan suatu upaya dengan memperagakan cara cuci tangan dengan baik agar anak lebih mudah dalam memahami. Desain penelitian pre-eksperimental one group pretest-posttest, Populasi 98 anak, sampel 79 anak, teknik sampling Simple Random Sampling. Variabel independen pendidikan, kesehatan metode demonstrasi. Variabel dependen teknik cuci tangan. Analisa data menggunakan analisis uji wilkoxon. Teknik cuci tangan anak usia prasekolah sebelum diberikan pendidikan kesehatan metode demostrasi seluruhnya berkategori kurang sebanyak 79 anak (100%), sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan metode demonstasri sebagian besar berkategori baik sebanyak 47 anak ( 59,5%). Berdasarkan analisis uji Wilcoxon signal rank test diperolah nilai p value 0,000 (p< α 0.05 ) artinya ada pengaruh teknik cuci tangan pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan metode demostrasi. Ada pengaruh pendidikan kesehatan metode demostrasi terhadap teknik cuci tangan pada anak prasekolah di desa Jaddih Timur kecamatan Socah kabupaten Bangkalan
{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan Demostrasi Terhadap Teknik Cuci Tangan Pada Anak Usia Prsekolah 4-6 Tahun","authors":"N. Jannah, Diah Fauzia Zuhroh","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.4030","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.4030","url":null,"abstract":"Teknik cuci tangan yang benar sangat perlu diajarkan pada anak sejak dini dan harus menjadi suatu kebiasaan. Ada beberapa cara mengajarkan anak terkait teknik cuci tangan dengan baik, salah satunya dengan memberikan demonstrasi langsung bagaimana teknik cuci tangan. Metode demonstrasi dapat juga membantu anak dalam mengembangkan keterampilan mencuci tangan sehingga anak menjadi biasa untuk mencuci tangan.Metode demonstrasi ini merupakan salah satu pendidikan kesehatan yang bisa diterapkan pada anak pra sekolah terkait teknik mencuci tangan yang baik. Anak bisa dengan mudah mengikuti ketika dilakukan demonstrasi secara langsung. Metode demonstrasi merupakan suatu upaya dengan memperagakan cara cuci tangan dengan baik agar anak lebih mudah dalam memahami. Desain penelitian pre-eksperimental one group pretest-posttest, Populasi 98 anak, sampel 79 anak, teknik sampling Simple Random Sampling. Variabel independen pendidikan, kesehatan metode demonstrasi. Variabel dependen teknik cuci tangan. Analisa data menggunakan analisis uji wilkoxon. Teknik cuci tangan anak usia prasekolah sebelum diberikan pendidikan kesehatan metode demostrasi seluruhnya berkategori kurang sebanyak 79 anak (100%), sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan metode demonstasri sebagian besar berkategori baik sebanyak 47 anak ( 59,5%). Berdasarkan analisis uji Wilcoxon signal rank test diperolah nilai p value 0,000 (p< α 0.05 ) artinya ada pengaruh teknik cuci tangan pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan metode demostrasi. Ada pengaruh pendidikan kesehatan metode demostrasi terhadap teknik cuci tangan pada anak prasekolah di desa Jaddih Timur kecamatan Socah kabupaten Bangkalan","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124679732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ASI diberikan mulai 0 sampai bayi usia 6 bulan yang kita kenal dengan ASI eksklusif. Selanjutnya setelah usia 6 bulan bayi diberikan MPASI. Maka dari itu bayi berusia 6 bulan ke atas diperbolehkan konsumsi makanan pendamping ASI. Untuk makanan pendamping ini dalam memberikannya juga pelan-pelan mulai dari bentuk makanan, jenis makanan, dan frekuensi pemberian dalam sehari itu juga disesuaikan dengan usia bayi. Memberikan makanan pendamping terlalu dini pada bayi dapat mengakibatkan gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, muntah dan alergi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian makanan pendamping ASI dengan kejadian konstipasi pada bayi dibawah usia 6 bulan. Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak bayi di desa Talok, Garum Kabupaten Blitar. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel adalah 20 ibu yang mempunyai anak bayi dibawah 6 bulan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian ini dari hasil uji statistik chi square diperoleh bahwa ρ dari kedua variabel yaitu ρ = 0,013 (lebih kecil 0,05) untuk itu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pemberian makanan pendamping dini dengan konstipasi pada bayi usia di bawah 6 bulan. Diharapkan pada ibu yang mempunyai bayi dibawah 6 bulan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif dan memberikan makanan pendamping dini sesuai usia bayi.
{"title":"Hubungan Antara Pemberian Makanan Pendamping Dini Dengan Konstipasi Pada Bayi Usia di Bawah 6 Bulan","authors":"Ika Agustina","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.4029","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.4029","url":null,"abstract":"ASI diberikan mulai 0 sampai bayi usia 6 bulan yang kita kenal dengan ASI eksklusif. Selanjutnya setelah usia 6 bulan bayi diberikan MPASI. Maka dari itu bayi berusia 6 bulan ke atas diperbolehkan konsumsi makanan pendamping ASI. Untuk makanan pendamping ini dalam memberikannya juga pelan-pelan mulai dari bentuk makanan, jenis makanan, dan frekuensi pemberian dalam sehari itu juga disesuaikan dengan usia bayi. Memberikan makanan pendamping terlalu dini pada bayi dapat mengakibatkan gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, muntah dan alergi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian makanan pendamping ASI dengan kejadian konstipasi pada bayi dibawah usia 6 bulan. Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak bayi di desa Talok, Garum Kabupaten Blitar. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel adalah 20 ibu yang mempunyai anak bayi dibawah 6 bulan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian ini dari hasil uji statistik chi square diperoleh bahwa ρ dari kedua variabel yaitu ρ = 0,013 (lebih kecil 0,05) untuk itu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pemberian makanan pendamping dini dengan konstipasi pada bayi usia di bawah 6 bulan. Diharapkan pada ibu yang mempunyai bayi dibawah 6 bulan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif dan memberikan makanan pendamping dini sesuai usia bayi.","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130712609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Astuti, S. Suhartono, Zanica Dwi Kustinaningsih
Virus corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat bahkan kematian. Kecemasan adalah kondisi patologis yang ditandai dengan perasaan takut disertai dengan tanda-tanda somatik yang menunjukkan sistem saraf otonom hiperaktif, kekhawatiran, kecemasan, ketakutan, dan rasa tidak aman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran kecemasan masyarakat di masa pandemi Covid-19 di Dusun Tawun, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan memahami fenomena sosial dari sudut pandang peserta dengan mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara terstruktur dengan pengambilan sampel non-probabilitas dengan metode seleksi purposive, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memilih sampel di antara populasi sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh peneliti. Hasil dalam penelitian ini adalah kecemasan selama pandemi Covid-19 yang meliputi kecemasan umum, termasuk merasa panik, takut dan khawatir ketika mendengar bahwa seseorang terdekat dengan Anda terinfeksi Covid-19. Gangguan panik masyarakat dapat diatasi dengan menyibukkan diri dengan beraktivitas. Kecemasan sosial masyarakat antara lain merasa takut, panik dan khawatir serta kecemasan obsesif, masyarakat saling memberikan saling pengertian kepada tetangga untuk terus menerapkan protokol Kesehatan dan 5M untuk mencegah dugaan Covid-19. sebanyak 6 informan (100%) mengalami siklus tidurnya terganggu, 6 informan (100%) merasa khawatir, panik, dan takut ketika mendengar orang terdekatnya meninggal karena Covid-19 yang mengakibatkan penurunan nafsu makan dan konsentrasi di masyarakat dan 6 informan lainnya (100 %) mengatakan akan mengambil langkah-langkah seperti isolasi mandiri di rumah masing-masing, pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk konsultasi dan mengetahui gejala Covid-19.
{"title":"Studi Kecemasan Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Dusun Tawun Desa Kumpulrejo Bangilan Tuban","authors":"N. Astuti, S. Suhartono, Zanica Dwi Kustinaningsih","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.4028","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.4028","url":null,"abstract":"Virus corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat bahkan kematian. Kecemasan adalah kondisi patologis yang ditandai dengan perasaan takut disertai dengan tanda-tanda somatik yang menunjukkan sistem saraf otonom hiperaktif, kekhawatiran, kecemasan, ketakutan, dan rasa tidak aman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran kecemasan masyarakat di masa pandemi Covid-19 di Dusun Tawun, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan memahami fenomena sosial dari sudut pandang peserta dengan mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara terstruktur dengan pengambilan sampel non-probabilitas dengan metode seleksi purposive, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memilih sampel di antara populasi sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh peneliti. Hasil dalam penelitian ini adalah kecemasan selama pandemi Covid-19 yang meliputi kecemasan umum, termasuk merasa panik, takut dan khawatir ketika mendengar bahwa seseorang terdekat dengan Anda terinfeksi Covid-19. Gangguan panik masyarakat dapat diatasi dengan menyibukkan diri dengan beraktivitas. Kecemasan sosial masyarakat antara lain merasa takut, panik dan khawatir serta kecemasan obsesif, masyarakat saling memberikan saling pengertian kepada tetangga untuk terus menerapkan protokol Kesehatan dan 5M untuk mencegah dugaan Covid-19. sebanyak 6 informan (100%) mengalami siklus tidurnya terganggu, 6 informan (100%) merasa khawatir, panik, dan takut ketika mendengar orang terdekatnya meninggal karena Covid-19 yang mengakibatkan penurunan nafsu makan dan konsentrasi di masyarakat dan 6 informan lainnya (100 %) mengatakan akan mengambil langkah-langkah seperti isolasi mandiri di rumah masing-masing, pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk konsultasi dan mengetahui gejala Covid-19.","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120949571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Covid-19 merupakan virus yang dapat menyerang pada system pernafasan. Penularan covid-19 sangat cepat oleh karena itulah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan covid-19 sebagai pandemic. Di samping itu Covid-19 dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, didapatkan hasil bahwa banyak masyarakat yang mengalami kecemasan akibat adanya Covid-19. faktor yang mempengaruhi seseorang mengalami kecemasan saat masa pandemic Covid-19 ini adalah Kurangnya Interaksi, Isolasi Sosial, dan Gerakan Fisik yang Terbatas. Sedangkan faktor psikologi Seperti cara menghadapi stressor, pola stresor yang berubah, gaya berpikir seseorang, dan kemampuannya dalam beradaptasi. Pada setiap orang memiliki tingkat kemasan yang berbeda. Terdapat beberapa tingkat kecemasan yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang dan kecemasan berat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada mahasiswa di era pandemi covid-19. Penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 349 dan 367 mahasiswa, sampel 186 dan 191 mahasiswa, teknik sampling simple random sampling. Variabel independen tingkat kecemasan. Analisa data menggunakan analisis Mann Whitney. Sebagian besar mahasiswa fakultas kesehatan mengalami tingkat kecemasan ringan (60,2%), sebagian besar mahasiswa fakultas pendidikan prodi PGSD mengalami tingkat kecemasan sedang (79,6%) hasil uji statistic didapatkan nilai (ɑ=0,000). Ada berbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa fakultas kesehatan dengan mahasiswa fakultas pendidikan prodi PGSD di era pandemi di Universitas Muhammadiyah Gresik.
{"title":"Perbedaan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Di Era Pandemi Covid-19 di Universitas Muhammadiyah Gresik","authors":"Ainul Mufidah, Wiwi Widiyawati","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.4027","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.4027","url":null,"abstract":"Covid-19 merupakan virus yang dapat menyerang pada system pernafasan. Penularan covid-19 sangat cepat oleh karena itulah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan covid-19 sebagai pandemic. Di samping itu Covid-19 dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, didapatkan hasil bahwa banyak masyarakat yang mengalami kecemasan akibat adanya Covid-19. faktor yang mempengaruhi seseorang mengalami kecemasan saat masa pandemic Covid-19 ini adalah Kurangnya Interaksi, Isolasi Sosial, dan Gerakan Fisik yang Terbatas. Sedangkan faktor psikologi Seperti cara menghadapi stressor, pola stresor yang berubah, gaya berpikir seseorang, dan kemampuannya dalam beradaptasi. Pada setiap orang memiliki tingkat kemasan yang berbeda. Terdapat beberapa tingkat kecemasan yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang dan kecemasan berat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada mahasiswa di era pandemi covid-19. Penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 349 dan 367 mahasiswa, sampel 186 dan 191 mahasiswa, teknik sampling simple random sampling. Variabel independen tingkat kecemasan. Analisa data menggunakan analisis Mann Whitney. Sebagian besar mahasiswa fakultas kesehatan mengalami tingkat kecemasan ringan (60,2%), sebagian besar mahasiswa fakultas pendidikan prodi PGSD mengalami tingkat kecemasan sedang (79,6%) hasil uji statistic didapatkan nilai (ɑ=0,000). Ada berbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa fakultas kesehatan dengan mahasiswa fakultas pendidikan prodi PGSD di era pandemi di Universitas Muhammadiyah Gresik.","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127003386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Penurunan kinerja kader posyandu buka hanya karena adanya pandemi Covid-19, tetapi sebelum adanya pandemi Covid-19 motivasi dan keaktifan kader posyandu merupakan faktor utama terwujudnya pelaksanaan kegiatan Posyandu secara maksimal. Selain itu, sebagian besar kader yang aktif memiliki motivasi berupa kebutuhan agar dapat memahami informasi tentang pelayanan kesehatan terkini dan tujuan bahwa kader merasa bahagia dan bangga dengan tugas yang dijalankan karena mereka telah dianggap sebagai bagian dari dinas kesehatan dan sebagai wadah silahturahmi serta memperoleh kolega. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan motivasi dan keaktifan kader terhadap kinerja kader posyandu pada masa pandemic Covid-19 di Kelurahan Tokaseng Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone tahun 2021. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Tehnik pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini melibatkan 20 kader posyandu sebagai responden yang terdiridari 4 unit posyandu di KelurahanTokaseng. Penelitian menggunakan Uji Perason Chi-Square. Didapatkan hubungan motivasi kader terhadap kinerja kader posyandu P=0,035 Sedangkan ada hubungan keaktifan kader terhadap kinerja kader posyandu memiliki nilai signifikansi P=0,02. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna motivasi kader dan keaktifian kader terhadap kinerja kader posyandu pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Tokaseng Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone tahun 2021. Kata kunci : Motivasi, Keaktifan, dan Kinerja, Masa Pandemi Covid-19
{"title":"Hubungan Motivasi Dan Keaktifan Kader Terhadap Kinerja Kader Posyandu Pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Sulaeman Sulaeman","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.3964","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.3964","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penurunan kinerja kader posyandu buka hanya karena adanya pandemi Covid-19, tetapi sebelum adanya pandemi Covid-19 motivasi dan keaktifan kader posyandu merupakan faktor utama terwujudnya pelaksanaan kegiatan Posyandu secara maksimal. Selain itu, sebagian besar kader yang aktif memiliki motivasi berupa kebutuhan agar dapat memahami informasi tentang pelayanan kesehatan terkini dan tujuan bahwa kader merasa bahagia dan bangga dengan tugas yang dijalankan karena mereka telah dianggap sebagai bagian dari dinas kesehatan dan sebagai wadah silahturahmi serta memperoleh kolega. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan motivasi dan keaktifan kader terhadap kinerja kader posyandu pada masa pandemic Covid-19 di Kelurahan Tokaseng Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone tahun 2021. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Tehnik pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini melibatkan 20 kader posyandu sebagai responden yang terdiridari 4 unit posyandu di KelurahanTokaseng. Penelitian menggunakan Uji Perason Chi-Square. Didapatkan hubungan motivasi kader terhadap kinerja kader posyandu P=0,035 Sedangkan ada hubungan keaktifan kader terhadap kinerja kader posyandu memiliki nilai signifikansi P=0,02. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna motivasi kader dan keaktifian kader terhadap kinerja kader posyandu pada masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Tokaseng Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone tahun 2021. \u0000 \u0000Kata kunci : Motivasi, Keaktifan, dan Kinerja, Masa Pandemi Covid-19","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115383165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan masalah kesehatan lansia akibat proses menua. Proses menua membuat lansia mengalami penurunan elastisitas dinding aorta, katub jantung menebal, kaku, dan penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus akan menyebabkan munculnya penyakit komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal kronik. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan yang komperhensive agar dapat mengendalikan hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus deskriptif, pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Penelitian ini menggunakan satu responden yang berada di Wisma IV Panti Pelayanan Sosial Lanjut Dewanata Cilacap. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dilakukan pengkajian didapatkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis. Setelah dilakukan tindakan terapi relaksasi autogenik selama 3 hari, nyeri akut yang dialami oleh responden teratasi sebagian dilihat dari adanya penurunan skala nyeri yang diungkapkan.
{"title":"Aplikasi Pemberian Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Akut Pasien Hipertensi","authors":"D. Wardani, Prasanti Adriani","doi":"10.30587/ijpn.v3i1.3974","DOIUrl":"https://doi.org/10.30587/ijpn.v3i1.3974","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan masalah kesehatan lansia akibat proses menua. Proses menua membuat lansia mengalami penurunan elastisitas dinding aorta, katub jantung menebal, kaku, dan penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus akan menyebabkan munculnya penyakit komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal kronik. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan yang komperhensive agar dapat mengendalikan hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus deskriptif, pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Penelitian ini menggunakan satu responden yang berada di Wisma IV Panti Pelayanan Sosial Lanjut Dewanata Cilacap. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dilakukan pengkajian didapatkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis. Setelah dilakukan tindakan terapi relaksasi autogenik selama 3 hari, nyeri akut yang dialami oleh responden teratasi sebagian dilihat dari adanya penurunan skala nyeri yang diungkapkan.","PeriodicalId":265196,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Professional Nursing","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125273678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}