Pub Date : 2019-07-12DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.34253
Dwi Nining Indrasari, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana
Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung resiko-resiko orang terhadap kerugian finansial yang tak terduga yang disebabkan oleh kematian, kecelakaan atau mengalami cacat tetap. Perusahaan asuransi sebagai penanggung akan memberikan premi sebagai santunan apabila seseorang yang mengikuti asuransi mengalami kematian. Perusahaan harus menmpersiapkan dana sebagai cadangan premi untuk mengantisipasi kercugian bila di masa yang akan datang terjadi klaim. Cadangan premi ini nantinya akan digunakan untuk membayar uang pertanggungan apabila terjadi klaim. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya cadangan yang diperoleh dengan menggunakan metode Illinois yang merupakan perluasan dari metode prospektif. Pada penelitian ini dilakukan studi kasus untuk seorang laki-laki berusia 20 tahun dengan jangka waktu pembayaran 20 tahun, dan masa asuransi 25 tahun. Santunan yang diberikan kepada tertanggung sebesar Rp100.000.000 dan suku bunga 5,75%. Data yang digunakan yaitu Tabel Mortalita Indonesia tahun 2011. Nilai cadangan yang dihasilkan untuk tahun pertama sebesar Rp1.522.035. Nilai cadangan akan semakin besar setiap tahunnya selama masa pertanggungan hingga pada akhir masa pertanggungan akan bernilai sama dengan santunan yang diterima oleh tertanggung. Kata Kunci: Premi, Cadangan, Metode Illinois, Cadangan Prospektif.
{"title":"PENENTUAN CADANGAN PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA BERJANGKA DENGAN METODE ILLINOIS","authors":"Dwi Nining Indrasari, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.34253","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.34253","url":null,"abstract":"Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung resiko-resiko orang terhadap kerugian finansial yang tak terduga yang disebabkan oleh kematian, kecelakaan atau mengalami cacat tetap. Perusahaan asuransi sebagai penanggung akan memberikan premi sebagai santunan apabila seseorang yang mengikuti asuransi mengalami kematian. Perusahaan harus menmpersiapkan dana sebagai cadangan premi untuk mengantisipasi kercugian bila di masa yang akan datang terjadi klaim. Cadangan premi ini nantinya akan digunakan untuk membayar uang pertanggungan apabila terjadi klaim. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya cadangan yang diperoleh dengan menggunakan metode Illinois yang merupakan perluasan dari metode prospektif. Pada penelitian ini dilakukan studi kasus untuk seorang laki-laki berusia 20 tahun dengan jangka waktu pembayaran 20 tahun, dan masa asuransi 25 tahun. Santunan yang diberikan kepada tertanggung sebesar Rp100.000.000 dan suku bunga 5,75%. Data yang digunakan yaitu Tabel Mortalita Indonesia tahun 2011. Nilai cadangan yang dihasilkan untuk tahun pertama sebesar Rp1.522.035. Nilai cadangan akan semakin besar setiap tahunnya selama masa pertanggungan hingga pada akhir masa pertanggungan akan bernilai sama dengan santunan yang diterima oleh tertanggung. Kata Kunci: Premi, Cadangan, Metode Illinois, Cadangan Prospektif. ","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122896998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-12DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.34218
A. Fitriani, M. Kiftiah., F. Fran
Sebuah graf fuzzy adalah himpunan tak kosong dengan sepasang fungsi dari dan sedemikian sehingga untuk setiap di , . Penelitian ini menggunakan kasus khusus dimana , untuk setiap dan . Penelitian ini menentukan nilai radius, diameter dan center pada graf fuzzy berarah dan mengkaji pengaruh arah pada graf terhadap hasil dari radius, diameter dan center. Pada graf fuzzy roda berarah terbentuk 14 graf berdasarkan arah keluar dari simpul pusat , dimana untuk 1 arah keluar terbentuk 4 graf, untuk 2 arah keluar terbentuk 6 graf dan untuk 3 arah keluar terbentuk 4 graf. Radius, diameter dan center dari graf fuzzy roda berarah diperoleh dengan menggunakan teori eksentrisitas. Radius, diameter yang diperoleh adalah berupa nilai dengan interval tertutup . Center berupa graf trivial, graf kosong dan graf terhubung dan arah mempengaruhi radius, diameter dan center pada graf fuzzy roda berarah hasil radius, diameter dan center ada yang berbeda untuk 1 arah keluar, 2 arah keluar dan 3 arah keluar dari simpul pusat dari graf roda. Kata kunci : graf roda, eksentrisitas, graf fuzzy
{"title":"RADIUS, DIAMETER DAN CENTER DARI GRAF FUZZY BERARAH","authors":"A. Fitriani, M. Kiftiah., F. Fran","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.34218","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.34218","url":null,"abstract":"Sebuah graf fuzzy adalah himpunan tak kosong dengan sepasang fungsi dari dan sedemikian sehingga untuk setiap di , . Penelitian ini menggunakan kasus khusus dimana , untuk setiap dan . Penelitian ini menentukan nilai radius, diameter dan center pada graf fuzzy berarah dan mengkaji pengaruh arah pada graf terhadap hasil dari radius, diameter dan center. Pada graf fuzzy roda berarah terbentuk 14 graf berdasarkan arah keluar dari simpul pusat , dimana untuk 1 arah keluar terbentuk 4 graf, untuk 2 arah keluar terbentuk 6 graf dan untuk 3 arah keluar terbentuk 4 graf. Radius, diameter dan center dari graf fuzzy roda berarah diperoleh dengan menggunakan teori eksentrisitas. Radius, diameter yang diperoleh adalah berupa nilai dengan interval tertutup . Center berupa graf trivial, graf kosong dan graf terhubung dan arah mempengaruhi radius, diameter dan center pada graf fuzzy roda berarah hasil radius, diameter dan center ada yang berbeda untuk 1 arah keluar, 2 arah keluar dan 3 arah keluar dari simpul pusat dari graf roda. Kata kunci : graf roda, eksentrisitas, graf fuzzy","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124244022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-11DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.34187
Waliyanti, Helmi, Yundari
Proses produksi minyak kelapa memerlukan penjadwalan agar bisa teratur dan selesai dalam waktu yang optimal. Suatu metode yang menganalisis waktu optimal untuk menyelesaikan produktivitas minyak kelapa adalah metode PERT (Program Evaluation and Review Technique). Metode PERT adalah metode analisis yang digunakan dalam situasi memperkirakan waktu yang belum pasti. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari CV. Usaha Bersama Kabupaten Sambas berupa data durasi waktu setiap aktivitas produksi minyak kelapa. Langkah awal mengidentifikasi setiap durasi waktu aktivitas produksi dan mencari estimasi waktu yang diharapkan (Te). Pengidentifikasian jalur kritis dengan menggunakan Analisis Network dilakukan untuk melihat hubungan ketergantungan antara bagian-bagian aktivitas. Selanjutnya perhitungan varians (σ2) disetiap jalur kritis dan deviasi standar (σ) keseluruhan aktivitas digunakan untuk mengetahui besar probabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoptimalan waktu yang diharapkan pada produksi minyak kelapa selesai dalam waktu 309 jam. Kata Kunci: metode PERT, analisis network, optimalisasi
{"title":"OPTIMALISASI WAKTU PRODUKSI MINYAK KELAPA DENGAN METODE PERT (Studi Kasus pada Data Produksi Minyak Kelapa CV. Usaha Bersama Kabupaten Sambas)","authors":"Waliyanti, Helmi, Yundari","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.34187","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.34187","url":null,"abstract":"Proses produksi minyak kelapa memerlukan penjadwalan agar bisa teratur dan selesai dalam waktu yang optimal. Suatu metode yang menganalisis waktu optimal untuk menyelesaikan produktivitas minyak kelapa adalah metode PERT (Program Evaluation and Review Technique). Metode PERT adalah metode analisis yang digunakan dalam situasi memperkirakan waktu yang belum pasti. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari CV. Usaha Bersama Kabupaten Sambas berupa data durasi waktu setiap aktivitas produksi minyak kelapa. Langkah awal mengidentifikasi setiap durasi waktu aktivitas produksi dan mencari estimasi waktu yang diharapkan (Te). Pengidentifikasian jalur kritis dengan menggunakan Analisis Network dilakukan untuk melihat hubungan ketergantungan antara bagian-bagian aktivitas. Selanjutnya perhitungan varians (σ2) disetiap jalur kritis dan deviasi standar (σ) keseluruhan aktivitas digunakan untuk mengetahui besar probabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoptimalan waktu yang diharapkan pada produksi minyak kelapa selesai dalam waktu 309 jam. Kata Kunci: metode PERT, analisis network, optimalisasi","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123562452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-11DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.34177
L. Yudhi
Model epidemi pada penelitian ini dibagi menjadi empat sub-populasi, yaitu sub-populasi susceptible , sub-populasi exposed , sub-populasi infective , dan sub-populasi treatment . Dari keempat sub-populasi tersebut kemudian dibentuk model epidemi tipe SEIT. Model yang terbentuk kemudian diberikan kontrol, yaitu kontrol pengobatan untuk sub-populasi exposed dan sub-populasi infective . Pemberian kontrol bertujuan untuk meminimalkan jumlah individu exposed dan individu infective. Prinsip minimum Pontryagin merupakan salah satu metode untuk mendapatkan kontrol yang optimal dari suatu sistem. Hasil penelitian ini menunjukkan keefektifan kontrol dalam mengendalikan penyebaran suatu penyakit sehingga dapat mengurangi jumlah individu infective dan meminimumkan biaya pengobatan. Kata kunci : model epidemi tipe SEIT, kontrol optimal, prinsip minimum Pontryagin
{"title":"KONTROL OPTIMAL PADA MODEL EPIDEMI TIPE SEIT DENGAN METODE PRINSIP MINIMUM PONTRYAGIN","authors":"L. Yudhi","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.34177","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.34177","url":null,"abstract":"Model epidemi pada penelitian ini dibagi menjadi empat sub-populasi, yaitu sub-populasi susceptible , sub-populasi exposed , sub-populasi infective , dan sub-populasi treatment . Dari keempat sub-populasi tersebut kemudian dibentuk model epidemi tipe SEIT. Model yang terbentuk kemudian diberikan kontrol, yaitu kontrol pengobatan untuk sub-populasi exposed dan sub-populasi infective . Pemberian kontrol bertujuan untuk meminimalkan jumlah individu exposed dan individu infective. Prinsip minimum Pontryagin merupakan salah satu metode untuk mendapatkan kontrol yang optimal dari suatu sistem. Hasil penelitian ini menunjukkan keefektifan kontrol dalam mengendalikan penyebaran suatu penyakit sehingga dapat mengurangi jumlah individu infective dan meminimumkan biaya pengobatan. Kata kunci : model epidemi tipe SEIT, kontrol optimal, prinsip minimum Pontryagin","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130593876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-11DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.34186
Hendri, Mariatul Kiftiah, Fransiskus Fran
PT. Pos Indonesia adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan lalu lintas berita, uang dan barang dengan memiliki jaringan pelayanan terbesar dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Penentuan lintasan terpendek dalam pengantaran barang menjadi masalah bagi jasa pengiriman barang untuk mempercepat pengiriman barang ke tempat tujuan. Algoritma Bellman-Ford digunakan untuk menyelesaikan permasalahan lintasan terpendek. Algoritma Bellman-Ford menghitung semua jarak terpendek yang berawal dari satu simpul pada graf berbobot. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan mengaplikasikan algoritma Bellman-Ford untuk menentukan lintasan terpendek pengantaran paket pos dari Kantor Pos pusat Kalimantan Barat ke Kantor Pos Rahadi Usman. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tentang lintasan pengiriman paket Pos. Simpul merepresentasikan 2 kantor Pos dan persimpangan antara jalan atau gang, dan sisi merepresentasikan lintasan yang menghubungkan antara simpul satu dengan simpul yang lainnya. Bobot pada graf merepresentasikan jarak (meter) antara simpul satu dengan simpul yang lain. Hasil dari penelitian ini diperoleh lintasan terpendek yang dimulai dari kantor Pos pusat Kalimantan Barat melewati Jl. Sultan Abdurahman, Jl. Tengku Umar, Jl. Hos. Cokroaminoto, Jl. Patimura dan melewati Jl. Zainudin sampai ke tempat tujuan yaitu kantor Pos Rahadi Usman dengan jarak 2870 meter. Kata Kunci: Bellman-Ford, PT. Pos Indonesia, Lintasan Terpendek
{"title":"ANALISIS PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BELLMAN-FORD (Studi Kasus: Pengantaran Paket Pos di Kecamatan Pontianak Kota)","authors":"Hendri, Mariatul Kiftiah, Fransiskus Fran","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.34186","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.34186","url":null,"abstract":" PT. Pos Indonesia adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan lalu lintas berita, uang dan barang dengan memiliki jaringan pelayanan terbesar dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Penentuan lintasan terpendek dalam pengantaran barang menjadi masalah bagi jasa pengiriman barang untuk mempercepat pengiriman barang ke tempat tujuan. Algoritma Bellman-Ford digunakan untuk menyelesaikan permasalahan lintasan terpendek. Algoritma Bellman-Ford menghitung semua jarak terpendek yang berawal dari satu simpul pada graf berbobot. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan mengaplikasikan algoritma Bellman-Ford untuk menentukan lintasan terpendek pengantaran paket pos dari Kantor Pos pusat Kalimantan Barat ke Kantor Pos Rahadi Usman. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tentang lintasan pengiriman paket Pos. Simpul merepresentasikan 2 kantor Pos dan persimpangan antara jalan atau gang, dan sisi merepresentasikan lintasan yang menghubungkan antara simpul satu dengan simpul yang lainnya. Bobot pada graf merepresentasikan jarak (meter) antara simpul satu dengan simpul yang lain. Hasil dari penelitian ini diperoleh lintasan terpendek yang dimulai dari kantor Pos pusat Kalimantan Barat melewati Jl. Sultan Abdurahman, Jl. Tengku Umar, Jl. Hos. Cokroaminoto, Jl. Patimura dan melewati Jl. Zainudin sampai ke tempat tujuan yaitu kantor Pos Rahadi Usman dengan jarak 2870 meter. Kata Kunci: Bellman-Ford, PT. Pos Indonesia, Lintasan Terpendek","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"79 3-4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117202008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Metode Service quality (Servqual) merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan yang didasarkan atas lima dimensi. Lima dimensi Servqual yaitu tangiable, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty dan terdiri dari dua puluh variabel pertanyaan. Metode Servqual diukur dari penilaian antara persepsi dengan harapan yang diinginkan mengetahui informasi tentang kualitas pelayanan. Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) merupakan metode pemecahan masalah terstruktur yang menunjukkan bagaimana cara memecahkan hambatan yang muncul. Tujuan penelitian ini menganalisis kualitas pelayanan Puskesmas Parit Haji Husin II dengan menggunakan metode Servqual, serta mengusulkan dan memberikan solusi perbaikan peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas Parit Haji Husin II dengan Metode TRIZ. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode Servqual terdapat enam variabel kualitas pelayanan yang belum memuaskan harapan pasien. Enam variabel tersebut yaitu perhatian terhadap keluhan pasien, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan medis, prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, dan pelayanan penerimaan cepat dan tepat. Solusi perbaikan dengan metode TRIZ yang dapat digunakan adalah principle persiapan, dan principle transformasi.Kata Kunci : Servqual, TRIZ, inventive principle.
{"title":"ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN METODE SERVQUAL DAN TRIZ (Studi Kasus: Puskesmas Parit Haji Husin II Kec. Pontianak Tenggara)","authors":"Syafitri Wulandari, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro’ah","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33785","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33785","url":null,"abstract":"Metode Service quality (Servqual) merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan yang didasarkan atas lima dimensi. Lima dimensi Servqual yaitu tangiable, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty dan terdiri dari dua puluh variabel pertanyaan. Metode Servqual diukur dari penilaian antara persepsi dengan harapan yang diinginkan mengetahui informasi tentang kualitas pelayanan. Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) merupakan metode pemecahan masalah terstruktur yang menunjukkan bagaimana cara memecahkan hambatan yang muncul. Tujuan penelitian ini menganalisis kualitas pelayanan Puskesmas Parit Haji Husin II dengan menggunakan metode Servqual, serta mengusulkan dan memberikan solusi perbaikan peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas Parit Haji Husin II dengan Metode TRIZ. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode Servqual terdapat enam variabel kualitas pelayanan yang belum memuaskan harapan pasien. Enam variabel tersebut yaitu perhatian terhadap keluhan pasien, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan medis, prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, dan pelayanan penerimaan cepat dan tepat. Solusi perbaikan dengan metode TRIZ yang dapat digunakan adalah principle persiapan, dan principle transformasi.Kata Kunci : Servqual, TRIZ, inventive principle.","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129411148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peramalan adalah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Salah satu langkah setelah peramalan adalah melakukan verifikasi model untuk memeriksa apakah model yang didapat sudah baik atau tidak untuk peramalan pada periode ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Statistical Process Control (SPC) untuk memverifikasi model ARIMA terbaik dengan grafik pengendali Individual Moving Range (IMR). Grafik pengendali yang digunakan untuk menentukan perubahan dalam pola data menggunakan nilai errornya. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data bulanan jumlah kecelakaan lalu lintas Kota Pontianak dari tahun 2012 hingga tahun 2016 yang diperoleh dari Kepolisian Daerah Kalimantan Barat. Berdasarkan identifikasi model didapat model terbaik yaitu model ARIMA dengan hasil verifikasinya menunjukkan bahwa semua nilai error dalam keadaan terkendali. Perolehan nilai MAPE pada model ARIMA adalah 14,88% dan BIC sebesar 4,23 artinya model ARIMA baik untuk meramalkan jumlah kecelakaan lalu lintas Kota Pontianak satu tahun ke depan. Kata Kunci: Peramalan, SPC, grafik pengendali IMR
{"title":"VERIFIKASI MODEL ARIMA PADA PERAMALAN JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS KOTA PONTIANAK MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL","authors":"Canseria Yuli Ismayanti, Dadan Kusnandar, Nurfitri Imro’ah","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33246","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33246","url":null,"abstract":"Peramalan adalah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Salah satu langkah setelah peramalan adalah melakukan verifikasi model untuk memeriksa apakah model yang didapat sudah baik atau tidak untuk peramalan pada periode ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Statistical Process Control (SPC) untuk memverifikasi model ARIMA terbaik dengan grafik pengendali Individual Moving Range (IMR). Grafik pengendali yang digunakan untuk menentukan perubahan dalam pola data menggunakan nilai errornya. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data bulanan jumlah kecelakaan lalu lintas Kota Pontianak dari tahun 2012 hingga tahun 2016 yang diperoleh dari Kepolisian Daerah Kalimantan Barat. Berdasarkan identifikasi model didapat model terbaik yaitu model ARIMA dengan hasil verifikasinya menunjukkan bahwa semua nilai error dalam keadaan terkendali. Perolehan nilai MAPE pada model ARIMA adalah 14,88% dan BIC sebesar 4,23 artinya model ARIMA baik untuk meramalkan jumlah kecelakaan lalu lintas Kota Pontianak satu tahun ke depan. Kata Kunci: Peramalan, SPC, grafik pengendali IMR","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128937454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-05DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.33763
Ria Risca Pratiwi, Helmi, Yudhi
Metode Extended Runge Kutta adalah metode perluasan dari metode Runge Kutta. Metode Extended Runge Kutta merupakan salah satu metode numerik yang dapat menyelesaikan permasalahan nilai awal pada persamaan diferensial biasa linear maupun nonlinear dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Sehingga menghasilkan nilai galat atau error yang lebih kecil dari metode Runge Kutta. Tujuan penelitian ini untuk menyelesaikan model imunologi seluler pada tuberkulosis dengan metode Extended Runge Kutta orde empat. Model imunologi seluler pada tuberkulosis berbentuk sistem persamaan diferensial biasa nonlinear yang terdiri dari empat variabel tak bebas yaitu dengan nilai awal makrofag tak terinfeksi ( ) adalah 0.7, makrofag terinfeksi ( ) adalah 0.2 , bakteri Mtb atau Mycobacterium Tuberculosis (B) adalah 0, dan sel T (T) adalah 0. Dari hasil analisis, diperoleh bahwa nilai solusi dan nilai galat yang diperoleh dari metode Extended Runge Kutta orde empat pada variabel bakteri Mtb (B) lebih kecil dari metode Runge Kutta orde empat.Kata kunci: Runge Kutta, Extended Runge Kutta, Persamaan Diferensial Biasa Nonlinear.
{"title":"PENYELESAIAN MODEL IMUNOLOGI SELULER PADA TUBERKULOSIS DENGAN METODE EXTENDED RUNGE KUTTA ORDE EMPAT DAN RUNGE KUTTA ORDE EMPAT","authors":"Ria Risca Pratiwi, Helmi, Yudhi","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33763","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33763","url":null,"abstract":"Metode Extended Runge Kutta adalah metode perluasan dari metode Runge Kutta. Metode Extended Runge Kutta merupakan salah satu metode numerik yang dapat menyelesaikan permasalahan nilai awal pada persamaan diferensial biasa linear maupun nonlinear dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Sehingga menghasilkan nilai galat atau error yang lebih kecil dari metode Runge Kutta. Tujuan penelitian ini untuk menyelesaikan model imunologi seluler pada tuberkulosis dengan metode Extended Runge Kutta orde empat. Model imunologi seluler pada tuberkulosis berbentuk sistem persamaan diferensial biasa nonlinear yang terdiri dari empat variabel tak bebas yaitu dengan nilai awal makrofag tak terinfeksi ( ) adalah 0.7, makrofag terinfeksi ( ) adalah 0.2 , bakteri Mtb atau Mycobacterium Tuberculosis (B) adalah 0, dan sel T (T) adalah 0. Dari hasil analisis, diperoleh bahwa nilai solusi dan nilai galat yang diperoleh dari metode Extended Runge Kutta orde empat pada variabel bakteri Mtb (B) lebih kecil dari metode Runge Kutta orde empat.Kata kunci: Runge Kutta, Extended Runge Kutta, Persamaan Diferensial Biasa Nonlinear.","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130259401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-05DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.33585
Henny Helmi
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu indikator tingkat kualitas hidup manusia melalui berbagai faktor yang mempengaruhi. Pembangunan manusia terus mengalami kemajuan seiring dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Data IPM setiap tahunnya pasti berbeda-beda, hal ini memungkinkan adanya saling ketergantungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi IPM dengan terjadinya korelasi antardaerah. Permasalahan ini dapat dimodelkan dalam bentuk pemodelan spasial. Salah satu pemodelan spasial adalah model Spatial Autoregressive (SAR). Pada penelitian ini dilakukan pemodelan SAR dengan tujuan untuk menganalisis adanya dependensi spasial dari beberapa lokasi dan pengaruh faktor-faktor dari suatu variabel independen. Pada estimasi model SAR digunakan metode Maximum Likelihood dan diterapkan pada kasus IPM seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2016. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat dependensi lag spasial antarprovinsi yang berarti provinsi yang berdekatan memiliki nilai yang cenderung mirip. Uji dependensi spasial dilakukan pada matriks pembobot dengan metode queen contiguity dan diperoleh nilai p-value signifikan pada 5%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat dependensi spasial antarprovinsi. Berdasarkan model yang telah diperoleh untuk masing-masing tetangga, disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah tetangga sangat berpengaruh terhadap nilai estimasi persentase indeks pembangunan manusia seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2016. Kata Kunci : Regresi Spasial, Dependensi Spasial, IPM, Spatial Autoregressive.
{"title":"METODE MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM PENAKSIRAN MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE (Studi Kasus: Indeks Pembangunan Manusia Seluruh Provinsi di Indonesia pada Tahun 2016)","authors":"Henny Helmi","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33585","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33585","url":null,"abstract":"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu indikator tingkat kualitas hidup manusia melalui berbagai faktor yang mempengaruhi. Pembangunan manusia terus mengalami kemajuan seiring dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Data IPM setiap tahunnya pasti berbeda-beda, hal ini memungkinkan adanya saling ketergantungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi IPM dengan terjadinya korelasi antardaerah. Permasalahan ini dapat dimodelkan dalam bentuk pemodelan spasial. Salah satu pemodelan spasial adalah model Spatial Autoregressive (SAR). Pada penelitian ini dilakukan pemodelan SAR dengan tujuan untuk menganalisis adanya dependensi spasial dari beberapa lokasi dan pengaruh faktor-faktor dari suatu variabel independen. Pada estimasi model SAR digunakan metode Maximum Likelihood dan diterapkan pada kasus IPM seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2016. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat dependensi lag spasial antarprovinsi yang berarti provinsi yang berdekatan memiliki nilai yang cenderung mirip. Uji dependensi spasial dilakukan pada matriks pembobot dengan metode queen contiguity dan diperoleh nilai p-value signifikan pada 5%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat dependensi spasial antarprovinsi. Berdasarkan model yang telah diperoleh untuk masing-masing tetangga, disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah tetangga sangat berpengaruh terhadap nilai estimasi persentase indeks pembangunan manusia seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2016. Kata Kunci : Regresi Spasial, Dependensi Spasial, IPM, Spatial Autoregressive. ","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121112788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-05DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.33862
Putri Aprilla Suri, Mariatul Kiftiah, Yundari
Pada ruang topologi terdapat beberapa sifat, salah satunya adalah sifat kekompakan. Kekompakan dalam ruang topologi didefinisikan dengan terdapatnya berhingga koleksi himpunan terbuka yang dapat menutupi himpunan ruang topologi tersebut. Selain itu dalam ruang topologi juga dikenal dengan aksioma pemisahan yang membahas bagaimana titik atau himpunan di ruang topologi dapat dipisahkan satu sama lain. Terdapat beberapa ruang di dalam aksioma pemisahan yaitu, ruang- atau ruang Fréchet, ruang- atau ruang Hausdorff, ruang- , dan ruang- . Lebih lanjut terdapat juga ruang regular dan ruang normal yang secara berturut-turut adalah ruang- dan ruang- yang juga merupakan ruang- . Suatu ruang Hausdorff belum tentu merupakan ruang regular maupun ruang normal, namun apabila suatu ruang Hausdorff yang dilengkapi dengan sifat kekompakan pasti merupakan ruang regular sekaligus ruang normal. Kata kunci: ruang topologi, aksioma pemisahan, ruang Hausdorff, kekompakan
{"title":"RUANG HAUSDORFF KOMPAK","authors":"Putri Aprilla Suri, Mariatul Kiftiah, Yundari","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33862","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33862","url":null,"abstract":"Pada ruang topologi terdapat beberapa sifat, salah satunya adalah sifat kekompakan. Kekompakan dalam ruang topologi didefinisikan dengan terdapatnya berhingga koleksi himpunan terbuka yang dapat menutupi himpunan ruang topologi tersebut. Selain itu dalam ruang topologi juga dikenal dengan aksioma pemisahan yang membahas bagaimana titik atau himpunan di ruang topologi dapat dipisahkan satu sama lain. Terdapat beberapa ruang di dalam aksioma pemisahan yaitu, ruang- atau ruang Fréchet, ruang- atau ruang Hausdorff, ruang- , dan ruang- . Lebih lanjut terdapat juga ruang regular dan ruang normal yang secara berturut-turut adalah ruang- dan ruang- yang juga merupakan ruang- . Suatu ruang Hausdorff belum tentu merupakan ruang regular maupun ruang normal, namun apabila suatu ruang Hausdorff yang dilengkapi dengan sifat kekompakan pasti merupakan ruang regular sekaligus ruang normal. Kata kunci: ruang topologi, aksioma pemisahan, ruang Hausdorff, kekompakan","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132635747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}