Rachmat Dana Pratama, Abdul Raji, Hidayah Utama Lubis, H. Suyatna
Sampai hari ini, sebagian besar penduduk dari daerah tertinggal di Indonesia masih menghadapi persoalan kualitas pendidikan yang kurang memadai. Mengeksplorasi program kolaborasi edukasi antara Rulika Bunga Kertas dan perusahaan Pertamina Hulu Sanga Sanga, makalah ini berupaya mengembangkan pemahaman tentang bagaimana inisiatif pemberdayaan diimplementasikan dengan menempatkan masyarakat lokal sebagai subjek pembangunan. Terkait dengan hal ini, sembilan pemangku kepentingan di Desa Beringin Agung, Kabupaten Samboja di wawancarai dan ditemukan bahwa pemberdayaan lembaga lokal telah berkontribusi efektif terhadap peningkatan literasi dasar bagi penerima manfaat. Selain itu, pemberdayaan agensi lokal juga terbukti telah memberikan efek keberlanjutan, mengindikasikan keberhasilan program. Secara keseluruhan, Rulika Bunga Kertas telah memainkan peranannya sebagai solusi efektif bagi warga dari daerah transmigrasi. Makalah ini dengan demikian, memberikan wawasan penting dalam studi tentang relasi komunitas-sektor swasta dalam inisiatif pemberdayaan. Kata Kunci: Rumah Literasi Kreatif; Rulika Bunga Kertas; Taman Baca Masyarakat It is widely acknowledged that a key proportion of residents from backward areas in Indonesia are remained to suffer from inadequate quality of education. Exploring the case of a fruitful collaboration of Rulika Bunga Kertas and Pertamina Hulu Sunga company, this paper aims at developing an understanding of how empowerment initiatives are implemented by situating local communities as development subjects for improving education in Beringin Agung Village, Samboja District. Based on interviews with 9-stakeholders, the findings demonstrate that empowering local agencies have provided them with the necessary capacity to help their residents in improving basic literacy skills. Furthermore, the empowered local agency has contributed to sustainability, indicating a successful empowerment strategy. Overall, Rulika Bunga Kertas has expanded and played as an effective solution for residents from transmigration areas. This paper, therefore, offers essential insight into discussing the community-private sector relationship against empowerment initiatives.. Keywords: Rumah Literasi Kreatif; Rulika Bunga Kertas; Community Reading Gardens
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Rumah Literasi Kreatif di Kabupaten Kutai Kartanegara","authors":"Rachmat Dana Pratama, Abdul Raji, Hidayah Utama Lubis, H. Suyatna","doi":"10.22146/jsds.1915","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.1915","url":null,"abstract":"Sampai hari ini, sebagian besar penduduk dari daerah tertinggal di Indonesia masih menghadapi persoalan kualitas pendidikan yang kurang memadai. Mengeksplorasi program kolaborasi edukasi antara Rulika Bunga Kertas dan perusahaan Pertamina Hulu Sanga Sanga, makalah ini berupaya mengembangkan pemahaman tentang bagaimana inisiatif pemberdayaan diimplementasikan dengan menempatkan masyarakat lokal sebagai subjek pembangunan. Terkait dengan hal ini, sembilan pemangku kepentingan di Desa Beringin Agung, Kabupaten Samboja di wawancarai dan ditemukan bahwa pemberdayaan lembaga lokal telah berkontribusi efektif terhadap peningkatan literasi dasar bagi penerima manfaat. Selain itu, pemberdayaan agensi lokal juga terbukti telah memberikan efek keberlanjutan, mengindikasikan keberhasilan program. Secara keseluruhan, Rulika Bunga Kertas telah memainkan peranannya sebagai solusi efektif bagi warga dari daerah transmigrasi. Makalah ini dengan demikian, memberikan wawasan penting dalam studi tentang relasi komunitas-sektor swasta dalam inisiatif pemberdayaan. \u0000Kata Kunci: Rumah Literasi Kreatif; Rulika Bunga Kertas; Taman Baca Masyarakat \u0000 \u0000It is widely acknowledged that a key proportion of residents from backward areas in Indonesia are remained to suffer from inadequate quality of education. Exploring the case of a fruitful collaboration of Rulika Bunga Kertas and Pertamina Hulu Sunga company, this paper aims at developing an understanding of how empowerment initiatives are implemented by situating local communities as development subjects for improving education in Beringin Agung Village, Samboja District. Based on interviews with 9-stakeholders, the findings demonstrate that empowering local agencies have provided them with the necessary capacity to help their residents in improving basic literacy skills. Furthermore, the empowered local agency has contributed to sustainability, indicating a successful empowerment strategy. Overall, Rulika Bunga Kertas has expanded and played as an effective solution for residents from transmigration areas. This paper, therefore, offers essential insight into discussing the community-private sector relationship against empowerment initiatives.. \u0000Keywords: Rumah Literasi Kreatif; Rulika Bunga Kertas; Community Reading Gardens","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116722163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia memiliki kontribusi pada perubahan iklim global melalui lahan gambut yang tersebar dari Sumatra, Kalimantan, hingga Papua. Sayangnya, pengelolaan lahan gambut di Indonesia belum mengindahkan aspek keberlanjutan. Hal ini berkaitan erat dengan kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat petani. Penelitian ini berfokus untuk melihat bagaimana strategi pengembangan masyarakat petani lahan gambut dengan menggunakan pendekatan penghidupan berkelanjutan melalui program Desa Wisata Gambut Sejahtera (DEWIGATRA). Hasilnya, DEWIGATRA berhasil menyejahterakan kelompok petani lahan gambut melalui dua cara. Pertama, mitigasi kebencanaan melalui peningkatan kualitas modal social, human dan physical. Hal ini diwujudkan dengan melakukan reintegrasi kelompok Masyarakat Peduli Api, pelaksanaan pelatihan mitigasi bencana karhutla, serta pengadaan sarana dan prasarana berupa alat pemadam dan embung. Kedua, pengembangan modal natural dan financial melalui program pemberdayaan. Upaya ini dilakukan dengan mengubah sistem pertanian dengan menghadirkan inovasi drip irrigation system. Kata kunci: Pengembangan Masyarakat, Petani Lahan Gambut, Penghidupan Berkelanjutan Indonesia has an important role in global climate change because of its peatlands that spread from Sumatra, Kalimantan to Papua. Unfortunately, peatland management in Indonesia has not heeded the sustainability aspect. This is closely related to the poverty and backwardness of the farming community. This study aims to determine the development strategy of peatland farming communities with using a sustainable livelihood approach through Desa Wisata Gambut Sejahtera (DEWIGATRA) program. As a result, DEWIGATRA prospered peatland farmer groups in two ways. First, disaster mitigation through improving the quality of social, human and physical capital. This is realized by reintegrating the Fire Care Community group, implementing forest fire disaster mitigation training, as well as providing facilities and infrastructure in the form of fire extinguishers and reservoirs. Second, increasing natural and financial capital through empowerment programs. This effort is carried out by changing the agricultural system by introducing the drip irrigation system innovation. Keywords: Community Development, Peatland Farmer, Sustainable Livelihood
{"title":"Strategi Pengembangan Masyarakat Petani Lahan Gambut melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Analisis Pendekatan Penghidupan Berkelanjutan","authors":"Mukhammad Fatkhullah, Iwed Mulyani, Bambang Imawan","doi":"10.22146/jsds.2186","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.2186","url":null,"abstract":"Indonesia memiliki kontribusi pada perubahan iklim global melalui lahan gambut yang tersebar dari Sumatra, Kalimantan, hingga Papua. Sayangnya, pengelolaan lahan gambut di Indonesia belum mengindahkan aspek keberlanjutan. Hal ini berkaitan erat dengan kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat petani. Penelitian ini berfokus untuk melihat bagaimana strategi pengembangan masyarakat petani lahan gambut dengan menggunakan pendekatan penghidupan berkelanjutan melalui program Desa Wisata Gambut Sejahtera (DEWIGATRA). Hasilnya, DEWIGATRA berhasil menyejahterakan kelompok petani lahan gambut melalui dua cara. Pertama, mitigasi kebencanaan melalui peningkatan kualitas modal social, human dan physical. Hal ini diwujudkan dengan melakukan reintegrasi kelompok Masyarakat Peduli Api, pelaksanaan pelatihan mitigasi bencana karhutla, serta pengadaan sarana dan prasarana berupa alat pemadam dan embung. Kedua, pengembangan modal natural dan financial melalui program pemberdayaan. Upaya ini dilakukan dengan mengubah sistem pertanian dengan menghadirkan inovasi drip irrigation system. \u0000Kata kunci: Pengembangan Masyarakat, Petani Lahan Gambut, Penghidupan Berkelanjutan \u0000 \u0000Indonesia has an important role in global climate change because of its peatlands that spread from Sumatra, Kalimantan to Papua. Unfortunately, peatland management in Indonesia has not heeded the sustainability aspect. This is closely related to the poverty and backwardness of the farming community. This study aims to determine the development strategy of peatland farming communities with using a sustainable livelihood approach through Desa Wisata Gambut Sejahtera (DEWIGATRA) program. As a result, DEWIGATRA prospered peatland farmer groups in two ways. First, disaster mitigation through improving the quality of social, human and physical capital. This is realized by reintegrating the Fire Care Community group, implementing forest fire disaster mitigation training, as well as providing facilities and infrastructure in the form of fire extinguishers and reservoirs. Second, increasing natural and financial capital through empowerment programs. This effort is carried out by changing the agricultural system by introducing the drip irrigation system innovation. \u0000Keywords: Community Development, Peatland Farmer, Sustainable Livelihood ","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127825191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Artikel ini menunjukkan bagaimana inisiatif keberlanjutan perusahaan pada program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina RU II Sungai Pakning, yaitu Budidaya Madu Hutan Gambut yang memiliki dampak signifikan terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tingkat masyarakat. Data mengenai pelaksanaan program dan bentuk perubahan yang dirasakan diperoleh melalui laporan implementasi perusahaan dan wawancara via telepon dengan perusahaan serta penerima manfaat yang diolah dengan menggunakan metode Laba Sosial atas Investasi atau Social Return on Investment (SROI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik usaha pencarian madu hutan yang minim risiko kebakaran lahan terbukti meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat dan pemangku kepentingan lain yang dibuktikan dengan hasil SROI sebesar 1,1. Rutinitas penerima manfaat dalam menjalankan pekerjaan utama menghasilkan madu dan kapasitas penerima manfaat dalam menindaklanjuti program berperan penting dalam proses pembentukan nilai dampak. Hasil ini tidak terlepas dari model intervensi CSR yang mengarah pada produk ramah lingkungan, inovasi teknologi, sertifikasi, dan penciptaan lapangan kerja. Studi ini mengkonfirmasi teori doughnut economics dan modal manusia. Kata kunci: corporate social responsibility, doughnut economics, human capital, pemberdayaan masyarakat, laba sosial atas investasi This article shows how corporate-based sustainability initiatives in Corporate Social Responsibility (CSR) of PT Pertamina RU II Sungai Pakning, namely Peat Forest Honey Cultivation generated significant impact on social, economic, and environmental changes at the community level. Data on program implementation and outcome which were obtained through company implementation reports as well as telephone interviews with companies and beneficiaries are processed using Social Returns On Investment (SROI) method. The practice of forest beekeeping that minimizes the risk of land fires has succeeded in increasing livelihood of the beneficiaries and other stakeholders, as evidenced by the SROI result of 1.1. Beneficiaries’ routines in carrying out the main job of producing honey and the capacity of beneficiaries to follow up on programs play an important role in the process of establishing impact values. This condition is created by the CSR intervention model that leads to environmentally friendly products, technological innovation, certification, and job creation. This study confirm the theory of doughnut economics and human capital. Keywords: community empowerment, corporate social responsibility, doughnut economics, human capital, social return on investment
这篇文章展示了该公司“企业社会责任计划”的持续性是如何影响社会、经济和环境变化的。关于实施计划和改变形式的数据,可以通过公司实施报告和电话采访与公司和受益人通过使用社会收益方法进行投资或社会回报(SROI)。研究表明,寻找森林蜂蜜的实践降低了土地火灾的风险,这证明可以增加受惠者和其他利益相关者的福利,这些利益相关者的福利为1.1。受惠者的日常工作产生蜂蜜,受惠者跟进项目的能力在形成影响价值过程中扮演着重要的角色。这一结果与CSR干预模式无关,这些模式导致了绿色产品、技术创新、认证和就业创造。这项研究证实了doughnut经济学和人类资本理论。关键词:公司社会责任、社区赋权doughnut经济学、人力资本投资的社会可持续发展这个文章节目如何corporate-based initiatives在PT安全检查的企业社会责任(CSR) . RU II Pakning河,namely Peat森林蜂蜜generated浓厚,冲击耕耘在社会、经济和环境改变at the社区级。由公司提供的执行和结果项目数据报告,如电话采访,公司对企业和投资手段进行社会改革。森林狩猎的实践表明,土地火灾的风险已经成功地增加了慈善和其他利益集团的共同利益,因为SROI result证明了1.1的证据。贝尼西奥的日常工作包括制作蜂蜜和投资机构的主要工作。这种情况是由环境友好产品、技术创新、证书和工作创造的CSR干预模式造成的。这项研究证实了doughnut经济学和人类资本的理论。Keywords:社区empowerment,企业社会责任,doughnut经济学,人类资本,社会投资回报
{"title":"Analisis Laba Sosial Atas Investasi: Menyibak Asap Panen Madu Hutan Gambut untuk Kesejahteraan yang Lebih Cerah","authors":"Rezaldi Pramadha, Vandy Yoga Swara, Rudi Hartono, Danny Satria Wijaya, Rahmad Hidayat","doi":"10.22146/jsds.2187","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.2187","url":null,"abstract":"Artikel ini menunjukkan bagaimana inisiatif keberlanjutan perusahaan pada program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina RU II Sungai Pakning, yaitu Budidaya Madu Hutan Gambut yang memiliki dampak signifikan terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tingkat masyarakat. Data mengenai pelaksanaan program dan bentuk perubahan yang dirasakan diperoleh melalui laporan implementasi perusahaan dan wawancara via telepon dengan perusahaan serta penerima manfaat yang diolah dengan menggunakan metode Laba Sosial atas Investasi atau Social Return on Investment (SROI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik usaha pencarian madu hutan yang minim risiko kebakaran lahan terbukti meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat dan pemangku kepentingan lain yang dibuktikan dengan hasil SROI sebesar 1,1. Rutinitas penerima manfaat dalam menjalankan pekerjaan utama menghasilkan madu dan kapasitas penerima manfaat dalam menindaklanjuti program berperan penting dalam proses pembentukan nilai dampak. Hasil ini tidak terlepas dari model intervensi CSR yang mengarah pada produk ramah lingkungan, inovasi teknologi, sertifikasi, dan penciptaan lapangan kerja. Studi ini mengkonfirmasi teori doughnut economics dan modal manusia. \u0000Kata kunci: corporate social responsibility, doughnut economics, human capital, pemberdayaan masyarakat, laba sosial atas investasi \u0000 \u0000This article shows how corporate-based sustainability initiatives in Corporate Social Responsibility (CSR) of PT Pertamina RU II Sungai Pakning, namely Peat Forest Honey Cultivation generated significant impact on social, economic, and environmental changes at the community level. Data on program implementation and outcome which were obtained through company implementation reports as well as telephone interviews with companies and beneficiaries are processed using Social Returns On Investment (SROI) method. The practice of forest beekeeping that minimizes the risk of land fires has succeeded in increasing livelihood of the beneficiaries and other stakeholders, as evidenced by the SROI result of 1.1. Beneficiaries’ routines in carrying out the main job of producing honey and the capacity of beneficiaries to follow up on programs play an important role in the process of establishing impact values. This condition is created by the CSR intervention model that leads to environmentally friendly products, technological innovation, certification, and job creation. This study confirm the theory of doughnut economics and human capital. \u0000Keywords: community empowerment, corporate social responsibility, doughnut economics, human capital, social return on investment","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127716601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This article discusses whether economic liberalisation policies have succeeded in alleviating poverty and inequality in Indonesia. In addition, this article aims to provide alternative policies to strengthen Indonesia’s bargaining position in international trade forums by shifting the extractive industry to knowledge-based industries and fixing the fragile social protection system when faced with COVID-19. This article is written descriptively and analytically based on various data, such as literature, planning documents, news reports, and other sources. Despite the prospect of economic liberalisation, the findings show Indonesia has three main problems: statistical data that does not reflect reality, overlapping regulations, and weak governance. This article offers several policy recommendations that need improvement based on the “Going for Growth” framework. Keywords: economic liberalisation, poverty alleviation, inequality, social protection, and going for growth Tulisan ini mendiskusikan apakah kebijakan liberalisasi ekonomi berhasil dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia. Selain itu, tulisan ini bertujuan untuk memberikan alternatif kebijakan dalam rangka memperkuat posisi tawar Indonesia dalam forum perdagangan internasional dengan menggeser industri ekstraktif ke industri berbasis pengetahuan, sekaligus membenahi sistem perlindungan sosial yang rapuh ketika dihadapkan pada COVID-19. Tulisan ini ditulis secara deskriptif dan analitis berdasarkan dukungan dari berbagai data, seperti literatur, dokumen perencanaan, laporan berita, dan sumber lainnya. Meskipun terdapat prospek dari liberalisasi ekonomi, temuan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tiga masalah utama: data statistik yang tidak mencerminkan realitas, regulasi yang tumpang tindih, dan lemahnya tata kelola pemerintahan. Tulisan ini menawarkan beberapa rekomendasi kebijakan yang perlu ditingkatkan berdasarkan kerangka berpikir “Going for Growth”. Kata kunci: liberalisasi ekonomi, pengentasan kemiskinan, ketimpangan, perlindungan sosial dan going for growth
本文讨论经济自由化政策是否成功地减轻了印尼的贫困和不平等。此外,本文旨在提供替代政策,通过将采掘业转向知识型产业,并在面对COVID-19时修复脆弱的社会保护体系,加强印度尼西亚在国际贸易论坛上的议价地位。本文是基于文献、规划文件、新闻报道和其他来源的各种数据进行描述性和分析性的写作。尽管经济自由化前景光明,但调查结果显示,印尼存在三个主要问题:统计数据不能反映现实情况、监管重叠以及治理薄弱。本文根据“追求增长”框架提出了一些需要改进的政策建议。关键词:经济自由化,扶贫,不平等,社会保护,追求增长,印尼经济自由化,印尼经济发展,印尼经济发展。Selain itu, tulisan ini bertujuan untuk成员,替代kebijakan dalam rangka成员,印度尼西亚dalam论坛perdagangan国际denan menggeser工业组织,工业基础pengetahuan, sekaligus成员系统perlindungan社会yang raph ketika dihaapkan pad2019新冠肺炎。数据、文献、文献资料、文献资料、文献资料、文献资料、文献资料、文献资料。Meskipun terdapat proproto dari liberalisaseconomia, temuanmenunjukkan bahwa印度尼西亚纪念tiga masalah utama:数据统计yang tidak menerminkan realitas,常规yang tumpang tindih, dan lemahnya tata kelola permerintahan。tusisan ini menawarkan beberapa rekomendasi kebijakan yang perlu ditingkatkan berdasarkan kerangka berpikir“追求增长”。Kata kunci:自由主义的经济,自由主义的经济,自由主义的经济,自由主义的经济,自由主义的经济,自由主义的经济,自由主义的社会,追求增长的社会
{"title":"The Prospects and Challenges of Economic Liberalization in Reducing Poverty and Inequality in Indonesia","authors":"Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia","doi":"10.22146/jsds.2188","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.2188","url":null,"abstract":"This article discusses whether economic liberalisation policies have succeeded in alleviating poverty and inequality in Indonesia. In addition, this article aims to provide alternative policies to strengthen Indonesia’s bargaining position in international trade forums by shifting the extractive industry to knowledge-based industries and fixing the fragile social protection system when faced with COVID-19. This article is written descriptively and analytically based on various data, such as literature, planning documents, news reports, and other sources. Despite the prospect of economic liberalisation, the findings show Indonesia has three main problems: statistical data that does not reflect reality, overlapping regulations, and weak governance. This article offers several policy recommendations that need improvement based on the “Going for Growth” framework. \u0000Keywords: economic liberalisation, poverty alleviation, inequality, social protection, and going for growth \u0000 \u0000Tulisan ini mendiskusikan apakah kebijakan liberalisasi ekonomi berhasil dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia. Selain itu, tulisan ini bertujuan untuk memberikan alternatif kebijakan dalam rangka memperkuat posisi tawar Indonesia dalam forum perdagangan internasional dengan menggeser industri ekstraktif ke industri berbasis pengetahuan, sekaligus membenahi sistem perlindungan sosial yang rapuh ketika dihadapkan pada COVID-19. Tulisan ini ditulis secara deskriptif dan analitis berdasarkan dukungan dari berbagai data, seperti literatur, dokumen perencanaan, laporan berita, dan sumber lainnya. Meskipun terdapat prospek dari liberalisasi ekonomi, temuan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tiga masalah utama: data statistik yang tidak mencerminkan realitas, regulasi yang tumpang tindih, dan lemahnya tata kelola pemerintahan. Tulisan ini menawarkan beberapa rekomendasi kebijakan yang perlu ditingkatkan berdasarkan kerangka berpikir “Going for Growth”. \u0000Kata kunci: liberalisasi ekonomi, pengentasan kemiskinan, ketimpangan, perlindungan sosial dan going for growth ","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125163758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kristianto Kristianto, Abdul Basith Ramadhan, Fernandito Dikky Marsetyo
Tulisan ini membahas munculnya aksi solidaritas di media sosial Twitter. Dengan menggunakan kerangka teori connective action dan efektivitas gerakan di media sosial, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana aksi solidaritas di Twitter muncul dan menjelaskan aktor yang terlibat di dalamnya. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk menjelaskan efektivitas dari aksi solidaritas. Penelitian dilakukan dengan analisis media sosial dan analisis konten. Penelitian menunjukkan bahwa aksi solidaritas yang muncul di Twitter merupakan respons atas situasi krisis akibat pandemi COVID-19. Meskipun merespons isu dalam rentang waktu yang sama dan menggunakan narasi yang serupa, aksi solidaritas yang dimunculkan oleh individu, organisasi, dan komunitas dilakukan secara personal dan tidak saling terikat secara langsung. Namun demikian, tidak semua aksi solidaritas mendapatkan impresi/engagement yang tinggi. Aktor yang menjadi opinion leader, yang dipengaruhi oleh faktor indegree, retweet dan mention, memiliki pengaruh besar dalam melakukan aksi solidaritas. This article discusses the emergence of solidarity actions on Twitter social media. Using the framework of connective action and the effectiveness of social media movements, this paper aims to explain how solidarity actions on Twitter emerge and explain the actors involved in it. Besides, this paper also aims to explain the effectiveness of solidarity actions. The research was conducted with social media analysis and content analysis. Research shows that the solidarity action that appears on Twitter is a response to the crisis caused by the COVID-19 pandemic. Although responding to issues in the same time frame and using similar narratives, solidarity actions raised by individuals, organizations, and communities are carried out personally and are not directly tied to each other. However, not all solidarity actions received high impressions/engagement. Actors who are opinion leaders, who are influenced by indegree, retweet, and mention factors, have a big influence in carrying out solidarity actions. Keywords: solidarity; crisis; opinion leader; twitter; connective action
{"title":"Media Sosial dan Connective Action: Studi Kasus Penggunaan Twitter sebagai Ruang Solidaritas selama Pandemi COVID-19","authors":"Kristianto Kristianto, Abdul Basith Ramadhan, Fernandito Dikky Marsetyo","doi":"10.22146/jsds.1037","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.1037","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas munculnya aksi solidaritas di media sosial Twitter. Dengan menggunakan kerangka teori connective action dan efektivitas gerakan di media sosial, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana aksi solidaritas di Twitter muncul dan menjelaskan aktor yang terlibat di dalamnya. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk menjelaskan efektivitas dari aksi solidaritas. Penelitian dilakukan dengan analisis media sosial dan analisis konten. Penelitian menunjukkan bahwa aksi solidaritas yang muncul di Twitter merupakan respons atas situasi krisis akibat pandemi COVID-19. Meskipun merespons isu dalam rentang waktu yang sama dan menggunakan narasi yang serupa, aksi solidaritas yang dimunculkan oleh individu, organisasi, dan komunitas dilakukan secara personal dan tidak saling terikat secara langsung. Namun demikian, tidak semua aksi solidaritas mendapatkan impresi/engagement yang tinggi. Aktor yang menjadi opinion leader, yang dipengaruhi oleh faktor indegree, retweet dan mention, memiliki pengaruh besar dalam melakukan aksi solidaritas. \u0000 \u0000This article discusses the emergence of solidarity actions on Twitter social media. Using the framework of connective action and the effectiveness of social media movements, this paper aims to explain how solidarity actions on Twitter emerge and explain the actors involved in it. Besides, this paper also aims to explain the effectiveness of solidarity actions. The research was conducted with social media analysis and content analysis. Research shows that the solidarity action that appears on Twitter is a response to the crisis caused by the COVID-19 pandemic. Although responding to issues in the same time frame and using similar narratives, solidarity actions raised by individuals, organizations, and communities are carried out personally and are not directly tied to each other. However, not all solidarity actions received high impressions/engagement. Actors who are opinion leaders, who are influenced by indegree, retweet, and mention factors, have a big influence in carrying out solidarity actions. \u0000Keywords: solidarity; crisis; opinion leader; twitter; connective action ","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123951101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Roichan Rochmadi Irwanto, Tuti Rokmawati, Ratu Hanifa Pradnya Siwi
Pembuatan Taman D’Terong dicetuskan sebagai gagasan dari masyarakat untuk kebermanfaatan bersama. Tulisan ini memperlihatkan bentuk kepedulian sosial masyarakat melalui gerakan ini sebagai resiliensi komunitas desa terhadap COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep resiliensi komunitas terhadap bencana memiliki efek percepatan pemulihan yang baik. Dengan kerangka kerja konsep melalui pendekatan berbasis modal terbukti bahwa modal di dalamnya telah memperkuat resiliensi tersebut. Dimulai dengan inisiasi sepuluh warga yang terdampak di tengah pandemi, kemudian mengajak warga untuk berswasembada tani. Kemudian hasil panen dijual kepada warga dengan harga murah, di mana mampu meringankan beban belanja kebutuhan dan menyumbang pemasukan kas desa untuk disalurkan ke warga membutuhkan, serta pemutaran anggaran pengelolaan usaha tani. Kata Kunci : Taman D’Terong, Resiliensi, Modal, COVID-19 Taman D’Terong was initiated by the community for mutual benefit. This paper shows a form of community social concern as the resilience of the village community against the COVID-19. This study used descriptive qualitative methods in which the data were collected through interviews, observations, and literature review. It revealed the concept of community resilience to disasters had a good effect on recovery acceleration. Using the conceptual framework through a capital-based approach, it is evident that capital has strengthened this resilience. It was started with the initiation of ten people who were impacted amid a pandemic, they invited others to be self-supporting in farming. Then the harvest was sold to residents at low prices so that it could lighten the burden of the basic needs and contribute to village cash income to be distributed to the community in need, as well as the supporting budget management of the agricultural business. Keywords: Taman D’Terong, Resilience, Capital, COVID-19
{"title":"Inisiasi Taman D’terong sebagai Bentuk Resiliensi Komunitas Desa Panggungharjo","authors":"Roichan Rochmadi Irwanto, Tuti Rokmawati, Ratu Hanifa Pradnya Siwi","doi":"10.22146/jsds.1002","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.1002","url":null,"abstract":"Pembuatan Taman D’Terong dicetuskan sebagai gagasan dari masyarakat untuk kebermanfaatan bersama. Tulisan ini memperlihatkan bentuk kepedulian sosial masyarakat melalui gerakan ini sebagai resiliensi komunitas desa terhadap COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep resiliensi komunitas terhadap bencana memiliki efek percepatan pemulihan yang baik. Dengan kerangka kerja konsep melalui pendekatan berbasis modal terbukti bahwa modal di dalamnya telah memperkuat resiliensi tersebut. Dimulai dengan inisiasi sepuluh warga yang terdampak di tengah pandemi, kemudian mengajak warga untuk berswasembada tani. Kemudian hasil panen dijual kepada warga dengan harga murah, di mana mampu meringankan beban belanja kebutuhan dan menyumbang pemasukan kas desa untuk disalurkan ke warga membutuhkan, serta pemutaran anggaran pengelolaan usaha tani. \u0000Kata Kunci : Taman D’Terong, Resiliensi, Modal, COVID-19 \u0000 \u0000Taman D’Terong was initiated by the community for mutual benefit. This paper shows a form of community social concern as the resilience of the village community against the COVID-19. This study used descriptive qualitative methods in which the data were collected through interviews, observations, and literature review. It revealed the concept of community resilience to disasters had a good effect on recovery acceleration. Using the conceptual framework through a capital-based approach, it is evident that capital has strengthened this resilience. It was started with the initiation of ten people who were impacted amid a pandemic, they invited others to be self-supporting in farming. Then the harvest was sold to residents at low prices so that it could lighten the burden of the basic needs and contribute to village cash income to be distributed to the community in need, as well as the supporting budget management of the agricultural business. \u0000Keywords: Taman D’Terong, Resilience, Capital, COVID-19","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116726654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Komunitas Stucash dan Lakoni menjadi aktor penting dalam penanganan pandemi COVID-19 di Yogyakarta karena bersentuhan secara langsung dengan masyarakat dan juga telah akrab dengan pemanfaatan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kolaborasi dua komunitas tersebut dalam penanggulangan dampak sosial-ekonomi akibat pandemi. Komunitas Stucash dan Lakoni dipilih sebagai fokus penelitian karena mereka merupakan representasi dari pergerakan sosial oleh pemuda, mulai dari tahap inisiasi, konsepsi hingga eksekusi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara secara daring terhadap perwakilan dari setiap komunitas, dokumentasi dan observasi pada publikasi serta interaksi dari akun media sosial di tiap komunitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Stucash dan Lakoni mampu membantu kinerja Pemerintah Daerah D.I. Yogyakarta dalam menanggulangi dampak sosial-ekonomi akibat pandemi COVID-19 dengan menggunakan pendekatan partisipatif dimana komunitas sebagai wujud aktor dari masyarakat menjadi inisiator utama sekaligus eksekutor gerakan dengan memanfaatkan teknologi digital yang dalam hal ini yaitu media sosial. Kata Kunci: Kolaborasi, Komunitas Pemuda, Media Baru, Pandemi COVID-19 The Stucash and Lakoni communities are important actors in handling the COVID-19 pandemic in Yogyakarta because they have direct contact with the community and familiar with the utilization of digital technology. This study aims to see how the collaboration of the two communities in dealing with the socio-economic impacts of the pandemic is. The Stucash and Lakoni communities were chosen as the research focus because they represent the social movements of youth from initiation, conception to execution stages. This research is a descriptive-qualitative type with data collection techniques through online interviews to representatives from each community, documentation and observation on publications and interactions in social media accounts of each community. The results of the study show that Stucash and Lakoni are able to help the performance of the local government of D.I. Yogyakarta in overcoming the socio-economic impacts of the COVID-19 pandemic by using a participatory approach in which the community as an actor from society becomes the main initiator and executor of the movement by utilizing digital technology, which in this context is social media. Keywords: Collaboration, COVID-19 Pandemic, New Media, Youth Communities
Stucash社区和Lakoni成为日惹COVID-19大流行治疗中心的重要演员,因为他们与社区有直接接触,也熟悉数字技术的利用。本研究旨在探讨这两个社区如何协调如何应对大流行对社会经济影响的影响。Stucash社区和Lakoni之所以被选为研究焦点,是因为它们代表了年轻人的社会运动,从开始阶段到执行阶段。本研究是一种描述性质的研究,通过在线采访每个社区的代表、关于出版物的文档和观察以及每个社区社交媒体账户的互动来收集数据。研究的结果表明,Stucash和性能了能够帮助D . I .日惹地区政府在应对流行病造成的社会经济影响COVID-19用社区随处可见参与方法主要作为演员实体,从社会的倡导和刽子手用数字技术在这方面的动作就是社交媒体。关键字:合作、青年社区、新媒体、19大流行的stuvid -19社区活动很重要,因为他们与社区接触,熟悉数字技术的公用事业。这一研究表明,这两种社会关系是如何与社会经济影响进行交易的。学生和团体被选为研究焦点,因为他们代表了青年时代的社会运动,反对行政职位。这项研究是一种通过在线收集技术数据的描述类型,目的是展示来自每个社区的数据、对每个社区社交媒体的文档和互动。The results of The study秀那Stucash和了are able to帮助当地演出》D . I .日惹的政府在克服《socio-economic impacts of The COVID-19偏流行用一束participatory接近的地方,这区的社区的美国演员协会变成了玩initiator和executor》运动由utilizing数字技术,在这个《哪一个是社交媒体。主题:合作,共济会,新媒体,青年社区
{"title":"Kolaborasi Komunitas Stucash dan Lakoni dalam Penanganan Dampak Sosial-Ekonomi Pandemi COVID-19","authors":"Miftah Awalurrizqi, Agresti Retno Sumantiyasmi, Atikah Azzahidah","doi":"10.22146/jsds.1035","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.1035","url":null,"abstract":"Komunitas Stucash dan Lakoni menjadi aktor penting dalam penanganan pandemi COVID-19 di Yogyakarta karena bersentuhan secara langsung dengan masyarakat dan juga telah akrab dengan pemanfaatan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kolaborasi dua komunitas tersebut dalam penanggulangan dampak sosial-ekonomi akibat pandemi. Komunitas Stucash dan Lakoni dipilih sebagai fokus penelitian karena mereka merupakan representasi dari pergerakan sosial oleh pemuda, mulai dari tahap inisiasi, konsepsi hingga eksekusi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara secara daring terhadap perwakilan dari setiap komunitas, dokumentasi dan observasi pada publikasi serta interaksi dari akun media sosial di tiap komunitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Stucash dan Lakoni mampu membantu kinerja Pemerintah Daerah D.I. Yogyakarta dalam menanggulangi dampak sosial-ekonomi akibat pandemi COVID-19 dengan menggunakan pendekatan partisipatif dimana komunitas sebagai wujud aktor dari masyarakat menjadi inisiator utama sekaligus eksekutor gerakan dengan memanfaatkan teknologi digital yang dalam hal ini yaitu media sosial. \u0000Kata Kunci: Kolaborasi, Komunitas Pemuda, Media Baru, Pandemi COVID-19 \u0000 \u0000The Stucash and Lakoni communities are important actors in handling the COVID-19 pandemic in Yogyakarta because they have direct contact with the community and familiar with the utilization of digital technology. This study aims to see how the collaboration of the two communities in dealing with the socio-economic impacts of the pandemic is. The Stucash and Lakoni communities were chosen as the research focus because they represent the social movements of youth from initiation, conception to execution stages. This research is a descriptive-qualitative type with data collection techniques through online interviews to representatives from each community, documentation and observation on publications and interactions in social media accounts of each community. The results of the study show that Stucash and Lakoni are able to help the performance of the local government of D.I. Yogyakarta in overcoming the socio-economic impacts of the COVID-19 pandemic by using a participatory approach in which the community as an actor from society becomes the main initiator and executor of the movement by utilizing digital technology, which in this context is social media. \u0000Keywords: Collaboration, COVID-19 Pandemic, New Media, Youth Communities","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125927931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Program Jamkesus Terpadu digulirkan oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Bapel Jamkesos DIY untuk mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak kesehatan penyandang disabilitas dengan cara mempermudah, mendekatkan, memfasilitasi, dan memberikan jaminan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program tersebut di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penekanan pada pendekatan deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 13 orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi berdasarkan analisis keluaran program dari tujuh indikator, masih memuat masalah pada lima indikator tersebut yaitu cakupan, frekuensi, bias, ketepatan layanan, dan akuntabilitas. Namun demikian, hasil implementasi juga menunjukkan bahwa program tersebut telah memberikan dampak yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Akan tetapi, pada dampak jangka menengah menunjukkan masih belum sepenuhnya bisa dirasakan dan pada dampak jangka panjang juga masih menjadi harapan program untuk ke depannya. Kata kunci: Jamkesus Terpadu, Penyandang Disabilitas, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kesehatan Jamkesus Terpadu program is launched by the Provincial Government of DIY to realize the protection and fulfillment of health rights for persons with disabilities by making it easier, closer, facilitating, and giving the guarantee. This research aims to know the program’s implementation in Gunungkidul Regency. This research used a qualitative method with an emphasis on descriptive approach. There are 13 informants, who were selected through purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection is done through in-depth interview, observation, and documentation. The research result shows that the implementation based on an analysis of the program’s output from seven indicators that still contained problems there were five indicators namely coverage, frequency, bias, the accuracy of service, and accountability. Although the outcome of the program shows that the impact of the program can be felt directly. The medium-term impact shows not yet fully felt. Furthermore, the long-term impact is still the expectation of future programs. Keywords: Jamkesus Terpadu, Persons with Disabilities, Protection and Fulfillment of Health Rights
{"title":"Implementasi Program Jaminan Kesehatan Khusus Terpadu dalam Upaya Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kesehatan Penyandang Disabilitas","authors":"Rut Dwi Ardiyantini","doi":"10.22146/jsds.1040","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.1040","url":null,"abstract":"Program Jamkesus Terpadu digulirkan oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Bapel Jamkesos DIY untuk mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak kesehatan penyandang disabilitas dengan cara mempermudah, mendekatkan, memfasilitasi, dan memberikan jaminan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program tersebut di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penekanan pada pendekatan deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 13 orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi berdasarkan analisis keluaran program dari tujuh indikator, masih memuat masalah pada lima indikator tersebut yaitu cakupan, frekuensi, bias, ketepatan layanan, dan akuntabilitas. Namun demikian, hasil implementasi juga menunjukkan bahwa program tersebut telah memberikan dampak yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Akan tetapi, pada dampak jangka menengah menunjukkan masih belum sepenuhnya bisa dirasakan dan pada dampak jangka panjang juga masih menjadi harapan program untuk ke depannya. \u0000Kata kunci: Jamkesus Terpadu, Penyandang Disabilitas, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kesehatan \u0000 \u0000Jamkesus Terpadu program is launched by the Provincial Government of DIY to realize the protection and fulfillment of health rights for persons with disabilities by making it easier, closer, facilitating, and giving the guarantee. This research aims to know the program’s implementation in Gunungkidul Regency. This research used a qualitative method with an emphasis on descriptive approach. There are 13 informants, who were selected through purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection is done through in-depth interview, observation, and documentation. The research result shows that the implementation based on an analysis of the program’s output from seven indicators that still contained problems there were five indicators namely coverage, frequency, bias, the accuracy of service, and accountability. Although the outcome of the program shows that the impact of the program can be felt directly. The medium-term impact shows not yet fully felt. Furthermore, the long-term impact is still the expectation of future programs. \u0000Keywords: Jamkesus Terpadu, Persons with Disabilities, Protection and Fulfillment of Health Rights ","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131023724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yusrin Rahmawati, Farah Fadillah Anugrah, Erva Mutiara Hati, Ali Roziqin
Kolaborasi dalam penanganan pandemi COVID-19 sangat dibutuhkan, terutama dalam menangani permasalahan-permasalahan yang muncul. Penelitian ini mencoba untuk menemukan bentuk kolaborasi antar aktor dalam Program Kampung Tangguh. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasiakan peran antar stakeholder dalam merespons pandemi COVID-19, melihat konteks Program Kampung Tangguh Semeru. Menggunakan teori kebencanaan dan konsep terkait desa, penelitian ini berargumen bahwa kunci kesuksesan berjalannya Program Kampung Tangguh Semeru di Jawa Timur merupakan hasil partisipasi dari bawah (bottom up participation) atau bentuk partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Dalam penulisan artikel, peneliti menggunakan pendekatan analisis deskriptif, yang didasarkan pada studi pustaka atau bersumber dari data sekunder. Kata Kunci: Pandemi, Kolaborasi, Kampung Tangguh Collaboration in handling COVID-19 pandemic is urgently needed, especially in handling problems that arise from it. This research is try to find collaboration between stakeholders within Tough Village Program (Program Kampung Tangguh). In addition, this study aims to elaborate on the roles between stakeholders in responding to the COVID-19 pandemic. Using disaster theory and concept about village, this research argues that the key to the success of the Tangguh Semeru Village Program in East Java is through bottom up participation or a form of community participation in the government in facing the COVID-19 pandemic. In writing this article using a descriptive analysis approach, which is based on literature study or sourced from secondary data. Keywords: Pandemic, Collaboration, Tough Village
{"title":"Kampung Tangguh: Wujud Kolaborasi antar-Stakeholder dalam Merespons Pandemi COVID-19","authors":"Yusrin Rahmawati, Farah Fadillah Anugrah, Erva Mutiara Hati, Ali Roziqin","doi":"10.22146/jsds.1020","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.1020","url":null,"abstract":"Kolaborasi dalam penanganan pandemi COVID-19 sangat dibutuhkan, terutama dalam menangani permasalahan-permasalahan yang muncul. Penelitian ini mencoba untuk menemukan bentuk kolaborasi antar aktor dalam Program Kampung Tangguh. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasiakan peran antar stakeholder dalam merespons pandemi COVID-19, melihat konteks Program Kampung Tangguh Semeru. Menggunakan teori kebencanaan dan konsep terkait desa, penelitian ini berargumen bahwa kunci kesuksesan berjalannya Program Kampung Tangguh Semeru di Jawa Timur merupakan hasil partisipasi dari bawah (bottom up participation) atau bentuk partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Dalam penulisan artikel, peneliti menggunakan pendekatan analisis deskriptif, yang didasarkan pada studi pustaka atau bersumber dari data sekunder. \u0000Kata Kunci: Pandemi, Kolaborasi, Kampung Tangguh \u0000 \u0000Collaboration in handling COVID-19 pandemic is urgently needed, especially in handling problems that arise from it. This research is try to find collaboration between stakeholders within Tough Village Program (Program Kampung Tangguh). In addition, this study aims to elaborate on the roles between stakeholders in responding to the COVID-19 pandemic. Using disaster theory and concept about village, this research argues that the key to the success of the Tangguh Semeru Village Program in East Java is through bottom up participation or a form of community participation in the government in facing the COVID-19 pandemic. In writing this article using a descriptive analysis approach, which is based on literature study or sourced from secondary data. \u0000Keywords: Pandemic, Collaboration, Tough Village ","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122833005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lembaga swadaya masyarakat ini berupaya memperjuangkan hak komunitas lokal dalam isu kebijakan penetapan kawasan taman nasional. Tujuan penulisan ini mengidentifikasi peran dan strategi Yayasan Tanah Merdeka (YTM) dalam memperjuangkan hak komunitas Orang Katu atas penetapan Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah. Data dikumpulkan menggunakan metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Studi mengungkapkan YTM memainkan peran strategis dalam menciptakan hegemoni tandingan atas kebijakan penetapan kawasan Taman nasional Lore Lindu di wilayah komunitas Orang Katu. Hal ini dilakukan dengan membentuk kesadaran kolektif, melibatkan komunitas dalam gerakan akar rumput, mengembangkan strategi perjuangan melalui penyusunan dokumen pengelolaan sumber daya alam berbasis pengetahuan lokal serta, penggunaan terminologi masyarakat adat sebagai instrumen perjuangan yang dihubungkan dengan wacana hak global sehingga menjadi kekuatan yang konstitutif dalam arena politik pengelolaan sumber daya alam pada tingkat lokal. Kata kunci: Lembaga swadaya masyarakat, gerakan masyarakat adat, kebijakan taman nasional This non-governmental organization seeks to fight for the rights of local communities in the policy issue of setting the national park area. This paper aims to identify the role of Yayasan Tanah Merdeka (YTM) in the struggling rights of the Orang Katu community for the establishment of the Lore Lindu National Park Area. Data is collected using qualitative methods and presented descriptively. The study revealed that YTM played a strategic role in creating counter-hegemony over the policy of establishing Lore Lindu National Park in the Katu community area. Conducted by establishing collective awareness, involving communities in grassroots movements, the strategy is developed through the preparation of documents on the management of natural resources based on local knowledge as well as, the use of indigenous terminology that is connected with global rights discourse to become a constitutive force in the political arena of natural resource management at the local level. Keywords: non-government organization, indigenous movement, national park policy
这些非政府组织正在努力争取地方社区在国家公园政策问题上的权利。这篇文章的目的确定了自由土地基金会(YTM)在维护Katu社区在苏拉威西中部公园的权利方面的作用和战略。用定性方法收集数据并以描述性的方式呈现。研究揭示了YTM在创造与Katu社区洛尔林都国家公园政策的对比中发挥了战略作用。这与形成集体意识,做基层社区参与运动、发展策略通过起草文件的斗争为基础的自然资源管理和当地知识,使用术语土著人作为斗争的工具与全球话语权利从而成为本构的力量在当地自然资源管理层面的政治舞台。关键词:非政府组织、土著运动、国家公园政策这篇论文将自由土地基金会(YTM)的角色与卡图社区为国家公园的建立而斗争的权利联系起来。数据通过折衷方法收集并呈现描述。研究表明,YTM在Katu社区地区的国家公园里上演了一场战略角色扮演。Conducted由establishing集体意识,involving communities in grassroots运动,文档之个会是developed穿过准备在当地自然资源管理》改编自美国美国知识吧,indigenous之用terminology就是连通全球权利和语篇政治竞技场》成为百万constitutive force in at the local级管理自然资源。Keywords:非政府组织,不可动摇的运动,国家公园政策
{"title":"Peran Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Penetapan Taman Nasional Lore Lindu: Studi Yayasan Tanah Merdeka dalam Memperjuangkan Hak Masyarakat Katu","authors":"Mohamad Bustam","doi":"10.22146/jsds.1358","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsds.1358","url":null,"abstract":"Lembaga swadaya masyarakat ini berupaya memperjuangkan hak komunitas lokal dalam isu kebijakan penetapan kawasan taman nasional. Tujuan penulisan ini mengidentifikasi peran dan strategi Yayasan Tanah Merdeka (YTM) dalam memperjuangkan hak komunitas Orang Katu atas penetapan Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah. Data dikumpulkan menggunakan metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Studi mengungkapkan YTM memainkan peran strategis dalam menciptakan hegemoni tandingan atas kebijakan penetapan kawasan Taman nasional Lore Lindu di wilayah komunitas Orang Katu. Hal ini dilakukan dengan membentuk kesadaran kolektif, melibatkan komunitas dalam gerakan akar rumput, mengembangkan strategi perjuangan melalui penyusunan dokumen pengelolaan sumber daya alam berbasis pengetahuan lokal serta, penggunaan terminologi masyarakat adat sebagai instrumen perjuangan yang dihubungkan dengan wacana hak global sehingga menjadi kekuatan yang konstitutif dalam arena politik pengelolaan sumber daya alam pada tingkat lokal. \u0000Kata kunci: Lembaga swadaya masyarakat, gerakan masyarakat adat, kebijakan taman nasional \u0000 \u0000This non-governmental organization seeks to fight for the rights of local communities in the policy issue of setting the national park area. This paper aims to identify the role of Yayasan Tanah Merdeka (YTM) in the struggling rights of the Orang Katu community for the establishment of the Lore Lindu National Park Area. Data is collected using qualitative methods and presented descriptively. The study revealed that YTM played a strategic role in creating counter-hegemony over the policy of establishing Lore Lindu National Park in the Katu community area. Conducted by establishing collective awareness, involving communities in grassroots movements, the strategy is developed through the preparation of documents on the management of natural resources based on local knowledge as well as, the use of indigenous terminology that is connected with global rights discourse to become a constitutive force in the political arena of natural resource management at the local level. \u0000Keywords: non-government organization, indigenous movement, national park policy","PeriodicalId":269822,"journal":{"name":"Journal of Social Development Studies","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124618192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}