Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V17I1.5053
M. S. G. Alkhairy
The purpose of this research is to know the role (the region of influence), the role of leadership in directing the program, and the role of the leader in supervising the program of activities to improve the quality of preaching santri in Pondok Pesantren Cipari. The method used in this research is to use descriptive method, through qualitative approach The role of the leadership of Pondok Pesantren Cipari in directing the process of education in order to improve the quality of da'wah santri continues to be developed, it can be seen from the continuous activities of the santri to support the ability in da'wah and it is reflected in one of the activities of boarding school that is muhadharah routinely run every week. The role of the leadership of Pondok Pesantren Cipari in directing the program is seen in the organizing process which resulted in a formulation of organizational structure and delegation of authority and responsibility, a pattern that is built very distinctive, deliberation to consensus other than the leader also performs its function as a policy maker. The usual surveillance process at Pondok Pesantren Cipari by taking the course of the implementation of the activity, measuring its success and failure with the standard as it has been set. Penelitian ini dilakukan untuk bertujuan mengetahui peran (Wilayah pengaruh), peran pimpinan dalam mengarahkan program, serta peran pimpinan dalam mengawasi program kegiatan untuk meningkatkan kualitas dakwah santri di Pondok Pesantren Cipari.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif, melalui pendekatan kualitatif. Peran pimpinan Pondok Pesantren Cipari dalam mengarahkan proses pendidikan guna meningkatkan kualitas dakwah santri terus dikembangkan, hal tersebut terlihat dari terus berjalannya kegiatan-kegiatan para santri untuk menunjang kemampuan dalam berdakwah dan hal tersebut tercermin dalam salah-satu kegiatan pondok pesantren yaitu muhadharah yang rutin dijalankan setiap minggunya. Peran pimpinan Pondok Pesantren Cipari dalam mengarahkan program terlihat pada proses pengorganisasian yang menghasilkan sebuah rumusan struktur organisasi dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, pola yang dibangun sangat khas, musyawarah untuk mufakat selain pemimpin pun menjalankan fungsinya sebagai penentu kebijakan. Proses pengawasan yang biasa dilakukan di Pondok Pesantren Cipari dengan mengambil jalannya pelaksanaan kegiatan, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan standar sebagaimana yang telah di tetapkan.
本研究的目的是了解角色(影响区域),领导在指导计划中的作用,以及领导在监督活动计划中的作用,以提高Pondok Pesantren Cipari的布道质量。本研究使用的方法是采用描述性的方法,通过定性的方法,Pondok Pesantren Cipari的领导在指导教育过程中,以提高达华三院的质量的作用不断得到发展,这可以从连续的三院活动中看到,以支持达华的能力,这反映在寄宿学校的活动之一,是muhadharah例行每周运行。Pondok Pesantren Cipari领导在指导该计划中的作用可以在组织过程中看到,这导致了组织结构的制定以及权力和责任的授权,这是一种非常独特的模式,除了领导者之外,协商一致也发挥了政策制定者的作用。Pondok Pesantren Cipari通常的监测过程是通过记录活动的实施过程,根据所设定的标准衡量其成功和失败。Penelitian ini dilakukan untuk bertujuan mengetahui peran (Wilayah pengaruh), peran pimpinan dalam mengarahkan计划,serta perimpinan dalam mengawasi计划kegiatan untuk meningkatkan kualitas dakwah santri di Pondok Pesantren Cipari。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Metode desk脚本,melalui pendekatan quality。我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:槟州人民代表大会(ppppan Pondok Pesantren Cipari dalam mengarakan program),槟州人民代表大会(ppppan),槟州人民代表大会(ppppan),马来西亚人民代表大会(ppppan),马来西亚人民代表大会(ppppan),马来西亚人民代表大会(musyawara untuk),马来西亚人民代表大会(musyawara untuk)。翻译为:pengawasan yang biasa dilakukan di Pondok Pesantren Cipari dengan mengambil jalannya pelaksanaan kegiatan, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan标准sebagaimana yang telah di tetapkan。
{"title":"Peran Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Kualitas Dakwah Santri","authors":"M. S. G. Alkhairy","doi":"10.15575/ANIDA.V17I1.5053","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V17I1.5053","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to know the role (the region of influence), the role of leadership in directing the program, and the role of the leader in supervising the program of activities to improve the quality of preaching santri in Pondok Pesantren Cipari. The method used in this research is to use descriptive method, through qualitative approach The role of the leadership of Pondok Pesantren Cipari in directing the process of education in order to improve the quality of da'wah santri continues to be developed, it can be seen from the continuous activities of the santri to support the ability in da'wah and it is reflected in one of the activities of boarding school that is muhadharah routinely run every week. The role of the leadership of Pondok Pesantren Cipari in directing the program is seen in the organizing process which resulted in a formulation of organizational structure and delegation of authority and responsibility, a pattern that is built very distinctive, deliberation to consensus other than the leader also performs its function as a policy maker. The usual surveillance process at Pondok Pesantren Cipari by taking the course of the implementation of the activity, measuring its success and failure with the standard as it has been set. Penelitian ini dilakukan untuk bertujuan mengetahui peran (Wilayah pengaruh), peran pimpinan dalam mengarahkan program, serta peran pimpinan dalam mengawasi program kegiatan untuk meningkatkan kualitas dakwah santri di Pondok Pesantren Cipari.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif, melalui pendekatan kualitatif. Peran pimpinan Pondok Pesantren Cipari dalam mengarahkan proses pendidikan guna meningkatkan kualitas dakwah santri terus dikembangkan, hal tersebut terlihat dari terus berjalannya kegiatan-kegiatan para santri untuk menunjang kemampuan dalam berdakwah dan hal tersebut tercermin dalam salah-satu kegiatan pondok pesantren yaitu muhadharah yang rutin dijalankan setiap minggunya. Peran pimpinan Pondok Pesantren Cipari dalam mengarahkan program terlihat pada proses pengorganisasian yang menghasilkan sebuah rumusan struktur organisasi dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, pola yang dibangun sangat khas, musyawarah untuk mufakat selain pemimpin pun menjalankan fungsinya sebagai penentu kebijakan. Proses pengawasan yang biasa dilakukan di Pondok Pesantren Cipari dengan mengambil jalannya pelaksanaan kegiatan, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan standar sebagaimana yang telah di tetapkan.","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"1 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131358187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V19I1.5067
Sukriadi Sambas, Indira Sabet Rahmawaty, Ratna Dewi
The characteristics of Islam as a religion of da’wa makes Islam capable of crossing the walls of diversity in society, creating harmony, providing solutions to diversity and even conflict. This multicultural aspect can be seen in the meeting of the elements of da’wa: da'i, mad'u, messages and media of da’wa. The multiculturalist aspect is examined qualitatively descriptive in the process of dakwah in the Sundanese community, Alawi Arabs and Irsyadi Arabs. The Sundanese, Arab Alawi and Arab Irsyadi communities are qualified as competent da'i. Scientific competence is symbolized in the title carried by da'i. This title is one of the important factors in the image of da'i. The da'i title is Kyai, Ajengan and the teacher for the Sundanese community; Habib, Syarif and Sayid for the Arab Alawi community; and an academic degree for the Irsyadi Arab community. If all communities appreciate the differences shown by the respective communities. Mad'u from three communities mingled at the same time and place in certain da’wa events, and parted ways in a typical community events. Da’wa messages delivered by the three communities are the same and some are unique. But the source of the message is the same, namely Al-Quran and As-Sunnah. For the Irsyadi Arab community Ijma and qiyas were not added except for the Sundanese and Alawi Arabs. Wasilah (media) propaganda is the same except the Irsyadi Arab community does not use media in its opinion including bid'ah and khurafat. Karakteristik Islam sebagai agama dakwah membuat Islam mampu melintasi dinding-dinding keragaman masyarakat, mewujudkan keharmonisan, memberi solusi atas keragaman bahkan konflik. Aspek multikultural ini terlihat dalam pertemuan unsur-unsur dakwah: da’i, mad’u, pesan dan wasilah dakwah. Aspek multikulturalis diteliti secara kualitatif deskriptif dalam proses dakwah di komunitas Sunda, Arab Alawi, dan Arab Irsyadi. Da’i komunitas Sunda, Arab Alawi, dan Arab Irsyadi memiliki kualifikasi sebagai da’i yang kompeten. Kompetensi keilmuan disimbolkan dalam gelar yang disandang da’i. Gelar ini menjadi salah satu faktor penting citra da’i. Gelar da’i yaitu Kyai, Ajengan dan pak guru bagi da’i komunitas Sunda; Habib, Syarif dan Sayid bagi da’i komunitas Arab Alawi; dan gelar akademik bagi da’i komunitas Arab Irsyadi. Da’i semua komunitas menghargai perbedaan yang ditunjukan uruf masing-masing komunitas. Mad’u dakwah dari tiga komunitas berbaur pada waktu dan tempat yang sama dalam event-event dakwah tertentu, dan berpisah dalam event dakwah khas perkomunitas. Pesan dakwah yang disampaikan da’i ketiga komunitas ada yang sama dan ada yang khas. Namun sumber pesannya sama, yaitu Al-Quran dan As-Sunah. Bagi komunitas Arab Irsyadi tidak ditambah ijma dan qiyas kecuali bagi komunitas Sunda dan Arab Alawi. Wasilah (media) dakwahpun sama kecuali komunitas Arab Irsyadi tidak menggunakan media yang dalam pendapatnya termasuk bid’ah dan khurafat.
伊斯兰教作为一种“达瓦”宗教的特点使伊斯兰教能够跨越社会多样性的围墙,创造和谐,为多样性甚至冲突提供解决办法。这种多元文化的一面可以从达瓦语的元素:达瓦语、达瓦语、达瓦语的信息和媒介的融合中看到。在逊尼派社区、阿拉维阿拉伯人和伊尔西亚迪阿拉伯人的dakwah过程中,对多元文化方面进行了定性描述。逊尼派、阿拉伯阿拉维派和阿拉伯伊尔西亚迪族都有资格成为合格的达伊。“大”的头衔象征着科学能力。这一称谓是影响大夷形象的重要因素之一。da'i的头衔是Kyai, Ajengan和Sundanese社区的老师;阿拉伯阿拉维社区的哈比卜、叙里夫和赛义德;并为伊尔西亚迪阿拉伯社区颁发学位。如果所有社区都欣赏各自社区所表现出的差异。来自三个社区的Mad'u在一定的da 'wa事件中在同一时间和地点混合在一起,并在典型的社区事件中分道扬镳。三个社区传递的达娃信息是相同的,有些是独特的。但信息的来源是相同的,即《古兰经》和《圣训》。对于伊尔萨迪阿拉伯社区,除了逊尼派阿拉伯人和阿拉维阿拉伯人之外,没有增加伊杰玛和齐亚斯。Wasilah(媒体)宣传是一样的,除了Irsyadi阿拉伯社区不使用媒体发表意见,包括bid'ah和khurafat。喀喇喀特伊斯兰教成员:伊斯兰教mampu melintasi dinding-dinding keragaman masyarakat, mewujudkan keharmonisan,成员:solusi atas keragaman bakan konflik。说到多元文化,你会说:da 'i, mad 'u, pesan dan wasilah dakwah。阿拉伯阿拉维派、阿拉维派和阿拉伯伊尔萨迪派都是多元文化派。Da 'i komunitas Sunda,阿拉伯阿拉维派,dan Arab Irsyadi memiliki kualifikasi sebagai Da 'i yang kompeten。Kompetensi keilmuan disimbolkan dalam gelar yang disandang da 'i。Gelar ini menjadi salah是一个重要的因素。Gelar da 'i yaitu Kyai, Ajengan dan pak guru bagi da 'i komunitas Sunda;哈比卜,阿拉伯阿拉维派;dan gelar akademik bagi da 'i komunitas Arab Irsyadi。Da 'i semua komunitas menghargai perbedaan yang ditunjukan -masing komunitas。madu dakwah dari tiga komunitas berbaur pada waktu dan tempat yang sama dalam event-event dakwah tertentu, dan berpisah dalam event dakwah khas perkomunitas。Pesan dakwah yang disampaikan da 'i ketiga komunitas ada yang sama dan ada yang khas。Namun sumber pesannya sama, yitu al - quuran dan As-Sunah。阿拉维教是阿拉伯阿拉维教,阿拉维教是阿拉伯阿拉维教。Wasilah(媒体)dakwahpun sama kecuali komunitas Arab Irsyadi tiak menggunakan媒体yang dalam pendapatnya termasuk bid 'ah dan khurafat。
{"title":"Dakwah Islam Multikultural Pada Komunitas Sunda, Arab Alawi dan Arab Irsyadi","authors":"Sukriadi Sambas, Indira Sabet Rahmawaty, Ratna Dewi","doi":"10.15575/ANIDA.V19I1.5067","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V19I1.5067","url":null,"abstract":"The characteristics of Islam as a religion of da’wa makes Islam capable of crossing the walls of diversity in society, creating harmony, providing solutions to diversity and even conflict. This multicultural aspect can be seen in the meeting of the elements of da’wa: da'i, mad'u, messages and media of da’wa. The multiculturalist aspect is examined qualitatively descriptive in the process of dakwah in the Sundanese community, Alawi Arabs and Irsyadi Arabs. The Sundanese, Arab Alawi and Arab Irsyadi communities are qualified as competent da'i. Scientific competence is symbolized in the title carried by da'i. This title is one of the important factors in the image of da'i. The da'i title is Kyai, Ajengan and the teacher for the Sundanese community; Habib, Syarif and Sayid for the Arab Alawi community; and an academic degree for the Irsyadi Arab community. If all communities appreciate the differences shown by the respective communities. Mad'u from three communities mingled at the same time and place in certain da’wa events, and parted ways in a typical community events. Da’wa messages delivered by the three communities are the same and some are unique. But the source of the message is the same, namely Al-Quran and As-Sunnah. For the Irsyadi Arab community Ijma and qiyas were not added except for the Sundanese and Alawi Arabs. Wasilah (media) propaganda is the same except the Irsyadi Arab community does not use media in its opinion including bid'ah and khurafat. Karakteristik Islam sebagai agama dakwah membuat Islam mampu melintasi dinding-dinding keragaman masyarakat, mewujudkan keharmonisan, memberi solusi atas keragaman bahkan konflik. Aspek multikultural ini terlihat dalam pertemuan unsur-unsur dakwah: da’i, mad’u, pesan dan wasilah dakwah. Aspek multikulturalis diteliti secara kualitatif deskriptif dalam proses dakwah di komunitas Sunda, Arab Alawi, dan Arab Irsyadi. Da’i komunitas Sunda, Arab Alawi, dan Arab Irsyadi memiliki kualifikasi sebagai da’i yang kompeten. Kompetensi keilmuan disimbolkan dalam gelar yang disandang da’i. Gelar ini menjadi salah satu faktor penting citra da’i. Gelar da’i yaitu Kyai, Ajengan dan pak guru bagi da’i komunitas Sunda; Habib, Syarif dan Sayid bagi da’i komunitas Arab Alawi; dan gelar akademik bagi da’i komunitas Arab Irsyadi. Da’i semua komunitas menghargai perbedaan yang ditunjukan uruf masing-masing komunitas. Mad’u dakwah dari tiga komunitas berbaur pada waktu dan tempat yang sama dalam event-event dakwah tertentu, dan berpisah dalam event dakwah khas perkomunitas. Pesan dakwah yang disampaikan da’i ketiga komunitas ada yang sama dan ada yang khas. Namun sumber pesannya sama, yaitu Al-Quran dan As-Sunah. Bagi komunitas Arab Irsyadi tidak ditambah ijma dan qiyas kecuali bagi komunitas Sunda dan Arab Alawi. Wasilah (media) dakwahpun sama kecuali komunitas Arab Irsyadi tidak menggunakan media yang dalam pendapatnya termasuk bid’ah dan khurafat.","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128415677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V19I1.5040
B. Ariyanto
Indonesian society is currently experiencing changes in the context of the missionary movement. A da’i celebrity in her missionary activities has not been oriented towards the resulting impact. Research on organizing da’i's da'wah message has the purpose of knowing the organization of messages in preaching. Based on the theme raised in this study formulate a problem about how to construct da'wah messages, how to form Al Habsyi's da'wah messages. Relevant to the objectives, this study uses qualitative methods with a case study approach. Da'wah messages conveyed by cleric Al Habsyi namely mubasyaroh. Organizing messages by increasing the attention of mad’u, through nasyid, the needs of mad’u, fulfillment of the material of mad’u preaching on religious messages, describes the contents of the message of da'wah, through stories. Utilizing stories and taking actions with persuasive communication, namely by carrying out the Sunnah.Masyarakat Indonesia saat ini mengalami perubahan dalam konteks gerakan dakwah. Seorang da’i selebriti dalam kegiatan dakwahnya belum berorientasi pada dampak yang dihasilkan. Penelitian tentang pengorganisasian pesan dakwah da’i selebriti ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengorganisasian pesan dalam berdakwah. Berdasarkan tema yang diangkat dalam penelitian ini merumuskan masalah tentang bagaimana konstruk pesan dakwah, bagaimana merumuskan pesan dakwah Al Habsyi. Relevan dengan tujuan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pesan dakwah yang disampaikan ustad Al Habsyi yaitu secara mubasyaroh. Pengorganisasian pesan dengan meningkatkan perhatian mad’u, melalui nasyid, kebutuhan mad’u, pemenuhan materi dakwah mad’u atas pesan agama, menggambarkan isi pesan dakwah, melalui kisah. Pemanfaatan kisah dan melakukan tindakan dengan komunikasi yang bersifat persuasif, yaitu dengan menjalankan sunnahnya..
在传教运动的背景下,印尼社会目前正在经历变化。阿达伊名人在她的传教活动中并没有以其所产生的影响为导向。研究大夷大化信息的组织方式,是为了了解大夷大化信息的组织方式。根据本研究提出的主题,提出了如何建构达瓦信息,如何形成阿勒·哈比西达瓦信息的问题。相关的目标,本研究使用定性的方法与案例研究的方法。哈比西牧师传达的达瓦信息,即mubasyaroh。通过组织信息,增加对狂'u的关注,通过nasyid,满足狂'u的需要,实现了狂'u宣讲宗教信息的材料,通过故事描述了大'u的信息内容。利用故事和有说服力的沟通采取行动,即通过执行圣训。Masyarakat印度尼西亚saat ini mengalami perubahan dalam konteks gerakan dakwah。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。penpentian tententenpengorganisation亚洲比索,达喀尔,达喀尔,达喀尔,达喀尔,达喀尔,达喀尔。Berdasarkan tema yang diangkat dalam penelitian ini merumuskan masalah tentanbagaimana konstruk pesan dakwah, bagaimana merumuskan pesan dakwah Al Habsyi。相关登干图集,登干图集,登干图集,登干图集,登干图集,登干图集等。Pesan dakwah yang disampaikan, Al Habsyi yaitu secara mubasyaroh。Pengorganisasian pesan dengan meningkatkan perhatian 'u, melalui nasyid, kebutuhan mad 'u, pemenuhan materi dakwah mad 'u atas pesan agama, menggambarkan isi pesan dakwah, melalui kisah。pmanfaatan kisah dan melakukan tindakan dengan komunikasi yang bersifat劝说,yitu dengan menjalankan sunnahnya。
{"title":"Pengorganisasian Pesan Dakwah Da’i Selebriti Ustad Al Habsy","authors":"B. Ariyanto","doi":"10.15575/ANIDA.V19I1.5040","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V19I1.5040","url":null,"abstract":"Indonesian society is currently experiencing changes in the context of the missionary movement. A da’i celebrity in her missionary activities has not been oriented towards the resulting impact. Research on organizing da’i's da'wah message has the purpose of knowing the organization of messages in preaching. Based on the theme raised in this study formulate a problem about how to construct da'wah messages, how to form Al Habsyi's da'wah messages. Relevant to the objectives, this study uses qualitative methods with a case study approach. Da'wah messages conveyed by cleric Al Habsyi namely mubasyaroh. Organizing messages by increasing the attention of mad’u, through nasyid, the needs of mad’u, fulfillment of the material of mad’u preaching on religious messages, describes the contents of the message of da'wah, through stories. Utilizing stories and taking actions with persuasive communication, namely by carrying out the Sunnah.Masyarakat Indonesia saat ini mengalami perubahan dalam konteks gerakan dakwah. Seorang da’i selebriti dalam kegiatan dakwahnya belum berorientasi pada dampak yang dihasilkan. Penelitian tentang pengorganisasian pesan dakwah da’i selebriti ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengorganisasian pesan dalam berdakwah. Berdasarkan tema yang diangkat dalam penelitian ini merumuskan masalah tentang bagaimana konstruk pesan dakwah, bagaimana merumuskan pesan dakwah Al Habsyi. Relevan dengan tujuan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pesan dakwah yang disampaikan ustad Al Habsyi yaitu secara mubasyaroh. Pengorganisasian pesan dengan meningkatkan perhatian mad’u, melalui nasyid, kebutuhan mad’u, pemenuhan materi dakwah mad’u atas pesan agama, menggambarkan isi pesan dakwah, melalui kisah. Pemanfaatan kisah dan melakukan tindakan dengan komunikasi yang bersifat persuasif, yaitu dengan menjalankan sunnahnya.. ","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130033566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V18I2.5064
D. Sadiah
This research reveals the prevention program that was made a policy by UIN Syahid Jakarta and UIN SGD Bandung in instilling Islamic values towards the understanding of radicalism among students, namely prevention programs that are made policy by the UIN Syahid Jakarta, the campus is a place for intellectuals so the lecturers strengthen their eyes certain lectures on nationalism to avoid understanding radicalism, students are given lecture theory and practiced in the field. Whereas UIN SGD Bandung is a program to prevent deradicalization from radicalism through human, heart and psychological approaches. This research is analytical descriptive with a qualitative approach. The results achieved by lecturers in instilling Islamic values against radicalism among students: UIN Syahid Jakarta that, the lecturers are required to explain the verses of the Koran and the hadith related to the proposition of radical behavior, so that students behave better and display the teachings of Islam friendly, tolerant, moderate, and does not emphasize the hard aspects of Islamic teachings. Whereas UIN SGD Bandung, by practicing the four pillars of nationality (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, and NKRI) to prevent all forms of extremism, radicalism, cooperating with the West Java Regional Police Chief to take firm action against Kamtibmas disturbances and efforts to reject radicalism potentially undermining the ideology and foundation of the country. From the results of the study it was found that the lecturers were in charge of: directing, supervising, exemplifying, educating, training, and guiding students' behavior so that they are moral, faith, and pious to Allah. Abstrak Penelitian ini mengungkapkan program pencegahan yang dijadikan kebijakan oleh UIN Syahid Jakarta dan UIN SGD Bandung dalam menanamkan nilai-nilai Islam terhadap paham radikalisme di kalangan mahasiswa, yaitu program pencegahan yang dijadikan kebijakan oleh UIN Syahid Jakarta, kampus merupakan tempat kaum intelektual maka para dosen memperkuat mata kuliah tertentu wawasan kebangsaan guna menghindari paham radikalisme, mahasiswa diberikan teori perkuliahan dan dipraktikan di lapangan. Sedangkan UIN SGD Bandung program pencegahan deradikalisasi kepada paham radikal melalui pendekatan kemanusiaan, hati, dan kejiwaan. Penelitian ini bersiafat deskriptif analitik dengan pendekataan kualitatif. Hasil yang dicapai oleh dosen dalam menanamkan nilai-nilai Islam terhadap paham radikalisme di kalangan mahasiswa: UIN Syahid Jakarta bahwa, para dosen diwajibkan menjelaskan ayat Al-Quran dan hadis yang terkait dengan dalil berperilaku radikal, sehingga mahasiswa bersikap lebih baik dan menampilkan ajaran Islam yang ramah, toleran, moderat, dan tidak menonjolkan aspek ajaran Islam yang keras. Sedangkan UIN SGD Bandung, bahwa dengan mengamalkan empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI) untuk mencegah segala bentuk ekstremisme, radikalisme, melakukan kerja sama dengan K
本研究揭示了雅加达大学和万隆大学在向学生灌输伊斯兰价值观以理解激进主义方面制定的预防计划,即雅加达大学制定的预防计划,校园是知识分子的地方,因此讲师加强了对民族主义的某些讲座的关注,以避免理解激进主义,给学生讲授理论并在实地实践。而unin SGD万隆是一个通过人类,心灵和心理方法防止激进主义的去极端化的项目。本研究采用定性方法进行分析描述。讲师在向学生灌输反对激进主义的伊斯兰价值观方面取得的成果:unin Syahid Jakarta认为,讲师被要求解释与激进行为主张有关的古兰经经文和圣训,使学生表现得更好,表现出伊斯兰教的友好、宽容、温和,不强调伊斯兰教的硬方面。鉴于万隆联合国SGD通过实践民族的四大支柱(Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika和NKRI)来防止一切形式的极端主义,激进主义,与西爪哇地区警察局长合作,对Kamtibmas骚乱采取坚决行动,并努力拒绝可能破坏国家意识形态和基础的激进主义。从研究结果中发现,讲师负责:指导,监督,示范,教育,培训和指导学生的行为,使他们有道德,有信仰,对安拉虔诚。【摘要】印尼印尼教育计划(Penelitian ini mengungkapkan program)印尼印尼教育计划(penegahan yang dijadikan kebijakan oleh)印尼印尼教育计划(Bandung dalam menanamkan nilai-nilai Islam)印尼印尼教育计划(terhadap paham radickalisme di kalangan mahasiswa),印尼印尼大学教育计划(kampus merupakan tempat kaha)印尼印尼教育计划(kampus merupakan tempat kaha)印尼印尼教育计划(mahasiswa diberikkan teori perkuliahan dipraktikan dipraktikan di lapangan)Sedangkan un SGD万隆计划penegahan deradikalisasi kepada paham激进的melalui pendekatan kemanusiaan, hati, dan kejiwaan。Penelitian是一种具有代表性的分析、分析和质量分析。在《古兰经》中,这句话的意思是说:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思。Dari hasil penelitian ditemukan bahwa para dosen bertugas: mengarahkan, mengawasi, memberikan teladan, mendidik, melatihkan, dan memberbing peraku mahasiswa berakhlak al-karimah, iman, dan takwa kepada Allah Swt。
{"title":"Strategi Dakwah UIN dalam Menangani Radikalisme di Kalangan Mahasiswa","authors":"D. Sadiah","doi":"10.15575/ANIDA.V18I2.5064","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V18I2.5064","url":null,"abstract":"This research reveals the prevention program that was made a policy by UIN Syahid Jakarta and UIN SGD Bandung in instilling Islamic values towards the understanding of radicalism among students, namely prevention programs that are made policy by the UIN Syahid Jakarta, the campus is a place for intellectuals so the lecturers strengthen their eyes certain lectures on nationalism to avoid understanding radicalism, students are given lecture theory and practiced in the field. Whereas UIN SGD Bandung is a program to prevent deradicalization from radicalism through human, heart and psychological approaches. This research is analytical descriptive with a qualitative approach. The results achieved by lecturers in instilling Islamic values against radicalism among students: UIN Syahid Jakarta that, the lecturers are required to explain the verses of the Koran and the hadith related to the proposition of radical behavior, so that students behave better and display the teachings of Islam friendly, tolerant, moderate, and does not emphasize the hard aspects of Islamic teachings. Whereas UIN SGD Bandung, by practicing the four pillars of nationality (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, and NKRI) to prevent all forms of extremism, radicalism, cooperating with the West Java Regional Police Chief to take firm action against Kamtibmas disturbances and efforts to reject radicalism potentially undermining the ideology and foundation of the country. From the results of the study it was found that the lecturers were in charge of: directing, supervising, exemplifying, educating, training, and guiding students' behavior so that they are moral, faith, and pious to Allah. Abstrak Penelitian ini mengungkapkan program pencegahan yang dijadikan kebijakan oleh UIN Syahid Jakarta dan UIN SGD Bandung dalam menanamkan nilai-nilai Islam terhadap paham radikalisme di kalangan mahasiswa, yaitu program pencegahan yang dijadikan kebijakan oleh UIN Syahid Jakarta, kampus merupakan tempat kaum intelektual maka para dosen memperkuat mata kuliah tertentu wawasan kebangsaan guna menghindari paham radikalisme, mahasiswa diberikan teori perkuliahan dan dipraktikan di lapangan. Sedangkan UIN SGD Bandung program pencegahan deradikalisasi kepada paham radikal melalui pendekatan kemanusiaan, hati, dan kejiwaan. Penelitian ini bersiafat deskriptif analitik dengan pendekataan kualitatif. Hasil yang dicapai oleh dosen dalam menanamkan nilai-nilai Islam terhadap paham radikalisme di kalangan mahasiswa: UIN Syahid Jakarta bahwa, para dosen diwajibkan menjelaskan ayat Al-Quran dan hadis yang terkait dengan dalil berperilaku radikal, sehingga mahasiswa bersikap lebih baik dan menampilkan ajaran Islam yang ramah, toleran, moderat, dan tidak menonjolkan aspek ajaran Islam yang keras. Sedangkan UIN SGD Bandung, bahwa dengan mengamalkan empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI) untuk mencegah segala bentuk ekstremisme, radikalisme, melakukan kerja sama dengan K","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124549291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V18I2.5074
Opik Jamaludin
Deputy talqin is a person who is trusted by the Sheikh of the murshid to give to anyone who wants and wants to practice the qodariyah naqsyabandiyah suryalaya (tqns) tarekat. Appointment of deputy talqin is the pro-creative rights of murshid teachers. Deputy talqin stands for the murshid teacher in various ways. Especially in terms of development of propaganda tqns. Deputy Talqin besides having a duty in the affairs of the tarekat, the representative of taqlin also has a role as a practicing, safeguarding and preservation of the tarekat teachings. The purpose of this study was to analyze the role of the representative talqin in the development of the TQNS missionary movement. Based on the results of the study it can be seen that the role of the representative talqin in the development of da'wah propaganda covers several aspects. The process of development through the field of education such as the founding of foundations, formed a da'wah organization. In the field of puppet art culture, the field of media is carried out through private television programs namely peaceful Indonesian on TV One. The practice of the teachings of the tarekat originating from the previous murshid reached the rosululloh peace be upon him. Like dzikir, khataman, mankiban, riaydoh and pilgrimage. Safeguarding the teaching of tqns through bookkeeping and filing. and preservation of tarekat teachings through introducing adherent teachings to the wider community. Among the successes of da'wah is that manakiban is followed by thousands of worshipers, the establishment of madrassas as a means of tqns. Overcoming juvenile delinquency. Wakil talqin adalah orang yang dipercaya oleh syekh mursyid untuk memberikan kepada siapa saja yang mau dan ingin mengamalkan tarekat qodariyah naqsyabandiyah suryalaya (tqns). Pengangkatan wakil talqin merupakan hak progreatif guru mursyid. Wakil talqin kepanjangan tangan dari guru mursyid dalam berbagai hal. Terutama dalam hal pengembanagn dakwah tqns. Wakil talqin selain mempunyai tugas dalam urusan tarekat, wakil taqlin juga mempunyai peran sebagai pengamal, pengaman dan pelestarian ajarana tarekat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa tentang peran wakil talqin dalam pengembangan gerakan dakwah TQNS. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa peran wakil talqin dalam pengembangan dakwah tqns meliputi beberapa aspek. Proses perkembangan melalui bidang pendidikan seperti pendirian yayasan, membentuk organisasi dakwah. Bidang kebudayaan seni wayang ajen, bidang media dilakukan melalui acara televisi swasta yaitu damai indonesiaku di tv one. Pengamalan ajaran tarekat yang bersumber dari mursyid sebelumnya sampai kepada rosululloh saw. Seperti dzikir, khataman, mankiban, riaydoh dan ziarah. Pengamanan ajaran tqns melalui pembukuan dan pengarsipan. dan pelestarian ajaran tarekat melalu mengenalkan ajaran atrekat kepada masyarakat luas. diantara keberhasilan dakwah adalah manakiban diikuti oleh ribuan jamaah, pendirian madrasah-madrasah
副塔尔沁是穆罕默德酋长信任的人,他会给任何想要练习qodariyah naqsyabandiyah suryalaya (tqns) tarekat的人。任命副校长是高校教师促进创新的权利。talqin代表了murshid老师在很多方面。特别是在宣传品的发展方面。塔尔沁代表除了负责塔尔沁的事务外,还负有实践、维护和保存塔尔沁教义的职责。本研究的目的是分析具有代表性的talqin在TQNS传教运动发展中的作用。根据研究结果可以看出,具有代表性的塔里琴在大华宣传发展中的作用涵盖了几个方面。通过教育领域的发展过程等基础的建立,形成了大华组织。在木偶艺术文化领域,媒体领域是通过私人电视节目进行的,即TV One上的《和平印尼》。塔雷卡特的教义的实践起源于前murshid到达了rosululloh和平在他身上。比如dzikir, khataman, mankiban, riaydoh和朝圣。通过簿记和归档来维护学生的教学。并通过向更广泛的社区介绍追随的教义来保存tatarekat教义。达瓦的成功之处之一是,成千上万的信徒追随马纳基班,建立伊斯兰学校作为一种宗教手段。克服青少年犯罪。Wakil talqin adalah orang yang dipercaya oleh syyekh mursyid untuk成员kan kepada sipaja saja yang mau daningin mengamalkan tarekat qodariyah naqsyabandiyah suryalaya (tqns)。Pengangkatan wakil talqin merupakan hak进步大师mursyid。Wakil talqin kepanjangan tangan dari guru mursyid dalam berbagai hal。Terutama dalam hal pengembanagn dakwah tqns。Wakil talqin selain mempunyai tugas dalam urusan tarekat, Wakil taqlin juga mempunyai peran sebagai pengamal, pengaman dan巴勒斯坦ajarana tarekat。图juan penelitian ini adalah menganalisa tentenperan wakil talqin dalam pengembangan gerakan dakwah TQNS。Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa peran wakil talqin dalam pengembangan dakwah tns meliputi beberapa讲话。procses perkembangan melalui bidang pendidikan perti pendirian yayasan,成员组织dakwah。Bidang kebudayaan seni wayang ajen, Bidang media dilakukan melalui - acara television swastasta yitu damai indonesia - akaku tv one。Pengamalan ajaran tarekat yang bersumber dari mursyid sebelumnya sampai kepada rosululloh saw。Seperti dzikir, khataman, mankiban, riaydoh dan ziarah。pengaranan ajaran tqns melalui pembukuan dan pengarsipan。Dan pelestarian ajaran tarekat melalu mengenalkan ajaran atrekat kepada masyarakat luas。Diantara keberhasilan dakwah adalah manakiban diikuti oleh ribuan jamaah, pendirian madrasah-madrasah sebagai sarana dalam tqns。Menanggulangi kenakalan remaja
{"title":"Peran Wakil Talqin dalam Pengembangan Dakwah Tarekat","authors":"Opik Jamaludin","doi":"10.15575/ANIDA.V18I2.5074","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V18I2.5074","url":null,"abstract":"Deputy talqin is a person who is trusted by the Sheikh of the murshid to give to anyone who wants and wants to practice the qodariyah naqsyabandiyah suryalaya (tqns) tarekat. Appointment of deputy talqin is the pro-creative rights of murshid teachers. Deputy talqin stands for the murshid teacher in various ways. Especially in terms of development of propaganda tqns. Deputy Talqin besides having a duty in the affairs of the tarekat, the representative of taqlin also has a role as a practicing, safeguarding and preservation of the tarekat teachings. The purpose of this study was to analyze the role of the representative talqin in the development of the TQNS missionary movement. Based on the results of the study it can be seen that the role of the representative talqin in the development of da'wah propaganda covers several aspects. The process of development through the field of education such as the founding of foundations, formed a da'wah organization. In the field of puppet art culture, the field of media is carried out through private television programs namely peaceful Indonesian on TV One. The practice of the teachings of the tarekat originating from the previous murshid reached the rosululloh peace be upon him. Like dzikir, khataman, mankiban, riaydoh and pilgrimage. Safeguarding the teaching of tqns through bookkeeping and filing. and preservation of tarekat teachings through introducing adherent teachings to the wider community. Among the successes of da'wah is that manakiban is followed by thousands of worshipers, the establishment of madrassas as a means of tqns. Overcoming juvenile delinquency. Wakil talqin adalah orang yang dipercaya oleh syekh mursyid untuk memberikan kepada siapa saja yang mau dan ingin mengamalkan tarekat qodariyah naqsyabandiyah suryalaya (tqns). Pengangkatan wakil talqin merupakan hak progreatif guru mursyid. Wakil talqin kepanjangan tangan dari guru mursyid dalam berbagai hal. Terutama dalam hal pengembanagn dakwah tqns. Wakil talqin selain mempunyai tugas dalam urusan tarekat, wakil taqlin juga mempunyai peran sebagai pengamal, pengaman dan pelestarian ajarana tarekat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa tentang peran wakil talqin dalam pengembangan gerakan dakwah TQNS. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa peran wakil talqin dalam pengembangan dakwah tqns meliputi beberapa aspek. Proses perkembangan melalui bidang pendidikan seperti pendirian yayasan, membentuk organisasi dakwah. Bidang kebudayaan seni wayang ajen, bidang media dilakukan melalui acara televisi swasta yaitu damai indonesiaku di tv one. Pengamalan ajaran tarekat yang bersumber dari mursyid sebelumnya sampai kepada rosululloh saw. Seperti dzikir, khataman, mankiban, riaydoh dan ziarah. Pengamanan ajaran tqns melalui pembukuan dan pengarsipan. dan pelestarian ajaran tarekat melalu mengenalkan ajaran atrekat kepada masyarakat luas. diantara keberhasilan dakwah adalah manakiban diikuti oleh ribuan jamaah, pendirian madrasah-madrasah","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122180494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V18I2.5073
U. Fatoni
This study describes the strategy of the propaganda of the Ahmadiyah Indonesia (JAI) congregation in facing the resistance of Muslims to create a positive self-image in the community. Using ethnographic studies with da'wah strategy theory, and the dramaturgy theory of this research was carried out in the villages of Tenjowaringin Salawu, and Cipakat Singaparna Tasikmalaya, West Java. The results revealed that the relationship between JAI and the community, especially non-Ahmadiyya Muslims in the villages of Tenjowaringin Salawu and in the Cipakat Village, Tasikmalaya, was quite good. Although there were several explosions caused by provocations from groups outside the community of the two villages, this did not make JAI far from the surrounding community. The propaganda strategy carried out by the Ahmadiyya community was carried out in three activities, namely communication through Rabtah activities, cooperation through charity wikari, and education through the Tarbiyah / School institution. The application of da'wah strategies carried out by JAI was able to shape their positive self-image in the community in accordance with the expectations of the congregation and the management of the Ahmadiyya organization. Penelitian ini menggambarkan strategi dakwah jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dalam menghadapi resistensi umat Islam untuk menciptakan citra diri positif di masyarakat. Menggunakan studi etnografi dengan teori strategi dakwah, dan teori dramaturgi penelitian ini dilakukan di desa Tenjowaringin Salawu, dan Cipakat Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hubungan JAI dengan masyarakat khususnya umat Islam non-Ahmadiyah di desa Tenjowaringin Salawu maupun di Desa Cipakat Singaparna Tasikmalaya cukup baik. Meskipun beberapa kali muncul letupan-letupan yang disebabkan oleh provokasi dari kelompok di luar masyarakat dua desa tersebut, namun hal itu tidak menjadikan JAI menjadi jauh dari masyarakat sekitarnya. Strategi dakwah yang dilakukan jemaat Ahmadiyah dilakukan dalam tiga kegiatan yaitu komunikasi melalui kegiatan Rabtah, kerjasama melalui wikari amal, dan pendidikan melalui lembaga Tarbiyah/Sekolah. Penerapan Strategi dakwah yang dilakukan oleh JAI mampu membentuk citra diri positif mereka di masyarakat sesuai dengan yang diharapkan oleh jemaah maupun pengurus organisasi Ahmadiyah.
本研究描述了印尼艾哈迈迪亚教派(aji)在面对穆斯林抵抗时的宣传策略,以在社区中创造积极的自我形象。本研究采用民族志研究、da'wah策略理论和戏剧理论,在西爪哇的Tenjowaringin Salawu和Cipakat Singaparna Tasikmalaya村庄进行。结果显示,JAI与社区,特别是在Salawu Tenjowaringin村和Tasikmalaya的Cipakat村的非艾哈迈迪亚穆斯林之间的关系相当好。虽然这两个村庄社区外团体的挑衅造成了几次爆炸,但这并没有使JAI远离周围的社区。ahmadyya社区执行的宣传战略是通过三项活动进行的,即通过Rabtah活动进行宣传,通过慈善wikari进行合作,通过Tarbiyah / School机构进行教育。JAI实施的da'wah策略能够按照会众和艾哈迈迪亚组织管理层的期望,在社区中塑造他们积极的自我形象。印度尼西亚伊斯兰教组织(JAI):印度尼西亚伊斯兰教组织(JAI):印度尼西亚伊斯兰教组织(JAI):孟古纳坎学习民族学,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化,学习文化。【翻译】Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hubungan JAI dengan masyarakat khususnya umat伊斯兰教非阿赫玛底亚人的宗教信仰,Tenjowaringin Salawu maupun di desa Cipakat Singaparna Tasikmalaya cuup baik。Meskipun beberapa kali muncul letupan-letupan yang disebabkan oleh provokasi dari masyarakat dua desa tersebut, namun hal itak menjadikan JAI menjadi jauh dari masyarakat sekitarya。Strategi dakwah yang dilakukan jemaat Ahmadiyah dilakukan dalam tiga kegiatan yitu komunikasi melalui kegiatan Rabtah, kerjasama melalui wikari amal, dan pendidikan melalui lembaga Tarbiyah/Sekolah。penerapjapan Strategi dakwah yang dilakakan oleh JAI mampu membentuk citra diri positif mereka di masyarakat sesuai dengan yang diharapkan oleh jemaah maupun pengurus organisasi ahmadiya。
{"title":"Strategi Dakwah dan Pencitraan Diri Jemaat Ahmadiyah","authors":"U. Fatoni","doi":"10.15575/ANIDA.V18I2.5073","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V18I2.5073","url":null,"abstract":"This study describes the strategy of the propaganda of the Ahmadiyah Indonesia (JAI) congregation in facing the resistance of Muslims to create a positive self-image in the community. Using ethnographic studies with da'wah strategy theory, and the dramaturgy theory of this research was carried out in the villages of Tenjowaringin Salawu, and Cipakat Singaparna Tasikmalaya, West Java. The results revealed that the relationship between JAI and the community, especially non-Ahmadiyya Muslims in the villages of Tenjowaringin Salawu and in the Cipakat Village, Tasikmalaya, was quite good. Although there were several explosions caused by provocations from groups outside the community of the two villages, this did not make JAI far from the surrounding community. The propaganda strategy carried out by the Ahmadiyya community was carried out in three activities, namely communication through Rabtah activities, cooperation through charity wikari, and education through the Tarbiyah / School institution. The application of da'wah strategies carried out by JAI was able to shape their positive self-image in the community in accordance with the expectations of the congregation and the management of the Ahmadiyya organization. Penelitian ini menggambarkan strategi dakwah jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dalam menghadapi resistensi umat Islam untuk menciptakan citra diri positif di masyarakat. Menggunakan studi etnografi dengan teori strategi dakwah, dan teori dramaturgi penelitian ini dilakukan di desa Tenjowaringin Salawu, dan Cipakat Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hubungan JAI dengan masyarakat khususnya umat Islam non-Ahmadiyah di desa Tenjowaringin Salawu maupun di Desa Cipakat Singaparna Tasikmalaya cukup baik. Meskipun beberapa kali muncul letupan-letupan yang disebabkan oleh provokasi dari kelompok di luar masyarakat dua desa tersebut, namun hal itu tidak menjadikan JAI menjadi jauh dari masyarakat sekitarnya. Strategi dakwah yang dilakukan jemaat Ahmadiyah dilakukan dalam tiga kegiatan yaitu komunikasi melalui kegiatan Rabtah, kerjasama melalui wikari amal, dan pendidikan melalui lembaga Tarbiyah/Sekolah. Penerapan Strategi dakwah yang dilakukan oleh JAI mampu membentuk citra diri positif mereka di masyarakat sesuai dengan yang diharapkan oleh jemaah maupun pengurus organisasi Ahmadiyah.","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115238476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V17I1.5046
Farhan Amymie
Welfare will be minimized. So Zakat is one of the powerful instruments to provide development solutions and economic checks that are fair and wise. If carried out optimally in the collection, organizing zakat must be carried out effectively with professional regulatory and supervisory support. As the purpose of this study, First, To study the management system of zakat funds in Baznas West Java. Second, To Know the Linkages of SDGs to the Purpose of Alms. Third, To Know the Results of the Strategic Plan for the Optimization of Zakat Funds in Achieving Sustainable Development Goals (SDGs) in National Baznas West Java Province. The method used in this study is qualitative research, with the type of field research (field research). Data collection is done by interviews, collection and arrangement. While the research subjects were the West Java Baznas Leaders and staff. After the data is obtained then analyzed then the validity of the data is checked by means of data reduction, data presentation, and discussed conclusions. In this study, this study discusses optimization of the utilization and utilization of zakat funds collected, which are taken from: (1) Management system, and (2) Role strengthening strategy. The following results found from this study are: (1) In the Management of Provincial Zakat BAZNAS located in the Capital of the Province needed and zakat through UPZ in the province (2) West Java BAZNAS Distribution and Utilization Strategy is provided with SDGs slice and zakat fulfill the goal of reducing poverty, including what happens in this world and its various derivatives. Some opinions and opinions that appear link one by one from SDGs points to the interpretation of the special zakat work from the point of view of beneficiaries and zakat allocation. Kesejahteraan akan dapat diminimalisir apabila ada distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata. Maka Zakat merupakan salah satu instrument ampuh untuk memberikan solusi pembangunan dan pemerataan ekonomi secara adil dan bijaksana. Apabila dilakukan secara optimal dalam penghimpunan, pengorganisasian zakat harus dilakukan secara efektif dengan dukungan regulasi dan aparat yang professional.Adapun tujuan dari penelitian ini Pertama, Untuk mengetahui sistem pengelolaan dana zakat di Baznas Jawa Barat. Kedua, Untuk Mengetahui Keterkaitan SDGs dengan Tujuan Zakat.Ketiga, Untuk Mengetahui Hasil dari Rencana Strategis Optimalisasi Pendistribusian Dana Zakat dalam Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Baznas Provinsi Jawa Barat..Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun subjek penelitian adalah para Pimpinan dan staff Baznas Jawa Barat.Setelah data diperoleh kemudian dianalisis kemudian dicek keabsahan data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti membatasi lingkup pe
福利将被最小化。因此,天课是提供发展解决方案和经济制衡的有力工具之一,既公平又明智。如果在集合中进行优化,组织天课必须在专业的管理和监督支持下有效地进行。作为本研究的目的,首先,研究西爪哇巴兹纳斯天课基金的管理制度。第二,了解可持续发展目标与施舍目的的联系。第三,了解西爪哇省国家巴兹纳斯省实现可持续发展目标(sdg)的天课资金优化战略计划的结果。本研究采用的方法是定性研究,采用实地调查(field research)的类型。数据收集是通过访谈、收集和整理完成的。而研究对象是西爪哇巴兹纳斯的领导和工作人员。在获得数据后,对数据进行分析,然后通过数据简化、数据呈现和讨论结论来检查数据的有效性。在本研究中,本研究从管理制度和角色强化策略两方面对zakat资金的使用和利用进行了优化。本研究的结果如下:(1)在省级天课的管理中,位于省首府的BAZNAS需要通过省UPZ进行Zakat;(2)西爪哇BAZNAS的分配和利用战略提供了可持续发展目标片,Zakat实现了减少贫困的目标,包括世界上发生的事情及其各种衍生品。出现的一些意见和意见从可持续发展目标的角度逐一链接到从受益人和天课分配的角度解释特殊天课工作。Kesejahteraan akan dapat minimminimalisir - apabila - distribusi pendapatan an kekayaan yang merata。Maka Zakat merupakan salah satu仪表,安培,安培,安培,安培,安培,安培,安培,安培,安培,安培,安培。Apabila dilakukan secara optimal dalam penghimpunan, pengorganisasian zakat harus dilakukan secara efektif dunan dukungan regulasi dan aparat yang专业。翻译为:Adapun tujuan dari penelitian ini Pertama, Untuk mengetahui系统penelolaan dana zakat di Baznas java Barat。Kedua, Untuk menggetahui Keterkaitan可持续发展目标dengan Tujuan Zakat。Ketiga, Untuk Mengetahui Hasil dari Rencana Strategis Optimalisasi Pendistribusian Dana Zakat dalam penapaian可持续发展目标(SDGs) di Baznas Provinsi javawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualatif, dengan jenis penelitian lapangan(实地研究)。彭普兰的数据是:dilakukan dengan wawancara,观测和文献。Adapun subject penelitian adalah para Pimpinan dan staff Baznas Jawa Barat。Setelah数据diperoleh kemudian dicek keabsahan数据dengan cara reduksi数据,penyajian数据,dan penarikan kespulan。(1)系统企鹅群;(2)策略企鹅群;(2)战略(Strategi)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划(SDGs)计划。Beberapa pendapat dan pandangan muncul mencoba mengaitkan satu per satu dari点可持续发展目标(SDGs)的解释是kerja zakat khususnya dari sudut penerima manfaat dan peruntukkan zakat。
{"title":"Optimalisasi Pendistribusian dan Pendayagunaan Dana Zakat dalam Pelaksanaan Tujuan Program Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)","authors":"Farhan Amymie","doi":"10.15575/ANIDA.V17I1.5046","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V17I1.5046","url":null,"abstract":"Welfare will be minimized. So Zakat is one of the powerful instruments to provide development solutions and economic checks that are fair and wise. If carried out optimally in the collection, organizing zakat must be carried out effectively with professional regulatory and supervisory support. As the purpose of this study, First, To study the management system of zakat funds in Baznas West Java. Second, To Know the Linkages of SDGs to the Purpose of Alms. Third, To Know the Results of the Strategic Plan for the Optimization of Zakat Funds in Achieving Sustainable Development Goals (SDGs) in National Baznas West Java Province. The method used in this study is qualitative research, with the type of field research (field research). Data collection is done by interviews, collection and arrangement. While the research subjects were the West Java Baznas Leaders and staff. After the data is obtained then analyzed then the validity of the data is checked by means of data reduction, data presentation, and discussed conclusions. In this study, this study discusses optimization of the utilization and utilization of zakat funds collected, which are taken from: (1) Management system, and (2) Role strengthening strategy. The following results found from this study are: (1) In the Management of Provincial Zakat BAZNAS located in the Capital of the Province needed and zakat through UPZ in the province (2) West Java BAZNAS Distribution and Utilization Strategy is provided with SDGs slice and zakat fulfill the goal of reducing poverty, including what happens in this world and its various derivatives. Some opinions and opinions that appear link one by one from SDGs points to the interpretation of the special zakat work from the point of view of beneficiaries and zakat allocation. Kesejahteraan akan dapat diminimalisir apabila ada distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata. Maka Zakat merupakan salah satu instrument ampuh untuk memberikan solusi pembangunan dan pemerataan ekonomi secara adil dan bijaksana. Apabila dilakukan secara optimal dalam penghimpunan, pengorganisasian zakat harus dilakukan secara efektif dengan dukungan regulasi dan aparat yang professional.Adapun tujuan dari penelitian ini Pertama, Untuk mengetahui sistem pengelolaan dana zakat di Baznas Jawa Barat. Kedua, Untuk Mengetahui Keterkaitan SDGs dengan Tujuan Zakat.Ketiga, Untuk Mengetahui Hasil dari Rencana Strategis Optimalisasi Pendistribusian Dana Zakat dalam Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Baznas Provinsi Jawa Barat..Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun subjek penelitian adalah para Pimpinan dan staff Baznas Jawa Barat.Setelah data diperoleh kemudian dianalisis kemudian dicek keabsahan data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti membatasi lingkup pe","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114705167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V17I1.5054
Nuning Octaviani
The purpose of this study is to determine the KBIH strategy in improving prime service in the form of customer needs or practical pilgrims as well as the needs of customers or pilgrims emotionally and the process of providing services in KBIH Maqdis in terms of improving excellent service for prospective pilgrims. The method used in this study is descriptive method using a qualitative approach. The research steps are taken by: determining the location of research, collecting data using observation techniques, interviews, literature studies, and documentation then analyzing data by means of data reduction then data classification and drawing conclusions. From the results of the study it can be concluded that the KBIH Maqdis strategy in improving excellent service is quite good because this can be seen from the practical needs given by KBIH Maqdis to prospective pilgrims. The KBIH Maqdis party provides good service in terms of its service, supervisor, management and chairman. Because the effort to provide good service is expected that pilgrims feel satisfied so that they can tell others about the quality of services provided by KBIH Maqdis to worshipers. The process of implementing service delivery can also look good, that is seen from the provision of excellent service in KBIH Maqdis, Bandung.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi KBIH dalam meningkatkan pelayanan prima berupa kebutuhan pelanggan atau jamaah secara praktis maupun kebutuhan para pelanggan atau jamaah secara emosional dan proses dari pemberian pelayanan yang ada di KBIH Maqdis dalam hal meningkatkan pelayanan prima terhadap calon jamaah.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun langkah-langkah penelitian ditempuh dengan: penentuan lokasi penelitian, pengumpulan data dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi selanjutnya analisis data dengan cara reduksi data kemudian klasifikasi data dan penarikan kesimpulan.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi KBIH Maqdis dalam Meningkatkan pelayanan prima cukup baik karena hal ini dapat dilihat dari kebutuhan secara praktis yang diberikan KBIH Maqdis kepada calon jamaah haji. Pihak KBIH Maqdis memberikan pelayanan yang baik dari segi pelayanannya pembimbing, pengurus maupun ketuanya. Karena dengan upaya memberikan pelayanan yang baik diharapkan jamaah haji merasa puas sehingga dapat memberitahu kepada orang lain tentang kualitas pelayanan yang diberikan pihak KBIH Maqdis terhadap jamaah. Proses pelaksanaan pemberian pelayanan pun dapat terlihat baik yakni dilihat dari pemberian pelayanan prima yang ada di KBIH Maqdis Kota Bandung.
本研究的目的是确定KBIH以顾客需求或实际朝圣者的形式改善主要服务的策略,以及顾客或朝圣者的情感需求,以及在KBIH Maqdis提供服务的过程,以提高对潜在朝圣者的优质服务。本研究使用的方法是定性方法的描述性方法。研究步骤包括:确定研究地点,使用观察技术、访谈、文献研究和文档收集数据,然后通过数据减少、数据分类和得出结论来分析数据。从研究结果可以看出,KBIH Maqdis在改善优质服务方面的策略是相当好的,因为这可以从KBIH Maqdis对潜在朝圣者的实际需求中看出。KBIH Maqdis党在服务、主管、管理和主席方面都提供了良好的服务。因为提供良好服务的努力是预期的,朝圣者感到满意,这样他们就可以告诉别人KBIH Maqdis为朝拜者提供的服务质量。实施服务交付的过程也可以看起来很好,这从万隆KBIH Maqdis提供的优质服务可以看出。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。方法阳迪古纳坎帕达佩利特尼阿达拉方法描述登高孟古纳坎佩德纳坎质量。Adapun langka -langka penelitian ditempuh dengan: penentuan lokasi penelitian, pengpulan数据dengan menggunakan tehnik observasi, wawanara, studi kepusstakan, dandokumentasi selanjutnya分析数据dengan cara reduksi数据kemudian klasfikasi数据dpenarikan kespulan。KBIH maqil penelitian dapat dispulpulkan bahwa strategi KBIH maqis dalam Meningkatkan pelayanan prima cuup baik karena hal ini dapat dilihat Dari kebutuhan secara praktis yang diberikan KBIH maqis kepada calon jamaah haji。Pihak KBIH Maqdis成员kan pelayanan yang baik dari segi pelayanannya pembimbing, pengurus maupun ketuanya。kadan dengan upaya成员kan pelayanan yang baik diharapkan jamaah haji merasa puas sehinga dapat成员ahu kepaada orangang tentenang kualitas pelayanan yang diberikan pihak KBIH Maqdis terhadap jamaah。在KBIH, Maqdis Kota万隆,Proses pelaksanaan pelayanan pun dapat terlihat baik yakni dilihat dari pemberian pelayanan prima yang ada di KBIH。
{"title":"Strategi Kelompok Bimbingan Ibadah haji (KBIH) Maqdis Dalam Meningkatkan Pelayanan Prima Terhadap Calon Jamaah Haji Tahun 2017","authors":"Nuning Octaviani","doi":"10.15575/ANIDA.V17I1.5054","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V17I1.5054","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to determine the KBIH strategy in improving prime service in the form of customer needs or practical pilgrims as well as the needs of customers or pilgrims emotionally and the process of providing services in KBIH Maqdis in terms of improving excellent service for prospective pilgrims. The method used in this study is descriptive method using a qualitative approach. The research steps are taken by: determining the location of research, collecting data using observation techniques, interviews, literature studies, and documentation then analyzing data by means of data reduction then data classification and drawing conclusions. From the results of the study it can be concluded that the KBIH Maqdis strategy in improving excellent service is quite good because this can be seen from the practical needs given by KBIH Maqdis to prospective pilgrims. The KBIH Maqdis party provides good service in terms of its service, supervisor, management and chairman. Because the effort to provide good service is expected that pilgrims feel satisfied so that they can tell others about the quality of services provided by KBIH Maqdis to worshipers. The process of implementing service delivery can also look good, that is seen from the provision of excellent service in KBIH Maqdis, Bandung.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi KBIH dalam meningkatkan pelayanan prima berupa kebutuhan pelanggan atau jamaah secara praktis maupun kebutuhan para pelanggan atau jamaah secara emosional dan proses dari pemberian pelayanan yang ada di KBIH Maqdis dalam hal meningkatkan pelayanan prima terhadap calon jamaah.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun langkah-langkah penelitian ditempuh dengan: penentuan lokasi penelitian, pengumpulan data dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi selanjutnya analisis data dengan cara reduksi data kemudian klasifikasi data dan penarikan kesimpulan.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi KBIH Maqdis dalam Meningkatkan pelayanan prima cukup baik karena hal ini dapat dilihat dari kebutuhan secara praktis yang diberikan KBIH Maqdis kepada calon jamaah haji. Pihak KBIH Maqdis memberikan pelayanan yang baik dari segi pelayanannya pembimbing, pengurus maupun ketuanya. Karena dengan upaya memberikan pelayanan yang baik diharapkan jamaah haji merasa puas sehingga dapat memberitahu kepada orang lain tentang kualitas pelayanan yang diberikan pihak KBIH Maqdis terhadap jamaah. Proses pelaksanaan pemberian pelayanan pun dapat terlihat baik yakni dilihat dari pemberian pelayanan prima yang ada di KBIH Maqdis Kota Bandung.","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114712074","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V18I1.5049
Jamaludin Al Afgani
ABSTRACTThe purpose of this research is to find out methods in community empowerment that are in accordance with the object of adolescents, as well as processes and programs that are useful for youth empowerment carried out by the Creative Empowerment Foundation through empowered academy programs. This study uses a descriptive method with a type of data that is qualitative which describes and explains the facts in the field, using data collection techniques, interviews and documentation studies. The results of the first study, the youth empowerment process carried out by the Creative Empowerment Foundation through a empowered academy program by inviting the community to become volunteers and foster brothers and sisters then looking for and providing understanding of theories that are relevant to teenagers' desires, whose targets are orphaned teenagers. Second, methods of empowering education and practices that are in accordance with the moral curriculum. Third, a movement to improve the quality and capacity of institutions by providing training to volunteers and carers and administrators to remember about empowering and being sincere in empowering.Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode dalam pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan objeknya yakni remaja, serta proses dan program yang bermanfaat bagi pemberdayaan remaja yang dilakukan oleh Yayasan Berdaya Kreatif melalui program akademi berdaya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis data kualitatif yang menggambarka dan menjelaskan fakta-fakta di lapangan, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Hasil penelitian diperoleh bahwa pertama, proses pemberdayaan remaja yang dilakukan oleh Yayasan Berdaya Kreatif melalui program akademi berdaya dengan mengajak masyarakat untuk menjadi relawan dan kakak asuh kemudian mencari dan memberikan pemahaman tentang teori yang relevan dengan keingin remaja, yang sasarannya adalah remaja yatim dhuafa. Kedua, metode pemberdayaan pendidikan dan praktik yang sesuai dengan kurikulum berakhlaq. Ketiga, gerakan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas lembaga dengan memberi pelatihan pada relawan dan kakak asuh serta pengurus untuk ingat tentang memberdayakan dan ikhlas dalam memberdayakan.
摘要本研究的目的在于找出符合青少年目标的社区赋权方法,以及创意赋权基金会透过授权学院计划所执行的对青少年赋权有用的流程与方案。本研究使用一种描述性的方法,一种定性的数据,描述和解释了该领域的事实,使用数据收集技术,访谈和文献研究。第一项研究的结果是,青年赋权过程由创新赋权基金会通过一个授权学院项目开展,该项目邀请社区成为志愿者和寄养兄弟姐妹,然后寻找并提供与青少年欲望相关的理论,其目标是孤儿青少年。第二,与道德课程相一致的授权教育和实践方法。第三,通过向志愿者、护理人员和管理人员提供培训,使他们记住要赋予权力并真诚地赋予权力,从而提高机构的质量和能力。Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mede dalam pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan objeknya yakni remaja, serta prosedan program yang bermanfaat bagi pemberdayaan remaja yang dilakukan oleh Yayasan Berdaya Kreatif melalui program akademi Berdaya。Penelitian ini mongunakan方法描述,dengan jenis数据质量,dengan数据质量,dengan数据质量,dengan数据质量,dengan数据质量,dengan数据质量,dengan研究文献。Hasil penelitian diperoleh bahwa pertama,提议pemberdayan和remaja yang dilakukan oleh Yayasan Berdaya kreatii melalui计划,学者berddayan dengan mengajak masyarakat untuk menjadi关系,但kakaku kemudian menjari成员,pemahaman tentanori yang相关,dengan keingin remaja, yang sasarannya adalah remaja yatim dhuafa。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Ketiga, gerakan untuk, meningkatkan, kualitas, kapasitas, lembaga, dengan, memberi, pelatihan, padan, relawan, dankakak, asuh, serta, pengurus, untuk, tentenan, memberdayakan, dankkhlas, dalam, memberdayakan。
{"title":"Pemberdayaan Remaja Muslim melalui Program Akademi Berdaya Kreatif","authors":"Jamaludin Al Afgani","doi":"10.15575/ANIDA.V18I1.5049","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V18I1.5049","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe purpose of this research is to find out methods in community empowerment that are in accordance with the object of adolescents, as well as processes and programs that are useful for youth empowerment carried out by the Creative Empowerment Foundation through empowered academy programs. This study uses a descriptive method with a type of data that is qualitative which describes and explains the facts in the field, using data collection techniques, interviews and documentation studies. The results of the first study, the youth empowerment process carried out by the Creative Empowerment Foundation through a empowered academy program by inviting the community to become volunteers and foster brothers and sisters then looking for and providing understanding of theories that are relevant to teenagers' desires, whose targets are orphaned teenagers. Second, methods of empowering education and practices that are in accordance with the moral curriculum. Third, a movement to improve the quality and capacity of institutions by providing training to volunteers and carers and administrators to remember about empowering and being sincere in empowering.Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode dalam pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan objeknya yakni remaja, serta proses dan program yang bermanfaat bagi pemberdayaan remaja yang dilakukan oleh Yayasan Berdaya Kreatif melalui program akademi berdaya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis data kualitatif yang menggambarka dan menjelaskan fakta-fakta di lapangan, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Hasil penelitian diperoleh bahwa pertama, proses pemberdayaan remaja yang dilakukan oleh Yayasan Berdaya Kreatif melalui program akademi berdaya dengan mengajak masyarakat untuk menjadi relawan dan kakak asuh kemudian mencari dan memberikan pemahaman tentang teori yang relevan dengan keingin remaja, yang sasarannya adalah remaja yatim dhuafa. Kedua, metode pemberdayaan pendidikan dan praktik yang sesuai dengan kurikulum berakhlaq. Ketiga, gerakan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas lembaga dengan memberi pelatihan pada relawan dan kakak asuh serta pengurus untuk ingat tentang memberdayakan dan ikhlas dalam memberdayakan.","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128176650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-25DOI: 10.15575/ANIDA.V19I1.5037
Aqoma Soleh
The rapid development of films increases the birth of communities. Film lovers are one of the Islami c Film Lovers Community (KOPFI). In the Islami c Film Lovers Community a new social space is formed which influences the interaction and communication behavior between group members. The purpose of this study is to find out the process of communication and evaluation in finding the unity of opinion in the Bandung Islami c Film Lovers Community. The method used is a qualitative method with the Social Comparison Theory approach from Festinger. Data is collected through observation and interviews. The results of the study show that members of the Bandung Islami c Film Lovers Community in their activities have roles which are in accordance with the structure and level of their main tasks and functions. Communication patterns become an important tool that must be considered to maintain harmony and cohesiveness in the community of Bandung Regional Islami c Film Lovers. As a film discussion forum, Members of the Islami c Film Lovers Community evaluate and share information using various languages as group identities.Perkembangan film yang semakin pesat mendorong lahirnya komunitas-komunitas pecinta film salah satunya Komunitas Pecinta Film Islami (KOPFI). Di KOPFI dalam komunikasi kelompoknya terbentuk ruang sosial baru yang memengaruhi perilaku interaksi dan komunikasi antar anggota kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi, evaluasi diri, perbandingan dan perbaikan diri di Komunitas Pecinta Film Islami (KOPFI) Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Teori Perbandingan Sosial dari Festinger. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota Komunitas Pecinta Film Islami Bandung dalam kegiatannya memiliki peran yang sesuai dengan struktur dan tingkatan dari tugas pokok dan fungsinya. Pola komunikasi menjadi sebuah alat penting yang mampu menciptakan atau menjaga keharmonisan dan kohesivitas di komunitas Pecinta Film Islami Regional Bandung. Sebagai forum diskusi film, Anggota Komunitas Pecinta Film Islami saling melakukan evaluasi dan berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman yang dapat menuingkatkan kemampuan masing-masing anggota, dengan menggunakan ragam bahasa sebagai identitas kelompok.
电影的快速发展促进了社区的诞生。电影爱好者是伊斯兰电影爱好者社区(KOPFI)的一员。在伊斯兰电影爱好者社区中,形成了一个新的社会空间,影响着群体成员之间的互动和交流行为。本研究的目的在于找出万隆伊斯兰电影爱好者社群在寻求意见统一时的沟通与评估过程。使用的方法是一种定性方法和费斯廷格的社会比较理论方法。通过观察和访谈收集数据。研究结果表明,万隆伊斯兰电影爱好者社区成员在其活动中所扮演的角色与其主要任务和职能的结构和层次相一致。沟通方式成为必须考虑的重要工具,以维持万隆地区伊斯兰电影爱好者社区的和谐和凝聚力。作为一个电影讨论论坛,伊斯兰电影爱好者社区的成员使用不同的语言作为群体身份来评估和分享信息。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【译文】我的朋友们,你们的朋友们,你们的朋友们,你们的朋友们,你们的朋友们,你们的朋友们,你们的朋友们!在万隆,中国人民共和国,中国人民共和国,中国人民共和国,中国人民共和国,中国人民共和国和中国人民共和国。方法penelitian yang digunakan adalah方法qualititent dengan pendekatan Teori Perbandingan and social dari Festinger。数据、数据、观测、数据和文献。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa anggota Komunitas Pecinta Film Islami Bandung dalam kegiatannya memiliki peran yang sesuaidengan strukor dantingkatan dari tuga pokok danfunsinya。Pola komunikasi menjadi sebuah alat penting yang mampu menciptakan atau menjaga keharmonisan dan kohesivitas di komunikasi Pecinta Film Islami Regional Bandung。世巴盖论坛讨论电影,Anggota Komunitas Pecinta film Islami saling melakukan evaluasi dan berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman yang dapat menuingkatkan kemampuan masinginganggota, dengan menggunakan ragam bahasa Sebagai identitas kelompok。
{"title":"Pola Komunikasi Kelompok pada Komunitas Pecinta Film Islami","authors":"Aqoma Soleh","doi":"10.15575/ANIDA.V19I1.5037","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V19I1.5037","url":null,"abstract":"The rapid development of films increases the birth of communities. Film lovers are one of the Islami c Film Lovers Community (KOPFI). In the Islami c Film Lovers Community a new social space is formed which influences the interaction and communication behavior between group members. The purpose of this study is to find out the process of communication and evaluation in finding the unity of opinion in the Bandung Islami c Film Lovers Community. The method used is a qualitative method with the Social Comparison Theory approach from Festinger. Data is collected through observation and interviews. The results of the study show that members of the Bandung Islami c Film Lovers Community in their activities have roles which are in accordance with the structure and level of their main tasks and functions. Communication patterns become an important tool that must be considered to maintain harmony and cohesiveness in the community of Bandung Regional Islami c Film Lovers. As a film discussion forum, Members of the Islami c Film Lovers Community evaluate and share information using various languages as group identities.Perkembangan film yang semakin pesat mendorong lahirnya komunitas-komunitas pecinta film salah satunya Komunitas Pecinta Film Islami (KOPFI). Di KOPFI dalam komunikasi kelompoknya terbentuk ruang sosial baru yang memengaruhi perilaku interaksi dan komunikasi antar anggota kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi, evaluasi diri, perbandingan dan perbaikan diri di Komunitas Pecinta Film Islami (KOPFI) Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Teori Perbandingan Sosial dari Festinger. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota Komunitas Pecinta Film Islami Bandung dalam kegiatannya memiliki peran yang sesuai dengan struktur dan tingkatan dari tugas pokok dan fungsinya. Pola komunikasi menjadi sebuah alat penting yang mampu menciptakan atau menjaga keharmonisan dan kohesivitas di komunitas Pecinta Film Islami Regional Bandung. Sebagai forum diskusi film, Anggota Komunitas Pecinta Film Islami saling melakukan evaluasi dan berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman yang dapat menuingkatkan kemampuan masing-masing anggota, dengan menggunakan ragam bahasa sebagai identitas kelompok.","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131711162","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}