Darma Cendekia, Dini Miswanti, Febrianto Saptodewo, Irwan Maolana Yusup
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu mitra mewujudkan pesan visual melalui media mural dari tema kurikulum sistem Merdeka Belajar yang dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan menyenangkan dengan sistem belajar praktik. Dalam proses pelaksanaanya, kegiatan ini dilakukan dengan kolaborasi antara tim Dosen DKV Unindra dengan Tim Siswa SMA Negri 51 Jakarta, Khususnya selama proses pemaparan materi hingga praktek teknik pembuatan mural yang dilakukan oleh Dosen DKV Unindra. Selanjutnya, dalam pembuatan mural, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa DKV Unindra. Melalui kolaborasi dan partisipasi ini, diharapkan bukan hanya mendapatkan wawasan mengenai mural, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap mural tersebut.
{"title":"Sosialisasi Melestarikan Kearifan Lokal Budaya Betawi di SMA Negeri 51 Jakarta Melalui Media Mural","authors":"Darma Cendekia, Dini Miswanti, Febrianto Saptodewo, Irwan Maolana Yusup","doi":"10.60012/dc.v2i1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.42","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu mitra mewujudkan pesan visual melalui media mural dari tema kurikulum sistem Merdeka Belajar yang dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan menyenangkan dengan sistem belajar praktik. Dalam proses pelaksanaanya, kegiatan ini dilakukan dengan kolaborasi antara tim Dosen DKV Unindra dengan Tim Siswa SMA Negri 51 Jakarta, Khususnya selama proses pemaparan materi hingga praktek teknik pembuatan mural yang dilakukan oleh Dosen DKV Unindra. Selanjutnya, dalam pembuatan mural, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa DKV Unindra. Melalui kolaborasi dan partisipasi ini, diharapkan bukan hanya mendapatkan wawasan mengenai mural, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap mural tersebut.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134459026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Darma Cendekia, Puri Kurniasih, M. Rifqi, Irwan Maolana Yusup
This community service activity aims to help partners realize the visual message of environmental awareness through mural media. The message of environmental care was chosen because environmental issues are one of the main issues that concern the world today. The issue is then focused into the theme of plants. In the implementation process, this activity was carried out with collaboration between the DKV Unindra Lecturer Team and the SMAN 3 Depok Teacher Team, especially during the planning and sketching process. Furthermore, in making the mural, this activity also involved DKV Unindra students and SMAN 3 Depok students who voluntarily participated. Through this collaboration and participation, it is hoped that not only the teachers and students will gain insight into the mural, but also foster a sense of ownership of the mural.
{"title":"Mural sebagai Media Peningkatan Kesadaran Siswa SMA akan Pentingnya Merawat Tanaman","authors":"Darma Cendekia, Puri Kurniasih, M. Rifqi, Irwan Maolana Yusup","doi":"10.60012/dc.v2i1.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.40","url":null,"abstract":"This community service activity aims to help partners realize the visual message of environmental awareness through mural media. The message of environmental care was chosen because environmental issues are one of the main issues that concern the world today. The issue is then focused into the theme of plants. In the implementation process, this activity was carried out with collaboration between the DKV Unindra Lecturer Team and the SMAN 3 Depok Teacher Team, especially during the planning and sketching process. Furthermore, in making the mural, this activity also involved DKV Unindra students and SMAN 3 Depok students who voluntarily participated. Through this collaboration and participation, it is hoped that not only the teachers and students will gain insight into the mural, but also foster a sense of ownership of the mural.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116654325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Darma Cendekia, M. S. Andrijanto, Fariko Edwardi, Mikke Setiawati
Terbatasnya lahan diperkotaan membuat masyarakat enggan menanam pohon sehingga mengakibatkan sedikitnya ruang hijau, terutama di ruang publik tidak terkecuali di tempat Pendidikan seperti sekolah. Edukasi tentang pentingnya ruang hijau sebagai upaya menyelamatkan Bumi dari perubahan iklim global, dengan memberikan kesadaran tentang pentingnya penanaman pohon di sekitar lingkungan tempat kita berada, memperkenalkan kembali hubungan antara manusia dan lingkungan alamnya. Pertambahan penduduk dan perubahan iklim global merupakan tantangan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang harus dicarikan solusinya. Berdasarkan latar belakang tersebut Tim melakukan kegiatan mural di SMAN 51 Jakarta dengan tujuan melakukan sosialisai Sosialisasi tentang pentingnya penanaman pohon di sekitar lingkungan tempat kita berada dalam upaya menyelamatkan bumi dari perubahan iklim global melalui media mural. Metode yang digunakan dalam program abdimas ini adalah pendekatan aplikatif-praktis Maksudnya adalah mengaplikasikan keahlian mahasiswa yang telah dipelajari di bangku perkuliahan. Dan Praktis maksudnya adalah praktek langsung di lapangan. Satu tema mural dikerjakan oleh tim dosen dan 2 mahasiswa selama 10 jam. Hasil dari kegiatan ini ialah desain mural dengan tema perubahan iklim global yang dibuat di tembok halaman sekolah. Hal ini juga sebagai solusi bagi permasalahan sekolah yaitu mendesain mural tembok sekolah dengan gambar yang menarik dan terkini namun tetap informatif dan berdampak positif kepada siswa.
{"title":"Mural Sebagai Media Sosialisasi Menanam Pohon dalam Upaya Menyelamatkan Bumi di SMA","authors":"Darma Cendekia, M. S. Andrijanto, Fariko Edwardi, Mikke Setiawati","doi":"10.60012/dc.v2i1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.38","url":null,"abstract":"Terbatasnya lahan diperkotaan membuat masyarakat enggan menanam pohon sehingga mengakibatkan sedikitnya ruang hijau, terutama di ruang publik tidak terkecuali di tempat Pendidikan seperti sekolah. Edukasi tentang pentingnya ruang hijau sebagai upaya menyelamatkan Bumi dari perubahan iklim global, dengan memberikan kesadaran tentang pentingnya penanaman pohon di sekitar lingkungan tempat kita berada, memperkenalkan kembali hubungan antara manusia dan lingkungan alamnya. Pertambahan penduduk dan perubahan iklim global merupakan tantangan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang harus dicarikan solusinya. Berdasarkan latar belakang tersebut Tim melakukan kegiatan mural di SMAN 51 Jakarta dengan tujuan melakukan sosialisai Sosialisasi tentang pentingnya penanaman pohon di sekitar lingkungan tempat kita berada dalam upaya menyelamatkan bumi dari perubahan iklim global melalui media mural. Metode yang digunakan dalam program abdimas ini adalah pendekatan aplikatif-praktis Maksudnya adalah mengaplikasikan keahlian mahasiswa yang telah dipelajari di bangku perkuliahan. Dan Praktis maksudnya adalah praktek langsung di lapangan. Satu tema mural dikerjakan oleh tim dosen dan 2 mahasiswa selama 10 jam. Hasil dari kegiatan ini ialah desain mural dengan tema perubahan iklim global yang dibuat di tembok halaman sekolah. Hal ini juga sebagai solusi bagi permasalahan sekolah yaitu mendesain mural tembok sekolah dengan gambar yang menarik dan terkini namun tetap informatif dan berdampak positif kepada siswa.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131010953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Darmawan Rahmadi, Januar Barkah, Khairul Tri Anjani
Pelatihan penggunaan media pembelajaran museum penerangan secara virtual bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pendidik sejarah SMA Tadika Pertiwi kota Depok tentang penggunaan media pembelajaran yang inovatif karena pada saat kondisi pandemic covid-19 dimana pembelajaran dilakukan secara online yang menutut guru harus bisa menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dengan 50 persen materi dan 50 persen praktik .Pelatihan penggunaan media pembelajaran museum virtual diselenggarakan secara online dengan zoom dan peserta pelatihan ini adalah pendidik sejarah SMA Tadika Pertiwi. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah buku dan artikel yang diberikan kepada peserta kegiatan. Untuk mengukur perubahan pengetahuan dan pemahaman dalam kegiatan ini, nantinya peserta kegiatan diberikan angket atau wawancara untuk mengukur pengetahuan yang didapatkan setelah kegiatan pengabdian masyarakat.
{"title":"Penggunaan Media Pembelajaran Museum Penerangan Secara Virtual untuk Pendidik Sejarah di SMA","authors":"Darmawan Rahmadi, Januar Barkah, Khairul Tri Anjani","doi":"10.60012/dc.v2i1.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.54","url":null,"abstract":"Pelatihan penggunaan media pembelajaran museum penerangan secara virtual bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pendidik sejarah SMA Tadika Pertiwi kota Depok tentang penggunaan media pembelajaran yang inovatif karena pada saat kondisi pandemic covid-19 dimana pembelajaran dilakukan secara online yang menutut guru harus bisa menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dengan 50 persen materi dan 50 persen praktik .Pelatihan penggunaan media pembelajaran museum virtual diselenggarakan secara online dengan zoom dan peserta pelatihan ini adalah pendidik sejarah SMA Tadika Pertiwi. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah buku dan artikel yang diberikan kepada peserta kegiatan. Untuk mengukur perubahan pengetahuan dan pemahaman dalam kegiatan ini, nantinya peserta kegiatan diberikan angket atau wawancara untuk mengukur pengetahuan yang didapatkan setelah kegiatan pengabdian masyarakat.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131051528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurulfatmi Amzy, Herliyana Rosalinda, Edo Galasro Limbong
Sign system atau system tanda, seperti papan penunjuk jalan, di dalam ruang publik adalah sesuatu yang mutlak ada. Hal tersebut dirasa penting guna terpenuhinya hak-hak dan kebutuhan masyarakat. Di dalam zaman yang serba mudah, masyarakat tidak perlu lagi keluar rumah untuk sekedar berbelanja. Cukup kunjungi situs belanja online, pilih barang yang dibutuhkan, maka tidak lama kemudian barang tersebut akan diantarkan oleh kurir tepat ke rumah pembeli. Namun, hal tersebut menjadi sangat rumit apabila rumah si pembeli susah ditemukan. Itulah sebabnya, perlu penunjuk jalan yang lengkap untuk menunjang kebutuhan masyarakat semacam itu. Warga Calung II RT.14 RW.09 Mekarjaya, Sukmajaya, Depok adalah warga yang merasakan dampak dari tidak lengkapnya penunjuk jalan di wilayah mereka. Dari semua jalan yang ada di RT 14 tersebut, hanya jalan Calung II yang tidak memiliki papan penunjuk jalan. Akibatnya, banyak kegiatan warga yang menjadi terlambat untuk dilakukan. Dengan demikian, penulis bertujuan untuk melakukan pengadaan papan jalan di wilayah rumah mereka. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif. Diharapkan dengan pengadaan papan penunjuk jalan tersebut, warga menjadi lebih mudah dalam memenuhi segala kebutuhannya
在公共空间中注册系统或系统标志,如路标,是绝对存在的。这对满足社会的权利和需要是很重要的。在一个简单的时代,人们不再需要出门购物。只需浏览在线购物网站,选择所需的物品,很快就会由快递员直接送到买家的家中。然而,当人们发现很难找到买主的房子时,事情就变得非常复杂了。因此,为了满足这些社会的需要,需要完全的路标。Calung II RT.14 RW.09 Mekarjaya, Sukmajaya, Depok的居民感到他们的领土没有得到完全控制。在14号公路上的所有道路中,只有Calung II路没有路标。因此,许多公民的活动变得为时过晚。因此,作者的目标是在他们的住宅区域内进行道路采购。这种设计方法是定性的方法。人们希望,有了这些路标,人们就能更容易地满足自己的需求
{"title":"Perancangan Papan Penunjuk Jalan di Jalan Calung II Depok","authors":"Nurulfatmi Amzy, Herliyana Rosalinda, Edo Galasro Limbong","doi":"10.60012/dc.v2i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.53","url":null,"abstract":"Sign system atau system tanda, seperti papan penunjuk jalan, di dalam ruang publik adalah sesuatu yang mutlak ada. Hal tersebut dirasa penting guna terpenuhinya hak-hak dan kebutuhan masyarakat. Di dalam zaman yang serba mudah, masyarakat tidak perlu lagi keluar rumah untuk sekedar berbelanja. Cukup kunjungi situs belanja online, pilih barang yang dibutuhkan, maka tidak lama kemudian barang tersebut akan diantarkan oleh kurir tepat ke rumah pembeli. Namun, hal tersebut menjadi sangat rumit apabila rumah si pembeli susah ditemukan. Itulah sebabnya, perlu penunjuk jalan yang lengkap untuk menunjang kebutuhan masyarakat semacam itu. Warga Calung II RT.14 RW.09 Mekarjaya, Sukmajaya, Depok adalah warga yang merasakan dampak dari tidak lengkapnya penunjuk jalan di wilayah mereka. Dari semua jalan yang ada di RT 14 tersebut, hanya jalan Calung II yang tidak memiliki papan penunjuk jalan. Akibatnya, banyak kegiatan warga yang menjadi terlambat untuk dilakukan. Dengan demikian, penulis bertujuan untuk melakukan pengadaan papan jalan di wilayah rumah mereka. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif. Diharapkan dengan pengadaan papan penunjuk jalan tersebut, warga menjadi lebih mudah dalam memenuhi segala kebutuhannya","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128814853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Asad Asad, Irfan Ananto, F. Fatimah, Erlis Thertina
Pelatihan Pembelajaran Koorperatif Metode JIGSAW bertujuan memberika n pengetahuan dan ketrampilan khusus kepada guru-guru dalam bidang pembelajara n kelas. Target khusus yang ingin dicapai adalah para dapat memahami dan mampu mengimplentasikan teori-teori pembelajaran koorperatif metode JIGSAW di kelas. Metode yang akan dipakai adalah metode pelatihan dengan 70 persen praktik dan 30 persen teori. Pelatihan pembelajaran koorperatif metode JIGSAW diselenggarakan SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan dan peserta pelatihan adalah guru-guru SMP Muhammadiyah 17 yang berjumlah 30 orang. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah buku atau model dan artikel yang nantinya akan diberikan kembali kepada peserta pelatihan. Untuk mengukur perubahan pengetahuan dalam kegiatan ini, nantinya disampaikan angket kepada peserta pelatihan dengan tujuan untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan.
{"title":"Pelatihan Pembelajaran Koorperatif Metode Jigsaw di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 17 Ciputat Timur Tangerang Selatan","authors":"Asad Asad, Irfan Ananto, F. Fatimah, Erlis Thertina","doi":"10.60012/dc.v2i1.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.37","url":null,"abstract":"Pelatihan Pembelajaran Koorperatif Metode JIGSAW bertujuan memberika n pengetahuan dan ketrampilan khusus kepada guru-guru dalam bidang pembelajara n kelas. Target khusus yang ingin dicapai adalah para dapat memahami dan mampu mengimplentasikan teori-teori pembelajaran koorperatif metode JIGSAW di kelas. Metode yang akan dipakai adalah metode pelatihan dengan 70 persen praktik dan 30 persen teori. Pelatihan pembelajaran koorperatif metode JIGSAW diselenggarakan SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan dan peserta pelatihan adalah guru-guru SMP Muhammadiyah 17 yang berjumlah 30 orang. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah buku atau model dan artikel yang nantinya akan diberikan kembali kepada peserta pelatihan. Untuk mengukur perubahan pengetahuan dalam kegiatan ini, nantinya disampaikan angket kepada peserta pelatihan dengan tujuan untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123737786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemahaman para siswa-siswi kelas X Sekolah SMA Negeri 51 Jakarta mengenai teknik mural. Di setiap sekolah saat ini menggunakan sistem Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah kebijakan terobosan yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, yang bertujuan untuk mengembalikan otoritas pengelolaan pendidikan kepada sekolah dan pemerintah daerah. Kurikulum merdeka dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai, menyenangkan, bebas stres dan bebas tekanan, untuk menunjukkan bakat alaminya. Selain belajar dalam kelas para siswa juga dapat belajar diluar kelas dengan sistem belajar praktik. Sekolah SMA Negeri 51 Jakarta, di kelas X ada mata pelajaran seni rupa yang membahas mengenai Mural. Dalam kurikulum merdeka ini untuk mata pelajaran seni rupa ada teori dan praktik langsung. Mural merupakan salah satu karya seni elemen ruang yang diwujudkan dalam bentuk lukisan ukuran besar mengisi dinding, langit-langit dan permukaan datar lainnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, kami selaku tim pengabdian kepada masyarakat memberikan pelatihan berupa pemaparan materi mengenai teknik mural dimulai dari sejarah, peralatan yang dibutuhkan sampai teknik-teknik mural yang digunakan. Pada saat pelaksanaan gambar di dinding tim mendampingi siswa-siswa dan tim juga menggambar pada dinding yang sudah disediakan dengan tema yang sudah ditentukan oleh sekolah sesuai dengan kurikulum merdeka.
{"title":"Sosialisasi Memperkokoh Jiwa Bhinneka Tunggal Ika pada Diri Siswa-Siswi SMA Negeri 51 Jakarta Melalui Media Mural","authors":"Ismail Bambang Subianto, Yulianto Hadiprawiro, Yayah Rukiah","doi":"10.60012/dc.v2i1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.41","url":null,"abstract":"Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemahaman para siswa-siswi kelas X Sekolah SMA Negeri 51 Jakarta mengenai teknik mural. Di setiap sekolah saat ini menggunakan sistem Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah kebijakan terobosan yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, yang bertujuan untuk mengembalikan otoritas pengelolaan pendidikan kepada sekolah dan pemerintah daerah. Kurikulum merdeka dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai, menyenangkan, bebas stres dan bebas tekanan, untuk menunjukkan bakat alaminya. Selain belajar dalam kelas para siswa juga dapat belajar diluar kelas dengan sistem belajar praktik. Sekolah SMA Negeri 51 Jakarta, di kelas X ada mata pelajaran seni rupa yang membahas mengenai Mural. Dalam kurikulum merdeka ini untuk mata pelajaran seni rupa ada teori dan praktik langsung. Mural merupakan salah satu karya seni elemen ruang yang diwujudkan dalam bentuk lukisan ukuran besar mengisi dinding, langit-langit dan permukaan datar lainnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, kami selaku tim pengabdian kepada masyarakat memberikan pelatihan berupa pemaparan materi mengenai teknik mural dimulai dari sejarah, peralatan yang dibutuhkan sampai teknik-teknik mural yang digunakan. Pada saat pelaksanaan gambar di dinding tim mendampingi siswa-siswa dan tim juga menggambar pada dinding yang sudah disediakan dengan tema yang sudah ditentukan oleh sekolah sesuai dengan kurikulum merdeka.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"152 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134408756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung awal 2020 membuat beberapa orang kehilangan pekerjaan. Tidak sedikit dari mereka yang kehilangan membuka usaha kecil atau lebih dikenal dengan usaha mikro. Salah satunya usaha mikro dan kecil “Warung Bu Riri” pemiliknya ialah seorang pensiunan karyawan swasta yaitu Ibu Sri. Sebelum masa pandemi warung bu riri yang menjual aneka cemilan seperti asinan buah, buko pandan, dan salad buah banyak diminati oleh teman kantor atau tetangga sekitar. Selama menjalankan UMKM beliau belum menggunakan media sosial. Pelaksanaan PKM ini bertujuan untuk memberikan solusi berupa pengembangan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) secara digital, baik dalam bidang pengemasan (packaging), branding, serta media promosi. Selama pandemic pemanfaatan teknologi semakin meningkat. Usaha kami juga ingin membuat kemasan yang lebih baik sehingga mampu menjadi pembeda atau identitas antara produk yang dihasilkan oleh pesaing yang lain. Dibutuhkan strategi pemasaran yang baik dalam mempromosikan suatu produk. Proses pelaksanaan PKM yaitu: survey awal mitra, FGD, mendesain, memberikan pelatihan mitra. Tim akan mendesain logo untuk branding produk tersebut, memperbaiki kemasan, serta melatih penggunaan media sosial dan market place sebagai media promosi produk.
{"title":"Perancangan Desain Kemasan, Logo dan Konten Media Sosial sebagai Bentuk Promosi UMKM “Warung Bu Riri”","authors":"Fitria Iswari, Martha Tisna Ginanjar Putri, Widya Nuriyanti","doi":"10.60012/dc.v2i1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.43","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung awal 2020 membuat beberapa orang kehilangan pekerjaan. Tidak sedikit dari mereka yang kehilangan membuka usaha kecil atau lebih dikenal dengan usaha mikro. Salah satunya usaha mikro dan kecil “Warung Bu Riri” pemiliknya ialah seorang pensiunan karyawan swasta yaitu Ibu Sri. Sebelum masa pandemi warung bu riri yang menjual aneka cemilan seperti asinan buah, buko pandan, dan salad buah banyak diminati oleh teman kantor atau tetangga sekitar. Selama menjalankan UMKM beliau belum menggunakan media sosial. Pelaksanaan PKM ini bertujuan untuk memberikan solusi berupa pengembangan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) secara digital, baik dalam bidang pengemasan (packaging), branding, serta media promosi. Selama pandemic pemanfaatan teknologi semakin meningkat. Usaha kami juga ingin membuat kemasan yang lebih baik sehingga mampu menjadi pembeda atau identitas antara produk yang dihasilkan oleh pesaing yang lain. Dibutuhkan strategi pemasaran yang baik dalam mempromosikan suatu produk. Proses pelaksanaan PKM yaitu: survey awal mitra, FGD, mendesain, memberikan pelatihan mitra. Tim akan mendesain logo untuk branding produk tersebut, memperbaiki kemasan, serta melatih penggunaan media sosial dan market place sebagai media promosi produk.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125111159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan kebersihan lingkungan, kurangnya kesadaran dalam menanam pohon, dan ketidakpedulian manusia dalam merawat keindahan alam menjadi tugas kita bersama. Sekolah adalah salah satu lembaga yang dapat mengurangi permasalahan tersebut dengan pendidikan karakternya. Membangun kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan, menanam pohon serta bagaimanakah peran sekolah dalam membangun karakter peduli terhadap lingkungan menjadi tanggungjawab kita bersama. Mural merupakan salah satu seni gambar yang menggunakan tembok sebagai medianya. Seni mural merupakan media komunikasi antara seniman dan khalayak umum, menjadi alternatif untuk penyampain nilai-nilai estetis dan etis. Mural menjadi sentral peranannya ketika berada pada ruang publik, karena ruang publik menjadi salah satu sentral interaksi sosial bagi masyarakat khususnya perkotaan. Mural juga bisa digunakan sebagai media edukasi bagi para siswa. Dalam mural terdapat suatu pesan yang ingin disampaikan oleh seniman kepada khalayak yang melihatnya. Pelaksana Abdimas merancang sebuah konsep tentang bagaimana mensosialisasikan lingkungan yang hijau, bersih dan indah, dengan mural pada tembok bagian depan sekolah yang di depannya ditanami tanaman hijau. Bidang yang dimural seakan hidup karena pohon yang tumbuh di depan tembok tidak di tebang melainkan menjadi lebih hidup dengan gambar bunga matahari menggunakan warna yang kontras. Teknik mural dirancang dengan perspaktif sederhana dari warna gelap ke warna terang dan dibentuk dari besar ke kecil. Supaya tidak terlihat menyeramkan karena warna gelap maka warna gelap tersebut dibuat menggunakan gradasi berwarna biru.
{"title":"Mural sebagai Media Sosialisasi Lingkungan Sekolah Hijau Bersih dan Indah","authors":"Rizki Saga Putra, Diana Handayani, Ndaru Ranuhandoko","doi":"10.60012/dc.v2i1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.55","url":null,"abstract":"Permasalahan kebersihan lingkungan, kurangnya kesadaran dalam menanam pohon, dan ketidakpedulian manusia dalam merawat keindahan alam menjadi tugas kita bersama. Sekolah adalah salah satu lembaga yang dapat mengurangi permasalahan tersebut dengan pendidikan karakternya. Membangun kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan, menanam pohon serta bagaimanakah peran sekolah dalam membangun karakter peduli terhadap lingkungan menjadi tanggungjawab kita bersama. Mural merupakan salah satu seni gambar yang menggunakan tembok sebagai medianya. Seni mural merupakan media komunikasi antara seniman dan khalayak umum, menjadi alternatif untuk penyampain nilai-nilai estetis dan etis. Mural menjadi sentral peranannya ketika berada pada ruang publik, karena ruang publik menjadi salah satu sentral interaksi sosial bagi masyarakat khususnya perkotaan. Mural juga bisa digunakan sebagai media edukasi bagi para siswa. Dalam mural terdapat suatu pesan yang ingin disampaikan oleh seniman kepada khalayak yang melihatnya. Pelaksana Abdimas merancang sebuah konsep tentang bagaimana mensosialisasikan lingkungan yang hijau, bersih dan indah, dengan mural pada tembok bagian depan sekolah yang di depannya ditanami tanaman hijau. Bidang yang dimural seakan hidup karena pohon yang tumbuh di depan tembok tidak di tebang melainkan menjadi lebih hidup dengan gambar bunga matahari menggunakan warna yang kontras. Teknik mural dirancang dengan perspaktif sederhana dari warna gelap ke warna terang dan dibentuk dari besar ke kecil. Supaya tidak terlihat menyeramkan karena warna gelap maka warna gelap tersebut dibuat menggunakan gradasi berwarna biru.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130523628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Ibrahim, Irwan Baadilla, Ika Yatri, Ahmad Hidayatullah
juan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk memberikan penguatan pemahaman Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka pada guru-guru SMP Muhammadiyah Cisalak. Kegiatan dilakukan secara luring di aula kelas dengan diikuti oleh tim dan guru-guru, serta kepala sekolah. Kegiatan pengabdian ini juga melibatkan salah satu narasumber ahli dari PP Muhammadiyah, yaitu Ibu Mimi Kurniati, S.Si., GR., sebagai narasumber utama. Dalam kegiatan ini menggunakan metode seminar dan pendampingan. Materi diberikan dengan sistem seminar yang kemudian dilanjutkan dengan pendampingan yang memuat RPP atau modul ajar berbasis profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan bagi guru-guru SMP Muhammadiyah Cisalak. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa adanya penguatan pemahaman profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka oleh guru-guru SMP Muhammadiyah Cisalak berjumlah 8 guru. Profil Pelajar pancasila berisi kompetensi wajib seperti beriman, bertaqwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia; mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, serta berkebinekaan global. Simpulan dalam kegiatan ini yaitu berdasarkan tes akhir yang dilakukan dapat diketahui bahwa seluruh guru memiliki pemahaman penguatan profil Pelajar pancasila setelah mengikuti pelatihan.
{"title":"Strengthening the Profile of Pancasila Students in the Independent Curriculum at SMP Muhammadiyah Cisalak for Teachers","authors":"N. Ibrahim, Irwan Baadilla, Ika Yatri, Ahmad Hidayatullah","doi":"10.60012/dc.v2i1.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.60012/dc.v2i1.44","url":null,"abstract":"juan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk memberikan penguatan pemahaman Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka pada guru-guru SMP Muhammadiyah Cisalak. Kegiatan dilakukan secara luring di aula kelas dengan diikuti oleh tim dan guru-guru, serta kepala sekolah. Kegiatan pengabdian ini juga melibatkan salah satu narasumber ahli dari PP Muhammadiyah, yaitu Ibu Mimi Kurniati, S.Si., GR., sebagai narasumber utama. Dalam kegiatan ini menggunakan metode seminar dan pendampingan. Materi diberikan dengan sistem seminar yang kemudian dilanjutkan dengan pendampingan yang memuat RPP atau modul ajar berbasis profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan bagi guru-guru SMP Muhammadiyah Cisalak. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa adanya penguatan pemahaman profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka oleh guru-guru SMP Muhammadiyah Cisalak berjumlah 8 guru. Profil Pelajar pancasila berisi kompetensi wajib seperti beriman, bertaqwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia; mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, serta berkebinekaan global. Simpulan dalam kegiatan ini yaitu berdasarkan tes akhir yang dilakukan dapat diketahui bahwa seluruh guru memiliki pemahaman penguatan profil Pelajar pancasila setelah mengikuti pelatihan.","PeriodicalId":272823,"journal":{"name":"Darma Cendekia","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114694457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}