The current study aimed to compare between using subtitle video and picture series in teaching and learning process towards health students‘ reading comprehension. The research was carried out in 2018-2019 academic year in University of Adiwangsa Jambi, Indonesia. Purposive sampling technique was used to select the sample. One class was selected as sample from first year of nursing program. Totally 36 students were divided into two groups (one experimental group and one control group). Then, a pre-test of reading comprehension was administered to assess the students’ reading comprehension. The students of experimental group used video files to improve their reading comprehension while the control group using picture of teaching reading comprehension. In the end of the meeting, all the students were assigned multiple-choice reading comprehension post-test and fulfilled some questionnaires to measure their reading motivation. In order to test the significance between the groups, the independent samples t -test was used. The results of the research showed a significant difference between the students who were learned by using video that was more successful than the students who were learned by using picture. Based on the findings, it indicated that video materials had significant effect on promoting health students’ reading comprehension.
{"title":"A COMPARATIVE STUDY OF SUBTITLE VIDEO AND PICTURE SERIES ON STUDENTS’ READING COMPREHENSION OF PROCEDURE TEXT AT HEALTH STUDENTS OF UNIVERSITY OF ADIWANGSA JAMBI","authors":"Resi Silvia","doi":"10.35141/jie.v1i2.557","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/jie.v1i2.557","url":null,"abstract":"The current study aimed to compare between using subtitle video and picture series in teaching and learning process towards health students‘ reading comprehension. The research was carried out in 2018-2019 academic year in University of Adiwangsa Jambi, Indonesia. Purposive sampling technique was used to select the sample. One class was selected as sample from first year of nursing program. Totally 36 students were divided into two groups (one experimental group and one control group). Then, a pre-test of reading comprehension was administered to assess the students’ reading comprehension. The students of experimental group used video files to improve their reading comprehension while the control group using picture of teaching reading comprehension. In the end of the meeting, all the students were assigned multiple-choice reading comprehension post-test and fulfilled some questionnaires to measure their reading motivation. In order to test the significance between the groups, the independent samples t -test was used. The results of the research showed a significant difference between the students who were learned by using video that was more successful than the students who were learned by using picture. Based on the findings, it indicated that video materials had significant effect on promoting health students’ reading comprehension.","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125470619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reading plays an important part in developing learners’ knowledge. By reading, learners will get many benefits, such as adding their knowledge, knowing information and having pleasure. There are many ways of making them engaged in learning English especially reading skill. One kind of activities is using Readers’ theatre. RT was introduced in EFL classroom to enhance the learning of communication skills. Readers’ theater offers learners’ an opportunity for interpretive oral reading as they use voices, facial expressions, and hand gestures to interpret characters in stories. Readers’ theater also builds readers’ confidence, brings stories to life through performance, animates content areas, and improves reading ability, comprehension, and oral reading skills.
{"title":"Some Benefits of Using Readers Theatre in EFL Classroom","authors":"Desti Angraini","doi":"10.35141/jie.v1i2.482","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/jie.v1i2.482","url":null,"abstract":"Reading plays an important part in developing learners’ knowledge. By reading, learners will get many benefits, such as adding their knowledge, knowing information and having pleasure. There are many ways of making them engaged in learning English especially reading skill. One kind of activities is using Readers’ theatre. RT was introduced in EFL classroom to enhance the learning of communication skills. Readers’ theater offers learners’ an opportunity for interpretive oral reading as they use voices, facial expressions, and hand gestures to interpret characters in stories. Readers’ theater also builds readers’ confidence, brings stories to life through performance, animates content areas, and improves reading ability, comprehension, and oral reading skills.","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128044937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang iklim sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa, berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang kinerja guru matematika terhadap hasil belajar matematika siswa dan berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang iklim sekolah dan kinerja guru matematika secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang iklim sekolah berpengaruh secara langsung terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 25,62 %. Begitu juga persepsi siswa tentang kinerja guru matematika berpengaruh secara langsungterhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 18,58 %. Sedangkan persepsi siswa secara bersama-sama tentang iklim sekolah dan kinerja guru matematika terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 94,8 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang iklim sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa, berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang kinerja guru matematika terhadap hasil belajar matematika siswa dan berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang iklim sekolah dan kinerja guru matematika secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang iklim sekolah berpengaruh secara langsung terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 25,62 %. Begitu juga persepsi siswa tentang kinerja guru matematika berpengaruh secara langsungterhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 18,58 %. Sedangkan persepsi siswa secara bersama-sama tentang iklim sekolah dan kinerja guru matematika terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 94,8 %.
{"title":"PERSEPSI SISWA TENTANG IKLIM SEKOLAH DAN KINERJA GURU MATEMATIKA DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA","authors":"Fahrul Ilmi","doi":"10.35141/JIE.V1I2.387","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/JIE.V1I2.387","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang iklim sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa, berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang kinerja guru matematika terhadap hasil belajar matematika siswa dan berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang iklim sekolah dan kinerja guru matematika secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa matematika. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang iklim sekolah berpengaruh secara langsung terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 25,62 %. Begitu juga persepsi siswa tentang kinerja guru matematika berpengaruh secara langsungterhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 18,58 %. Sedangkan persepsi siswa secara bersama-sama tentang iklim sekolah dan kinerja guru matematika terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 94,8 %. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang iklim sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa, berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang kinerja guru matematika terhadap hasil belajar matematika siswa dan berapa besar pengaruh persepsi siswa tentang iklim sekolah dan kinerja guru matematika secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa matematika. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang iklim sekolah berpengaruh secara langsung terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 25,62 %. Begitu juga persepsi siswa tentang kinerja guru matematika berpengaruh secara langsungterhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 18,58 %. Sedangkan persepsi siswa secara bersama-sama tentang iklim sekolah dan kinerja guru matematika terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 94,8 %.","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128813333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Traditional English grammar classifies the words into eight parts of speech, such has noun, verb , adverb, adjective, conjunction, pronoun, preposition, and interjection (Yule:2004). When someone tries to describe about preposition of place and time, they must give information clearly about anyone their mean to say. in this research, researcher interests to appoint this problem by comparison of student’s ability between graduate of Senior High School (SMU) and Islamic Senior High School (MA) in using preposition into sentence. The method had used in this research was descriptive quantitative. The population in this research are all of students of first grade and second grade of Keluarga Bunda Jambi Midwifery Academy. The sample in this research was 45 students first grade and second grade of Keluarga Bunda Jambi Midwifery Academy consists of 18 students from SMU and 27 students from MA. The result of this research show that score of the students graduate from SMU is 88 highest and 56 lowest, score of the students graduate from MA is 84 highest and 52 lowest. Based on interpretation result with having calculated to table “t” score with df N1+N2-2=43, because there is no df 43, so take df 45. Then this value consult with table of “t” in the significant rating 5% and 1%. The result of analysis data is 0,11 if calculated to the score of critical (t table) so, 2,02>0,11<2,69, it is mean that Ha is refused and Ho is received and it is mean that there is no significant differences between the ability of the students from graduated fo SMUand MA in using preposition into sentences.
传统英语语法将单词分为八个词类,即名词、动词、副词、形容词、连词、代词、介词和感叹词(Yule:2004)。当某人试图描述关于地点和时间的介词时,他们必须清楚地给出他们想说的人的信息。在本研究中,研究者感兴趣的是通过比较高中毕业生(SMU)和伊斯兰高中毕业生(MA)学生在句子中使用介词的能力来解决这个问题。本研究采用描述性定量方法。本研究的人群均为Keluarga Bunda Jambi助产学院一年级和二年级的学生。本研究样本为Keluarga Bunda Jambi助产学院一年级和二年级学生45名,其中SMU学生18名,MA学生27名。研究结果显示,新大毕业生得分最高为88分,最低为56分,硕士毕业生得分最高为84分,最低为52分。根据已计算到表“t”分数的解释结果,df N1+N2-2=43,因为没有df 43,所以取df 45。然后这个值参照表中“t”的显著性评级为5%和1%。分析数据的结果为0,11,计算到临界分数(t表),因此,2,02>0,11<2,69,表示Ha被拒绝,Ho被接受,表示smu和MA毕业的学生在介词入句能力上没有显著差异。
{"title":"THE COMPARISON OF STUDENT’S ABILITY BETWEEN GRADUATE OF SENIOR HIGH SCHOOL (SMU) AND ISLAMIC SENIOR HIGH SCHOOL (MA) IN USING PREPOSITION INTO SENTENCE AT FIRST GRADE AND SECOND GRADE OF KELUARGA BUNDA JAMBI MIDWIFERY ACADEMY","authors":"Rahmah Rahmah","doi":"10.35141/jie.v1i2.487","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/jie.v1i2.487","url":null,"abstract":"Traditional English grammar classifies the words into eight parts of speech, such has noun, verb , adverb, adjective, conjunction, pronoun, preposition, and interjection (Yule:2004). When someone tries to describe about preposition of place and time, they must give information clearly about anyone their mean to say. in this research, researcher interests to appoint this problem by comparison of student’s ability between graduate of Senior High School (SMU) and Islamic Senior High School (MA) in using preposition into sentence. The method had used in this research was descriptive quantitative. The population in this research are all of students of first grade and second grade of Keluarga Bunda Jambi Midwifery Academy. The sample in this research was 45 students first grade and second grade of Keluarga Bunda Jambi Midwifery Academy consists of 18 students from SMU and 27 students from MA. The result of this research show that score of the students graduate from SMU is 88 highest and 56 lowest, score of the students graduate from MA is 84 highest and 52 lowest. Based on interpretation result with having calculated to table “t” score with df N1+N2-2=43, because there is no df 43, so take df 45. Then this value consult with table of “t” in the significant rating 5% and 1%. The result of analysis data is 0,11 if calculated to the score of critical (t table) so, 2,02>0,11<2,69, it is mean that Ha is refused and Ho is received and it is mean that there is no significant differences between the ability of the students from graduated fo SMUand MA in using preposition into sentences.","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128965229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian tentang penerapan tugas terstruktur yang dibantu oleh animasi Jepang di kelas III SDN Lanjan 02 belum sepenuhnya dipelajari, karena melibatkan penelitian yang melakukan penelitian di tingkat SMP dan SMA. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang tugas terstruktur yang diberikan kepada siswa sekolah dasar yang diberikan kemandirian siswa dan dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan dapat digunakan dalam penguasaan konsep siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan penugasan terstruktur berbantuan animasi Jepang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, tes, wawancara, dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil analisis, data penelitian dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan antara pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang diberikan. Ini dibuktikan dengan hasil thitung lebih besar dari ttabel, yaitu sama dengan 7,81> 6,03. Dengan demikian, penggunaan bantuan terstruktur yang dibantu oleh animasi Jepang memberikan kemampuan positif untuk menyelesaikan masalah siswa
{"title":"Pengaruh Pemberian Tugas Terstruktur Berbantuan Animasi Jepang Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah","authors":"Lisa Virdinarti Putra","doi":"10.35141/jie.v1i2.281","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/jie.v1i2.281","url":null,"abstract":"Penelitian tentang penerapan tugas terstruktur yang dibantu oleh animasi Jepang di kelas III SDN Lanjan 02 belum sepenuhnya dipelajari, karena melibatkan penelitian yang melakukan penelitian di tingkat SMP dan SMA. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang tugas terstruktur yang diberikan kepada siswa sekolah dasar yang diberikan kemandirian siswa dan dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan dapat digunakan dalam penguasaan konsep siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan penugasan terstruktur berbantuan animasi Jepang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, tes, wawancara, dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. \u0000Berdasarkan hasil analisis, data penelitian dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan antara pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang diberikan. Ini dibuktikan dengan hasil thitung lebih besar dari ttabel, yaitu sama dengan 7,81> 6,03. Dengan demikian, penggunaan bantuan terstruktur yang dibantu oleh animasi Jepang memberikan kemampuan positif untuk menyelesaikan masalah siswa","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131247085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beberapa kajian menunjukkan kesulitan siswa dalam pembelajaran bangun datar segitiga. Siswa lebih cenderung diperkenalkan rumus secara langsung tanpa dilibatkan dalam proses penemuan konsep. Oleh karena itu didesainlah suatu pembelajaran dengan menggunkaan metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi jenis-jenis bangun datar segitiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hasil belajar siswa setelah dilakukan kegiatan belajar dengan menggunkan metode kooperatif tipe TSTS. Dari tes yang dilakukan setelah diterapkan metode kooperatif tipe TSTS diperoleh rerata nilai tes siswa sebesar 73,96 dengan persentase ketuntasan siswa 78,57%. Hal itu menunjukkan bahwa siswa kelas tersebut telah tuntas dalam materi yang diajarkan.
{"title":"Pembelajaran Jenis-jenis Bangun Datar Segitiga Menggunakan Metode Two Stay Two Stray","authors":"Meta Silvia Gunawan","doi":"10.35141/JIE.V1I2.386","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/JIE.V1I2.386","url":null,"abstract":"Beberapa kajian menunjukkan kesulitan siswa dalam pembelajaran bangun datar segitiga. Siswa lebih cenderung diperkenalkan rumus secara langsung tanpa dilibatkan dalam proses penemuan konsep. Oleh karena itu didesainlah suatu pembelajaran dengan menggunkaan metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi jenis-jenis bangun datar segitiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hasil belajar siswa setelah dilakukan kegiatan belajar dengan menggunkan metode kooperatif tipe TSTS. Dari tes yang dilakukan setelah diterapkan metode kooperatif tipe TSTS diperoleh rerata nilai tes siswa sebesar 73,96 dengan persentase ketuntasan siswa 78,57%. Hal itu menunjukkan bahwa siswa kelas tersebut telah tuntas dalam materi yang diajarkan.","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128919024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran keaksaraan melalui 3M berdasarkan konsep bahwa dengan mendengar maka peserta didik hanya sekedar tahu, apabila melihat maka akan ingat, dan apabila melakukan maka akan mengerti. Hasil yang dicapai dari 3M dalam pembelajaran keaksaraan yaitu 1) peningkatan aktivitas peserta didik, 2) peningkatan kreativitas, 3) peserta didik mampu memanfaatkan IT dengan tepat, dan 4) peningkatan penghasilan peserta didik. Faktor yang mendukung 3M dalam pembelajaran keaksaraan yaitu (1) peserta didik sangat antusias apabila menggunakan media, (2) tutor memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai, (3) terdapat hubungan yang baik antara tutor, peserta didik, dan pengelola. Dengan adanya penelitian ini, proses pembelajaran keaksaraan bukan hanya sekedar teori dalam memahamkan calistung namun dapat membuat produk yang bernilai jual untuk menambah penghasilan.
{"title":"3M dalam Pembelajaran Keaksaraan","authors":"Ela Suryani","doi":"10.35141/jie.v1i2.280","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/jie.v1i2.280","url":null,"abstract":"Pembelajaran keaksaraan melalui 3M berdasarkan konsep bahwa dengan mendengar maka peserta didik hanya sekedar tahu, apabila melihat maka akan ingat, dan apabila melakukan maka akan mengerti. Hasil yang dicapai dari 3M dalam pembelajaran keaksaraan yaitu 1) peningkatan aktivitas peserta didik, 2) peningkatan kreativitas, 3) peserta didik mampu memanfaatkan IT dengan tepat, dan 4) peningkatan penghasilan peserta didik. Faktor yang mendukung 3M dalam pembelajaran keaksaraan yaitu (1) peserta didik sangat antusias apabila menggunakan media, (2) tutor memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai, (3) terdapat hubungan yang baik antara tutor, peserta didik, dan pengelola. Dengan adanya penelitian ini, proses pembelajaran keaksaraan bukan hanya sekedar teori dalam memahamkan calistung namun dapat membuat produk yang bernilai jual untuk menambah penghasilan.","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128651777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan Untuk Menggambarkan Bentuk Pembelajaran, pendidikan agama Islam dalam pembelajaran membaca ayat-ayat al-qur’an di SMA Negeri 3 Kota Jambi menampilkan faktor-faktor ketidak sesuaian Antara cara pembacaan atau hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pelajaran membaca ayat-ayat al-quran yang ada di sekolah SMA Negeri 3 Peneliti peduli melihat bagaimana peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan guru bidang studi Pendidikan Agama Islam tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah Mixed methods research yaitu pendekatan kombinasi antara kualitatif dan kuantitatif dalam suatu penelitian untuk mendapatkan hasil analisis yang sempurna terdapat permasalahan yang terjadi pokok kajian dalam penelitian tersebut Disamping itu juga dalam prosedur kegiatan pembelajaran digunakan pendekatan action research (penelitian tindakan) penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yaitu: (1) pembelajaran pendidikan Agama Islam dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an di SMA Negeri 3 Kota Jambi cenderung tekstual terhadap kurikulum yang ada guru bidang studi belum melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran. (2) faktor-faktor ketidak sesuaian antara perolehan hasil belajar dengan standar mutu adalah rendahnya tingkat penguasaan kepasihan/kemahiran, membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an baik di dalam ilmu tajwid dan mahorijul hurufnya, oleh peserta didik. (3) bentuk peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan reflektif yang implementasinya melalui kegiatan atau tindakan pembelajaran dalam tiga siklus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa mutu pelajaran pendidikan agama Islam dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan action research dalam lembaga pendidikan. penelitian ini merekomendasikan kepada Kepala SMA Negeri 3 Kota Jambi dan pemerintah yang dalam hal ini adalah Kementerian Agama Provinsi Jambi agar berperan aktif memberikan berbagai pelatihan kepada seluruh guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik.
{"title":"KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AYAT AYAT AL-QURAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SMAN 3 KOTA JAMBI","authors":"Qonidin Qonidin","doi":"10.35141/jie.v1i2.510","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/jie.v1i2.510","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan Untuk Menggambarkan Bentuk Pembelajaran, pendidikan agama Islam dalam pembelajaran membaca ayat-ayat al-qur’an di SMA Negeri 3 Kota Jambi menampilkan faktor-faktor ketidak sesuaian Antara cara pembacaan atau hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pelajaran membaca ayat-ayat al-quran yang ada di sekolah SMA Negeri 3 Peneliti peduli melihat bagaimana peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan guru bidang studi Pendidikan Agama Islam tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah Mixed methods research yaitu pendekatan kombinasi antara kualitatif dan kuantitatif dalam suatu penelitian untuk mendapatkan hasil analisis yang sempurna terdapat permasalahan yang terjadi pokok kajian dalam penelitian tersebut Disamping itu juga dalam prosedur kegiatan pembelajaran digunakan pendekatan action research (penelitian tindakan) penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yaitu: (1) pembelajaran pendidikan Agama Islam dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an di SMA Negeri 3 Kota Jambi cenderung tekstual terhadap kurikulum yang ada guru bidang studi belum melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran. (2) faktor-faktor ketidak sesuaian antara perolehan hasil belajar dengan standar mutu adalah rendahnya tingkat penguasaan kepasihan/kemahiran, membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an baik di dalam ilmu tajwid dan mahorijul hurufnya, oleh peserta didik. (3) bentuk peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan reflektif yang implementasinya melalui kegiatan atau tindakan pembelajaran dalam tiga siklus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa mutu pelajaran pendidikan agama Islam dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan action research dalam lembaga pendidikan. penelitian ini merekomendasikan kepada Kepala SMA Negeri 3 Kota Jambi dan pemerintah yang dalam hal ini adalah Kementerian Agama Provinsi Jambi agar berperan aktif memberikan berbagai pelatihan kepada seluruh guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik.","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"295 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124280410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran, bagaimana analisis penerapan pembelajaran dan bagaimana dampak penerapan pembelajaran matematika pada aspek pendekatan pembelajaran, model pembelajaran dan media pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara terhadap guru matematika. Adapun penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan situasi sosial yaitu penelitian dilakukan di kelas 8 dengan jumlah siswa 17 siswa dan 1 guru matematika. Hasil penelitian yang dperoleh berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan yaitu penerapan pendekatan pembelajaran, model pembelajaran dan media pembelajaran tidak sepenuhnya diterapkan guru matematika karena indikator penerapan pendekatan pembelajaran, sintaks atau tahapan model pembelajaran, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran tidak diterapkan seluruhnya sehingga dampak terhadap proses pembelajaran menjadi tidak kondusif , dan hasil pembelajaran terlihat tidak baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil ulangan siswa sebesar 28,2 dengan nilai tertinggi 55 dan nilai terendah 0.
{"title":"ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN DALAM ASPEK PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA","authors":"Fahrul Ilmi","doi":"10.35141/jie.v1i2.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/jie.v1i2.379","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran, bagaimana analisis penerapan pembelajaran dan bagaimana dampak penerapan pembelajaran matematika pada aspek pendekatan pembelajaran, model pembelajaran dan media pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara terhadap guru matematika. Adapun penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan situasi sosial yaitu penelitian dilakukan di kelas 8 dengan jumlah siswa 17 siswa dan 1 guru matematika. \u0000Hasil penelitian yang dperoleh berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan yaitu penerapan pendekatan pembelajaran, model pembelajaran dan media pembelajaran tidak sepenuhnya diterapkan guru matematika karena indikator penerapan pendekatan pembelajaran, sintaks atau tahapan model pembelajaran, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran tidak diterapkan seluruhnya sehingga dampak terhadap proses pembelajaran menjadi tidak kondusif , dan hasil pembelajaran terlihat tidak baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil ulangan siswa sebesar 28,2 dengan nilai tertinggi 55 dan nilai terendah 0. ","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117124804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soal matematika tipe PISA menggunakan konteks balap sepeda yang valid, praktis dan memiliki efektivitas. Valid- perangkat soal yang dikembangkan sesuai dengan rasional teoritik yang kuat, yaitu memenuhi kreteria framework dan tingkatan level pada PISA, praktis- mudah dipakai dan dapat diinterprestasikan dengan baik oleh siswa, dan efektivitas- memiliki efek potensial. Metode penelitian yang digunakan adalah development study. Hasil penelitian berupa dua soal matematika tipe PISA menggunakan konteks balap sepeda yang valid, praktis dan memlilki efek potensial. Soal dinyatakan valid oleh validator. Perangkat soal juga telah diujicobakan pada small group untuk melihat kepraktisan soal dan memiliki efek potensial berdasarkan analisis hasil jawaban siswa pada field test. Efek potensial yang muncul diantaranya proses merumuskan situasi secara matematika, proses menerapkan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika
{"title":"Pengembangan Soal Matematika Tipe PISA Menggunakan Konteks Balap Sepeda","authors":"Eko Septiansyah Putra","doi":"10.35141/JIE.V1I2.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.35141/JIE.V1I2.260","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soal matematika tipe PISA menggunakan konteks balap sepeda yang valid, praktis dan memiliki efektivitas. Valid- perangkat soal yang dikembangkan sesuai dengan rasional teoritik yang kuat, yaitu memenuhi kreteria framework dan tingkatan level pada PISA, praktis- mudah dipakai dan dapat diinterprestasikan dengan baik oleh siswa, dan efektivitas- memiliki efek potensial. Metode penelitian yang digunakan adalah development study. Hasil penelitian berupa dua soal matematika tipe PISA menggunakan konteks balap sepeda yang valid, praktis dan memlilki efek potensial. Soal dinyatakan valid oleh validator. Perangkat soal juga telah diujicobakan pada small group untuk melihat kepraktisan soal dan memiliki efek potensial berdasarkan analisis hasil jawaban siswa pada field test. Efek potensial yang muncul diantaranya proses merumuskan situasi secara matematika, proses menerapkan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika","PeriodicalId":273446,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI EDUKASI","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121370631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}