Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis sampah, cara penanggulangan sampah dan cara pengolahan sampah di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan langsung dan wawancara menggunakan kuiseoner serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 2  jenis yaitu sampah  organik (3 jenis) dan sampah organic ( 9  jenis). Cara penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan sampah botol/plastik dan kertas sisa makanan, pembakaran, penimbunan dan pengomposan sampah. Sedangkan  cara pengolahan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong yaitu proses mengurangi sampah (Reduce) dan mendaur ulang (Recycle). Sedangkan dengan cara  pengolahan Reuse, Replace, Replant, dan Repair belum dilakukan.penanggulangan; pengolahan; sampah
{"title":"Penanggulangan Dan Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Sekolah","authors":"Ponisri Ponisri, M. I. Syam, Panji Reza Susena","doi":"10.33506/PJCS.V1I1.346","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/PJCS.V1I1.346","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis sampah, cara penanggulangan sampah dan cara pengolahan sampah di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan langsung dan wawancara menggunakan kuiseoner serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 2  jenis yaitu sampah  organik (3 jenis) dan sampah organic ( 9  jenis). Cara penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan sampah botol/plastik dan kertas sisa makanan, pembakaran, penimbunan dan pengomposan sampah. Sedangkan  cara pengolahan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong yaitu proses mengurangi sampah (Reduce) dan mendaur ulang (Recycle). Sedangkan dengan cara  pengolahan Reuse, Replace, Replant, dan Repair belum dilakukan.penanggulangan; pengolahan; sampah","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123845964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Noken sebagai budaya asli papua yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO merupakan suatu kerajinan tangan asli mama-mama papua yang perlu diperhatikan kelestariannya. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah tetapi melihat kenyataan yang ada belum dirasakan maksimal karena masih terbatas pada beberapa instansi saja dalam penggunaannya sehingga belum merata di semua kalangan. Menjaga kelestarian Noken, sangat diperlukan suatu upaya yang dilakukan sejak dini misalnya dapat dilakukan melalui sarana pendidikan. SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong merupakan salah satu sekolah yang dijadikan kajian untuk melihat seberapa besar pengetahuan akan Noken di kalangan siswa, guru dan staf sehingga dapat dasar dalam menjaga kelestarian tas Noken. Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pendapat siswa SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong tentang kerajinan tangan Noken. 2.Untuk mengetahui keberadaan kerajinan tangan Noken dalam mata pelajaran Di SMP Muhammadiyah Kota Sorong. 3.Untuk mengetahui perlunya pembuatan kerajinan tangan Noken di sekolah di SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong. 4. Untuk mengetahui upaya untuk melestarikan kerajinan tangan Noken di sekolah SMP Muhamamdiyah Al-Amin Kota sorong. 5. Untuk mengetahui seberapa banyak penggunaan tas Noken di lingkungan SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong Metode yang digunakan adalah metode survey dengan lokasi penelitian berada pada SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong dan wawancara yang dilakukan pada beberapa guru, murid dan staf yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh menunjukkan Siswa sudah mengetahui keberadaan Noken sebagai salah satu kebudayaan asli Papua Barat, Keberadaan kerajinan tangan noken belum masuk ke dalam mata pelajaran teori seperti seni budaya, untuk mata pelajaran ketrampilan sudah diajarkan tetapi belum maksimal, upaya untuk melestarikan kerajinan tangan noken belum dilakukan dan masih akan direncanakan diterapkan disemester depan dan penggunaan tas Noken di lingkungan SMP Muhammadiyah al-Amin belum banyak menggunakan baik dari siswa, guru maupun staf sekolah.
{"title":"Melestarikan Tas Noken Sebagai Budaya Papua Barat Di Lingkungan Sekolah SMP Muhammadiyah Al- Amin Kota Sorong","authors":"M. Soekamto, Anisa Anisa","doi":"10.33506/PJCS.V1I1.378","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/PJCS.V1I1.378","url":null,"abstract":"Noken sebagai budaya asli papua yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO merupakan suatu kerajinan tangan asli mama-mama papua yang perlu diperhatikan kelestariannya. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah tetapi melihat kenyataan yang ada belum dirasakan maksimal karena masih terbatas pada beberapa instansi saja dalam penggunaannya sehingga belum merata di semua kalangan. Menjaga kelestarian Noken, sangat diperlukan suatu upaya yang dilakukan sejak dini misalnya dapat dilakukan melalui sarana pendidikan. SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong merupakan salah satu sekolah yang dijadikan kajian untuk melihat seberapa besar pengetahuan akan Noken di kalangan siswa, guru dan staf sehingga dapat dasar dalam menjaga kelestarian tas Noken. Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pendapat siswa SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong tentang kerajinan tangan Noken. 2.Untuk mengetahui keberadaan kerajinan tangan Noken dalam mata pelajaran Di SMP Muhammadiyah Kota Sorong. 3.Untuk mengetahui perlunya pembuatan kerajinan tangan Noken di sekolah di SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong. 4. Untuk mengetahui upaya untuk melestarikan kerajinan tangan Noken di sekolah SMP Muhamamdiyah Al-Amin Kota sorong. 5. Untuk mengetahui seberapa banyak penggunaan tas Noken di lingkungan SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong Metode yang digunakan adalah metode survey dengan lokasi penelitian berada pada SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong dan wawancara yang dilakukan pada beberapa guru, murid dan staf yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh menunjukkan Siswa sudah mengetahui keberadaan Noken sebagai salah satu kebudayaan asli Papua Barat, Keberadaan kerajinan tangan noken belum masuk ke dalam mata pelajaran teori seperti seni budaya, untuk mata pelajaran ketrampilan sudah diajarkan tetapi belum maksimal, upaya untuk melestarikan kerajinan tangan noken belum dilakukan dan masih akan direncanakan diterapkan disemester depan dan penggunaan tas Noken di lingkungan SMP Muhammadiyah al-Amin belum banyak menggunakan baik dari siswa, guru maupun staf sekolah.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"149 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122573134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tema hasil jangka panjang program Pengabdian ini adalah pelestarian lingkungan dengan budidaya aren sebagai tanaman hutan produksi, peningkatan pendapatan masyarakat dengan perbaikan bentuk olahan gula aren menjadi gula semut aren, peningkatan indeks pembangunan manusia sehingga tercapainya pemenuhan bahan primer, peningkatan pengetahuan dan keterampilan penduduk kampung Werur dan indeks pembangunan gender pada aspek partisipasi penduduk desa baik pria maupun wanita. Kegiatan pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk  1) meningkatkan sikap peduli, empati mahasiswa terhadap kondisi perekonomian masyarakat pengolah aren serta memberikan pelayanan keilmuan praktis dan bantuan teknologi riil yang sangat dibutuhkan masyarakat. 2) mengembangkan semangat entrepreneurship dengan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dan persoalan masyarakat dengan mengembangkan pola kemandirian masyarakat dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memanfaatkan komoditas lokal yang melimpah. 3) berkontribusi dalam peningkatan ekonomi dengan perubahan bentuk produk untuk nilai jual yang lebih tinggi, dan 4) berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan dengan pelestarian tanaman aren di wilayah hulu sungai. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pemberdayaan masyarakat dengan transfer ilmu dan teknologi. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan pengetahuan yang disertai praktek pembelajaran kelompok, teknologi pembibitan, seleksi bibit, proses budidaya dan pengolahan gula semut aren. Pembelajaran disertai praktek akan dilakukan mahasiswa bersama kelompok sasaran sebagai lembaga mitra yaitu kelompok petani aren dan masyarakat kampung Werur. Hasil kegiatan menunjukkan pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada masyarakat dan petani Aren kampung werur membantu perbaikan budidaya Aren serta menghasilkan produk gula semut aren.Â
{"title":"Penguatan Komoditas Aren Sebagai Komoditas Unggulan Di Kampung Werur Distrik Sausapor Dengan Perbaikan Budidaya Dan Pengolahan Aren","authors":"Azis Maruapey","doi":"10.33506/pjcs.v1i1.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v1i1.379","url":null,"abstract":"Tema hasil jangka panjang program Pengabdian ini adalah pelestarian lingkungan dengan budidaya aren sebagai tanaman hutan produksi, peningkatan pendapatan masyarakat dengan perbaikan bentuk olahan gula aren menjadi gula semut aren, peningkatan indeks pembangunan manusia sehingga tercapainya pemenuhan bahan primer, peningkatan pengetahuan dan keterampilan penduduk kampung Werur dan indeks pembangunan gender pada aspek partisipasi penduduk desa baik pria maupun wanita. Kegiatan pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk  1) meningkatkan sikap peduli, empati mahasiswa terhadap kondisi perekonomian masyarakat pengolah aren serta memberikan pelayanan keilmuan praktis dan bantuan teknologi riil yang sangat dibutuhkan masyarakat. 2) mengembangkan semangat entrepreneurship dengan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dan persoalan masyarakat dengan mengembangkan pola kemandirian masyarakat dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memanfaatkan komoditas lokal yang melimpah. 3) berkontribusi dalam peningkatan ekonomi dengan perubahan bentuk produk untuk nilai jual yang lebih tinggi, dan 4) berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan dengan pelestarian tanaman aren di wilayah hulu sungai. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pemberdayaan masyarakat dengan transfer ilmu dan teknologi. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan pengetahuan yang disertai praktek pembelajaran kelompok, teknologi pembibitan, seleksi bibit, proses budidaya dan pengolahan gula semut aren. Pembelajaran disertai praktek akan dilakukan mahasiswa bersama kelompok sasaran sebagai lembaga mitra yaitu kelompok petani aren dan masyarakat kampung Werur. Hasil kegiatan menunjukkan pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada masyarakat dan petani Aren kampung werur membantu perbaikan budidaya Aren serta menghasilkan produk gula semut aren. ","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125053752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}